Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Si Badak Pembawa Nikmat

Eps 13

Pagi yang cerah bagi Badak, dia pun berjalan menulusuri jalan menuju Hutan tempatnya mencari Kayu yang merupakan mata pencaharian nya sejak ia muda tidak seperti hari hari sebelumnya pagi ini dia berjalan dengan wajah berseri seri dan bersiul siul seolah mendendangkan lagu lagu ceria.

‘Duh gembira bangat nih mas badak, lagi banyak orderan ya’ tegur pak RW yang berpapasan dengan badak.

‘Eh pak RW, iya nih pak… mau kemana pak' jawab badak

‘ini mau ada penyuluhan di kelurahan, mas jangan lupa cek Balai desa ya mana saja yang perlu di perbaiki' ujar pak RW lagi

‘Baik pak’ jawab badak sambil berbelok arah dan meneruskan langkahnya menuju Hutan.

Sesampainya di Hutan iya pun bergegas mengambil peralatanya dan segera menuju ke Pohon yang akan ditebangnya.

Satu persatu pohon yang ditebangnya kini dia potong kembali sesuai ukuran ukuran yang dipesankan kepadanya dan setelah ukuranya sesuai, Badak pun memindah kan kayu kayu gelondongan itu iya pindahkan di pinggir jalan masuk hutan agar mudah baginya untuk menganggkut kayu kayu itu ke mobil pickup yang akan mengangkut, satu persatu bongkahan dia pindahkan hingga kini sudah ada tumpuk kayu tersusun di pinggir jalan masuk hutan dan sudah mencapai 3 buah tumpukan, badak pun beristirahat dengan duduk diatas tumpukan kayu sambil mengelap keringatnya menunggu mobil yang akan mengangkut kayu kayu tersebut.

Dari kejauhan badak melihat mobil pickup biru muda yang biasa mengangkut kayu kayu darinya badak pun segera berdiri untuk bersiap mengangkut kayu kayu tersebut kedalam mobil pickup yang berhenti tidak jauh dari tempatnya berdiri, dengan cekatan ia membuka pengunci bak mobil tersebut dan segera memasukan kayu kayu yang disusunya dipinggir jalan tadi kedalam mobil pickup yang baru saja datang tersebut.

Sopir pickup turun menemui badak yang sedang memuat kayu kedalam mobil sambil meminta maaf akan keterlambatanya hari ini, ya memang sang sopir tidak pernah terlambat sebelumnya.

‘Maaf mas badak tadi dijalan ban mobil bocor, jadi harus cari tempat tambal dulu’ ujar sang sopir

‘Gapapa pak, ban bocor ya mau diapain kan harus ditambal dulu' sahut badak kepada sopir.

Selesai badak memuat kayu kayu kedalam mobil pickup, sang sopir pun menghitung jumlah kayu yang diangkutnya masih ada yang kurang atau tidak, selesai menghitu si supir pun memberikan uang pembayaran kayu kepada badak yang langsung dimasukan badak kedalam sakunya.

Mobil Pickup yang menjemput kayu kayu itu pun pergi dan badak kembali kedalam hutan untuk menyimpan peralatanya didalam saung, setelah peralatanya disimpan dalam saung iya pun pulang kerumahnya untuk bebersih mandi dan bersiap pergi untuk mengecek balai desa sesuai permintaan dari pak RW.

Setibanya di Balai desa dia pun mengamati dengan seksama setiap ruangan yang akan dipergunakan untuk penyulahan dari Dinas Kesehatan di kampungnya tersebut, dia pun memperhatikan setiap meja dan kursi yang ada didalam ruangan mencatat setiap detail yang perlu diperbaiki, kemudian dia mengambil galah bambu panjang yang kebetulan ada di depan balai desa untuk membersihkan sarang laba laba disetiap ruangan, ia pun mengecek ke setiap kamar mandi apakah kran air nya berfungsi dengan baik atau tidak, badak memang seseorang yang cukup detail dalam melaksanakan pekerjaan karena itulah setiap ada pekerjaan di sekitar kampung baik itu membetulkan meja/kursi dirumah warga, menggantikan genteng ataupun segala macam yang memerlukan bantuanya, badak pun bukan tipikal orang yang perhitungan akan bayaran yang diterima, bahkan dia tidak pernah melihat ataupun menghitung uang yang diberi oleh warga atas jasanya, setiap diberi badak pun langsung memasukanya kedalam kantungnya tampa melihat jumlah yang diberikan kepadanya.

Badak pun mengambil tangga untuk mengecek genteng Balai desa, melihat ada yang pecah ia pun langsung mengganti genteng yang pecah tersebut dengan persedian genteng yang berada di gudang dekat halaman belakang balai desa ia tidak mau menunggu nunggu untuk melakukan pekerjaan, apa yang bisa dilakukanya saat itu juga dia kerjakan meskipun permintaan dari Pak RW hanya untuk mengecek saja, menjelang maghrib badak pun merapikan setiap peralatan yang digunakanya dan mengembalikanya ke dalam gudang untuk kembali kerumah.

Perjalanan dari Balai Desa ke rumah badak tidak terlalu jauh, namun dia mengambil jalan yang agak memutar hendak membeli makanan di warung nasi mbak wati, sesampainya disana iya pun sedikit kecewa karna ternyata warung itu dalam keadaan tertutup, iya pun kembali berjalan untuk mencari warung makan untuk membeli makan malam yang akan disantap olehnya dan juga si mbah, dan pilihan badak pun jatuh kepada nasi goreng yang kebetulan lewat didepan gang jalan masuk kampungnya, mengingat dirinya tidak makan dari pagi iya pun memesan 4 bungkus nasi goreng dimana 3 diantaranya akan dimakan oleh nya sendiri dan yang 1 untuk si mbah.

Sesampainya dirumah dia pun langsung menaruh makanan yang di belinya diatas meja makan dan pergi kedapur untuk mengambil piring, sendok, gelas dan teko air minum, tak lupa ia pun memasak air panas yang akan digunakanya untuk membuat kopi.

Segera setelah semua makanan tertata di meja bersama piringnya ia pun memanggil mbah yang sedang merokok di halaman belakang sambil merapikan peralatanya yang sebelumnya digunakan untuk membuat kurungan ayam.

‘Makan mbah….sudah mbah tinggal saja nanti saya yang bereskan' ujar badak sembari menyambar beberapa peralatan yang masih tergeletak dan merapikanya.

Mbah Karso pun segera mematikan rokoknya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan kaki dan tanganya serta membasuh wajahnya sebelum dia pergi ke meja makan.

Badak yang selesai merapihkan peralatan mbah karso pun langsung menyusul mbah karso yang sedang melahap makan malamnya.



-Bersambung-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd