Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Shinta Nadya, Si Penggoda Yang Doyan Eksib

Flashback 2

————————————————————



“Pak komarrr! Pak komarrr!”

Aku teriak memanggil pak komar, supir yg bertugas ngurusin aku di rumah ini. Rumah ku ini gak sebesar rumah utama ku di mana aku tinggal bersama papa mama. Tapi gak tau deh kemana nih si pak komar dipanggil2 kok gak nyaut. Huh.

Di rumah ini aku ditemani pak komar dan istrinya yg sekaligus bekerja sebagai asisten rumah tangga, keduanya berusia 50an tahun. Tapi hari ini bu surti, istrinya, lagi pulang kampung untuk ngurusin anaknya di kampung, jadinya aku nyuci piring sendiri deh.. yaa sekali2 gpp kali yaa.

Di rumah ini aku pake baju sesuka ku, Karena cuman ditempati oleh ku dan bu surti. Pak komar punya ruangannya sendiri di pos di halaman rumah, dia masuk ke bangunan utama cmn sesekali aja kalo ada perlu. Karena sudah kebiasaan, hari ini pun bangun tidur di pagi hari aku langsung turun ke dapur hanya pakai celana dalam dan kaos tipis yg memperlihatkan perut ku. Karena bu surti lagi gak ada, terpaksa deh aku bikin sarapan sendiri. Dan aku butuh pak komar untuk membantu ku.

“Duh, pak komar ke mana sih?” Aku menggerutu di dapur. Aku gak mungkin nyamperin posnya karena berarti aku harus keluar rumah berpakaian seperti ini. Jadi aku kirim text message aja “pak, bantu nadya di dapur” ke handphonenya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara orang masuk. Pasti pak komar. Aku lagi cuci piring sisa tadi malem. Huh repot bener emang kalo ditinggal bibi. Suara langkah kaki pak komar berhenti, aku tau dia sudah ada di belakang ku, kan kelihatan dari cermin kitchen set di samping ku, tapi kok malah diem aja? Aneh deh nih aki-aki.


Pas aku noleh ke dia, matanya gak ngeliat ke mata ku, tapi tertuju ke bawah sambil bengong, yaa apa lagi kalo bukan ngeliatin pantat ku yg hanya ditutupi cd semi transparan ini.

Kenapa aku santai aja berpenampilan seperti ini di depan pak komar? Yaa karena aku tau lah si pak komar ini diem2 sering ngintipin aku. Kalo aku lagi yoga di balkon, dia pasti nontonin aku sambil pura2 nyirem taneman. Kalo aku berenang, dia pura2 beres2in macem2 tp matanya tertuju ke arah tubuh ku. Bahkan pernah pas terlambat sekolah sampe aku terpaksa ganti baju di dalem mobil di kursi belakang, matanya terus-terusan ngeliatin aku lewat spion tengah. Makanya aku biasa aja berpakaian begini di depan dia, meskipun hawanya kali ini sedikit berbeda sih, karena di rumah ini hanya ada aku dan pak komar.

“Kok bengong, pak? Sini bantuin aku masak” ucap ku. Dia agak kaget karena takut ketangkep basah lg liatin pantat anak majikannya yg masih kelas 3 SMA ini.

“I..iya, non” jawab pak komar.

Mulailah kami kerja bakti di dapur. Pak komar beberapa kali menjatuhkan sesuatu, sepertinya karena dia gak bisa fokus. Aku suruh ambilin garem, malah bawa botol kecap. Aku suruh ambilin sendok, eh dia jalan nabrak meja, sendoknya jatoh, dan macem2 human error lainnya. Duhh riweh deh.


“Kenapa sih, pak?” Ucap ku sedikit kesal sambil memelototinya

“A.. anu, maaf non, saya gak konsen” jawabnya sambil menunduk

“Gak konsen kenapa?” Aku tanya lagi

“Ng.. anu, pakaian non bikin saya gak konsen.. maap non” jawabnya terbata-bata

“Bukannya bapak udah sering ngeliat aku pas lg berenang, bapak jg suka ngintip kan kalo aku lg yoga di balkon?” Ku labrak dia. Tingkahnya yg ketakutan itu bikin aku makin gemes

“I..iya maaf, non. Abisnya non nadya cantik dan seksi banget..” jawabnya dengan mengangkat sedikit kepalanya dan kembali memandangi pantat ku. Berani juga dia, hihihi.

“Hmpfh, terserah deh. Itu tolong ambilin piso di sana pak” jawab ku ketus pura2 ngambek. Padahal aslinya aku senang ada laki2 yg sudah beristri terang2an menunjukkan dirinya bernafsu kepada ku.

Piso yg ku minta ambilkan ada di seberang posisi pak komar berdiri. Dia bisa berjalan memutari meja tengah untuk ke sana, atau dia juga bisa langsung berjalan lurus melewati ku yg sedang berdiri di antara dua meja yg cukup berdempetan. Pak komar memilih berjalan melewati ku yg sedang menghadap ke meja di depan ku. Seketika kami berdempetan ria saat pak komar lewat di belakang ku dengan memiringkan badan. Bagian depan pinggulnya berhimpitan dan bergesekan dengan pantat ku.

“Permisi, non” ucapnya sambil lewat di belakang ku berdempetan. Hembusan nafasnya terasa mengusap telinga ku saking berdempetannya kami.

Aku diam saja meskipun dia secara terang2an menggesekan selangkangannya ke pantat anak majikannya ini. Sejak bangun tidur tadi pagi jg sebenernya aku udah horni, makanya jujurly aku lumayan menikmatinya sih. Xixixi

“Ini non pisonya” kata pak komar

“Tolong ambilin bawang di kulkas, pak” pinta ku lagi

Kulkas ada di sisi yg berlawan dr tempatnya berdiri, sehingga untuk menuju kulkas ia harus melewati ku lagi. Dan yaa sudah jelas itu yg ia lakukan. Sekali lagi ia berjalan melewati ku dengan tubuh bagian depannya berhimpitan dan bergesekan dengan pantat ku. Kali ini aku dengan sengaja mengencangkan posisi berdiri ku agar pantat ku makin membusung ke belakang. Sekilas aku bisa merasakan batang penisnya yg sudah keras di balik celananya.

“Ini non bawangnya” sambil menyerahkan bawang

“Pak, pintu depan udah dikunci belom? Kalo belom kunci dulu gih” ucap ku memberi isyarat. Pak komar langsung setengah berlari menjalankan perintah ku itu. Hihi entah apa yg ada di kepalanya sekarang.

“Udah dikunci, non” ucapnya sambil mendekat ke arah ku.

“Oh, ya udah. Tolong ambilin piring di kolong, pak” pinta ku lagi. Aku ingin menggodanya lebih jauh, hihihi

Piring yg dimaksud ada di seberangnya lagi. Sehingga pak komar berjalan melewati ku lagi seperti sebelumnya. Kali ini ketika dia tepat di belakang ku, aku sedikit membungkukan badan hingga seperti menungging sambil pura2 mencet2 microwave. Terasa sebuah benda keras mengganjal di balik celananya menekan pantat ku. Dia sempat berhenti dan terdiam sejenak berdiri di tempat, apa lagi kalo bukan untuk menikmati situasi ini.

Aku menoleh ke arahnya, masih sambil nungging, “kenapa kok diem? Ambilin piringnya pak..” ucap ku. Aku tidak ingin memberi kesan kepadanya bahwa aku sebenarnya menikmati tonjolan penisnya yg drtd menggesek2 pantat ku..

“Ehh.. iya, non” sahutnya dengan terpaksa

Aku kembali masak. Pak komar berdiri di samping ku cukup dekat hingga lengan kami bersentuhan. Kayaknya dia ketagihan nih nyentuh2 badan ku, hihihi. Memang selama ini dia hanya bisa dapetin pemandangan tubuh ku aja, untuk bisa menyentuh ku seperti sekarang, baru kali ini dia merasakannya, kulit kasarnya bersentuhan dengan kulit mulus ku, bahkan kontolnya sudah menekan2 pantat ku dari tadi, meskipun tertutup pakaian tapi pasti pikirannya udah kotor gak karuan tuh, xixixixi dasar cowo. Matanya kini sudah tidak malu-malu lagi memandangi tubuh ku. Dari posisinya yg sangat dekat berdiri di sampingku ini, aku bisa merasakan pandangan matanya lekat tertuju ke payudara ku. Entah kenapa menjadi bahan tontonan supir ku sendiri bikin badan ku mulai terasa gerah, ditambah lagi posisinya yg berdempetan dengan ku menyentuh2 kulit ku, bikin aku jadi terangsang juga.. huft.

“Ada yg perlu diambilin lagi gak, non?” Tanya pak komar.

Hmm, aku mikir sejenak. “Tolong jagain kompor bentar, pak” aku pergi ke kamar. Pak komar gantian berdiri di tempat ku berdiri sebelumnya jagain kompor.

Aku masuk kamar lalu ngaca. Aku pastikan penampilan ku sudah cantik dan seksi. Eh kok aku jd pingin keliatan cantik dan seksi di depan supirku sendiri yg umurnya udah kepala lima itu?hadehh nadyaa nadyaa. Aku juga semprot2 parfum sedikit biar wangi. Padahal gak ada yg nyiumin juga, hihihi, ya siapa tau aja ya kann.

Aku keluar kamar lalu balik ke dapur, pak komar masih berdiri di tempatku semula. Tanpa basa-basi aku jalan ke arahnya lalu nyempil di depannya sehingga dia terdorong ke belakang oleh tubuh ku, khususnya pantat ku, sampe mentok meja. Kalo tadi dia yg gencet2 aku dr belakang dengan selangkangannya, gantian skrng aku yg gencet dia dari depan dengan bokong ku, hihihi.

Aku diam saja. Pak komar pun demikian. Sepertinya dia fokus nikmatin sensasi di penisnya, hihihi. Penisnya terasa membesar dan makin keras, penis yg tadinya miring menekan pantat ku, sekarang terasa tegak lurus menusuk2 belahan pantat ku. Pak komar mulai berani menggoyang2kan pinggulnya maju mundur secara sangat perlahan, mungkin dia ingin melihat reaksi ku, apakah marah atau tidak. Aku hanya diam saja sambil terus ngaduk2 nasi goreng yg sedang aku masak. Melihat ku tidak bereaksi apa-apa, pak komar semakin berani. Ia kemudian memegang pinggul ku dengan kedua tangannya, lalu goyangan maju mundurnya semakin bertenaga sampai bikin badan ku ikut bergoyang.

Aku makin sulit untuk pura2 tidak menikmatinya. Tangan kanan ku mengaduk2 nasi goreng di penggorengan, tangan kiri ku tanpa sadar mulai meremas-rema payudara ku. Tentunya pak komar menyadarinya, ia tahu bahwa aku menikmati apa yg sedang berlangsung ini. Ia lalu menciumi leher ku, merambat ke pipi ku, lalu ia berbisik “non, saya buka celana ya?”

Aku diam saja tidak memberi respon apa-apa. Bahkan pak komar lanjut menciumi dan menjilati leher ku sampai pipi, kepala juga maju2 sampe lidahnya menjulur2 mencoba menjilat bibir ku, aku hanya diam saja. Ketika lidahnya menyentuh bibir ku, aku hanya memalingkan wajah sedikit ke arah berlawanan. Gengsi atuh ciuman sama jongos, hiihihi.

Melihat aku yg hanya diam saja mungkin meyakinkan pak komar bahwa aku gak keberatan dia buka celana. Ya emang iya sihh. Hihi. Dia pun akhirnya buka celana, kontolnya langsung terasa menyentuh2 anus ku, sesekali digesek2nya di celah paha ku, meskipun aku masih pake celana dalam, tapi vagina ku tetap bisa merasakan gesekan2 penisnya itu, yg ukurannya ternyata jauh lebih besar dr punya guru olahraga ku. Gak cuman buka celana, doi buka baju jg.. sekarang di dapur ini ada seorang supir tua bangka telanjang bulat lagi menggumuli anak satu2nya majikannya yg masih kelas 3 SMA yg terkenal cantik dan baik dan pendiam dan tidak sombong. Hiihihi.

Pak komar mengubah2 posisi kontolnya. Sesekali ia menyodok2annya di kempitan paha ku hingga nyeremper2 vagina ku. Sesekali ia taruh kontolnya di belahan pantat ku hingga gesek2 anus ku. Aku semakin menikmati permainannya. Ingin rasanya telanjang bulat dan mempersembahkan tubuh ku seluruhnya untuk dinikmatinya, tp gensi. Aku gak mau orang rumah ku ada yg tau bahwa aku perempuan gampangan.

Aku udah gak bisa konsen masal lagi. Kompor aku matikan. Kedua tangan ku meremas2 dada ku. Pak komar masih terus menyodok2ku dari belakang. Entah sudah berapa lama ini berlangsung, yg jelas badan ku keringetan dan badan pak komar juga, mungkin karena hawa dapur yg panas juga.

Ketika aku sedang menikmati goyangannya pak komar, terasa tenaganya berangsur melemah, mungkin karena lelah, encok kali pinggangnya hihihi. Maklum udah tua. Tapi penisnya masih ngacung tegak dan keras. Kayaknya dia tipikal yg keluarnya lama deh. Uh bayangin kalo bukan karena jaim, pasti udah aku goyang tuh punya doi, udah besar, tahan lama lagi. Pantes bu surti moodnya kayaknya bagus terus, ternyata pak komar toh rahasianya, hihihihi.

Karena aku majikan baik, aku gk mau supir ku kentang. Udah nyodok2 sampe keringetan eh gak keluar, kasiannn. Ya udah aku inisiatif aja. Aku dorong badannya dengan punggungku sampai dia terduduk di meja belakangnya. Lalu aku sesuaikan posisi pantat ku. Semua ini berlangsung tanpa terucap sepatah kata pun, hanya nafsu kami yg bicara.


Ketika duduk di selangkangannya pak komar, aku tidak langsung goyang. Aku diem dulu sambil duduk di atasnya, pingin liat reaksinya, hihi. Anak majikannya yg cantik jelita ini yg sudah 2 tahun ia layani sebagai supir, pagi2 ini sedang duduk di atas kontolnya. Gimana tuh perasaan dia yaa? Xixixixi

Menyaksikan aku yg diam saja, ia inisiatif gerak2in sedikit pinggulnya naik turun. Hihihi dasar. Ya udah deh aku goyang dia, kasian drpd kentang, toh aku jg menikmatinya.

Aku mulai goyang2in pinggul ku. Goyangan ku bikin kontolnya sesekali menyelinap masuk ke celah celana dalam ku hingga sesekali menyentuh langsung anus dan vagina ku. Aku bergoyang2 duduk di atas selangkangan supir ku sendiri cukup intens sampe bikin aku keringetan. Aku lihat di tangan pak komar ada gelang karet, aku raih tangannya untuk mengambil gelang tersebut, aku jadikan ikatan rambut. Setelah mengikat rambut aku lanjut menggoyang pak komar lagi.


Entah sudah berapa lama aksi ini berlangsung. Kaos tipis ku sampe basah kuyup oleh keringat, tapi pak komar belum keluar juga. Aku menoleh ke arahnya, “belom keluar jg, pak?” Tanya ku membuka pembicaraan

“Saya kalo main agak kasar, non. Saya ga enak sama non, saya cmn brani kyk gitu ke istri saya” jawabnya terus terang. Istrinya itu maksudnya bu surti, pembantu ku.

Mendengar jawabannya itu bikin aku ke trigger, maksudnya aku kalah enak dibanding pembokat ku si bu surti gitu? Secara spontan aku balas alasannya itu dengan berkata “yaudah, anggep aja aku bu surti”.

“Se.. serius, non?” Jawab pak komar

“Iya, tp celana dalem tetep aku pake” sahut ku.

Setelah memperoleh izin dari ku untuk menganggap ku sebagai istrinya, dia langsung bangkit memeluk ku dr belakang. Diciumi dan dijilatinya leher ku, wajah ku, dan bibir ku. Kali ini lidahnya yg menyentuh2 bibir ku aku sambut dengan mulut terbuka. Lidahnya masuk ke mulut ku menggauli isi rongga mulut ku sampai aku kesulitan bernafas. Rambut ku di jambaknya sampai ikat rambutnya putus, leher ku dicekik sambil ia menjilati wajah ku. Lalu kaos tipis ku yg sudah basah ini disobeknya dengan beringas, lalu putingku dikenyotnya dr samping. Ahh gilaa, ini sih beneran aku mau dientot seolah aku ini istrinya..


Selagi dia menikmati payudara ku dari samping, tanganku tanpa sadar meraih kontolnya dan mulai ngocokin pak komar, supir tua bangka ku itu. Entahlah, aku sudah makin tidak bisa jaim lagi, yg ada hanya rasa kenikmatan untuk memuaskan dan dipuaskan.

Payudaraku dilumat habis olehnya. Punggung ku, perut ku, semuanya dijilati dengan beringas sambil sesekali digigit olehnya, yang tentu saja menyisakan jejak berupa kemerah2an di kulitku yg putih bersih ini. Kaos ku semakin habis disobeknya sedikit demi sedikit, entah kenapa sepertinya pak komar ini suka merobek pakaian, mungkin fetishnya kali, xixixixi.


Dia mendorong dan menyudutkan ku ke meja dapur, lalu merobek2 pakaian ku dari belakang dengan giginya sambil mencekik ku sampai akhirnya aku tidak memakai atasan apa-apa lagi.


Celana dalam ku pun kini sudah basah kuyup oleh keringat. Wangi tubuh ku, bau tubuh pak komar, dan aroma dapur bercampur baur menjadi satu. Tubuh basah pak komar menghimpit ku tubuh ku yg bertumpu di meja dapur dr belakang. Kini ia mulai kembali menyodok2an kontol besarnya itu ke arah pantat dan celah paha ku, uniknya, kontolnya kali ini terasa lebih besar dan lebih keras dr sebelumnya.

Dia menyodok2 ku dr belakang dengan sangat bertenaga. Sesekali aku dicekiknya, sesekali pantatku diremas dengan sangat kuat sampai terasa sakit, sesekali rambutku dijambaknya. Aku risih rambut ku dijambak, aku ikat lagi saja dengan karet gelang yg berceceran di meja dapur. Sepertinya pak komar mengerti, ia tidak lagi menyentuh rambut ku, tapi gantian payudaraku diremasnya dengan sangat kuat dari belakang, sampai aku mengeluh kesakitan


“Pak, sakit tau” aku menegurnya sambil tetap meladeni sodokan2nya

“Sori..” balasnya singkat sambil menarik tubuh ku dengan lengan besarnya hingga aku bersandar di tubuhnya. Lalu ia mencium bibir ku. Sudah kepalang tanggung, aku balas ciumannya dengan hebat seolah kami ini sepasang suami istri. Padahal jongos tua dengan majikan remajanya. Hihihihi.

Ketika dia menarik tubuh ku, kontolnya terselip masuk ke dalam celana dalam ku. Sehingga ketika kami berciuman, ujung kontolnya menyelinap masuk ke vagina ku yg sudah becek gak karuan ini…

“Non saya entotin aja ya, boleh?” Tanya pak komar setelah sesaat dia melepaskan lidahnya dari mulut ku.

Aku sambil mangap dan terpejam menikmati ujung kontolnya yg sudah terlanjur masuk itu menggelengkan kepala menjawab pak komar.

“emang non nadya gak mau saya entot? Udah becek bngt padahal” tanyanya lagi sebelum kemudian lidahnya kembali menjilati seisi mulut ku yg mangap karena menikmati setiap sentuhan yg pak komar berikan.

Aku menggelengkan kepala lagi, meskipun aku menyadari sepanjang kami berciuman kontol pak komar semakin masuk seinci demi seinci ke dalam liang vagina ku yg memang sudah sangat becek ini.

Dia lepaskan lagi ciumannya, lalu ngomong “tanggung non, udah masuk gini” pintanya. Lalu lanjut lagi menciumi ku. Seluruh wajah ku sudah penuh oleh liurnya.

Aku gelengkan lagi kepala ku sambil tetap membalas ciumannya. Bahkan tangannya aku raih dan ku arahkan ke dada ku. Pak komar menyambutnya dengan meremas2 dada ku lagi dengan sangat bertenaga sampe aku kesakitan, tapi kali ini aku berusaha menahan rasa sakit itu dan mencoba menikmatinya.

Kontolnya semakin menyelinap masuk semakin dalam ke dalam vagina ku sepanjang kami berciuman. Rasa sakit remasan tangannya di payudara ku membuat ku lupa tentang kontolnya yg sudah semakin masuk lagi, bahkan sekarang mungkin sudah setengah kontolnya masuk.. bayangin seorang supir tua berumur kepala lima memasukan penisnya ke vagina remaja 3 SMA, tanpa kondom!!

“Saya pingin ngentotin non nadya” bisiknya di telinga ku

Aku yg masih menuntun tangannya untuk meremas-remas payudaraku hanya menggelengkan kepala saja untuk merespon ucapannya itu, padahal kontolnya sudah masuk, dan semakin masuk terus ke dalam liang vagina ku.

Tiba2 kedua tangan pak komar memeluk perut ku dr belakang dengan kuat sambil mendorong ku ke depan dengan tubuhnya sampai aku terpaksa menungging. Perubahan posisi ini bikin kontolnya semakin masuk ke memek ku. Kini seluruh kontolnya yg besar itu sudah berada di dalam memek ku dari ujung sampai pangkal.

Dia ikut membungkuk lalu berbisik di telinga ku, “kontol saya udah masuk semua, nadya sayang. Mau saya cabut aja?” Ucap pak komar

Tangan ku meraih kepalanya untuk mengarahkan wajahnya mendekat, lalu aku cipok bibir supir tua itu, setelah mencipoknya aku menggelengkan kepala, lalu menumpukan tangan ku ke meja yg ada di depan ku seolah siap untuk disodok2 olehnya dari belakang.

Jadilah pak komar ngentotin aku. Kontolnya masuk menyodok2 liang vagina ku tanpa kondom. Saking kuatnya sodokannya tangan ku sampe sakit bertumpu di meja, pinggul ku jg terasa sakit menahan sodokan2nya pak komar. Dia ngentotin aku dengan rpm yg tinggi dan bertenaga. Sebelumnya aku kira adegan seperti ini hanya ada di film porno saja, ternyata ada toh laki2 di dunia nyata yg bisa ngentotin cewek seperti ini. Huft, pantes bu surti bawaannya happy trus.

Pak komar masih menyodok2ku dr belakang sambil sesekali meremas dan memukul pantatku dengan sangat kuat sampai perih dan kemerahan. Aku hanya bisa parah saja dientot seperti ini. Pasrah dan menikmati sih, hehehe. Kejadian tak terduga ketika dia nyodok2 memek ku dari belakang, jarinya ikut merambah masuk ke dalam celana dalam ku dan memainkan lubang anus ku. Ah gila pak komar… dibalik gaya culunnya itu ternyata dia sangat ahli memuaskan perempuan…

“Sayang ku nadya, saya udah mau keluar” ucap pak komar

Aku ingat aku masih nyimpen sisa obat anti hamil pemberian guru olahraga ku. Tangan ku yg satu meraih pinggul pak komar dan menariknya sebagai isyarat untuk tidak melepaskan kontolnya dr memek ku. Aku berdiri kembali ke posisi semula bersandar di tubuh pak komar seperti ketika kami berciuman. Lalu kami cipokan. Ketika aku mainlan lidah ku, pak komar tidak membalas, dia hanya mangap dan terpejam,

“Erghh.. erghhh”

Aku tatap wajah tua penuh keriputnya yg kontolnya sedang memuncratkan sperma di dalam vagina ku itu. Siapa sangka seorang supir tua seperti pak komar bisa ngentotin aku sampai akunya keenakan merem melek seperti ini. Cara pandang ku ke pak komar serta merta berubah. Sepertinya aku bakal sering baikin dia deh, xixixixi.

aku lepaskan kontolnya perlahan dr dalam memek ku. Pak komar hanya berdiri tertegun seolah tidak percaya apa yg baru saja terjadi. Anak perempuan semata wayang yg terkenal cantik dr ortu konglomerat, primadona sekolah, baru saja dia entotin di dapur, tanpa kondom dan spermanya keluar di memek perempuan itu.

“Ih bapak, badan ku merah2 semua nih” ucap ku memecah kesunyian

“Ma.. maaf non” jawabnya sopan seperti kembali ke settingan awal, yakni supir tua culun.

Aku melanjutkan masak dalam keadaan bugil, hanya pake celana dalam yg sudah basah kuyup oleh macam2 jenis lendir. Pak komar masih hanya berdiri di situ ngeliatin aku.

“Udah kan pak? Apa lagi?” Aku menegurnya

“Eh iya,, maaf non” jwabnya sambil mengambil pakaiannya di lantai dan memakainya.

“Ya udah sana, nanti kalo aku perlu bapk aku panggil” kata ku lagi memberinya isyarat untuk pergi

“Ba.. baik, non” ucapnya seraya melangkah pergi keluar rumah kembali ke posnya.

Hihihihi. Aku senyum2 aja sambil lanjut masak. Sungguh suatu pagi yg tidak disangka-sangka.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd