Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Taruhan Dengan Teman

selamat pagi selamat beraktivitas seperti biasa. tidak lupa selalu mengingatkan untuk jaga kesehatan, menggunakan masker, makan makanan bergizi, minum air putih, istirahat cukup dan jangan lupa berolahraga. mohon maaf sekiranya jadwal yang seharusnya saya update adalah kemarin tapi kesibukan rl newbie yang mamaksa newbie harus menyelesaikan terlebih dahulu.

tokoh yang akan keluar dipart ini:
vi

va

puspa sebagai polwan idaman kita

komandan > K
regu sergap 1-4 > RS1-RS4
calon suami puspa > CS1


PART 5+ PART 6

masih ada 1 jam lebih baiknya cari kopi plus sebat dulu sebelum menemui komandan untuk membicarakan rencana lebih lanjut serta menunggu vi datang kemari. mata tertuju pada pojokan bisa disebut kantin karena beberapa bapak polisi asyik istirahat sembari menikmati secangkir kopi. saya pun dengan cuek memesan kopi tak lupa sebatang rokok menemani menikmati kopi. tidak lupa juga sms ke vi menanyakan keberadaan dia biarpun tidak dibalas yah paling masih ada jam kuliah karena selesai jam setengah 4. pas asyik menikmati kopi dan sebatang rokok dikagetkan dengan kemunculan puspa.

puspa : "yaelah masih dipikir, eh itu mikir apa mesum pasti"
ian : "eh mbak kagetin aja dah"
puspa : "ealah mikir yang ngak2 ini pasti ya kan, oh iya panggil nama puspa ngerti"
ian : "enak aja mikir mesum ini nunggu balasan dari vi emang tadi sudah telepon cuma ini nunggu sms, btw kalo manggil nama kan situ lebih tua dari saya"
puspa : "yee ngejek nih critanya, gabung ya boleh ya dari pada gk ada temen dimari" "bu...teh panas 1 gula nya sesendok"

puspa : "eh ian boleh tanya?"
ian : "silahkan selama saya bisa jawab ya saya jawab mbak, eh puspa sorry"
puspa : "dari pas kita latihan tanding tadi, saya pikir kalau km orang biasa keknya ngak deh"
ian : "ngak gimana dah"
puspa : "ya dari yang simple aja nih cara kuda2 km kek km itu terlatih"
ian : "ohhh karena saya anaknya mantan pelatih komanda jadi ya mau tidak mau bela diri tetep dipelajari"
puspa : "wah pantes ya komandan memasukan km pdhl km bukan polisi, tp km kenapa gk mau jadi polisi kan enak tuh"
ian : "ada beberapa alesan saya enggan jadi polisi"
ian : "1. karena mata saya ini dari umur 12 udah menggunakan kacamata silinder maklum keturunan dari mamah"
puspa : "ohh itu kan bisa diakali kek gk paham aja"
ian : "nah itu dia yang ke2 sekalipun bisa diakali jiwa pebisnisku mengatakan lain, saya cm pengen jadi diri sendiri"
puspa : "orang tua tidak kasih saran gt masuk polisi / tni"
ian : "tadinya begitu setelah paham kenapa saya menolak, saya cuma dikasih wejangan selama keputusan kamu itu baik ya jalanin toh mamah sama papah tidak pernah memaksa kehendak anaknya harus ini itu"
puspa : "terus adik kamu?"
ian : "ya sama cuma bedanya dia lebih tertarik ke arah seni dan dunia arsitektur"
puspa : "uhmmm, la bukanya papahmu seperti itu lebih menguntungkan masuk polisi/tni"
ian : "perlu diketahui papah tidak pernah terdaftar dalam jajaran polisi/tni manapun"
puspa : "lah tp bisa melatih komandan"
ian : "dari cerita papah dari sma beliau berprestasi dalam bidang non akademik, lebih tepat ke bela diri pencak silat. nah pas dulu lomba di markas besar tni yang disana itu dapat juara 1 trs ditawari tp papah gk mau dengan alasan tidak minat karena ingin mendedikasikan diri untuk melestarikan pencak silat"
puspa : "ohh trs bisa nglatih"
ian : "nah karena dedikasi tersebut kapolda mengajukan penawaran untuk melatih para polisi muda / tni muda dan nah papah terima tp hanya mau melatih polisi muda"
puspa : "uhmmm menarik"
ian : "la km sendiri bisa jadi polwan gmn cerita"
puspa : "jadi..." tutttt....tuttt...
ian : "sorry ada telepon"
puspa : "silahkan"
ian : "hallo ya
"....''
ian : "parkiran depan terus ke kiri nah diujung ada kek kantin lagi ngopi"
"...."
puspa : "dari siapa"
ian : "vi katanya udah nyampek parkiran depan ini tak suruh kemari sambil nunggu jam4"
tak lama berselang vi datang

vi : "kak ian, hai jg mbak"
puspa : "panggil puspa saja gk usah pake mbak kesanya tua banget"
vi : "oh iya,,saya vi tapi saya panggil kak aja boleh kan"
puspa : "menarik , sini duduk sambil nunggu"
vi : "kak ini disuruh kemari ada apa"
ian : "oh nanti ada lah,,cm kakak ngak punya kapasitas untuk memberi tahu"
puspa : "eh iya vi km temanan sm ian aman kan"
vi : "sejauh ini aman kak kenapa emang"
puspa : "yakin aman muka mesum gt"
ian : "yaelah dibahas lagi dah, bahas yang lain np"
hahahaha kita bertiga tertawa

tak terasa jam menunjukan pukul 4 sore mengharuskan untuk menghadap komandan sekali lagi. selama menyusuri lorong bersama vi dan puspa banyak hal yang tiba2 muncul di benak kepala "yakin nih vi bisa nrima kenyataan" "atau ntar pingsan susah jg" " atau juga tidak mau diajak kerjasama jadi repot juga ntar" ahh bodo amat hadapi dulu baru tahu nanti hasilnya toh terlanjur basah kalau bikin basah puspa boleh juga hehehe

diruang komandan
tok tok tok

puspa+ian : "sore ndan"
K : "silahkan masuk trs duduk"
puspa+ian : "terima kasih"
vi : "kak ngapain (sedikit berbisik)"
ian : "rilex"
masih sedikit terheran karena ada 5 polisi lainnya disana yang juga menghadap
K : "km vi?"
vi : "iya pak eh ndan"
K : "pak saja, langsung ke inti permasalahan km kenal orang ini"
vi : "ehm ini pacar saya pak ada apa ya"
K : "kalau ini"
vi : "ya ini pacar saya juga tp kayaknya itu beberapa bulan yang lalu fotonya kalau tidak salah ingat"
K : "ok jadi gini jadi pacar km awalnya terduga dalam sindikat peredaran narkoba tp setelah kamu membenarkan foto tersebut status dia naik jadi tersangka memang pihak polisi sudah memasukan dalam DPO bahkan TO untuk unit narkoba"
sedikit menarik nafas
K : "km mau bekerja sama dengan pihak polisi atau tidak?"
vi : "mau pak saya juga sudah jengah sm dia apa lagi ini ditambah seperti ini rencana pas ketemuan mau saya putusin"
K : "yakin?"
vi : "yakin 100%"
K : "ok sedari tadi kita ber6 sudah rembukan mengatur strategi dengan terpaksa melibatkan kamu vi, selama ini kita sudah memancing tp hasilnya nihil"
ian : "rencana seperti apa ndan?"
K : "jadi vi tetap akan menemui TO kita, km ian sama puspa ikut ada disekitaran cafe hanya untuk berjaga-jaga memang kita nantinya memasukan regu penyamaran tp pastinya tidak bisa selalu ada didekat vi makanya saya putuskan kalian ber2 ikut dalam misi ini"
K : "lanjut RS1-4 menjadi tim sergap di tkp, boleh tau km janjian dmn?"
vi : "tadinya cafe depan tp semalam dia minta pindah tepat di cafe A"
K : "ok tidak masalah yang jadi masalah dia pasti datang?"
vi : "semalam iya bahkan saya sedikit ngancam dan dia mengiyakan dan waktunya tidak besok sabtu tp sabtu depannya lagi"
K : "bagus waktu tidak masalah yang jelas kita di untungkan dengan ada nya persegeran waktu ketemua kalian jadi persiapan kita jadi bisa lebih matang"

melihat vi sedikit agak goyah karena wajar cewek mana yang tau pacarnya jadi buronan polisi. tersirap muka muka sedih gimana gt tapi vi coba untuk tegas sesaat dan saya yakin selepas ini nangis dah. melihat vi yang agak gimana puspa memeluk mengayomi sebagai mana polwan mengayomi khususnya untuk mereka yang wanita. untuk bapak2 polisi yang ada ruangan hal biasa tp untuk ian wah andai aja ya bisa join skut lah hahahah

ianjunior : "bang asyik tuh kalo ditengah"
ian : "ndasmu"
ianjunior : "yaelah bang kapan lagi ngrasain kek gt, intip dikit ya"
ian : "udah siap biji ilang 1?"
ianjunior : "kan biji abang yang hilang gmn si"
ian : "ilang ntar tinggal cari lagi biji pilihan yang terbaik dah sana gk usah ngintip ntar ada waktunya"
ianjunior : "yah abang gk asyik"

penjelasan serta rencana bagaimana alur di tkp cukup memakan waktu hampir 2jam. ntah berapa tisu yang sudah digunakan vi untuk menghapus air mata dia. ingin rasa nya buat meluk tp mau gimana lagi dari pada resiko toh ini juga kantor polisi tambah susah nantinya.

K : "RS1-4 silahkan kalian kembali ke posisi kalian, vi ian puspa kalian juga boleh pulang dan ingat vi jangan sampai rencana ini bocor ke cowok kamu"
RS1-4 : "ijin pamit ndan"
K : "silahkan"
K : "oh iya lupa ian vi puspa sebentar, km ian selama 1 minggu kedepan setiap pagi jam 8 dan jam 4 sore km kesini untuk latihan"
ian : "tapi ndan saya ada jadwal kuliah?"
K : "tenang nanti saya suruh anak buah untuk mengatur ijin sampai besok minggu depan dan ingat km jangan main gk jelas kecuali ada ijin dari saya"
ian : "paling saya main diwarnet situ ndan jarang banget masuk mall ato nongkrong gk jelas"
K : "km puspa mulai besok pagi km jadi pacar ian sementara sampai hari penyergapan"
puspa : "tp pah kan.." (what gk salah dengerkah barusan pah?? gila aja dah)
K : "tidak ada penolakan ini perintah langsung"
puspa : "siap" (melirik ke arahku dengan tatapan sinis)
K : "bangun kemistri yg baik saya kalian dari awal isinya berantem mulu tp tolong untuk kali ini saja turunkan ego kalian, masalah tunangan km nanti biar papah yg ngomong langsung, km vi ian bisa langsung pulang"

ah ntah apa yang terjadi makin kesini makin bingung anak bapak yah begitulah tp untuk apa dipikir panjang toh kita hanya menjalankan perintah. baiknya selepas ini pulang mandi makan cabut ke warnet melepas penat hari ini buat main game dan sedikti berbisnis.

vi : "kak bisa antar ke kost va kasihan dia kalau bolak-balik toh dia jam 7 ada jam kuliah"
ian : "bisa si tp gk lebih baik km pulang rumah"
vi : "pengen nenangin diri sebentar kak, pliss ya tp kakak bawa helm lagi?"
ian : "ngak cm 1 tp bodo amat lah toh jam segini polisi sudah pulang paling, km tunggu depan gerbang"

selama diperjalanan tidak ada kata sepatah katapun keluar dari kita berdua. saya memahami keadaan vi sekarang yang menjadi pikiran are u okay gk si sebenernya. tak terasa sampai di kost va kost yang terbilang cukup elite dan bebas siapapun bisa bertamu.

vi : "assalamualaikum va"
va : "Waalaikumsalam vi sini masuk, ini siapa?"
vi : "ini kak ian"
va : "oh yang km ceritain kemarin itu"
ian : "ian, cerita apa nih"
va : "rahasia cewek"
ian : "yaelah"
va : "udah ya vi aku tinggal dulu kekampus"
ian : "eh bentar pamit pulang jg"
vi : "kak temani bentar boleh"
ian : "waduh kan ini kost cewek yg punya jg mau ke kampus apa kata orang" (biasa spik spik biar keliatan alim hahaha)
va : "gpp santai aja, percaya aja km cowok baik"
ya kali cowok baik belum tau aja aslinya kek gmn
va : "ya udah aku tinggal dulu jam 9 baru balik bye vi"

agak ngeri juga sebenernya cuma berdua sama vi dikamar kost va bukan apa giman tau kan kalau cuma berdua situasi vi seperti itu kalau terjadi hal-hal aneh kan jadi parno juga apa lagi sampek hal senam malam kan ngeri kwokwokow tahan tahan jangan melakukan hal-hal aneh karena belum waktunya jangan merusak moment yang ada tetap santai nikmati alurnya saja

vi : "kak..." (tiba2 vi memeluk menangis sejadi-jadinya)
ian : "luapkan semua nangis sepuasmu"
vi : "cowoku kannn..."
ian : "udah nangis aja jangan dtahan kalau sudah baru bicara"

sepuasnya lah vi nangis dipelukan, basah iya kaos yang dpakai basah karena air mata vi. kenyel? jelas terasa nama nya rejeki mana bisa ditolak ya kan. gk tahan? wooo jelas sangat tp sebisa mungkin tahan. hampir 30menit vi menangis dan selama itu juga kita saling pelukan karena tidak berhenti juga saya teringat akan alm mamah kalau pas saya dulu kecil nangis pasti dkecup dikening langsung berhenti nangis

"cupppp..."
ian : "udah ya nangisnya kasihan mata km" vi seakan terhipnotis akan perlakuan barusan tp emang manjur kelar di cium dikening berhenti nangis dan like a gantleman menghapus air mata di pipi vi "dah jangan nangis lagi" vi yang masih belum percaya apa yang barusan saya lakukan tp ntah kenapa vi tidak marah, saya berani diri sekali lagi kecup dahinya tidak ada penolakan tambah lagi kecup kedua pipinya.

ian : "udah ya nangisnya ntar cantiknya hilang lo"
vi : "ih kakak mlh ngegombal" (sedikit tersenyum lega rasanya bkn karena apa takut sebelah dikiranya ada apa2 kan susah)
ian : "nah gt kan cantik belum lagi"
vi : "apaan"
ian : "nih pipi tembem km ilang kalo sedih gt"
vi : "ihhhhh mlh ngatain kan..."
cupppp
belum menyelesaikan kata2nya langsung saja sambar bibirnya, hanya nempel tanpa ada pergerakan berarti layaknya orang berciuman seperi pada umumnya. 5detik 10 detik tidak ada tanda penolakan. tanpa banyak basa basi tangan kanan sedikti memegang dagu tangan kiri melingkar di pinggang vi. sedikit agak melumat bibir tipis vi masih tidak ada penolakan yang ada sedikti perlawanan makin lama makiin menjadi. tangan kanan turun keleher makin lama makin liat ciuman kita. dengan tidak merusak moment yang dengan pergerakan tangan sebenernya ingin sekali menjamah gunung kembar vi tp saya tahan biar vi hanyut dulu baru sikat hehe

ian : "vi maaf lancang"
vi hanya mengangguk pelan, kita saling tatap mata dan babibu sekali lagi "cupppp" kali ini vi sedikit lebih agresif karena mengimbangi "mphh kak..." sedikit desahan vi membuat saya lebih nekat untuk melibas bibir mungilnya, tangan yang semula di leher mulai turun ke buah dada vi tanpa remasan hanya nempel biarkan vi menikmati dulu dan kita yang atur ritmenya. cukup lama tangan memegang karena tidak ada penolakan saya beranikan sedikit meremas dari luar, seakan vi paham bukannya menolak malah memindahkan kedua tangan nya melingkar ke leher, lampu hijau sudah nampak tp saya enggan untuk langsung tancap gas

remasan demi remasan dari kiri kanan kiri kanan kiri kanan, yah waktunya pegang langsung satu kancing kemeja vi terbuka tidak ada penolakan yesss lancar jaya...2 3 kancing sedikit terlihat walaupun masih tertutup tanktop, putih bersih gambaran dari sekilas dada yang sudah nampak



sekian dulu updatenya, matur suwun sampai ketemu dipage selanjutnya
kalau ada salah mohon dikoreksi sekiranya untuk membangun​
 
makasih updet lanjutannya @XLR
sama2 hu
Makasih update kanjuuutttan critanya @XLR
siap hu
Makasih apdetnya hu.. ditungggu kekancutannya
kancutnya msh djemur hu
Mantap gan
makasih gan
kentang wkwk
hahaha
itu yg di harta karun si vi apa va nih hu:khappy:
bukan keduanya hu itu dpt dr laptop yg kemarin minta tolong newbie benerin :malu: :malu: :malu:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd