Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Teman Short Course Yang Menggairahkan...

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sueeeeeeeeeee..... Pinter banget suhu nyetop cerita pas kontie lagi ngaceng abbbiizzzz.
GPL lancrotkan suhu....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
wah...repost dari mana guru uncreativeboyz? mohon dibantu linknya kalo ada cerita ini di thread ato forum tetangga lainnya :) pengalaman pribadi ini guru...
repost tp kok blm pernah baca yak. izin baca ya bro
 
agan dan suhu semua, silahkan menikmati lanjutan ceritanya...

“jangan didalam dek, please…jangan didalam, gw belum siap dek” desah dewi. Saya pompakan terus junior saya dalam memeknya dan tidak berapa lama tubuh dewi terlihat berkelojotan lagi dan kakinya gemetar dengan kuat sekali sampai-sampai posisi tubuhnya tidak tertopang lagi oleh kakinya dan saya harus memegang pinggulnya agar tidak terjatuh. “aargghhh dek…gw sampe lagi, bangsat benar lo dek! Enak banget…” erang dewi. Cairan kenikmatan dewi menetes melewati pahanya dan selang beberapa saat, saya cabut junior saya dan dewi berjongkok dihadapan junir saya dan mulai mengocoknya dengan akselerasi tinggi dan mengarahkan junior saya ke dadanya. Junior saya terasa seperti mau meledak dan muncratlah sperma saya dengan 6 kali semprotan ke dada dewi yang indah itu. “oughhh tuan putri saya keluar…arrghhhh” erang saya dengan penuh kenikmatan. “dek…elo kuat banget yah, gw ampun dah kalo kaya gini” ucap dewi dengan terengah-engah menikmati desahan terakhirnya. Saya perhatikan di paha saya ada bercak darah yang agak banyak. “ehhh tuan putri beneran masih perawan yah?” tanya saya. “lah..kan gw udah bilang ke elo dek? Masa elo ga percaya sama gw? Jawab dewi. Saya hanya mengernyitkan kening saya sambil berpikir “waduh gawat neh…harus berurusan dengan anak guru debus neh sekarang”.
Setelah membersihkan diri sebentar, dewi beranjak keluar kamar kecil karena handphonenya berbunyi dan ternyata kakaknya yang menghubunginya untuk menanyakan keadaannya. Dewi terlihat berbincang serius di telepon pada saat saya mendekatinya dan meremas susunya dengan lembut. Dewi mendelikkan matanya kearah saya dan berusaha menyingkirkan tangan saya. Saya tidak peduli, dan mulai mengangkat t-shirt yang dia kenakan dan mulai menjilati bagian puting susunya dengan lembut. Puting dewi terasa mengeras dan nafasnya mulai terengah-engah. Dewi berusaha mendorong kepala saya menjauhi dadanya tapi tidak berhasil. “dek, jangan bercanda lo ah…nih kakak gw sama cowok gw yang telpon ntar ketahuan gimana?” bisik dewi sambil menutup bagian microphone pada hpnya.
Saya cuek saja dan terus melanjutkan jilatan saya ke pusarnya. Saya turunkan lagi celana yang baru saja dia kenakan setelah pertempuran di kamar kecil tadi dengan perlahan-lahan, terpampanglah celana dalam putih berenda yang dia kenakan. Dengan sedikit paksaan saya turunkan juga celana dalamnya dan saya lihat konsentrasi dewi makin kacau berbincang dengan cowoknya. Nafasnya yang mendesah makin terdengar jelas saat saya memainkan jari saya pada bibir memeknya. “A…udah dulu yah, kepala wi sakit banget nih. Wi tutup saja telponnya yah” ujar dewi. Dari suara yang terdengar, sepertinya cowok dewi agak marah mendengar ceweknya mau menutup telepon cepat-cepat. “serius neh a’a…aku lagi sakit, lagian kamu kan ga peduli sama aku” sambil mendesah lirih karena memeknya saya kerjain.
Jari saya semakin nakal dari mengusap bibir memeknya sekarang berpindah mengusap-usap lubang anusnya. Lidah saya pun tidak tinggal diam, saya mulai menjilat dan menyelipkan lidah saya di memek dewi. Memek dewi terasa basah kembali, cairan memeknya terlihat sampai meluber keluar. Saya mendengar suara agak lain di telepon dewi, wah itu suara kakaknya gumam saya dalam hati. Makin iseng lidah saya, saya arahkan ke kelentitnya dan dewi tampak tidak kuat lagi menopang tubuhnya yang sebelumnya terduduk hingga akhirnya rebah di ranjang rawat inap klinik ini. Kaki dewi mengangkang lebih lebar dengan sesekali pinggulnya bergoyang memutar dan maju mundur. Saya masukkan jari saya kedalam rongga memeknya dan dewi terlihat menegang menandakan dia mencapai puncaknya kembali karena kocokan jari saya yang kecepatannya makin bertambah. Bunyi berkecipak di memek dewi terdengar dengan jelas seiiring dia menutup mulutnya agar tidak mengerang dengan keras. Tangan kanannya masih menggenggam hp dan tangan kirinya menekan kepala saya agar tetap berada di selangkangannya. Matanya mendelik kearah saya merasakan kenikmatan yang begitu dalam. “A’a udah yah…dewi mau istirahat, salam ke abah dan yang lain, bilang dewi baik-baik saja” ucapnya lirih menahan erangan nikmatnya. Setelah telepon ditutup, dewi langsung menjambak rambut saya, “dek, elo mulai kurang ajar yah…gw kan lagi telepon!” geram dewi ke saya. Saya hanya memandangi wajahnya dan melanjutkan jilatan lidah saya ke memeknya. “dek…udah dunk, gw ga kuat lagi dek” desah dewi. Saya merangkak kehadapan wajah dewi dan mulai menciumi bibir dewi dengan mesra. Lidah kami saling berpagutan, desah nafas dewi makin terasa lebih berat. Dewi bangun dan mendorong tubuh saya tiba-tiba, saya agak kaget dan menyangka dewi berniat menyudahi pertempuran ini. Ternyata dia merubah posisinya dengan mendorongku agar rebah diatas ranjang dan dia menduduki junior saya.

jangan lupa komen agan dan suhu yah...lanjutannya sampai akhir, saya usahakan posting hari ini :p
 
wah...artinya keberuntungan kita hampir sama boss brow, ngomong2 diliat dari nickname boss brow posisi di Bali kah? salam semprotz boss brow...mudah-mudahan nanti bisa bercerita bareng wkwkwkkwk...
Wah kisahnya mirip kejadian yg saya alami :) ditunggu kelanjutannya broo..
 
Nah pecah perawan tuh, jadi gimana terusannya .....
 
terima kasih udah mampir suhu jowood...matur suksma atas komennya
silahkan dinikmati lanjutannya
 
sambil menciumi puting susu saya. "giliran gw yang perkosa lo sekarang! Liat balasan gw yah" ucap dewi. Dewi mulai mejilati seluruh bagian dada dan perut saya dan terus turun hingga ke junior saya, disedotnya buah junior saya dengan keras lalu dijilatinya dengan kasar. Seluruh batang junior saya dijilatinya dengan liar hingga batang saya benar-benar basah. Rasa nikmatnya tidak terhingga, saya berusaha mati-matian untuk menahan jebolnya pertahanan saya yang didera gelitikan hangat lidahnya. Kuluman dan sedotan dewi makin liar dan iramanya makin cepat, saya mencoba untuk menyudahi keggiatan menghisap itu namun sia-sia karena dewi memaksakan kepalanya tetap di selangkangan saya. Tiba-tiba dia memutar tubuhnya dan memeknya tepat berada di depan hidung saya. Saya tidak sia-siakan kesempatan ini untuk memulai lagi aktivitas menjilat memek dewi. "arrgghhh...dek, lidah elo berasa banget..*** tahan gw dek" desah dewi. Pinggul dewi yang semula hanya diam saja berubah menjadi bergoyang memutar. Pada saat saya hisap kelentitnya, dewi tidak bisa lagi mengontrol pinggulnya, gerakan pinggulnya sudah berubah menjadi maju mundur dengan liarnya menggesek mulut saya. Seiring dengan gerakan liar itu, meneganglah tubuh dewi. Pinggulnya bergetar dengan hebat dan cairan kenikmatan dewi meluber dengan deras di mulut dan wajah saya. "arrgghhh dek...gw sampe dek, gw sampe...arrghhh!" erang dewi. Dewi merebahkan dirinya diatas tubuh saya, lidahnya menjelajahi wajah saya dan akhirnya lidah kami berpagutan dengan liarnya. Setelah nafasnya mulai terkontrol, dewi berjongkok diatas junior saya. Dia mengarahkan memeknya tepat diatas kepala junior saya, dengan dibantu tangannya dia selipkan junior saya kedalam rongga memeknya dan bless! "arrrghhh dek...emm, enak dek" desah dewi. Untuk pertempuran kali ini, junior saya tidak menemukan kesulitan menembus rongga memek dewi. Dengan perlahan, dewi mulai menaik turunkan pantatnya. Pemandangan didepan mata saya sangat indah sekali, rona wajah dewi yang bersemu merah dengan bulir keringat di wajah dan dadanya. Perpaduan junior dan memek dewi yang bergerak secara perlahan membuat nafsu saya tak tertahankan. Goyangan dewi semakin liar, dari naik turun sekarang berubah menjadi gerakan memutar. "ahhh...dewi terlihat lebih seksi saat didera nafsu seperti ini" pikir saya dalam hati. Sekitar 10 menit dengan konstan memutar dan memaju mundurkan goyangannya, dewi terlihat mengejan dan tubuhnya bergetar. Desahan nafas dan erangan halus tidak mampu dikontrol keluar dari bibir mungilnya, "arrgghhh...dek, gw sampe lagi...bangsat lo dek! Memek gw geli banget" erang dewi. Tak lama kemudian, dewi menghentakan goyangan pinggulnya dengan kuat beberapa kali menandakan dirinya sampai lagi pada puncaknya dibarengi luberan cairan kenikmatan yang terasa hangat di selangkangan saya. Setelah beristirahat sebentar, saya bangun dan memposisikan dewi dengan posisi menungging. Tanpa menunggu lama, saya selipkan junior saya kedalam rongga memeknya dan saya mulai memompa memek dewi dengan perlahan. "aduh dek...udah dulu dek, kasi gw kesempatan buat istirahat" ucap dewi. Saya tidak mempedulikan ucapan dewi, hentakan junior saya mulai saya tambah kekuatannya. Bunyi kecipak junior saya di memek dewi terdengar lebih keras. "aaahhhh tuan putri, enak sekali rasanya, junior saya seperti dipijat didalam memek tuan putri" desah saya. Makin lama makin cepat pompaan junior saya ke memek dewi. Tangan saya menjambak rambut dewi dan sedikit menariknya kebelakang, "dek...gw ga tahan lagi dek, gw mau sampe...barengan dek, please!" erang dewi dengan nafsunya. Dewi yang sebelumnya hanya diam menerima tusukan junior saya sekarang ikut menggoyangkan pinggulnya dengan gerakan memutar. "aarrgghhh tuan putri...memek tuan putri enak sekali" erang saya. "terus dek...gw udah mau sampe, cepetin dek" erang dewi. Berselang sekian menit, dewi terlihat kembali mencapai puncaknya. Goyangan pinggulnya makin menggila, desahan dan erangan dari mulutnya berusaha dia tahan dengan menutupi wajahnya dengan bantal sedangkan tangannya menggenggam seprai ranjang rawat inap klinik. Terdengar teriakan dari balik bantal yang menutupi wajah dewi, "arrrggghhhh...bangsat! Gw sampe lagi". Tanpa beristirahat lagi, saya balikkan tubuh dewi, saya tumpangkan kaki dewi kebahu saya, dengan sedikit bantuan tangan saya arahkan junior saya ke memek dewi dan saya tusukkan dengan keras. "argghhh dek! Udah...udah" erang dewi. Saya teruskan tusukan ke memek dewi dengan keras. Saya merasa junior saya sudah dipenuhi dengan cairan sperma dan siap ditembakkan kedalam memek dewi. Dengan kasar saya tusukkan memek dewi, makin lama tusukan yang saya lakukan makin cepat. "tuan putri...saya mau keluar!" desah saya.

jangan lupa colek-colek dan komennya agan dan suhu semua, lanjutannya sedang saya selesaikan
 
Wah langsung lanjut nih......mantap
 
Bimabet
Ini lanjutannya agan dan suhu sekalian...

Dewi pun menganggukkan kepala sambil berkata "iya dek...cepetin, gw juga mau sampe lagi" desah dewi. Dewi mencoba mengimbangi tusukan saya dengan menggoyangkan pantatnya kekiri dan kanan, tak berapa lama junior saya terasa berkedut-kedut dengan keras seiiring erangan dewi yang berusaha dia tahan. "tuan putri, saya ga tahan lagi...saya mau muncrat" erang saya. Tanpa sempat mencabut junior saya, muncratlah sperma saya di dalam memek dewi. Pada saat yang sama, dewi mengerang dengan agak keras "arrgghhhh...enak banget dek, gw sampe lagi" akhirnya kami berpelukan dengan peluh mengucur ditubuh kami berdua. Tidak ada perbincangan diantara kami berdua, hanya pandangan syahdu, pelukan sayang yang disaksikan oleh ranjang rawat inap klinik ini.
Paginya setelah kami membersihkan diri, saya menyelesaikan administrasi di kantor klinik ini. "panitia acara ini sungguh keterlaluan, sangat tidak professional" gerutu saya dalam hati. Akhirnya dengan angkutan umum, kami kembali ke hotel tempat acara berlangsung.
Sesampai di hotel, saya beranjak ke kamar untuk mengambil tas dan menuju ruang kelas. Saya sempat bertemu dengan dewi yang sedang terlibat pertengkaran kecil dengan kelompok panitia, namun saya hanya berlalu meninggalkan mereka. Tepat pada saat makan siang, saya melihat dewi menerima kunjungan tamu di depan ruang panitia. Saya perkirakan tamu itu adalah kakak dan cowok dewi, karena salah satu dari pria yang saya lihat berbincang dengan dewi memiliki paras raut muka yang mirip dengan dewi.
Pada saat saya menikmati makan siang saya dengan teman-teman GPK, dewi datang menghampiri saya dan teman-teman. "gw pamit dulu yah, gw pulang duluan...kayanya gw harus check up di rumah sakit nih" ujar dewi dengan lemah. Tampak ketidakrelaannya meninggalkan acara ini lebih awal. Saya dan teman-teman tidak berkata apa-apa, raut wajah sedih dewi membuat kami merasa tidak enak. Dewi menggenggam tangan saya dengan erat, ternyata digenggaman dewi ada secarik kertas. Setelah dia beranjak pergi meninggalkan kami , saya membuka lipatan kertas tersebut dan terlihat ada tulisan tangan "gw tunggu lo di depan kamar lo, sekarang!". Saya memandang ke teman-teman yang ada didepan saya, mereka dengan cepat mengetahu isi dari kertas tersebut. Yeni pun berkata "cepet bli, ini kesempatan terakhir kalian" dan si Victor pun ikut menimpali "ayo pace, hajar terus". Tanpa menunggu komentar dari teman lainnya, saya bangun dari kursi saya. Adi sempat berbisik pada saya sebelum saya bangun. "inget brur, jangan pake kasur ane yah...", saya hanya menunjukkan kepalan tangan saya didepannya.
Saya beranjak ke kamar dan saya melihat dewi sudah berdiri didepan kamar saya. "lama banget sih lo dek, ga ada waktu lagi" ujar dewi. Saya membuka kunci pintu kamar dan dewi langsung menyergap saya dan mencium saya dengan liarnya. Dia menaikkan rok yang dia kenakan ternyata dewi sudah tidak mengenakan celana dalam. Dewi mengambil posisi berdiri dengan agak menungging. Saya dengan cepat menurunkan celana jeans saya dan memelorotkan boxer saya, saya kocokkan sebentar junior saya dan pada saat saya rasakan sudah agak maksimal saya arahkan junior saya ke memek dewi. "arrgghhh pelan dek" desah dewi. Saya tusukkan junior secara perlahan, agak susah memang namun dengan sedikit usaha akhirnya bless! Junior saya masuk dengan sempurna. "oughh dek...gw ga pernah bosen sama titit lo...enak banget dek" erang dewi. Saya percepat tusukan saya mengingat waktu yang kami punya tidak banyak. "Oughh...ahhh, terus dek, lebih cepat lagi dek" desah dewi. Dia berusaha mengimbangi tusukan junior saya dengan mengoyang-goyangkan pantatnya dengan memutar. Junior saya terasa seperti dipelintir, tak berapa lama akhirnya kami mencapai puncaknya bersama-sama. "arrgghhhh dek, gw sampe dek", "iya tuan putri, saya juga keluar...arggghh" erang kami bersama-sama. Setelah membersihkan diri, akhirnya kami berpelukan dan berpagutan dengan mesra. Dewi sempat berbisik di telinga saya, "gw tunggu lo di ibukota, gw sayang lo...gw ga akan pernah lepasin lo dari hidup gw". Saya hanya mengangguk.
Setelah itu, saya hanya melihat dewi dari kejauhan. Saya melihat dewi masuk kedalam mobil kakaknya dan mobil tersebut berlalu dengan membawa sejuta kenangan dalam benak saya.
Tanpa saya sadari, teman-teman GPK sudah berada disebelah saya. Mereka mengajak saya kedalam kamar dan berusaha menghibur saya.
Dalam hati saya berkata "saya akan bertemu dengan tuan putri di ibukota...saya janji!". Kegiatan short course akhirnya berlalu dengan standar, tidak ada yang menarik lagi bagi saya. Setelah semua rangkaian kegiatan selesai, saya akhirnya kembali ke Bali. Saat sampai dirumah, saya membongkar isi tas carrier saya dan saya temukan secarik celana dalam putih berenda terselip diantara pakaian saya. Saya hanya tersenyum, dan kembali teringat apa yang terjadi selama beberapa hari di puncak.
Cerita saya dengan Dewi di Ibukota saya akan lanjutkan dengan judul yang lain ☺
Mohon maaf untuk suhu dan agan sekalian atas panjang dan berantakannya cerita saya, maklum newbie...peace my men!

Sambungan perjalanan saya dengan si dewi akan saya lanjutkan di thread lainnya ("petualangan ibukota") ditunggu agan dan suhu yah...
ditunggu komennya...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd