Blind Date
Oke, lanjut lagi ya karena lagi gabut pengen nulis dan ada bahannya juga
. Setelah cerita ini keluar dari track awalnya, ane mau sharing lagi hasil hunting dari aplikasi dating pertemanan.
Kali ini ga banyak drama seperti sama Arin yang akhirnya berujung kentang kok, suerrr deh..heeh..beneran
. Ya kayak makan steaklah, ada kentang ada daging
. Nah TS biasa memulainya dengan Mashed Potato, baru menyantap daging sirloinnya kemudian.
Jadi setelah selesai dengan Mrs. L, ane kembali maen aplikasi Tinder via Web. Seperti biasa, sempat match dengan beberapa TO, namun TOnya pasif hanya mau ditanya tidak ada feedback, belum lagi suka slow respon banget, hingga akhirnya ane mentok untuk melanjutkan SSI.
Ada juga yang awalnya berjalan mulus, namun saat ditanya kerjaannya, ngomongnya rada gede, ada yg ngaku hobinya golf, staycation di hotel mewah di jakarta, punya butik, toko perhiasan, dan keduanya berdomisili di Medan dan Pekanbaru (2 TO). Karena obrolan nyambung, doi ajak ane move ke WA, walau ane ragu jg ngasih no wa, dan lebih prefer pake tele sih. Obrolan hari hari berikutnya normal lah, hingga di suatu ketika ada kemiripan di 2 TO domisili Sumatera ini.
Dengan bahasa yang berbeda, namun pointnya sama, jadi mereka cerita bisa sukses karena lagi invest di salah 1 perusahaan batubara di Kaltim. Maennya rapi dan halus sih benernya, sebatas pamer penghasilan namun tidak menawarkan atau mengajak kita untuk joint, tapi sekedar memancing rasa penasaran kita.
Namun karena ane memang tidak ada minat dengan investasi apapun, so ane skip keduanya.
Selama maen aplikasi gini, ane pernah ketipu ga? Ya pastinya pernah lah
. Jadi ceritanya ane match dengan salah satu TO berumur belia, sekitar 22an, body langsing face rada kearab2an. TO ngakunya lagi liburan semester, kampusnya di Surabaya namun lagi liburan di rumah saudaranya di Tangerang.
Setelah ngobrol lumayan lancar, ane ajak move ke WA, doi mau. Kebetulan saat itu, niatan untuk menjadi SugDad muncul, walau masih tipis2lah..misal ane tawarin isiin gopay untuk beli gofood karena doi belum makan saat ane tanya. Doi tidak minta saat itu.
Yang bikin ane rada yakin TO cewek tulen, yaitu doi sempat membalas pesan WA ane dengan voice note. Walau saat ane ajak Video Call doi menolak dengan alasan baru bangun tidur dll.
Hingga pada akhirnya, di suatu hari ane mengajak doi untuk meet up di salah 1 Mall di Jakarta doi mau, walau mesti jauh jauh dari Tangerang.
Doi malah sempat mengutarakan keinginannya dengan pura pura ragu menurut ane, untuk staycation.
"Hmmm..aku benernya lagi pengen staycation" kata TO dimana awalnya pura2 ragu untuk mengutarakan keinginannya, namun setelah ane kejar, akhirnya TO bilang demikian.
"Oh ya udah, mau dimana, aku bukain kamar deh" tawar ane
"Enaknya dimana? Kasih rekom donk" kata TO
"Di hotel ini deket sama Mall..klo yg ini agak jauh" jelas ane merekom beberapa hotel yang dekat sama kantor ane, supaya ane ga ribet kesananya.
"Di hotel ini aja mas..tapi kamu temenin nginep kan?" Kata TO setelah memilih salah 1 hotel.
"Hmmm..aku temenin sampe jam 9 malem aja ya, gpp kan? Hehe" jawab ane
"Yah..aku sendirian donk. Tapi besok paginya ke hotel lagi kan?" Kata TO
"Oke, aku usahain pagi ke hotel lagi kok" jawab ane walau sebenarnya ragu, karena ane ada rencana mau Puasa Arrafah.
Jadi obrolan chat itu di hari Senin, rencana staycation hari Selasa, check out Rabu pas Hari Raya Idul Adha Muhammadiyah. Dan karena ane Lebaran ikut Pemerintah, jadi Rabunya ane baru Puasa.
"Oke, aku pesen sekarang ya?" Tanya TO
"Oke" kata ane
Tak lama kemudian, muncul WA dari doi
"Mas, udah aku pesan ya" kata TO sambil mengirimkan bukti bookingan hotel via aplikasi
"Udah kamu bayar?" Tanya ane
"Lho, gimana sih mas, katanya mau bayarin? Itu masnya tinggal bayar aja" Kata TO menyertakan kode Virtual Account, yang ane tidak sempat cek lagi kevalidannya.
"Hmm..tunda dulu ya, besok aja kalo kita dah ketemu, kita pesan bareng2. Beneran kok" kata Ane
"Lho kenapa? Kan aku pesennya pake nama kita berdua" tanyanya heran
Akal sehat ane saat itu baru tersadar, kalo ane maen bayar2 aja, padahal tau orangnya aja belum, gimana bisa check in bareng dah, lagian nama yang ane pake kan nama samaran
. Yang ada dia malah check in sendiri dan ane ga bisa nyusul, mana ratenya 1,2 juta
Memang dah kalau otak dah mikirnya selangkangan, kadang suka jadi bego.
Hari Selasa pagi, ane WA doi, namun baru dibalas agak siang.
"Jadi kesini ga?" Tanya ane
"Aku baru bangun, siap2 dulu ya" jawab TO
Sejam kemudian, TO kembali chat ane
"Mas, bisa kirimin gopay ga buat gocar ntar? Aku lagi catok rambut" kata doi
Tak lama doi mengirim video seorang wanita yang mirip dengan foto profil doi di aplikasi sedang menggunakan hairdryer.
Tanpa berpikir panjang, ane kirimlah doi gopay senilai dengan estimasi rate gocar dari Tangerang ke Jakarta. Serba salah memang, minta doi talangin dulu, belum tentu doi punya duit atau mau.
Tiga puluh menit kemudian, TO mengirim sebuah foto sedang berada di sebuah mobil dengan posisi duduk di belakang driver.
"Aku jalan ya.." caption image dari TO
Karena perkiraan ane perjalanan TO membutuhkan waktu sekitar 1,5 sd 2 jam, maka ane putuskan untuk tidur sejenak. Tidak sampai 1 jam, ane terbangun iseng iseng cek WA, ternyata ada chat dari TO.
"Mas..mas..kemana?" Chat TO beberapa kali
"Hehe sori..aku ketiduran" balas ane
"Owh..ya udah tidur aja dulu mas" katanya
Kemudian TO chat lagi beberapa saat kemudian.
"Mas..bisa kirim gopay 50k ga? Ini drivernya ga mau diganti cash e toll nya" kata TO
Ane yang merasakan kejanggalan saat itu, akhirnya mulai kesal.
"Ga bisa..kasih cash aja, ntar kuganti" balas ane
"Iya mas, aku udah coba, tapi drivernya ga mau cash" alasan TO kemudian
Entah kenapa ane saat itu kepikiran untuk membuka profil doi di aplikasi, dan..ternyata ane sudah Unmatch sama doi, sehingga ane tidak bisa mengakses profil TO, dan history chat ane sama doi otomatis lenyap.
"Owh..Tinderku udah dihapus ya
" balas ane antara meledek tapi kesel
Dan tiba tiba saja, setelah TO membaca chat ane tersebut, WA ane di block sama doi.
"Degghh..." hati ane terhenyak saat itu, antara shock merasa ditipu, kesel mangkel jadi satu, walau secara nominal ga besar juga tapi cukuplah kalau buat BO di Michat
.
Akhirnya ane pulang ke rumah, dalam perjalanan sambil menyetir mobil, ane masih merasa gondok, antara kesel, bego, shock, namun beberapa kali mencoba berpikir positif dengan membuka chat WA yang ane hide, takutnya saat ane jalan pulang, TO beneran datang dan ane mesti putar balik lagi. Namun hingga sampai di rumah, tidak ada chat lagi dari TO. Bahkan saat ane cek profile WA TO dari Nomor WA ane satu lagi, TO sudah berganti foto profil lagi yang lebih jelas menampakkan wajah dan tubuhnya. Jadi antara foto profile TO di Tinder dan WA itu sama orangnya. Nama di rekening gopaynya pun nama cewek yang ane duga memang benar dia.
Sebulan setelahnya, akhirnya
ane putuskan untuk mendelete akun Tinder ane secara permanen, karena sesuatu hal yang membuat ane merasa sangat tidak nyaman dan aman lagi untuk bermain aplikasi tersebut, namun ane tidak bisa ungkap disini ya.
Pesan TS, ane share pengalaman seperti ini bukan untuk dibully ya para suhu
. Ambil pelajarannya, agar berhati hati bermain aplikasi, karena modus penipuannya sekarang lebih rapi dan halus pisan. Penipu disitu tidak lagi agresif dan to the point meminta uang dengan berpura pura sebagai wanita, tapi yang beneran wanita juga bisa nipu kok. Mereka sekarang lebih sabar banget, melayani alur chat kita bahkan bisa bersikap GFE banget, walau ada juga sih modelan pengemis online, baru kenal langsung nodong minta dikirimin gofood dengan alasan belum makan dari kemarin.
Btw itu subjektif berdasarkan pengamatan dan pengalaman ane ya, karena TO yang baik dan akhirnya jadi teman di IG juga ada, yang beneran lagi cari jodoh juga ada. Yang berakhir dengen ekse juga ada
(next update)
Oh ya, ke 3 TO diatas sama sama tidak mencantumkan Distance Mile nya alias jarak lokasi dari tempat kita. Mungkin itu salah 1 trigger buat lebih waspada bagi suhu suhu yang baru mau atau sudah bermain Tinder.
Bersambung..