Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sisi Lain Sebuah Misteri (Update Berkala Setiap kamis malam)


6cd4a61367912274.jpg

12bdc11368194272.jpg

Part 4


“Selamat datang kekasihku Jumanto, ada apa kamu kesini kekasih?”
“mohon maaf jika saya datang di waktu yg salah nyai, saya datang kesini dengan maksud dan tujuan untuk meminta pertolongan nyai”
“katakan sayang, apa yg bisa aku lakukan untuk mu”
“aku akan bertarung dengan setan genderuwo, aku telah melihat sendiri kekuatan genderuwo itu sebelumnya. aku merasa bahwa kekuatan ku tidak akan mampu untuk menandingi kekuatan setan itu”
“genderuwo adalah perkara mudah untukku wahai kekasih. baiklah aku akan membantumu, memberikan kekuatan besar untuk mu dalam menghadapi genderuwo itu. namun ingatlah bahwa kekuatan ini sifatnya sementara. hanya sampai kamu menyelesaikan urusanmu dengan genderuwo itu”
“baik nyai, terimakasih sebelumnya telah membantu saya”
“dayang, ambilkan ranjang ku. aku ingin bermain dengan jumanto”
dayang-dayang nyai Sri Anjar dengan sigap segera menuruti apa yg diperintahkan ratunya. kemudian Nyai Sri Anjar mulai melepaskan semua pakaian yg ia kenakan dan merebahkan tubuh indahnya di ranjang tanpa sehelai benang pun. jumanto yg sudah mengetahui apa yg harus ia lakukan segera bersiap. ia melepaskan pula apa yg ia kenakan dan mulai menaiki ranjang serta mulai mendekatkan bibirnya ke bibir sang ratu. Nyai Sri Anjar menerima bibir jumanto dengan penuh kasih, bibir mereka langsung saling lumat satu sama lain. tangan jumanto masih belum berani memegang payudara kencang milik ratu, dikarenakan ia masih belum dapat perintah. dalam hal ini, jumanto selalu bertindak sebagai budak seks nyai sri anjar. jadi sebelum nyai memerintahkan apapun untuknya, jumanto tidak akan berani memulainya.

nyai sri anjar mulai menarik tangan jumanto dan membawanya ke payudaranya yg indah. jumanto meremas kedua payudara indah tersebut silih berganti, mulai dari lembut, hingga semakin keras dan kasar seiring semakin memanasnya api birahi diantara mereka berdua. selain itu, nyai sri anjar juga paling suka jika jumanto sudah menjilati vaginanya. memang jilatan lidah jumanto adalah yg terbaik. lidahnya dapat memanjang hingga masuk dalam ke dalam vagina wanita. ini juga merupakan kemampuan yg diberikan nyai sri anjar pada jumanto. jadi sebenarnya jumanto memiliki segala yg dapat memuaskan wanita.

selesai urusan dengan nyai sri anjar, jumanto bergegas kembali ke rumahnya untuk menyiapkan peralatan tempurnya. lalu keesokan harinya, pagi hari buta jumanto sudah bergegas berangkat ke desa sumberejo dengan meminta tolong salah seorang pemuda di kampungnya untuk mengantarkan dia ke desa sumberejo. sesampainya disana, mas jum di sambut para warga terutama warga desa yg menjadi korban setan genderuwo. wati, halimah, dan vera, ketiga perempuan yg paling banyak merasakan kenikmatan seksual bersama mas jum tersipu malu dan sesekali terlihat menggoda mas jum dengan senyuman-senyuman nakal. suami mereka yg sadar akan senyum nakal istri-istri mereka pada mas jum terlihat menjadi keki dibuatnya. setelah pak kades memberi sambutan dan juga ucapan terimakasih karena telah mengembalikan kesucian para wanita yg menjadi korban setan genderuwo, pak kades mempersilahkan mas jum untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.

“perjuangan kita belum berakhir. setan genderuwo itu harus mendapatkan hukuman yg pantas. dan hukuman itu adalah binasanya dia dari desa ini. ingat saya datang bukan hanya untuk mengusir makhluk itu. namun saya datang untuk membinasakan makhluk itu”
warga bersorak dan bertepuk tangan mendengar orasi mas jum tersebut. malam hari tiba, mas jum dan beberapa pemuda desa kemudian berpatroli ke hutan di belakang desa mereka. tujuannya hanyalah 1. mencari setan genderuwo itu sampai dapat. mas jum dan rombongangan masuk kedalam hutan, semakin malam semakin dalam mereka masuk kedalam hutan tersebut. sesampainya di jantung hutan lindung itu, sesosok bayangan putih melintas. salah seorang pemuda bernama dani berteriak dan menunjuk bayangan itu. mas jum melihat bayangan itu dan kemudian berkata pada rombongan jika makhluk itu bukan yg mereka cari, makhluk itu ternyata kuntilanak.

“mas jum, gimana kalo kita tangkap kuntilanak itu terus kita tanya sama dia. siapa tau dia tau dimana genderuwo itu bersembunyi”
“hmmmm, ide bagus le. kalo gitu baiklah. kalian mundur biar saya yang urus”
lalu mas jum mulai merapal mantra, kuntilanak yg bertengger di pohon besar di hadapan mereka seketika terbang dan hinggap di ranting pohon yg lain. mas jum terus merapal mantra-mantra, hingga akhirnya kuntilanak itu terbang mendekati mas jum. lalu mas jum mulai membuka komunikasi dengan kuntilanak itu. tapi yang para pemuda desa lihat sebenarnya mereka berdua hanya saling tatap dan saling diam seribu bahasa.

“aku mau tanya padamu sesuatu”
“siapa kamu, berani sekali kamu bertanya padaku”
“kamu tidak tau siapa aku? aku adalah jumanto. aku bisa saja melenyapkan mu sekarang juga. jadi jawab pertanyaan ku agar aku melepaskan mu”
“aku tidak takut pada kalian manusia. aku lebih hebat daripada kalian”
“oh, jadi kamu mau dengan cara yg kasar? baik. rasakan ini”
sebuah mantra dirapalkan dan kemudian energi besar di lontarkan mas jum kearah kuntilanak tersebut. kuntilanak itu tersungkur dibuat oleh mas jum

“ampun, ampun manusia. baiklah aku akan jawab pertanyaan kamu”
“haha, segitu saja kekuatan mu?”
“ampun, ampuni aku”
“kamu tau dimana genderuwo yg sering menghantui warga desa ini?”
“tau, aku tau dimana dia. tapi aku takut. dia sangat kuat. aku tidak berani padanya”
“jawab pertanyaanku, maka aku akan menghabisi dia agar kamu tidak takut padanya lagi. atau kamu yang akan aku musnahkan”
“baiklah manusia. genderuwo sialan itu ada di salah satu gua dekat jurang sana” sambil menunjuk arah jurang yg dimaksud​
“oke, terimakasih. oh iya, kamu sudah berapa lama menjadi kuntilanak?”
“aku menjadi kuntilanak sudah 130 tahun”
“oh, masih muda sekali kamu ya. setelah urusanku beres dengan genderuwo biadab ini, aku ada urusan dengan mu. jangan kemana-mana”
“urusan apa manusia?”
“kita lihat saja nanti”
lalu mas jum dan para pemuda menuju gua yg dimaksud kuntilanak itu. 15 menit mereka semua berjalan menuju tempat yg dimaksud. sesampainya disana tidak ada apapun disana. tapi mas jum bisa merasakan getaran makhluk biadab itu. mas jum merasa bahwa makhluk itu sedang menuju desa untuk melaksanakan aksinya lagi. lalu mas jum memerintahkan rombongan untuk balik badan menuju desa. waktu menunjukan pukul 01.37.

mas jum berfikir sudah jelas makhluk cabul ini sedang mengerjai korbannya. sesampainya mereka di desa. waktu menunjukkan pukul 02.14. suasana desa hening, hanya ada bunyi jangkrik dan kodok bangkong yg saling sahut-menyahut. mas jum duduk di sebuah lapangan, matanya terpejam, dia duduk sila di tengah lapangan tersebut. getaran makhluk ini tidak terasa sama sekali olehnya. maka dari itu, mas jum memerintahkan para pemuda yg berjumlah 7 orang untuk berpencar, masing-masing dari mereka ditugaskan untuk mendekati rumah orang-orang yg kemungkinan menjadi satronan makhluk itu. mas jum memerintahkan mereka untuk menguping suara desahan orang yg berhubungan seksual. karena menurut mas jum, sepelan-pelannya orang mendesah pasti akan terdengar di suasana desa yg hening tersebut.

setelah menunggu selama kurang lebih 30 menit, 2 orang pemuda yaitu iqbal dan rais kembali dan memberi tahu mas jum bahwa mereka mendengar desahan perempuan. mas jum bergegas menuju kedua rumah itu. rumah pertama ternyata adalah rumah vera. mas jum masih ingat dengan suara desahan vera yg cukup memiliki ciri khas. lalu mas jum berdiam diri disana, merasakan apakah makhluk itu atau bukan yg sedang menggauli vera, ternyata bukan. lalu mas jum beranjak dan bergegas ke rumah kedua yg dimaksud oleh rais. sesampainya disana mas jum terperanjat. getaran ghaib begitu besar. rumah itu adalah rumah galang. ketua karang taruna, sudah jelas yg menyetubuhi istri galang adalah makhluk itu. karena galang sendiri adalah salah satu dari 7 orang pemuda yg ikut dalam rombongan mas jum malam itu. mas jum menyuruh iqbal dan rais untuk mencari galang dan yg lainnya. memberitahukan pada mereka bahwa dia sudah bertemu dengan makhluk cabul itu. galang dan yg lain datang ketika mas jum sedang bertempur dengan makhluk besar berbulu lebat berwarna hitam itu.

galang melihat keadaan itu terduduk lemas. dia tidak menyangka bahwa istrinya yg baru dinikahi selama 4 bulan menjadi korban kebiadaban genderuwo. sedangkan mas jum masih bergulat dengan genderuwo itu. rapalan matra nampak tidak ada gunanya untuk makhluk itu. karena energi yg dia kumpulkan dari meniduri banyak wanita membuatnya menjadi sangat kuat. adu fisik terjadi dalam pertempuran itu. si genderuwo selalu berubah wujud menjadi laki-laki lain saat bertarung dengan mas jum. para pemuda yg ada disana tidak ada yg berani mendekati pertempuran itu. mereka hanya bisa melihat dengan harapan bahwa mas jum dapat mengalahkan makhluk itu. pertempuran itu terjadi sampai fajar menjelang. ketika fajar mulai terbit di ufuk timur, genderuwo itu kemudian lari terbirit-birit menuju tempat persembunyiannya. mas jum dan pemuda mengejar makhluk itu. mas jum mengobarkan semangat dan keberaniannya pada para pemuda.

“ayo kawan kawan kita tangkap makhluk itu dan kita panggang dia dengan panas matahari. makhluk itu tidak bisa apa-apa ketika siang datang”
“siap mas jum. ayo kawan-kawan kita musnahkan makhluk biadab ini” teriak galang yg sangat marah pada makhluk yg telah meniduri istrinya itu​
genderuwo itu semakin terseok-seok ketika matahari perlahan mulai menunjukkan sinarnya. gua tempat ia bersembunyi masih cukup jauh. sedangkan matahari semakin tinggi. akhirnya di sebuah pohon genderuwo itu ambruk kehabisan tenaganya. di bawah sinar matahari genderuwo itu tidak memiliki kekuatan besarnya kala ia beraksi setiap malam. mas jum tersenyum dan mengatakan pada yg lain bahwa mereka semua telah memenangkan pertempuran dengan genderuwo itu. mas jum kemudian mengikat makhluk berbulu lebat itu dengan tali yg sudah dimantrai. kemudian para pemuda menggotong genderuwo itu ke lapangan desa. di hadapan para warga, genderuwo itu rencananya akan dimusnahkan dengan cara dibakar. genderuwo itu pasrah karena dia sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. prosesi pembakaran genderuwo dilakukan sendiri oleh mas jum disaksikan oleh seluruh warga desa. bahkan ada beberapa warga desa sebelah yg juga turut melihat proses itu. para perempuan yg menjadi korban masing-masing diberi kesempatan untuk melampiaskan marah mereka pada genderuwo itu. termasuk istri galang yg dimalam itu ternyata juga menjadi korban genderuwo itu.

“mas jum, saya sebagai kepala desa sumberejo, mewakili masyarakat mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya pada mas jum yg telah berhasil memusnahkan genderuwo yg meneror desa ini”
“iya pak kades, sama-sama. saya juga terimakasih atas dukungan warga desa sehingga saya dapat memusnahkan makhluk laknat ini”
“betul mas jum, walau saya marah karena istri saya sendiri menjadi korban, tapi saya bersyukur makhluk ini telah tamat riwayatnya. sehingga tidak ada lagi yg akan menjadi korban” sambung galang sebagai ketua karang taruna​
“oh iya untuk istri mas galang, jika berkenan, izinkan saya untuk melakukan ritual dengannya. supaya bekas yg di tinggalkan genderuwo pada mbak ratih tidak menjadi gangguan di kemudian hari”
“oh iya mas, silahkan lakukan dirumah kami mas”
“oh kalo itu gak bisa mas. perlengkapan saya kan di rumah. nanti biar mbak ratih diantarkan saja kerumah saya. biar nanti ibu-ibu yg lain yg mengantarkan. ya bisa sama bu wati, atau vera atau siapa lah yg sudah pernah ke rumah saya”
“oh gitu. yaudah gak apa-apa mas. biar nanti saya suruh ratih ke rumah mas jum”
“kalau gitu pak kades, karena urusan saya sudah beres dengan genderuwo ini, saya izin pamit pak”
“oh nggih mas, sekali lagi terimakasih. dan ini tolong diterima ya mas sebagai imbal jasa yg mas jum lakukan untuk desa kami”
pak kades memberikan amplop yg berisi uang tunai, sebuah sepeda motor, dan juga beberapa hasil tani seperti beras, gula, hewan ternak seperti ayam, bebek dan lain-lain. mas jum kembali ke desanya dengan rasa puas karena telah melakukan tugasnya. keesokan harinya datang lah ratih, istri galang bersama wati. sudah bisa ditebak seperti apa yg akan terjadi di rumah mas jum hari itu.
karena apa yg ia kerjakan sudah selesai, mas jum kembali ke gunung untuk menemui nyai sri anjar. mas jum kesana dengan maksud untuk melapor bahwa pekerjaannya sudah selesai, jadi kekuatan yg dititipkan oleh nyai sri anjar harus dikembalikan. seperti biasa ritual yg dilakukan adalah dengan cara berhubungan intim. seperti yg sudah-sudah, ritual seksual itu terjadi semalam suntuk. sebelum mas jum pulang, nyai sri anjar memberikan sebuah benda keramat untuknya. benda itu adalah paku emas sepanjang 7cm.

“untuk apa ini kanjeng nyai?”
“saya tau kamu masih memiliki urusan yg belum selesai di desa sumberejo. bawa paku ini dan gunakan sebagaimana mestinya”
“saya belum paham apa yg kanjeng nyai maksudkan”
“nanti kamu akan tau dengan sendirinya jumanto, kini pulang lah. terimakasih telah memuaskan hasratku malam ini. kau adalah yg terbaik jumanto”
“baik nyai, saya izin pamit”



***



24cb9b1367912120.jpg
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd