Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Suami Kerja Istri Dikerjain (No Sara)

Part XV (Pesta Bertiga)

Selesai Siti Mandi. Ia kemudian masuk ke dalam kamarnya. Amin yang melihat Siti masuk ke kamar hanya bisa menahan nafsunya saja. Waktu berlalu hingga malam hari.
Malam harinya, mereka makan malam. Posisi makan mereka adalah di depan Tv ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Mereka berempat. Siti duduk di samping Ibu mertuanya. Dan Amin berada di depan Siti. Siti menyediakan makan malam bersama kedua mertuanya dan Amin. Pandangan Amin sering menuju Payudara Siti. Siti yang merasa agak risih mempercepat makannya. Sementara Amin pelan tapi pasti menikmati pemandangannya ke Payudara Siti. Meskipun Siti memakai Daster Panjang. Tapi panjangnya daster tidak mampu menutupi kesemokan badan Siti. Badan yang semakin semok ketika hamil. Payudaranya semakin membesar. Begitupun juga pantatnya.

Selesai makan, Siti pun membereskan sisa-sisa makanan yang ada di ruang tamu. Sementara Amin dan Joko pergi ke kamar mandi untuk cuci tangan. Tapi, Joko kembali ke ruang tamu. Sementara Amin sekalian buang air kecil. Di kamar mandi, Amin masih membayangkan Tubuh Siti. Sehingga sambil kencing, ia terus mengocok penisnya hingga membesar. Amin lupa menutup pintu kamar mandinya. Sehingga Siti yang awalnya ingin menaruh piring Kotor. Ia malah melihat Aktivitas Pak Amin yang sedang mengocok penisnya yang cukup besar. Penis Pak Amin selain Panjang juga Besar, alias lebar. Jadi wajar jika Siti sempat terkesima. Kemudian Siti kembali membuang muka, dan bergegas kembali ke kamarnya. Ia lebih memilih mengelap pakai Tissue Basah ketimbang ia harus menunggu Pak Amin selesai Kencing.

Tapi Siti masih terngiang di benaknya tentang Penis Pak Amin. Kemudian Siti merebahkan tubuhnya di kasur. Tapi bayangan tentang Penis Pak Amin masih terngiang. Dan kemudian dia teringat kembali kejadian tadi Sore dengan Pak Joko. Siti mencoba mengarahkan pikirannya ke bersih-bersih. Ia mulai menggunakan Pelembab Wajah dan Membersihkan wajahnya. Setelah itu, Siti mulai membuka kembali Gamis dan Jilbabnya. ia pun memakai handbody. Dan mulai membersihkan beberapa lipatan di tubuhnya. Termasuk lipatan di bawah Payudaranya. Sambil ia arahkan juga ke putingnya. Sampai di putingnya, ia malah meremas Payudaranya dan memainkan putingnya. Sehingga, birahinya kembali terbakar. Putingnya semakin mengeras. Dan ia kembali membayangkan kejadian tadi sore dengan Pak Joko. Sambil ia berfikir, Bagaimana jika itu terjadi dengan Pak Amin. Siti mendesah kemudian menurunkan tangannya menuju Vaginanya. Celana dalamnya pun di lepas. Ia mengelus klitorisnya. Sambil memejamkan mata, ia malah membayangkan kembali Penis Pak Amin. Dan memasukkan jari telunjuk dan tengahnya Siti ke Vaginanya. Sementara Jempolnya memainkan klitorisnya.
Siti : aahh...
Amin yang senderan di dinding kamar Siti sempat kaget. Sementara itu, Joko daritadi sudah masuk ke Kamar untuk main dengan Ibunya Anto. Sehingga membuat Amin sendirian dan mencoba mencari celah untuk mengintip Kamar Siti. Tapi ia tidak ketemu selanya. Ia hanya bisa menguping dari sebelah Dinding kamar Siti yang hanya menggunakan Triplek Tipis.
Siti terus mengocok kedua jarinya di kemaluannya.
Siti : Aaahhh....
Amin makin penasaran sama Siti. Tangan amin sempat berbenturan dengan Pintu Kamar Siti. Dan dilihat pintu kamarnya tidak terkunci. Kamar Siti yang hanya menggunakan Kunci Slop. Siti sampai lupa menguncinya. Sehingga Amin berhasil membuka sedikit demi sedikit kamarnya Siti.
Amin berhasil Melihat Siti yang telanjang bermasturbasi. Ia cuma bisa melihat. Mau langsung menerkam nya khawatir Siti teriak. Karena Ibunya Anto masih belum tidur. Tapi sedang main bersama Joko. Amin langsung mengeluarkan Penisnya. Ia kembali mengocok Penisnya dengan tangannya sambil melihat Siti bermasturbasi.
Siti semakin mempercepat kocokan tangannya. Dan akhirnya tidak kuat. Siti mengeluarkan cairan kenikmatan nya. Sementara Amin terus mengocok Penisnya sambil melihat Siti. Dan Amin mulai memejamkan matanya. Siti yang mulai melek tersadar bahwa ia belum mengunci kamarnya. Sehingga ketika Siti ingin mengunci kamarnya, ia justru malah melihat Pak Amin sedang Onani. Dengan penis yang makin membesar akhirnya Siti juga melihat Pak Amin memuncratkan spermanya sambil mengucapkan.
Amin : Aaaahhh.... Siti... Enak sssskali.... Aaaahhh...
Siti agak kaget mendengarkan Ucapan Pak Amin. Ia langsung menutup Pintu kamarnya dan menguncinya. Siti yang sadar, Ternyata Pak Amin daritadi juga sudah melihat Siti. Bingung mau berkata Apa.

Siti langsung kembali ke ranjang. Ia pun segera tidur. Tapi ia masih membayangkan Penis Pak Amin. Namun, lama-kelamaan karena tubuhnya juga sedang lelah. Siti pun mulai tertidur. Sedangkan Pak Amin segera mengambil Tissue dan membersihkan cairan Spermanya.

Tidak lama kemudian, Joko juga keluar kamar. Dilihat Amin sudah terbaring di depan TV. Joko tidak mau membangunkannya terlebih dahulu. Joko malah kembali ke kamar dan membawa Bantal.
Joko : Min, bangun. Nih pake Bantal biar enak tidurnya.
Amin : Eh, iya Jok. Makasih.
Joko : Udah kita tidur aja. Ntar jam 2 kita bangun buat Nonton Bola.
Amin : Hehe... Iya..
Akhirnya mereka berdua tertidur sampai jam 2.

Jam 2 tepat Alarm Hp Amin berbunyi. Amin langsung bangun dan pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Kemudian ia membangunkan Joko.
Amin : Jok. Bangun. Dah main tuh.
Joko : Eehh.. iya. Bentar gw cuci muka dulu.
Joko bergegas Cuci Muka. Dan kemudian mereka berdua Nonton Bola hingga Babak pertama selesai.

Jam 2.50. Tiba-tiba Pintu kamar Siti terbuka. Siti yang keluar memakai Daster Panjang dengan Jilbabnya pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Amin yang melihat Siti merasa ada yang Aneh. Pantat Siti terlihat Nyeplak. Seperti Siti tidak memakai Celana Dalam. Joko yang melihat Mantunya ke kamar mandi pun menyusul.
Joko : Siti, nanti klo dah selesai kencing masakin air ya buat Bapak sama Pak Amin.
Siti : Iya Pak. Mau Kopi atau Teh
Joko : Kopi aja aja.
Siti : Kopi hitam ya Pak?
Joko : Pake Susu juga boleh. He...
Siti : Iya Pak.
Selepas Siti dari kamar Mandi. Siti segera memasak Air untuk membuat Kopi. Kemudian Siti mencari Kopinya, namun ia tidak menemui Susunya. Siti mendekati mertuanya.
Siti : Pak Maaf. Susunya kayanya udah habis.
Joko : Ya pake susu kamu jg gpp.
Siti : Ya, mau pake susu ibu hamil pak? (Yg dimaksud Siti Susu untuk Ibu Hami)
Joko : Ya gpp. Susu Kamu tuh kan bagus. Ha... (Maksud Joko malah susunya Siti)
Siti pun kembali ke kamarnya. Ia mengambil Susu untuk Ibu Hamil. Joko yang melihatnya langsung menegur.
Joko : Nduk. Kamu mau kasih saya susu yang buat kamu itu loh?
Siti : Lah, tadi kata Bapak mau Susu Ibu Hamil.
Amin : Itu yang dimaksud Bapak Kamu ituh Susu Ibu Hamil itu Susu Kamu. Itu kan kamu ga pake BH.
Siti yang terkejut mendengar Pak Amin berkata seperti itu. Hanya bisa mengelus dada. Ia mau omelin Pak Amin tamu orang tua nya. Lagi pula Pak Amin dulu yang berjasa membawa Anto untuk menikah bersama Siti. Karena Pak Amin yang menyupir menggunakan mobilnya mengantar Joko untuk menikah bersama Siti.
Siti ga mau debat, ia segera kembali ke Dapur dan membuat kan Kopi. Kemudian ia membawa Kopinya ke hadapan Joko dan Pak Amin. Siti sambil menunduk menyuguhkan Kopi kepada mereka berdua. Lagi-lagi Amin melihat Payudara Siti yang menyeplak dengan daster dan Jilbabnya sana. Amin langsung memegang Penisnya. Sementara Siti juga langsung melihat Penisnya Pak Amin tegang dari balik Celananya.
Amin : Siti. Kamu sini aja. Sambil Nonton Bola sama Temenin Bapak-bapak di sini.
Joko : Iya. Sini. Kamu duduk di tengah sini.
Siti merasa ga enak.
Siti : Ngga ah Pak. Siti mau ke kamar aja.
Tapi Joko malah bangun dan menghalangi Siti sambil memegang Tangannya Siti. Sambil membaca ajimat.
Joko : Kamu inih. Pemali klo diminta Orang tua. Jangan nolak. Kan bentar doang temenin Bapak.
Siti yang ga mau debat dan mulai terpengaruh omongan Joko. Akhirnya mencoba duduk di sebelah Pak Amin.
Joko : Nah gitu. Kamu duduk sini. Saya di samping kamu. Relaks aja.
Siti : Malu Pak. Masa saya ditengah-tengah.
Amin : Ya. Kan biar aman. Harus ditengah-tengah.
Lagi-lagi ketika Pak Amin ngomong Siti menundukkan kepala dan melihat Penisnya Pak Amin dari balik celananya.
Amin : Dah sini, kamu duduk sini kan enak.
Joko : Iya. Lagian klo kamu tidur di kamar juga sendirian. Gak ada Anto. Ga bisa ngapa-ngapain. Mending sama kita aja di sini.
Amin : Eh, kami sendirian toh? Pantesan saya daritadi ga melihat Anto. (Pura-pura gak tau). Emang Anto ke mana dek Siti?
Siti : Itu Pak. Lagi acara kemah bareng tempat kerjanya.
Amin : Oh kemah. Klo kemah gitu di Gunung ya?
Siti : Iya Pak.
Amin : Saya juga suka kemah di Gunung.
Siti : Gunung apa Pak?
Amin : Gunung Putri.
Siti : Gunung Putri di mana Pak?
Amin : di mana ya? Kasih tau ga ya?
Siti : Ih Pak Amin bisa aja.
Amin : Kamu dah tau kok di mana?
Siti : Di mana Pak?
Amin : Di hatiku.
Siti : Ih, Bapak bisa aja.
Amin : Itu tuh Gunung nya. Klo saya kemah di situ, bisa berjam-jam bahkan berhari-hari.
Siti mulai sadar bahwa yang dimaksud Pak Amin adalah Gunung miliknya. Siti pun malu menundukkan pandangan nya kembali. Tapi ia melihat lagi Penis Pak Amin dari balik Celananya.
Amin : Kamu jangan nunduk. Ngelihat apa toh Nduk?
Siti : Eh, Anu Pak.
Amin : Anu apa Siti?
Amin malah menarik resleting celananya dan mengeluarkan Penisnya.
Amin : Anu tuh ini ya? Haha...
Siti mencoba memalingkan mukanya. Tapi dari sebelah nya malah Joko mencium bibirnya. Dan kedua tangan Joko memegang mukanya. Sehingga Siti ga berdaya. Siti mau mendorong Joko. Tapi tangan Siti Justru ditarik Pak Amin dari belakang. Dan mengarahkan Tangan Siti ke Kontol nya Pak Amin.
Siti kini terjebak di 2 lelaki tua. Ia bingung harus berkata apa. Tangan Amin terus memegang Tangan Siti dan menuntun nya mengocok penisnya. Sementara mulut Joko terus mencium bibir Siti. Dan tangan Joko mulai memainkan Payudara Siti dari balik dasternya. Siti yang terus dimainkan Joko dan Amin makin pasrah dan lemas. Tangan Pak Amin yang satunya mulai maju ke depan. Dan meraba Paha Siti. Kemudian menaikkan dasternya ke atas. Sehingga tangannya Pak Amin yang satunya mulai meraba-raba Vagina Siti.
Amin : Haha... Memek kamu dah basah inih. Doyan juga ya kamu.
Siti : mmmmmppppcchhh...
Amin : ga bisa ngomong ya Kamu? Enak dicium Joko. Dan diremas payudaranya. Udah nikmatin aja Siti. Lagian kamu kan daritadi pengen Kontol saya kan. Haha....

Siti semakin Pasrah. Joko melepaskan ciumannya. Dan membangunkan Siti. Sementara Amin duduk di bawah. Sambil menyibakkan daster Siti. Joko mulai menyuruh Siti duduk. Dan Siti Kaget. Karena dia menduduki Penis Joko. Tapi ya belum masuk ke Vaginanya Siti.
Amin : Sialan. Sempit banget punya lu ya. Naik dikit.
Amin menaikkan Paha Siti. Dan Jleb masuk lah juga Penisnya Amin ke Vaginanya Siti.
Amin mencoba tiduran. Sementara Siti duduk membelakanginya. Dan di depan Siti,Joko kembali menciumi bibir Payudara Siti.
Siti : aaargghh... Ampun Pak. Ampuuuu..nnm... Aaargghh...
Amin : Enak Siti terus genjot. Haha....
Joko : mmpppcchhhh. Payudara kamu makin enak disedot. Mmmpphh...
Sambil mengenyot payudara Siti Tangan Joko memegang Klitoris Siti dan menggesek-gesekkan. Sambil disodok Penisnya Amin. Tangan Joko terus bermain di Klitorisnya Siti. Siti kini gak naik turun lagi. Tapi mulai bergerak memutar. Seperti gayang bor.
Amin : Aaahhh.... Enak Siti.... Terussss... Aaargghh...
Siti : aaarrggghhh... Siti dah ga kuat. Mau pipis.... Aaarrggghhh... Siti Keluar Pipis

Tubuh Siti pun bergetar hebat. Kemudian Siti dibangunkan kembali oleh Joko. Dan kemudian sekarang posisi Siti tidur telentang. Kaki Siti dibuat Siku dan pahanya direnggangkan. Kemudian, Amin kembali memasukkan Penisnya ke dalam Vagina Siti.
Siti : aakkkhh... Pelan Pak. Sakit.
Amin : Oh iya Lupa basahin dulu. Terlalu enak sih memek lu. Jadi lupa gw. Haha...
Setelah Penisnya Amin Masuk. Amin sengaja tidak memaju mundur kan penisnya. Melainkan ia menggosok Klitoris Siti dengan jempol. Sampai akhirnya Vagina Siti pun mulai Basah. Kemudian Amin kembali memompanya.
Siti : aahh...
Amin : Dah enak kan?
Siti : Ampun Pak.
Amin : Ampun enak ya? He...
Siti hanya mendesah pelan. Kemudian Joko kembali mendekati Siti. Dan mengambil tangan Siti menuju penisnya. Tanpa disuruh lagi, Siti langsung mengocok Penisnya Joko.
Joko : Nah, dah pinter nih mantu gw. Ga perlu disuruh lagi dah langsung dikocok. Trus aahhh... Siti... Enakkk...
Siti : Ampunpak. Pelan-pelan Pak Aammmiinnnn..
Amin : ok saya pelanin nih.
Siti : Aaahhh.... Ampun Pak Amin. Jangan lama-lama.
Amin : ah, gak konsisten lu. Tadi katanya Pelan.
Amin langsung kembali menggenjot tubuh Siti dengan cepat. Tapi beberapa kali Amin menurunkan temponya. Kemudian mempercepat lagi kocokannya. Dan kemudian ia pura" berhenti. Giliran Siti yang maju mundur kan Vaginanya.
Amin : Dah. Lu jangan maju mundur. Gw aja. Nanti lu keguguran. Haha...
Siti : Iya Pak Amin. Ampun.
Amin akhirnya terus memompa Vagina Siti dengan cepatnya. Dan Siti pun mengocok Penis Joko dengan cepatnya.
Joko : aaahhhh... Enak Siti... Terus... Ahhh... Enak...
Siti yg terpengaruh omongan Joko juga semakin gairah.
Siti : aaahh.... Pak Amin... AmpuuNnnN... Aaaakhh....
Amin : lu jangan keluar dulu. Kita keluarin bareng"... Aaaahhh... Enak memek lu Siti...
Amin terus memompa Vagina Siti. Dan Siti terus mengocok Penis Joko. Hingga akhirnya...
Siti : Aaargghh.. Siti keluar....
Amin : aarghhhh... Gw juga. Crot crot crot.
Joko : Gw bentar lagi. Trus Siti, enak kocokan lu.
Siti yang berhenti digenjot Amin tetep mengocok Penisnya Joko. Dan untuk Mempercepat keluar nya Sperma Joko. Joko mengulum Payudara Siti. Dan akhirnya...
Joko : aahhh... Gw keluar....

Mereka bertiga puas dan menikmati nya. Tepat pada akhir babak kedua pertandingan sepakbola selesai.

Bersambung ---
 
Siti digarap oleh 2 Bapak2 selama 2 babak...untung pertandingannya ngga sampai perpanjangan waktu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd