Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sisil: Pacar Yang Tidak Adil

Lanjut dengan pov Sisil atau tanpa pov Sisil?

  • Pakai

    Votes: 251 78,2%
  • Tidak

    Votes: 70 21,8%

  • Total voters
    321
  • Poll closed .
Gampang crot kalo baca ini apalagi pas Sisil dientot Farhan di atas motor sama cerita sisil lewat chat. Penasaran kok nggak ditanya Anan pake kondom atau nggak, crot dalem apa nggak? Kalo baca cerita pas dientot Farhan kayaknya Sisil nggak kaget crot di dalem ya, udah sering berarti. Wkwkwwk. Kalo ditambah itu pas tambah hot, suhu!
 
SEGMEN DAG DIG DUG 7

Jangan pernah memulai hubungan baru jika kamu belum selesai dengan orang lama. Bukan soal mudah jika memulai hubungan baru tapi belum bisa melupakan masa lalu. Karena akan kasihan kepada pasanganmu yang sekarang. Hal ini juga berlaku pada diriku sendiri.

Aku pernah dekat dengan seseorang bernama Anan. Anan adalah teman di masa SMP ku. Kami mulai berkenalan ketika disatukan di dalam satu kelas yang sama yaitu kelas 9 atau kelas 3 SMP. Dengannya, aku hanya sebagai teman. Lebih tepatnya teman dekat. Tapi hal yang ku sadari, aku pernah menyukainya di masa itu. Entah dengan Anan, apakah dia menyukaiku juga. Aku mengatakan ke Yanuar bahwa saat SMP itu, aku tidak memiliki perasaan sama sekali kepada Anan.

Hari ini adalah tanggal 5 Mei 2022. Saat ini masih suasana lebaran idul fitri. Seluruh keluargaku ke Jawa Tengah, sambang kesana karena sudah lama bapak ibuku tidak pulang kesana. Sebetulnya bapakku lah yang asli sana. Bapak dan ibuku bertemu di kota tempat tinggalku saat ini. Sebetulnya aku diajak untuk ke Jawa Tengah, tetapi aku menolaknya. Ada perasaan yang menahanku untuk tetap tinggal di rumah. Aku berdalih "menjaga rumah" kepada mereka. Mereka pun lantas mengiyakan saja dan mungkin ada baiknya memang rumah ini tetap ditinggali. Rencananya mereka akan 5-7 hari disana. Aku pun tidak keberatan, karena aku pun sering kesepian selama menjomblo. Asekkkk hahaha.

Sebetulnya aku tidak enak hati kepada Yanuar, karena dia sudah melarangku untuk berkomunikasi dengan Anan. Tapi aku tidak mengindahkan larangannya. Aku masih ingin terus berkomunikasi dengan Anan. Aku masih merindukan sosoknya yang lama tidak aku lihat sejak SMP dulu.

Saat itu bermula pada saat aku semester dua, saat keadaan dunia lumpuh akibat corona. Pekerjaan, pembelajaran, sampai kehidupan pun banyak dihabiskan dari rumah. Pembelajaran dirubah dari luring menjadi daring melalui media seperti zoom ataupun google meet.

Aku iseng membuka massenger facebook. Aku liat di bagian inbox terdapat belasan chat masuk yang belum aku baca. Aku tidak langsung membukanya melainkan melihat pengirimnya dulu. Karena rata rata adalah orang yang tidak aku kenal. Dan mataku tertuju pada, yapp "Anan". Aku seperti diajak nostalgia ke masa lalu. Ingatanku kembali saat saat aku bermain ke air terjun bersama teman teman yang lain, tetapi aku berboncengan dengannya. Kadang kala, aku juga keluar berdua saja dengannya tapi masih dalam kategori dekat dekat rumah.

Sejenak setelah aku bernostalgia dengan pikiranku sendiri, aku membuka inbox Anan dari belasan inbox lainnya yang terkirim padaku.

A: Sil

Itulah kata yang dikirim Anan kepadaku. Chat itu sudah 2 minggu yang lalu. Dengan cepat dan tanpa pikir panjang lebar dan akupun yang jomblo membalasnya.

S: Iya

Lalu ku tutup aplikasi massengerku dan melakukan aktivitas yang lain. Aku kadang memiliki dua kepribadian dalam hal menunggu balasan chat. Kadang aku sabar menunggu balasan dari lawan bicaraku, kadang tidak sabar. Maksudnya sering cek hp dan keluar masuk aplikasi. Tapi saat itu aku pribadi yang sabar dan tidak bolak balik melihat hp ataupun masuk ke aplikasi massenger.

3 hari setelahnya aku baru ingat kalau aku sudah menjawab inbox dari Anan. Aku mempunyai feeling kalau dia sudah membalasnya. Dan memang benar, Anan sudah membalasnya tapi kemarin. Jadi dua hari setelah aku balas. Setelah aku baca, tanpa basa basi aku menjawabnya.

A: Gimana kabarmu?
S: Sbb, baik Nan, aku jarang banget buka massenger. Kalo kamu sendiri gimana?

Nah, untuk kali ini aku tiper yang tidak sabaran. Jadi seringkali aku membuka aplikasi massenger memastikan pesan Anan tidak terlewat lagi. Naasnya, saat ditunggu tidak ada jawaban cepat dari Anan. Untuk hari ini sepertinya harus sabar. Aku mempunyai firasat besok sepertinya dibalas. "Aku harus sering cek massenger." Batinku dalam hati.

Besoknya pada pagi hari sekitar pukul 8, aku mengcek massenger namim belum ada balasan dari Anan. Tapi aku masih seperti kemarin yang sering bolak balik masuk massenger. Selang 7 jam atau lebih tepatnya pukul 3 sore barulah dia membalas. Disini chatnya sudah tidak menunggu berhari hari, tetapi dia langsung membalasnya

A: Baik juga Sil. Lama ya gak ketemu terakhir SMP.
S: Hehe iya. Kamu sekarang kesibukannya apa?
A: Aku kerja. Denger denger kamu kuliah ya?
S: Denger dari siapa?
A: Ya ada sih kabar dari anak anak.
S: Iya aku kuliah, kamu taunya gimana emang kok bisa dapat info dari anak anak?
A: Ya aku penasaran sama kamu, makanya pas kumpul sama anak anak, aku iseng nanyain tentang kamu dan ternyata ada yang tau, dan ternyata kuliah katanya.
S: Emang kenapa sampe harus cari tau tentang aku?
A: Salah ya?
S: Ya engga, gabut aja kamu cari tau tentang aku.
A: Kan dulu sering main bareng.
S: Iya sih. Btw kamu masih suka sama Fia?
A: Udah engga, dia udah punya pacar. Aku nrmbak ditolak.
S: Oh jadiin aku pelarian ceritanya?
A: Engga lah. Emang dari anak anak cuma kamu aja yang aku belum punya kontaknya. Boleh minta WA nya?
S: Boleh. 08xxxxxxxxxx
A: Nanti aku chat. Ini aku masih kerja.
S: Kerja kok hp an wkwk
A: Pas longgar. Padahal udah dapet WA tapi pas ada garapan. Yauda aku lanjut dulu, tunggu aku WA nanti.
S: Iya ati ati kerjanya.
A: Cieee, iya Sil siap.
S: Apasi wkwk

Ya begitulah chat sore itu. Basa basi seputar masa lalu. Fia, dialah yang membuatku ragu Anan menyukaiku balik seperti aku menyukainya. Meskipun dulu hatinya untuk Fia, tapi kalau soal berboncengan aku selalu dengannya dan Fia malah dengan teman cowo kami yang lain. Aneh memang. Mungkin malu untuk berboncengan jadi aku yang dibuat tumbal oleh Anan. Dasar...

Aku tidak sabar menunggu di chat lagi tapi sekarang melalui WA. Aku sangat excited berbalas pesan dengannya setelah sekian lama tidak bertemu.

Jam 7 lewat barulah dia mengirim pesan kepadaku.

A: Save Anan.
S: Oke.
A: Sekarang udah semester 2 ya?
S: Iya, kamu udah kerja berapa tahun dan dimana?
A: 6 bulan di pusat oleh oleh.
S: Oh oke.
A: Masih inget kita dulu kemana aja?
S: Masih lah orang aku sama kamu terus.
A: Haha iya ya kenapa dulu ga mau dibonceng sama yang lain?
S: Bukan gak mau, tapi emang gak ada yang nawarin.
A: Hahaha.

Obrolan kami berlangsung setiap hari. Kadang beberapa hari libur chat. Aku tidak begitu mempermasalahkannya. Aku sudah terbiasa hidup menjomblo.

Naiklah aku ke semester 3, 4, 5, dan 6. Titikku berkenalan lebih dekat dengan Yanuar. Selama 4 semester bertemu lagi dengan Anan, sama sekali dia tidak mengutarakan perasaannya. Tapi kalau gombal sudah terlalu sering. Aku menanggapinya santai karena yang aku tau, dia masih menyukai Fia.

Tapi hati mana yang tidak luluh jika berkomunikasi setiap hati, diberi bahan untuk tertawa, membuatku tersenyum sendiri, sampai merindukan kehadirannya saat tidak saling berkabar. Aku sudah mulai baper kembali kepada Anan. Perasaan lama ku muncul kepadanya. Aku berharap kini dia menyatakan perasaannya kepadaku. Jujur, aku akan langsung mengiyakan jika itu terjadi. Namun realita tidak berpihak kepadaku.

Datanglah Yanuar, dengan berbagai masa lalunya yang tidak aku ketahui, menawarkan obat rindu kehadiran seorang cowo yang menemani hari hariku. Memberi kembali senyuman yang terlukis di bibirku. Memberi rasa nyaman yang setiap hari diberikan. Tidak ada istilah libur chat di antara kami berdua. Kini hatiku terbagi dua. Anan dan Yanuar. Jika memang disuruh memilih, aku akan memilih Anan. Mengapa? Karena aku sudah mengenal Anan sejak lama. Aku sudah mengenal seluk beluknya. Aku sudah paham wataknya. Sedangkan Yanuar, 6 semester bersama, meskipun hanya semester 1 bertatap muka sebelum pandemi covid datang tidak sekalipun aku mengobrol dengannya. Mungkin pernah tapi hanya singkat saja. Barulah aku dekat dengan Yanuar karena disatukan di kelas yang sama lagi tapi dalam skala kecil.

Yanuar membuatku tertawa terus saat di dalam kelas. Aku lama lama nyaman dengannya. Dan akhirnya chatku dengann dimulai dan mulai intens. Tak butuh lama, hanya 2 minggu pdkt, dia menembakku. Sebetulnya aku yang mengkodenya. "kita ini sebenernya apa dan mau gimana?" begitulah kira kira. Jawaban Yanuar saat itu belum siap karena terlalu singkat pdkt nya. Tapi aku ngambek dengan jawabannya. Aku takut digantung seperti Anan menggantungku. Karena ngambek itulah, akhirnya mau tidak mau dia menembakku esok harinya pada malam hari. Ingat kan menggunakan roti bakar di taman kota? Ya begitulah Yanuar, tidak bisa ditebak, out of the box, dan anti mainstream.

Setelah pulang dari taman kota, aku masih canggung untuk memeluk dia. Mungkin efek masih baru jadian. Padahal dalam diriku ingin memeluk seseorang yang dapat menaklukan hatiku. Tapi sebetulnya Anan yang lebih aku harapkan. Aku menilai Anan ternyata hanya main main saja.

Esok aku kembali ke rumah karena libur awal puasa. Singkatnya setelah sahur, aku diantarkan ke stasiun oleh Yanuar. Di perjalanan aku masih canggung untuk mengeratkan pelukan ku kepadanya. Akhirnya aku memeluk sekadarnya.

Singkat cerita ketika sudah di dalam kereta, dan Yanuar sudah sampai di kos lalu tidur, aku chat dengan Anan. Mengabarkan kalau aku pulang hari ini. Anan sebetulnya ingin menjemputku tapi keretaku datang di saat orang orang berangkat kerja. Aku merasa chat dengan lawan jenis adalah hal wajar, tapi terkadang tidak wajar juga karena sudah memiliki pasangan. Tapi yang aku lakukan seperti menghalalkan segala cara untuk tetap bisa berkomunikasi dengan Anan. Tapi aku mencoba untuk memberi screenshot chat kami kepada Yanuar. Jika memang dia melarang aku akan menurutinya.

Sampai di rumah, aku tidak melupakan perkataanku tadi. Aku memberi Yanuar screenshot chat bahwa aku keluar dengan Anan. Sungguh di luar dugaan, Yanuar memberiku lampu hijau untuk aku keluar dengan Anan. Aku merasa aneh dengannya. Dimana saat cowo lain akan mati matian menjaga dan melarang cewenya jalan cowo lain, tapi yang dilakukan Yanuar sebaliknya. Ada perasaan senang karena diizinkan, dan ada perasaan sedih karena takut Yanuar juga hanya main main denganku.

Tapi takdir berkata lain. Entah dikatakan takdir baik atau buruk. Aku tidak jadi keluar dengan Anan karena Anan yang sibuk dengan pekerjaannya. Aku pun merasa sedikit kecewa karena ekspetasiku akan jalan jalan dengan Anan tetapi sudah berstatus pacar orang.

Aku tidak akan memberitahu tentang statusku kepada Anan, entah sampai kapan. Hal itu aku lakukan agar Anan tidak menjauh dariku. Aku masih ingin chat dan kalau bisa keluar dengannya. Salah Yanuar memberi cewenya lampu hijau.

Suatu hari di saat senggang, aku berkomunikasi dengan Anan. Dia mengajakku ke suatu tempat.

A: Sil, kapan nih kita bisa jalan?
S: Terserah aku manut.
A: Mau kamu kemana?
S: Terserah.
A: Terserah mulu.
S: Wkwkw ya aku kan manut.
A: Aku lagi nyiapin strategi date kita.
S: Maksudnya?
A: Yauda rencanain dulu aja.
S: Terserah kamu.
A: Lusa ya.
S: Iya. Pas buka puasa juga gapapa.
A: Oke Sil kayaknya di kota seru.
S: Heem ayo aja.

Aku salah fokus dengan kata "date". Date seperti apa yang direncanakannya? Aku mengscreenshot bagian date lalu aku kirim ke Yanuar. Kali ini diluar dugaan, Yanuar melarangku untuk keluar dengan Anan gara gara kalimat date. Dia takut bahwa Anan akan merebutku darinya. Aku sedikit kecewa kenapa harus aku screenshot chat itu tadi. Tapi aku menurutinya. Aku sampaikan kepada Anan bahwa aku tidak bisa dengan alasan aku mengerjakan tugas kuliah daringku. Tapi memang sebetulnya ada tugas hehe.

Kembali pada saat ini 5 Mei 2022. Sebetulnya sudah dari malam aku chat dengan Anan. Tapi saat pagi, aku dikejutkan dengan chatnya mengajakku untuk jalan jalan menikmati panorama pantai. Aku menginginkan hal itu.

A: Sil, ke pantai seru kayaknya.
S: Eh ya seru banget.
A: Yauda ayok kalo mau.
S: Serius? Kapan?
A: Nanti siang ya, aku jemput.
S: Dadak banget.
A: Udah gapapa.
S: Iya udah aku mau.
A: Aku kabari lagi nanti ya.

Karena aku belajar dari pengalaman, kali ini aku tidak mengscreenshot chat ku dengan Anan. Aku juga sudah bilang ke Yanuar sejak Anan bilang menyiapkan strategi date, aku sudah lost contact. Padahal sebenarnya tidak. Malah masih berlanjut sampai sekarang.

Sekarang malah aku yang mencari alasan kepada Yanuar agar jalan jalan ku dengan Anan bisa diwujudkan. Akhirnya aku menemukan satu ide yaitu lebaran di rumah saudara.

Aku disuruh tampil cantik oleh Anan. Mungkin ini pertemuan pertama kali setelah sekian lama tidak saling melihat. Aku mengiyakan saja.

Jam 10 pagi, Anan mengatakan kalau dirinya akan datang ke rumahku jam 12. Jadi aku akan mandi satu jam sebelum dia datang. Jam 11 aku pun mandi. Aku sangat bersemangat menyambut rencana yang sebentar lagi terwujudkan. Setelah selesai mandi, aku menuju kamar ku untuk berganti baju. Tidak terasa aku mandi selama 40 menit. Lama sekali, padahal rasanya seperti 5 menit hehe.

Aku melihat diriku dalam balutan handuk di depan kaca. Ternyata aku menyadari bahwa aku memiliki tubuh yang seksi. Aku bersyukur dengan badanku yang indah ini. https://www.imagebam.com/view/MER2SIH

Sambil aku mengeringkan badan dengan tubuh yang dibalut handuk aku mengabari Yanuar kalau aku akan keluar setelah ini. Aku beralasan lebaran di rumah saudara padahal mau ke pantai. (Maaf sayang sekali kok hehe.) Dia cuma mengiyakan dan tidak tanya panjang lebar. Mungkin dia percaya karena momennya sangat pas yaitu lebaran. Setelah itu aku melanjutkan aktivitas prepareku sebelum dijemput oleh Anan.

Bersambung...
 
Bimabet
gw kok jd males baca crita lu ..hu
gw malah jd.ngebayangin gw jd lu yg virgin pcr gw di ambil ma org lain ..
kalo sebelum pacaran trus udh di ambil sih ga masalah bagi gw ini pas smntra pacaran
kalo gw jd lu gw putusin tp sebelum itu gw puas2in setelah itu ..babay...jgn takut jomblo atau sndri dan laki2 itu ga prnh takut kehilangan orang yg dia sayang atau kehilangan memek..msh banyak yg lain ...kalo model lu kek gitu cwe2 secara sadar ato tdk sadar akan anggap remeh ma lu krn di matanya lu kayak cwo gampangan
jd laki kok lemah gemulai kek gitu di perbudak cinta .... prcy ma gw cwe smakin kita jauhi dan smakin cuek ma mreka akan smakin tunduk sama kita...artinya kita ini mahal
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd