Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Symphony of Betrayal and Loyalty

Apa reaksi anda saat mendengar Stefany telah "bobol" oleh Dharsono?

  • Senang

    Votes: 15 65,2%
  • Tidak senang

    Votes: 6 26,1%
  • Sukurin

    Votes: 2 8,7%

  • Total voters
    23
  • Poll closed .
No incest :p
Moga plot ceritanya makin menarik & seru :panlok3:

Maaf hu ane beda xixixi ane incest
karena dari tred awal nyeritain stepani sama adiknya
tapi terserah Ts cerita di bawa kemana no incest ato incest sing penting ampe tamat ;)
 
Dpt pertamax?

Selamat suhu hehehe

Makasoh suhu :ampun:

Wow ternyata deep juga hubungan dharsono dgn stefany :panlok3:

Apakah plot seterusnya..stefany bikin tegang ah :adek:

Makasih suhu. Bikin ketegangan itulah yang dicari :)

masih flashbak sebelum ketemu william di part meninggalkan masa lalu menuju masa depan...

tapi masa depannya...sama si william ato sama adiknya.....:pandaketawa:

atau malah dirangkep dua2nya? Hihihi.
Kalo duitnya sih william yg paling kenceng.

kereeeeeen.......rico nya kemana ya

Makasih suhu. Nanti pada saatnya akan muncul kembali :)

setelah 4x nulis dan edit hapus komen ane. akhirnya ane cuman bisa komen.....
:marah::marah::marah:
bakar stephany ma dharsono
khusus dharsono ane harap ntar ada pembalasan sendiri dari william

Hihihi... bayangin punya cewek / istri kayak dia. Cakepnya sih cakep tapi doyan selingkuh diam2nya itu. Sama om2 lagi.
Kalo jadi om selingkuhannya sih mungkin asik2 aja. Asal ya hati2 aja Kadang rejeki bisa berbalik jadi malapetaka :)

Makasih up'y om
Baca dulu & moga sehat sllu suhu

Makasih suhu. Sehat selalu juga.

Maaf hu ane beda xixixi ane incest
karena dari tred awal nyeritain stepani sama adiknya
tapi terserah Ts cerita di bawa kemana no incest ato incest sing penting ampe tamat ;)
Hehe ya asal tamat & bikin tegang :p

Itu dia tantangannya nulis gini suhu. Namatinnya itu susah. Apalagi kalo pas lagi buntu. Tapi komen2 yang datang mengenai cerita adalah pemicu semangat. Dan kadang ide baru bisa muncul dari komentar suhu2. Jadi, komentar suhu2 pembaca sangat ditunggu dan diapresiasi sekali :ampun::ampun::ampun:
 
Entah kenapa saya curiga dengan keberadaan stefani dirumah dharsono :baca:

apakah dia dalam misi rahasia dari organisasi lain lagi? lalu kehadirannya ke tempat dharsono untuk sesuatu tujuan tersembunyi. Hmm :ngupil:
 
Vote ya, d satu sisi seneng karena misteri hubungan stephany dan darshono d omg sdh terkuak, tdk seneng soalnya gw berharap rico yang dapat jackpot, itu aja sih tpi yang pling penting penggambaran karakter stephany yang nyaris sempurna tapi rapuh mantap banget hu, setelah di omg gw terkesiap dengan karakter rico, nah di sini gw berharap nemuin karakter yang bikin terkajut lagi selain karakter lama
 
Entah kenapa saya curiga dengan keberadaan stefani dirumah dharsono :baca:

apakah dia dalam misi rahasia dari organisasi lain lagi? lalu kehadirannya ke tempat dharsono untuk sesuatu tujuan tersembunyi. Hmm :ngupil:

:p Itu sebabnya judulnya seperti ini. Nantikan update2 selanjutnya suhu

Vote ya, d satu sisi seneng karena misteri hubungan stephany dan darshono d omg sdh terkuak, tdk seneng soalnya gw berharap rico yang dapat jackpot, itu aja sih tpi yang pling penting penggambaran karakter stephany yang nyaris sempurna tapi rapuh mantap banget hu, setelah di omg gw terkesiap dengan karakter rico, nah di sini gw berharap nemuin karakter yang bikin terkajut lagi selain karakter lama

Di cerita kali ini akan lebih banyak konflik2 yg terjadi dan lebih dalam jg dibanding sblmnya. Makasih atas votenya suhu
 
Teaser untuk episode selanjutnya:

"Astaga! Stefany!!" seru bapak itu.
Gadis putih mulus itu telanjang bulat. Kimononya tergeletak di lantai.
Namun... uh-oh... sesuatu berjalan tak semestinya...
Mulutnya berkata begitu namun penisnya saat ini dalam keadaan kuyu terkulai lemah.
Lemas.
Letoi.
Loyo.
 
Wow..siapakah...??? Moga bukan pak dharsono...mati syawat? Anjrittt...hehe

Teruskan suhu..bikin yang makin buat tegang..terutama kalau pasangan yg kontras (fizikal,usia, ras & status) memang bikin :panlok3:
 
Terakhir diubah:
Teaser untuk episode selanjutnya:

"Astaga! Stefany!!" seru bapak itu.
Gadis putih mulus itu telanjang bulat. Kimononya tergeletak di lantai.
Namun... uh-oh... sesuatu berjalan tak semestinya...
Mulutnya berkata begitu namun penisnya saat ini dalam keadaan kuyu terkulai lemah.
Lemas.
Letoi.
Loyo.

bunuh diri?
 
Chapter 10 - Mesin Diesel Lama

"Sudah cuci muka yang bersih kamu? Hehehe," katanya begitu Stefany muncul kembali.
"Mas ini gimana sih. Sudah dikasih enak-enak masih godain orang aja," rajuk Stefany.
"Abis kamu cantik banget. Jadi bawaannya pengin godain terus. Apalagi pas liat wajah kamu belepotan peju gitu tadi. Hahaha..."
"Lalu sekarang puting susumu yang agak-agak nembus keliatan jadi bikin gemes orang aja," katanya menatap dada Stefany dalam balutan kimono tipis tanpa bra itu. Memang puting susunya tampak menyembul dari kain tipis kimononya.

"Sayang... Stefany sayang... pijitin tubuh Mas dong."
"Dari tadi Mas godain aku terus... ga mau ah!"
"Ayo donk sayang. Khan barusan cuman becanda aja. Padahal sebenarnya aku sayang banget sama kamu. Kamu tahu sendiri khan," rayunya ke gadis ini.

Siapa nyana... Pria yang sikap sehari-harinya dingin pendiam dan berpembawaan sopan itu kini bisa bersikap sedemikian genit terhadap gadis muda ini. Well...Seeing is believing. Kini pria itu malah terus merayu-rayu Stefany dengan kata-kata manis kepada gadis yang pura-pura merajuk itu. Membuat sang gadis akhirnya menuruti juga kemauan si bapak.

Dengan tubuh telanjang bulat, pria itu tidur menelungkup. Sementara sang gadis yang hanya berkimono tipis tanpa pakaian dalam itu kini mulai memijit-mijit tubuhnya. Mulai dari kepala, leher, punggung, pinggang, pinggul, paha, betis, sampai ujung kaki kemudian naik lagi ke atas. Demikian dilakukan berulang-ulang.

Siapa nyana pula... Stefany, gadis muda cantik yang luar biasa itu - dengan "aura mulia" dalam dirinya - calon menantu salah satu keluarga crazy rich terkaya se-Asia - saat ini melakukan seperti yang biasa dilakukan para terapis pijat plus plus khusus pria saja. Dan "tamu" yang sedang dilayaninya saat ini adalah seorang bapak-bapak setengah umur yang usianya sepantaran ayahnya. Hanya bedanya dengan mereka, semua ini dilakukan secara gratis tanpa ganjaran uang tip.

"Balik badan Mas," kata gadis itu. Membuat bapak itu membalikkan tubuhnya dan memandang ke Stefany...
"Astaga! Stefany!!" seru bapak itu.
Tubuh mulus gadis berkulit putih itu sama-sekali telanjang bulat. Kimononya telah tergeletak di lantai. Sementara gadis itu, tak hanya tubuh bagian atas dan payudaranya saja yang terpampang jelas, bulu-bulu kemaluan dan vaginanya juga terbuka di depan mata bapak itu.

Barusan sebelum menyuruh bapak ini membalikkan badan, memang ia sengaja meloloskan kimononya untuk memberi kejutan kepadanya. Sehingga saat ia membalikkan badan langsung melihat dirinya dalam keadaan polos telanjang bulat tanpa selembar benang pun.

Namun... uh-oh... sesuatu berjalan tak semestinya...
Mulutnya boleh berkata seolah dirinya dalam keadaan terkejut penuh gairah melihat tubuh mulus di depan matanya itu. Namun penisnya saat ini dalam keadaan kuyu terkulai lemah.
Lemas.
Letoi.
Loyo.

Padahal di depan matanya adalah seorang gadis cantik dengan tubuh menggiurkan tanpa busana apa-apa. Tubuh mulusnya terutama payudara dan vaginanya tentu menjadi pemandangan yang sangat "syurrr" bagi lelaki manapun yang sangat beruntung dapat melihatnya. Bahkan saat ia berpakaian lengkap pun cukup sering para cowok tiba-tiba langsung tegang sendiri sambil berfantasi membayangkan macam-macam.

Namun saat ini penis pria itu sedang asyik "tertidur pulas". Terkulai lesu di depan mata sang gadis. Mungkin karena pengaruh obatnya telah habis? Entahlah. Yang pasti saat itu ia jadi salah tingkah di depan sang gadis. Tubuhnya agak berkeringat dingin. Rasa malu menerpa dirinya. Kejutan yang dilakukan gadis itu untuk membuatnya bergairah ternyata justru malah membuat malu dirinya. Akhirnya ia hanya bisa menerima kenyataan dengan pasrah.

Sambil menghela napas, ia berkata," Memang tubuhku sudah tidak muda lagi, Stefany. Kemampuan fisik dan vitalitasku tak seperti dulu lagi. Setelah barusan keluar dua kali, kini rasanya aku tak sanggup melakukannya lagi," katanya tak berani menatap langsung gadis itu.
"Aku ini ibarat mesin diesel lama yang telah soak. Butuh istirahat lama untuk bisa menyala lagi," katanya dengan lesu. Sungguh kontras dengan sikap gembar-gembor yang sebelumnya dikatakannya untuk "menafkahi batin" gadis ini. Kini terbukti dirinya tak mampu meladeni gadis ini, yang memang sangat menyukai seks itu. Bahkan mungkin termasuk agak-agak hyper. Beda kontras dengan dirinya yang loyo saat ini.

Gadis itu tersenyum mendengar ucapan bapak ini dan saat melihat betapa "susah di-staternya"nya onderdil vitalnya itu. Namun ia tak tersenyum mengejek. Sebaliknya, justru senyum manis yang penuh pengertian.

"Ah nggak gitu juga deh Mas," hiburnya. "Semua ini karena Mas kecapean aja. Bukan karena tidak mampu. Sebelum aku datang tadi pasti Mas barusan olahraga cukup intens khan? Sudah gitu mungkin tadi malam juga kurang tidur? Sekarang setelah dua kali, ya wajar saja kalo tubuh Mas jadi kecapean. Bahkan cowok dua puluh tahunan pun aku yakin juga akan sama. Yang pasti barusan Mas cukup perkasa kok. Bisa bikin aku orgasme beberapa kali bahkan squirting juga," kata gadis itu sambil agak malu-malu.
"Bisa jadi kemampuan Mas ini justru melebihi cowok-cowok muda seumuranku lho."

"Ya mungkin saja perkataanmu itu betul Stefany. Tapi pada kenyataannya, saat ini aku tak sanggup meladeni hasratmu," katanya lesu.

"Jangan bicara gitulah, Mas," katanya dengan sabar dan penuh pengertian. "Yuk aku pijitin lagi," katanya sambil memijit-mijit lengan bapak itu. "Santai aja. Mas jangan tegang pikirannya," ujarnya lagi. "Atau telungkup lagi deh. Biar aku pijitin tubuh Mas," kata Stefany.

Bapak itu kembali berbaring telungkup. Kemudian Stefany melanjutkan pijitannya. Namun kali ini ia tak menggunakan kedua tangannya. Namun... tubuhnya! Terutama payudaranya!!
"Ohh!" bapak itu berseru kaget saat tubuh hangat gadis itu menimpa punggungnya. Terutama saat dirasakannya dua benda empuk hangat kenyal di dada gadis ini mengenai punggungnya.

Dan gadis ini kemudian menggunakan sepasang payudaranya yang digoyang-goyangkan untuk memijit-mijit seluruh bagian punggung dan pinggang bapak itu. Bagaikan ulekan yang bergerak memutar-mutar di dasar cobek, begitulah kedua payudara putihnya bergoyang-goyang bergesekan dengan seluruh bagian punggung coklat gelap bapak itu. Sungguh perpaduan warna tubuh yang kontras sekali untuk keduanya!

Sepasang payudara putih kenyal padat berisi itu lalu bergerak turun ke bawah, beradu dengan pantat bapak itu. Digerak-gerakkannya payudaranya di bagian belakang tubuh bapak itu agak lama. Sebelum kemudian tubuh putih mulus gadis itu menindih secara penuh tubuh coklat gelap di bawahnya. Rambutnya yang panjang sebagian menempel di tubuh bapak itu. Dadanya menempel di punggung atas bapak itu. Perutnya yang datar rata tanpa lemak sedikitpun itu menempel di pinggang belakang bapak itu. Pahanya yang putih mulus halus menempel dengan paha belakang bapak itu. Vagina serta bulu-bulu kemaluannya menempel di pantat bapak itu. Dengan full body contact seperti itu, tubuh mulusnya digunakan untuk menggesek-gesek dan menggelitik seluruh pori-pori kulit tubuh bapak itu.

"Ehmm..."
Bapak itu beberapa kali mendehem puas menikmati lembutnya sentuhan permukaan tubuh bagian depan gadis itu. Dari kepala sampai kaki. Bahkan kedua tangan gadis itu juga ditempelkan di atas kedua tangannya. Sementara wangi harum tubuh gadis ini sungguh sangat menggoda indera penciumannya.

Dalam posisi menempel bagai seekor cicak itu, gadis itu menggoyang sepasang dadanya dan juga pahanya di atas tubuh bapak itu. Rambutnya terutama ujung-ujungnya menerpa kedua sisi tubuh bapak itu, menggelitik pori-pori kulitnya. Sesekali ia menaik-turunkan payudara dan vaginanya. Membuat kedua ujung putingnya menyentuh-nyentuh dan menggelitik kulit punggung bapak itu. Di bagian bawah, bulu-bulu vagina halus gadis ini juga menggelitik sekitar pantat dan selangkangannya.

"Oohhh..."
Bapak itu berseru nikmat beberapa kali saat bagian-bagian tubuh penting gadis ini bersentuhan dengan tubuhnya. Apalagi dengan sengaja gadis itu menggunakan payudaranya untuk memijit-mijit tubuhnya. Ujung kedua putingnya yang menggelitik punggungnya ibarat dua ujung pena yang mencorat-coret di atas kertas.

Membuat bapak itu jadi termehek-mehek menikmati semua itu. Sikap submisif gadis ini dan pelayanan sepenuh hatinya membuat ia serasa jadi pria macho. Peduli amat dengan status gadis ini sebagai anak teman sendiri, pikirnya. Justru sebenarnya ada kenikmatan tersendiri dilayani secara seksual seperti ini oleh putri teman sendiri. Membuat dirinya serasa menjadi muda kembali saja. Apalagi semakin lama kedua ujung puting Stefany yang memang sangat sensitif dan peka akan rangsangan itu terasa jadi semakin mengeras dan kaku saat mengenai tubuhnya. Susu segar gadis ini sungguh membuat dirinya seperti cowok muda kembali.

Stefany kembali menggoyang seluruh tubuhnya terutama buah dada dan vaginanya menggesek-gesek tubuh sawo matang bapak itu. Sambil melakukan itu lidahnya menjulur-julur merangsang bagian belakang telinga bapak itu. Membuat bapak itu jadi melenguh-lenguh nikmat.

Aksi Stefany terus berlanjut dengan menciumi dan menjilati sekujur punggung dan pinggang bapak itu. Bagai kucing betina yang malu-malu kucing namun sebenarnya liar, ia terus menjilati sekujur tubuh bapak itu. Mulai dari telinga turun ke leher, punggung, dan pinggang. Bahkan kedua pantat bapak itu juga tak luput dilidahi dan dijilat-jilatnya. Tak berhenti sampai disitu, kedua pantat bapak itu dibukanya dan lubang anusnya kemudian dijilat-jilat dengan ujung lidahnya. Membuat bapak itu jadi geli-geli enak sambil melenguh-lenguh nikmat.

Turun ke bawah dikit, kali ini giliran buah zakarnya yang disasar oleh lidah gadis itu. Dengan cekatan, lidahnya menjilat-jilat dan menggoyang kedua zakarnya bergantian. Akibatnya, batang kejantanan bapak itu kini akhirnya jadi tokcer dan ngaceng dengan kencang kembali.

Selesai memuaskan buah zakarnya, jilatan lidah mandi kucing gadis itu turun ke bawah ke bagian dalam pangkal pahanya. Sesekali lidahnya balik lagi menyapu buah zakarnya. Membuat keduanya jadi basah mengkilap. Aksi sapuan lidahnya kemudian turun ke bawah ke betis dan sampai ke ujung kaki.

Rampung dengan bagian bawah tubuh, gadis itu melanjutkan mandi kucingnya ke kedua tangan bapak itu. Mulai dari pangkal bahu turun ke bawah sampai sepuluh jarinya semuanya dikelamuti satu persatu sambil menatap mata bapak itu.

Kemudian ia kembali menjilati buah zakar bapak itu dari belakang. Lidahnya disusur-susurkannya berusaha menyapu seluruh bagiannya, sambil menekan-nekan kedua zakar bapak itu.

"Sekarang depannya Mas," kata Stefany sambil menyuruh bapak itu balik badan. Saat berbalik, penisnya yang tadi begitu loyo kini telah begitu tegang setegang-tegangnya. Membuat gadis itu tersenyum melihatnya.

Sesaat kemudian ia menindih kembali tubuh bapak itu yang kini tidur telentang. Vaginanya ditempelkannya di penis tegang itu dan payudaranya di dada bapak itu. Bagai kucing betina liar, Stefany menciumi bibir bapak itu sambil menjilat-jilatnya. Lalu lidahnya dijulur-julurkannya untuk menciumi kedua sisi lehernya. Sebelum kemudian turun ke bawah menyasar kedua puting gelap bapak itu yang diemut-emut dan dihisap-hisapnya. Sambil lidahnya merangsang-rangsangnya.

Turun ke bawah, abdomennya yang kekar dan perut bapak itu giliran dimandi-kucingkannya. Di bagian bawah perut, sengaja ia melewati batang penis yang menegang kencang itu untuk menciumi dan menjilati kedua pangkal paha terutama bagian dalamnya.

Sambil melakukan semua itu, di setiap kesempatan payudara dan vaginanya juga terus sengaja digesek-gesekkan dengan tubuh bapak itu.

Selesai memandi-kucingkan seluruh bagian tubuh, kini gilirannya "meruwat benda pusaka" bapak itu, penisnya. Tanpa berlama-lama lagi langsung "dirokoknya" batang kejantanan yang mengacung keras dari bapak itu.

Stefany sama sekali bukan gadis perokok. Bahkan seumur hidupnya ia sama sekali tak pernah menyulut apalagi mencoba rokok yang sebenarnya. Namun rokok jenis satu ini - yang batangnya keras dan kepalanya tumpul membesar - adalah kegemarannya dan juga keahliannya dalam memuaskannya.

Kepala Stefany mengangguk-angguk. Mulutnya bergerak naik-turun. Bibirnya tak henti-henti menyeruput dan menghisap keluar masuk batang "rokok super" di mulutnya itu. Di dalamnya, lidahnya menari-nari menyapu seluruh bagian leher dan kepalanya. Menekan-nekan dinding dan urat-urat sensitif di seluruh bagiannya.

Membuat pria itu merem melek dan berkelojotan saking nikmatnya sepongan gadis ini. Batang penisnya mulai mengeluarkan cairan pre-cum cukup banyak, yang seketika segera disapu oleh lidah basah gadis itu dan ditelannya.

"Ughhh.....uugghhh....."
Bapak itu melenguh-lenguh. Dengan cekatan dan tingkat keahlian sangat tinggi, mulut, bibir, serta lidah gadis itu terus me-massage batang kejantanannya. Hanya berkat pengalaman jam terbang tingginya saja ia mampu menahan penisnya tidak mengalami ejakulasi dini. Tentu ia tak ingin penisnya loyo sebelum waktunya. Gadis ini sungguh sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Apalagi dirinya harus membalas perbuatan gadis ini. Setelah semua yang telah gadis ini lakukan terhadap dirinya, kini adalah saat untuk "menghajarnya". Untuk menunjukkan siapa yang lelaki dan yang berkuasa.

Puas menikmati penisnya di-oral gadis itu, ia memberi isyarat agar Stefany menghentikan aksinya. Gadis itu bangkit dan duduk di tengah ranjang dengan kedua kaki menganga terbuka sehingga nampak lipatan vaginanya yang merah segar.

"Kamu ini sudah terangsang khan, sayang," tanyanya sambil menatap kedua puting payudara merah yang terlihat telah mengeras dan membesar itu. Ia tahu persis saat barusan gadis ini memandi-kucingkannya dan menggesek-gesek vagina dan payudaranya pada tubuhnya, tentu gesekan-gesekan tubuh keduanya juga membuat gadis ini terangsang.

Dengan pasrah Stefany mengangguk.
"Memek kamu sudah basah di dalam jadi kamu sudah siap aku genjot khan?"
Lagi-lagi Stefany mengangguk pasrah.

"Sini, kamu tiduran disini," perintahnya sambil menyuruh Stefany berpindah tempat lalu telentang.
"Ganjal dengan ini," katanya lagi sambil memberikan bantal untuk ditaruh di bawah pinggulnya. Stefany menurut perintahnya dengan menaruh bantal di bawah tubuhnya sehingga posisi vaginanya agak naik dan liangnya mengarah ke atas.

Bapak itu memegang kedua kaki Stefany yang ditekuknya agak keatas sebelum agak dibentangkannya. Sehingga ia dapat melihat jelas liang vagina kemerahan gadis itu. Dengan posisi tubuhnya agak diatas gadis itu, diarahkannya penis ngacengnya ke depan liang vagina gadis itu yang menghadap agak miring ke atas. Dan...

Blesshhh.....
Oleh karena dorongan dirinya serta sedikit dibantu oleh pengaruh gravitasi, amblaslah seketika penis besarnya masuk ke dalam vagina Stefany.
"Uuuhh...." Stefany melenguh saat penis perkasa bapak itu menerobos masuk ke dalam dirinya.

Lalu....
"Aaahhh......aaahhhh.....aaahhhhh....aaahhhhh......"
Dienjot-enjotnya vagina Stefany dengan alat kejantanannya. Sambil kedua tangannya memegang kedua lutut gadis itu yang kedua kakinya tertekuk dan mengarah ke atas. Sementara gadis itu seketika langsung mendesah-desah saat vaginanya ditembus-tembus oleh penisnya.
Sementara...
"Plokk...plokkk...plokk...plokk....plokk..."
Beradulah dua panggul antara dua manusia yang berlawanan jenis dan warna kulit keduanya berbeda sangat kontras itu.

"Plokk...plokk...plokkk...plokk...plokk...."
"Aaggg..aahhh....aahhh....aaghhh....aaghhh...."
Kedua panggul itu terus saling beradu. Penis bapak itu terus menghunjam-hunjam keluar masuk menghajar vagina gadis itu.

"Oooohhh......Maass......Oooohhh........OOhhhh.....Masss......Ooohhh...."
Stefany terus mendesah-desah sambil memanggil Mas-nya itu. Sementara vaginanya tanpa ampun terus digasak-gasak oleh penis besar coklat bapak itu.
"Ooohhh......Maass........Ohhhhh......."
Seluruh tubuhnya bergoyang-goyang. Payudaranya ikut bergerak-gerak bahkan berputar-putar.

Bapak itu terus dengan gerakan mantap menghajar vaginanya. Posisi tubuhnya yang agak diatas Stefany membuat ia terlihat begitu dominan menguasai gadis itu. Bagaikan kepala martil yang menghunjam-hunjam dan menghantam-hantam paku untuk mendorongnya masuk ke dalam, begitulah gerakan dirinya menusuk-nusuk vagina gadis itu dengan penisnya.

"Plokk...plokkk...plokkk....plokk.....plokkk...."
"Aaahh....aaahhh.....aaahhhh.....aaahhh..... Maasss...... aku hampir ga tahan lagi....aaahh......aahh......."
Kata Stefany mendesah-desah.

Disetubuhi dalam posisi agak miring ke atas seperti ini, apalagi dengan bantal yang menyangga di bawah vaginanya, membuat penis besar bapak itu terus-menerus menyentuh-nyentuh titik sensitif pada daerah G-spot-nya. Membuat Stefany tak dapat bertahan lama...
"Terusin Mas....Oohhh......Terusin.......Ooohhhh......Ooohhh....."
"Jangan berhenti......Mass......OOhhhh.......Terusin.........Aku pengin terus dikontolin sama Maass...... OOOhhh.....OOOhhhhh.....OOHHHH..........."

"MAASSSS.... OOOHHH....pertahananku..... BOBOLLL......MAS...AAAAHHHHH......." Teriak Stefany. Kedua tangannya mencengkeram kedua tangan bapak itu. Nafasnya memburu. Tubuhnya menggelinjang kaku. Liang vaginanya mengeluarkan cairan squirting!
Bapak itu merasakan penisnya bagaikan kena banjir bandang.
"Maass...... OOHHHH.....MAASSSS........AAAAGGHHHHH.......AAGGHHHHH....."
Stefany terus meracau tak karuan
"Plokk....plokk....plokkk...plokk.....plokkk...."

"Masss.....Uuuhhh.... GILAAA.......OOOhhhhh.......AAHHHHH........."
Stefany tersengal-sengal. Tubuhnya menggelepar klepek-klepek.
Namun bapak itu terus tanpa ampun menghajar vagina gadis itu.
"MAASS.....OOOHHHH.......AMPUN MAASS......OOHHH......JANGANNN..... HENTIKAN...... MASS...JANGAN!!......HENTIKAN!!........"
Teriak Stefany dengan ekspresi wajah terkejut.

"OOOHHH..... MAS!... JANGAN MAS...... OOHHH....JANGAN LAKUKAN LAGI!!!...."
Teriak Stefany keras-keras dengan ekspresi wajah mengiba-iba.
"AMMPUNNN MAASS!!!.....OOOHHHHHH.......MAASSSS......"
"MAAASSSSS!!!!!"

Tubuh Stefany kembali menggelinjang-gelinjang liar. Kedua tangannya mencengkeram bahkan mencakar kedua tangan bapak itu. Untuk kedua kalinya dalam waktu demikian singkat vaginanya squirting lagi.

Sementara bapak itu belum menghentikan aksinya. Bagaikan paku keras menembus kayu gabus bertubi-tubi, demikianlah penisnya terus keluar masuk menggedor-gedor, menghajar-hajar vagina gadis itu.

"MAS... NOO....NOOOO.....OHH NOOO MASS.....NOT AGAIN!......."
Seru Stefany dengan ekspresi wajah tak percaya.
"DON'T DO THAT TO ME MAS.... NOOO......AMPUN MAS.... PLEASE!!! STOP IT...."
"STOP IT!! MASSSS........OOOHHHHHH.....OOHHHHHH......MAASSSSS.......
"OH NO!....NO!.....NO!!...."
Ekspresi wajah Stefany sungguh terkejut seolah tak percaya dengan apa yang terjadi.

"MASSSS!!!!! AAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!"

Stefany mengeluarkan teriakan panjang saat vaginanya lagi-lagi mengalami orgasme hebat!! Dalam jarak waktu yang sedemikian singkat, skor pertandingan langsung berubah menjadi 3-0!! Gawang Stefany kebobolan bahkan banjir bandang tiga kali. Gadis itu kehilangan kontrol dirinya. Bahkan kain seprei di sekitaran vaginanya juga jadi basah kuyup. Seolah seperti dirinya barusan mengompol saja. Sementara bapak itu masih tenang bergeming. Penisnya masih mengacung gagah perkasa. Kini ia akan melanjutkan mengeksekusi gadis ini pada posisi berbeda.

Ia menyuruh gadis itu berbaring dengan miring di tengah ranjang dengan tangan kiri menyangga tubuh. Sementara dirinya membelakangi gadis itu. Kemudian penis coklat gelap besarnya menyelip diantara pangkal paha putih mulus gadis itu. Dan, blesshhhh.... Penisnya kembali menyusup masuk ke liang vagina gadis itu dari belakang. Lalu dikeluar-masukkannya penisnya pada vagina gadis ini. Saat ia menyetubuhi gadis itu dengan gaya sendok.

Tubuh Stefany yang miring dengan bersandar pada satu tangan sungguh terlihat erotis sekali. Seperti pose sexy artis porno di majalah Playboy saja. Rambut panjangnya terurai di bagian kiri tubuhnya. Pinggul dan paha kanannya terbuka penuh di depan tubuh bapak itu. Membuat tangan kanan bapak itu seketika menyasar keduanya.

"Hehehehe... Stefany, pahamu sungguh putih dan mulus sekali," katanya sambil meraba-raba pangkal paha gadis itu. Dan pinggulmu ini begitu sexy sekali," ujarnya sambil tangannya lanjut merabai pinggulnya.

Dan Stefany meresponnya dengan,"Ooooohh.....ooooohhh..... emmhhh.....oooohhhhh.....", sambil payudara kanannya bergerak bergoyang-goyang. Karena pada saat bersamaan tangannya menggerayangi paha dan pinggul gadis itu, penisnya terus menyelusup lalu menyodok-nyodok tanpa henti vagina Stefany dari belakang.
"Ooohhh......eemmhhh.....ooohhhhh......aaahhhhh......." desah Stefany berulang-ulang sambil bibirnya bergerak-gerak karena rasa nikmat luar biasa yang dialaminya.
"Plokk....plokk...plokk...plokk....plokk.."
Kembali panggul keduanya terus saling beradu sambil penis bapak itu secara bertubi-tubi menusuk-nusuk vagina Stefany.

"Ooohhh.....ooohhhhh...aaahhh.....aaahhhh......aaahhhhh......" desah Stefany sambil terus menggerak-gerakkan bibirnya.
Dan bapak itu terus mengocok penisnya dengan sesekali mengubah temponya kadang melambat kadang lebih cepat. Bibirnya menciumi leher mulus Stefany sambil mengecupinya. Sesekali ia mencium bibirnya karena gadis itu terkadang menolehkan kepalanya ke samping menatap payudara kanannya yang kini sedang bergoyang dan berputar-putar itu.

"Plokk....plokk...plokk...plokk....plokk...plokk..."
"Ooohhh.....ooohhhhh...emmhh......aaahhh.....aaahhhh......aaahhhhh......"
Stefany terus mendesah-desah. Payudara kanannya yang terus bergoyang dan berputar-putar itu kini diraba-raba dan diremas-remas oleh tangan kanan bapak itu. Dalam posisi tubuh miring, kepala Stefany menoleh ke belakang menatap wajah pria yang sedang menyetubuhinya dari belakang itu.
"Mas...aahhh.....aahhhhh...emmhh......aaahhh.....aaahhhh......aaahhhhh......," ujarnya sambil menatap wajah bapak itu.
Penis yang menyelinap masuk dalam dirinya itu tak hanya mengocok vaginanya saja. Namun juga seolah sengaja mengocok pertahanan dirinya dengan cara memainkan tempo yang kadang cepat kadang lambat.

"OOHHH.....OOHHH.....AAAHHHH.....AAAHHHH.....AAAHHH....."
Stefany meringis dan tubuhnya berkedut-kedut saat penis perkasa yang terus menghunjam-hunjam merangsang syaraf-syaraf sensitif dalam liang cintanya itu akhirnya membuat pertahanan dirinya jebol kembali.

Puas merasakan nikmatnya jepitan memek gadis itu dengan gaya sendok, kini ia akan menikmatinya dengan posisi berbeda. Dengan memegang kedua ujung kakinya seperti menarik sekarung beras, ditariknya tubuh gadis itu sampai ke tepi ranjang. Kembali bagian belakang panggulnya diganjal dengan bantal. Lalu kedua kakinya diangkat ke atas secara vertikal sebelum dibentangkannya keduanya sehingga membentuk huruf V ke atas. Dari depan ranjang, dimasukkannya penisnya lagi ke dalam vagina gadis itu. Sementara Stefany hanya mampu menatap pasrah saat penis perkasa bapak itu lagi-lagi menyeruak masuk ke dalam dirinya.

"Ooohh....." serunya sambil menatap penis gelap yang sedang memasuki tubuhnya itu. Sebelum kemudian pandangannya beralih menatap wajah pria yang sedang menikmati dirinya itu.
"Emmmhhhh........emmmhhh......" desahnya saat penis dalam dirinya bergerak keluar masuk dengan tempo lambat. Bapak itu tersenyum sambil melihat penisnya amblas ke dalam vagina gadis cantik oriental itu dan kemudian bergerak maju mundur keluar masuk.

"Ooohh.....oohhh....oohhh....ooohh.....oooohhh...."
Stefany mendesah-desah saat penis coklat bapak itu menjedok-jedok vagina merahnya keluar masuk dengan tempo agak cepat.
"Ooooh......ooohhh....ooohhh....oohhh......"
Sambil terus mendesah-desah secara spontan, pandangan matanya berpindah-pindah antara menatap wajah bapak itu dan menatap penis besar coklat yang sedang memasuki dirinya itu.
"OOHHH......OOHHHH.....OOOHHHH.....OOOHHHH.....MAASS....OOOOHHH....OOHHHHH.."
Stefany mendesah-desah makin keras dengan menatap wajah bapak itu.

Penis bapak itu terus menghunjam-hunjam dirinya. Menggedor-gedor tubuhnya. Membuat kedua payudaranya kembali bergoyang-goyang.
"OOOHHHH.....MASS.....AAAHHHH......AAHHHH.....MAS.... kalo kayak gini tiap hari.....OOHH..."
"Aku....OOHH......mau deh nikah sama Mas.....OOHH..... jadi istri kedua Mas juga gapapa.... aku mau....."
"OOHHHH......OOHHHH.....OOOHHHH......AAHHHH.......AAAHHH......"

"Stefany, you are a bitch!!" seru bapak itu. "Wajahmu boleh cantik innocent. Pembawaanmu boleh elegan. But you are a BITCH. Sekarang kamu mau nikah sama aku karena suka sama kontolku khan," lanjut bapak itu sambil penisnya terus menghunjam-hunjam masuk vagina gadis itu.

"Nggak! Aku bukan bitch," jawab Stefany cepat untuk menjaga "kehormatan dirinya" itu. "AAHHH.....OOOHH.....AAHHH.....AAHHHH....."
"Nggak apaan. Kalo memang nggak, aku berhentiin sekarang," ancam bapak itu sambil menghentikan gerakan penisnya.
"Jangan! Jangan berhenti Mas. Ayo terusin!" kata Stefany sambil kini dirinya aktif menggerak-gerakkan sendiri panggulnya untuk mengocok vaginanya pada penis keras bapak itu.
"OOHHH....OOHHHH....OOHHHHH.....OOHHHH......" desahnya berulang-ulang sambil terus menggerakkan panggulnya.

"Hahahahaha.... Lihat dirimu! Kamu memang a BITCH. HORNY BITCH. Hahahahaha," kata bapak itu tertawa terkekeh-kekeh puas menyaksikan sikap Stefany yang di depannya urat malunya telah putus sama sekali itu.
"Baiklah kalo gitu. Biar sekarang aku menghajarmu habis-habisan," katanya sambil mengocok-ngocok penisnya dengan cepat.
"OOHHH......OOHHHHH....AAAAHHHH....AAAHH......YESS....MASSS...OH YESSS!!"

Sambil menghajar vagina Stefany, kedua kakinya yang sedang dipegangnya itu kini dibuka-tutupnya. Kadang kedua kakinya dirapatkan lurus keatas untuk merasakan jepitan erat otot-otot vaginanya yang kian mencengkeram penisnya. Kadang kedua kaki itu dibentangkannya lebar-lebar kembali membentuk huruf V ke atas. Sambil penisnya terus mengenjot-enjot vagina gadis itu yang kini seolah seperti budak seksnya saja.

"OOOHHH......OOOHHHHH.....OOHHHH......AAAAHHHH...."
Stefany kembali mendesah-desah erotis sambil terengah-engah.

"MASSSS.......AAAGGGHHHHHHHHHHH......"

Stefany berteriak dengan keras saat bapak itu merasakan vagina gadis ini lagi-lagi kebanjiran. Tubuh Stefany menggelinjang-gelinjang tak terkontrol. Napasnya cepat memburu. Kedua putingnya menegak kaku membesar. Ia kembali mencapai klimaks bahkan squirting lagi saat kedua kakinya terbentang lebar ke atas. Membentuk huruf V besar ke atas. V seperti Vagina.

"Adu-duh, Maas... ga tahan aku," kata Stefany kemudian. "Sudah Mas... STOP! Ampun Mas," katanya lagi saat bapak itu rupanya tak menghentikan aksinya.
"Mas... istirahat dulu sebentar Mas....."
Namun bapak itu terus memompa penisnya dalam dirinya tanpa mempedulikan permintaannya. Apalagi dengan bantal yang mengganjal dirinya, titik-titik sensitif G-spot dalam vaginanya kembali tergesek-gesek oleh batang kejantanan bapak itu.
Serrr.....serrrr....seerr.......

"MAS......OOOHHHH......OOOHHHH.....OOOHHHHH....OOOHHHHH......" Desahnya tertubi-tubi dengan napas memburu.
"MAS... Sudah Mas... Hentikan....OOHHHH......OOHHHHH...... YESSS....."
"OOHHHH.....OOHHHHH....OOHHHH....OOHHH....."
"MAS.....OH.....MAS.....OH......"
"MAS."
"MAAASSSSSSS!!!!!!"

Stefany kembali berteriak kuat-kuat saat "gempa susulan" terjadi dalam dirinya. Gedoran penis bapak itu kembali meluluhlantakkan syaraf-syaraf seksual dalam vaginanya. Membuat dirinya kini serasa bagaikan secarik bulu ayam yang melayang-layang di udara saja. Karena seluruh tenaga dalam dirinya kini serasa telah hilang lenyap.

Bapak itu akhirnya mencabut penisnya dari vagina Stefany. Sementara Stefany kini terbaring telentang lemah dengan kedua kaki terkulai di depan ranjang.
"Kamu sepong batangku ini ya," perintah bapak itu sementara Stefany hanya bisa mengangguk lemah dengan pasrah.

Kemudian ia berjongkok di depan wajah cantik gadis itu. Dimasukkannya penisnya ke dalam mulut gadis itu dalam-dalam. Penisnya saat itu terlihat seperti paku yang menancap kuat perkasa di dalam kayu saja. Dikocoknya penisnya dalam mulut gadis itu. Sampai akhirnya....

"UGH......"
"Crottssszzzz....crottssss......encrottss.....kecrottzzzz....."
Sambil mengocok penisnya dalam-dalam pada mulut gadis itu, penisnya akhirnya memuntahkan seluruh isinya di dalam mulut Stefany.

"OH!" Ekspresi wajah Stefany terlihat agak terkejut saat semprotan kuat terjadi pertama kalinya. Karena air peju yang keluar menyemprot kuat masuk ke dalam tenggorokannya. Membuat ia hampir tersedak. Namun bapak itu tak memberi kesempatan dirinya bereaksi. Karena tanpa belas kasihan ia terus mengocok penisnya dalam-dalam. Membuat seluruh cairan sperma dalam penisnya terkuras habis dalam mulut gadis ini.

Baru setelah dirinya puas, baru ia mengeluarkan penisnya lalu berbaring sambil terengah-engah di samping gadis itu. Fisiknya sungguh kelelahan. Namun batinnya puas luar biasa. Gadis ini kembali berhasil ditaklukkannya. Tak hanya sekedar menaklukkan, namun keperkasaan dirinya berhasil meluluh-lantakkan gadis ini dengan telak! Skor 6-1!

"Aduuh Maasss.....," keluh Stefany dengan lemah. "Badanku lemas sekali. Gimana caranya aku pulang ke rumah kalo seperti gini."
"Kamu nginap sini aja, sayang," jawab pria itu.
"Nggak bisa! Nanti kalo William nelpon ke rumah aku nggak ada di rumah gimana."
"Padahal harusnya aku ketemu dia."
"Jam berapa ini.....wah gila, sudah hampir jam sembilan!" seru Stefany tak percaya saat melihat jam di dinding. Padahal saat ia datang kemari tadi hari masih terang-benderang.

"Trus... kamu telpon dia donk," kata bapak itu. "Kayaknya dia lagi nyariin kamu ini."
"Nggak usah deh. Sudah kepalang juga lagi. Sudah jam segini ketemunya jam berapa nanti. Apalagi aku sudah ga ada tenaga lagi."
"Nanti dicariin loh. Calon istrinya lagi ada dimana ini.... eeeh, ternyata sedang telanjang bulat dengan pria lain di ranjang habis bercinta. Hahahaha."

"Stefany, kamu putih terang banget deh," kata bapak itu saat membandingkan kulit tubuh gadis itu dengan dirinya.
"Dan Mas coklat gelap banget deh, hihihihi," balas gadis itu.
"Yang penting enak khan. Apalagi "jarum coklat" ini. Hehehehe. Sementara punyamu, susu putihmu ini kenyal dan enak banget. Apalagi vaginamu yang merah ini. Kamu ini benar-benar surga dunia deh, Stefany. Hahahahaha....," kata bapak itu sambil meremas-remas payudara dan menggesek-gesek vagina Stefany.
"Mas ini ah...Udah ah," kata Stefany sambil tersipu.

"Capek banget Mas," kata Stefany setelah beberapa saat.
"Iya memang capek. Tapi puas khan. Hehehehe..."
"Hmm, iya sih....," jawab Stefany malu-malu.
"Hahahahaha....," bapak itu tertawa terkekeh-kekeh sambil mengelus-elus rambut Stefany. Sambil tiduran ia memeluk tubuh gadis itu dan menciumi bibirnya dengan mesra. Membuat keduanya saling berciuman untuk beberapa saat lamanya.

"Eh tapi beneran, kamu ga mau telpon dia? Nanti dicariin beneran dan jangan-jangan dia nanti jadi kuatir lagi. Telponnya ga diangkat terus tadi."
"Nggaklah. Nggak apa2 Mas. Dia sudah percaya banget kok sama aku. Dan selama ini memang kadang aku sengaja cuekin. Supaya dia jadi penasaran. Jadi buat dia sudah biasa aku kadang ga angkat telponnya."
"Lagipula, hihihi, ada Mas di sebelahku gini, kok kayaknya aneh juga ngomong sama dia."
"Hahahaha.... Siapa nyana, Stefany yang tegas dan cantik ini ternyata diam-diam pandai bermain pat-pat gulipat saja. Hahahahaha," katanya sambil menyentuh dagu dan pipi gadis itu.

"Semua ini gara-gara Mas!" tukas Stefany. "Demi Mas. Hanya dengan Mas saja aku berbuat seperti gini," kata Stefany sambil mengecup bibirnya, dan menciumi bapak itu untuk beberapa lama dengan mesra.

"Diriku lebih perkasa ya. Lebih mampu memuaskanmu?" kata bapak itu sambil tangannya merayap di payudara Stefany. "Padahal aku ini adalah mesin diesel lama," katanya lagi.
"Ahhh.... Mas ini bukan mesin diesel lama lagi. Tapi mesin diesel yang tahan lama, hihihi."

"Aku bisa tahan lama karena kamu, sayang. Kalo dengan wanita lain aku tak bisa bergairah seperti denganmu barusan. Apalagi waktu aku sedang loyo tadi, bisa-bisa malah diketawain dan diejek lagi. Tapi kamu betul-betul beda. Justru kamu yang membangkitkan gairahku, sayang." Ucapannya ini memang sungguh-sungguh. Berkat Stefany ia berasa seperti jadi muda kembali. Setelah "masa kejayaan" istrinya telah lewat karena faktor usia, satu-satunya perempuan yang mampu membangkitkan gairah sekaligus memuaskan dirinya adalah gadis ini.
"Tapi begitu gairahnya terbangkitkan, jadi ga terbendung lagi deh," jawab Stefany sambil agak tersipu.
"Hahahahaha.... ya semua itu khan demi memuaskanmu sayang. Karena kamu khan memang termasuk cewek hyper."
"Idih, Mas ini ah."

"Eh Mas," kata Stefany saat keduanya sedang berpelukan... "Seandainya Mas beneran datang nemuin Papa untuk ngelamarku, kira-kira reaksinya gimana ya."
"Hmmm, awalnya tentu kaget dan terkejut sekali. Tapi pada akhirnya rasanya Papamu akan bisa menerimanya, apabila kamu sendiri juga memang mau. Papamu itu orang yang baik sekali, Stefany. Bahkan sampai detik ini aku berani menegaskan akan hal itu," katanya sambil memeluk tubuh dan mengelus rambut putri orang yang sedang dipujinya itu.

"Jujur aku katakan ya," tambahnya sambil melepaskan pelukannya terhadap gadis itu dan duduk dengan sikap serius," Seandainya aku harus memilih satu orang dari semua teman-temanku untuk menyakiti dirinya, maka Papamu adalah orang terakhir yang akan kupilih."
"Apapun yang terjadi, Papamu adalah orang baik," katanya sambil memandang anak gadisnya yang sedang tiduran tanpa busana itu.

"Lalu... dengan apa yang telah terjadi diantara kita, apakah menurut Mas kita telah menyakiti dirinya?"
"Hmmm, aku tak tahu, Stefany. Aku tak tahu."

"Sebenarnya, kalau melihat dia semata, aku tak akan sampai hati mengganggu anak gadisnya. Namun masalahnya, anak ceweknya nakal seperti gini... Sukanya yang aneh-aneh. Jadi ya gimana lagi dong. Hehehehe."
"Oleh karena itu, sayang, karena semuanya telah terjadi maka sekarang yang penting adalah kita harus menjaga rahasia. Jangan sampai ketahuan. Sehingga kita tak akan menyakiti orang yang kita hormati atau sayangi," katanya sambil memegang rambut di kepala Stefany yang masih tiduran dengan posisi miring itu dan menatap wajah cantiknya.

"Sebenarnya ada satu orang yang membuatku agak kuatir sehubungan dengan hubungan rahasia kita ini. Bukan Papamu."
"William?" tanya Stefany.
"Bukan," katanya sambil menggelengkan kepalanya. "Bukan dia. Tapi Rico, adikmu."
"Oh!" seru Stefany. "Menurut Mas, apakah dia curiga dengan kita?"
"Saat ini aku rasa tidak. Belum. Tapi orang yang paling mungkin membongkar rahasia kita adalah dia."
"Lalu kita harus bagaimana?"
"Kau jangan kuatir," katanya sambil tersenyum. "Adikmu itu memang orang yang sangat pintar. Namun sepandai-pandainya dia, Mas-mu ini masih lebih pintar dan jauh lebih berpengalaman dibandingnya. Jadi tenang saja. Yang penting kau harus berhati-hati kepadanya. Jangan terlalu banyak bicara tentang hal-hal pribadi kalau memang tak betul-betul perlu."
"Hmm, Mas jangan kuatir. Sudah agak lama aku tak terlalu dekat dengannya. Dan aku sengaja memang tak mau banyak cerita tentang urusan pribadi. Sebenarnya aku juga tahu tentang hal itu," kata Stefany sambil tersenyum.

"Hehehehe, kamu memang cewek hebat, Stefany. Tak hanya sekedar cantik dan sexy saja, atau jago di ranjang, hahaha, tapi kamu juga pintar. Aku senang sekali bisa kenal sangat dekat dan berhubungan intim dengan gadis hebat sepertimu. Hahahaha," katanya sambil memandang tubuh mulus telanjang bulat gadis itu.

"Sudah cantik, sexy, usianya masih muda ditambah pintar lagi. Sungguh bangga sekali aku bisa menaklukkan dirimu. Padahal usiaku sudah kepala empat. Apalagi dapatnya waktu "masih segel" dan bisa "melepas segelnya". Hahahaha...."

"Dan aku juga senang ketemu sama Mas," kata Stefany sambil bangkit dari tidurnya untuk memeluk dari belakang dan menempelkan payudaranya di punggung pria itu. Kepalanya disenderkan pada leher pria itu. Membuat aroma semerbak wangi harum rambut dan tubuhnya tercium sangat kuat oleh pria itu.
"Aku tak pernah menyesal menyerahkan kegadisanku kepada Mas. Apalagi malam itu...ohhh... aku sungguh sangat menikmatinya Mas..."

Untuk beberapa saat mereka saling berciuman dengan hangat. Sebelum kemudian pertemuan rahasia mereka itu ditutup dengan satu kali lagi hubungan intim sebagai "hidangan penutup".

--@@@@--

Stefany memeluk erat pria itu. Keduanya saling berpelukan erat. Stefany memandang wajahnya lekat-lekat.
"Aku harus pergi sekarang Mas," katanya. "Nanti aku kabari kapan kita bertemu lagi," lanjutnya sambil tersenyum.
"Bertemu lagi??" tanyanya dengan heran. "Stefany, kau serius?"
"Apakah Mas tak mau ketemu aku lagi?" tanya gadis itu dengan tersenyum.
"Tentu aku mau sekali Stefany. Tapi kamu sebentar lagi akan menikah."
"So what? Memangnya kalau sudah menikah lalu tak bisa ketemu orang?"
"Stefany, kau jangan main-main," katanya meski dalam hati penuh harap.
"Sejak kapan aku suka berbohong? Apalagi membohongi Mas?" tanyanya.
"Yang penting, seperti kata Mas tadi, asalkan kita selalu menjaga rahasia."
"Berjanjilah kepadaku kau akan menemuiku lagi, sayang," kata bapak itu sambil memegang kedua bahu gadis itu dan menatapnya lekat-lekat penuh harap. Karena hanya gadis inilah yang sanggup memacu dan mengipasi gairah birahi jiwa muda dalam dirinya.

"Untuk sementara ini aku tak dapat menemui Mas dulu. Tapi nanti aku akan datang menemui Mas lagi.... setelah aku memakai cincin emas di jari manisku ini," jawab Stefany dengan mengangkat jari manis kanannya dan tersenyum manis.
"Hahahaha... tak masalah. Aku akan menunggumu Stefany. Aku akan menunggu dengan sabar, sampai tiba saatnya nanti aku mengenjot-enjot wanita muda, putih, mulus, berparas cantik oriental, tanpa memakai pakaian apa-apa, tapi dengan cincin emas melekat di jari manisnya. Hahahahaha....."

Stefany tersenyum senang mendengarnya. Ia mengecup bibir pria itu, sebelum gadis berkaus turtle neck abu-abu muda dan celana jins biru tua itu akhirnya meninggalkan tempat itu.

Beberapa saat kemudian sebuah mobil terlihat meninggalkan kompleks apartemen yang terlihat biasa-biasa saja. Mobil itu lalu berbaur di antara puluhan, ratusan ribu, bahkan jutaan mobil yang berlalu-lalang di jalanan ibukota saat itu. Menuju ke titik tujuan (masa depan) tanpa terlihat indikasi dari mana mobil itu mulai berjalan (masa lalu).
 
Wowoooooowooo

Stefany benar-benar luar biasaaaaa
Mantap Mas Dharsono...cukup beruntung dapat cewe muda & sexy

Menunggu plot seterusnya..:ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd