Kadal_angin
Adik Semprot
Sebelum dibuka mau ngasih sedikit informasi, cerita ini 30% basenya dari kehidupan yang nulis, sisanya fiktif dan khayalan saja dan juga cerita ini bisa dipastikan lama update akan tetapi saya janji bakal saya tamatkan. Enjoy!!
Aku menunggu kereta tiba di kotamu
Kota kita merajut waktu penuh suka
Menganyam pernak-pernik indah tentang tawa
Namun harus ku bungkus dengan kecewa
Bolehkah aku mampir?
Bolehkah aku mampir?
Menikmati lagi setiap jengkal surya tenggelam di kotamu
Berkenankah air sungai menyambut hadirku?
Melangkah dengan irangan burung berkicau terbang disekitar ku
1. Perkenalan pintu dari kehilangan
Aku menunggu kereta tiba di kotamu
Kota kita merajut waktu penuh suka
Menganyam pernak-pernik indah tentang tawa
Namun harus ku bungkus dengan kecewa
Bolehkah aku mampir?
Bolehkah aku mampir?
Menikmati lagi setiap jengkal surya tenggelam di kotamu
Berkenankah air sungai menyambut hadirku?
Melangkah dengan irangan burung berkicau terbang disekitar ku
1. Perkenalan pintu dari kehilangan
Aku Wilandra, namaku aneh benar seperti itu tapi dengan nama itu aku sering mendapatkan keuntungan dalam kehidupan salah satunya setiap ujian disekolah dudukku selalu dibarisan paling belakang. Tapi sayangnya cerita yang mau ku ceritakan bukan soal masa sekolah ini cerita tentang ku dan takdir.
Berawal dari aku berkenalan dengan Alea, di kereta api jarak jauh Jakarta-Surabaya. Aku yang saat ini sedang melaksanakan ritual akhir bulan yaitu traveling, sedangkan dia mau pulang untuk merayakan natal. Kita berdua duduk bersebelahan, kelas bisnis ya hehehe maaf bukan kelas ekonomi (sombong). Aku pada dasarnya makhluk super sosial, mulutku kalo liat orang baru selalu ingin berkenalan dan mengobrol. Begitu juga ketika aku bertemu dengan Alea, kita naik dari stasiun Gambir Jakarta berbarengan awalnya canggung karena jujur aja semua itu salah tampilanku, rambut gondrong, kulit hitam, tinggiku 189 cm dan didukung berat badan 80 kg! Semua first impressionku menyeramkan!
Kita awalnya hanya membuat sapaan canggung! Kenapa jelas aku sungkan, tampilan dia macam cewek cakep di pinterest, didukung dengan smartphone iPhone terbarunya. Sudah dipastikan dia masyarakat kelas berada. Sampai saat pramugara menawarkan kita makanan mungkin takdir yang menariknya kita berdua secara kompak bersamaan menjawab nasi goreng! Disini baru aku berani membuka obrolan.
"Suka nasi goreng?" Tanyaku
"Gak, juga kebetulan lagi pengen aja" jawabnya agak malas
Melihatnya yang enggan diajak ngobrol aku mulai mengeluarkan jurus SKSD!
"Fyi!! Nasi goreng kereta itu nasi goreng paling enak loh" aku mulai mengeluarkan opiniku, ini bukan basa-basi karena sejak jaman binder populer aku mengisi MAFAV selalu dengan nasi goreng kereta!
"Kata siapa?" Jawabnya masih dengan nada ketus
"Ku kasih tau ya, semua kereta api di negara ini sudah pernah ku naikin dan ku cicipi nasi gorengnya, gak pernah gak enak!" Ku kesampingkan tubuhku menghadapnya agar mendapat perhatian
"Lu gak ada kerjaan? Naik kereta mulu?" Dia terpaksa mengalihkan pandangannya ke arahku
"Gak juga suka aja naik kereta" jawabku tak memperdulikan kecuekannya
"Gua mah ogah mending naik pesawat, kalo gak kehabisan tiket mah gak bakal naik kereta. Lama!!" Dia mulai kesel nih, tapi untungnya pesanan kita berdua datang.
Disini kesempatanku memberinya cooldown hehehe, sembari ku nikmati makanan yang sudah tersaji.
TBC
Berawal dari aku berkenalan dengan Alea, di kereta api jarak jauh Jakarta-Surabaya. Aku yang saat ini sedang melaksanakan ritual akhir bulan yaitu traveling, sedangkan dia mau pulang untuk merayakan natal. Kita berdua duduk bersebelahan, kelas bisnis ya hehehe maaf bukan kelas ekonomi (sombong). Aku pada dasarnya makhluk super sosial, mulutku kalo liat orang baru selalu ingin berkenalan dan mengobrol. Begitu juga ketika aku bertemu dengan Alea, kita naik dari stasiun Gambir Jakarta berbarengan awalnya canggung karena jujur aja semua itu salah tampilanku, rambut gondrong, kulit hitam, tinggiku 189 cm dan didukung berat badan 80 kg! Semua first impressionku menyeramkan!
Kita awalnya hanya membuat sapaan canggung! Kenapa jelas aku sungkan, tampilan dia macam cewek cakep di pinterest, didukung dengan smartphone iPhone terbarunya. Sudah dipastikan dia masyarakat kelas berada. Sampai saat pramugara menawarkan kita makanan mungkin takdir yang menariknya kita berdua secara kompak bersamaan menjawab nasi goreng! Disini baru aku berani membuka obrolan.
"Suka nasi goreng?" Tanyaku
"Gak, juga kebetulan lagi pengen aja" jawabnya agak malas
Melihatnya yang enggan diajak ngobrol aku mulai mengeluarkan jurus SKSD!
"Fyi!! Nasi goreng kereta itu nasi goreng paling enak loh" aku mulai mengeluarkan opiniku, ini bukan basa-basi karena sejak jaman binder populer aku mengisi MAFAV selalu dengan nasi goreng kereta!
"Kata siapa?" Jawabnya masih dengan nada ketus
"Ku kasih tau ya, semua kereta api di negara ini sudah pernah ku naikin dan ku cicipi nasi gorengnya, gak pernah gak enak!" Ku kesampingkan tubuhku menghadapnya agar mendapat perhatian
"Lu gak ada kerjaan? Naik kereta mulu?" Dia terpaksa mengalihkan pandangannya ke arahku
"Gak juga suka aja naik kereta" jawabku tak memperdulikan kecuekannya
"Gua mah ogah mending naik pesawat, kalo gak kehabisan tiket mah gak bakal naik kereta. Lama!!" Dia mulai kesel nih, tapi untungnya pesanan kita berdua datang.
Disini kesempatanku memberinya cooldown hehehe, sembari ku nikmati makanan yang sudah tersaji.
TBC