Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story of A Submissive Doctor

Alasan apa yang membuat kami putus?

  • orang ketiga

    Votes: 31 23,0%
  • selalu bertengkar

    Votes: 10 7,4%
  • religi

    Votes: 20 14,8%
  • menolak nikah

    Votes: 19 14,1%
  • LDR

    Votes: 7 5,2%
  • Orang Tua tidak setuju

    Votes: 34 25,2%
  • teman tidak setuju

    Votes: 3 2,2%
  • Ekonomi

    Votes: 11 8,1%

  • Total voters
    135
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Story of A Submissive Doctor
Part-15

Solemnly Loving You

Saat Bu Dokter beranjak naik ke tempat duduk taxi belakang, ia masih berkutat dengan telepon selular-nya.

Ia tak memandang ke arah supir yang jelas-jelas adalah pasangannya. Bahkan, ia belum sadar disekitarnya puluhan origami tergantung dan sebagian lainnya menutupi box besar yg menjadi kejutanku untuknya.

Belakangan diketahui, ia sedang fokus chat mengomel dan curhat kepada rekannya karena aku malam itu malah memesankan taxi, bukannya menjemput sendiri.

Tapi setelah perbincangannya dengan rekan via chatnya selesai, ia mulai terkaget2 saat melihat ke sekeliling. Padahal saat itu taxi sudah melaju meninggalkan ruang prakteknya.

"Ini apa2an ya pak? kenapa banyak sekali origami lucu spt ini? apa saya naik taxi yg salah?" tanya Bu Dokter mendalami.

Aku tidak menjawab. Aku berpura-pura hanya mengangguk dan terus bersembunyi di balik topi yang kupakai.
"Bapak kalau tidak menjawab, saya milih turun aja deh pak. Saya takut naik taxinya," ujarnya mengancam.

Akhirnya karena tak ingin menakuti Bu Dokter lebih jauh, akupun membuka jati diri dengan menyibakkan topi yang sedari tadi menutupi kepala.

Bu Dokter terkesima dan berteriak histeris dengan kejutanku dan terus mencubit pipiku serta lenganku karena memakai jurus surprise lagi untuk mempermainkannya.
Tapi aku tahu, dibalik kejudesannya saat itu, sumringah hatinya sangat terpampang di wajah.

Kumanfaatkan kesempatan itu untuk mengajaknya cek-in kembali. Tapi kali ini dia justru menolak.

Aku yang kini justru terkaget dengan jawabannya. Dalam hati kuberujar, apakah mungkin jurusku kini tak lagi ampuh untuk membangkitkan fantasi bu dokter?

Di tengah sedikit rasa kecewa, ternyata kali ini Bu Dokter yg coba balas dendam dg mengejutkan ku balik.

"Hahaha..*** usah bete gitu kali mukanya..aku ga mau cek in skrg karena kebetulan apartemen ku lg kosong. Bunga ama dita balik ke kota nya masing-masing, jadi apartemen sekarang sepenuhnya milik kita berdua.." ungkapnya dengan senyum nakal.

Aku yang sudah horny bukan kepalang, mendengar jawaban itu langsung kembali menunjukkan wajah bergairah. "Wow, hari ini Joni kembali mendapatkan jatah yg cukup memuaskan," pikirku.

Setelah mengembalikan taxi yang aku pinjam dan mengambil kembali mobilku, aku segera memacu kuda biruku ke arah apartemennya yang berjarak setengah jam dari kediamanku.

Setibanya di apartemen, jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.14 WIB.

Ini Wàktu yg cukup malam untuk mengaplikasikan imajinasiku.

Saat tiba di parkiran apartemen, aku berkata kepada Bu Dokter , "lepas seluruh pakaianmu hingga seluruhnya terlihat,"....
Yang kumaksud "seluruhnya terlihat" berarti termasuk celana dalammu," ucapku dg nada dingin dan tanpa senyum di wajah.

Perkataan ini sontak membuat Bu Dokter tergoncang panik dan menggigil ketakutan..

(bersambung ke part 15B)
 
apalagi kalo bisa perawanin anal.
ajigile sensasinya dan enaknya ampe ke ubun!

yg gokil dan paling berkesan ampe sekarang waktu perawanin binor
doi maksa dianalin, karena kehasut cerita teman kantornya yg cerita soal enaknya ml pake anal.
nubi kaget waktu dia minta dianal, krn nubi juga gak pernah berpikir kesana
gak berpikir binor yg berhijab kemana2 ini (bukan sara) sampe berpikir kesana!

nubi juga kuatir kl ketahuan suaminya kl backdoor istrinya digarap lelaki lain. (kan pasti berubah penampilannya.)
tapi doi bilang aman, soalnya lakinya kl ml gak pernah lihat2 ke bagian "bawah,"
doggy style ajah gak mau.
makanya doi juga senang di jilmek. lakinya anti jilmek.

pertama di anal, doi hampir pingsan, karena komplikasi dua rasa, yg mendorong naik dari bagian bawah perut ama kehabisan nafas menahan rasa enak yg pake banget.
setelah diperawanin, tiap chek in pasti minta anal.
tenyata anal jadi itu puncak kenikmatan doi.
meki dihajar kontie doi cuma mendesah-desah
backdoor dihajar kontie dia menjerit2 keenakan!

Wah jadi penasaran apa seenak itu kah? :cim::klove::khappy:
 
Wah jadi penasaran apa seenak itu kah? :cim::klove::khappy:


silahkan dicoba
dengan catatan lakukan dengan persiapan yang baik
jika perlu baca2 literatur tentang anal sex, googling saja

beda karakteristik otot anus yg tidak seelastis otot vagina
maka sangat diperlukan persiapan fisik dan psikis si wanita
persiapan yg baik akan membuat keadaan menjadi rileks dan nyaman.
meminimalkan rasa sakit dan memaksimalkan kenikmatan

jangan lupa, kontie dipersiapkan dengan baik pula
membuka perawan anus itu perlu kekuatan batang rudal
kekerasan yg kurang dari 90% akan menyulitkan penetrasi
ingat, pakai kondom berlubrikasi dan penetrasi dgn gentle, slow but sure
.
 
Story of A Submissive Doctor
Part-15B

I Solemnly Loving You

Bu Dokter ragu2 untuk menuruti perintahku. Ia masih enggan dan berpikir panjang karena perintahku kini semakin menakutkan.

Bayangkan saja, walau sudah mendekati tengah malam, namun sebagai penghuni apartemen dengan tinggi bangunan sebanyak 14 lantai dan berkapasitas +-400 jiwa lebih, probabilitas untuk terpergok penghuni gedung lain cukup besar.
Tapi aku bersikeras dengan alasan sudah mengetahui bahwa jarang sekali ada yang menggunakan tangga darurat apartemen karena lbh banyak pengguna lift untuk fasilitas naik turun.

Dan kebetulan sekali tangga darurat ini jauh dr pengawasan satpam maupun akses keluar masuk karyawan ataupun penghuni.

Aku yang sering iseng main keatap gedungnya di kala senggang, mengetahui celah ini dan memintanya sesegera mungkin membuka seluruh bajunya hingga bugil untuk mengetahui respon keberaniannya memenuhi fantasi seksualku.
10 menit kemudian akhirnya Bu Dokter mau menuruti keinginanku dengan syarat tidak di ambil gambar sama sekali atas tindakannya ini. Aku pun menurutinya.

Bu dokter bergegas membuka satu persatu pakaiannya dimulai dari baju short dress tanpa lengan warna putihnya, berlanjut kemudian BH warna hitam kombinasi abu-abu di talinya, dan berakhir dengan celana dalam warna pink dengan rumbai pita di bagian depannya. Semua ia lucuti dalam satu kali aksi..

Keadaan sekeliling aku periksa dan ketika keadaan dirasa aman, Bu Dokter kubukakan pintu dan dia turun dengan badan sedikit membungkuk, berusaha menutupi sebagian tubuhnya.

Aku tahu usaha ini percuma saja. Walau tangan kiri berusaha menutupi bagian atas tubuhnya, dan tangan kanan menutupi vagina, ada celah-celah sedikit yang kadang areola Bu Dokter mengintip atau bulu-bulu tipis dari jembutnya yang sering tak tercover.
Belum lagi pantat mulusnya yang terekspos kemana2 karena jelas-jelas tidak dapat ditutupi dengan apapun.
"I hate you for forcing me doing this!!," ujarnya dengan nada merajuk tapi hanya kubalas dengan tertawa.
Jalan parkir apartemen menuju tangga darurat saat itu memang terbilang sepi. Hampir tidak ada orang yang lalu lalang ditengahnya untuk waktu yg cukup lama.

Tidak ada hambatan berarti bagi kami saat itu untuk menggapai anak tangga pertama di apartemen tersebut.
Kami masih harus berjuang naik enam lantai lagi untuk dapat menggapai kamar Bu Dokter di lantai 7. Dengan perasaan was-was dan sering tengok kanan-kiri, Bu Dokter berjalan menyusuri tangga dengan setengah membungkuk.

Aku yang berada di belakangnya hanya dapat berusaha menutupi apabila ada petugas atau penghuni yang tiba-tiba muncul dari bawah untuk naik dari tangga darurat.
Saat itu di tanganku selain memegang tas berisi pakaian Bu Dokter, di tanganku satunya aku menyiapkan jaket panjang untuk sewaktu-waktu menutupi Bu Dokter.
Bu Dokter terlihat kedinginan dan tidak fokus saat kuajak bicara, pandangannya nanar kedepan dengan raut muka sedikit cemberut kala itu.

Aku yang berada di belakangnya mulai horny karena melihat pemandangan cewek bugil berjalan kaki di tempat umum, dengan pantat berada tepat di depan mukaku. Sesekali aku iseng mengerjainya dengan memukul pantatnya sedikit untuk membuatnya kaget. Ia tidak senang tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Setibanya di lantai tujuh, kubukakan pintu depan apartemennya dari kunci yang berada di saku kecil tas milik Bu Dokter. Saat aku berusaha membuka kunci pintu, kulihat Bu Dokter menengok kanan kiri takut apabila tetangga apartemennya ada yang tiba2 keluar dan memergokinya.
Tak terbayang bakal malunya seperti apa bila suatu saat bakal berpapasan lagi.

Aku sedikit mengerjainya dengan berpura-pura kuncinya sulit dibuka, tapi ia justru bilang,"Honey, jangan kayak gitu donk. Aku ini udah kedinginan dan vaginaku udah basah banget..Kamu mau aku layani secepatnya atau mau biarin aku horny di luar spt ini?" ujarnya sedikit menggoda.
Aku hanya tertawa kecil dan langsung membuka pintu apartemennya.

Kunyalakan lampu dan memang terbukti saat itu Bunga dan Dita sedang tidak di tempat.

Bu Dokter bergegas masuk dan terlihat perasaan lega terpampang di wajahnya.

Namun bagiku permainan belum berakhir. Kubiarkan pintu apartemennya terbuka dan ia belum kupersilakan untuk memasuki kamarnya.

"Hon, duduk di sofa dulu. Aku ingin bercinta denganmu di sofa," ucapku memanfaatkan situasi dimana tidak ada roommate nya sama sekali di tempat.

Saat memberi perintah itu aku sudah mulai membuka celanaku dan pakaian atasku.

Bu Dokter yang masih tertegun kaget di depan pintu kamarnya yang masih terkunci karena belum kubukakan kembali memberikan raut kesal
"Jangan main2 deh, aku udah kedinginan ni ingin cepet ada di balik selimut. Aku janji bakal main sex dg kamu setotal mungkin di dalam,"...

Tapi aku bergeming dan meminta nya untuk segera berjalan duduk di sofa yang kebetulan menghadap ke arah pintu keluar.

Ia pun menuruti ku dan duduk di sofa itu. Tapi kali ini ia tidak lagi berusaha menutupi bagian tubuhnya. Ia duduk dengan tenang dan aku pun mendekatinya. Dengan masih memakai boxerku, kubuka kancing depan boxer sehingga muncul Si Joni yang kebetulan sudah dalam keadaan tegangan tinggi.

Langsung kuhadapkan saja kedepan wajahnya dan memintanya untuk segera mengulumnya.

Ia mendekat tanpa ragu dan mulai membuka mulutnya selebar mungkin.

Saat bagian depan penisku sudah menyentuh lidah dan rongga mulut bu dokter, aku secara tiba-tiba menekan kepala belakang bu dokter untuk mendorong mulutnya masuk lebih dalam ke ujung penis ku yang sudah memanjang.

Ia gelagapan dan mencoba menjauhkan lagi mulutnya dari bagian belakang penisku. Tapi aku kembali mendorongnya setelah menjauh dan kejadian itu berulang terus menerus hingga aku merasa puas ia sedikit tersedak penis.



Blowjob dengan berharap disaksikan orang yang lewat ternyata membuatku terangsang dan setelah kulumannya bisa membuat joni stanby, aku pun lalu langsung menggenjot vagina Bu dokter sebelum menuntaskannya di wajah bu dokter dan menutup permainan kami malam itu dengan elegan.

"Aku sungguh-sungguh menyayangimu,"....tutupku.

(end of part-15B bersambung ke part 16)
 
Terakhir diubah:
bu dokter nya penurut ya... kok bisa sih.. apa rahasianya...

sempet vakum 2-3 hari ketinggalan banyak nih... mulustrasi jg pada expired..


huehue ceritanya menarik. layak untuk dipantengin
 
ya udah expired hu..mohon jangan expired klo berkenan mas..kasian temen2 yg kerja..baru bisa buka semprot malam hari..ini aja curi2 waktu kerja buka semprot..

but makasih sharingnya mas..yg anusnga bu dokter..fantasi jadi pengen jilat..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd