Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Suami Kerja Istri Dikerjain (No Sara)

aduh siti..ko polos ama sie. jadi gemes pngen ngrjain jg 😁
 
Part XIII

Setelah Udin pergi meninggalkan Siti. Siti pun segera mandi wajib. Kemudian menunaikan Sholat Subuh. Setelah selesai sholat subuh. Siti pun bergegas masak air di luar kamar kosannya. Untuk siap" agar ketika Anto datang disuguhin kopi/teh hangat. Selagi masak air, tak sengaja pandangan Siti ke kamar sebelah. Yaitu kamar Udin. Siti langsung ingat kembali bahwa Ia mendapat Ancaman dari Udin.

Dilihat jam dinding menunjukkan pk. 05.00. Semakin dekat waktunya Anto pulang ke Rumah. Ia bener" khawatir jika Anto memergoki nya nanti bersama Udin. Sedangkan Anto pulang kerja jam 6 pagi. Biasanya dia sampai rumah jam 7 pagi. Artinya ada waktu 2 jam. Jika ia mematuhi perintah Udin. Ia bisa lebih aman dan prepare waktunya. Tapi jika semakin lama dia berfikir, maka kemungkinan Anto datang lebih awal. Dan Udin bakal melakukan apa yang dia takutkan.

Akhirnya, Siti pun dengan pasrah keluar dari kamarnya menuju kamar Udin.
Siti pun mengetuk pintu. Tok tok tok
Siti : Assalamualaikum. Bang Udin.
Udin : Ya. Masuk aja. Ga dikunci.
Siti masih ragu untuk membuka pintunya. Namun, terpaksa pelan-pelan Siti membuka pintu kamar kosan Udin.
Siti : Astaghfirullah (kaget sambil menutup matanya)
Ia kaget melihat Udin yang sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Berhubung posisi Udin tidur terlentang di depan pintu. Maka Terlihatlah penis Udin dengan panjang 10 cm.
Udin : udah, masuk aja. Apa perlu gw teriak agak kenceng nih.
Siti pun pelan-pelan masuk ke kamar Udin. Sambil ia pelan-pelan membuka matanya juga. Udin pun akhirnya mencoba duduk untuk menyambut Siti. Siti semakin mendekati Udin.
Udin : Nah, pinter. Sini cepat. Kocokin penis gw.
Siti pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Seakan menolak Udin. Udin pun memulai lagi ancaman nya.
Udin : Ok. Klo lu ga mau. Waktu semakin cepat. Dan pastinya, suami lu bakal pulang. Dan gw bakal kasih tau suami lu. Klo lu tadi malam selingkuh. Gimana?
Siti : Baik mas. Saya lakukan. Tapi tolong jangan kasih tau suami saya. Saya malu mas.
Udin : Nah, lu malu. Main sama temen lu ngga malu. Udah sekarang kocokin kontol gw sekarang.
Siti pun akhirnya menuruti kemauan Udin. Tangan Siti mendekati Penis Udin. Secara pelan ia sentuh kepala penisnya Udin. Dan kemudian ia pegang dan genggam Penisnya Udin.
Udin : Kocok dong. Jangan dipegangin aja.
Siti : i.. iya mas...
Siti pun mulai mengocok Penis Udin dengan lembutnya. Pelan tapi pasti. Lama-lama Penisnya Udin membesar. Dari 10 cm berubah menjadi 15 cm. 5 menit tangan Siti mengocok Penisnya Udin. Udin pun hanya merasa sedikit Geli. Sementara Tangan Siti udah mulai terbiasa. Dan mulai dengan variasi memegang Penisnya Udin. Mengocok dengan beberapa Jarinya. Sementara Jempolnya mengelus kepala Penisnya Udin. Meskipun Siti memakai Jilbab Lebar dan Gamis bermotif Bunga. Ia tetap saja, tidak bisa menahan gejolak hasratnya ketika memegang Penisnya Udin.
Udin : Nah, gitu makin pinter lu ya ngocoknya. Hehe..
Siti hanya tertunduk malu.
Udin : lu mau gw kocokin juga ga?
Siti hanya terdiam. Tangan Udin pun mulai masuk ke dalam Gamis Siti. Meraba Pahanya dari balik celana panjangnya. Kemudian dari sela celana Panjangnya. Tangannya Udin masuk ke dalam celana dalam Siti. Sehingga, tanpa harus membuka Gamis dan Celana Panjang Siti. Tangan Udin sudah mulai meraba Klitoris Siti.
Udin : Nah, memek lu basah nih.
Siti : iissshhh.... Hmmmm...
Udin : enak ya?
Siti : Hhmmmpphh....
Udin : Diem aja lu. Desah enak... Wkwk... Biar sama sama enak kita. Tangannya aja udah enak kan. Gimana adu barang? Wkwk...
Siti : hhmmmpp.... (Mencoba menahan birahinya)
Udin semakin kuat mengucek-ngucek klitoris vagina Siti. Siti pun mulai semakin cepat mengocok Penisnya Udin. Siti yang gak kuat akhirnya keluar terlebih dahulu. Celana dan Gamisnya pun langsung basah. Sementara, genggaman tangan Siti di Penisnya Udin melemah. Karena Siti sudah mencapai klimaksnya terlebih dahulu.
Udin : Hahaha... Keluar juga lu. Enak kan? Gw blm keluar nih.
Siti : maaf Mas. Saya ga kuat tadi.
Udin : Nah, sekarang lu coba kulim penis gw.
Siti : Ga mau mas. Kotor ituh.
Udin : Hahaha... Kotor apanya?
Siti : Ga mau mas. Jorok ituh. Saya ga mau. Bisa muntah nanti saya.
Udin : Yawdah klo lu ga mau. Lu ke sini. Duduk di pangkuan gw.
Siti : Apa ngga da cara lain mas? Aku malu inih.
Udin : udah jam 6 nih. Apa lu ga mau ketahuan suami lu nanti?
Siti : Yawdah mas. Tapi cuma Pangku aja ya. Jangan dimasukin.
Udin : Ia. Kan lu masih pake Gamis.
Siti pun menuruti kemauan Udin. Ia duduk di pangkuan Udin. Saling berhadapan, tentunya Penis Udin menjadi kedudukan dengan pantat Siti.
Udin : Nah, sekarang lu buka resleting gamis lu.
Siti pun menyingkapkan jilbabnya. Dan mulai membuka resleting gamisnya. Kemudian tangan Udin menyelinap ke sela-sela belakang gamisnya. Dan membuka pengait BH nya Siti. Sehingga BH Siti pun longgar. Kemudian tangan Udin kembali ke depan. Ia sengaja dengan pelan menaikan BH nya Siti. Sehingga tampaklah kedua Payudaranya Siti. Udin mencoba memainkannya puting Siti perlahan dengan kedua tangannya. Ia sengaja memainkan waktu dengan lambat. Kepala Siti mendengak ke atas. Menahan nafsunya yang sudah mulai kembali naik. Tangan Siti memegang Pundak Udin dan menariknya sehingga kepala Udin pun mendekati leher Siti. Udin yang mendapat perlakuan seperti ini merasa senang. Ia tau bahwa Siti menginginkan ia segera melumat Payudara nya. Tapi Udin malah menyingkap jilbab Siti dan mencium leher Siti. Siti semakin tidak kuat. Udin sadar betul bahwa Siti mulai terangsang. Ia pun memeras payudara Siti. Sambil memainkan putingnya Siti dengan jari"nya. Udin terus mencium leher Siti.
Siti : mmpppcchhhh (sambil menggigit bibir bawahnya).
Udin pun mulai.menurunkan ciumannya ke arah payudaranya Siti. Kemudian melumat puting payudara Siti. Sesekali Udin menggigit puting nya Siti. Hingga Siti merasa agak kesakitan. Namun bagi Udin, ia merasa senang memperlakukan Siti demikian adanya.
Siti : auww... Hmmmpphh....
Udin : mmpcchh.... Enak ya? He...
Siti : aahhh... Hmmm... aacchhh....
Kemudian Udin menyingkapkan kembali Gamisnya Siti ke atas. Sambil ia melumat Payudara Siti. Lalu kemudian melorotkan celana panjang Siti dan celana dalamnya Siti. Awalnya Siti menahan dengan tangannya. Namun, Udin kembali menepis tangan Siti sambil menggigit puting Payudara Siti. Sehingga Udin pun dengan leluasa menarik Celana Panjang dan Celana Dalam Siti ke arah tubuh Udin. Siti yang agak bingung pun berusaha mendorong tubuh Udin. Tapi Udin dengan sergap memeluk Siti. Sehingga Siti kembali ke Pangkuan Udin. Siti yang sekarang mengenakan Gamis tapi tidak memakai Dalaman Celananya. Siti merasakan ada yang mengganjal di Pantatnya. Apalagi klo bukan Penisnya Udin. Yang sudah menegang. Terasa besar mengganjal di Pantatnya Siti. Siti yang terus merasakan Sensasi Dihisap payudara nya oleh Udin sambil dipangku Udin. Dengan sensasi Penisnya Udin menempel di Pantatnya Siti. Lama-kelamaan Siti pun mulai menggoyangkan Pantatnya. Udin yang merasakan Goyangan Siti merasa bahwa inilah saatnya ia memasukkan Penisnya. Sambil tetap melumat Payudara Siti. Siti yang tidak sadar diangkat Sedikit oleh Udin. Dan Udin memasukkan Penisnya ke dalam Vagina Siti. Seperti biasa, keluguan Siti membuat Siti Kaget. Namun, rangsangan demi rangsangan Udin membuat Siti melupakan kembali bahwa ia sudah mendapatkan kenikmatan Penis Udin yang memasuki ruangan Vaginanya.
Siti : Akh.... Apaan ini?
Udin : Itu Kontol ku udah masuk sayang.
Siti : aahh... Lepaskan mas. Gimana ini? Nanti dosa...
Udin : Gpp. Dari tadi juga kita udah berbuat dosa kan. Tapi enak ga?
Siti : Hhmmpphh... (Diam tanda setuju)
Baru masuk penisnya Udin ke Vagina Siti. Tiba-tiba Siti dikagetkan oleh suara ketukan Pintu kamarnya dengan suara Anto. Karena kamar Udin bersebelahan dengan kamar Anto dan Siti. Maka ketukan pintu kamar Siti terdengar sampai ke ruangan Udin. Anto pun mengetuk pintu.
Anto : Assalamualaikum. Mi... Mi....
Di sisi lain Udin menutup mulut Siti.
Udin : sstttt... Kamu diam. Jangan berisik. Nanti ketahuan berabeh kita. Kamu bisa malu.
Siti pun menuruti nasehat Udin. Sementara Anto yang tidak mendapat sahutan dari Siti. Ia langsung saja membuka Pintu Kamar Kosan. Anto berfikir jangan-jangan Siti masih tertidur. Namun, ketika masuk Anto tidak menemukan Siti. Karena penasaran Anto kembali keluar. Dia mencoba mencari Siti. Mulai ia lihat dari sendal Siti. Karena ia sama sekali tidak melihat sendal Siti. Ia berhusnuzhon. Mungkin Siti sedang ke Pasar. Tapi kenapa kamar Kosan tidak dikunci ya? Gumamnya. Kemudian Anto kembali masuk ke dalam kamar kosan nya. Ia mencoba membaringkan tubuhnya selepas pulang kerja. Kemudian Anto mulai memejamkan matanya. Berharap Siti nanti akan membangunkannya ketika sudah pulang dari Pasar.
Sementara itu, di sebelah kamar Anto. Udin mulai kembali melepaskan tangannya dari mulut Siti. Dan mulai kembali mengangkat tubuh Siti. Anto tidak tau Istrinya ada di sebelah kamar nya. Karena Siti pun tadi disuruh memasukkan sendalnya oleh Udin. Sehingga tidak ada bekas jejaknya Siti bahwa ia ke kamar sebelah.
Udin mulai kembali menggenjot Siti dengan mengangkat dan menurunkan tubuh Siti secara perlahan. Lama-kelamaan Siti mengangkat dan menurunkan tubuhnya sendiri. Dan saat ini Siti yang menggenjot Penis Udin. Dengan gaya seperti seorang wanita yang sedang naik kuda. Siti terus menggenjot Penis Udin. Sampai akhirnya Siti mendesah kenikmatan.
Siti : Aaah.. ah... Ah....
Udin : ehmmm....
Goyangan Siti di pangkuan Udin membuat Udin dan Siti saling mendapatkan kenikmatan yang luar biasa. Semakin lama Goyangan Siti semakin kencang dan kuat. Sementara Penisnya Udin pun semakin keras dan kuat. Ini membuat Siti semakin kuat bergoyang diatas tubuh Udin. Sampai akhirnya...
Siti : aaarghhhh..... ( Kali ini ia mengerang agak keras )
Siti yang orgasme kedua kalinya sambil mengerang. Membuat Anto terbangun dari tidurnya. Ia serasa mendengar Suara Istrinya tadi.
Anto : itu kaya suara Siti. tapi dari mana ya? (Gumamnya dalam hati).
Anto kemudian mencoba bangun dan mencari sumber suaranya. Anto mencoba menguping ke kamar sebelah. Dan ia akhirnya mendengar desahan wanita dan pria dari kamar sebelah. Anto mencoba juga mencari celah dari mana ia bisa mengintip ruang kamar di sebelah. Anto keluar dari kamar dan mencari celah agar bisa melihat ke dalam kamar kos sebelahnya.
Akhirnya Anto mendapatkan celah sedikit dari sela-sela kamar sebelahnya. Tapi bener" sedikit. Ia hanya bisa melihat tubuh wanita yang dipangku seorang Pria. Ia tidak bisa melihat ke atasnya. Hanya dapat ia lihat seorang wanita berpakaian Gamis berwarna hijau dengan motif kembang. Sedang goyang di atas seorang lelaki. Sambil mendesah kenikmatan antara wanita dan pria itu. Anto yang berfikir bahwa jangan-jangan itu Siti. Namun, ia masih harus mengingat apakah Siti memiliki baju tersebut atau tidak?
Anto masih fokus dengan Goyangan perempuan tersebut. Berharap ia bisa melihat wajah nya. Akan tetapi, semakin lama Anto larut dengan Goyangan wanita tersebut. Sehingga, ia membayangkan juga bahwa Siti sedang digenjot oleh orang lain.
Udin kemudian memutar tubuhnya dan tubuh Siti. Sehingga kali ini Anto hanya melihat tubuh Udin yang sedang dikangkangi oleh seorang wanita. Udin kemudian membaringkan tubuh Siti. Dan Siti mengangkangi tubuh Udin. Kemudian Udin menggenjot tubuh Siti.
Siti : hhmmmpp...
Udin : Gimana? Enak kan? Sekarang biar aku yg merasakan nikmatnya ya.
Udin terus menggenjot tubuh Siti. Sementara dibelakang Udin. Dari sela-sela Jendela. Anto yang terus melihat Udin menggenjot tubuh seorang wanita. Makin bergejolak birahinya. Penis Anto semakin tegang. Ditambah ia mendengar suara wanita tersebut mengerang.
Siti : aaahhhh.... pelan mas.... aaaahhh...
Udin : duh memekmu sempit say.
Anto yang mendengar tersebut semakin tegang penisnya. Birahi Anto yang semakin bergejolak membuat Anto mengocok penisnya sambil mengintip Udin. Anto masih membayangkan bahwa itu Siti. Hatinya deg-degan masih ingin melihatnya. Apakah itu bener Siti atau bukan. Namun, di sisi lain. Ia terus mengocok penisnya. Berharap apa yang disodok oleh Udin adalah Siti.
Udin terus menggenjot Siti dengan cepatnya..
Siti : ah ah ah ah....
Udin : memekmu sempit, enak banget Ahhh...
Anto terus mendengar erangan mereka berdua. Dan terus mengocok Penisnya dari balik celananya. Dia terus melihat Udin semakin keras menggenjot wanita tersebut.
Siti : aaaahhh.... ampun mas....
Udin : aaahhh... enak kan disodok kontolku?
Siti : aaahhh... ehe...
Siti terus bergoyang. Kepalanya kesana kemari. Karena genjotan Udin semakin lama semakin cepat. Dan Udin sambil menggenjot Siti menggosok-gosok klitoris Siti. Sehingga Siti pun merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Siti : Arrrggghhhh....
Udin : Jangan keluar dulu sayang. Kita keluar bareng.
Anto : Sial. Kenapa gw jadi malah tambah sange gini. Siti, apa itu lu ya? (Gumam Anto dalam hati). Sambil Anto terus mengocok penisnya.
Anto kemudian memuncratkan spermanya di dalam celana nya. Sambil ia mengintip lagi mencoba mencari celah. Sementara itu Udin terus menggenjot Siti. Hingga akhirnya...
Siti : Aarghhhh... Aku mau keluar
Udin : Aku juga. Kita keluarin bareng.
Dan crot crot crot... Udin mengeluarkan spermanya di dalam vaginanya Siti. Siti yang sedang hamil 3 bulan tidak mengkhawatirkan kandungan nya. Ia lupa dengan kenikmatan yang telah diberikan oleh Udin.
Sementara Anto, ia putus asa karena tidak menemukan celah untuk melihat langsung siapa perempuan tersebut. Akhirnya Anto kembali ke kamarnya. Dan ia tertidur.
Siti yang telah digenjot oleh Udin pun terasa lemas. Namun ia, dengan cepat kembali bangun. Ia masih bingung. Harus ke rumah dengan keadaan seperti itu atau bagaimana? Udin pun karena melihat kekhawatiran Siti. Ia lekas keluar. Dan membuka kamar Siti. Ia melihat Anto tertidur pulas. Kemudian, Udin melihat di jemuran ada Gamis Siti. Ia pun mengambilnya dan menyerahkan kepada Siti agar ganti Gamis. Karena Udin khawatir klo Anto justru akan mencium sperma di Gamis Siti. Akhirnya Siti pun membuka seluruh Gamis dan pakaian dalamnya. Melihat Siti membuka Gamisnya, tanpa membuka Hijabnya. Udin kembali mendekati Siti. Dan membuka BH Siti. Kemudian dari belakang Penis Udin menempel Pantat Siti dan meremas payudara Siti. Penis Udin pun menegang kembali.
Siti : Apa kamu belum puas?
Udin : Iya. Sekali lagi ya.
Udin pun meminta Siti dalam posisi Sujud. Dari belakang, Udin langsung mencoblos Vagina Siti dengan Penisnya yang sudah membesar kembali. Dan menggenjotnya perlahan. Sambil Udin meremas payudara Siti dari belakang. Ia terus menggenjot Siti tanpa ampun. Namun, Karena Vagina Siti pun sudah semakin basah. Udin semakin merasa keenakan. Siti kembali mengejang dan Orgasme untuk kesekian kalinya. Udin melepaskan kembali Siti. Setelah selesai Orgasme. Siti kembali disodok Udin dari belakang. Namun kali ini, Udin menarik Siti sehingga posisi Siti kembali dipangku oleh Udin. Namun dengan posisi sejajar. Siti membelakangi Udin. Siti pun mulai menggoyangkan tubuhnya di atas pangkuan Udin. Semakin lama semakin cepat. Sehingga Udin pun semakin merasa keenakan.
Siti : Aaahhh.... kamu masih lama mas?
Udin : Bentar lagi sayang. Trus genjot yg enak biar aku cepat keluar.
Siti pun menggoyangkan pinggulnya sehingga Penisnya Udin merasa dibor. Sambil ia tetap goyang naik turun. Udin yang merasa diservis sedemikian rupa mulai gak tahan. Sambil memegang payudara Siti.
Udin : Aaarrggghhh... Terus sayang bentar lagi aku sampai.
Siti : Iya mas. Aku juga bentar lagi.. aaarrggghhh keluar lagi...
Dan akhirnya... Crot crot crot...
Udin : aaarrggghhh... Aku keluar sayang....
Siti : aaarrggghhh... Aku juga masssshhh....
Keduanya langsung berbaring sebelahan. Udin segera mengambil tissue basah. Dan memberikan kepada Siti agar segera membersihkan bekas-bekas cairan baik di vagina dan pantatnya. Kemudian Siti ingin kembali memakai BH dan Celana Dalamnya. Namun, Udin menahannya.
Udin : Kamu pakai Gamis ini aja yg tadi aku berikan. Ga usah pakai dalaman.
Siti : Nanti klo mas Anto nanya gimana?
Udin : Yah, kamu cari alasan yang tepat dah.
Siti pun akhirnya memakai kembali Gamis yg diberikan Udin. Tanpa memakai BH, Celana Panjang dan Celana Dalam. Siti pun keluar dari kamar Udin. Tidak terasa sudah jam 8.30. Siti mencoba mencari alasan agar tidak dicurigai. Ia pun keluar dari Kosan mencari tukang sayur keliling. Dan untungnya, masih ada tukang sayur tersebut. Ia segera membeli bayam, dan tempe mentah untuk ia jadikan lauk. Tukang Sayur yang melihat Gamis Siti yang menyeplak Puting Payudara nya dan pantatnya merasakan bahwa Siti ngga pakai dalaman. Si tukang sayur pun menelan ludahnya menahan nafsunya.
Siti : Ini jadi berapa Bang?
Tukang Sayur : Eh, terserah Neng aja dah. Gratis juga gpp. Asal...
Siti : Asal apa Bang?
Tukang Sayur : Itu Pentil nya kelihatan. He... Buru " ya neng abis main?
Siti : Ih. Abang kurang ajar ya. Yawdah nih saya kasih 10rb. Ga usah kembali.
Tukang Sayur : Eh, jangan ngambek neng. Ini masih ada kembalian kok 3ribu. Bentar Abang ambilin dulu kembaliannya. Eh, neng. Abang kehabisan receh nih. Abang Ganti pake timun atau terong ye.
Siti : Yawdah Bang. Terong aja deh.
Siti pun mengambil terong dan belanjaan lainnya. Dan segera pergi meninggalkan Si Tukang Sayur.
Tukang Sayur : Duh Neng neng. Nanti juga kepake tuh terongnya. Wkwk....
Siti segera pulang dan kembali ke kamar kosannya. Kemudian ia masak dan membangunkan Anto.
Siti : Bi... Abii... Bangun. Udah sarapan belum?
Anto pun perlahan bangun.
Anto : Umi tadi darimana mi? Kok Abi pulang umi ga da?
Siti : Ini Bi. Td umi dari Pasar. Trus ketemu Lela. Jadi ngobrol dulu dah agak lama.
Anto pun memeluk Siti.
Siti : ih. Abi kaya ditinggal lama ya sama umi?
Anto : oh, kok umi ga pake BH?
Kemudian Anto pun meraba Pantat Siti.
Anto : Umi jg ga pake Celana Dalam?
Siti : Iya, kan tadi nungguin Abi. Tapi umi kepikiran, klo Abi pulang kerja kan belum sarapan. Jadi umi ke pasar buru". Lupa ga pake BH dan Celana Dalam. Yawdah nih Umi udah masakin. Maaf ya kelamaan. Sekarang udah jam 10. Biar Abi sarapan dulu.
Anto : Nanti aja mi sarapannya. Abi sarapan umi dulu.
Anto pun segera memeluk Siti dan menyingkapkan Gamis Siti. Siti ditidurkan oleh Anto. Dan Anto mulai mengeluarkan penisnya menggenjot Siti. Seperti biasa, hanya 3 menit Anto sudah mengeluarkan spermanya.
Anto : aaarrggghhh... Abi keluar mi. umi dah keluar?
Siti : udah.... (Sambil mengelap dahi Anto)
Siti terpaksa berbohong bahwa ia telah orgasme. Bagi Siti. Berbohong untuk kebaikan hidupnya Anto agar tidak sakit hatinya lebih baik daripada harus jujur menyakiti hatinya Anto.

Bersambung---
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd