Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SSI Teman dari SD yang Alim hingga Menikah [REAL STORY] (UPDATE 16 APRIL 2024)

Apakah pengambilan pengalaman di cerita nya cukup detail, atau kurang detail?


  • Total voters
    175

____________________________________

[SIDE STORY] PART A​

Menonton Titanic Bersama​

____________________________________


Mungkin ada yang penasaran :
"Bagaimana mungkin Anggi di part selanjutnya bisa terjerumus jika memang dirinya Alim?"

Ada beberapa kejadian yang istri saya anggap menjadi pemicunya, salah satunya (dan akan saya ceritakan pemicu yang lain di Side Story berikutnya) adalah ketika kami menonton film Titanic pada saat kami SD.

Sebagai anak tunggal yang memiliki orang tua sebagai pengusaha, kondisi rumah saya selalu sepi tidak ada orang bahkan semenjak saya SD (Kelas 6). Orangtua saya bekerja dari Pagi hingga Malam, sehingga hampir 12 jam lamanya kondisi rumah saya sudah dipastikan kosong. Oleh karena itulah, uang jajan yang diberikan kepada saya sangatlah besar untuk sekelas anak SD. Dengan uang jajan sebesar Rp. 50.000 per hari dan hanya digunakan untuk makan siang dan makan malam serta bermain di warnet, uang tersisa setiap harinya sangatlah besar.

Pada saat itu, di SD dan lingkungan pertemanan kami tengah ramai membahas tentang film Titanic (Saya lupa mengapa Titanic tengah ramai dibahas pada saat itu), dan Anggi ini adalah salah satu yang tertarik membahas tentang film Titanic. Sebagai seseorang yang memiliki DVD dan kondisi rumah yang kosong, tentu saya mengajak Anggi untuk menonton film Titanic. Anggi pun menerima ajakan saya untuk menonton film Titanic berdua di rumah saya pada akhir pekan sepulang sekolah.

Pada saat itu saya belum memiliki VCD Film Titanic, sehingga saya membeli terlebih dahulu VCD Film Titanic tersebut sebelum hari di mana kami menonton bersama. Pada saat itu, banyak sekali penjual VCD bajakan di Pasar Tradisional. Bahkan saya sendiri pada saat itu mengetahui jika kita bisa dengan mudah membeli VCD berisikan adegan porno jika kita mengatakannya langsung kepada penjual VCD. Namun tentu saja hal tersebut tidak saya lakukan, mengingat saya yang waktu itu masih SD dan memiliki pengetahuan sedikit tentang hal-hal yang berbau porno.

Pada akhir pekan sepulang sekolah sekitar jam 12:30, kami berdua langsung pergi ke rumah saya tanpa pulang dan izin terlebih dahulu kepada orangtuanya. Sesampainya di depan rumah saya, saya membuka pintu depan rumah dan langsung masuk saja ke dalam rumah. Anggi di saat bersamaan malah terdiam di depan rumah saya mengamati saya sambil terlihat malu-malu :
Saya : "Ayo masuk, ngapain diem terus disitu?"
Anggi : "Ih malu, emang gapapa aku masuk ke rumah kamu? Ibu sama bapak kamu emang ga ada di rumah?"
Saya : "Emang biasanya gini, ga ada siapapun di rumah. Masuk aja gapapa, jangan malu-malu"
Anggi : "Hmm, yaudah oke deh kalau gitu"​

Pada saat itu, kenakalan remaja di tingkat SD dan SMP itu masih sangat sedikit. Anak-anak SD walaupun memang ada yang nakal, namun jarang ada yang terkena kasus tindakan asusila. Sehingga kegiatan kami menonton film bersama di rumah tanpa ada pengawasan orang tua itu masih dianggap normal dan tidak berbahaya. Pada waktu itu pun tidak ada pemikiran kotor dalam diri saya ketika mengajak Anggi menonton film Titanic, dan kami berdua pun sama-sama belum pernah menonton film Titanic, sehingga ini adalah pengalaman kami berdua.

Setelah Anggi masuk ke rumah, saya mempersilahkan Anggi untuk duduk lebih dahulu di ruang tamu selagi saya mengambil kue dan minuman untuk dimakan bersama. Saya kemudian pergi ke dapur untuk mengambil air dingin di dalam botol kaca, 2 buah gelas, dan snack "Khong **an". Saat saya kembali tiba ke ruang tamu, Anggi berbaring dan berguling-guling di atas karpet turki yang berada di atas lantai ruang tamu.

Saya : "Enak ya karpet nya?" - memperhatikan Anggi tengah berguling-guling di atas karpet.
Anggi : "Iya enak, lembut sama harum juga soalnya. Ga usah nonton di atas sofa deh ya, dibawah aja" - sambil berguling-guling di atas karpet.
Saya : "Yaudah sok aja, nih snack sama air nya" - Sambil saya meletakkan snack, botol air dan gelas di atas karpet.
Anggi : "Iya makasih ya"

Saya kemudian lanjut menyalakan TV beserta DVD, lalu saat semuanya sudah menyala saya kemudian memasukkan kaset VCD Titanic tersebut. Kami pun kemudian duduk di atas karpet dan bersandar ke sofa yang ada di belakang kami, dan Anggi kemudian mengambil bantal sofa untuk dipeluknya sambil menonton film Titanic tersebut.

Di awal kami menonton film Titanic, tidak ada hal-hal seperti adegan ataupun dialog aneh yang kami temukan. Namun ketika mulai mendekati pertengahan film, ada adegan di mana Rose (Pemeran utama Perempuan) tengah dalam kondisi telanjang dan dilukis oleh Jack. Sontak saya dan Anggi pun kaget, karena kami berdua tidak tahu jika ada adegan seperti itu di film Titanic.​

Anggi : "Ih kok ada adegan joroknya sih?" - protes Anggi sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan
Saya : "Aku juga ga tau, kan aku juga baru nonton filmnya" - ucap saya dengan kikuk.
Saya : "Mau dipercepat aja?" - ucap saya, sambil memegang remote dan bersiap mempercepat adegan.
Anggi : "Udah gausah, dilanjut aja terus. Bentar lagi paling selesai adegan joroknya" - ucap Anggi sambil menutup matanya dengan kedua tangan
Saya : "Oh yaudah kalau gitu" - ucap saya sambil menyimpan kembali remote ke bawah.


Bagi kalian yang sudah pernah menonton Film Titanic, kalian pasti tahu kalau adegan Rose dilukis oleh Jack dengan kondisi telanjang adalah sebuah permulaan saja. Adegan tersebut kemudian berlanjut pada adegan di mana Jack dan Rose berciuman hingga berhubungan intim di dalam Mobil. Kami berdua yang masih SD dan belum mengenal hal-hal berbau porno, secara tidak sengaja melihat adegan porno di rumah tanpa ada siapapun di dalamnya. Perasaan malu, jantung berdebar-debar, namun dengan penuh penasaran saya rasakan pada saat itu, dan di saat itulah penis saya ereksi karena melihat hal yang berbau porno.

Saya yang menonton adegan tersebut merasa malu kepada Anggi, karena tidak sengaja menunjukkan adegan porno kepadanya. Saya pun mencoba melirik Anggi pada saat adegan Jack dan Rose tersebut berciuman. Anggi sudah berhenti menutup wajah dengan kedua tangannya. Dia sekarang tengah memeluk bantal sofanya dengan erat, dengan posisi di mana dia duduk dan memeluk kedua kakinya, sekilas saya melihat tangannya memegang area selangkangan dirinya. Pemandangan tersebut membuat saya merasakan sesuatu yang tidak bisa saya jelaskan pada saat itu (Perasaan takut, malu, penasaran, dan mungkin juga bergairah/horny).​

Anggi : "Ih adegan joroknya belum selesai-selesai kok?" - ucap Anggi sambil memeluk erat kakinya, namun pandangan matanya tetap fokus ke TV
Saya : "Ga tau lah, mungkin bentar lagi kayaknya" - Ucap saya sambil mencuri-curi pandangan untuk melihat Anggi
Anggi : "Aku kok jadi ingin pipis ya?" - Ucapnya dengan nada yang sedikit lirih
Saya : "Ya kalau mau pipis, ke kamar mandi aja sok. Nih aku pause filmnya" - Balas saya sambil fokus kembali ke TV

Anggi pun bergegas ke Kamar Mandi, kurang lebih sekitar 2 menit dia berada di Kamar Mandi lalu kemudian kembali ke ruang tamu.

Anggi : "Celana Dalam aku basah karena kebelet pipis tadi" - Ucap dia sambil kembali duduk di lantai dan bersandar.
Saya : "Kamu ngompol?"
Anggi : "Engga kerasa pipis kok, tapi pas di cek tau-tau udah basah aja"

Percakapan saya dengan Anggi ini tidak saya tanggapi secara serius pada saat itu, karena memang pengetahuan saya tentang hal-hal yang berbau seksual masih sangat minim (Namanya juga anak SD). Namun ketika saya dan Istri saya membahas kembali tentang kenangan ini, kami sepakat bahwa Anggi pada saat ini mungkin pertama kali mengalami kondisi di mana vagina nya basah karena terangsang secara seksual.

Kemudian adegan seksual di Titanic tersebut berlanjut ke adegan yang menegangkan di mana Kapal Titanic tersebut menabrak gunung es. Kami kembali fokus menonton film Titanic hingga selesai, dan tidak ada kejadian yang istimewa atapun berkesan hingga Anggi pulang ke rumahnya.

Hingga sekarang, terkadang Istri saya selalu menyalahkan (dengan nada bercanda) bahwa saya membuat dirinya terpapar dengan pornografi semenjak SD. Tentu saja saya membela diri, karena saya pun pertama kali menonton film Titanic, dan tidak punya niatan sedikitpun kearah sana. Toh namanya juga anak SD yang masih polos dan tidak tahu apa-apa. Namun pembahasan kami berdua ini membuat saya sadar, bahwa saya sudah melakukan tindakan SSI kepada Anggi secara tidak sengaja, bahkan sebelum saya tau apa arti dari SSI itu.​

=== BERSAMBUNG ===

Part lanjutannya paling lambat tanggal 23 Oktober, karena saya ada kesibukan di RL.​

Tidak terima ajakan 3S, Swinger, Dsb.​

Tidak menerima PM apapun.​

Gambar ada yang bersifat Ilustrasi, maupun Asli (Cari tahu saja sendiri)

 
Terakhir diubah:
terima kasih banyak suhu sudah mau berbagi. menurut ane cara penulisan suhu udh bagus hu. Ane yg baca jadi pengen baca ulang terus. keep update hu hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd