Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Taruhan Dengan Teman

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
selamat malam selamat berakhir pekan. tetap mengingatkan untuk jaga kesehatan, menggunakan masker, makan makanan bergizi, minum air putih, istirahat cukup dan jangan lupa olahraga.


PART 4
PERENCANAAN

semua mulustrasi 100% dari mbah gugule
Vi

polwan kita sebut saja puspa



Masih di suasana kantor polisi menunggu hasil penulusuran tentang kebenaran siapa si sebenarnya cowok yang jadi pacar vi. Tidak habis pikir awal mula jadian seperti apa karena kadang akal logika ya kali jadian tapi belum pernah ketemu terus gimana cara nembak dan sebagainya. Sebatang rokok menemani saya berfikir sekaligus mencerna.

hampir 45 menit berlalu
polisi1 : "lee ikut sini itu rokok matikan dulu "
ian : "ohh iya siap pak" (sedikit terkejut karena masih melamun memikirkan sesuatu yang masih berhubungan dengan vi dan cowoknya)

tok..tok..tok..
"masuk"
polisi1 : "siang komandan saya mau melapor"
komandan : "silahkan, ini mas nya ada urusan apa?"
polisi 1 : "oh ini nama nya ian ndan, dari dia kita mendapatkan sedikit informasi tentang salah satu DPO sekaligus TO yang kita cari selama ini"
komandan : "duduk sini berikan semua informasi yang didapat"
polisi 1 : "jadi ini salah 1 TO kita yang cari ternyata mas ian ini bukan mengenal secara langsung tapi teman ceweknya adalah pacar dari TO"
komandan : "km tau dari mana dia pacar temen km siapa namanya"
ian : "vi ndan"
komandan : "cerita detail semua dari awal tapi sini saya liat KTP kamu"
ian : (memberikan ktp) jadi gini ndan .... saya menceritakan detail lengkap dari mana saya mengenal vi jelas untuk taruhan dengan har tidak saya ceritakan :)

komandan : "ohh jadi begitu kamu tidak mengenal sama sekali dengan TO kita?"
ian : "tidak ndan cuma tahu dari cerita vi itupun tadi saya sudah cerita semua"
komandan : "tapi kamu bisa berfikir ke arah narkoba dari mana"
ian : "saya cuma menyimpulkan dari dia kerja apa,tempat kerja,alasan dia untuk selalu tidak datang kalau ketemuan. 1-1 nya alasan saya juga kalau emang benar kerja di farmasi kenapa harus disembunyikan jadi saya berfikir antara dia pengedar/bandar/sejenisnya ndan"
komandan : "cerdas kamu sebagai anak muda menganalisa sejauh itu dan berani datang ke kantor polisi, saya salut jarang ada anak muda seperti kamu, tapi ini dari nama panjang kamu mengingatkan pada sosok pelatih karate saya waktu di pelatihan kepolisian dulu"
komandan : "bentar saya punya fotonya" (mencari foto masa dimana beliau masih menimba ilmu di akademi)
komandan : "nah ini saya dan ini pelatih saya" (menunjukan sebuah foto)
ian : "eh ini papah saya ndan"
komandan : "serius? coba sabuk trakhir ayah kamu apa"
ian : "setahu saya hitam, apa perlu saya telepon ndan?"
komandan : "wah suatu kehormatan buat saya bisa ketemu dengan anaknya,,kamu anak nomer berapa?"
ian : "sulung ndan"
komandan : "wah anak sulung pasti nakal"
polisi1 : "maaf ndan dia sering kena tilang didepan"
komandan : "benar dugaan saya kan"
ian : "hehehe la habis anak buah bapak hobi banget nilang saya,,malah kemarin ditawari tilang jalur VIP"
komandan : "hahaha ada-ada saja, tp kalau ini berhasil kita tangkap kamu saya kasih hadiah tilang jalur VIP"
ian : "lah"

Dari sini perencanaan strategi bagaimana menangkap dari TO, mulai dari pembetukan regu sergap, regu lapangan dll. karena saya tidak paham apa yang dimaksud ini itu cukuplah saya mendengarkan.
Komandan : "kamu ian"
ian : "siap ndan"
komandan : "kamu ikut dalam misi ini"
ian : "lah ndan saya kan bukan polisi, misal di tkp ketemu sama TO terus terjadi perkelahian kan saya kena pasal pidana ndan"
komandan : "ada pasal 49 tenang"
ian : "ya tapi kan saya bukan polisi juga ndan"
komandan : "justru itu biar tidak mencolok karena km bukan anggota dan nilai plus nya km kenal sm vi ntar dibikin aja skenario seolah-olah kalian gk sengaja ketemu dicafe"
ian : "kalau situasi tidak mendukung ke saya gmn ndan"
komandan : "misal km terdesak tinggal hajar kan beres, bisa beladiri kan?"
ian : "bisa ndan sedikit hanya untuk membela diri saja si"
komandan : "bagus tp saya harus test kamu dulu, yok ikut saya ke aula, polisi1 tolong panggilkan puspa suruh menghadapkan saya di aula sekarang"
polisi1 : "siap laksanakan"

-Aula-
ian : "jadi gimana ini ndan"
komandan : "kalau tidak anak buah panggil om saja"
tak lama kemudian
puspa : "siang komandan, ada perlu apa memanggil"
komandan : "kamu kenalkan ini ian, ian ini puspa"
"ian" "puspa"
komandan : "jadi saya mau kalian berdua latihan tanding dengan aturan setiap kali menjatuhkan lawan mendapat score 1, kalian harus mendapatkan score 3 untuk menang, bebas kalian mau gimana yang pasti lawan jatuh score +1, paham?"
puspa ian : "paham ndan"
puspa : "ijin ndan lepas sepatu sama pemanasan"
komandan : "2menit saya kasih waktu untuk kalian pemanasan habis itu mulai"

Saya mulai pemanasan tipis-tipis mulai dari peregangan kepala hingga kaki. yang membuat saya tidak fokus adalah ini polwan puspa cantik sekali rambut cepak sebahu ahhh pokoknya polwan idaman dah, betah kalau gini caranya hehehe. cukup untuk pemanasan dengan percaya diri langsung menghadap, diikuti juga puspa yang sekali lagi wah polwan idaman hehehe

komandan : "ok aturan masih seperti tadi 3point, paham yak mulai"

sebuah tendangan lurus kearah perut tp masih bisa saya tahan tetapi karena belum siap dan aba-aba mendadak jadi ya saya kehilangan 1 point. saya sedikit protes karena saya pikir kan belum ada itungan start dari mana.

ian : "lah curang ndan belum apa-apa langsung nendang gt"
komandan : "memang kalau berhadapan dengan penjahat kita harus siap dulu,,siap tidak siap ya harus kita lawan paham?"
ian : "paham ndan"
pas puspa membantu untuk berdiri saya memanfaatkan moment untuk membanting ke matras, tappp brak suara benturan matras dengan puspa
ian :"1-1 sama point ke2 selalu waspada" puspa :"bisa saja km" tappp tappp kita berdua saling beradu ntah ini arahnya menggunakan beladiri yang mana karena hanya saling serang seperti petarung jalan. tapp hiattt disatu moment puspa kehilangan pijakan karena terpeleset saya menyerang menggunakan tendangan tapi saya berhenti untuk menendang kan sayang to cantik gitu kena tendang. apa lah daya karena ketidak tegaan menjadi bomerang sendiri, dipegangnya kaki yang sempat saya stop berharap mendapat point ke 2 tp malah jadi saya sendiri yang di banting
tanpa memberi jeda puspa langsung mengejar point ke3 dia dengan teknik kuncian dileher. bukannya sakit karena dikunci tapi saya merasakan ada sesuatu yang kenyal dikepala belakang. puspa "nyerah" saya hanya geleng-geleng bukan tidak setuju cuma mau merasakan sedikit sesesuatu ada yang kenyal tapi bukan agar2, ada yang bulat tp bukan tekat kwokwokwo kalau dari yang dirasa waktu itu menurut saya sepertinya segenggam pas padat terukur hehe

komandan : "stoppp, duduk"
komandan : "hadeh ian ian masak iya kalah sama cewek gimana kalau sama penjahat beneran"
puspa : "udah kalah masih cari kesempatan dalam kesempitan"
ian : "kesempatan apaan"
puspa : "emang gk tau tadi pas dikunci gt apa yang berusaha pegang, belum lagi pas geleng2 tadi"
ian : "lah mana tau nama juga berantem,,udah bagus tadi pas mau kena tendang di arah muka tp aku stop kalau ngak muka cantikmu ada bekas lebam biru"
puspa : "mesum ya mesum aja jangan banyak alasan"
komandan : "stop,,sekarang kemasi barang kalian, km ian telepon vi jam4 sore ini kalian menghadap saya, dan kamu puspa juga menghadap saya, ya udah saya balik keruangan saya lagi ingattt....jangan berantem"
"siapppp" sahut kita berdua dan komandan meninggalkan kita berdua di aula

puspa : "km makasih ya tadi masih nahan tendangan" ian : "oh iya sa..." , cuppppppppppppp kecupan tipis dari puspa membuat saya hanya bisa mematung ditempat masih belum percaya memang si bukan dibibir melainkan hanya di pipi kiri yang bikin saya heran ini kan kantor polisi kantor dia apa gk takut ketahuan belum juga ini ruangan kali aja ada cctv atau apa gt
puspa : "dih bengong dia jangan lupa jam 4 menghadap dan itu siapa temen kamu ditelepon suruh datang sm 1 lagi (sedikit mendekat dan berbisik) RAK SAH MESUM"
ian: "atah sakit no"
puspa: "yealah dicubit gt doang dah balik ruangan dulu, byee"

sekian dulu hu updatenya next page ganjil, Matur suwun​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd