R : "Berikan aku kenikmatan yang sama dengan apa yang Hera rasakan, buktikan kalau kamu pencumbu handal".
Saya preteli pakaiannya (ternyata cdnya sudah dilepas karena basah sebelum perang) dan menuntun Ria ke ruang tamu lalu merebahkannya di sofa. Saya cumbu habis-habisan setiap jengkal tubuhnya, bahkan tiada yang luput sesenti pun. Dia sangat menikmati percumbuan ini. Mengerang tiada henti dan tubuhnya menggelepar kesana kemari.
R : "Ooooooccchhhh, kenikmatan macam apa ini, nikmati tubuhku say, jangan sampai berhenti. Aku bakal ketagihan dengan percumbuan ini".
A : "Nikmati aja say, aku juga bakal ketagihan untuk mencumbumu".
Saya remas teteknya dan pelintir serta tak lupa menjilati pentilnya tanpa ampun. Birahiku memang sedang berada di puncak, tapi tetap mengendalikan nafsu agar bisa menahan ejakulasi. Berikutnya giliran mencumbu memek tembam beserta area sekitar. Memek Ria begitu mempesona, lebih gemuk daripada punya pacar saya, dan yang pasti gundul serta memiliki aroma yg khas. Saya lebih menyukai memek yang gundul karena biar lebih bebas dan nyaman saat mengeksplorasinya.
R : "Aaaaachhhh say, ampun ampun ampun. Memekku geli-geli nikmat, rasanya sampai ke ubun-ubun", ketika saya jilat dan gigit kecil klitorisnya.
Sepertinya dia mencapai klimaks, kepalaku dijepit oleh kedua kakinya.
A : "Memekmu sungguh sedap, kontolku sudah tidak sabar untuk menikmatinya".
R : "Accccchhhhh mmmmakasih, ini sangat nikmat. Sekarang giliranku yang akan memberikan servis".
Dia lepas celana saya dan akhirnya kita sama-sama bugil.
R : "Memang benar cowok kurus ternyata kontolnya lebih gede dan keras, pantas aja memek si Hera ketagihan. Aaaaacccchhhh aku gemas sama kontolmu".
A : "Sekarang kontol ini milikmu juga say, nikmati sesukamu".
Ria mulai mengocok kontolku lalu menjilati dan menyepong dengan sangat telaten. Aku seperti terbang ke cakrawala, dalam hal oral seks ternyata Ria lebih jago daripada pacarku.
R : "Ssssluurpppp ahhhh kontolmu benar-benar bikin gemas say".
10 menit sudah kontolku dikerjai dengan mulutnya, dan aku pun sudah tak tahan. Saya hentikan aktivitas oral seksnya agar tidak ejakulasi sebelum saatnya.
A : "Stop say, aku sudah tak tahan aaaccchhhhh. Jangan sampai crottt di mulut, karena aku pengen crottt di memek tembammu.
R : "Lakukanlah say, kebetulan aku sedang tidak masa subur".
Sebelum lanjut ke percumbuaan yang sebenernya, kita berhenti sejenak sekedar mengatur nafas.
R : "Ayo lanjut say, nanti memekku keburu kering", kata si doi sambil ketawa.
A : "Okay baby, aku jilatin dulu ya memekmu biar jalannya semakin lancar hahaha".
R : "Ooocccchhhh say geli sangat, aku sudah tak tahan. Cepet masukkan kontolmu".
A : "Aku atas dulu ya say, ganjal pinggulmu pakai bantal biar nanti lebih berasa".
Bbblesssss .........
R : "Aaaacccccchhhhhh kontol, enak sekali. Rasanya sampai ke ubun-ubun".
Memek Ria memang nikmat, daya cengkeramnya begitu kuat. Saya genjot terus memeknya tanpa ampun, sambil menggenjot tentunya saya sedot dan remas teteknya.
R : "Lebih kencang lagi say, memekku rasanya enak sekali".
A : "Kontolku rasanya juga enak say, serasa disedot-sedot sama memekmu. Empot ayammu lebih berasa!!!".