Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TEST

Persembahan utk @Pemancingmimpi hihihi
He he he....
Iya boss, gara2 nya saya minta agar beliau neruskan kisah2nya...
Da saya suka...

Eeh malah disuruh ngelanjutin...
Di Test dulu...
Kadar gilanya dan tatacara nulisnya...
.

He he he
Syaratnya dikasih tahu sih...
Cuma saya baca bolak balik ga masuk kategori kayaknya...

Da gimana kelas KW ini soalnya...
He he he


Mantap ini suhu jangan lupa kalau galau minum orang tua suhu biar dapat filenya. :Peace:

Feel nya kali ya boss....
He he he....

Itulah,
Nulis kaya suhu besar memang sulit, edannya dapat kontennya ga masuk...
Kontennya masuk kurang gila saja..
Wes mbuh kah.....

Saya masih baca ulang kisah2 beliau sih...
Sambil nyumput sih biar ga ketahuan soalnya...

He he he
 
Maaf ya para suhu....
Saya masoh belum dapat melanjutkan hari ini, soalnya kayaknya tulisan saya masih amburadul nih, melenceng jauh dari bentuk tulisan yang dimaui...

Belajar dulu biar ngepas, besok deh atau besok lusa ya...
sumonggo suhu
 
TEST

03 Kota Dingin Malang



Mobil Rush Matic ku menembus jalan tol menuju Surabaya tanpa henti, kugeber terus hingga kecepatan diatas 130 km per jam.
Jam 1.45 siang, ternyata sudah sampai mendekati kota Surabaya. Entah jalan tolnya yang bagus atau mobilku yang menggila, kurang dari 4 jam soalnya itu.

Menjelang kota Surabaya, hatiku mulai bimbang meneruskan perjalanan ke kota Surabaya. Tak tahu kenapa aku pengen menghindari kalau sampai si Irena ternyata membututiku entah dengan cara bagaimana.

Otakku berputar dan berputar kencang mencari alternatif tempat istirahat, soalnya kakiku sudah capek juga dan mataku agak lumayan berair.

Bablas terus ke Surabaya, keluar tol masuk kota atau mengikuti tol sampai mentok ke Probolinggo, entahlah. Aku masih berfikir dan berfikir keras hendak kemana.
Akhirnya Surabaya terlewati sudah, di rest Area sebelum kota Sidoarjo, akhirnya daya tahan tubuhku lumayan tergedor. Ada panggilan alam juga.
Mobilku menepi, mencari tempat sekedar melepas penat dan buang hajat.

Ngopi dan makan itu tujuan kemudian, lumayan lah agak ga panas ini, soalnya memang musim belum masuk musim hujan tapi selama perjalanan di sekitar surabaya hujan rintik2, di rest area juga.
Bebek Goreng yg lumayan lezat serta tadi es teh segelas gedhe sudah tandas.

Saatnya merokok dan sekedar menyeruput kopi sambil meluruskan kaki.
Aku berfikir, berfikir dan berfikir lagi.
Kenapa bisa bertemu dengan Irena yang seolah bukanlah peristiwa kebetulan semata, sebab kemungkinannya sangat kecil seharusnya.
Begitu kecilnya dan harusnya mendekati mustahil, aku masih berfikir. Berfikir soal penjelasan logis mungkin bisa terjadi baik soal masa lalu masa kini dan akan datang.

Duduk di rest area dalam kondisi sendiri, gerimis dan badan capek memang seolah aku dihadapkan dengan banyak kemungkinan. Juga soal keanehan sikapku mengahadapi semua masalah ini.

Aku mulai memilah milah.
Aku salah apa kok sampai seolah takut menghadapi Anton dan Arini ?
Aku bukanlah maling yang punya dosa, harusnya aku ga malu.
Aku bukan yang selingkuh, tapi Arini juga ga selingkuh sebenarnya. Dia mungkin hanya capek dan pengen berhenti mencintaiku saja kemudian ada pilihan.
Anton ? Dia malah yg aku buat dekat dengan Arini. Salahku juga membuatnya dekat dengan Arini.

Mmm...
Aku sepertinya rendah diri atau minder...
Aku malu karena kalah dan gagal...
Aku takut ditertawakan...
Aku memang pecundang..
Aku hassshhhhh....
Aaaah..

Kuhisap rokokku perlahan, segitunya rasa rendah diriku sehingga takut bertemu dengan orang lain yang aku tak kenal hanya gara2 wajah, suara dan sikapnya

Tapi Anton tetaplah sahabatku, yang terus berusaha mencariku...
Aku yakin itu, sebab proyek pertama darinya terkesan memang untuk memancingku keluar...
Tapi aku kembali tenggelam..
Lebih dalam lagi...
Lebih2 kala ada tawaran ke dua dan ketiga darinya...

Aneh...
Anton dengan kapasitasnya dan perusahaannya dia harusnya mampu kerjakan semuanya sendirian atau dengan sistem yang dia bangun di perusahaannya...
Bukan minta tolong kepadaku...

Itulah kemudian aku tak mau lagi menerima pekerjaan darinya, hingga kemaren ada 2 pekerjaan beratnya luar biasa dan yang aku tahu dari rekan2 sejawat dirinya keteteran habis....

Bukan apa, aku menerima pekerjaan terakhir yang diberikan padaku bukan karena dia ingin menolong, tapi lebih kepada dia minta tolong...

Aku turun tangan bareng 6 engineer lain, itu karena memang saking beratnya pekerjaan bukan level abal2...
Beneran berat itu..
Aku puas bisa mengembalikan jasa dia memberikan pekerjaan kala itu, aku puas telah membantu dirinya...
Aku yakin Anton dapat rupiah jauh lebih besar dariku...
Itulah kenapa aku benar2 mati2an, seolah aku tak rela suami Arini jatuh namanya gara2 incompeten dalam bekerja...

Hasshhh.....
Aaahhh...
Ternyata cinta itu masih dalam...
Dendam itu juga masih sangat membara...
4 tahun sudah aku terombang ambing tak jelas arah karena masih tak percaya Arini tega meninggalkanku...
Masih yakin dirinya akan kembali kepadaku...
Sekaligus aku masih dendam...

Haashhh....
Aaahhhh...

Rokokku tinggal sebatang....
Kuremas2 bungkus kosong 234 setelah kuambil batang terakhir dan kunyalakan...

Hasssshhhh....
Aaaahhhh...
Rasanya sudah saatnya aku melepaskan jalinan rindu dendam benci dan cintaku pada Arini...
Tanpa itu aku akan selalu jadi hantu gentayangan soalnya...
Entah aku bisa atau tidak...

Perjalananku kali ini kuputuskan bukan untuk bersembunyi, tetapi untuk merubah diriku menjadi aku yang lain, yang bebas dari belenggu masa lalu...
Ya.....
Perempuan tak hanya satu...
Dan tak harus ditangisi kepergiannya...
Biarlah yang lalu silahkan berlalu...
Aku tetap akan kenang sebagai sejarah hidupku...

Aaasshhhh....
Aaahhh....
Hembusan asap terakhir rokokku sebelum kubuang putungnya seolah hembusan kelegaan yang amat sangat...
Bersamaan dengan tekad dan keyakinanku untuk hidup menjadi Asma Karya yang baru, yang lepas dari belenggu masa lalu...

Kelegaan itu benar2 membuatku teramat sangat nyaman...
Tiba2 aku disergap keletihan yang dalam...

Kupejamkan mata ini...
Sebentar saja...
Dan aku terlelap dalam istirahat di kursi...
Di rest area menjelang pintu tol kota Sidoarjo...


***


"Mas....... "

Seseorang dengan suara yang seolah tak asing lagi, membangunkanku....
Aku membuka mataku...
Menoleh ke arah sosok yang berdiri disampingku...
Dekat sekali...
Harum parfum semerbak seolah melenakanku...
Aku masih bingung dan kehilangan orientasi diri, soal dimana dan saat apa ini....

Lamat2 kukenali wajah itu...
Wajah yang tersenyum lebar dan sangat amat cantik sekali....
Dan aku seolah mengenalinya sekaligus tak mengenalinya...

Aku membuat gerakan seolah bertanya, siapakah anda ?

"Iiih jelek... Mas... Masa lupa aku ? "

Ya suaranya seolah pernah akrab denganku, wajahnya juga dan aku seolah lupa seolah ingat....
Aku memejamkan mataku mengumpulkan segenap ingatanku...
Sekaligus karena masih sangat mengantuk...
Kubuka lagi masih dengan kantukku...

"Mmm Widuri....? "

Entah sadar entah tidak dari mulutku meluncur begitu saja sebuah nama yang aku sendiri juga kaget kenapa nama itu yang kusebutkan...
Seolah dari bawah sadarku saja...

"Hi hi hi akhirnya ingat juga kamu Mas....
Mmmmm....
Kok tidur disini Mas...?
Lagi ngapain disini ...?
Mau kemana ?
Ishhh kok bengong sih..? "

Aku jelas bengong lah, soalnya Widuri itu sabahat baik Arini, sosok yang luar biasa cantik dan sangat smart, kecerdasannya luar biasa, kawan ku juga di kala SMA.

Sejak SMA sudah berkiprah di bidang fotomodel dan merupakan salah satu model yang memiliki banyak penggemar.
Entah kenapa pula dia berada disini ?
Segudang pertanyaan menggerogiti pikiranku...

Aku ?
Ya sejak SMA hanya berani menatapnya dari jauh saja. Ga punya sedikitpun keberanian menyapanya bahkan.
Kok bisa kenal ?
Ya gimana ga kenal ? Arini itu sahabatnya, ya pastilah kenal aku lah, beberapa kali aku bertemu dengan Widuri soalnya.

Beberapa kali aku diminta mengantar Widuri oleh Arini, bila kebetulan Widuri ke rumah Arini dan aku pas disana dan aku searah dengan Widuri selepas dari rumah Arini.

Uniknya....
Widuri satu2nya wanita yang memanggilku Mas....
Katanya sih, diambil dari kata Asma...
Maksa sekali sepertinya....
Mana ada begitu ?

Ya terserah aku katanya kala itu...
Aku ? Ya gimana baiknya yang manggil saja, cuma rasanya enak saja ada yang manggil aku Mas...
Cantik lagi..
Tapi kala itu, mana ada terlintas macam2 pikiran kotor pada Widuri ?
Aku kala itu seolah hidup tahunya wanita hanya Arini soalnya...

"Heeiii Mas...
Ditanya kok malah ngelamun sih...
Iiih.... "

"Waduuuh kok nyubit sih Uri...? Kebiasaan lama ga pernah ilang ya...
Bukan melamun Uri, ini masih kaget saja, kirain ketemu sama kuntilanak disini....
Enak2 istirahat malah dibangunin kuntilanak eh cewek cakep, gimana ga bengong ?"

"Issh ngapain disini kamu Mas...? Katanya anak2, kamu di Jakarta.. "

"Lagi istirahat lah Uri, ini khan rest area, lah kamu malah ganggu orang istirahat malah, ngapain disini kok bisa2nya ganggu orang istirahat...? "

"Mesti kok kamu Mas, tiap ditanya selalu balik bertanya ga berubah dari dulu....
Hi hi hi...
Maaf ya tadi bangunin, habisnya kaget betul aku lihat kamu kok ada disini... "

"Iya ga papa, nuhun dibangunin, soalnya aku memang tadi ga ada niat tidur, ketiduran sebenarnya...
Aku lagi jalan2 saja melepas penat dan pening kepala, ini mau ke Malang sih...
Kemaren dari Jakarta mampir Semarang ini maunya terus ke Malang jalan2 saja sambil ngadhem"

"Iihhh kok kebetulan sih Mas...?
Aku mau ke Malang, rombongan tuh sama teman2. Mmm
Eh sebentar ya Mas, aku nanti ke Malangnya ikut kamu saja ya, aku pengen banget ngobrol2 sama kamu mas, boleh ? "

"Mmmm boleh"

"Hi hi hi makasih ya Mas, aku mau pamitan sama rombongan dulu ya Mas... "

Widuri pergi beranjak meninggalkanku menuju rombongannya dan seolah bicara sesuatu sambil melambaikan tangannya kepadaku, aku balas melambaikan tangan kepada kawan2nya serombongan.

Entah apa yang dikatakan oleh Widuri, yang pasti setelahnya Widuri mengambil tas besarnya dan mengangkatnya ke arahku.

De Javu....

Aku seolah teringat dengan Irena, aku saking takutnya tadi menjawab kota Malang, guna menghilangkan kesan aku mau ke Bali lewat Banyuwangi.
Kok kayak kebetulan ya Widuri malah ke Malang..
Gila...
Jelas2 aku garuk2 kepala, peristiwa yang terjadi benar2 membuatku merasakan alam bersama2 mengembalikanku ke masa laluku...

Seolah tak rela aku bersembunyi lagi terlalu lama dengan melalui Irena dan saat ini Widuri...
Kebetulan semacam ini mana bisa terjadi dalam kondisi biasa2 saja ?
Aku masih saja bingung dengan semua rentetan kebetulan kebetulan yang datang bertubi2.

Belum lepas dari bingung, Widuri sudah berdiri di depan ku dengan pandangan yang luar biasa meremas dada dan senyumnya yang mengalahkan matahari sore ini...

Aku jelas terpesona dengan sosok bidadari di depanku. Terpesona dan heran dengannya, kok mau nebeng aku ya...?


Image Widuri​

"Sudah Mas bengongnya ? "

"Eh, mau berangkat sekarang Uri ? Sebentar ya, aku mau bayar dulu"

"Iya Mas, ditunggu disini ya"

"Ok... "

Beres urusan bayar membayar aku kembali ke tempat Widuri berdiri dan mengambil tasnya mengangkatnya menuju ke mobilku. Otomatis saja begitu...
Seolah sudah seharusnya aku membawakan tasnya...

"Uri ayok.... "

"Eh iya Mas, hi hi hi aku masih suka bengong saja kalau Mas ini suka jadi kuli angkut sejak jaman dulu.... "

"Ha ha ha, gimana ya, ga cuma kuli angkut sebenarnya, sejak dulu juga jadi tukang ojeg juga.... "

"Hi hi hi iya ya Mas.... "

Lagi2 Widuri tertawa lepas seolah ingat dengan masa lalu dimana aku sering mengantarnya dari rumah Arini.

Tertawa lepas dengan wajahnya yang cantik, teramat sangat cantik sekali bahkan, membuat sore itu laksana siang yang terang benderang dan penuh bunga...

Lembut merdu merayu tertawanya membawa aku seolah berjalan sangat ringan ke arah mobil ku...

Aku membuka pintu bagasiku dan mengatur letak tas2 ku agar letak tas Uri di bagian paling mudah dikeluarkan.

Tentu saja Widuri melihat banyaknya bawaanku dalam bagasi, seperti biasa kaum perempuan...

"Heei Mas....
Memang mau kemana kok bawaannya banyak bener ? "

"Issshh mau minggatin anak orang, ha ha ha, masih kepo saja nih"


***


Perjalanan ke kota Malang jangan ditanya bagaimana rasanya.
Didampingi oleh model cantik tingkat nasional yang entah bagaimana bisa terdampar di rest area dan pengen nebeng jelas bukan kisah yang biasa2 saja.

Mana duduknya nyandar ke pintu dan wajahnya menghadap kepadaku sambil terus tersenyum simpul berkata2 kepadaku.

Ini model bosss....
Model yang amat sangat cuantik sekaliii...
Mikirin dia terdampar di rest area saja sesuatu yang mendekati kemustahilan...
Lagian ngapain coba mampir di rest area...
Habis itu ketemu denganku itu juga mendekati kemustahilan lah...
Minta nebeng ke Malang...!!!
Lebih tidak masuk akal lagi, sementara dia serombongan itu...

Gila plus plus plus...
Ga takut apa aku culik terus aku larikan kemana gitu...
Ga takut apa aku perkosa ?
Ga takut apa aku keloni dibtengah jalan ?.
Gila

Itu rombongannya juga kok cuma melambaikan tangan ya...?
Asli bener2 ga masuk akal...

"Mmm Uri, nanti di kota malang aku antarnya ke mana ? "

"Ke Hotel Harris Mas.... "

"Eh iya gitu ? Kok sama ya...? "

"Beneran Mas ? Huhuiiii yeeeiii kita bisa ngobrol2 banyak Mas.... Hi hi hi"

"Duh ya, kok kebetulan ya, kapan kamu pesannya Uri ? "

"Acara nya sih sudah di rencanakan lama Mas, confirm nya baru seminggu lalu, termasuk penginapannya...
Mas kapan pesannya ? "

"Ha ha ha belum pesen sih aku, cuma memang niatnya mau kesana, tapi gimana entar saja Uri, kalau sreg ya nginep sana, kalau ga sreg ya aku ke Santika saja, da biasanya di Santika soalnya"

Aku memandang wajahnya sebentar, pengen sekali melihat roman mukanya mendengar ucapanku....
Blank....
Datar2 saja...
Confirm...
Kayaknya aku harus ke Santika ini...

Belokan Hotel Harris sudah kelihatan, memang harus hati2 sih, kalau tidak bisa muter jauh melewati viaduck atau fly over...

Tempatnya asri karena masuk tak dipinggir jalan raya...
Memang seolah tersembunyi dari keramaian dan cocok untuk menyepi...
Itulah kenapa aku pengen menginap disini awalnya....
Menjauhi atau menghindari hotel Santika yang sudah seolah langgananku dimanapun aku membutuhkan hotel...
Takut terlacak awalnya....

Aku turun di parkiran depan drop off lobby hotel dan mengiringi langkah Widuri sambil menjadi kuli angkutnya sekali lagi menuju resepsionis.

"Sore mbak.... "
Suara empuk Widuri menyapa front desk officer hotel Harris...

"Eh mbak Widuri, kamarnya sudah siap kok mbak, monggo mbak. 2 kamar dengan connecting door"

"Hi hi hi makasih ya mbak....
Bisa minta tolong barang2 Mas ku ini diturunin dan diantar ke kamar ? Eh Mas, mana kunci mobilnya biar sekalian mobilnya dicuciin... "

"Eh... Ini.... "

Aku sengaja tak mengambil alih pembicaraan bahkan yang menyangkut diriku di depan mbak2 di bagian depan hotel ini...
Bukan apa, kasihan Widuri kalau sampai terlihat betul dia yang memiliki isnisiatif mengajakku menginap disini sementara aku seolah kaget gitu...

"Ini kunci kamarnya bu, mmm tasnya bu Widuri ditinggal saja, biar nanti dibawain sekalian, kasihan Mas nya kalau bawa2 kesana kemari... Hi hi hi"

"Eh betul mbak, mas ku ini suka takut tasku kenapa2 sejak dulu suka angkut2 soalnya, hi hi hi, makasih ya mbak....
Mmm ayo mas ke kamar, sini tak gandeng, biar sedikit mesra gitu lho mas... "

Dengan sangat atraktif, Widuri mengamit lenganku, kami berjalan berdampingan dengan tubuh Widuri menempel ketat ke tubuhku.

Harum parfumnya benar2 luar biasa, aku yang tadi sangat menikmati aroma parfumnya di mobil, kali ini benar2 sangat menikmatinya. Anehnya, Widuri seolah berbahagia sekali bisa mengamitku berjalan menuju lobby lift.

Sekilas aku menoleh, mbak2 yang di resepsionis tersenyum pada kami sambil saling berbisik...
Mmm...
Aku yakin mereka membicarakan kami...
Membicarakan Widuri tepatnya...
Bagaimana tidak...

Widuri berjalan dengan mengamit lenganku sungguh attractif...
Dadanya menempel ketat seolah menggencetkan susunya ke lenganku.
Jangan tanya aku bagaimana...
Jelas panas dingin lah..
Tapi apapun warna ku tetap saja masih dalam kebingungan yang sangat nyata...

Ini beneran atau khayalan tingkat tinggiku ya ?
Atau sekedar kebetulan ?
Atau mimpi ?
Kok berani Widuri demikian attract atau seolah pamer kemesraan ?
Sedangkan dirinya khan seorang public figure..
Meski sekarang entah masih dalam status itu atau tidak, setidaknya mbak2 tadi mengenalnya dekat...
Bagaimana pacarnya atau suaminya...?

Mmm punya kah atau masih single ? Kok ga takut ketahuan soalnya...
Lha aku sendiri ga paham status Widuri soalnya, da ga pernah kepo atau pengen tahu urusan orang lain...

Widuri masih saja tersenyum simpul, kelihatan sekali dia menikmati perannya memaksaku menginap di Harris hotel Malang ini.

Memaksaku ?
Jelas lah itu...
Dia pesenin hotelku kala aku berusaha tidak menginap disini, kala tahu dirinya menginap disini apa bukan pemaksaan ?

Lantas tujuannya apa ?

Lift terbuka, kosong...
Kami berdua masuk dan Widuri memencet angka 5....
Kami berdua saja didalam...
Widuri masih juga mengamit lenganku...
Kepalanya direbahkan bersandar di bahuku malah..

Aku jelas tambah bingung...
Asli bingung...
Sebingung2nya...

Ini wanita yang amat sangat cantik sekali kok mau2nya ngelendot padaku mana dengan pandangan penuh kasih pula dan senyum yang luar biasa indah...

Mengalahkan keindahan interior hotel Harris bahkan...

Gila...
Aku makin bingung tak terkira...
Sebut saja alasan dia mau begitu, satu saja...
Yakin alasannya tidak masuk akal...
Mustahil...

"Mas..... "

"Mmmm... Apa Uri....? "

"Nanti aku pijitin ya..... "

GLODAK....
GEDEBUM....

Tiba2 lututku seolah tak bertenaga...
Berdiriku goyah luar biasa...
Seolah langit runtuh menimbun semua isi kepalaku....
Maksudnya apa coba !!!!!
 
Terakhir diubah:
No problem, bro...
Just edit dan di save, it will be okay...
Good update anyway

Makasih atas permaklumannya...
Hadeeww sulit juga ya posting bener ini..
He he he


Terimakasih atas update ceritanya suhu @Begundal_pasar ..
Koq kayaknya di Aku double2 ya Hu tulisannya?
Btw ini tokohnya mirip2 cerita salah satu suhu di sini..
Dimana tokohnya kelihatan polos, tp hokinya gede bgt, karena sebenarnya tokoh tsb punya kemampuan yg tinggi..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu.

He he he...
Ya iyalah...
Harus begitu soalnya...
Ide dasarnya begitu...

He he he
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd