Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Serigala tak pernah di sirkus (slow update)

Status
Please reply by conversation.

Kadal_angin

Adik Semprot
Daftar
28 Aug 2021
Post
143
Like diterima
257
Lokasi
Tangerang
Bimabet
Sebelum dibuka mau ngasih sedikit informasi, cerita ini 30% basenya dari kehidupan yang nulis, sisanya fiktif dan khayalan saja dan juga cerita ini bisa dipastikan lama update akan tetapi saya janji bakal saya tamatkan. Enjoy!!

Aku menunggu kereta tiba di kotamu
Kota kita merajut waktu penuh suka
Menganyam pernak-pernik indah tentang tawa
Namun harus ku bungkus dengan kecewa

Bolehkah aku mampir?
Bolehkah aku mampir?
Menikmati lagi setiap jengkal surya tenggelam di kotamu
Berkenankah air sungai menyambut hadirku?
Melangkah dengan irangan burung berkicau terbang disekitar ku


1. Perkenalan pintu dari kehilangan

Aku Wilandra, namaku aneh benar seperti itu tapi dengan nama itu aku sering mendapatkan keuntungan dalam kehidupan salah satunya setiap ujian disekolah dudukku selalu dibarisan paling belakang. Tapi sayangnya cerita yang mau ku ceritakan bukan soal masa sekolah ini cerita tentang ku dan takdir.

Berawal dari aku berkenalan dengan Alea, di kereta api jarak jauh Jakarta-Surabaya. Aku yang saat ini sedang melaksanakan ritual akhir bulan yaitu traveling, sedangkan dia mau pulang untuk merayakan natal. Kita berdua duduk bersebelahan, kelas bisnis ya hehehe maaf bukan kelas ekonomi (sombong). Aku pada dasarnya makhluk super sosial, mulutku kalo liat orang baru selalu ingin berkenalan dan mengobrol. Begitu juga ketika aku bertemu dengan Alea, kita naik dari stasiun Gambir Jakarta berbarengan awalnya canggung karena jujur aja semua itu salah tampilanku, rambut gondrong, kulit hitam, tinggiku 189 cm dan didukung berat badan 80 kg! Semua first impressionku menyeramkan!

Kita awalnya hanya membuat sapaan canggung! Kenapa jelas aku sungkan, tampilan dia macam cewek cakep di pinterest, didukung dengan smartphone iPhone terbarunya. Sudah dipastikan dia masyarakat kelas berada. Sampai saat pramugara menawarkan kita makanan mungkin takdir yang menariknya kita berdua secara kompak bersamaan menjawab nasi goreng! Disini baru aku berani membuka obrolan.

"Suka nasi goreng?" Tanyaku
"Gak, juga kebetulan lagi pengen aja" jawabnya agak malas

Melihatnya yang enggan diajak ngobrol aku mulai mengeluarkan jurus SKSD!

"Fyi!! Nasi goreng kereta itu nasi goreng paling enak loh" aku mulai mengeluarkan opiniku, ini bukan basa-basi karena sejak jaman binder populer aku mengisi MAFAV selalu dengan nasi goreng kereta!

"Kata siapa?" Jawabnya masih dengan nada ketus
"Ku kasih tau ya, semua kereta api di negara ini sudah pernah ku naikin dan ku cicipi nasi gorengnya, gak pernah gak enak!" Ku kesampingkan tubuhku menghadapnya agar mendapat perhatian
"Lu gak ada kerjaan? Naik kereta mulu?" Dia terpaksa mengalihkan pandangannya ke arahku
"Gak juga suka aja naik kereta" jawabku tak memperdulikan kecuekannya
"Gua mah ogah mending naik pesawat, kalo gak kehabisan tiket mah gak bakal naik kereta. Lama!!" Dia mulai kesel nih, tapi untungnya pesanan kita berdua datang.

Disini kesempatanku memberinya cooldown hehehe, sembari ku nikmati makanan yang sudah tersaji.

TBC

 
Menikmati hari itu, kau ceritakan padaku tentang beratnya rindu.
Lalu aku bertanya, apakah ada cinta di hatimu?


1.1. Perkenalan pintu dari kehilangan

Ketika ritual makan sedang berlangsung, ada satu hal yang ku perhatikan dari Alea. DIA GAK MAKAN ACAR!

"Mbak kenapa gak dimakan acarnya?" Tegurku yang agak kesal dan penasaran
"Lu senganggur itu sampe perkara acar lu tanyain?" Rupanya dia lebih marah karena pertanyaanku
"Gak nganggur juga, masih ngunyah aaaaaa" jawabku sembari menunjukkan isi makanan dalam mulut
"Maksudku mubadzir jangan dibuang mending buatku aja mbak" tawarku setelah menelan makanan
"Mbak... Mbak... Mbak!! Seolah gua punya nama Alea!" Marahnya, tapi sembari memberikan acarnya
"Makasih Le? Lea? Al?" Aku kebingungan mencari panggilan untuknya
"Lia aja!" Potongnya di tengah-tengah pemikiran ku

Sampai akhirnya makanan ku habis terlebih dahulu, aku memutuskan untuk mengerjakan pekerjaanku yang ringan sembari menunggu kantuk. Tapi tak terasa waktu berjalan, tiba-tiba aku baru sadar ketika kereta berhenti di stasiun balapan Solo. Alea masih bersantai belum menunjukkan tanda-tanda akan turun tapi terlihat jelas kebosanan yang amat sangat bosan tergambar dari wajahnya.

"Lia nih" ku sodorkan sebungkus kripik kentang yang belum terbuka untuknya, dia hanya diam memandangiku dan cemilan yang ku tawarkan.
"..." Dia mengambil cemilan itu ".. makasih"

"Mau kemana?" Ku buka lagi percakapan tapi kali ini fokusku terbagi tiga; mengobrol dengannya, menikmati cemilan dan menonton film
"Surabaya" jawabnya
"Liburan?" Aku bertanya lagi
"Dipaksa libur" jawab Alea
"Enak ya libur aja sampe dipaksa, gak kaya aku yang memaksakan libur hahahaha" kelakarku setelah mendengar pertanyaan konyolnya
"Aneh" rupanya dia dalam perjalanan ini benar-benar badmood.

Keputusanku saat itu, tidak menghiraukannya dulu memberinya cooldown sekali lagi.

TBC
 
Mohon maaf semuanya kalo update sedikit ber bagiannya, soalnya nulis dari hp. Kalo kelamaan pegel. Terimakasih. Semoga karya yang biasa ini bisa dinikmati bersama. Silahkan kasih ijo-ijo😂
 
kritik : updetnya jangan kelamaan

saran : updetnya dicepetin dan dipanjangin


dah gitu ajah :Peace:



:ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir:
 
Siapa yang menaruh asmara ku tak tahu, begitu juga dirimu
Yang aku tahu, kita pernah menikmati rasa itu bersama
Siapa yang pergi sembari mengatakan rasa itu tlah hilang?
Kau tahu siapa, yang kau tak tahu rasa milikku itu masih ada


1.2. Perkenalan pintu dari perpisahan

Cemilan ku habis, dipertengahan film. Ku berhentikan sejenak untuk ambil cemilan lagi. Ketika hendak berdiri ada tangan mungil dan halus menyentuh lenganku.
"Mau kemana lu! Film lagi seru-serunya lu pause seenak jidat" pemilik tangan itu Alea rupanya yang sedari tadi ikut nonton
"Gimana mau tau sendirinya gak bilang" jawabku tak bergerak, agar tangannya tetap menggenggam lenganku "Cemilan ku habis mau ambil di tas" lanjutku ketika aku sadar mata milik Lia hendak keluar dari tempatnya
"Ada punya gua! Lanjutin lagi filmnya" jawabnya menyodorkan cemilan yang kuberikan beberapa saat lalu untuknya
"Itu punyaku" ku terima aja biar genggamannya tidak berubah jadi cengkraman, setelah duduk ku berika earphone yang ku gunakan sedari tadi "nih biar feel filmnya dapet"

Setelah itu kita berdua hanyut dalam alur film tersebut. Ketika film itu selesai ku dapati dia tertidur lelap, terlihat sekali dia kelelahan. Ku mintakan selimut kepada pramugara yang lewat menawarkan minuman, selimut tiba ku selimuti dia dan ku kembalikan lagi fokusku ke pekerjaanku yang tertinggal.
Informasi aja nih, aku bekerja di bidang lingkungan hidup, daur ulang a.k.a pemulung hehehe. Tapi benar bisnisku banyaknya dibantu oleh mereka, karena pabrikku butuh barang dan mereka butuh uang. Tenang aja aku bukan yang memulai bisnis ini, kedua orangtuaku yang memulainya ayahku memulai dari menggunakan mendorong gerobak, upgrade gerobak disambung sepeda, upgrade lagi ditarik menggunakan motor, upgrade lagi menggunakan mobil. Pokoknya mereka berdua yang memulai bisnis ini, aku hanya memodernisasi nya dan mengembangkannya ke arah yang lebih industrial. Segitu aja soal pekerjaanku.
Beberapa saat kemudian aku dilanda kantuk dan akhirnya tertidur setelah membersihkan beberapa bekas bungkus cemilan.
.........
"KAMU BRENGSEK!!! BAJINGAN!!! KENAPA HARUS DIA YANG MATI!"
"MATILU!!! MATIII!! GANTIIN DIA!!"
"Kenapa kamu gitu nak?"
"Abah gak ngajarin kamu untuk gitu!"
"Ambil semuanya!! Biar kita yang pergi!"
"Kalian kenapa? Kenapa aku sendiri?"
KAMU EGOIS
KAMU PENGECUT
KAMU PENAKUT
KAMU YANG HARUS TANGGUNG JAWAB
.........
"Woy bangun! Lu mau turun dimana!" Suara itu membangunkan ku dari mimpi itu.
"Kenapa?" Aku bertanya karena belum sepenuhnya berkumpul kesadaranku
"Lu mau turun dimana?! Budek" tanyanya entah yang keberapa kali
"Surabaya lia" jawabku mengucek mata dan membereskan sedikit rambutku dengan mengikatnya
"Nama lu siapa sih?" Dia tiba-tiba bertanya itu
"Wilandra" jawabku spontan yang masih gak percaya
"Salam kenal ya..."
"Ila panggilannya" potongku melihatnya kebingungan
"Orang sama nama sama-sama aneh hahaha" candanya
"Tapi salam kenal ya" sambungnya setelah tertawa renyah
"Iya"... "Salam kenal"
Berkenalan, sudah pantaskah aku?

TBC
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd