Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG STORY OF DE

Status
Please reply by conversation.
Kok jd penasaran banget ini hu.. Yuk cepet2 ya d update, biar moodnya tetep ada..
 
buat index suhu biar enak mantaunya ga harus cek atu atu.
 
Pov nya sengaja di campur aduk biar lebih terasa feel nya ya Om ?
Bagus sih...

Asal enggak membingungkan kalau banyak karakter muncul nanti ..

:tepuktangan::tepuktangan:
 
6#



630xauto-ini-dia-kembaran-astrid-tiar-yang-bikin-melongo-151204s-008-rev1.jpg


Tifasya putri.



Dimalam hari dimana jalan lumayan sepi melaju sebuah mobil tipe A-8, dimana di bangku pengemudi duduk seorang pemuda topless sedang menyetir dan disebelahnya duduk wanita yang sangat cantik tapi dia saat ini sepertinya sangat terpukul dan menangis di kesendiriannya. Mungkin kalau orang lain melihat ini, mereka pasti berfikir pemuda itu adalah seorang bajingan yang menyiksa seorang putri cantik.

Wanita itu terus menangis pelan mungkin karena takut menganggu sang pemuda yang lagi menyetir, tapi sunyinya malam dan deru suara mobil pun tak bisa menutupi suara tangisnya.

Disaat wanita itu mengingat hal yang membuatnya terpukul, tiba-tiba dia merasakan sebuah kehangatan ditangannya, yang ternyata itu adalah sebuah genggaman tangan pemuda itu, sesaat dia merasa tenang dan melihat kearah pemuda itu yang lagi fokus menyetir, dan dia merasakan kehangatan yang sudah lama tidak dirasakannya, lelaki atau pemuda yang baru dikenalnya, menyelamatkannya dari siksaan neraka yang sangat memukulnya, dan saat ini menghiburnya tanpa suara, hanya dengan genggaman tangan yang cukup berhasil menenangkanya. Wanita itu merasakan kekuatan hadir didirinya dan dia menggenggam tangan pemuda itu kembali untuk tetap merasakan kehangatan yang mungkin akan hilang nantinya.

Setelah sekian lama, tiba tiba.

"Ehmm mbak.. Maaf yaa, tangan nya bisa lepas dulu, mau ganti persnelingnya susah"



(DE,LU GOBLOKK!!MERUSAK SUASANA!!)


••••••••••​


Di jalan pulang, saat wanita sudah cukup tenang dia menceritakan bagaimana dia bisa mengalami hal biadab itu dengan tangisannya kembali pecah, tapi dia tetap berusaha menjelaskannya, pemuda itu tetap diam mendengarkan tanpa membantah, karena dia berfikir dengan dia cerita bisa melepaskan semuanya.

Ternyata penyebabnya cukup klasik, karena wanita itu ingin memotong jalan supaya lebih cepat pulang karena sudah larut malam, saat dijalan dia menabrak seorang pria dan saat dia turun untuk menolong, dia langsung dibekap dari belakang dengan sebuah pisau dilehernya yang membuatnya terdiam dan akhirnya dibawa kesebuah rumah kosong itu dannn terjadilah apa yang seharusnya terjadi.

Setelah sekian lama, akhirnya mereka sampai disebuah perumahan mewah dan berhenti didepan sebuah rumah besar yang membuat pemuda itu terdiam.

Horaang kayaaa, Batinku.

Membunyikan klakson dan tak lama menunggu gerbang pun akhirnya terbuka, dan aku memasukkan mobil dan aku terdiam lagi dengan beberapa mobil mewah berjejer didepan rumah besar ini.

Horaang kayaaa, Batinku lagi.

Aku turun dari mobil dan segera membuka pintu sebelah kiri untuk membantu wanita ini, dan melihat bibi ART itu hanya melongo, tapi aku tidak memperdulikan. Aku bantu memapah wanita itu hingga membuat bibi itu langsung panik. Sesampainya disebuah ruangan besar yang mungkin sebuah ruang tamu, aku melihat seorang pria dan wanita yang sudah cukup berumur dan aku yakin itu adalah orang tuanya.

Wanita berumur dan wanita dewasa itu akhirnya berpelukan dan sama-sama menangis, sedangkan pria itu mencoba menenangkan mereka, dan tak lama pria itu, dia memandangku, aku mengerti dan langsung menjelaskan semuanya, yang malah membuat pria itu emosi dan wanita berumur itu menangis semakin kencang.

Pria itu memandangku lagi yang membuat aku cukup grogi dan bingung.

"Kamu kenal saya?" pria itu bertanya.

"hmm? Bapak,orang tua nya mbak ini kan?

Jawabku polos.

"maksud saya kamu kenal siapa saya?"

"hmm,maaf pak..saya Dendi pak, bapak?" aku bertanya sambil mengulurkan tanganku dan pria itu pun membalasnya dan berkata

"saya?, saya orang tua mbak mbak ini".

Ucapnya sambil tersenyum.

Dan aku hampir terjatuh saat mendengar ucapan pria ini.

"ehm, pak,bu mohon maaf ni ya.. Ada baju baju bekas yang nggak di pakai nggak? Tanyaku dengan menahan malu, tapi diruangan ini lumayan dingin gara gara topless.


Akhirnya setelah memakai baju yang diberi bibi, aku akhirnya izin untuk pulang, tapi mereka menahanku karena saat ini sudah malam dan sulit untuk mencari kendaraan umum. Aku hanya berfikir rumah gede,mobil mewah, pasti ada sopirnya yang bisa mengantarku pulang, tapi berhubung mbak tifa nya yang meminta aku akhirnya menerima untuk menginap disini, ya nama mbak itu "Tifasya".

Dan saat aku diantar ke kamar tamu untuk istirahat, dan lumayan capek juga malam ini, aku melihat sebuah pemandangan yang menggetarkan hati.

Sebuah foto kecil menggambarkan tiga orang, satu orang berdiri, sedangkan satu lagi sedang duduk dengan memangku satu orang lagi. Satu nya seorang pria tampan dengan senyum bahagia dengan wanita yang sedang duduk dengan senyum yang sama dengan pria itu dan terakhir seorang anak bayi yang sedang tertidur pulas dipelukan wanita itu.

Nggak berdarah tapi kok sakit ya,batinku.

Eh, mikir apaan sih, ketemu baru malam ini, dan lu De, berharap kayak di film gitu? Hero saving beauty, trus putri itu jatuh cinta sama pemuda dan akhirnya menikah dan hidup bersama? Mikir De.. Life isn't movie broooo... Aku hanya bisa menghina diri sendiri atas apa yang aku pikirkan.

Aku pun langsung mengarah ke kamarku dengan perasaan hampa. Tapi yang De tidak tau, karena setelah melihat foto kecil itu de langsung pergi dengan kecewa, membuat dia tidak memperhatikan sebuah foto yang cukup besar beranggotakan empat orang, satu pria dan tiga wanita, pria dan wanita itu adalah orang tua yang ditemui De barusan dan dua wanita ini adalah anak mereka, yang satu adalah Tifasya, sedangkan yang lainnya adalah orang yang De pasti kenal.


••••••••••​


Masih di pagi hari, ketika De tiba di kosnya setelah diantar oleh supir dari keluarga mbak tifa dan menerima sebuah amplop dari supir itu, De berusaha menolak tapi supir itu bersikeras kalau De harus menerimanya kalau tidak pekerjaan supir itu bakal terancam, dan akhirnya De pun menerima amplop itu yang berisi sebuah kertas Cek dengan nominal yang lumayan untuk beberapa bulan kedepan. Tapi saat ini De lagi menunggu rio, karena rio berjanji mengurus keperluan De, seperti urusan KTP dll dan siang ini mereka akan pergi ke bank untu memulihkan ATM dan semua keperluan De lainnya.

Sore hari, setelah selesai dengan mengurus semuanya, De bersantai di kamar kosnya dan memikirkan apa yang terjadi semalam, dan yang paling membekas adalah kata-kata dari pria bernama anto itu dan kejadian dengan mbak tifa membuktikan semuanya, yang lemah pasti ditindas, dan bermodal kekuatan saja tidak cukup untuk survive.

De berdiri dan mengganti celana nya dengan celana training, baju kaos bola berlogo klub real madrid, dan akhirnya melangkah keluar dari kosnya untuk lari sore, fokus utama De saat ini adalah melemaskan tubuhnya, kemudian baru masuk untuk fokus diseni beladiri.

Dalam beberapa hari ini, De fokus lari di pagi hari, siangnya De akan melakukan pemanasan tubuh dikamarnya dan melanjutkan lari di sore hari, itu di lakukan berulang kali. De tidak masuk kuliah saat ini karena menurut rio sudah tanggung untuk masuk karena sebulan lagi akan libur. Jadi De mengiyakan saran rio, toh dengan bejo di otaknya, dan pemahaman De yang cukup tinggi, itu tidak akan sulit untuk mengulang pembelajaran yang tertinggal.

Dua minggu berlalu dengan De terus mengulang dan mengulang apa yang di lakukannya. Akhirnya menurut De dia siap untuk memulai di seni beladiri.


Menurut dari pemahaman dari seni bela diri, tidak ada seni bela diri yang sempurna, tidak ada yang bisa mengklaim nomor satu di semua jenis seni bela diri. Semua memiliki keunggulan dan kelemahan masing masing.

Hmm, jadi apa yang akan aku lakukan, mana yang harus aku pilih?.. Beberapa hari ini lebih baik aku tenang dan memikirkan jenis seni bela diri apa yang akan aku pilih.

Beberapa hari ini De selalu melihat ingatan dari video-video yang sudah dilihatnya, dan menelaah semua tekhnik" dari semua seni beladiri.

Tapi tiba-tiba De mendapatkan ide, kalau aku tidak tau mana yang harus aku pilih kenapa tidak aku memilih semuanya dan perlahan menggabungkan semuanya menjadi satu, dengan bejo diotakku setidaknya mungkin ada harapan. Ya, pasti begitu, harus begitu.

Aku akhirnya melihat semua video video dari ingatan ku, karena cukup banyak, aku mencoba membagi bagi dari setiap seni beladiri, dan mengklasifikasikan ke serangan,pertahanan,dan teknik gerakan. Setiap serangan, pertahanan, dan teknik gerakan kaki dari semua seni beladiri aku gabungkan menjadi satu supaya lebih mudah bagi ku untuk mencocokkan dan menggabungkan, walaupun mudah untuk berbicara daripada melakukannya.

Setelah selesai membagi bagi semuanya, akhirnya hal yang pertama yang harus aku latih adalah teknik gerakan kaki, karena teknik gerakan kaki adalah hal yang paling penting, karena itu dasar dalam mengatur serangan atau pertahanan.


••••••••••​


Dalam sebuah kamar kos, aku berdiri dengan memejamkan mata, tapi tubuhku terus bergerak sesuai pola yang aku lihat dipikiranku, dan kadang berhenti ketika itu gagal atau penggabunganku tidak cocok. Hal ini terus ku ulang dan aku selalu mencoba menggabungkan gerakan kaki silat ke taekwondo akhirnya ke karate lalu mencoba ke muaythai kemudian beralih ke wingchun dan ke yang lainnya sesuai pola awal yang kutetapkan dan akhirnya aku juga akan mengacak kembali pola awal itu hingga aku menemukan pola yang cocok untuk sendiri. Karena menurutku seni beladiri itu adalah kecocokkan, mungkin ada yang cocok disilat atau mungkin di taekwondo dan itu tidak bisa dipaksakan. Karena aku merasa tidak cocok dari semua seni beladiri ini maka aku mencoba menggabungkan semuanya.

Hari berlalu hingga minggu berlalu, aku selalu menggabungkan teknik gerakan kaki ini, aku hanya berhenti untuk makan dan mandi. Setiap hari berpuluh puluh jam aku habiskan, mungkin ini terdengar tidak mungkin, tapi bagiku mungkin karena adanya bejo diotakku yang bisa membuat pikiranku tetap tenang.

Walaupun aku tidak berhasil menggabungkan semuanya, tapi hanya beberapa teknik saja, aku sudah sangat senang karena hanya butuh beberapa minggu saja, mungkin kalau tanpa bejo ini bisa berjalan berbulan bulan bahkan tahun.

Ketika aku merasa sudah cukup saat ini di teknik gerakan kaki, aku akhirnya beralih ke teknik serangan. Kenapa serangan? Karena seperti sebuah kalimat yang sering terdengar di sepak bola "pertahanan terbaik adalah menyerang", maka aku memilih serangan terlebih dahulu. Tapi masalahnya adalah teknik serangan ini sangat sulit dilakukan diruangan yang sempit, sehingga membuat ku memutar otak, dan tanpa pilihan aku mencoba keluar untuk mencari tempat untuk berlatih, dan akhirnya aku menemukan sebuah bangunan kosong yang terbengkalai dan melihat ini cukup cocok.

Beberapa minggu dan bulan pun berlalu, aku terus memasuki pelatihan ini sendiri, walaupun tidak ada masalah yang berarti saat aku berlatih tapi hal itu cukup menggangguku, seperti aku ditegur karena dicurigai memasuki bangunan ini setiap hari dan kadang-kadang di ganggu oleh pemuda-pemuda yang biasanya mabuk ditempat ini, tapi semuanya selesai dengan kekuatan uang, karena hanya itu cara tercepat untuk menyelesaikan masalah sepele ini, yang juga membuat ku tersadar bahwa faktor uang juga cukup berpengaruh untuk bertahan dan akhirnya mereka pun tidak memperdulikanku lagi, toh aku juga tidak mengganggu dan merugikan mereka.

Setelah aku mulai banyak memahami teknik serangan, akupun beralih ke teknik pertahanan, mungkin karena setelah beberapa bulan aku belajar teknik gerakan kaki dan serangan, hal itu membuat ku lebih cepat untuk memahami dan belajar teknik bertahan.

Akhirnya setelah aku kira sudah cukup untuk seni beladiri, aku pun bersiap masuk ke menu utama, yaitu belajar memaksimalkan si bejo di otakku. Belajar bagaimana untuk menahan kekuatannya karena itu terlalu kuat, dan yang terpenting adalah ini adalah kartu truff ku untuk bertahan dan juga ini adalah rahasia terbesarku, yang tidak boleh diketahui siapapun karena resiko bahaya yg aku yakin sangat besar.

Berjalannya waktu aku perlahan mengerti dengan si bejo ini. Setiap aku menggunakannya, bejo juga ada masa dia akan melemah, dan setiap bejo melemah maka dia akan kembali ke otakku seakan sedang siap untuk istirahat dan akhirnya bejo yang tetap berada di jantungku akan bertindak seperti charger yang perlahan mengembalikan kekuatan bejo diotakku kembali yang pasti membutuhkan waktu.

Tapi yang membuatku penasaran adalah bagaimana caraku ntuk membuat bejo yang ada di jantungku untuk keluar dan memasuki otakku. Menurut asumsi ku, bejo yang ada diotakku saat ini masih sangat sedikit, kenapa aku berpikir demikian.

Pertama adalah adanya sebuah sistem layaknya charger dari jantung ke otak saat bejo melemah.

Dan yang kedua adalah aku tidak bisa menggunakan bejo ke seluruh tubuhku, kalau aku memaksakannya maka kekuatan yang dihasilkan bejo akan melemah dan daya tahan bejo juga semakin cepat menurun. Dari beberapa latihan ini aku hanya mampu bertahan sedikit lebih lama dengan menggunakan bejo ke dua hal saja seperti tangan dan kaki serta yang lainnya sesuai pilihan dan kebutuhanku, dan daya kekuatan masih cukup baik dan daya tahan bejo masih bisa di toleransi.

Karena dua hal itulah aku memikirkan cara untuk mengirim bejo di jantung ke otakku. Aku hanya mengingat kejadian dengan bu ningsih saat itu, apa karena harus melakukan seks dulu baru berhasil? , tapi aku juga tidak tau apakah malam itu kita memang melakukan seks, karena dari yang ku ingat saat itu adalah bu ningsih berdiri ketakutan melihatku, jadi mungkin kami tidak melakukannya.

Aku terus memikirkannya , dan penilaian terbaikku adalah kepanikan. ya, itu penilaian terbaikku saat ini. Karena saat bu ningsih memulai saat itu, aku memang merasa sangat panik, apalagi saat bu ningsih mulai melakukan "itu" ke TS (Tiang Surgawi) ku, disitu lah kepanikan ku meledak dan hal itu pun terjadi, ketika bejo keluar dan mengarah ke otakku.


••••••••••​


Beberapa bulan melakukan pelatihan yang cukup melelahkan terutama adalah lelah otak, beruntung adanya bejo yang selalu membuat pikiran menjadi tenang dan ringan kembali.

Setelah selesai mandi dengan celana pendek dan tanpa atasan, aku berdiri di depan cermin yang lumayan besar. Saat ini aku sedang melihat tubuh ku sendiri, dari kejadian aku selamat malam itu dan tinggal di hutan beberapa bulan itu memang berhasil membentuk tubuh ku, tapi saat itu aku hanya melihat otot-otot ku hanya seperti sebuah pajangan semata, apalagi otot-otot ku yang dulu terbilang menjadi besar dan berisi tapi terasa terlihat seperti kosong tanpa kekuatan. Tapi saat ini karena pelatihan gila gilaan selama berbulan-bulan akhirnya bentuk tubuh ku saat ini berubah, sekarang malah lebih mengecil seperti otot otot itu semua terkompres, tapi otot-otot dan abs di perut ku saat ini sekarang terlihat berisi sebuah kekuatan yang siap meledak ketika digunakan. Jujur aku bahagia dengan bentuk tubuh ku sekarang, serasa aku tidak ingin memakai baju lagi.

(De, jangan narsis De, lebay amat)


••••••••••​


Ketika sedang narsis-narsis nya dengan bentuk tubuhku sendiri, aku mendengar suara sebuah mobil, tapi aku menghiraukan saja dan tetap melanjutkan kenarsisan ku sendiri, tapi tak lama kegiatan pribadi ku terganggu dengan ketukan pintu kos ku dan sebuah suara yang cukup tidak asing di telingaku, tapi aku tidak bisa mengingat suara siapa yang memanggilku, aku memakai baju ku, lalu membuka pintu dannnnnn...


Jeng...jenggg...jeeeeeengggggggg....


Seorang wanita cantik, ini mah kelewat cantik, ya itu mbak tifa, aku cukup pangling karena saat itu aku hanya melihat dia dalam keadaan yang cujup buruk, tapi sekarang dengan rambut hitam yang tergerai dipunggungnya dengan kemeja berwarna biru muda yang sederhana dengan rok span berwarna hitam yang ngepres dipinggulnya dan sepatu highheels yang tingginya standar, tapi entah kenapa di mataku berdiri seorang bidadari yang ahh sudahlaahh..

Tapi mengingat foto yang pernah kulihat dulu, langsung membuyarkan khayalan ku.

"eh mbak, ngapain kesini?" tanyaku

"nggak disuruh duduk dulu ni?" tanyanya dengan senyuman yang ahh sudahhlaahh.

"eh maaf mbak, maaf, ayo duduk mbak" aku pun mengajak mbak tifa duduk dikursi yang memang disediakan di kos'an ini.

"ada apa ya ni mbak?" tanyaku lagi.

"nggak apa apa, aku cuma pengen ketemu untuk ngucapin terima kasih karena malam itu" ucapnya dengan senyum manis tapi perlahan senyum itu hilang saat mengingati malam itu.

"ahh, gak perlu repot- repot mbak,, apalagi lumayan jauh gini mbak kesininya"

"gak repot kok, maaf ya baru ketemu sekarang, karena aku beberapa kali kesini tapi gak pernah ketemu sama kamu" jelasnya lagi.

"ohh..saya emang lagi ada urusan mbak, hehe maaf ya mbak, bikin mbak bolak balik"


Pembicaraan kami pun berlanjut, dan mbak tifa juga menceritakan kalau dia sampai harus ke psikolog untu membuatnya menjadi tenang hingga akhirnya dia mencariku tapi karena pelatihan ku membuatnya gagal bertemu dengan ku. Tapi pembicaraan kami sering terganggu gara gara penghuni kos lain yang pada berisik gara lihat bidadari ada di kos'an.


••••••••••​


Disebuah kafe ternama dimana saat ini aku sedang mengenakan kemeja ku yang berwarna hitam dan celana jeans biru gelap ditambah boots andalanku dengan jaket kesayangan ku diletakkan di kursi sampingku sedangkan didepanku duduk seorang bidadari yang membuatku cukup grogi, aku saat ini sedang makan malam karena ajakan mbak tifa sore hari tadi, dan mbak tifa saat ini sangat anggun dengan gaun selutut berwarna merah gelap dengan rambutnya disanggul yang memperlihatkan tengkuk yang putih dengan bulu bulu halusnya, sebenarnya aku agak minder ya, dengan gayaku malam ini tapi, walaupun gaya ku gak terlalu jomplang dengan mbak tifa, tapi kalau aku punya jas pasti bakal lebih perfect.

Kami makan sambil membicarakan banyak hal yang terkadang membuat kami tertawa pelan dan kebanyakan, mbak tifa bertanya tentangku, dan aku pun menjelaskan tentangku dengan senang hati tapi aku segan untuk bertanya tentang dirinya kembali.

Setelah selesai makan malam mbak tifa mengajak ku, untuk pergi jalan jalan di daerah yang memang cukup ramai di malam hari dengan banyak penjual makanan dan penyedia jasa hiburan permainan. Kami cukup senang menghabiskan waktu kami malam ini, dan saat sudah terasa bosan kami memilih berjalan jalan santai sambil melihat orang orang berlalu lalang dan tanpa sadar kedua tangan mbak tifa sudah menggandeng lengan ini, yang membuat kami layak nya pasangan, dan beberapa orang kadang melihat kearah kami.

Tapi saat itu, aku pun tersadar kalau ini salah. Ya, mbak tifa memang ingin membayar atas perbuatan ku menyelamatkannya saat itu, tapi menurutku nggak harus seperti ini, aku pun perlahan melepas pegangan tangannya yang membuat mbak tifa mengeryitkan dahi, tapi aku melakukan ini demi kebaikan mbak tifa sendiri.

"kenapa?" tanyanya.

Kenapa? Dia tanya kenapa?Mbak..mbak.. Batinku.

"gak baik mbak"jawabku

"gak baik kenapa?, apa karena kamu malu jalan sama wanita tua gini?, tanya nya lagi yang bikin aku pusing dan bingung.

"tua apaan mbak, masih muda gini kok, malu? Yang ada mbak yang malu jalan sama aku, dari tadi aja selalu mbak yang bayarin aku" jawabku sambil mendesah.

"aku nggak malu kok, malah seneng" jawabnya dengan senyuman yang.. Ahh sudahhllahhh

Karena sudah bingung, akhirnya aku memberanikan diri mengatakan ke mbak tifa.

"aku juga seneng kok mbak, tapi ini gak baik mbak, aku nggak mau nanti ada yang ngelihat kita jalan kayak tadi, malah bikin rumah tangga mbak hancur, aku nggak mau jadi penghancur rumah tangga orang mbak" jelasku panjang lebar.

"jadi kita jalan sewajarnya aja ya mbak, biar gak ada salah pahhhmmmmppp"

Aku di kagetkan dengan jari mbak tifa yang berada dibibirku. Jarinya yang hangat sangat menyenangkan dibibirku.

"kamu ngomong apaan?" tanyanya yang membuatku bingung.

"kamu pasti ngelihat foto foto di rumah ku kan?" tanyanya dan aku mengangguk tanda dari jawabanku.

"yaa, kamu bener aku emang sudah menikah dan aku memiliki anak yang lucu banget yang sekarang berumur 4 tahun"

Aku hanya terdiam, yaa, mendengarnya langsung dari mulut mbak tifa membuat jantungku berdetak lebih cepat, entah kenapa aku sepertinya tidak ikhlas dan tidak bisa menerima kenyataan ini, atau memang aku yang keGR'an dengan sikap mbak tifa barusan, mungkin menurut mbak tifa apa yang dia lakuin barusan adalah hal biasa, cuma akunya saja yang berfikir berlebihan.

"maaf mbak, akunya mikir berlebihan, maaf sekali lagi mbak" jelasku dan itu sangat memalukan.

"iya gak apa apa" jawabnya sambil kembali menggandeng lenganku, tapi kali ini lebih kencang, yang membuatku merasakan sesuatu yang kenyal dan lembut.

"aku emang udah menikah, tapi status menikah nya itu 2 tahun yang lalu"

"ma..maksudnya mbak?" tanyaku bingung dan gugup

"2 tahun yang lalu aku memang punya status istri, tapi sekarang aku punya status yang lain" jawabnya sambil memandangku dengan sebuah senyuman yang manissss banget. Aku kaget dan aku merasa seperti ada beban ditubuhku yang terangkat, dan seketika aku berteriak didalam hati,





JANDAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!
 
Setia ngantri update om
Lancrotkan
:beer:

Kl kata sby, lancrotkan..
:beer:

Dendi si De dengan Bejo Power
Ijin nyimak ceritanya om...
Pantengin hu:beer:

Gek ndang update suhu :galak:
Udah noh:semangat:

Super Hero koplak jadinya
:beer::ampun:

buat index suhu biar enak mantaunya ga harus cek atu atu.
Ini yg ane gak paham hu:malu:, bagi" tips hu..:matabelo:

Pov nya sengaja di campur aduk biar lebih terasa feel nya ya Om ?
Bagus sih...

Asal enggak membingungkan kalau banyak karakter muncul nanti ..

:tepuktangan::tepuktangan:
Pengenny sih gini trus hu,, tp smpat kpikiran jg sih, klo karktr ny uda bnyak.

liat kdepan lah hu, klw ane ny jg pusing buat nulisny, mngkin bakal ngubah gaya nulisny:malu:
 
Anjaaay janda memang menggoda .. hajar de lumayan buat nemenin macet Di jalan .. hahaha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd