Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Suami Kedua Istriku
Keakraban



Episode sebelumnya


"Agus sedang mengambil makanan yang dia pesan dari Ojol, sedangkan Linda dan Roy menunggu di kamar, saat Agus kembali ke kamar, Perlu beberapa saat pintu kamar hotelnya terbuka, Agus melihat Linda sedikit gugup, dan yang membuat Agus heran, kenapa Lipstrick istrinya agak pudar, apa yang terjadi sebenarnya. Agus juga melihat Roy agak sedikit canggung, Roy minta izin untuk ke kemar sebelah, hendak membereskan sesuatu katanya."

Agus kembali memperhatikan istrinya yang sedang menyiapkan makanan yang diantar oleh ojol tadi. “Pah, ini makannya disini aja? apa papah mau makan dulu, kalau mamah belum lapar sih.” Ucap linda menyerahkan rice bowl dari restoran fast food jepang terkenal.

“Nanti aja mah, papah juga belum lapar, mah sebentar papah mau bicara.” Agus menarik tangan linda hingga menjauh dari pintu koneksi.

“Saat papah tinggal ke bawah, mamah ngapain aja sama si Roy?” tanya Agus penasaran.

“Maksud papah apaan sih, mamah gak paham, ya gak ngapa-ngapain lah, kok papah nanyanya kaya gitu.” Jawab Linda menataap tajam suaminya.

Agus balas menatap mata istrinya, Agus tahu ada yang disembunyikan oleh istrinya, namun itu malah membuat Agus semakin eksiting.

“Ohh gitu, ya udah, coba mamah panggil mas roy, kita makan sama-sama disini, sambil mencairkan suasana, biar tambah akrab.” Ujar Agus kemudian.

Linda kemudian menuju ruang konekting di depan pintu, Linda berhenti dan memanggil Roy untuk makan, tak lama Roy muncul.

“Mas Roy, ini kita udah beli makan siang, kita makan dulu ya, mudah-mudahan mas roy suka makanannya.” Ujar Linda sambil tersenyum.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, dan tak lama mereka bertiga mulai makan. Sambil makan mereka asik berbincang-bincang, Roy termasuk orang yang supel, sehingga cepat akrab dengan pasangan suami istri itu.

“Hmm, terima kasih nih pak atas makanannya, enak dan kenyang, kebetulan tadi emang saya belum sempat makan siang.” Ujar Roy setelah selesai makan.

Linda kemudian mengumpulkan bekas-bekas makanan dan minuman ke dalam kantung plastik, dan membuangnya ke dalam tempat sampah yang ada di dekat meja tv.

“mah, papah dan mas Roy kebawah dulu ya, ada yang papah mau omongin dengan mas roy, biar mamah dan mas roy gak canggung nanti.” Ujar Agus.

“iya pah, mamah juga mau mandi dulu, gerah banget.” Balas Linda.

Roy dan Agus kemudian meninggalkan kamar menuju ke bawah, Agus mengajak Roy ke kafe hotel, disana Agus ingin memastikan bahwa skenario berjalan lancar tanpa hambatan.

***

“Silahkan mas, diminum kopinya, mas tidak merokok ya.” Tanya Agus saat di kafe hotel yang letaknya tak jauh dari lobbi resepsionis.

“Saya gak merokok pak, kalau bapak mau merokok monggo, gak masalah.” Jawab Roy sambil menghirup kopinya.

Agus mengambil sebatang rokok dari boxnya, dan mulai menikmati rokoknya, sambil merokok sejenak Agus memandang Roy, Pria didepannya ini cukup gagah dan simpatik, tubuhnya terawat dengan baik, tinggi dan tegap, dan sepertinya performance ranjang pria ini tak akan mengecewakan.

“Mas, gini, nanti mas jangan sungkan dengan keberadaan saya, intinya saya ingin istri saya merasa nyaman saja, bisa dimulai dengan massage, dan lihat perkembangannya saja, jika istri saya menghendaki lanjut ke tahap selanjutnya ya monggo, oh ya di nakas kamar yang bednya besar saya sudah letakkan kamera untuk dokumentasi saya, tenang saja itu hanya untuk konsumsi pribadi saja kok mas.” Ujar Agus.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, di minumnya kopinya lagi.

“Tentu pak, tugas saya membuat klien saya nyaman, jadi bu Linda nanti tidur seranjang dengan saya, mohon maaf pak, apa bapak sudah yakin tidak keberatan, jika saya mulai mengakrabkan diri dengan bu Linda?” tanya Roy.

“Maksudnya mengakrabkan diri?” tanya Agus pura-pura tak paham.

“Maksudnya gini, saya akan membuat ibu Linda merasa nyaman berada didekat saya, mungkin saya akan bersikap mesra dengan beliau, tapi ini profesional aja pak, saya harap bapak bisa paham.” Jawab Roy lugas.

“Siap mas, ini juga kesepakatan kami berdua, oke mas, kita kembali ke atas yuk.” Ucap Agus.

“Bagaimana kalau saya ajak bu Linda berenang sore ini, tapi mungkin saya akan bersikap layaknya kekasih pada beliau, gak keberatan kan pak.” Roy memastikan tekad Agus.

Sejenak Agus tercekat, dia juga tak yakin apakah bisa menyaksikan istrinya bermesraan dengan pria lain didepan matanya, namun memikirkan itu malah membuat Agus semakin bergairah, ada rasa penasaran pada dirinya.

“Tenang aja mas Roy, selama istri saya nyaman saya tak keberatan.” Agus mencoba myakinkan Roy, namun lebih tepatnya mungkin Agus berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

***

Linda telah berganti pakaian dengan kimono handuk, dalemannya Linda mengenakan Tanktop serta bawahannya berupa bycycle pants, Agus dan Roy hanya mengenakan celana pendek saja dengan kaus, mereka bertiga menuju kolam renang.

Hari mulai sore, Matahari mulai sedikit melunak menyinarkan cahayanya, di kolam renang tidak ada orang hanya mereka bertiga, ada sepasang tamu yang sedang duduk-duduk di sepanjang tempat duduk yang ada.

Agus duduk di dekat kolam, sedangkan Linda mulai membuka kimono handuknya, kini penampilan Linda terlihat seksi, tanktop tali kecil, membungkus buah dada yang cukup besar dengan padanan celana yang ketat setengah pahanya.

Linda menceburkan dirinya ke kolam renang, Roy juga telah membuka kaosnya, tubuhnya yang berotot seperti mengejek tubuh Agus yang berlemak, Roy juga melompat ke kolam mendekati Linda.

Agus hanya duduk di kursi panjang tak jauh dari sisi kolam, Agus memperhatikan gerak gerik Istrinya dengan Gigolo profesional yang sedang bercengkrama dengan istrinya.

Agus melihat keduanya sedang asik bercanda tanpa canggung, mereka kini terlihat seperti sepasang kekasih, walau Agus melihat istrinya agak menahan diri, mungkin karena menjaga perasaan suaminya yang sedang memperhatikan dirinya.

Roy yang sudah berpengalaman tanpa kesulitan bisa membuat Linda tertawa-tawa, terkadang roy memeluk linda dari belakang dan manariknya ke dalam air, Linda kemudian menyibakkan air ke wajah Roy sambil tertawa-tawa.

“Papah gak berenang? Sini pah airnya enak loh gak dingin, ugh.” Linda tiba-tiba terkejut.

“Kenapa mah?” tanya Agus.

Linda tak menjawab, wajahnya bersemu merah, linda berenang menjauh, tak lama Agus melihat Roy muncul dari dalam air, roy celingukan mencari Linda.

Tanpa menghiraukan keberadaan Agus, Roy berenang mendekati Linda di ujung jauh, keduanya kini membelakangi Agus dan sepertinya mereka tengah bercakap-cakap, sesekali Agus melihat Linda tertawa-tawa kecil sambil mencubit lengan Roy.

Hati Agus bergemuruh, dia benar-benar mulai cemburu melihat keakraban istrinya denga Roy, namun Agus juga sadar, kecemburuannya ini malah membuat dirinya bergairah.

Agus mengelus-ngelus batangnya yang mulai membesar, Angannya mulai berfantasi dengan apa yang akan terjadi nanti. Dada Agus berdesir-desir.

Setelah hari mulai sedikit gelap, ketiganya kemudian beranjak dari kolam renang dan menuju ke kamar.

***​

Linda tengah membilas tubuhnya di kamar mandi kamarnya, Agus tengah menonton televisi di kamar, sedangkan Roy juga membilas tubuhnya di kamar sebelah.

Dari tempatnya menonton tv, Agus dapat melihat Linda yang sedang mandi, karena kamar mandinya seperti sebuah kaca yang terletak persis di sebelah ranjang, Linda menatap Agus sambil meremas-remas payudaranya di bawah shower, Agus menatap istrinya dengan tatapan tajam.

Beberapa menit kemudian, Linda keluar dari kamar mandi, dia membongkar kopernya dan mengaambil sebuah pakaian dari sana.

“Pah, sesi massagenya sekarang kan ya, mamah boleh pakai lingerie ini gak saat di massage?” Tanya Linda.

Agus memperhatikan lingerie yang masih dipegang istrinya, “teserah mamah aja, pokoknya yang penting mamah nyaman.” Jawab Agus.

“Makasih sayang.” Linda mendekati suaminya dan memberikan kecupan di pipi Agus.

“Bentar ya mamah pakai dulu.” Linda kemudian kembali ke kamar mandi.

“Loh kenapa gak pakai disini aja sih mah,” protes Agus.

“Biar papah suprise nanti.” Linda mengerlingkan matanya, dan melenggok ke kamar mandi.

Agus kembali menyetel televisinya, dada Agus kembali mulai berdebar-debar, ada rasa gairah, ada rasa cemburu, namun anehnya semakin cemburu semakin bergairah dia.

“Pah, gimana penampilan mamah.” Suara Linda mengagetkannya.

Mata Agus seperti hendak keluar melihat penampilan istrinya, Linda mengenakan Lingerie berwarna biru, lingerie itu berbentuk 2 pieces, bawahannya celana pendek sedikit dibawah bongkahan pantatnya, sedangkan, atasannya semacam tanktop berbahan satin berwarna biru laut, payudara Linda yang mulus berebut mengintip.


Dengan Lingerie itu, keindahan kulit Linda semakin terekspos dan kontras, kulit putih mulusnya menyala tak kalah dengan warna lingerienya. Linda kemudian mengenakan komono satinnya, bersamaan dengan itu roy pun muncul.

“Bagaimana pak, apakah bisa kita mulai sesi massagenya? Tanya Roy pada Agus.

“Hmm, gimana mah, kalau mamah udah siap, papah sih siap aja.” Agus bertanya kepada Linda.

Linda menunduk, wajahnya sedikit bersemu merah, “ya pah, mamah siap.” Jawab Linda lirih.

“Baik, saya tunggu disebelah ya bu, sambil saya persiapkan peralatannya.” Ucap Roy kemudian kembali ke kamarnya.

.........................

BERSAMBUNG
 
Suami Kedua Istriku
Keakraban



Episode sebelumnya


"Agus sedang mengambil makanan yang dia pesan dari Ojol, sedangkan Linda dan Roy menunggu di kamar, saat Agus kembali ke kamar, Perlu beberapa saat pintu kamar hotelnya terbuka, Agus melihat Linda sedikit gugup, dan yang membuat Agus heran, kenapa Lipstrick istrinya agak pudar, apa yang terjadi sebenarnya. Agus juga melihat Roy agak sedikit canggung, Roy minta izin untuk ke kemar sebelah, hendak membereskan sesuatu katanya."

Agus kembali memperhatikan istrinya yang sedang menyiapkan makanan yang diantar oleh ojol tadi. “Pah, ini makannya disini aja? apa papah mau makan dulu, kalau mamah belum lapar sih.” Ucap linda menyerahkan rice bowl dari restoran fast food jepang terkenal.

“Nanti aja mah, papah juga belum lapar, mah sebentar papah mau bicara.” Agus menarik tangan linda hingga menjauh dari pintu koneksi.

“Saat papah tinggal ke bawah, mamah ngapain aja sama si Roy?” tanya Agus penasaran.

“Maksud papah apaan sih, mamah gak paham, ya gak ngapa-ngapain lah, kok papah nanyanya kaya gitu.” Jawab Linda menataap tajam suaminya.

Agus balas menatap mata istrinya, Agus tahu ada yang disembunyikan oleh istrinya, namun itu malah membuat Agus semakin eksiting.

“Ohh gitu, ya udah, coba mamah panggil mas roy, kita makan sama-sama disini, sambil mencairkan suasana, biar tambah akrab.” Ujar Agus kemudian.

Linda kemudian menuju ruang konekting di depan pintu, Linda berhenti dan memanggil Roy untuk makan, tak lama Roy muncul.

“Mas Roy, ini kita udah beli makan siang, kita makan dulu ya, mudah-mudahan mas roy suka makanannya.” Ujar Linda sambil tersenyum.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, dan tak lama mereka bertiga mulai makan. Sambil makan mereka asik berbincang-bincang, Roy termasuk orang yang supel, sehingga cepat akrab dengan pasangan suami istri itu.

“Hmm, terima kasih nih pak atas makanannya, enak dan kenyang, kebetulan tadi emang saya belum sempat makan siang.” Ujar Roy setelah selesai makan.

Linda kemudian mengumpulkan bekas-bekas makanan dan minuman ke dalam kantung plastik, dan membuangnya ke dalam tempat sampah yang ada di dekat meja tv.

“mah, papah dan mas Roy kebawah dulu ya, ada yang papah mau omongin dengan mas roy, biar mamah dan mas roy gak canggung nanti.” Ujar Agus.

“iya pah, mamah juga mau mandi dulu, gerah banget.” Balas Linda.

Roy dan Agus kemudian meninggalkan kamar menuju ke bawah, Agus mengajak Roy ke kafe hotel, disana Agus ingin memastikan bahwa skenario berjalan lancar tanpa hambatan.

***

“Silahkan mas, diminum kopinya, mas tidak merokok ya.” Tanya Agus saat di kafe hotel yang letaknya tak jauh dari lobbi resepsionis.

“Saya gak merokok pak, kalau bapak mau merokok monggo, gak masalah.” Jawab Roy sambil menghirup kopinya.

Agus mengambil sebatang rokok dari boxnya, dan mulai menikmati rokoknya, sambil merokok sejenak Agus memandang Roy, Pria didepannya ini cukup gagah dan simpatik, tubuhnya terawat dengan baik, tinggi dan tegap, dan sepertinya performance ranjang pria ini tak akan mengecewakan.

“Mas, gini, nanti mas jangan sungkan dengan keberadaan saya, intinya saya ingin istri saya merasa nyaman saja, bisa dimulai dengan massage, dan lihat perkembangannya saja, jika istri saya menghendaki lanjut ke tahap selanjutnya ya monggo, oh ya di nakas kamar yang bednya besar saya sudah letakkan kamera untuk dokumentasi saya, tenang saja itu hanya untuk konsumsi pribadi saja kok mas.” Ujar Agus.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, di minumnya kopinya lagi.

“Tentu pak, tugas saya membuat klien saya nyaman, jadi bu Linda nanti tidur seranjang dengan saya, mohon maaf pak, apa bapak sudah yakin tidak keberatan, jika saya mulai mengakrabkan diri dengan bu Linda?” tanya Roy.

“Maksudnya mengakrabkan diri?” tanya Agus pura-pura tak paham.

“Maksudnya gini, saya akan membuat ibu Linda merasa nyaman berada didekat saya, mungkin saya akan bersikap mesra dengan beliau, tapi ini profesional aja pak, saya harap bapak bisa paham.” Jawab Roy lugas.

“Siap mas, ini juga kesepakatan kami berdua, oke mas, kita kembali ke atas yuk.” Ucap Agus.

“Bagaimana kalau saya ajak bu Linda berenang sore ini, tapi mungkin saya akan bersikap layaknya kekasih pada beliau, gak keberatan kan pak.” Roy memastikan tekad Agus.

Sejenak Agus tercekat, dia juga tak yakin apakah bisa menyaksikan istrinya bermesraan dengan pria lain didepan matanya, namun memikirkan itu malah membuat Agus semakin bergairah, ada rasa penasaran pada dirinya.

“Tenang aja mas Roy, selama istri saya nyaman saya tak keberatan.” Agus mencoba myakinkan Roy, namun lebih tepatnya mungkin Agus berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

***

Linda telah berganti pakaian dengan kimono handuk, dalemannya Linda mengenakan Tanktop serta bawahannya berupa bycycle pants, Agus dan Roy hanya mengenakan celana pendek saja dengan kaus, mereka bertiga menuju kolam renang.

Hari mulai sore, Matahari mulai sedikit melunak menyinarkan cahayanya, di kolam renang tidak ada orang hanya mereka bertiga, ada sepasang tamu yang sedang duduk-duduk di sepanjang tempat duduk yang ada.

Agus duduk di dekat kolam, sedangkan Linda mulai membuka kimono handuknya, kini penampilan Linda terlihat seksi, tanktop tali kecil, membungkus buah dada yang cukup besar dengan padanan celana yang ketat setengah pahanya.

Linda menceburkan dirinya ke kolam renang, Roy juga telah membuka kaosnya, tubuhnya yang berotot seperti mengejek tubuh Agus yang berlemak, Roy juga melompat ke kolam mendekati Linda.

Agus hanya duduk di kursi panjang tak jauh dari sisi kolam, Agus memperhatikan gerak gerik Istrinya dengan Gigolo profesional yang sedang bercengkrama dengan istrinya.

Agus melihat keduanya sedang asik bercanda tanpa canggung, mereka kini terlihat seperti sepasang kekasih, walau Agus melihat istrinya agak menahan diri, mungkin karena menjaga perasaan suaminya yang sedang memperhatikan dirinya.

Roy yang sudah berpengalaman tanpa kesulitan bisa membuat Linda tertawa-tawa, terkadang roy memeluk linda dari belakang dan manariknya ke dalam air, Linda kemudian menyibakkan air ke wajah Roy sambil tertawa-tawa.

“Papah gak berenang? Sini pah airnya enak loh gak dingin, ugh.” Linda tiba-tiba terkejut.

“Kenapa mah?” tanya Agus.

Linda tak menjawab, wajahnya bersemu merah, linda berenang menjauh, tak lama Agus melihat Roy muncul dari dalam air, roy celingukan mencari Linda.

Tanpa menghiraukan keberadaan Agus, Roy berenang mendekati Linda di ujung jauh, keduanya kini membelakangi Agus dan sepertinya mereka tengah bercakap-cakap, sesekali Agus melihat Linda tertawa-tawa kecil sambil mencubit lengan Roy.

Hati Agus bergemuruh, dia benar-benar mulai cemburu melihat keakraban istrinya denga Roy, namun Agus juga sadar, kecemburuannya ini malah membuat dirinya bergairah.

Agus mengelus-ngelus batangnya yang mulai membesar, Angannya mulai berfantasi dengan apa yang akan terjadi nanti. Dada Agus berdesir-desir.

Setelah hari mulai sedikit gelap, ketiganya kemudian beranjak dari kolam renang dan menuju ke kamar.

***​

Linda tengah membilas tubuhnya di kamar mandi kamarnya, Agus tengah menonton televisi di kamar, sedangkan Roy juga membilas tubuhnya di kamar sebelah.

Dari tempatnya menonton tv, Agus dapat melihat Linda yang sedang mandi, karena kamar mandinya seperti sebuah kaca yang terletak persis di sebelah ranjang, Linda menatap Agus sambil meremas-remas payudaranya di bawah shower, Agus menatap istrinya dengan tatapan tajam.

Beberapa menit kemudian, Linda keluar dari kamar mandi, dia membongkar kopernya dan mengaambil sebuah pakaian dari sana.

“Pah, sesi massagenya sekarang kan ya, mamah boleh pakai lingerie ini gak saat di massage?” Tanya Linda.

Agus memperhatikan lingerie yang masih dipegang istrinya, “teserah mamah aja, pokoknya yang penting mamah nyaman.” Jawab Agus.

“Makasih sayang.” Linda mendekati suaminya dan memberikan kecupan di pipi Agus.

“Bentar ya mamah pakai dulu.” Linda kemudian kembali ke kamar mandi.

“Loh kenapa gak pakai disini aja sih mah,” protes Agus.

“Biar papah suprise nanti.” Linda mengerlingkan matanya, dan melenggok ke kamar mandi.

Agus kembali menyetel televisinya, dada Agus kembali mulai berdebar-debar, ada rasa gairah, ada rasa cemburu, namun anehnya semakin cemburu semakin bergairah dia.

“Pah, gimana penampilan mamah.” Suara Linda mengagetkannya.

Mata Agus seperti hendak keluar melihat penampilan istrinya, Linda mengenakan Lingerie berwarna biru, lingerie itu berbentuk 2 pieces, bawahannya celana pendek sedikit dibawah bongkahan pantatnya, sedangkan, atasannya semacam tanktop berbahan satin berwarna biru laut, payudara Linda yang mulus berebut mengintip.


Dengan Lingerie itu, keindahan kulit Linda semakin terekspos dan kontras, kulit putih mulusnya menyala tak kalah dengan warna lingerienya. Linda kemudian mengenakan komono satinnya, bersamaan dengan itu roy pun muncul.

“Bagaimana pak, apakah bisa kita mulai sesi massagenya? Tanya Roy pada Agus.

“Hmm, gimana mah, kalau mamah udah siap, papah sih siap aja.” Agus bertanya kepada Linda.

Linda menunduk, wajahnya sedikit bersemu merah, “ya pah, mamah siap.” Jawab Linda lirih.

“Baik, saya tunggu disebelah ya bu, sambil saya persiapkan peralatannya.” Ucap Roy kemudian kembali ke kamarnya.

.........................

BERSAMBUNG
Ijin untuk memantau update nya dg seksama hu.. 😁
 
Suami Kedua Istriku
Keakraban



Episode sebelumnya


"Agus sedang mengambil makanan yang dia pesan dari Ojol, sedangkan Linda dan Roy menunggu di kamar, saat Agus kembali ke kamar, Perlu beberapa saat pintu kamar hotelnya terbuka, Agus melihat Linda sedikit gugup, dan yang membuat Agus heran, kenapa Lipstrick istrinya agak pudar, apa yang terjadi sebenarnya. Agus juga melihat Roy agak sedikit canggung, Roy minta izin untuk ke kemar sebelah, hendak membereskan sesuatu katanya."

Agus kembali memperhatikan istrinya yang sedang menyiapkan makanan yang diantar oleh ojol tadi. “Pah, ini makannya disini aja? apa papah mau makan dulu, kalau mamah belum lapar sih.” Ucap linda menyerahkan rice bowl dari restoran fast food jepang terkenal.

“Nanti aja mah, papah juga belum lapar, mah sebentar papah mau bicara.” Agus menarik tangan linda hingga menjauh dari pintu koneksi.

“Saat papah tinggal ke bawah, mamah ngapain aja sama si Roy?” tanya Agus penasaran.

“Maksud papah apaan sih, mamah gak paham, ya gak ngapa-ngapain lah, kok papah nanyanya kaya gitu.” Jawab Linda menataap tajam suaminya.

Agus balas menatap mata istrinya, Agus tahu ada yang disembunyikan oleh istrinya, namun itu malah membuat Agus semakin eksiting.

“Ohh gitu, ya udah, coba mamah panggil mas roy, kita makan sama-sama disini, sambil mencairkan suasana, biar tambah akrab.” Ujar Agus kemudian.

Linda kemudian menuju ruang konekting di depan pintu, Linda berhenti dan memanggil Roy untuk makan, tak lama Roy muncul.

“Mas Roy, ini kita udah beli makan siang, kita makan dulu ya, mudah-mudahan mas roy suka makanannya.” Ujar Linda sambil tersenyum.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, dan tak lama mereka bertiga mulai makan. Sambil makan mereka asik berbincang-bincang, Roy termasuk orang yang supel, sehingga cepat akrab dengan pasangan suami istri itu.

“Hmm, terima kasih nih pak atas makanannya, enak dan kenyang, kebetulan tadi emang saya belum sempat makan siang.” Ujar Roy setelah selesai makan.

Linda kemudian mengumpulkan bekas-bekas makanan dan minuman ke dalam kantung plastik, dan membuangnya ke dalam tempat sampah yang ada di dekat meja tv.

“mah, papah dan mas Roy kebawah dulu ya, ada yang papah mau omongin dengan mas roy, biar mamah dan mas roy gak canggung nanti.” Ujar Agus.

“iya pah, mamah juga mau mandi dulu, gerah banget.” Balas Linda.

Roy dan Agus kemudian meninggalkan kamar menuju ke bawah, Agus mengajak Roy ke kafe hotel, disana Agus ingin memastikan bahwa skenario berjalan lancar tanpa hambatan.

***

“Silahkan mas, diminum kopinya, mas tidak merokok ya.” Tanya Agus saat di kafe hotel yang letaknya tak jauh dari lobbi resepsionis.

“Saya gak merokok pak, kalau bapak mau merokok monggo, gak masalah.” Jawab Roy sambil menghirup kopinya.

Agus mengambil sebatang rokok dari boxnya, dan mulai menikmati rokoknya, sambil merokok sejenak Agus memandang Roy, Pria didepannya ini cukup gagah dan simpatik, tubuhnya terawat dengan baik, tinggi dan tegap, dan sepertinya performance ranjang pria ini tak akan mengecewakan.

“Mas, gini, nanti mas jangan sungkan dengan keberadaan saya, intinya saya ingin istri saya merasa nyaman saja, bisa dimulai dengan massage, dan lihat perkembangannya saja, jika istri saya menghendaki lanjut ke tahap selanjutnya ya monggo, oh ya di nakas kamar yang bednya besar saya sudah letakkan kamera untuk dokumentasi saya, tenang saja itu hanya untuk konsumsi pribadi saja kok mas.” Ujar Agus.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, di minumnya kopinya lagi.

“Tentu pak, tugas saya membuat klien saya nyaman, jadi bu Linda nanti tidur seranjang dengan saya, mohon maaf pak, apa bapak sudah yakin tidak keberatan, jika saya mulai mengakrabkan diri dengan bu Linda?” tanya Roy.

“Maksudnya mengakrabkan diri?” tanya Agus pura-pura tak paham.

“Maksudnya gini, saya akan membuat ibu Linda merasa nyaman berada didekat saya, mungkin saya akan bersikap mesra dengan beliau, tapi ini profesional aja pak, saya harap bapak bisa paham.” Jawab Roy lugas.

“Siap mas, ini juga kesepakatan kami berdua, oke mas, kita kembali ke atas yuk.” Ucap Agus.

“Bagaimana kalau saya ajak bu Linda berenang sore ini, tapi mungkin saya akan bersikap layaknya kekasih pada beliau, gak keberatan kan pak.” Roy memastikan tekad Agus.

Sejenak Agus tercekat, dia juga tak yakin apakah bisa menyaksikan istrinya bermesraan dengan pria lain didepan matanya, namun memikirkan itu malah membuat Agus semakin bergairah, ada rasa penasaran pada dirinya.

“Tenang aja mas Roy, selama istri saya nyaman saya tak keberatan.” Agus mencoba myakinkan Roy, namun lebih tepatnya mungkin Agus berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

***

Linda telah berganti pakaian dengan kimono handuk, dalemannya Linda mengenakan Tanktop serta bawahannya berupa bycycle pants, Agus dan Roy hanya mengenakan celana pendek saja dengan kaus, mereka bertiga menuju kolam renang.

Hari mulai sore, Matahari mulai sedikit melunak menyinarkan cahayanya, di kolam renang tidak ada orang hanya mereka bertiga, ada sepasang tamu yang sedang duduk-duduk di sepanjang tempat duduk yang ada.

Agus duduk di dekat kolam, sedangkan Linda mulai membuka kimono handuknya, kini penampilan Linda terlihat seksi, tanktop tali kecil, membungkus buah dada yang cukup besar dengan padanan celana yang ketat setengah pahanya.

Linda menceburkan dirinya ke kolam renang, Roy juga telah membuka kaosnya, tubuhnya yang berotot seperti mengejek tubuh Agus yang berlemak, Roy juga melompat ke kolam mendekati Linda.

Agus hanya duduk di kursi panjang tak jauh dari sisi kolam, Agus memperhatikan gerak gerik Istrinya dengan Gigolo profesional yang sedang bercengkrama dengan istrinya.

Agus melihat keduanya sedang asik bercanda tanpa canggung, mereka kini terlihat seperti sepasang kekasih, walau Agus melihat istrinya agak menahan diri, mungkin karena menjaga perasaan suaminya yang sedang memperhatikan dirinya.

Roy yang sudah berpengalaman tanpa kesulitan bisa membuat Linda tertawa-tawa, terkadang roy memeluk linda dari belakang dan manariknya ke dalam air, Linda kemudian menyibakkan air ke wajah Roy sambil tertawa-tawa.

“Papah gak berenang? Sini pah airnya enak loh gak dingin, ugh.” Linda tiba-tiba terkejut.

“Kenapa mah?” tanya Agus.

Linda tak menjawab, wajahnya bersemu merah, linda berenang menjauh, tak lama Agus melihat Roy muncul dari dalam air, roy celingukan mencari Linda.

Tanpa menghiraukan keberadaan Agus, Roy berenang mendekati Linda di ujung jauh, keduanya kini membelakangi Agus dan sepertinya mereka tengah bercakap-cakap, sesekali Agus melihat Linda tertawa-tawa kecil sambil mencubit lengan Roy.

Hati Agus bergemuruh, dia benar-benar mulai cemburu melihat keakraban istrinya denga Roy, namun Agus juga sadar, kecemburuannya ini malah membuat dirinya bergairah.

Agus mengelus-ngelus batangnya yang mulai membesar, Angannya mulai berfantasi dengan apa yang akan terjadi nanti. Dada Agus berdesir-desir.

Setelah hari mulai sedikit gelap, ketiganya kemudian beranjak dari kolam renang dan menuju ke kamar.

***​

Linda tengah membilas tubuhnya di kamar mandi kamarnya, Agus tengah menonton televisi di kamar, sedangkan Roy juga membilas tubuhnya di kamar sebelah.

Dari tempatnya menonton tv, Agus dapat melihat Linda yang sedang mandi, karena kamar mandinya seperti sebuah kaca yang terletak persis di sebelah ranjang, Linda menatap Agus sambil meremas-remas payudaranya di bawah shower, Agus menatap istrinya dengan tatapan tajam.

Beberapa menit kemudian, Linda keluar dari kamar mandi, dia membongkar kopernya dan mengaambil sebuah pakaian dari sana.

“Pah, sesi massagenya sekarang kan ya, mamah boleh pakai lingerie ini gak saat di massage?” Tanya Linda.

Agus memperhatikan lingerie yang masih dipegang istrinya, “teserah mamah aja, pokoknya yang penting mamah nyaman.” Jawab Agus.

“Makasih sayang.” Linda mendekati suaminya dan memberikan kecupan di pipi Agus.

“Bentar ya mamah pakai dulu.” Linda kemudian kembali ke kamar mandi.

“Loh kenapa gak pakai disini aja sih mah,” protes Agus.

“Biar papah suprise nanti.” Linda mengerlingkan matanya, dan melenggok ke kamar mandi.

Agus kembali menyetel televisinya, dada Agus kembali mulai berdebar-debar, ada rasa gairah, ada rasa cemburu, namun anehnya semakin cemburu semakin bergairah dia.

“Pah, gimana penampilan mamah.” Suara Linda mengagetkannya.

Mata Agus seperti hendak keluar melihat penampilan istrinya, Linda mengenakan Lingerie berwarna biru, lingerie itu berbentuk 2 pieces, bawahannya celana pendek sedikit dibawah bongkahan pantatnya, sedangkan, atasannya semacam tanktop berbahan satin berwarna biru laut, payudara Linda yang mulus berebut mengintip.


Dengan Lingerie itu, keindahan kulit Linda semakin terekspos dan kontras, kulit putih mulusnya menyala tak kalah dengan warna lingerienya. Linda kemudian mengenakan komono satinnya, bersamaan dengan itu roy pun muncul.

“Bagaimana pak, apakah bisa kita mulai sesi massagenya? Tanya Roy pada Agus.

“Hmm, gimana mah, kalau mamah udah siap, papah sih siap aja.” Agus bertanya kepada Linda.

Linda menunduk, wajahnya sedikit bersemu merah, “ya pah, mamah siap.” Jawab Linda lirih.

“Baik, saya tunggu disebelah ya bu, sambil saya persiapkan peralatannya.” Ucap Roy kemudian kembali ke kamarnya.

.........................

BERSAMBUNG
Makasih update nya mas bro @pujangga2000
Ditunggu aksi cik Linda dengan mas Roy
 
Suami Kedua Istriku
Keakraban



Episode sebelumnya


"Agus sedang mengambil makanan yang dia pesan dari Ojol, sedangkan Linda dan Roy menunggu di kamar, saat Agus kembali ke kamar, Perlu beberapa saat pintu kamar hotelnya terbuka, Agus melihat Linda sedikit gugup, dan yang membuat Agus heran, kenapa Lipstrick istrinya agak pudar, apa yang terjadi sebenarnya. Agus juga melihat Roy agak sedikit canggung, Roy minta izin untuk ke kemar sebelah, hendak membereskan sesuatu katanya."

Agus kembali memperhatikan istrinya yang sedang menyiapkan makanan yang diantar oleh ojol tadi. “Pah, ini makannya disini aja? apa papah mau makan dulu, kalau mamah belum lapar sih.” Ucap linda menyerahkan rice bowl dari restoran fast food jepang terkenal.

“Nanti aja mah, papah juga belum lapar, mah sebentar papah mau bicara.” Agus menarik tangan linda hingga menjauh dari pintu koneksi.

“Saat papah tinggal ke bawah, mamah ngapain aja sama si Roy?” tanya Agus penasaran.

“Maksud papah apaan sih, mamah gak paham, ya gak ngapa-ngapain lah, kok papah nanyanya kaya gitu.” Jawab Linda menataap tajam suaminya.

Agus balas menatap mata istrinya, Agus tahu ada yang disembunyikan oleh istrinya, namun itu malah membuat Agus semakin eksiting.

“Ohh gitu, ya udah, coba mamah panggil mas roy, kita makan sama-sama disini, sambil mencairkan suasana, biar tambah akrab.” Ujar Agus kemudian.

Linda kemudian menuju ruang konekting di depan pintu, Linda berhenti dan memanggil Roy untuk makan, tak lama Roy muncul.

“Mas Roy, ini kita udah beli makan siang, kita makan dulu ya, mudah-mudahan mas roy suka makanannya.” Ujar Linda sambil tersenyum.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, dan tak lama mereka bertiga mulai makan. Sambil makan mereka asik berbincang-bincang, Roy termasuk orang yang supel, sehingga cepat akrab dengan pasangan suami istri itu.

“Hmm, terima kasih nih pak atas makanannya, enak dan kenyang, kebetulan tadi emang saya belum sempat makan siang.” Ujar Roy setelah selesai makan.

Linda kemudian mengumpulkan bekas-bekas makanan dan minuman ke dalam kantung plastik, dan membuangnya ke dalam tempat sampah yang ada di dekat meja tv.

“mah, papah dan mas Roy kebawah dulu ya, ada yang papah mau omongin dengan mas roy, biar mamah dan mas roy gak canggung nanti.” Ujar Agus.

“iya pah, mamah juga mau mandi dulu, gerah banget.” Balas Linda.

Roy dan Agus kemudian meninggalkan kamar menuju ke bawah, Agus mengajak Roy ke kafe hotel, disana Agus ingin memastikan bahwa skenario berjalan lancar tanpa hambatan.

***

“Silahkan mas, diminum kopinya, mas tidak merokok ya.” Tanya Agus saat di kafe hotel yang letaknya tak jauh dari lobbi resepsionis.

“Saya gak merokok pak, kalau bapak mau merokok monggo, gak masalah.” Jawab Roy sambil menghirup kopinya.

Agus mengambil sebatang rokok dari boxnya, dan mulai menikmati rokoknya, sambil merokok sejenak Agus memandang Roy, Pria didepannya ini cukup gagah dan simpatik, tubuhnya terawat dengan baik, tinggi dan tegap, dan sepertinya performance ranjang pria ini tak akan mengecewakan.

“Mas, gini, nanti mas jangan sungkan dengan keberadaan saya, intinya saya ingin istri saya merasa nyaman saja, bisa dimulai dengan massage, dan lihat perkembangannya saja, jika istri saya menghendaki lanjut ke tahap selanjutnya ya monggo, oh ya di nakas kamar yang bednya besar saya sudah letakkan kamera untuk dokumentasi saya, tenang saja itu hanya untuk konsumsi pribadi saja kok mas.” Ujar Agus.

Roy hanya tersenyum dan mengangguk, di minumnya kopinya lagi.

“Tentu pak, tugas saya membuat klien saya nyaman, jadi bu Linda nanti tidur seranjang dengan saya, mohon maaf pak, apa bapak sudah yakin tidak keberatan, jika saya mulai mengakrabkan diri dengan bu Linda?” tanya Roy.

“Maksudnya mengakrabkan diri?” tanya Agus pura-pura tak paham.

“Maksudnya gini, saya akan membuat ibu Linda merasa nyaman berada didekat saya, mungkin saya akan bersikap mesra dengan beliau, tapi ini profesional aja pak, saya harap bapak bisa paham.” Jawab Roy lugas.

“Siap mas, ini juga kesepakatan kami berdua, oke mas, kita kembali ke atas yuk.” Ucap Agus.

“Bagaimana kalau saya ajak bu Linda berenang sore ini, tapi mungkin saya akan bersikap layaknya kekasih pada beliau, gak keberatan kan pak.” Roy memastikan tekad Agus.

Sejenak Agus tercekat, dia juga tak yakin apakah bisa menyaksikan istrinya bermesraan dengan pria lain didepan matanya, namun memikirkan itu malah membuat Agus semakin bergairah, ada rasa penasaran pada dirinya.

“Tenang aja mas Roy, selama istri saya nyaman saya tak keberatan.” Agus mencoba myakinkan Roy, namun lebih tepatnya mungkin Agus berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

***

Linda telah berganti pakaian dengan kimono handuk, dalemannya Linda mengenakan Tanktop serta bawahannya berupa bycycle pants, Agus dan Roy hanya mengenakan celana pendek saja dengan kaus, mereka bertiga menuju kolam renang.

Hari mulai sore, Matahari mulai sedikit melunak menyinarkan cahayanya, di kolam renang tidak ada orang hanya mereka bertiga, ada sepasang tamu yang sedang duduk-duduk di sepanjang tempat duduk yang ada.

Agus duduk di dekat kolam, sedangkan Linda mulai membuka kimono handuknya, kini penampilan Linda terlihat seksi, tanktop tali kecil, membungkus buah dada yang cukup besar dengan padanan celana yang ketat setengah pahanya.

Linda menceburkan dirinya ke kolam renang, Roy juga telah membuka kaosnya, tubuhnya yang berotot seperti mengejek tubuh Agus yang berlemak, Roy juga melompat ke kolam mendekati Linda.

Agus hanya duduk di kursi panjang tak jauh dari sisi kolam, Agus memperhatikan gerak gerik Istrinya dengan Gigolo profesional yang sedang bercengkrama dengan istrinya.

Agus melihat keduanya sedang asik bercanda tanpa canggung, mereka kini terlihat seperti sepasang kekasih, walau Agus melihat istrinya agak menahan diri, mungkin karena menjaga perasaan suaminya yang sedang memperhatikan dirinya.

Roy yang sudah berpengalaman tanpa kesulitan bisa membuat Linda tertawa-tawa, terkadang roy memeluk linda dari belakang dan manariknya ke dalam air, Linda kemudian menyibakkan air ke wajah Roy sambil tertawa-tawa.

“Papah gak berenang? Sini pah airnya enak loh gak dingin, ugh.” Linda tiba-tiba terkejut.

“Kenapa mah?” tanya Agus.

Linda tak menjawab, wajahnya bersemu merah, linda berenang menjauh, tak lama Agus melihat Roy muncul dari dalam air, roy celingukan mencari Linda.

Tanpa menghiraukan keberadaan Agus, Roy berenang mendekati Linda di ujung jauh, keduanya kini membelakangi Agus dan sepertinya mereka tengah bercakap-cakap, sesekali Agus melihat Linda tertawa-tawa kecil sambil mencubit lengan Roy.

Hati Agus bergemuruh, dia benar-benar mulai cemburu melihat keakraban istrinya denga Roy, namun Agus juga sadar, kecemburuannya ini malah membuat dirinya bergairah.

Agus mengelus-ngelus batangnya yang mulai membesar, Angannya mulai berfantasi dengan apa yang akan terjadi nanti. Dada Agus berdesir-desir.

Setelah hari mulai sedikit gelap, ketiganya kemudian beranjak dari kolam renang dan menuju ke kamar.

***​

Linda tengah membilas tubuhnya di kamar mandi kamarnya, Agus tengah menonton televisi di kamar, sedangkan Roy juga membilas tubuhnya di kamar sebelah.

Dari tempatnya menonton tv, Agus dapat melihat Linda yang sedang mandi, karena kamar mandinya seperti sebuah kaca yang terletak persis di sebelah ranjang, Linda menatap Agus sambil meremas-remas payudaranya di bawah shower, Agus menatap istrinya dengan tatapan tajam.

Beberapa menit kemudian, Linda keluar dari kamar mandi, dia membongkar kopernya dan mengaambil sebuah pakaian dari sana.

“Pah, sesi massagenya sekarang kan ya, mamah boleh pakai lingerie ini gak saat di massage?” Tanya Linda.

Agus memperhatikan lingerie yang masih dipegang istrinya, “teserah mamah aja, pokoknya yang penting mamah nyaman.” Jawab Agus.

“Makasih sayang.” Linda mendekati suaminya dan memberikan kecupan di pipi Agus.

“Bentar ya mamah pakai dulu.” Linda kemudian kembali ke kamar mandi.

“Loh kenapa gak pakai disini aja sih mah,” protes Agus.

“Biar papah suprise nanti.” Linda mengerlingkan matanya, dan melenggok ke kamar mandi.

Agus kembali menyetel televisinya, dada Agus kembali mulai berdebar-debar, ada rasa gairah, ada rasa cemburu, namun anehnya semakin cemburu semakin bergairah dia.

“Pah, gimana penampilan mamah.” Suara Linda mengagetkannya.

Mata Agus seperti hendak keluar melihat penampilan istrinya, Linda mengenakan Lingerie berwarna biru, lingerie itu berbentuk 2 pieces, bawahannya celana pendek sedikit dibawah bongkahan pantatnya, sedangkan, atasannya semacam tanktop berbahan satin berwarna biru laut, payudara Linda yang mulus berebut mengintip.


Dengan Lingerie itu, keindahan kulit Linda semakin terekspos dan kontras, kulit putih mulusnya menyala tak kalah dengan warna lingerienya. Linda kemudian mengenakan komono satinnya, bersamaan dengan itu roy pun muncul.

“Bagaimana pak, apakah bisa kita mulai sesi massagenya? Tanya Roy pada Agus.

“Hmm, gimana mah, kalau mamah udah siap, papah sih siap aja.” Agus bertanya kepada Linda.

Linda menunduk, wajahnya sedikit bersemu merah, “ya pah, mamah siap.” Jawab Linda lirih.

“Baik, saya tunggu disebelah ya bu, sambil saya persiapkan peralatannya.” Ucap Roy kemudian kembali ke kamarnya.

.........................

BERSAMBUNG
Mantap alurnya... Pantengin terus sampai tuntas...
 
Kalo ente punya passion di salah satu bidang, contoh nulis cerita, ya coba bikin cerita lalu share, ketika pada satu titik tertentu, coba tes apa karya ente itu benar2 disukai atau tidak, ya upload disalah situs yang harus bayar tertentu untuk mengaksesnya, jika ada yg bayar berarti karya ente emang menarik bagi mereka.

Percayalah dengan cara itu ente bisa lebih bagus lagi ke depannya, ente termotivasi untuk bikin yang lebih baik lagi.

Saya bikin pdf iml 1 dan 2 ternyata peminatnya cukup banyak, bahkan ada yg dari malaysia dan brunei japri tolong diupload di playstore agar bisa gampang aksesnya..

Ada yang bikin member di tele khusus cerita berbayar ngajak kerjasama, saya gak terlalu respon, kenapa karena saya ada kerjaan di rl, jadi saya gk mau terbebani harus nyetor cerita.

Setiap cerita yang saya buat, saya buat dengan benar-benar fokus dengan gaya saya, jadi sya gak mau asal jadi aja.

Ohh ya banyak cerita di semprot ini yg di upload ulang di web lain, dan coba liat webnya dipenuhi iklan, trus yang nulis cerita asli dapat apa?😂

Dah lah..saya balik dulu ke laptop mumpung libur
Sesama penulis saya suka gaya tulisan Om, lanjutkan dan semangattt
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd