Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

Baru selesai baca ceritanya .. bener2 keren pengalaman dan ssi suhu GT.. semoga selalu sehat dan bisa ketemu sama arin lgi hu ..
Hmmm..makasi hu..btw ane baru dapet cerita yg tak terduga ni, lbh singkat dan lbh berkesan kayaknya drpd cerita Arin. Dan pastinya tidak kentang hahahaha
 
Hiks..dah siap aplot, lagi copy2 link image dan video malah kehapus ketikan dari semalem gara2 kerefresh..

Maaf ya suhu sekalian, harap bersabar
Udah ane copas ke double tab padahal, cuma karena copasan terakhir berisi link video, pas mau ane copas lagi ya ilang itu cerita. Padahal posisi dah ke refresh..kayaknya ke auto refresh gegara ane bolak balik keluar masuk browser wkwkwkwk
 
~Akhir Cerita Arin~

"Waktu terus berlalu..seiring langkahku..
Mencoba tuk lewati..hari demi hari"


*bagian yang hilang* funkop

Mei 2019,

Tak terasa telah 6 bulan kujalani hubungan ini dengan Arin. Aku berpikir untuk kembali fokus dengan tujuan awalku berkenalan dengan para wanita kenalanku di aplikasi pertemanan ini, tak terkecuali Arin. Walau lebih banyak pengalaman pacaran yang kurasakan bersamanya dan kebanyakan berakhir kentang, namun tak kupingkiri cukup mempunyai kesan tersendiri buatku.

Namun yang terjadi sekarang, hubungan ini mulai terasa semakin hambar. Komunikasi semakin jarang kami lakukan dibandingkan sebelumnya yang memang juga jarang. Aku mulai malas untuk menghubunginya. Saat ini ego kami masing masing yang berbicara. Herannya Arin seperti kesal saat aku mulai jarang menghubunginya, sedangkan dia sendiri tidak berupaya menghubungiku.

Aku mulai tidak fokus dan tidak sabar untuk segera menikmati hasil dari buah yang kutanam selama 6 bulan ini. Akhirnya rencanaku tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar dan terencana. Beberapa kali aku sudah mulai terang terangan untuk mengajaknya menginap, walau kusampaikan dengan sedikit bercanda. Tidak dengan cara yang lebih smooth lagi.



Untungnya Arin tidak terlalu curiga dengan hal tersebut. Namun responnya seperti tidak menolak namun tidak juga mengiyakan. Alasan yang dia kemukakan saat ini adalah karena keberadaan temannya yang bernama Lala yang tinggal menumpang bersamanya beberapa bulan ini. Dia tidak mungkin meninggalkan Lala seorang diri di kosan, karena Lala juga khawatir ketahuan tinggal disitu saat Arin tidak berada di kos misalnya.

Selain itu, berdasarkan ceritanya selama ini, terdapat beberapa hal yang dapat kusimpulkan mengenai kehidupan sexnya selama ini. Pertama, dia menikah di usia yang relatif masih muda, yaitu usia 19 tahun. Setahuku juga pernikahan tersebut bukan karena hamil di luar nikah, karena hingga kini dia belum memiliki anak dari pernikahannya kemarin. Selain itu, sepertinya dia belum mengenal sex di luar nikah alias masih lugu dalam hal itu, walau masih bisa terbantahkan bila akhirnya dia mengenalnya suatu saat nanti. Lingkungan keluarganya pun kudengar cukup religius sebagaimana ceritanya, walau dia juga tidak teratur menjalankan kewajiban 5 waktunya.

Beberapa pernyataan yang pernah terlontar darinya saat aku secara tersirat mengajaknya untuk ML, yang kukemas dalam suasana bercanda saat itu.

"Aku takut mas, kita kan bukan suami istri"
"Ntar kalo hamil gimana?"

Aku sempat geli mendengar keluguannya tersebut saat menanggapi ajakanku tersebut, walau tentu ada benarnya dan tetap kuhargai pemikirannya tersebut. Terus buat apa dia mau menjalani hubungan terlarang denganku ini, apa hanya sekedar bertemu dan ditraktir makan, barangkali yang ada dalam pikirannya.

Tak terasa, saat ini Umat Muslim kembali bertemu dengan Bulan Ramadhan. Saatnya untuk lebih fokus dalam beribadah dan memperbanyak amalan, tak terkecuali dan terutama buatku pribadi.

Waktu pulang kerja yang menjadi lebih awal selama Bulan Ramadhan, membuatku susah untuk mengatur waktu bertemu dengannya. Hal ini telah kusampaikan kepadanya, saat pertemuan terakhir kami minggu lalu.

Selama ini aku memang cukup jarang melakukan buka bareng bersama teman temanku, terutama di 10 hari pertama yang biasanya lebih banyak kulakukan di rumah bersama keluarga, terutama untuk memotivasi anak anakku dalam berpuasa.

Seminggu pertama, rasa kantuk dan keinginan untuk merokok menjadi godaan terbesar yang kurasakan. Jalanan ibukota juga menjadi lebih macet dibanding tahun lalu disaat jam pulang kerja, setelah waktu Ashar.

Bagaimana dengan Arin? Di beberapa kesempatan, kutanya dia melalui wa saat waktu menjelang berbuka, dan dia mengirimkan foto sedang bukber dengan teman kerjanya, dan begitu pula halnya saat kulihat di beberapa status wa nya di hari lainnya dia seringkali berbuka puasa bareng teman teman di tempat kerja sebelumnya

Tak terasa puasa sudah memasuki minggu ketiga, dan anak istriku sudah berangkat untuk mudik ke kampung terlebih dahulu. Pertimbangannya tentu saja supaya dapat bertemu kedua orangtuanya lebih lama, dan tiket pesawat yang tidak semahal saat beberapa hari sebelum Lebaran.

Kesempatan ini tentunya tidak kusia siakan untuk bertemu Arin.

24 Mei 2019
Hari dimana aku berencana mengadakan acara bukber bersama bekas teman sekantorku, sekalian melakukan reuni kecil tentunya. Kebetulan Arin saat itu sedang shift siang, sehingga jam kerjanya baru berakhir sekitar jam 10 malam. Rencananya sepulang dari acara bukber, aku hendak menghampiri ke tempat kerjanya. Acara bukber pun akhirnya terlaksana, di salah satu hotel di Jakarta Selatan yang menawarkan Paket Berbuka Puasa. Walau hanya sebanyak 12 orang yang hadir saat itu, namun aku cukup puas karena rencana awalnya hanya sekedar kumpul dengan beberapa temanku saja namun akhirnya bertambah menjadi 12 orang yang ingin ikut kumpul.

Acara tersebut berakhir sekitar jam 19.30 wib. Sepulangnya darisana aku lantas segera menghubungi Arin, untuk mengabari rencana kedatanganku.

"Drrrttt..halo.." sapaku membuka obrolan
"Halo mas.." jawab Arin dari balik meja kerjanya

"Lagi sibuk ya?" Tanyaku
"Iya ni, tiba tiba ada kerjaan tambahan" ujarnya sambil menaruh hp di samping monitor komputernya.

"Yah..aku ga jadi kesana berarti?" Kataku
"Emang dah sampe mana?" Tanyanya sambil menatap layar komputer

"Ya kira kira 10 menitan dari kantor kamu" jawabku
"Yah gimana donk, aku lagi sibuk banget" kata Arin lagi

"Ya udah gpp, aku pulang aja klo gitu" jawabku
"Wait.." ucapnya memotong pembicaraan, tampak dia sedang berbincang dengan temannya, masalah kerjaan sepertinya.

Setelah kutunggu beberapa saat.
"Mas ntar kutelpon balik ya..tut..tut..tut" tutupnya sepihak.

Bukan kali ini saja dia berlaku demikian. Pernah di suatu hari, aku sampai kesal dan marah kepadanya. Dan sampai akhirnya kukirim pesan melalui WA.

"Etikanya setelah menutup telpon mendadak itu minta maaf. Ga usah janji mau nelpon balik deh, kalau ga pernah terealisasi" sindirku melalui WA saat itu.

Arin hanya meminta maaf saat itu, namun kembali terulang saat ini. Aku mengerti dengan kesibukannya sebenarnya. Namun aku orang yang selalu diajarkan soal etika, bagaimana menghargai orang dengan sebaik mungkin.

28 Mei 2019
Hari dimana akhirnya aku bisa berjumpa kembali dengannya setelah sekian minggu tidak bertemu.
Walau harus menunggu sekitar sejam lebih untuk menjemputnya, mengingat perbedaan jam pulang kerja kami yang berbeda, akhirnya aku hanya bisa sabar menunggu demi berjumpa dengannya.

Jam 17.30 akhirnya aku tiba di tempat kerjanya, kemudian kubawa dia segera menuju cafe langganan terdekat, mengingat waktu berbuka yang kian dekat, tersisa sekitar 20 menit saja saat itu. Selain itu, aku kurang nyaman bila berbuka puasa di mall yang biasanya sangat ramai saat waktu berbuka puasa.

"Ih..dah gede ga puasa" ledekku yang mengetahui kalau dia sedang mendapat tamu bulanan.
"Hahaha namanya juga cewek" jawabnya

Dan sudah jelas, menu kentang goreng siap tersaji hari ini, pikirku sedari pagi saat mengetahui dia tidak berpuasa hari ini.

"Hett..hayo batal puasanya hahaha" celetuk Arin saat kusentuh payudaranya
"Kok batal? Kan ga ngapa2in, hehe" Tanyaku sambil tertawa

"Ya batallah, pegang2 juga..kan lagi puasa" jawabnya sambil tertawa
"Batal itu kan kalo begituan hahaha" jawabku ngeles

Tak lama, kamipun sampai di cafe tersebut. Dan mengingat waktu berbuka yang tinggal 5 menit lagi, maka segera kami masuki cafe tersebut tanpa adegan berkangen kangen terlebih dahulu.

Dan ternyata hari itu, suasana cafe sedang ramai dengan pengunjung yang juga mengadakan acara bukber bersama rekan kerja sekantornya. Kamipun akhirnya mendapat tempat di ruang outdoor, sebuah taman kecil dengan 2 meja dan kursi yang merupakan tempat smoking area yang juga menghubungkan dengan sebuah klinik yang terdapat disebelah cafe tersebut.

Setelah memesan beberapa makanan dan minuman, tak lama Adzan Maghrib pun berkumandang. Segelas teh hangat menjadi takjil pembatal puasaku. Tak lama, beberapa orang pria keluar dari cafe tersebut dan berpindah duduk di meja sebelahku, tentunya untuk merokok.

Aku mulai tidak nyaman dengan kondisi tersebut, karena pastinya pembicaraan kami sedikit banyak akan terdengar oleh mereka. Aku pun menjadi ragu untuk meninggalkan Arin seorang diri, saat aku hendak menunaikan sholat maghrib di lantai atas. Walau aku tahu, tidak bakal ada laki laki iseng yang berani mengganggunya, karena bakal habis didamprat olehnya. Seperti ceritanya tempo hari saat seorang Polantas yang balik dimarahi olehnya saat hendak menilangnya. Begitu pun halnya dengan nasib seorang atasannya dari kantor pusat yang hendak melecehkan dia dan teman kerjanya, yang berujung PHK karena inisiatif pengaduan yang dilakukan Arin.

Setelah selesai Sholat, aku lantas menyuruh Arin agar segera menghabiskan makanannya. Kemudian kuajak dia untuk pergi, berpindah ke tempat lain.

Setelah berpelukan dan bercipika cipiki sebentar, lalu segera kutancap gas menuju Mall yang lokasinya tidak jauh darisitu.

"Mau ngapain ke mall mas?" Tanya Arin
"Mau kangen2an sama kamu, hehe" jawabku

Arin tampak belum menyadari maksudku, atau mungkin dia diam saja walau sudah mengetahuinya.

"Mau yang square atau mall?" Tanya Arin lagi
"Mana aja deh sama aja" jawabku

Sekitar 10 menit kemudian, kami pun sampai di salah satu mall sebagaimana yang ditanya Arin barusan.

Setelah berputar putar menuju parkiran atas, akhirnya kudapatkan sebuah parkir kosong sesuai kriteria yang kucari, yaitu berada ditengah dan diapit oleh dua kendaraan disebelah kanan maupun kirinya. Selain itu letaknya agak jauh dari pintu masuk maupun keluar menuju bangunan mall dari lantai parkir tersebut.

Setelah kuparkir mobil dengan sempurna, lalu segera kupeluk Arin dan mulai menciumnya.

"Cupp...mhhhuaahhhh"
Seperti biasa Arin memejamkan mata saat mulai kulumat bibirnya.

"Mmhhhhh..." desahnya saat mulai kuraba kedua payudaranya sambil berciuman. Nafasnya sedikit memburu saat mulai mendapat rangsangan dariku.

Tiba tiba kuperhatikan seorang bapak yang sedang berjalan hendak melintas di depan mobil kami, maka sejenak kuhentikan mencium Arin sembari menunggunya melintas. Ternyata dia merupakan pemilik mobil yang terparkir di sebelah kanan mobilku. Mobil keluaran LCGC berwarna silver yang biasa digunakan sebagai taksi online.

Kutunggu beberapa saat hingga dia menyalakan kendaraannya, namun mobil tersebut tak kunjung beranjak dari sebelahku.

"Hmm..ni orang ngapain diem di mobil sendirian daritadi" ujarku kepada Arin

"Ya udah turun aja yuk" ajak Arin
"Yah jangan, kan masih mau kangen2an" ujarku sambil memeluknya kembali serta mengecup pipinya.

Akhirnya aku tak habis akal, segera kurebahkan sandaran kursiku agar tak terlihat bapak tersebut.

"Mmuaahhh..." saat kembali kukecup bibir Arin
Selanjutnya sudah bisa ditebak, kuselipkan tanganku kedalam tanktopnya yang berwarna hitam yang dilapis dengan kemeja berbahan katun tebal berwarna orange.

"Aahhhh..." desah Arin saat kusentuh puting susunya
"Aaahhhhhh.." desahnya semakin panjang saat mulai kuhisap puting susunya, setelah kusibakkan tanktopnya kebawah payudaranya.

Arin berusaha menggapai telingaku dengan menggunakan ujung lidahnya, selagi aku sedang melumat dan memainkan puting susunya dengan lidahku.

"Aaahhh...mas...jangan" ucapnya saat aku merogoh area vaginanya dari luar celananya.

Kurasakan seperti ada tonjolan pembalut yang menutupi area vaginanya tersebut.

"Jangan kenapa sayang? Takut tambah basah ya? Hehe" ledekku kemudian
"Auk ahh" jawabnya dengan nada manja.

Dengan kondisi payudaranya yang masih terbuka, lantas kuambil HP dari Dashboard mobil lalu kuarahkan ke payudaranya dengan mode camera standby untuk mengambil gambar payudaranya.

Tidak ada reaksi penolakan saat itu, sehingga kulanjutkan dengan memencet tombol berwarna putih di layar hp, untuk mengabadikan payudaranya yang mungil.

Begitupun halnya saat kuganti menjadi mode video lalu kurekam saat tanganku meremas remas halus payudaranya, tidak ada reaksi keberatan darinya.

"Hmmm..lumayanlah jadi ga kentang kentang banget" pikirku

Dan setelah hampir satu jam bermesuman, kuputuskan untuk segera pulang saja. Saat mobil telah kujalankan pun, mobil disebelahku tak kunjung beranjak dari tempatnya. Entah memang maksudnya untuk mengintipku, atau menunggu seseorang yang tak kunjung datang hingga 1 jam lamanya.

Saat berputar menuruni lantai demi lantai parkiran tersebut, kucoba menggoda Arin untuk mengajaknya menginap.

"Besok Kamis nginep yuk" ajakku
"Hmm..terus Lala gimana?" Tanyanya

"Ya udah ajak nginep sekalian, hahaha" jawabku
"Yeee..enak di kamu donk" jawab Arin

"Ya ntar dua2nya kubuat enak semua deh wkwkwk" jawabku bercanda
"Hett..ngaco ih kamu" protes Arin

"Ya udah kamu aja yang kubikin enak, Lala biar tidur aja" jawabku semakin vulgar
"Hmmm..kok tambah ngaco si kamu ni" jawabnya namun sambil tertawa kali ini

"Ya habis bawa2 temen segala" balasku lagi
"Ya gimana donk, kan kamu tau sendiri kenapa" jawab Arin

"Ya udah suruh nginep di tempat temennya dulu napa?" Kataku memberi solusi
"Ga bisa aku boong gitu, lagian dia jg ga ada temen lain yg bisa ditumpangin" kata Arin lagi

"Kan kamu mau kubuat basah lagi kayak kemaren hahaha" kataku semakin vulgar
"Hett..auk ah" jawab Arin dengan nada manja

Namun, tak disangka sebuah celetukan terlontar dari mulutnya.

"Ga penting ukurannya, yang penting tahan lama" ujar Arin seperti sedang mengingat ingat sebuah jargon
"Hah..apa? Coba ulangin lagi, ga denger!" Tanyaku menggodanya

"Hahahaha..enggak..dah lupa" jawabnya
"Apa tadi? Yang penting tahan lama? Ckckcck ternyata dah berpengalaman ya" godaku lagi

"Hahahah..apaan si, enggak ada kok..kamu tu yang dah banyak pengalamannya" jawab Arin
"Jadinya mau kubuat basah ga ni? Hahaha. Biasanya pasanganku bisa sampe squirt lho" kataku sedikit songong.

"Hmm..aku ga suka dibanding bandingin mas" jawabnya dengan nada datar dan sedikit serius.
"Eh..maaf..maaf aku lupa.." jawabku dengan sedikit perasaan ga enak

Suasana di mobil mendadak menjadi sedikit canggung, dan setelah beberapa kali kucoba mengalihkan dengan berganti topik, untungnya bisa mengembalikan mood Arin seperti semula.

Setelah mengantarkannya pulang ke kosan, lalu kulanjutkan untuk segera pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, aku segera mengabari Arin sebagaimana permintaannya saat hendak turun dari mobil. Dan tak lupa kembali aku meminta maaf terkait kesalahan omong tadi. Walau dia menolak maafku dengan sedikit bercanda, untungnya situasi berjalan normal kembali.

29 Mei 2019

THR alias Tunjangan Hari Raya, tentunya merupakan sesuatu yang dinanti setiap orang, khususnya bagi yang hendak merayakan hari besar Keagamaannya. Begitu juga kurasa dengan Arin, pastinya dia juga akan berharap mendapat THR dariku. Oleh sebab itu, aku berencana untuk berbagi sedikit rezeki dengannya.

Namun, karena aku orang yang suka iseng dan suka mengetes orang terutama dalam hal loyalitas, maka sebuah rencana kusiapkan untuknya.

Besok merupakan hari libur nasional yaitu dalam rangka peringatan Kenaikan Isa Al Masih. Tepatnya hari Kamis, tanggal 30 Mei, hari dimana aku berencana untuk menemui Arin kembali.

Sejak jauh hari sebenarnya aku sudah merencanakan hal ini, yaitu mengajaknya menginap. Sehingga aku berencana untuk mengajaknya berbuka puasa di hotel lalu lanjut untuk menginap serta sahur bersama.

Dan kali ini, aku bakal mempertaruhkan segalanya. Seandainya kali ini kembali gagal mengajaknya menginap, mungkin lebih baik kuakhiri saja hubungan ini.

Siang itu, kucoba kembali memastikan rencana tersebut dengan menghubungi Arin terlebih dahulu.

"Hai.." sapaku
"Hai juga.." balas Arin beberapa saat kemudian

"Besok bisa bukber sama aku?" Tanyaku
"Bisa kayaknya..dimana emangnya?" Tanya Arin

"Di hotel yak, sekalian nginep 🤭" pancingku
"Hmm..di mall aja ada baju lebaran" jawabnya seperti memberi kode yang kumengerti maksudnya

"Di hotel aja, ntar disana juga bakal ada baju lebarannya kok 😁" bujukku
"Kok bisa?" Tanyanya heran

"Ya makanya nginep dulu yak, hehe" godaku lagi
"Jangan deh mas, kasian uangnya" jawab Arin beralasan

"Ya gpp, sekali2" jawabku lagi
"Aku besok rencana mau nyari baju lebaran" kata Arin

Hmm..aku mulai sedikit kecewa dengan keputusannya merubah tempat sesuka hati. Pengalamanku menemaninya saat membeli sandal dulu, membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga waktu bertemu kami menjadi tidak efektif. Sedangkan dia masih memiliki waktu 2 hari sebelum mudik untuk membeli baju lebaran dan keperluan lainnya.

"Bukannya kamu pulang hari Minggu ya?" Tanyaku
"Iya, takut ga sempet aja aku besok besoknya" jawabnya

Dan disini menurutku loyalitasnya buatku tidak ada. Padahal aku cuma butuh kata "iya" saja darinya, masalah akhirnya nanti jadi menginap atau tidak tentunya menyesuaikan dengan sikon esok hari. Begitupun halnya misal saja dia mau menginap namun kembali dia menolak saat kuajak ML, mungkin masih bisa sedikit kumengerti, walau akhirmya akan kutinggal juga kali ini 🤣.

"Oh..ya udah ga jadi aja ya besok" ujarku dengan sedikit kesal.

Beberapa saat kemudian, Arin kembali membalas chatku.

"Jadi ga mau nemenin ni?" Tanyanya
"Ga deh" jawabku yakin
"Oke" tutupnya sekaligus akhirnya menjadi chat terakhirnya denganku sampai hari ini.

Akhirnya ego kami masing masing yang mengakhiri hubungan kami dengan sendirinya. Setelah kejadian itu, kami sama sekali tidak bertegur sapa. Bahkan saat Lebaran pun, tiada ucapan yang saling terkirim diantara kami.

Sekitar 3 minggu kemudian, saat masa cutiku telah berakhir dan mesti kembali ke ibukota, aku mencoba mengalah dengan menghubunginya kembali terlebih dahulu.

"Hai.." sapaku walau rada pesimis bakal dibalas olehnya.

Dan benar saja, baru keesokan harinya tanda centang dua tersebut berwarna biru, namun tiada balasan darinya.

"Owh.*** mau balas lagi, oke deh 😊" lanjutan pesan yang kukirimkan selanjutnya

Di kesempatan berikutnya pun, aku mencoba menelponnya sambil mengisi waktu saat bermacet macet ria di flyover antasari kala itu. Namun kembali telponku tidak jua diangkatnya. IGku pun akhirnya diblokir olehnya.

Fix!!! Memang sebaiknya kuakhiri saja hubungan beresiko ini. Toh juga lama lama terasa semakin hambar dan tanpa feedback sebagaimana yang kuharapkan. Namun aku tidak ingin hubungan ini berakhir dengan permusuhan tentunya.

Beberapa hari kemudian kembali kukirimkan sebuah pesan kepadanya.

"Kita bertemu dengan cara yang baik, dan semestinya berakhir dengan baik juga. Maafkan kalo aku ada salah selama ini. Semoga segala urusanmu senantiasa mendapat kemudahan dan kelancaran"

"Arin the end"

Bersambung..

Next Update: One Night Stand di kota xxx
 
Terakhir diubah:
Karena takut ketikan ane hilang kembali, akhirnya ane aplot secukupnya dulu sambil mengupdate mulustrasi beserta sedikit video yang semoga bisa mengobati kekentangan para suhu sekalian :Peace: :beer:

Next Update: cerita tentang kencan kilat, fresh from the open 🤭
 
Terakhir diubah:
Wah.. yg Arin nggak happy ending ya... Bikin deg²an dan hanyut bacanya euy.. seruuu
 
Astaga dragon kenapa ada thread sebagus ini cerita nya runut dan bisa membawa suasana. Keren bgt suhu satu ini. Ane sampe marathon karna ketinggalan beberapa part. Arin is the best lah pokoknya. Bintang 5 buat suhu
 
Astaga dragon kenapa ada thread sebagus ini cerita nya runut dan bisa membawa suasana. Keren bgt suhu satu ini. Ane sampe marathon karna ketinggalan beberapa part. Arin is the best lah pokoknya. Bintang 5 buat suhu
Hwaaa ampun hu..masih byk perlu belajar menulis lg ni..btw makasi dah mau baca hehe :beer:
 
tq hu ceritanya asik, feel nya dapet dan real banget
trus sedikit banyak berasa bisa belajar dari trick2 suhu, karena suhu ada share detail chat dan cara2 godainnya
tq suhu trus diupdate yak
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd