Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story of my life

Ga sabar sis sama kelanjutannya, diteruskan terus karya2nya dan selalu support.

Mohon tidak ada PK ya agar kita semua bs menikmati karya2 nya
 
Hey pembaca semua, karena respon dan comment pembaca yang antusias dengan ceritaku, akhirnya aku memutuskan untuk memberikan sedikit long-update untuk memuaskan rasa penasaran pembaca. I'm so grateful banyak yang kasi dukungan juga, terima kasih atas antusiasme dan dukungannya. So here's my reward to you guys, enjoy the story :p

Bagian B

Mulustrasi hanyalah ilustrasi, bukan orang sebenarnya

Lalu tidak lama kami sampai ke tujuan kami dan Jasmine memarkirkan mobilnya di tempat ladies parking yang terletak di dekat pintu Lobby. Aku sangat penasaran kenapa tiba tiba Jasmine menawarkan bermain game Truth or Dare, apakah mungkin ingin tau sesuatu dariku?

Sebelum aku melanjutkan cerita, aku akan mencoba menggambarkan secara deskripsi tentang Jasmine. I know her sejak duduk di bangku kuliah di salah satu kampus negeri yang terkenal disini. If I’m not mistaken, Jasmine pernah cerita jika ia adalah campuran dari Chinese dan Sunda (No Sara yah). Jadi tak kupungkiri bahwa Jasmine memiliki paras yang manis, putih dan cantik seperti cewek idaman lelaki. Ia memiliki tinggi lebih pendek dariku, ya mungkin 154cm dan berat badannya kutebak sekitar 40 – 45kg. Tetapi dengan tubuh seperti itu, setiap hari ia membawa 2 gunung kembar berukuran cup 36C. Of course, dimanapun Jasmine berada, aku selalu melihat banyak mata lelaki yang mengalihkan pandagannya ke arahnya. Ya walaupun begitu, I’m more beautiful than her hehehe (Ge er sekali-sekali boleh dong ya).

Enough about her, setelah memarkirkan mobilnya, aku kaget tiba-tiba ada 2 satpam menghampiriku. “Silahkan mbak, awas kakinya”, saut satpam tersebut santun. Ternyata mereka membukakan pintu demi kita dan tentu saja, saat aku melihat ke arah Jasmine, satpam tersebut terpaku pada kedua tonjolan di bajunya.
“Terima kasih pak, ga usah repot repot”, kataku. Mereka langsung menunduk dan berbalik badan. Aku berjalan menuju pintu lobby mall dengan menggandeng Jasmine. Tak butuh waktu lama, kami menjadi pusat perhatian lelaki di sekitar mall tersebut. Banyak pria yang mencuri-curi pandang ke arah kami berdua dan entah kenapa aku menyukainya (mungkin karena akibat ketagihan?). “Lu mau makan apa Vell? Gue uda laper nih”, kata Jasmine kepadaku.
“Sinilah gue tau tempat enak, lo pasti suka. Ada promo juga Buy 1 Get 1 pake aplikasi Z*****.”, sautku sambil menggandeng Jasmine turun ke Eskalator.

Setibanya di tempat makan, aku dan Jasmine langsung duduk dan memilih menu yang tersedia. Kupergoki banyak pelayan pria yang mencoba berebut untuk melayani meja kami berdua, karena mereka seolah-olah saling berebut kertas order menu.
“Silahkan mbak, mau pesan apa?”, saut salah satu pelayan pria.
“Apa ya? Lu mau apa Vel? Gue sih .. .. .. .. .. .. ..”, kata Jasmine sambil memesan menunya.
“Saya makan ini aja pak”, tunjukku ke salah satu menu.
Lalu pelayan tersebut mengambil menu kami dan menyerahkan order kami ke dapur.

J : Gimana Vell? Berani ga truth or dare? Takut kan lu hahaha
V : Siapa takut lah, cuma truth or dare doang. Takut apaan emang
J : Buktikan lahh, lo duluan deh gue ngalah.
V : Truth or dare lu?
J : Truth lahhh, pemanasan dulu lah.
V : Lu pernah pacaran sama Brian? (Brian adalah salah satu teman kampusku yang terkenal playboy).
J : Hah? Kenapa bahas-bahas?
V : Ya gpp sih, gue cuma kepo aja. Banyak gossip lu uda ngentot kan sama Brian hehehe.
J : Iye gue pacaran dulu, tapi ga sampe ngentot juga pea.
V : Paling alibi lu, ngentot juga lu seneng sama dia.
J : Dihh, minta digetok ya lu. Truth or dare bitch?
V : Truth gue, mo tanya apaan sih emang?
J : Pernah ngentot kan lu sama Brian? Hahahaha
V : Pernahhh, puas loo!! Sialan lu emang, itu juga lu kan yang jebak (mungkin akan aku ceritakan di bagian selanjutnya).

J : Hahaha, lu polos banget dulu gila. Dikasi obat aja uda langsung kaya fakgirl gitu.
V : Sialan lu emang, uda 2 kali truth kan, Dare lu ya sekarang.
J : Siapa takut lah.

Waktu itu kami dapat tempat duduk yang terletak di paling ujung tempat makan tersebut dan setiap tempat memiliki sekat-sekat yang cukup tinggi. Aku mengarahkan pandanganku kepada pelayan pria yang sedang berbisik-bisik sambil memandangi meja kami. Tiba-tiba aku memikirkan ide nakal untuk mengerjai Jasmine.
“Lu panggil masnya kesini, terus mainin itu kontol sampe crot hahaha”, kataku kepada Jasmine.
“Gila lu ye, dare apaan kaya gitu”, saut Jasmine mencubitku.
“Berani ga lu? Katanya ga takut”, ejekku kepadanya.
“Mas, saya mau order lagi”, tiba tiba Jasmine memanggil pelayan tersebut.
Para pelayan itu berebut untuk cepat-cepat menghampiri kami.

Lalu datanglah salah satu pelayan pria tersebut menghampiri kami. “Mas coba duduk sini mas, tolong pilihin yang cocok”, kata Jasmine menyuruh pria itu duduk di sebelahnya.
Jasmine berada di ujung kiri dan pelayan tersebut duduk di sebelah Jasmine arah dalam.
“Mas aku bingung, enaknya pesen ini atau itu ya mas? Enak yang mana?”, kata Jasmine manja kepada pelayan itu.
Aku melihat pelayan itu tampak gugup dan menjawab dengan terbata-bata, “I-i-itu enak kok, mbakk”.
Tiba-tiba Jasmine langsung meraih tangan tersebut dan menempelkannya pada toketnya. “Kalo yang ini, enakan yang kanan atau yang kiri mas?”, lenguh Jasmine manja.

Sontak aku kaget melihat tingkah Jasmine, tak kusangka ternyata dia menyanggupi dare yang kukatakan. “Gila nekat kali Jasmine, ini tempat publik lohh”, benakku.
Jasmine mengusap-usapkan tangan pelayan pria itu di toketnya dengan lembut. Tampak pelayan itu gugup dan bingung harus menjawab apa, rejeki apa yang menimpanya hari ini.
“Kok ga jawab sih mas? Yaudah ini biar bisa jawab deh”, Jasmine membuka kancing baju rajutnya dan membuka tanktopnya sampai ke bawah toketnya.
Taadaaaa, menyembullah keluar kedua gunung kembar Jasmine yang putih mulus dan puting pink kecoklatannya. Pelayan itu hanya termangu melihat keindahan alam di dua gunung tersebut dan meremas toket Jasmine.

Ia tampak bernafsu sambil memainkan puting Jasmine dan meremas toketnya. “Pilih dong mas, masa uda gini ga bisa pilih sih?”, Lenguh Jasmine manja.
Tanpa basa-basi, Jasmine langsung memegang kontol pelayan itu dan ia tampak kaget. Terlihat dengan jelas kontolnya sudah sangat tegang dan sudah siap untuk bertempur.
Kulihat Jasmine dengan lembut membuka resleting celananya dan mengocok kontol pelayan itu pelan.
“Yaudah biar bisa pilih mana yang enak, aku bantuin ya mas”, kata Jasmine.
Aku hanya dapat terdiam melihat tingkah nekat Jasmine, tetapi jujur aku juga mulai horny melihat tingkah Jasmine.

Bersambung...

And as always, respon tergantung dari antusiasme, comment dan respon pembaca yah.. Thank you once again, for always supporting me.. Dan tolong jangan ada PK lagi, ada PK 100% akan saya close!
 
Lanjutin ceritanya sis, menarik nih pasti nextnya
 
Ampun dah ceritanya bagus bgt sis, sayang kurang panjang aja :)

Lanjutkan terus sis, mantap bgt dah pokoknya! Please jgn ada PK ya, kita nikmatin bareng karya2nya sis yg satu ini
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cerita real yg rare bangeeet sampai kmrn ts mau ngasih ig nya but like always banyak PK ga tau diri ga tau di untung berpikirlah pakai kepala atas jgnlah slalu berpikir pakai kepala bawah...
Pengen banget gw stealth kill kalo gw tau SAPA PK BINATANG itu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd