Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

Bimabet
Sedikit intermezo:

Ini adalah salah satu chat yang biasa dikirimkan Mrs.??? setiap pagi dalam kurun waktu seminggu ini.


Sedikit bocoran, jadi dalam cerita ini ada 3 wanita yang akan ane ceritakan, ada yg berperan sebagai pemeran utama maupun figuran hehe

Yang jelas ke3nya bikin ane crott dalam kurun waktu 2 hari :konak: :adek:

Siapakah pengirim chat tersebut?
 
Sedikit intermezo:

Ini adalah salah satu chat yang biasa dikirimkan Mrs.??? setiap pagi dalam kurun waktu seminggu ini.


Sedikit bocoran, jadi dalam cerita ini ada 3 wanita yang akan ane ceritakan, ada yg berperan sebagai pemeran utama maupun figuran hehe

Yang jelas ke3nya bikin ane crott dalam kurun waktu 2 hari :konak: :adek:

Siapakah pengirim chat tersebut?
Aduhh mantap banget om
 
ts gawe di salah satu bumn yang sukanya mengaudit?

hehehe maafkan klo salah, maafkan juga atas kelancangan komen

:bata::berbusa::bata:
 
Sedikit intermezo:

Ini adalah salah satu chat yang biasa dikirimkan Mrs.??? setiap pagi dalam kurun waktu seminggu ini.


Sedikit bocoran, jadi dalam cerita ini ada 3 wanita yang akan ane ceritakan, ada yg berperan sebagai pemeran utama maupun figuran hehe

Yang jelas ke3nya bikin ane crott dalam kurun waktu 2 hari :konak: :adek:

Siapakah pengirim chat tersebut?

Wallahh.... keren banget suhu.... juara emang suhu 1 ini... 🤣🤣🤣
 
Update

"Hai.." sapaku
"Hai..lagi dmn mas?" Tanyanya

"Dah di hotel ni..jadi ga?" Tanyaku
"Apaan?" Tanya Nuri

"VCS 🤭" jawabku
"Wkwwkwk..bentar ya" balas Nuri

Selang 5 menit kemudian, kuhubungi Nuri melalui sambungan Video Call. Dan ini merupakan kali pertama kami berbicara melalui HP bahkan bisa saling memandang satu sama lain setelah selama ini hanya ber chat ria.

Rasanya lucu sekaligus malu tentunya, setelah selama ini biasa ber chat mesum, baru akhirnya bisa berbicara langsung. Bahkan kami sempat merasa canggung mesti mulai darimana saat hendak VCS perdana ini.

"Mas aku malu" kata Nuri
"Hehe..iya aku juga bingung mesti ngapain" jawabku polos

"Ga usah aja ya..hehe" kata Nuri
"Yahh..bantuin aku ngeluarin donk hehe" rayuku

"Duh..beneran mas..malu ni" kata Nuri lagi
"Yah..masak tega buat aku kentang" jawabku

"Kan dah biasa dibuat kentang sama Arin..wkwkwk" kata Nuri meledekku kali ini
"Hahaa..sueekk..masih aja sempet bahas Arin" jawabku

"Udah ah..malu.." kata Nuri kemudian mematikan HP

"Maaf ya mas..aku malu..beneran ni 😂" kata Nuri namun kali ini melalui chat
"Yah nanggung ni.." balasku

"Ya udah kamu liat susu aja ya, sambil ngeluarin" kata Nuri lagi
"Oke"

"Drrrrtttt..liat donk nenennya" rayuku sesaat setelah Video Call tersambung kembali

Nuri pun pelan pelan mulai membuka dasternya dan mengeluarkan salah satu susunya.

"Duh..gede bener nenen kamu" kataku sambil mulai melakukan self service

Nuri tidak banyak berbicara kali ini, namun lebih banyak memperagakan adegan memainkan serta meremas susunya.

"Oh beb..gemes liatnya..rasanya pengen kuisep deh" kataku mulai meracau
"Sini mas..isep susu aku" jawab Nuri sedikit samar

Sepertinya dia juga pelan pelan mulai terangsang dengan adegan yang dia peragakan sendiri tersebut.

"Memek kamu basah ga?" Tanyaku
"Mmmhhh..iya mas basah ni" jawabnya

"Coba liat donk" pintaku

Lalu Nuri menunjukkan bagian memeknya yang telah basah tersebut.

"Dah ya mas..tut..tut..tut.." tutup Nuri seketika

"Jyaahhh..ni anak ngerjain gw" pikirku

Tak lama kemudian, Nuri mengirimkan sebuah image vaginanya dengan caption...

"Basah mas memek aku" demikian tulisnya

Namun lagi lagi dia buru buru menghapusnya

"Drrrttt...kok dimatiin si..kentang ni" protesku sesaat setelah aku menghubungi dia kembali

"Hehehe maaf..malu mas.." jawabnya
"Jyaahh..kentang ih..tanggungjawab hayooo" kataku menuntutnya

"Hahaha..kan dah biasa" ledek Nuri
"Hmmm..sueekkk.*** keluar2 ini" jawabku lagi

"Coba kamu mainin anu kamu jg donk" pintaku

Dan Nuri pun menurutinya, dia pun mulai menggesek gesek vaginanya dengan jarinya.

"Mas..ahhh..basah ni" kata Nuri
"Enak donk berarti..hahaaha" kataku kali ini

"Kemaren disuruh nyusul kesini ga mau si" lanjutku lagi meledeknya
"Ih..kamu mas.." jawab Nuri

Ya, sebelum aku berangkat, sebenarnya aku telah menyuruhnya untuk menyusul ke Surabaya, walau sambil bercanda saat itu. Nuri sendiri berdomisili di salah satu pulau yang letaknya di belahan atas Indonesia. Namun mengingat keterbatasan waktu dan sifatnya mendadak, membuat hal tersebut (bertemu untuk enak enak) baru sebatas wacana.

Dan saat aku sedang menikmati pemandangan indah ini, kembali Nuri meminta izin untuk tidak dapat meneruskannya.

"Mas..udah ya..adikku datang..tuuttt" tutup Nuri tiba tiba

"Mas maaf ya, kali ini ga bisa nerusin lagi..adikku masuk ke kamar soalnya" kata Nuri melalui chat

"Hehe oke, gpp.." balasku

Dan kembali aku dibuat kentang oleh wanita 😓. Akhirnya untuk menuntaskan hasratku tersebut, kubuka link Video JAV yang biasa dishare oleh salah satu suhu disini 🙄.

Sejam kemudian, setelah hasratku terpenuhi dengan tanganku sendiri, aku segera beranjak dari tempat tidur untuk mandi dan bersiap siap, mengingat saat itu sudah hampir jam 8 malam.

Benar saja tak lama setelah aku selesai mandi dan sedang berpakaian, seniorku Mas Yan mengabariku melalui pesan WA.

"Posisi dmn?" Tanyanya
"Di kamar mas, lagi siap2" balasku segera

"Temenku dah mau nyampe..jam 9 ketemu disana" kata Mas Yan
"Oke" balasku singkat.

Setelah aku selesai bersiap dan memesan taksi online, kami berdua lantas segera menuju sebuah tempat karaoke yang ternyata sudah tidak asing bagiku. Tempat dimana aku pernah membooking salah satu LC disana untuk kubawa pulang ke hotel.

Sedikit kilas balik, sebut saja namanya Vee. Dia kupilih menjadi wanita pendampingku malam itu, sekitar 2 tahun yang lalu kalau aku tidak salah ingat. Selama kurang lebih 5 jam kami bercengkerama di room. Bernyanyi bersama, berpelukan hingga berciuman biasa kami lakukan selama karaoke berlangsung sebagaimana tamu lain pada umumnya.

Saat itu, hampir jam 3 pagi, tandanya acara ini akan segera berakhir. Entah kenapa, saat itu pikiran mesumku muncul, hingga kucoba untuk meraba raba payudaranya selagi memeluknya dari belakang, sesuatu hal yang jarang kulakukan selama ini kepada LC lainnya. Namun, tidak seperti LC2 lainnya, dia diam saja saat itu dan malah membiarkanku meremas remas payudaranya. Paling saat ada GRO atau Waitress yang masuk ke room kami, barulah dia menyuruhku berhenti.

Aku sedikit kecewa sebenarnya, kenapa baru kulakukan hal ini saat waktu tersisa sekitar 10 menit lagi. Otomatis birahiku naik kala itu, dan aku mencoba merayunya untuk mengajaknya ikut ke hotel. Lalu kuminta nomor hpnya, dan bertanya berapa kompensasi yang harus kubayarkan. "Nanti saja, ga enak kalo ketauan Mami" jawabnya saat aku bertanya soal mahar.

Kemudian saat dia mengantarku menuju pintu keluar, dia meminjam HPku lantas mengetik sebuah angka nominal yang cukup membuatku tercengang saat itu. Ya, karena itu memang pengalaman pertamaku untuk berencana kencan singkat dengan seorang LC.

Sampai di hotel, aku menjadi sedikit bimbang mengingat harga yang ditawarkan cukup mahal, terlebih merupakan pengalaman pertamaku mengeluarkan sejumlah uang yang cukup banyak hanya untuk kenikmatan sesaat, rasanya sayang juga pikirku saat itu.

Namun nafsu yang sudah diubun ubun serta rasa penasaran yang tinggi mengalahkan akal sehatku. Kuiyakan tawarannya saat itu. Sejam lebih aku menunggunya, hingga akhirnya sekitar jam 5 Subuh dia menelpon dan mengabariku kalau dia sudah sampai di Lobby Hotel. Aku suruh Vee untuk langsung naek ke kamar, karena sebelumnya saat aku tiba di Hotel, Security Hotel membantu kami naik lift dengan menggunakan kartu aksesnya.

"Mas..di kamar berapa?" Tanya Vee saat menelpon kembali
"Udah naek langsung aja ke lantai 5" jawabku

"Ini aku ditanya sama resepsionis, kamarnya atas nama siapa? Terus gimana donk?" Lanjut Vee lagi

"Ya udah..aku jemput ke bawah..tunggu depan lift ya" pintaku kepada Vee

Akupun terpaksa turun untuk menjemputnya ke bawah, daripada malah panjang urusannya.

"Ting..." saat pintu lift terbuka.

Kulihat Vee sudah standby di depan pintu lift, lalu segera kusuruh dia agar masuk ke dalam lift.

"Ayo buruan.." ujarku dengan sedikit khawatir

Saat Vee hendak masuk ke dalam lift, kudengar suara batuk beberapa orang lelaki dari arah resepsionis seperti hendak menyindirku, namun kuabaikan saat itu.

Dan akhirnya kamipun tiba di dalam kamar, walau rasa khawatir masih melandaku mengingat persis di depan kamarku, merupakan kamar temanku yang berencana untuk check out saat Subuh karena hendak kembali ke Jakarta terlebih dulu.

"Mas..boleh dilunasi dulu pembayarannya?" Tanya Vee sesaat setelah duduk di kursi kamar.

Ebuset dah, ini mau ngewe aja dah kayak urusan bisnis, pikirku sedikit heran

Akhirnya segera kuserahkan beberapa puluh lembar merah sebagai pelunasan. Vee pun menghitung uang tersebut dengan seksama, sedangkan aku menunggunya sambil menikmati sebatang rokok. Vee kemudian ikut menyalakan sebatang rokok menthol yang menjadi kegemaran cewek smoker pada umumnya.

Kami bersantai sejenak sambil mengobrol, sebelum akhirnya memulai pertempuran syahwat yang kunanti nanti.

Vee menyuruhku segera berbaring di tempat tidur. Lantas dia pun memulai melucuti pakaiannya satu persatu hingga akhirnya polos tanpa busana. Aku pun tak mau kalah, dan segera menanggalkan pakaianku.

Dia lalu naik ke atas ranjang, lalu mulai mengocok lembut penisku yang sudah setengah berdiri. Dijilatinya seluruh permukaan kulit kelaminku, mulai dari ujung penis hingga buah zakarku. Tak lama, Vee mulai melumat habis batang penisku dan mengulumnya naik turun.

"Mmmhhhh..." memang beda sensasinya. Selain cantik, dia juga sangat telaten dan sabar saat mengoral penisku. Rasanya kalau lama lama begini, aku bisa segera crot duluan, dan lenyaplah duit sekian juta begitu saja.

Aku lantas memintanya menyudahi mengoralku. Kemudian kusuruh dia mendekat ke arahku dan berbaring di sebelahku, agar aku bisa menghisap payudaranya.

Payudaranya terhitung sedang, mungkin ukurannya sekitar 34 namun pas di tangan. Dia membiarkan payudaranya kunikmati semaksimal mungkin sambil mengocok ngocok penisku.

Setelah cukup aku bermain main dengan payudaranya, Vee lalu meraih kondom yang telah dia siapkan sebelumnya. Penisku lalu dibungkus dengan kondom tersebut, kemudian dia hisap kembali penisku agar mendapat tambahan pelicin saat penetrasi.

Posisi pertama bercinta kami yaitu, WOT. Vee lalu mengarahkan penisku ke dalam vaginanya.

"Blesshhh.." saat penisku terbenam seluruhnya di dalam vaginanya.

Dia lalu mulai bergerak naik turun secara teratur serta diselingi dengan gerakan maju mundur seperti sedang mengulek ulek penisku, sehingga membuat kedua payudaranya terlihat sedikit berguncang guncang tepat di depan kedua mataku.

Aku memang paling suka dengan posisi ini, selain bisa melihat ekspresi wajah lawan kita saat keenakan tentunya juga bisa menikmati pemandangan indahnya payudara saat menggelantung dan berguncang.

Namun tak lama Vee bisa bertahan dengan posisi ini.

"Mas gantian donk" pinta Vee

Lantas aku pun berganti posisi di sebelah atas. Dan buru buru kembali kutancapkan penisku ke dalam vaginanya agar tidak kehilangan momentum..

"Jlebhhhh.." kembali penisku tertanam di dalam vaginanya.

Segera kuayun pinggulku ke depan lalu ke belakang secara bergantian mulai dari tempo pelan hingga sedang, namun konstan.

"Plok..plok..plok.." saat kelamin kami berulang kali beradu

Kulihat ekpresi wajah Vee yang seperti menikmati hujaman demi hujaman penisku di vaginanya, entah palsu atau sungguhan. Matanya terpejam dan mulutnya sedikit terbuka mengeluarkan desahan demi desahan. Namun yang namanya Wanita Bayaran, tentunya kita tidak bisa mengukur dengan pasti seberapa puas dia menikmati hubungan seksual dengan para tamunya. 30 menit telah berlalu, dan aku nampak belum ada tanda tanda hendak orgasme.

Vee pun mulai mengeluh, capek. Vaginanya juga mulai mengering, sehingga dia meminta waktu untuk istirahat sebentar..

"Mas, aku isep aja ya?" Tawar Vee
"Ga mau ahh..masak malah jd BJ" jawabku.

Akhirnya setelah 5 menit beristirahat, kami pun melanjutkan kembali persetubuhan kami. Dan akhirnya kira kira 10 menit kemudian, aku akhirnya mendapat orgasmeku.

Kulihat jam sudah pukul 7 pagi, dan kondisinya aku belum tidur dari malam, belum sarapan dan mesti checkout hari itu juga.

Setelah beristirahat serta berpakaian kembali, Vee pun pamit untuk segera pulang.

Lalu kukirimkan beberapa foto saat Vee hanya mengenakan BH saat sedang berganti baju kepada Franz.

"Apaan..?" Tanyanya
"Itu gw habis ML sama LC semalem" jawabku..

"Kok bisa?" Tanya Franz

Akhirnya kuceritakan hal tersebut sama seperti diatas kepadanya.

"Hahh..yang bener loe? Mahal amat" tanyanya tak percaya
"Wkwkwkwk..serius nyong" jawabku

Franz hanya bisa terheran heran dan membullyku karena sampai membayar segitu mahalnya...

Vee


Bersambung...

Rencananya hanya mau buat 1 episode, malah jadi 3 episode 😂😂

"Apakah sudah masuk pemeran utamanya?" Belum, malah jd cerita flashback 🙈
Next apdet baru masuk ke TO utamanya 😁
 
Terakhir diubah:
Kurang greget akh...
Ada transaksi bisnis .nya....

Yang kisah perjalanan hubungan seperti dengan Arin itu tuh...
Bikin seru...
 
Bimabet
Kurang greget akh...
Ada transaksi bisnis .nya....

Yang kisah perjalanan hubungan seperti dengan Arin itu tuh...
Bikin seru...
Kan belum mulai cerita intinya wkwkwk..baru flashback tempat..lagian ini cerita ONS, ga perlu proses sepanjang kyk Arin 🤣
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd