Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SISI LAIN SEORANG ISTRI (NO SARA)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
LANJUT HU..........................


Mulustrasi
Siang itu aku sudah bersiap untuk bertemu dengan Muslim di kantornya, Oh ya kantor muslim ini bukan kantor perusahaan jangan bayangkan itu, dia itu tinggal di kantor masjid yang sekaligus jadi kantor sekolah disitu, iya dia tinggal di kantor itu karena dia adalah takmir sekaligus guru di sekolah ya semacam TP* lah.

Aku memakai gamis hitam gamis dengan model kancing depan, hijab hitam dengan list bisru di padu dengan cadar hitam juga model yaman. Setelah merasa cukup aku pun langsung memacu Motor matic ku menuju ke tempatnya Muslim.

Sesampainya disana kulihat suasana kantor sepi, tidak ada orang disana mungkin karena hari itu hari minggu jadi tidak ada kegiatan.

“Tok…tok…tok… Assalamualaikum” Aku mengetuk pintu kantornya.

“Waalaikumussalam” Aku dengar jawaban muslim dari balik pintu, lalu pintupn terbuka.

“Eh, Nid ayo masuk” Ajak muslim.

Aku lalu duduk di sofa ruang tamu, disini hawanya sejuk karena ruangan ini dilengkapi dengan AC, jadi nggak sepanas di luar tadi.

Aku bersandar di sofa sambil ngobrol ngobrol dengan muslim, obrolan ringan saja mengenai kegiatan kegiatan di kampus. Ku lihat muslim selalu mencuri curi pandang ke arah toketku, “Hmmm…. meang keliatan ya toketku” Batinku.

“Heh, mata tuh mata jaga, emang ada yang aneh?” tanyaku pada muslim, dia agak sedikit gugup dan malu saat ketahuan kelakuannya.

“Ehh.., hmmm Keliatan sih nyembul, heheheh” Jawabnya sambil tertawa.

“mending kamu duduk disini sampingku biar lebih jelas liatnya” Tantangku pada muslim, lalu dia pun pindah dan duduk di sampingku. Ku lihat di balik celananya sudah ada yang menyembul, dan ini membuat jiwa nakalku semakin tertantang.

“Mask cuma lihat gitu aja sudah ngaceng kamu, hihihihi..” Godaku pada muslim.

“Dih kamu ya, pakaiannya aja syar’i tapi kata katanya cabul,” kata muslim “Lagian kan aku sudah penasaran sejak lama, ya pasti ngaceng lah” dia melanjutkan bicaranya.

“Lagian kalau chat kamu bahas sex mulu sih, jadinya pengen kan?” kataku.

“Nid ayolah aku sudah pengen nih” kata muslim mencoba mengajakku ML.

“Enak aja, kamu kan bukan pacarku, hihihi..” Aku masih menggoda muslim, walau aku sendiri sudah mulai sange saat melihat tonjolan dibalik celana nya tadi.

“Nggak usah pacaranlah, kan kita bisa jadi TTM aja, teman tapi mesum. Hehehehe” Kata muslim sambil tangannya mengelus elus kontolnya dari balik celana.

“Coba aku lihat dulu dah ngaceng beneran belum?” Aku masih menggodanya.

Muslim lalu memelorkon celana dan celana dalamnya sekaligus dan tuing, benar saja kontolnya sudah ngaceng banget.

“Gimana Nid, beneran dah ngaceng kan?”kata muslim sambil mengelus kontolnya.

Aku lalu memegang kontolnya dan mengocoknya lembut.

“hmmhhhhh….. Enak banget Nid, kamu beneran pengalaman” ujar muslim sambil menahan nikmat, “Buka dong gamismu Nid aku penasaran pengen lihat langsung toketmu yang bulat itu” Ujar muslim lagi.

“Cuma liat saja ya” Kataku sambil mendesah manja, lalu kuhentikan kocokanku pada kontol muslim dan membuka kancing depan gamisku.

Aku tadi memang sengaja tidak memakai BH pas datang kesitu, ku lihat muslim melotot melihat toketku yang keluar dari gamisku dengan puting yang sudah menegang keras.

“Kamu memang benar benar nakal Nid, Pakai gamis tapi ternyata nggak pakai BH, jangan jangan kamu nggak pakai celana dalam juga ya” Ujar muslim.

“Bukannya kamu yang minta aku nggak pakai BH” Ujarku sambil meremas remas toketku menggodanya.

“Buruan jangan cuma bengong aja, sini nenen” Pintaku pada muslim yang masih bengong aja, “Katanya penasaran?” lanjutku sambil mendesah agar dia makin sange.

Tidak perlu lama, muslim langsung mengelus elus toketku lalu “Hap….Mmmmhhhh….” Dia sudah menghisap putingku yang sudah tegang.

“Ahhhhh…. iya gitu lebih kenceng hisapnya” Desahku sambil tanganku kembali mengocok kontol muslim.

“Mmmhhhh…sssshhhh…. Gede banget toket mu Nid, bener bener aku suka banget” Kata muslim sambil bergantian menghisap toket ku kiri dan kanan.

“Mau yang lebih enak?” Tanyaku pada muslim.

Lalu aku turun dari sofa dan jongkok di depannya, ku uelus elus kontolnya lalu kujulurkan lidahku dan ku jilati kepala kontolnya sampai ke ujung batangnya.

“Akhhhhh…. enak banget” Muslim mendongak sambil memejamkan matanya menikmati permainan lidahku di kontolnya.

“Nid, Kontolku gede nggak?” Tanya muslim.

“Sedeng sih nggak gede gede banget” Jawabku sambil terus menjilati kontolnya.

“Hahhh….. Kalau sama mantanmu gedean mana Nid?” Tanya muslim lagi.

“Ya gedean kontol mantanku, udah gede panjang lagi” Jawabku lalu langsung kumasukan kontolnya ke mulutku dan ku hisap hisap.

“Ahhhhhhh….. Anjing! nikmat banget sepongan kamu Nid, bisa nggak tahan nih” Ujar muslim, sambil mendesah desah keenakan.

“Mphhhhh….shhhhh….shhhhh….” Aku memaju mundurkan kepalaku.

“Yahhhh nanti kamu gak puas dong kalau kontolku nggak segede mantanmu” Ujar muslim sedikit kecewa dan sambil menahan nikmat karena seponganku.

“Ya kan kepuasan nggak diukur dari besarnya kontol saja, walau nggak besar asal keras dan pinter mainnya ya tetap saja bisa bikin perempuan puas”, Terangku pada muslim setelah aku melepas seponganku dan menjepit kontolnya di toketku.

Sebenarnya aku sudah sangat horny waktu itu, memekku sudah makin basah, Aku sudah pengen banget di entot, tapi aku masih mau lihat dulu keberanian muslim.

“Ughhhhh….Ahhhh…Shhhhhh….” Muslim makin keenakan dengan jepitan toketku, dan kurasakan kontolnya makin mengang lalu.

“Croootttt….crot…crot……. Akhhhhh…..” Aku kaget saat tiba tiba kontolnya sudah memuncratkan lahar panasnya di dadaku dan mengenai cadar dan hijabku.

“Heh, Kok gak ngomong ngomong sih kalau mau crot, inikan jadi kotor bajuku” Ucapku sedikit kesal, lalu aku ambil tisu untuk membersihkan lelehan spermanya di jilbab dan cadarku.

“Maaf Nid, aku nggak kuat nahannya, nikmat banget” Ujar muslim meminta maaf.

Sambil membersihkan jilbabku aku menggerutu dalam hati “Huh dasar laki laki, nafsunya aja gede, baru juga di jepit toket sudah nggak tahan, gimana kalau di jepit memek, mana aku masih sange lagi” dan kulihat kontol muslim sudah menciut lagi.

Setelah merapikan gamisku, aku ambil air yang di suguhkan muslim dan meminumnya.

“Slim aku pamit pulang dulu ya, nih wiwik ngajakin aku ke perpus nyari bahan” Kataku pada muslim.

“Emang kita gak lanjut dulu, kamu kan belum apa apa?” Tanya muslim.

“Tuh kontolmu dah layu, hihihihihi”Kataku pada muslim sambil menunjuk kontolnya yang sudah menciut.

“Ya nanti kan bisa bangun lagi” Ujar muslim pede.

“Ah kelamaan nanti keburu banyak orang, yaudah aku pulang dulu ya” Aku Pun pamit dan pulang.

Malamnya seperti biasa sambil mengerjakan tugas biasanya aku berselancar di dunia maya, aku lihat ada chat dari muslim.

“Nid, maaf ya tadi dah ngotorin jilbab dan cadarmu, heheheh.”

“Oh ya Nid minggu depan lagi yuk, aku masih penasaran, kita kan belum ngentot” Muslim melanjutkan kata katanya.

“Yeee maunya, kan aku sudah bilang nanti kamu ketagihan! nah benerkan” balasku.

“Tapi beneran Nid, aku ketagihan kamis aja nid, kantorku lagi sepi hari kamis” Kata muslim membujukku.

“Lihat nanti aja slim, kalau Aku nggak sibuk, lagian kamu baru de jepit toket aja sudah crot!” balasku sambil memanasi muslim.

“Habis gimana lagi Nid, nikmat banget, dan itu pengalaman pertama kalinya aku di sepongin dan di sentuh cewek, hihihihi” Jawab muslim malu malu.

“Tapi beneran ya kamis, gantian deh aku yang puasin kamu” kata muslim lagi.

“Ya lihat nanti saja ya, aku sebenarnya males, kan aku cuma bantuin kamu crot saja, karena pasti nanti akan ketagihan dan minta lagi dan lagi” jawabku sambil memberikan emot menjulurkan lidah.

“Beneran Nid, nanti gantian aku yang bikin kamu puas deh, ini saja aku sudah ngaceng lagi inget yang tadi siang” Kata muslim meyakinkanku.

“Itukan memang kamu saja yang ngacengan! Nafsu gede tenaga kurang”Ejekeku sambil ketawa.

“Pokoknya kamis ku tunggu Nid” Bales muslim.

Aku tidak membalas lagi chat dari muslim, Aku sebenarnya masih ragu dengan mau atau tidak, di satu sisi aku pengennya berhenti dengan kemaksiatan ini, tapi sisi yang lain aku selalu membutuhkan pelampiasan nafsuku yang selalu tidak dapat aku tahan.

Hari kamis akhirnya datang juga, aku memutuskan untuk bertemu dengan muslim, mungkin karena aku yang selalu horni jadi nafsuku selalu mengalahkan segalanya, sekalian aku juga pengen tau apakah muslim benar benar bisa memuaskan aku, hihihihih.

Setelah masuk ruangan dan mengunci pintu muslim sepertinya sudah tidak tahan lagi, dia langsung melumat bibirku setelah kita duduk di sofa.

“Mmphhhhhh…..Sssshh….” Aku hanya bisa mendesah dan membalas lumatan muslim di bibirku.

Tangan muslim juga tidak tinggal diam mulai meraba raba toketku dari luar gamisku.

“Ughhhh…..Shhhhh….Mmmmhhh….” Aku makin mendesah.

“Ukhti Nakal, Kamu nggak pakai BH lagi ya” Ujar muslim, yang kini tidak hanya meraba raba toketku tapi juga mulai meremas remas toketku, membuat aku jadi sange dan putingku jadi mengeras.

Muslim lalu membuka kancing gamisku bagian depan dan mengeluarkan toketku yang sudah tegang.

“Sssssppppp…..mhhhhhh…..Ahhhhhh….” Aku makin mendesah saat muslim memainkan lidahnya di putingku yang sebelah kiri, sementara tangannya memilin milin putingku yang sebelah kanan.

“Isep slim, isep putingnya…..Ahhhh….” Pintaku pada muslim.

Tanpa ku minta dua kali muslim langsung melahap toketku dan menghisapnya sambil memainkan lidahnya di putingku, aku makin horny dibuatnya, memekku semakin basah di bawah sana.

Setelah puas dengan toketku muslim lalu jongkok di depanku, dia angkat gamisku sampai ke pinggang dan melebarkan kaki ku.

“Benerkan, bener bener Ukhti Nakal! ternyata sudah nggak pakai celana dalam juga” kata muslim, aku memang tadi sengaja tidak pakai BH dan celana dalam.

Muslim lalu melebarkan memekku dengan tangannya dan menjilati itilku, “Akhhhhhhh…..Enak slim! Mmmhhhh…..” Aku merintih keenakan sambil memejamkan mataku.

“Yah situ slim, sedot itilku slim……” Aku minta muslim untuk menghisap itilku.

“Ahhhh….Ughhhh….Shhhhh….. Anjing! enak” Aku makin meracau.

Muslim terus saja bermain dengan memekku, sambil jarinya di masukin ke memekku dan mengobok oboknya, aku makin nggak tahan dengan kelakuan muslim.

“Akhhhhh….Ngentot! Cepetan slim aku mau kontol! mana kontol slim!” Aku meracau agak keras, saking sudah sangenya, Aku sudah tidak peduli kalau ada orang lain yang dengar racauanku.

Muslim lalu berdiri dan membuka celananya, kontolnya juga sudah ngaceng sangat keras.

“Sini slim aku sepongin bentar” Kataku pada muslim.

Dia berdiri di depanku, aku lalu memasukan kontol muslim di mulutku dan menyepongnya, sambil tanganku mengelus elus memekku sendiri yang makin basah.

“Akhhhh…. sudah nid aku nggak tahan nanti” Ujar muslim memintaku untuk menghentikan seponganku.

Lalu aku bersandar di sofa dan melebarkan kakiku, memekku terlihat jelas terbuka dan muslim memposisikan kepala kontolnya di lubang memekku yang masih sempit dan basah, lalu blessss…. dia mendorong kontolnya yang biasa saja itu dan masuk semua ke memekku.

“Akhhhhhhh……” Aku mendesah merasakan hangatnya kontol muslim di dalam memekku.

“Ughhhhhh…. Enak banget memekmu Nid, hangat dan masih sempit” Desah muslim mendiamkan sejenak kontolnya di dalam memekku.

“Sssshhhhh…ayo slim goyang, cepetan aku mau di entot!” Pintaku pada muslim.

Lalu muslim pun mulai memaju mundurkan kontolnya keluar masuk memekku, dengan tempo yang tidak terlalu cepat.

“Ahhhh….Ngentot! enak slim kontolmu, lebih cepat lagi slim” Aku meminta muslim untuk lebih cepat lagi, karena aku makin sange. Dan muslim pun semakin mempercepat genjotannya sambil mulutnya menghisap toketku yang makin mengeras.

“Ughhhhh…Slim, Anjing! enak banget terus slim entot aku, entot yang cepat!”Aku makin meracau menikmati genjotan muslim, rasanya aku seperti mau orgasme.

Muslim pun makin semangat dengan racauanku dan menggenjot memekku makin cepat.

“Ahhhh…. Nid aku nggak tahan, Anjing! enak banget ternyata memek kamu Nid! aku nggak tahan mau keluar Nid!” Sepertinya muslim sudah mau keluar, sedangkan aku masih enak enaknya ini.

“Akhhh….sssshhhh… Tahan slim keluar bareng” Ujarku pada muslim.

Tapi sepertinya muslim sudah tidak kuat lagi, dia menggenjot makin dalam dan mencabut kontolnya lalu.

“Croootttt…..Croootttt…Crooottt….” muslim mengeluarkan spermanya di toketku dan sebagian muncrat juga mengenai cadar dan jilbabku.

“Akhhhhh……..” Aku mendesah dan sedikit kecewa, karena lagi lagi aku belum puas tapi dia dah crot aja.

“Akhhhh…. Enak banget Nid, kamu dah keluar kan?” tanya muslim padaku.

Aku pura pura puas dan mengangguk saja, Aku lalu bersih bersih dan merapikan pakaianku yang berantakan, dan membersihkan jilbab dan cadarku yang terkena ceceran spermanya.

Setelah kita merapikan diri dan ngobrol ngobrol sebentar lalu aku pamit pulang, “Huh dasar cuma nafsunya aja yang gede, tapi tenaganya kurang” gerutuku dalam hati.

Seingatku aku pernah melakukan hubungan dengan Muslim ini sekitar tiga kali saja, dan Muslim tidak pernah bisa membuatku orgasme, hihihih.

Dan hubungan maksiat dengan muslim ini adalah yang paling Extrim, karena kita melakukannya di lingkungan tempat ibadah, benar benar gila! dan nggak modal bodohnya aku kok ya mau saja, wkwkwkwk.

Sebenarnya pada saat aku TTM an dengan muslim aku sedang dekat juga dengan beberapa laki laki di dunia maya, salah satunya si Nurdin, dia ini adalah teman mantanku, satu daerah dan satu tongkrongan dengan mantanku dulu.

Bersambung
 
LANJUT HU..........................


Mulustrasi
Siang itu aku sudah bersiap untuk bertemu dengan Muslim di kantornya, Oh ya kantor muslim ini bukan kantor perusahaan jangan bayangkan itu, dia itu tinggal di kantor masjid yang sekaligus jadi kantor sekolah disitu, iya dia tinggal di kantor itu karena dia adalah takmir sekaligus guru di sekolah ya semacam TP* lah.

Aku memakai gamis hitam gamis dengan model kancing depan, hijab hitam dengan list bisru di padu dengan cadar hitam juga model yaman. Setelah merasa cukup aku pun langsung memacu Motor matic ku menuju ke tempatnya Muslim.

Sesampainya disana kulihat suasana kantor sepi, tidak ada orang disana mungkin karena hari itu hari minggu jadi tidak ada kegiatan.

“Tok…tok…tok… Assalamualaikum” Aku mengetuk pintu kantornya.

“Waalaikumussalam” Aku dengar jawaban muslim dari balik pintu, lalu pintupn terbuka.

“Eh, Nid ayo masuk” Ajak muslim.

Aku lalu duduk di sofa ruang tamu, disini hawanya sejuk karena ruangan ini dilengkapi dengan AC, jadi nggak sepanas di luar tadi.

Aku bersandar di sofa sambil ngobrol ngobrol dengan muslim, obrolan ringan saja mengenai kegiatan kegiatan di kampus. Ku lihat muslim selalu mencuri curi pandang ke arah toketku, “Hmmm…. meang keliatan ya toketku” Batinku.

“Heh, mata tuh mata jaga, emang ada yang aneh?” tanyaku pada muslim, dia agak sedikit gugup dan malu saat ketahuan kelakuannya.

“Ehh.., hmmm Keliatan sih nyembul, heheheh” Jawabnya sambil tertawa.

“mending kamu duduk disini sampingku biar lebih jelas liatnya” Tantangku pada muslim, lalu dia pun pindah dan duduk di sampingku. Ku lihat di balik celananya sudah ada yang menyembul, dan ini membuat jiwa nakalku semakin tertantang.

“Mask cuma lihat gitu aja sudah ngaceng kamu, hihihihi..” Godaku pada muslim.

“Dih kamu ya, pakaiannya aja syar’i tapi kata katanya cabul,” kata muslim “Lagian kan aku sudah penasaran sejak lama, ya pasti ngaceng lah” dia melanjutkan bicaranya.

“Lagian kalau chat kamu bahas sex mulu sih, jadinya pengen kan?” kataku.

“Nid ayolah aku sudah pengen nih” kata muslim mencoba mengajakku ML.

“Enak aja, kamu kan bukan pacarku, hihihi..” Aku masih menggoda muslim, walau aku sendiri sudah mulai sange saat melihat tonjolan dibalik celana nya tadi.

“Nggak usah pacaranlah, kan kita bisa jadi TTM aja, teman tapi mesum. Hehehehe” Kata muslim sambil tangannya mengelus elus kontolnya dari balik celana.

“Coba aku lihat dulu dah ngaceng beneran belum?” Aku masih menggodanya.

Muslim lalu memelorkon celana dan celana dalamnya sekaligus dan tuing, benar saja kontolnya sudah ngaceng banget.

“Gimana Nid, beneran dah ngaceng kan?”kata muslim sambil mengelus kontolnya.

Aku lalu memegang kontolnya dan mengocoknya lembut.

“hmmhhhhh….. Enak banget Nid, kamu beneran pengalaman” ujar muslim sambil menahan nikmat, “Buka dong gamismu Nid aku penasaran pengen lihat langsung toketmu yang bulat itu” Ujar muslim lagi.

“Cuma liat saja ya” Kataku sambil mendesah manja, lalu kuhentikan kocokanku pada kontol muslim dan membuka kancing depan gamisku.

Aku tadi memang sengaja tidak memakai BH pas datang kesitu, ku lihat muslim melotot melihat toketku yang keluar dari gamisku dengan puting yang sudah menegang keras.

“Kamu memang benar benar nakal Nid, Pakai gamis tapi ternyata nggak pakai BH, jangan jangan kamu nggak pakai celana dalam juga ya” Ujar muslim.

“Bukannya kamu yang minta aku nggak pakai BH” Ujarku sambil meremas remas toketku menggodanya.

“Buruan jangan cuma bengong aja, sini nenen” Pintaku pada muslim yang masih bengong aja, “Katanya penasaran?” lanjutku sambil mendesah agar dia makin sange.

Tidak perlu lama, muslim langsung mengelus elus toketku lalu “Hap….Mmmmhhhh….” Dia sudah menghisap putingku yang sudah tegang.

“Ahhhhh…. iya gitu lebih kenceng hisapnya” Desahku sambil tanganku kembali mengocok kontol muslim.

“Mmmhhhh…sssshhhh…. Gede banget toket mu Nid, bener bener aku suka banget” Kata muslim sambil bergantian menghisap toket ku kiri dan kanan.

“Mau yang lebih enak?” Tanyaku pada muslim.

Lalu aku turun dari sofa dan jongkok di depannya, ku uelus elus kontolnya lalu kujulurkan lidahku dan ku jilati kepala kontolnya sampai ke ujung batangnya.

“Akhhhhh…. enak banget” Muslim mendongak sambil memejamkan matanya menikmati permainan lidahku di kontolnya.

“Nid, Kontolku gede nggak?” Tanya muslim.

“Sedeng sih nggak gede gede banget” Jawabku sambil terus menjilati kontolnya.

“Hahhh….. Kalau sama mantanmu gedean mana Nid?” Tanya muslim lagi.

“Ya gedean kontol mantanku, udah gede panjang lagi” Jawabku lalu langsung kumasukan kontolnya ke mulutku dan ku hisap hisap.

“Ahhhhhhh….. Anjing! nikmat banget sepongan kamu Nid, bisa nggak tahan nih” Ujar muslim, sambil mendesah desah keenakan.

“Mphhhhh….shhhhh….shhhhh….” Aku memaju mundurkan kepalaku.

“Yahhhh nanti kamu gak puas dong kalau kontolku nggak segede mantanmu” Ujar muslim sedikit kecewa dan sambil menahan nikmat karena seponganku.

“Ya kan kepuasan nggak diukur dari besarnya kontol saja, walau nggak besar asal keras dan pinter mainnya ya tetap saja bisa bikin perempuan puas”, Terangku pada muslim setelah aku melepas seponganku dan menjepit kontolnya di toketku.

Sebenarnya aku sudah sangat horny waktu itu, memekku sudah makin basah, Aku sudah pengen banget di entot, tapi aku masih mau lihat dulu keberanian muslim.

“Ughhhhh….Ahhhh…Shhhhhh….” Muslim makin keenakan dengan jepitan toketku, dan kurasakan kontolnya makin mengang lalu.

“Croootttt….crot…crot……. Akhhhhh…..” Aku kaget saat tiba tiba kontolnya sudah memuncratkan lahar panasnya di dadaku dan mengenai cadar dan hijabku.

“Heh, Kok gak ngomong ngomong sih kalau mau crot, inikan jadi kotor bajuku” Ucapku sedikit kesal, lalu aku ambil tisu untuk membersihkan lelehan spermanya di jilbab dan cadarku.

“Maaf Nid, aku nggak kuat nahannya, nikmat banget” Ujar muslim meminta maaf.

Sambil membersihkan jilbabku aku menggerutu dalam hati “Huh dasar laki laki, nafsunya aja gede, baru juga di jepit toket sudah nggak tahan, gimana kalau di jepit memek, mana aku masih sange lagi” dan kulihat kontol muslim sudah menciut lagi.

Setelah merapikan gamisku, aku ambil air yang di suguhkan muslim dan meminumnya.

“Slim aku pamit pulang dulu ya, nih wiwik ngajakin aku ke perpus nyari bahan” Kataku pada muslim.

“Emang kita gak lanjut dulu, kamu kan belum apa apa?” Tanya muslim.

“Tuh kontolmu dah layu, hihihihihi”Kataku pada muslim sambil menunjuk kontolnya yang sudah menciut.

“Ya nanti kan bisa bangun lagi” Ujar muslim pede.

“Ah kelamaan nanti keburu banyak orang, yaudah aku pulang dulu ya” Aku Pun pamit dan pulang.

Malamnya seperti biasa sambil mengerjakan tugas biasanya aku berselancar di dunia maya, aku lihat ada chat dari muslim.

“Nid, maaf ya tadi dah ngotorin jilbab dan cadarmu, heheheh.”

“Oh ya Nid minggu depan lagi yuk, aku masih penasaran, kita kan belum ngentot” Muslim melanjutkan kata katanya.

“Yeee maunya, kan aku sudah bilang nanti kamu ketagihan! nah benerkan” balasku.

“Tapi beneran Nid, aku ketagihan kamis aja nid, kantorku lagi sepi hari kamis” Kata muslim membujukku.

“Lihat nanti aja slim, kalau Aku nggak sibuk, lagian kamu baru de jepit toket aja sudah crot!” balasku sambil memanasi muslim.

“Habis gimana lagi Nid, nikmat banget, dan itu pengalaman pertama kalinya aku di sepongin dan di sentuh cewek, hihihihi” Jawab muslim malu malu.

“Tapi beneran ya kamis, gantian deh aku yang puasin kamu” kata muslim lagi.

“Ya lihat nanti saja ya, aku sebenarnya males, kan aku cuma bantuin kamu crot saja, karena pasti nanti akan ketagihan dan minta lagi dan lagi” jawabku sambil memberikan emot menjulurkan lidah.

“Beneran Nid, nanti gantian aku yang bikin kamu puas deh, ini saja aku sudah ngaceng lagi inget yang tadi siang” Kata muslim meyakinkanku.

“Itukan memang kamu saja yang ngacengan! Nafsu gede tenaga kurang”Ejekeku sambil ketawa.

“Pokoknya kamis ku tunggu Nid” Bales muslim.

Aku tidak membalas lagi chat dari muslim, Aku sebenarnya masih ragu dengan mau atau tidak, di satu sisi aku pengennya berhenti dengan kemaksiatan ini, tapi sisi yang lain aku selalu membutuhkan pelampiasan nafsuku yang selalu tidak dapat aku tahan.

Hari kamis akhirnya datang juga, aku memutuskan untuk bertemu dengan muslim, mungkin karena aku yang selalu horni jadi nafsuku selalu mengalahkan segalanya, sekalian aku juga pengen tau apakah muslim benar benar bisa memuaskan aku, hihihihih.

Setelah masuk ruangan dan mengunci pintu muslim sepertinya sudah tidak tahan lagi, dia langsung melumat bibirku setelah kita duduk di sofa.

“Mmphhhhhh…..Sssshh….” Aku hanya bisa mendesah dan membalas lumatan muslim di bibirku.

Tangan muslim juga tidak tinggal diam mulai meraba raba toketku dari luar gamisku.

“Ughhhh…..Shhhhh….Mmmmhhh….” Aku makin mendesah.

“Ukhti Nakal, Kamu nggak pakai BH lagi ya” Ujar muslim, yang kini tidak hanya meraba raba toketku tapi juga mulai meremas remas toketku, membuat aku jadi sange dan putingku jadi mengeras.

Muslim lalu membuka kancing gamisku bagian depan dan mengeluarkan toketku yang sudah tegang.

“Sssssppppp…..mhhhhhh…..Ahhhhhh….” Aku makin mendesah saat muslim memainkan lidahnya di putingku yang sebelah kiri, sementara tangannya memilin milin putingku yang sebelah kanan.

“Isep slim, isep putingnya…..Ahhhh….” Pintaku pada muslim.

Tanpa ku minta dua kali muslim langsung melahap toketku dan menghisapnya sambil memainkan lidahnya di putingku, aku makin horny dibuatnya, memekku semakin basah di bawah sana.

Setelah puas dengan toketku muslim lalu jongkok di depanku, dia angkat gamisku sampai ke pinggang dan melebarkan kaki ku.

“Benerkan, bener bener Ukhti Nakal! ternyata sudah nggak pakai celana dalam juga” kata muslim, aku memang tadi sengaja tidak pakai BH dan celana dalam.

Muslim lalu melebarkan memekku dengan tangannya dan menjilati itilku, “Akhhhhhhh…..Enak slim! Mmmhhhh…..” Aku merintih keenakan sambil memejamkan mataku.

“Yah situ slim, sedot itilku slim……” Aku minta muslim untuk menghisap itilku.

“Ahhhh….Ughhhh….Shhhhh….. Anjing! enak” Aku makin meracau.

Muslim terus saja bermain dengan memekku, sambil jarinya di masukin ke memekku dan mengobok oboknya, aku makin nggak tahan dengan kelakuan muslim.

“Akhhhhh….Ngentot! Cepetan slim aku mau kontol! mana kontol slim!” Aku meracau agak keras, saking sudah sangenya, Aku sudah tidak peduli kalau ada orang lain yang dengar racauanku.

Muslim lalu berdiri dan membuka celananya, kontolnya juga sudah ngaceng sangat keras.

“Sini slim aku sepongin bentar” Kataku pada muslim.

Dia berdiri di depanku, aku lalu memasukan kontol muslim di mulutku dan menyepongnya, sambil tanganku mengelus elus memekku sendiri yang makin basah.

“Akhhhh…. sudah nid aku nggak tahan nanti” Ujar muslim memintaku untuk menghentikan seponganku.

Lalu aku bersandar di sofa dan melebarkan kakiku, memekku terlihat jelas terbuka dan muslim memposisikan kepala kontolnya di lubang memekku yang masih sempit dan basah, lalu blessss…. dia mendorong kontolnya yang biasa saja itu dan masuk semua ke memekku.

“Akhhhhhhh……” Aku mendesah merasakan hangatnya kontol muslim di dalam memekku.

“Ughhhhhh…. Enak banget memekmu Nid, hangat dan masih sempit” Desah muslim mendiamkan sejenak kontolnya di dalam memekku.

“Sssshhhhh…ayo slim goyang, cepetan aku mau di entot!” Pintaku pada muslim.

Lalu muslim pun mulai memaju mundurkan kontolnya keluar masuk memekku, dengan tempo yang tidak terlalu cepat.

“Ahhhh….Ngentot! enak slim kontolmu, lebih cepat lagi slim” Aku meminta muslim untuk lebih cepat lagi, karena aku makin sange. Dan muslim pun semakin mempercepat genjotannya sambil mulutnya menghisap toketku yang makin mengeras.

“Ughhhhh…Slim, Anjing! enak banget terus slim entot aku, entot yang cepat!”Aku makin meracau menikmati genjotan muslim, rasanya aku seperti mau orgasme.

Muslim pun makin semangat dengan racauanku dan menggenjot memekku makin cepat.

“Ahhhh…. Nid aku nggak tahan, Anjing! enak banget ternyata memek kamu Nid! aku nggak tahan mau keluar Nid!” Sepertinya muslim sudah mau keluar, sedangkan aku masih enak enaknya ini.

“Akhhh….sssshhhh… Tahan slim keluar bareng” Ujarku pada muslim.

Tapi sepertinya muslim sudah tidak kuat lagi, dia menggenjot makin dalam dan mencabut kontolnya lalu.

“Croootttt…..Croootttt…Crooottt….” muslim mengeluarkan spermanya di toketku dan sebagian muncrat juga mengenai cadar dan jilbabku.

“Akhhhhh……..” Aku mendesah dan sedikit kecewa, karena lagi lagi aku belum puas tapi dia dah crot aja.

“Akhhhh…. Enak banget Nid, kamu dah keluar kan?” tanya muslim padaku.

Aku pura pura puas dan mengangguk saja, Aku lalu bersih bersih dan merapikan pakaianku yang berantakan, dan membersihkan jilbab dan cadarku yang terkena ceceran spermanya.

Setelah kita merapikan diri dan ngobrol ngobrol sebentar lalu aku pamit pulang, “Huh dasar cuma nafsunya aja yang gede, tapi tenaganya kurang” gerutuku dalam hati.

Seingatku aku pernah melakukan hubungan dengan Muslim ini sekitar tiga kali saja, dan Muslim tidak pernah bisa membuatku orgasme, hihihih.

Dan hubungan maksiat dengan muslim ini adalah yang paling Extrim, karena kita melakukannya di lingkungan tempat ibadah, benar benar gila! dan nggak modal bodohnya aku kok ya mau saja, wkwkwkwk.

Sebenarnya pada saat aku TTM an dengan muslim aku sedang dekat juga dengan beberapa laki laki di dunia maya, salah satunya si Nurdin, dia ini adalah teman mantanku, satu daerah dan satu tongkrongan dengan mantanku dulu.

Bersambung
mksh updatenya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd