Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Suara Hati Istri XXX


Icha

Ratna

Hubungan antara Adi dan Icha tidak seperti awal-awal pernikahan. Adi terlihat bersikap cuek kepada Icha, hal ini membuat Icha diam-diam penasaran apa yang terjadi dengan suaminya. Dia berpikir bahwa suaminya sudah tidak mencintainya lagi karena kemandulan yang dideritanya. Icha tidak curiga kalau sebenarnya yang terjadi Adi sudah selingkuh dengan perempuan lain.

“Mas, dah lama loh kita gak main. Mas gak pengen apa?” ujar Icha

“Iya sayang. Aku cape banyak kerjaan, lagi gak mood.” Jawab Adi.

Sudah beberapa hari ini Icha meminta jatah kepada Adi namun Adi terlihat tidak bergairah. Icha menjadi semakin sedih.

Tak hanya sedih, Icha pun melampiaskannya dengan masturbasi saat mandi. Dia meremas-remas payudaranya sendiri, sambil membayangkan bersetubuh. Dia masukan jari-jarinya ke dalam klitoris, sampai basah. Lalu dia sampai puncaknya.

“Aaaarrghh.. aaaahhh…” Icha pun squirt, cairannya menyembur jauh. Icha kemudian menyiram tubuhnya dan membersihkan bekas masturbasinya di tubuhnya.

Dalam hati Icha berkata, sampai kapan dia harus memenuhi hasrat dengan masturbasi seperti ini. Dia ingin kembali merasakan penis sungguhan yang bisa memuaskannya.

***

Sementara itu Adi merasa kurang bergairah lagi kepada istrinya setelah dia merasakan memek dari Ratna sekretaris pribadinya. Pasca kejadian itu, Ratna tidak masuk kantor selama seminggu. Alasannya sakit. Adi selaku pimpinan mengizinkannya dan menutupi aibnya dari karyawan lain.

Adi berniat menjenguk Ratna di kosannya. Ternyata Ratna tidak tinggal di kosan layaknya mahasiswa, namun di sebuah rumah kontrakan bersama adiknya. Adiknya sedang pulang kampung sehingga Ratna sendirian di sana. Ratna mengizinkan Adi untuk datang menemuinya. Selepas jam kerja Adi berangkat menuju kontrakan Ratna dengan bersemangat. Adi tidak sabar kembali menikmati wajah cantik dari mojang tersebut.

Adi sudah sampai di rumah Ratna, Ratna membukakan pintu, dia berpakaian santai dengan hijab yang dikenakan menghiasi wajahnya.

“Pak Adi, silahkan masuk.” Ujar Ratna

“Iya makasih Ratna.” Adi pun masuk lalu duduk di kursi tamu yang ada di rumah itu.

“Sudah berapa lama tinggal sini? Tanya Adi penasaran

“Lumayan mas, sudah 5 tahun lebih sejak aku kuliah. Ini kebetulan masih punya saudaraku, jadi dikasih murah sama dia.” Ujar Ratna.

“Kamu sendirian?” Tanya Adi.

“Iya, adikku yang masih kuliah lagi pulang kampung, soalnya belajar online” ujar Ratna.

“Hhhm….. Ratna, maafin aku ya atas kejadian kemarin.” Ujar Adi.

“Loh, kenapa pak? Aku justru terima kasih sama Pak Adi, kalau waktu itu bapak gak datang, entah bagaimana nasib aku.” Ujar Ratna.

“Tapi aku dah ngambil perawan kamu Ratna.” Ujar Adi.

“Hhhm… iya pak, aku sekarang udah gak perawan. Tapi daripada diambil para preman itu, mending diambil bapak aja.” Ujar Ratna dengan muka memerah.

“Hhmmm… maafin aku ya Ratna..” ujar Adi sekali lagi..

“Pak.. Jujur, setelah peristiwa itu aku kepikiran terus. Kepikiran pas penis bapak masuk ke vagina aku. Walaupun sakit tapi enak akhirnya.” Ujar Ratna

“Maksud kamu gimana Rat?” ujar Adi.

“Aku ingin mengulangi lagi waktu itu. Tapi dalam kondisi yang lebih enak, tidak seperti kemarin.” Ujar Ratna.

“Kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?” Tanya Adi meyakinkan.

“Iya pak, aku suka sama kamu. Tapi sayang kamu sudah punya istri.” Ujar Ratna.

***

Sementara itu, di rumah Adi, Icha masih gelisah karena sudah lama tidak mendapatkan jatah. Walaupun sudah onani saat mandi, dia tetap merasakan keinginan untuk melakukan hubungan seks dengan laki-laki.

Dalam hati dia mulai bertanya kepada dirinya sendiri, haruskah aku selingkuh dengan pria lain? Setan cukup menggoda pikirannya untuk melakukan sesuatu yang dilarang baik menurut agama maupun norma sosial. Tapi hasratnya membuatnya berpikiran kesana. Tidak adanya anak membuatnya tidak punya hiburan. Dia ingin bercinta, namun dia juga bingung dengan siapa.

Dalam pikirannya, muncul kekesalan dengan tingkah laku suaminya yang seorang sudah bosan dengannya. Dia insecure apakah dirinya sudah tidak seksi atau menarik lagi. PIkirannya melayang-layang kemana-mana. Dia takut Adi akan meninggalkannya.

Di tengah kegalauannya, tiba-tiba ada seorang kakek tua yang mengucapkan salam. Dia keluar dan mendatangi kakek itu.

“Ada apa kek?” Tanya Icha. Terlihat bahwa sang kakek membawa alat untuk memotong rumput.

“Maaf neng, saya mau menawarkan jasa potong rumput. Barangkali mau dipotong rumput di halaman rumahnya.” Ujar si kakek.


“Hhm…. Gimana ya kek, boleh deh…” ujar Icha.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd