Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Si Ajag dan Kelinci Putih [LCPI 2016]

BanggaHidupDiBandung

Pertapa Semprot
UG-FR+
Daftar
23 Jan 2013
Post
4.132
Like diterima
1.702
Lokasi
U.G.B.D.G
Bimabet
2mepstw.jpg

“Si ajag dan kelinci putih “
Fabel 18 +( atau BO) , kisah ini didengar dan diceritakan kembali dari mulut ke mulut di satu wilayah kota


------ 000 -------- 000 ----------------------- 000 ---------------------- 000 ------------------- 000 -------------------------

Kabut tipis menyelimuti belantara diketinggian 768 dpl , pagi ini begitu dingin menusuk , dan hujan semalam menyisakan tanah basah yang berbau pekat di halaman
tempatku bernaung semalam.

Namaku Ajag , entahlah mereka memanggilku begitu , aku hidup di belantara dengan populasi yang padat , di sini kita bisa memilih jalan hidup kita sendiri. Anda mau ambil bagian yang mana? Mau jadi rakyat biasa? Bos besar? Pahlawan? Penjahat ulung? Atau hanya jadi pemburu seperti aku ini? Yang pasti jalan manapun yang akan dipilih , mata rantai alam berlaku disini.

Kulangkahkan kaki ini menuju beranda depan , menyalakan candu tembakau , hih pagi yang dingin , sangat malas kena air , orang tuaku sudah pergi dengan kendaraannya menuju tempat berburunya. Aku? Hmmmm sebagai anak yang penurut di rumah , aku hanya bisa berkata iya saja ketika kedua orang tuaku menyuruhku bersekolah selepas usia 17 tahun ... Hhhh malas aku benar benar malas !!!! Belantara yang begitu luas terbentang , dan aku hanya bisa terpaku disini? Menempuh hal yang sama 3 tahun belakangan,Terikat jam malam !! Hih !!!

Tak kupungkiri kedua orang tuaku benar benar memanjakanku , fasilatas dan sekolah terbaik mereka berikan , hahah tentu saja itu semua
Memuluskan jalan perburuanku ...

Hari ini menjelang siang aku putuskan memakai kuda besi nippon berkapasitas besar , hehe cukuplah untuk membuat kelinci kelinci liar terpana dan mudah untuk kulahap hahaha .... Kemana tujuanku? Sekolah pembinaan ? Atau berburu di belantara? Ahhhh jalan saja dulu , dan kita lihat apa yang terjadi ...

Jalanan ini sungguh riuh , padahal sudah menjelang siang , hmmmm mau kemana semut semut pekerja ini? Yaah walau kulihat sebagian berjalan kura kura , bikin padat jalanan saja , belum lagi gajah besar yang menggendong kijang dan kancil , ah sumpek memang belantara ini , sepersekian detik ada sedikit kesempatan dan aku pacu kuda besiku menuju kampus , mengikatnya di istal halaman kampus , dan ternyata sekumpulan hewan sudah ada disana , bersenda gurau di bawah pohon , sebut saja kambing betina, harimau , rubah , badak dan lainnya

“ siang kawan semua “ ajag menyapa sekumpulan mahluk di bawah pohon , “aaah kau ajag , kukira sudah lewat waktu kau tidur hahahha “, harimau menjawab sapaan ajag .

“ baru saja aku terbangun dan masih ingat ada beberapa hal yang harus aku lakukan di tempat ini “ ajag melirik kambing betina “ wahai kawan betinaku , wangi sekali kau siang ini ? mmmhhh sangat menarik untuk kuajak makan siang “

“ ah gombalmu ajag , kenapa tidak kau cari kambing lain untuk kau gauli seperti biasa ? manalah ajag yang aku kenal mau ajak kambing burik seperti aku jalan berdua “ tukas si kambing betina

“ hahahaha, mungkin kawan kita ajag sudah menurun selera berburunya , tidak dapat kambing cantik , kau yang burikpun dilahapnya “ yang berbicara adalah harimau sambil terbahak

“ hai harimau !!! aku tidak seburik itu , dibandingkan betina buruan ajag , aku tidak akan kalah cantik bila aku mau sedikit memoles wajahku , hih “ si kambing betina bersungut sungut

“kamu cantik kok , itu yang bikin aku betah kita berteman “ rubah tiba tiba memotong pembicaraan

“gwa hahaha , dasar rubah , tak mau kalah kau “ ajag memukul mukul punggung rubah hingga terhuyung.

Begitulah , di lingkungan terdekatku aku sudah dianggap hewan pemburu betina yang ulung , bahkan kawan betinaku mengakuinya , ahh kuanggap mereka semua silau akan statusku saja , ajag sang putra serigala , ayahku cukup terpandang dengan tingkat kemampuan ekonomi tidak terbantahkan , wajar saja kalau betina betina di kampus maupun yang kutemukan di belantara begitu terpukau dengan segala yang kupunya . kucing betina dengan biaya perawatan yang mahalpun bisa kutundukan , hih !! tinggal kujemput dia memakai pedati dari benua biru berlapis alumunium terbaik dengan harga selangit , maka berliurlah sang kucing , memohon untuk diangkut dan dalam tempo yang tidak lama pasti bisa kuajak berkencan diatas bukit berbintang untuk kemudian kulahap seluruh tubuhnya di peraduan lantai teratas dengan pemandangan malam belantara kota yang dipenuhi nyala damar di setiap sudutnya , kucing mana yang tidak akan menolak segala sesuatu yang mewah ini ?

Cerita tentang ajag tercecer dimana saja , hinggap ditelinga siapapun dengan bumbu yang luar biasa , aku tidak perduli , ini rimbaku , ini wilayah perburuanku , akan kulangkahi setiap jengkal tanahnya , akan kutandai dengan jejak kakiku. Di kampus tempat aku menimba ilmu , beberapa betina sudah kulahap dengan mudah , kelinci gabus import berbeda ras dari fakultas berbeda bahkan selalu menunggu panggilanku , tinggal aku kedipkan mata maka dengan sendirinya dia akan mengikutiku , ayam betina pencari nafkah dengan kedok pelajar pun tak luput dari buruanku , memang awalnya mereka pamrih dan aku tak mempermasalahkan itu , berapa nilai pamrih sang ayam akan kutebus bila aku suka dan pada akhirnya dialah yang membutuhkanku , hingga akhirnya sang ayam hanya meminta sedikit pengganti peluh keringat yang mereka keluarkan setiap menemaniku, dan ada seekor angsa putih nan cantik berstatus pengajarku yang bahkan bisa kukelabui dan kulahap juga.



Siang ini aku mengajak kambing betina kawanku makan siang di bukit buatan di tengah rimba , niat awalku hanya sekedar memuji wanginya hari ini yang membuatku nyaman , perawakannya bukan seleraku , tapi akankah saat ini kulahap dia ? ahahahah kita lihat saja . aku nikmati siang ini dengan hidangan yang menurut kawanku si kambing betina cukup wah , menurut aku sih biasa saja , selang berapa lama si kambing berujar “ hai ajag , teman lamaku mau bertemu denganku hari ini , bolehkah dia kemari dan bergabung bersama kita ? bila kau tidak berkeberatan ? ujar si kambing . “ tak apalah kalau kamu mau bersua dengan kawanmu kambing cantiku “ aku menggodanya.



Tak berapa lama ada sosok yang menghampiri meja tempat kita makan siang , ternyata seekor kelinci putih biasa berperawakan biasa namun terurus dengan baik , senyumnya mengembang cerah saat berpelukan dengan kambing betina , dan akupun diperkenalkan “ hai aku ajag , kamu tinggal di belantara ini juga ?” aku berkata tanpa aling aling , “iya , aku penghuni asli belantara ini dan kau ? apakah pasangan temanku ini ?” sang kelinci putih bertanya dengan kening sedikit berkerut namun dengan segera si kambing berkata “ hahahah bukan bukan kawanku , mana mungkin aku berpasangan dengan pemburu tampan paling sangar ini , aku bahkan tidak memimpikannya , kita berbeda kasta , dan kau harus hati hati kawanku , jangan sampai kau jadi korban buruannya hahaha jauh jauhlah kau darinya “

Kelinci putih tersenyum lalu menoleh lekat ke arahku , aduh aku jadi sedikit salah tingkah dibuatnya , sedikit menggaruk bulu di kepalaku dan meratapi nasib sial , iya sial sebab tak mungkin sekarang aku memburunya , dia teman dekat kawanku sendiri , mungkin si kambing ini akan membeberkan semua kelakuanku hingga si kelinci putih bisa membentengi dirinya terlebih dahulu , hahhh tak apalah , lagipula dia bukan betina dengan ciri ciri yang aku idamkan.

Senja menjelang .....

Kemana aku akan berburu malam ini ?

Aku beranjak menuju tempat tinggalku terlebih dahulu , membersihkan badanku dan kembali menuju halaman rumah dimana sudah menunggu pedati berwarna hitam buatan benua biru . Ayahku yang kebetulan sedang ada di teras rumah bersama beberapa anak buahnya menyapaku seadanya , hanya sekedar menanyakan bagaimana kondisi perkuliahanku , dan akupun hanya menjawab semua baik baik saja , dan berpamitan pergi , ayahku tak pernah bertanya kemana aku akan pergi , dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Pedati berkapasitas besar ini kupacu dengan kencang di belantara yang sudah tidak terlalu hiruk pikuk di malam hari , mataku menerobos pekatnya malam dan akhirnya akupun tertuju ke satu sudut belantara yang dingin, kusimpan pedatiku disana , di area yang penuh dengan kegiatan para noktural yang sedang mencari kesenangan ini pedatiku menjadi pusat perhatian , dengan lingkar roda menawan dan body yang elegan aku keluar penuh percaya diri , dapat kulihat jelas ada banyak pasang mata para betina ke arahku , beberapa kelinci liar yang bergerombol nakal bisik bisik , ayam kampus yang digandeng boss beruang kaya , maupun anak ayam yang baru belajar menjadi noktural diajak pasangannya yang hanya ayam kampung.



Beberapa bulldog penjaga pintu memberiku hormat , iyalah mereka tahu siapa aku ini
Aku sang ajag , apapun bisa kudapatkan di tempat ini , aku hanya tersenyum angkuh kepada sang bulldog dan dengan ramah dia mempersilahkan aku masuk.

Kuambil sudut yang sangat diidamkan penghuni belantara ini , sudut istimewa berharga mahal , aku duduk dan menghisap candu tembakauku dengan dalam , tak selang berapa lama seekor induk ayam menghampiriku , " ahh tuan muda ajag, adakah kau ingin aku bawakan sesuatu ?"
Hmmm mungkin sedikit air berperisa panas akan sedikit menenangkan syarafku , dan malam itu kulalui dengan berbagai halusinasi hingga kondisiku setengah tersadar , penat ini memang hilang namun masih ada yg kurang , malam ini harus ada yang kumangsa .

Aku berjalan melewatu sekumpulan hewan yang mendadak menjadi penari akibat pengaruh air berperisa,
Kupicingkan mataku yang sudah tidak bisa menemukan fokusnya tapi akhirnya kudapatkan sudut yang tepat olala seekor kucing persia nan cantik dan bertubuh sintal memandangku nakal , kuhampiri dia , kuperkenalkan diriku dengan bahasa asing dan dia pun tampak tertarik kepadaku dan mulai kurayu dia menuju sudut yg aku diami , hmmm mangsa yang mudah untuk kulahap nampaknya , kamipun bercengkrama seadanya dan muali merapatkan tubuh namun tiba tiba ...

Sudutku yang cukup gelap didatangi segerombolan anjing impor , berbahasa asing dan bertubuh kekar , ada betina diantaranya namun jumlahh pejantan lebih banyak , salah satu anjing besar menghampiriku dan tanpa aling aling menariku sambil memaki maki dengan bahasa asing namun aku mengerti apa maksudnya lebih kurang "jangan ganggu pasanganku !!!" Aku menjawab dengan santai dengan bahasa asing pula " hey tenang bung , aku mengajak dia dan diapun tidak menolaknya " namun nampaknya pengaruh minuman berperisa lebih mengendalikan tubuh Si anjing besar ini , dengan kasar dia menggonggong dan mendorong tubuhku ... Brakk !!!

Aku bangkit dengan sedikit meloncat menghajar rahang si anjing besar "krak !!! " si anjing besar terhuyung , dan pastilah kerabat si anjing bereaksi atas tindakanku , mereka Serempak menunjukan taring besar mereka dan menerkamku dari berbagai arah "bruk brak !!!" Suasana gaduh di sudut tempat itu membuat para bulldog penjaga berhamburam menuju tempatku bergumul dengan para anjing impor , mereka berusaha melerai keributan yang terjadi , disaat semua menahan napas sejenak dan terelai entah apa yang kupikirkan hanya saja sebotol kemasan air berbahan kaca aku ambil dan kupatukan ke si anjing yang tadi menyerangku " prang !!!" Aaaarggghh si anjing berteriak , darahnya berceceran , kerabatnya kaget dan mulai menyerangku , kalahh jumlah dan hanya dibela beberapa bulldog aku berusaha berlari menuju luar , mereka mengejarku para bulldog melindungiku dari amukan gerombolan anjing impor .

Suasana diluar semakin mencekam , ada dua kelompok sekarang , gedombolan anjing liar dan para bulldog yang sudah mengenalku , bulldog bulldog ini melindungiku dan berusaha mengawalku ke pedatiku .

"Maaf tuan muda ajag, sebaiknya tuan pulang " ujar salah satu bulldog "tidak !!! Bangsat merekaa !!! Mereka tidak tahu siapa aku hah !!!???" Aku berteriak sambil menunjuk salah satu anjing dengan nada menantang "tuan muda , mereka gerombolan asing ,bukan berasal dari tanah kita , pastilah mereka tidak tahu tuan siapa "

Dengan masih geram aku menuju pedatiku dikawal satu bulldog , sementara bulldog yang lain berusaha menahan gempuran gerombolan anjing impor yang berusaha mengejarku , aku bisa mencapai pedatiku dan mulai meninggalkan tempat itu , namun gerombolan anjing pun menuju pedati nya dan berusaha mengejarku , aku memacu kencang pedatiku di jalanan sempit belantara ini , pandanganku sedikit kabur siaaall !!! Mungkin efek air berperisa atau benturan ? Atau cakaran? Ahh yang pasti tubuhku sangat tegang mengingat pedati para anjing mulaai mendekatiku , aku semakin menjauh dari belantara menuju pingiran hutan bahkan hampir tidak kukenal daerah ini sebelumnya, mendaki lembah berkelok dalam keadaan dikejar pedati para anjing , di satu belokan pedati si anjing berhasil menabrak pedatiku "brakk!!" Pedatiku berputar beberapa kali hingga akhirnya menabrak pohon disisi bukit "buk bakk blaarr" sampai titik itu aku tidak bisa mengingat apa apa , hanya gelap gelap dan semakin gelap.


Kubuka sedikit mataku , berat sekali tubuh ini , dimana aku? Ruangan ini berwarna putih dengan jendela terbuka , bunga segar di vas menandakan seseorang menaruhnya disana .

"Sudah bangun rupanya, haus?"

Seseorang menyapaku dari sudut ruangan , dan ternyata dia kelinci putih teman si kambing betina , "bagaimana kau bisa ada disini wahai kelinci ? " aku bertanya , "hahaha , terbalik , tidak baiknya kau bertanya kenapa kau ada di tempatku ini ? " si kelinci tersenyum manis dan dia tampak menawan dengan baju serba putihnya
"Apakah kau seorang dukun pengobatan? " si kelinci kemudian menjawab " bukan ajag , belum masih belum , menuju kesana sih iya , ini tempat pengobatan sekaligus tempatku magang belajar untuk syarat kelulusan sekolahku "

Ternyata si kelinci putih sedang melaksanakan praktek kerjanya di tempat pengobatan ini , tempat yang cukup terpencil di sekitaran dataran tinggi belantara , dia lalu bercerita bagaimana menemukanku secara tidak sengaja ketika malam hari dia mendengar suara benturan keras di ujung bukit , menghampiri asal suara bersama warga dan membawaku yang dalam keadaan tak sadar , berusaha mengurusku di tempat pengobatannya tanpa ditemani dukun senior dan membersihkan tubuhku dari luka serta muntahan muntahan air berperisa yang tercecer kemana mana , si kelinci juga yang mengganti pakaianku yang terkoyak , eh brarti dia sudah melihat seluruh tubuhku ?
"Benar seperti itu ? Apa kau tak risih ? " tanyaku , " ahahah sebagai juru pengobatan hal hal seperti itu aku kesampingkan , memang tubuhmu begitu kekar, tapi lebih baik aku memikirkan bagaimana mengobati luka di tubuhmu , sudahlah ini bagian dari pekerjaan jangan kau campur adukan ahahaha , lagipula kau bisa mendapatkan gadis manapun yang kau mau kan ajag? Apalah aku ini yang hanya melihat tubuhmu disaat kau terluka "

Kaget aku mendengar kata kata si kelinci putih , bagaimana aku pulang? Pedatiku? Si kelinci berujar kalau pedatiku sudah diambil pihak pamong belantara , ayahku menebusnya , ibuku tadi pagi menjengguku dan menaruh bunga , ayahku hanya menjengguku dan mendapatkan aku tidak terluka terlalu payah lantas meninggalkanku menuju tempatnya bekerja , apalah keluargaku ini hah !!!

"Ajag , kamu terbiasa seperti ini? " kelinci putih menatapku lekat berharap ada jawaban yang luar biasa dari mulutku yg masih lebam

"Begitulah orang tuaku , mereka anggap aku kuat dan mandiri , padahal apalah aku ini , apapun yang kuinginkan terpenuhi , luka seperti ini mungkin kurang menarik perhatian mereka , hhh akupun tak mengerti" aku menundukan kepalaku, sedih ? Tidak , marah? Sedikit , kecewa? Iya

Kelinci putih mengangkat daguku , tersenyum sangat manis dan menatapku lekat lalu berujar " ternyata , seperti ini ajag yang sesungguhnya? Semua kelakuanmu selama ini hanyalah topeng untuk menarik perhatian orang tuamu saja ? Ahahaha , ternyata ajag sungguh manis dalamnya tak seperti yang diceritakan temanku kambing betina"

Aku menatap kedua mata kelinci putih , baru kali ini ada betina yang menyentuhku tanpa emosi , nafsu dan apapun hal yang menjurus ke arah kebejatan , tatapannya seakan menyadarkanku , iya aku sebenarnya hanya berusaha merebut perhatian kedua orang tuaku yang sibuk dengan dunianya masing masing.

Hari menjelang , sampai esok hari kuhabiskan waktuku dengan si kelinci putih , dia lebih telaten merawatku , padahal dia bukan juru rawat , dia calon suhu pengobatan , entah mengapa dia rela menungguku , membukakan jendela di pagi hari, menyusun bunga segar yang selalu di kirimkan setiap pagi oleh ibuku , memberikan kotak titipan dari ajudan ayahku yang ternyata isinya kunci sebuah pedati buatan benua biru terbaru dengan secarik kertas bertulisan " pedati sudah ada di garasi , kali ini hati hati bawanya nak " hanya pesan singkat yang sebernarnya tidak terlalu kubutuhkan , hih !!!

"Ajag , bahagianya dirimu, pedatimu baru hancur beberapa hari, ayahmu sudah membelikanmu jenis terbaru yang lebih bagus " katanya sambil menimang nimang kunci pedati

"Aku tak butuh pedati seperti itu !!! Hai kelinci , kapan aku boleh pulang ? Penat rasanya "

Kelinci kembali tersenyum , "kau boleh pulang dari kemarin ajag , tapi nampaknya kau betah disini ahahaha , pulanglah mungkin kedua orang tuamu menunggu "

Aku hanya bisa diam , kemudian bangkit dari peraduanku , kutatap sekali lagi kelinci putih yang masih tersenyum dan memberikan kunci pedati , aku mengambilnya dengan raut wajah yang datar kemudian meninggalkan tempat pengobatan itu.

Suasana sepi di depan rumahku , tak kulihat kedua orang tuaku , hanya harimau dan badak penjaga pos depan yang menyapaku dengan sebutan tuan muda. Orang tuaku entah kemana , mungkin masih sibuk denan urusan bisnisnya , bisnis yang tak pernah kuketahui apa. Aku menuju peraduanku di samping beranda , berbaring dan terlelap.

Akankah aku terus seperti ini ? menapaki hari demi hari dengan suasana galau dan tak nyaman ? itulah yang terlintas dibenaku ketika kumulai membuka mata , lamunanku terpecah ketika pembantu rumah tanggaku mengetuk pintu dan memberitahu bahwa ada teman sekolah yang datang menjengguk. Teman ? darimana teman teman ini tahu aku terluka?

“ nah itu dia jagoannya hahahah “ yang berucap adalah kambing betina , disusul rubah , harimau , dan satu lagi , ternyata si kelinci putih , hmm rupanya si kelinci putih yang membawa mereka kesini , kita bercengkrama , tapi mata ini hanya fokus kepada si kelinci putih , masih ada rupanya betina yang tulus memperhatikanku tanpa aling aling , “ bagaimana tidur malamu ajag ? “ dia menyapaku dan untuk pertamakalinya aku tersenyum bahagia “ nyenyak , terima kasih ya , eh maafkan aku juga kemarin belum sempat berterima kasih padamu “ kemudian aku menundukan kepalaku , tak sanggup aku lebih lama melihat sorotan matanya . “ hai hai haii kenapa ini ajag malu malu ? mana ajag yang kukenal beringas ? “ rubah berujar disambut gelak tawa semua orang yang ada di kamarku , memang aku juga kikuk dibuatnya , tapi tak apalah , entah mengapa aku merasa nyaman bila ada kelinci putih didekatku.

Hari demi hari kulewati dengan perubahan yang cukup membuat dahi kedua orang tuaku mengerenyit heran , bangun lebih pagi , berangkat ke sekolah rajin , dan jadwalku pagi hari selalu menyempatkan mengajak si kelinci putih menyantap sarapan paginya , bila dia berkenan akupun mengantarkan dia ke balai pengobatan nya yang memang agak jauh ke pinggiran hutan , tak pernah dia mengeluhkan apa yang kupakai , bahkan dia selalu mengajaku memakai kuda besi kelas rakyat yang biasa saja dan angkutan rakyat biasa , dia tidak pernah silau dengan hal mewah yang kukenakan , makan siangpun hanya di warung kecil disamping balainya atau sekolahku , aku bahagia walau hanya berjalan beriringan dengannya , kutahu banyak yang mencibirnya dan menganggap si kelinci putih sama saja dengan betina lainnya yang hanya mengincar kemewahan , tapi aku tak perduli , kelinci putih tak pernah menuntut apapun dariku , dia tidak pernah perduli masa laluku walau banyak sekali kisah dari kanan dan kiri sampai di telinganya , yang dia lihat adalah ajag sekarang yang seutuhnya , ajag yang baru yang bisa nyaman disampingnya.

Purnama berganti tahun , hampir empat kali musim hujan aku bersama kelinci putih kekasihku , kulewati banyak hal menyenangkan , dia membimbingku benar benar ke arah yang lebih baik , aku hanya bisa memeluknya , aku merasa heran padahal kelinci putih tak pernah menolak untuk kusantap seperti betina lainnya , tapi aku hanya berani memeluk dan menciumnya saja tak lebih dari itu , aku sangat menyayanginya lebih dari hidupku sendiri , walau kutahu pihak keluarga kelinci putih sangat enggan menerimaku di lingkungan klan nya , mengingat reputasiku yang terlanjur busuk , memang kelinci putih hidup di keluarga besar yang sederhana namun berprinsip kuat dan penuh kehangatan , dia hanya tinggal bersama ibunya dan beberapa keponakan , kelinci putih menanggung beban yang cukup berat dari segi tanggung jawab.

Hari itu kulihat kekasihku teramat murung , kubelai kepalanya dengan lembut “ada apa sayangku ? “ tanyaku , “ah ajag , aku sayang padamu “ dia memeluku tiba tiba “ tentu saja kelinci putihku , aku juga sama , tapi kenapa kamu murung ? “

“ ajag , maafkan aku , aku sangat nyaman berada di dekatmu , tapi seperti kau tahu keluargaku berkata lain , mereka tidak terlalu suka dengan statusmu sebagai anak penguasa , mereka bahkan menyuruhku pindah ke lain rimba , maafkan aku ajag , aku sangat menyayangimu , tapi aku tidak berani membantah ibuku , dia sudah sangat susah payah menyekolahkanku , aku tidak ingin membuatnya kecewa “

Aku tertegun mendengar kata kata kelinci putihku , aku memeluknya erat , memang begini keadaannya , memang beginilah nasibku , yang sekarang dan akan selalu kuingat bahwa status dan harta tidak bisa membeli semuanya , bahkan cintakupun terbalas namun harta tidak bisa mempertahankannya , reputasi adalah segala galanya di rimba ini , aku busuk !! terlanjur busuk !!! dan sebagai penghukumku sekarang adalah aku akan segera kehilangan kelinci putih yang sangat kusayangi , hari itu ditengah musim hujan kelinci putih bersimpuh di hadapanku , dia merelakan dirinya menjadi santapanku , dia ingin memberikan segalanya untukku sebelum ada hewan lain pilihan ibunya yang akan memiliki seluruh tubuhnya . astaga !!! aku tak bisa !!, aku terlalu menyayanginya!! , itu terlalu berharga , tanpa sadar aku melolong sekuatnya sambil memeluk kelinci putihku ‘ tidak sayang , aku tak bisa melakukan itu , kau terlalu suci untuk aku santap , kau terlalu berharga , mohon jangan tinggalkan aku kelinci putihku !! “

“ maafkan aku ajag , maafkan , aku sangat mencintaimu , takdir dan jodoh mungkin akan mempertemukan kita lagi , tolong jangan sakit hati dan membenciku karena kau akan selalu ada dalam ingatanku siapapun pasanganku nanti? maafkan aku “

Itu kata kata terakhirnya , dia membalikan badannya dan kulihat dia berjalan meninggalkanku , terluka ? pasti , luka ini sangat sakit melebihi luka yang kuderita saat pertama kali mengenal kekasihku itu , dan sekarang dia pergi ke rimba yang lain tanpa memberikan aku ruang untuk membela diri dan mempertanyakan cintaku.

Siang berganti malam dan melewati bulan yang kulalui dengan penuh derita , mempertanyakan kepada diriku sendiri , disaat aku benar benar jatuh cinta dan merubah diri menjadi lebih baik , orang yang kusayangi meninggalkanku dengan alasan yang tidak seharusnya , kini aku mulai kembali menyentuh air berperisa hanya untuk sedikit melupakan kesedihanku , dan pada satu titik aku menerima pesan berbahan lontar , kubaca perlahan dan ..... tidaakkkk !!!! ternyata sepucuk lontar berisi undangan perkawinan si kelinci putih yang sudah menetap di rimba sejauh sejuta depa disana , hatiku hancur , amarahku meluap , kubantingkan botoh berbahan kaca ini ke tembok kamarku , ingin rasanya aku melolong sepanjang malam , namun aku lebih memilih keluar dan meacu pedati ku dengan kencang sambil melolong sejadi jadinya ..

“ kelinci putih !!! kau begitu tegaaa !!! aku tak akan pernah memaafkanmu sampai kapanpun !!
Lolonganku sedikit terhenti di tempat yang sudah lama tak kusambangi , tempat para hewan menari dibawah pengaruh air berperisa , aku memasukinya , amarahku meluap , kusapa beberapa bulldog penjaga yang tersenyum girang menanyakan kabarku yang sudah lama tak bersua , kuambil sebotol minuman berperisa dan kuteguk sejadi jadinya , di satu sudut kulihat seekor kelinci liar yang sangat cantik menari , kuhampiri dan kubisikan kata kata ajaib di telinganya , dan tanpa syarat diapun menggandeng tanganku dan melangkah bersamaku menuju pedati , berpelukan seperti seorang kekasih menuju tempat peraduan di puncak bukit tinggi di tengah belantara , aku siap menyantapnya malam ini , dan diapun menyetujuinya , dia hanya terpana oleh gayaku dan pedatiku juga bukit kelas atas yang kusuguhkan untuknya .

Aku mulai menerkamnya dan si kelinci liar tak meberikan perlawanan yang berarti dia hanya berseri seri saat kuikat tubuhnya dan mulai kunikmati perlahan kemudian menjurus kasar , senyumku mengembang , tawaku lepas saat menyantapnya sang ajag telah kembali murka dan kelinci ini akan merasakan kemurkaanku dalam lingkup kenikmatannya , malam itu kusantap dia berkali kali sampai akhirnya kita berdua ambruk terkulai lemah dan terlelap.

“ aku ajag sang pemburu , aku telah kembali dan akan menapaki belantara ini dengan cerita yang lebih harak dari sebelumnya “

------------------- 000 ------------------------- 000 -------------------------------- 000 ---------------------- 000 ---------------------------
 
weks ajag biasanya jadi sebutan buat orang jarang mandi. dasar bau ajag :D

untung aja adik ane kelinci putih ga jadi sama ajag. keluarga tidak merestui kalian. :D
tapi dengan ajag menodai seorang kelinci. tunggu pembalasan kami keluarga kelinci unyu :galak: :perang:

:ampun:
 
ajag itu sejenis anjing kampung yah?
 
weks ajag biasanya jadi sebutan buat orang jarang mandi. dasar bau ajag :D

untung aja adik ane kelinci putih ga jadi sama ajag. keluarga tidak merestui kalian. :D
tapi dengan ajag menodai seorang kelinci. tunggu pembalasan kami keluarga kelinci unyu :galak: :perang:

:ampun:

Bener mang , sesama temen biasanya ditujukan buat temen yang paling bau :ha: ,
 
asu ajag klo gak salah juga dijadikan anjing pemburu
 
hadeuh si akang, berat uy. pas nulis sigana ngoprot kesang nepi ka bau ajag nya :pandapeace: hade lah kang :jempol:
 
[size=+2]Ajag?[/size]:huh: kalau mendengar itu semenjak kecil dulu untuk 'Ajag' bermakana;
mengejar, memburu atau menangkap.. dan ane benar-benar tak tau kalau nama ini adalah di peruntukkan untuk anjing.
:D


ya, jadi ingat orang-orang menyebut nya 'ajag celeng' penyebutan untuk mereka yang berburu babi hutan sambil membawa anjing.

aduchh:sendirian: jadi malu, sampai detik ini baru mengerti itu semua..:o:malu: maklum lah kampung ane hampir tak ada anjing.

Karena, umumnya anjing-anjing di ikat di kebun dan jauh dari pemukiman penduduk.

Makasih, Bang:beer: istila ini bisa jadi bahan dongeng untuk si kecil..​
 
Aga kagok, berpantasiny..ah di ane mah morro bukan ajag :sendirian:
nice, di buat film kartun asik tuh :D
perbaiki tanda baca :beer:
 
Weehhh..dulu ditempat nguli stiap minggu ane sering liat sekelompok suku terasing berburu dg ajag nya.
sekarang ilegal logging dan ekspansi sawit,hutannya udah gak ada...
:(( maap jd curhat..:ha:


:cendol: ijo semangat :semangat:
 
Gimana ya? Klo cerita ini dinamai dengan nama manusia mungkin cuman kisah biasa saja yang banyak terjadi di lingkungan kita , kisah ini eik denger pas waktu kuliah dulu sih , si ajag itu temennya temen cewek dari kakaknya si cewek yang nyeritain , hayo bingung :ha:

Jadi entah karena efek gerhana kemaren jadi inget wolf , tapi di kota dan hutan sekitaran kota saya ga ada wolf gitu ya udah ajag jua ga apa , sama sama keluarga guguk juga :ha:

Peringatan pemerintah,
"Walau fabel , tapi kisah ini ga bisa buat nina boboin anak kecil "

Kalo nina boboin neng neng cantik boleh lah :ha:
 
Gimana ya? Klo cerita ini dinamai dengan nama manusia mungkin cuman kisah biasa saja yang banyak terjadi di lingkungan kita , kisah ini eik denger pas waktu kuliah dulu sih , si ajag itu temennya temen cewek dari kakaknya si cewek yang nyeritain , hayo bingung :ha:

Jadi entah karena efek gerhana kemaren jadi inget wolf , tapi di kota dan hutan sekitaran kota saya ga ada wolf gitu ya udah ajag jua ga apa , sama sama keluarga guguk juga :ha:

Peringatan pemerintah,
"Walau fabel , tapi kisah ini ga bisa buat nina boboin anak kecil "

Kalo nina boboin neng neng cantik boleh lah :ha:
wkwkkwk:pandaketawa: mau nya sich akang...

terkadang si kecil suka nguping sampai bengong dengan obrolan bapak emak nya juga sech..
:D

ane cuma tertarik karakter tokoh 'Ajag' yang bisa melakon kan sejumlah kisah, akan menjadi menarik tegantung bagaimana mengemasnya..
yaa, seperti si kancil dengan kecerdikan dalam petualangannya.. kan kereen, tuch bang..
:)

Kalau Ajag seperti apa yaa kira2..​
 
ane kok jadi sedih ya, mengingatkan cerita masa lalu saya dengan plat merah :hua:

alurnya menghanyutkan,
overall good :jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd