Anak-cakep
Guru Semprot
- Daftar
- 28 Jul 2017
- Post
- 532
- Like diterima
- 259
Asyik asyik JossBerjumpa lagi dalam judul yang berbeda, dan semoga masih bisa tetap menghibur para suhu suhu semuanya. Salam sukses dan sejahtera
Part 1
Aku juna, usiaku sekarang 20 tahun. Anak yatim piatu tanpa mempunyai saudara, aku mencoba mengais rezeki di kota metropolitan karena memang di kampungku lereng merapi aku sudah tidak punya apa-apa. Berbekal uang dari Pak de aku berangkat kekota Metropolitan
Sudah hampir 1 bulan aku jualan minuman dingin dengan menenteng kantong plastik aku mencoba menjajakan. Kadang tak jarang aku mendapatkan perlakukan yang kasar dari sesama pedagang. Tetapi aku tidak pernah melawan mereka, aku lebih baik pergi.
" He ..lo jangan jualan di sini, sana cari tempat lain.. Itu kata kata yang sering terlontar dari mereka
Di kala malam sudah larut Emperan toko, maupun pelataran Masjid menjadi tempat aku tidur . Aku akan tetap semangat walaupun kadang bisa makan sehari 2 kali sudah bersyukur
Malam itu sekitar jam 7 malam dan hujan cukup deras aku berteduh di area pom bensin. Dagangan aku masih tersisa beberapa botol lagi, yah kalau seandainya ini semua habis aku baru bisa makan, tetapi kalau tidak terpaksa aku tunda sampai besok, jangan sampai modalku habis cuma buat makan.. Pikir ku
Aku melihat mobil memasuki area pom bensin, aku mau mencoba menawarkan minuman dan nampak Ibu Berjilbab turun dari mobil untuk mengisi bensin
" Assalamu'alaikum Bu.. Air mineral nya Bu.. Kataku
Ibu itu melihat ku dan tersenyum dan menjawab salamku
" Waalaikumsalam... Ohhh boleh Umi beli 3 ya.. Katanya
Wah mendengar seperti itu tersenyum senang, sisa 2 lagi aku bisa makan.. Kataku dalam hati
Ketika ibu itu atau Umi baru mau membayar bensinnya. Ada sebuah motor menghampiri nya. Umi kaget melihat ada orang tiba-tiba di dekat nya langsung menarik tas yang dipegang Umi
" Rampok.. Rampok.. Teriak Umi sambil berusaha mempertahankan tas nya
Suasana malam itu memang cukup sepi karena hujan cukup deras hanya ada beberapa orang saja yang sedang mengisi bensin dan ada 4 orang karyawan pom bensin
Melihat ada perampokan aku lihat beberapa orang berusaha menangkapnya tetapi baru beberapa langkah, terdengar
" Dor.. Dor.. Terdengar suara tembakan, yang membuat orang orang yang tadinya berniat menolong ibu tadi lari menjauh dengan ketakutan
Tetapi tidak dengan Umi dia tetap berusaha mempertahankan tas nya. Aku sendiri tidak mampu bergerak dari situ karena rasa takut yang teramat sangat
" Bruk.. Suara Umi terjatuh ketika ditarik oleh perampok.. Tolong rampok rampok
" Mau di bikin mati saja ibu ini.. Kata perampok yang memegang senjata dan sudah diarahkan ke Umi
Entah melihat Umi jatuh dan daalam keadaan terancam aku coba memberanikan diri. Aku lemparkan botol minuman ke arah kepala perampok itu dan aku menubruk dan memeluk Umi untuk melindunginya
" Dor.. Dor... Cuma itu yang mampu aku dengar 2 kali tembakan dan setelah itu gelap dan hening.. Entah apa yang terjadi selanjutnya
Dari kelopak mataku samar samar terlihat lampu cukup terang, aku mencoba untuk tau dimana aku sekarang, aku lihat sekelilingku. Aku melihat seorang wanita muda berjilbab sedang memegang HP nya. Aku mencoba untuk memanggilnya
" Kak... Kak... Terdengar lirih suaraku, tenggorokan ku terasa kering dan aku merasakan sangat haus dan setelah aku memanggilnya beberapa x wanita itu melihat ke arah ku
" Dokter.... Dia sadar lagi.. Terdengar teriakannya sambil di berlari ke menjauh
Tak lama aku lihat beberapa dokter dan perawat mendekatiku. Mereka terlihat tersenyum ceria bahkan ada yang bersalaman
" Assalamu'alaikum.. Umi anak itu sudah sadar, kata dokter sudah terlihat normal. Umi cepat kemari.. Kata wanita yang pertama kali aku lihat tadi
" Alhamdulillah.. Setelah penantian yang lama pasien sadar kembali dan seperti nya sekarang sudah normal.. Kata dokternya
Aku masih bingung dengan apa yang terjadi, apa yang dimaksud dokter itu. Aku perhatikan dokter melepaskan selang dan beberapa peralatan yang menempel di tubuhku dan sekarang kedua mataku sudah terbuka dengan sempurna
Setelah beberapa lama dokter dan perawat sudah pergi
" Kak.. Maaf apa boleh saya minta minum?? Kataku pelan
" Ohhh.. Sebentar aku tanyakan dulu ya.. Kata wanita itu beranjak menanyakan ke perawatan jaga
Dan tak lama kembali lagi, sambil tersenyum memberikan aku minum dengan menyuapi pakai sendok
" Hee.. Kamu sudah sadar.. Alhamdulillah doaku dikabulkan.. Ternyata suara Umi.. Ya aku masih ingat itu Umi yang kemarin di rampok..
" Iya Bu.. Memangnya saya sempat ga sadar?? Saya cuma ingat waktu saya melemparkan botol minuman kw perampok itu dan maaf saya terpaksa memeluk Ibu, buat melindungi ibu dan setelah itu saya mati.. Kataku
" Hemm.. Kamu koma sudah 2bulan lebih bahkan kamU fase kritis nya hampir 1 Minggu.. Kata ibu itu dan duduk disamping ku sambil megang tangaku
" Jadi saya terkena tembakan dan tidak sadar selama 2 bulan?? Tanyaku
" Oh iya nama kamu siapa dan tinggal dimana, Umi bingung mau hubungin keluarga kamu, takut nya orang tua kamu pasti nyariin.. Kata Umi
" Maaf Bu.. Nama saya Juna, saya dijakarta tidak punya tempat tinggal, emperan toko lah tempat tidur saya dan saya sudah yatim piatu juga tidak punya saudara.. Kataku sedih bila teringat nasibku
" Ya Allah... Kasihan sekali kamu Juna, maaf bukan maksud umi bikin kamu sedih.. Oh iya aku Umi indah, anakku yang nunggu kamu ini Dinar, terus yang ini Ulfa dan ada satu lagi kakak nya mereka Nadia.. Kata Umi indah
Dinar dan Ulfa tersenyum sama aku. Aku yakin kalau Umi ini pastilah orang kaya dari penampilan mereka dan pakaiaanya...
" Umi.. Maaf sebelumnya, kapan saya bisa keluar dari rumah sakit ini. Biar saya bisa kerja jualan buat bayar biayanya? Tanyaku
Mendengar itu Umi dan kedua anaknya tersenyum sambil mereka saling melihat satu sama lainnya dan Umi indah geleng-geleng kepala
" Kamu anak yang baik dan penuh tanggung jawab Juna. Kamu ga usah mikir masalah itu. Umi yang akan bayar. Coba kalau ga ada kamu, apa Umi masih bisa bertemu dengan anak-anak Umi yang cantik ini.. Kata Umi
" Jun.. Setelah kamu keluar dari rumah sakit, kamu balik ke rumah kita saja. Kebetulan kita ga punya saudara laki-laki.. Kata dinar sambil tersenyum
Baru aku mau ngomong yang aku merasa ga enak sama Dinar. Umi sudah menyahuti omongan Dinar
" Iya Jun.. Mulai hari ini Umi anggap kamu keluarga Umi atau tepatnya anak angkat Umi dan kamu ga usah malu maupun sungkan.. Kata Umi
" Ulfa ..Dinar kalian keluar sebentar ya.... Kata Umi dan aku lihat mereka seperti nya tau apa yang akan di bicarakan umi
Setelah mereka keluar dan menutup pintu.. Umi duduk disamping ku dan memegang tanganku
" Juna.. Umi harus sampaikan ini ke kamu sekarang, supaya kamu tidak kaget nanti nya. Karena ini sangat penting buat kamu laki-laki.. Kata Umi dengan nafas yang berat
Aku lihat wanita setengah baya dengan wajahnya yang cantik wajahnya yang anggun dan tangan nya sangat halus itu seperti berat sekali mau bicara
" Umi bicara saja kalau tentang saya, saya sudah biasa menghadapi kesusahan dalam hidup.. Kataku jujur
" Waktu kejadian itu.. Perampok yang menembak Umi dan kamu lindungi Umi itu mengenai dada kamu sebelah kiri dan mereka menembak kamu lagi mengenai bagian paha kamu yang mendekati selangkangan kamu.. Kata dokter ini ajaib kamu masih bisa bertahan hidup setelah operasi, walaupun kamu harus koma cukup lama
" Tetapi dari tembakan yang kedua itu efeknya kaki kiri kamu akan sering merasakan kram dan membuat kelamin kamu tidak bisa lagi bangun.. Kata Umi sambil menundukkan wajahnya
Jujur apa yang disampaikan Umi adalah pukulan yang berat buat aku, tetapi sampai saat ini pun aku tidak pernah punya pikiran terhadap wanita apa lagi menikah. Karena aku menjalani hidup buat aku sendiri saja
" Umi.. Mungkin ini berat buat saya, tetapi kalau memang ini sudah nasib saya. Apa yang bisa saya perbuat dan saya juga meragukan apa bener kata dokter itu.. Kataku sedikit untuk menghibur diriku sendiri
Umi melihat ke arah ku.. Matanya yang serasa teduh aku rasakan
" Juna.. Umi akan bantu kamu buat pengobatan baik secara medis maupun alternatif.. Kata umi dan dengan tiba tiba tangannya masuk ke dalam selimut langsung memegang batang penisku
Aku baru sadar kalau aku dalam keadaan telanjang bulat cuma pakai selimut saja
" Maaf Umi pegang punya kamu. . Kata Umi
Aku tidak merasakan apa apa, padahal Umi sudah memegang punyaku
" Umi maaf coba saya pengen melihat nya.. Kataku, karena aku mau bangun badanku masih lemas
Mendengar permintaan ku umi menurunkan kain selimut ke bawah.. Aku lihat Umi sempat kaget melihat punya ku yang besar dan panjang dan coba memalingkan wajahnya
" Apa yang kamu rasakan sekarang.. Tanya Umi
Sambil terlihat meremas batang penisku
" Saya tidak merasakan apa apa Umi.. Jawabku
Umi segera menarik tangannya dan menyelimuti aku lagi
" Juna kamu tak perlu khawatir.. Seperti yang umi katakan tadi.. Sepulang dari rumah sakit nanti kita berobat.. Kata Umi
Bersambung
Gas pol juuuunTerima kasih buat semua suhu.. Yang sudah bergabung dan menyimak. Semoga cerita yang baru ini masih bisa menghibur
Part 2
Setelah 3 hari aku di ijinkan pulang dan Umi sama Dinar yang menjemput ku. Aku masih merasakan agak ngilu di bagian paha ku sedangkan di bagian dada sudah sembuh cuma ada bekas luka operasi
Aku duduk di depan sama Dinar seangkan Umi dibelakang. Jujur seumur hidupku baru kali ini aku naik mobil mewah, terasa nyaman sekali
" Jun.. Terima kasih ya kamu sudah menyelamatkan Umi.. Kata Dinar
" Iya.. Sama-sama, dari awal melihat Umi aku sudah melihat kebaikan Umi yang mau membeli daganganku., makanya begitu ada kejadian perampokan dan aku lihat Umi dalam bahaya. Cuma satu yang bisa aku lakukan menyelamatkan yang aku bisa. Karena hidup Umi pastinya banyak yang membutuhkan, sedangkan aku.. Kataku
" Dan maafkan saya juga waktu itu langsung memeluk Umi.. Maafkan kalau saya tidak sopan.. Kataku
Dinar tertegun mendengarkan jawaban ku, bahkan Umi sempat meneteskan air matanya
" Luar biasa kamu Jun... Mungkin cuma kamu satu satu nya orang yang masih ada rela mempertaruhkan nyawa kamu demi orang lain yang baru kamu jumpai.. Kata Dinar
" Mungkin kalau tidak ada kamu jun.. Dinar dan kakak kakak nya juga banyak anak asuh Umi akan berduka.. Kata Umi
" Itu mungkin sudah kehendak Nya Umi, saya cuma perantara yang kebetulan ada disitu.. Jawabku
" Kamu memang anak yang luar biasa Jun, maka dari itu Umi akan selalu ada buat kamu, separuhnya nyawa Umi ini adalah milik kamu.. Kata Umi
Aku sangat terharu mendengar Umi berbicara seperti itu. Mungkin ini sebagai rasa membalas budi kepadaku, tetapi sebenarnya ini terlalu brlebihan
Jalanan yang aku lalui ini menjadi saksi dimana aku dulu pernah berjalan kepanasan dan kehujanan sambil berjualan air mineral. Tetapi sekarang aku sudah naik mobil mewah
" Jun.. Kamu ko malah bengong,.. Sudah nanti kalau sudah dirumah, kamu ga usah malu malu. Anggap saja rumah sendiri. Kalau perlu apa apa kasih tau aku.. Kata Dinar
" Iya Jun... Dirumah nanti kamu lah salah satu lelaki yang ada, semoga saja bisa membuat suasana lebih ceria
Hampir 1jam perjalanan dari rumah sakit ke rumah dan didalam perjalanan aku merasakan ketulusan Umi dan Dinar menerima aku, semoga saja juga dengan yang lainya
Aku sangat kagum begitu mobil memasuki halaman rumah yang luas dan bangunan yang sangat mewah. Ini sudah seperti istana kecil , sampai aku berdecak kagum
" Jun sudah sampai.. Ayo turun, malah bingung begitu. Kata Dinar
Dari jauh nampak lelaki tua menghampiri Dinar..
" Assalamu'alaikum... Mba Dinar, ada yang bisa saya bantu.. Kata Bapak itu yang ternyata keamanan dirumah itu
" Walaikumsalam...ya Pak ga ada Pak,.. Ini Juna yang nolong Umi itu Pak dan sekarang akan tinggal disini kata Dinar
Dan setelah bersalaman aku diajak masuk kerumah sama Dinar. Dinar nampak tersenyum melihat aku yang berberapa kali berdecak kagum
Diruang keluarga terlihat ka ulfa yang kemaren datang kerumah sakit dan satunya pasti yang namanya ka Nadia. Aku perhatikan anaknya Umi cantik cantik.. Wajahnya mirip dengan wanita arap kulitnya putih hidungnya mancung mancung dan matanya yang bening dengan alisnya tebal
" Gimana Jun... Kalau kamu kan sudah kenal sama Ulfa nah kalau itu anak yang paling besar Nadia , gimana cantik cantik kan anak Umi.. Kata Umi bangga
" Iya Umi... Sudah seperti artis dari padang Pasir.. Kataku yang bikin mereka semua tertawa
" Ngaco kamu Jun.. Kata Dinar masih tersenyum
Yah luar biasa mereka tubuhnya yang tinggi walaupun pakaiannya yang dikenakan menutupi semua tubuhnya tetapi postur tubuhnya proposional. Cuma dari sorot matanya cuma ka Nadia yang sepertinya kurang suka akan adanya aku. Senyum nya pun terlihat basa basi
Setelah ngobrol beberapa saat Umi, ka ulfa dan ka Nadia masuk kekamar nya masing-masing. Tinggal aku sama Dinar
" Jun kamu santai saja dirumah ini, kamar kamu nanti sebelah sama kamar aku.. Kata dinar
" Itu foto ayah kamu?? Kataku sambil menunjuk foto lelaki Arab yang dipajang
" Iya itu almarhum Abi aku, sudah sejak usia 10tahun Abi meninggal. Berarti sudah genap 9tahun baru hari ini ada laki-laki yang bisa masuk ke dalam rumah ini.
" Ohhh.. Pantesan wajah kalian cantik seperti wanita Arab.. Kataku
" Abi memang dari Arab kalau Umi Jawa Barat.. Kata dinar. . Jun ayo aku antar kamu ke kamar, kamu kan baru sembuh harus banyak istirahat dulu. Kata Dinar
Aku mengikuti Dinar menuju kamarnya.. Bener bener seperti istana..
" Jun ini kamar kamu, sekarang kamu istirahat saja, biar cepet sehat. Kalau butuh sesuatu aku dikamar sebelah.. Kata Dinar tersenyum dan meninggal kan aku
Seumur hidupku baru ini lihat kamar yang besar dan sangat mewah. Bahkan ukurannya sendiri lebih besar di bandingkan rumah aku yang di kampung.
Umi indah ternyata sangat kaya.. Tetapi terlihat bersahaja, Terima kasih Umi akan kebaikan Umi sama aku.. Kataku dalam hati dan aku akhirnya tertidur karena masih ada pengaruh obat
Aku merasakan rambutku ada yang mengelus elus dengan lembut dan satu ciuman di keningku yang membuat aku terbangun. Aku lihat Umi indah duduk disampingku
" Juna.. Ayo bangun, kamu kan belum makan. Ini Umi bawain, tadi mau bangunin kasihan sepertinya kamu pulas banget.. Kata Umi sambil memberikan aku makan
Aku lihat jam dinding sudah jam 11 malam, waduh aku tidur lama sekali. Aku segera makan dan aku perhatikan Umi masih duduk di bangku
Setelah aku selesai makan, aku kekamar mandi untuk cuci tangan
" Jun.. Kamu cuci muka saja ga usah mandi, biar ada air hangat nanti kamu masuk angin kata Umi
Woww.. Kamar mandinya pakai bak yang bisa buat aku tiduran kacanya yang lebar.. Sungguh mewah kamar mandinya
" Tapi Umi saya gerah dan lengket, apa boleh saya mandi dan caranya gimana nyalain airnya.. Tanyaku
Umii indah tersenyum.. Cantik sekali Umi walaupun sudah setengah baya
" Jun.. Kamu kenapa lihatin Umi seperti itu.. Kata Umi yang membuat aku malu
" Ahhh.. Maaf Umi saya cuma jadi ga enak Umi terlalu baik. . Kataku untuk menutupi malu
" Jun... Mumpung sudah dirumah, Umi mau coba lagi, siapa tau dirumah lebih relaksasi. Coba sekarang kamu lepaskan pakaian kamu, biar nanti bisa mandi sekalian.. Kata Umi sambil mencoba mengalir kan air panas di bak
Setelah melihat aku telanjang bulat, aku lihat Umi melepaskan hijabnya... Aku coba menundukan muka
" Jun.. Kamu boleh lihat kke Umi dan coba kamu resapin. Umii tau ini tidak boleh dan berdosa. Tetapi demi kamu Umi siap menanggung semuanya dan satu hal lagi. Kesucian Umi semenjak ditinggal mati sama Abi, Umi jaga sampai detik ini. Lagi lagi demi kamu Umi terabaa kesucian itu.. Kata Umi yang sudah melepaskan pakaian nya
Tubuh yang tadi tertutup rapat kini sudah terlihat hanya menyisakan bh dan celana dalamnya
Luar biasa tubuhnya Umi... Padat montok putih mulus buah dadanya yang cukup besar menonjol di balik bh nya dan pahanya yang putih mulus sampai ke pangkal nya yang masih tertutup celana dalam nya
" Gimana Jun.. Apa yang kamu rasakan.. Kata Umi
" Badan saya panas dingin Umi.. Melihat Umi.. Cantik dan sangat menggairahkan.. Kataku malu
" Memang nya kamu belum pernah sama perempuan sebelumnya?? Tanya Umi sambil tersenyum
" Umi adalah wanita pertama yang saya lihat dalam keadaan seperti itu Umi.. Kataku
Umi mendekati aku...
" Sekarang lihat lebih dekat dan kamu lepaskan bh umi ini baru celana dalamnya Umi dan aku nikmati kamu bayangkan supaya gairah nafsunya kamu tinggi Jun, siapa tau bisa membangunkan itu kamu...
Aku sampai menggigil begitu melepaskan bh Umi.. Buah dada nya ya putih montok itu tepat berada didepanku dan tanganku tadi sempat menyenggol nya
Jantung ku semakin berdegup kencang manakala Umi meminta aku jongkok dan melepaskan celana dalam nya sampi terkepas dari kakinya...
" Umii... Ohhsss.... Rintih ku tanpa aku sadari
" Kenapa kamu Jun... Tanya Umi sambil meremas rambut ku
" Umi saya ga tahan melihat nya, walaupun itu saya belum bisa keras.. Tetapi nafsunya saya sampai bikin saya seperti ini.. Kataku polos
" Terus kamu maunya seperti apa, ayo lakukan saja, anggap saja saat ini Umi milik kamu.. Kata Umi
" Maaf Umi bolehkah saya memeluk Umi... Kataku yang sangat penasaran seperti apa rasanya
" Bolehlah.. Ayo peluk Umi... Kata Umi sambil memeluk ku
Aku merasakan kehangatan, buah dada Umi menempel di badanku dan tanganku meraba dan mengelus punggung Umi yang halus
Aku lihat Umi memejamkan matanya sambil menggigit bibir bawahnya, aku coba beranikan diri untuk mencium pipinya
" Jun.... Kata Umi langsung mencium bibir ku.. Pengalaman pertama dalam hidupku.. Sungguh luar biasa rasanya.. Umi lidahnya menggelitik dalam mulutku
Dan aku rasakan tangan Umi sudah mencoba meremas batang penisku
" Ohhh Umi... Rasanya geli sekali sampai saya ga kuat untuk berdiri kataku
" Ya sudah kita ke tempat tidur saja jun.. Kata Umi sambil menggandeng tangankuu
Bersambung