Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Teh Hani: Fantasi yang Jadi Kenyataan

Bimabet
Part-10

Setelah kami sama2 setengah bugil, tanpa jeda aku terus menyerang bagian puting payudara teh Hani. Teh Hani terus mendesah menikmati cumbuanku di tubuhnya. Ketika aku melumat bagian putingnya sesekali dia menjambak rambutku.

Ketika sudah puas menikmati payudara teh Hani dengan penuh nafsu aku membalikan tubuh teh Hani lalu mendorongnya kembali ke dinding kamar. Lalu menyibakkan rambutnya dan mencumbu bagian tengkuknya. Tak lupa tanganku masuk ke dalam celananya untuk menggerayangi bagian sensitifnya.

"ssstttttthhh..tutup dulu pintu kamar" ucap teh Hani.

Aku yg baru tersadar segera menutup pintu kamar dan menguncinya.

"gak akan ada yg datang kan teh" tanyaku sedikit cemas sambil berjalan mendekatinya.

"gak ada Dit" ucapnya menenangkan aku.

Kemudian aku kembali memeluknya dari belakang lalu meremas kedua payudaranya. Sesekali aku menciumi bibirnya yg manis. Kemudian menghempasnnya ke tempat tidur. Posisi dia sekarang cuma pakai celana telentang di atas tempat tidur.

Tetapi dia kembali duduk lalu berdiri mengarah ke lemari. Kemudian membuka tasnya lalu mengeluarkan sesuatu. Aku yg bingung cuma bisa memperhatikan.

"pakai kondom ya Dit... Ini kondom kemarin yg gak jadi kita pakai" ucapnya sambil mengeluarkan kondom dari dalam tasnya.

"kenapa teh, kan kemarin gak pake?" tanyaku bingung.

"setelah dipikir-pikir teteh juga takut Dit, kalau sampai hamil anak kamu" ucapnya dengan wajah cemas.

"ohh ya udah" jawabku sambil mendekatinya.

Kemudian aku menariknya lagi ke tempat tidur dan membaringkannya. Celana yang masih melekat aku lepaskan perlahan sampai benar2 bugil. Teh Hani cuma diam memperhatikan perlakuanku terhadapnya.

Tanpa menunggu lama aku juga melepaskan seluruh pakaianku sampai benar2 bugil juga. Kontolku yang sudah tegang maksimal terpampang jelas di depan matanya. Lalu tanpa diminta, teh Hani beranjak duduk lalu meraih kontolku dengan tangannya kemudian berusaha memasukan ke mulutnya.

Aku jadi sedikit kaget karena mendapatkan serangan seperti itu. Karena aku merasa tubuhku kurang fresh karena baru pulang kerja. Kemudian sebelum kontolku masuk ke mulutnya aku sedikit mendorong kepalanya agar menjauh. Lalu lanjut merebahkannya kembali.

Teh Hani cuma bingung melihat keanehanku. Tanpa membiarkannya berpikir jauh aku langsung melumat bibirnya kembali.

"hmmmmmm slurp" suara bibir kami berciuman.

Dari bibir ciumanku turun ke bagian leher lalu mencumbui seluruh bagian lehernya. Tanganku tidak kubiarkan menganggur. Aku menggosok kemaluannya sambil memasukan jari tengah ke lubang kenikmatannya.

"aaahhhh.. Sssstttthhh" desahnya mendapat seranganku di vaginanya.

"jilatin lagi itil teteh Diiittt.." pintanya memohon.

"aahhhhhh cepet jilatin" ucapnya tambah meracau.

Dengan semangat penuh nafsu aku langsung mengambil posisi merayap ke depan vaginanya. Lalu menekuk lututnya ke atas lalu menyibakan kemaluannya menggunakan kedua jari.

Setelah terlihat bagian daging kecil yg memerah. Aku menyentuh bagian itu menggunakan ujung lidahku lalu menggerakan lidahku dengan cepat.

Mendapat perlakuanku seperti itu teh Hani meracau sejadi-jadinya. Kepalaku dijepit pakai pahanya yg mulus dan rambutku dijambak.

"aahhhhhh.. Enak banget Diiitttt" desah teh hani.

"slurp..slurp..slurp..slurp" suara lidahku menggelitik itil teh hani.

Setelah beberapa menit menjilati kemaluan teh Hani. Dia memohon memintaku untuk segera memasukan kontolku ke vaginanya.

"aaahhhh masukin sekarang Dit.." doi memohon.

Aku yang nafsunya juga sudah memuncak tidak sabar untuk segera mencoblos kemaluan teh Hani. Tetapi ketika hendak memasukan kontolku ke kemaluan teh Hani, dia menahanku.

"pakai kondom dulu Dit" ucapnya sambil meraih kondom yg sudah dia persiapkan.

Aku yang sedikit kesal memakaikan kondom itu. Lalu selesai memakai kondom aku memandanginya dengan penuh nafsu. Begitupun sebaliknya dia sangat binal dengan posisi mengangkang di depanku.

Kemudian aku menyuruhnya untuk turun dari tempat tidur lalu mendorongnya ke posisi telungkup di pinggir tempat tidur tetapi kedua kakinya tetap berdiri di lantai kamar. Setelah siap dengan posisi itu aku mengarahkan kontolku ke lubang kenikmatannya dari belakang.

"ahhhhh.. Sayang" ucapnya terhentak karena sodokan kontolku.

"plok..plok..plok" bunyi suara kemaluan kami beradu.

"Aahhhhhh enak sayang" ucapku meracau

"ahh..ahh..ahh.. Yangggg.." teh Hani juga meracau.

"terus yangg ahhhh" teh hani kembali mendesah.

Setelah puas dengan posisi itu aku membalikan tubuhnya menjadi telentang. Dengan posisi aku masih berdiri di tempat tidur dan kakinya masih menjuntai ke lantai aku berinisiatif mengangkat kakinya ke pundakku.

Dengan posisi seperti itu aku kembali menghujamkan kontolku ke vaginanya.

"ahhhh.. pelan2 yangggg..." ucapnya protes.

Tanpa memperdulikan ucapan teh Hani aku menggenjot dalam2 lubang vaginanya. Dia kembali mendesah berteriak keenakan.

"Ahhhh..ahh..ahhh..terus yanggg.." desah teh hani.

"ahhhhh enak enak banget tehhh" aku juga ikutan mendesah.


Beberapa menit kemudian kontolku terasa ingin muncrat. Itu menyatakan kalau aku harus menurunkan tempo permainan agar tidak jebol. Maka kami pun berganti posisi, aku meminta teh Hani untuk menungging di atas kasur. Lalu mengambil posisi untuk melakukan gaya doggy style.

Melihat teh Hani sudah menungging aku kembali berhasrat untuk melakukan "tusbol". Aku melepas kondom yg terpasang lalu mencoba menusuk lubang anusnya. Ternyata masih susah juga hu. Lalu aku dorong agak kuat dan sedikit masuk ujung kontolku.

"Auuuhhh.. Dit jangan di situ sakiiiitttt.." protes teh Hani.

"sedikit lagi teh, tahan ya" ucapku menenangkan teh Hani.

Kemudian aku kembali mendorong kontolku pelan2. Terasa ujung kontolku sudah lolos memasuki anus teh Hani.

"Auuuuhhhhh.. Sakiiitttt Ditttt.." teriak teh hani.

Aku terus mendorong biar tidak kehilangan momentum. Terasa lubang anus teh Hani sangat sempit seakan akan kontolku jadi patah. Dan pada akhirnya aku berhasil menjebol anus teh Hani.

"Auuuhhhhhh sakiiit bangeeettt Ditttt... Ahhhhhhh" Teh Hani hani berteriak kencang sambil tangannya memukul-mukul tempat tidur.

Terdengar teh Hani menangis,, aku yg mendengar dia menangis jg sedikit kasian. Tetapi nafsu mengalahkanku dan tetap untuk mencoba memaju-mundurkan kontolku di lubang anusnya.

Terasa memang sangat susah hanya untuk sekedar memaju-mundurkan kontol ke lubang anus itu. Karena ini jg pengalaman pertamaku. Aku cuma sanggup tiga kali sodokan di lubang anus teh Hani. Karena kasian melihat teh Hani yg terus2an teriak menahan sakit.

Setelah kontolku lepas dari anus teh Hani lalu dia membalikan badan. Dengan nafas tersenggal-senggal sambil menangis menatapku dengan kesel.

"Kamu apaan sih,, sakit tau" ucap doi kesal.

"maaf teh aku penasaran..hehee" jawabku senyum.

"kalau penasaran jgn sama teteh sama yg lain aj" ucapnya lagi.

"Emang gak enak gitu?" tanyaku penasaran.

"enak apanya? Yang ada malah sakit banget" jawab teh Hani.

"Teteh belum pernah digituin,, kamu malah gituin teteh" ucanya lagi dengan kesal.

Aku yg melihat teh Hani marah2 kembali menciumi bibirnya agar dia kembali tenang. Kemudian teh Hani menyadari kalau aku sudah tidak memakai kondom.

"Kok gak pakai kondom?" tanya teh Hani heran.

"Tadi kondomnya copot teh soalnya udah longgar" jawabku seadanya.

"Ganti yang baru doongg.. Kamu mah ahhh" ucapnya lagi sambil kembali mengambil kondom yg satu lagi.

"Pake dulu kondomnya" perintah teh Hani sambil menyerahkan kondomnya.

Setelah kondom terpasang aku kembali mengambil posisi menindihnya lalu mengarahkan kontolku ke vaginanya. Kontolku langsung jeblos ke lubang kenikmatannya. Aku memompa kontolku sambil melumat bibirnya.

Ketika baru beberapa menit menggenjot vagina teh Hani dari luar terdengar ada suara yg memanggil dari luar.

"Hanii... Hannn.. Tok..tok..tok..tok.." suara seseorang sambil mengetok pintu.

Kami yang kaget karena mendengar suara orang yg memangil, kami segera menghentikan aktifitas kami.

"Itu siapa teh? Tanya ane cemas.

"Gak tau" jawabnya sambil bengong mendengarkan kembali suara itu agar lebih jelas.

"Sialan pake ada gangguan segala, mudah2an bukan warga yg datang untuk menggrebek". Pikirku dalam hati dengan perasaan cemas.

"Itu kyak suara si Riska" ucapnya duduk sambil mendorongku.

(Riska ini adalah TO ane yg kedua hu, nanti akan dibikin thread khusus untuk si Riska ini,, pantengin terus postingan ane ya..!!)

"Riska siapa?" tanyaku.

"temen teteh, ngapain ya dia?" jawab teh Hani bingung.

"udah biarin aja" ucapku sambil kembali memeluknya.

"tok..tok..tokk.. Hani.. Hannn" terdengar lagi suara ketokan pintu.

"Dit.. Pergi ke toilet trus pakai baju kamu ya,, teteh mau keluar bukain pintu" perintah teh Hani.

"Kalau si Riska lama kamu keluar aja ya, bilang aja dari kamar mandi" perintah teh Hani lagi.

Dengan berat hati aku menuruti perintah teh Hani untuk pergi kamar mandi.

Update:
https://www.semprot.com/threads/teh-hani-fantasi-yang-jadi-kenyataan.1474615/post-1908406927
 
Terakhir diubah:
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd