Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TETANGGA KONTRAKAN STW

“Mas Iman ndak kangen aku jepit to?”

Aku tersenyum membaca sms yang masuk ke ponselku.Sudah seminggu sejak kepindahanku ke Jakarta kami belum bertemu. Kesibukan di tempat kerja baru membuat si otong tidak sempat mengadakan kunjungan ke lembah kenikmatan Mbak Ati. Proses adaptasi di kantor baru memang melelahkan.

“kngn donk mbk e, aku kngen djepit dari blkng he3x” balasku

“kpn donk mas iman main ksni? Ak dh kngn pgn disirami to mas, udah kemarau ini di bawahku hihihi”

Membacanya saja langsung membuat kontolku tegang. Aku langsung menelpon Mbak Ati untuk membuat janji bertemu. Kami sepakat untuk tidak bertemu di kontrakan karena tetangga pasti akan curiga. Aku sengaja membuat janji pada jumat malam untuk menyewa sebuah kamar di hotel melati di daerah serpong.

Jumat sore aku semangat sekali. Aku berusaha pulang tenggo untuk memacu motorku keluar batas Jakarta untuk mereguk kenikmatan yang sudah seminggu ini absen kurasakan. Satu jam kupacu motorku cepat-cepat untuk menjemput di jalan dekat kontrakan. Aku tak berani menjemput Mbak Ati di kontrakan dengan resiko berjumpa orang yang mungkin akan mengenalku.

Di ujung jalan kulihat sosok yang kukenali, mengenakan pakaian berbahan kaus yang cukup ketat berwarna merah. Celana jeans ketat yang mempertontonkan pantat seksinya. Pilihan pakaian agak norak khas wanita stw yang berasal dari daerah. Rambutnya yang Panjang digelung. Lipstiknya pun berwarna merah. Hanya melihatnya saja jantungku rasanya ingin cepat-cepat sampai hotel mengulum bibirnya hingga lipstiknya pudar.

“Wangi banget neng, ikut abang yuk” Godaku saat motorku terhenti di depannya. Mbak Ati langsung memukulku manja sembari tertawa kecil.

“Boleh bang, bawa neng kemana aja abang mau neng pasrah”. Timpalnya berusaha membalas candaanku sambil menaikkan tubuhnya ke boncengan motorku. Kami tertawa.

Sepanjang jalan, tangan Mbak Ati berusaha menggapai dan mngelus-ngelus kontolku yang sudah tegang sedari tadi dari luar celana jeans, membuatku tidak fokus menyetir. Badannya sengaja dicondongkan menekan punggungku. Gundukan payudaranya sungguh terasa, membayangkan aku akan menjamahnya sepuas hatiku malam ini membuat aku memacu motorku lebih cepat untuk sampai ke hotel.

Sesampainya di hotel aku langsung rebahan dengan Mbak Ati. Perjalanan Jakarta-serpong menggunakan motor ini membuat tulangku berasa dilolosi. Aku suka masih heran dengan orang-orang yang setiap hari harus pulang pergi ngantor naik motor mengarungi kemacetan dan jalanan menuju serpong setiap pulang kerja.

Mbak Ati menawarkanku untuk pijat, namun aku menolak karena ingin segera menuntaskan hasratku yang daritadi sudah meluap. Aku langsung saja mengajaknya mandi.

“Mbakku sayang, aku pengen dimandiin donk” ucapku manja

“Dimandiin aja atau yang lain juga to mas?” godanya

Aku tersenyum sambil melepas semua pakaianku dan membantu Mbak Ati melucuti pakaiannya hingga pemandangan yang kurindukan terpampang di depanku. Payudaranya yang seolah melambai minta ingin segera dicucupi, Perutnya yang sudah agak sedikit montok membuncit ada beberapa garis selulitnya, tapi justru yang seperti ini yang bikin aku bergairah. Pandanganku lanjut ke bagian bawah. Kulihat Mbak Ati mencukur habis jembutnya sehingga memeknya yang mentul terlihat jelas agak hitam di area belahan dan gelambirnya. Tak sabar aku ingin menyedot habis hingga dia terkapar lemah lagi.

Dipikir-pikir body Mbak Ati itu bahenol sekali. Aku kadang suka heran dengan mantan suaminya dulu yang dia tinggalkan, aset sebaik ini tidak dipelihara. Mukanya pun manis tidak bisa dibilang biasa saja, ditambah bibir seksinya yang murah senyum membuat lelaki manapun akan berpaling. Apalagi kalo sudah merasakan pijatan lubang kenikmatannya di kontolku, rasanya aku ingin menghajar dia seharian penuh kalo kuat.

Lalu kurangkul dan kubimbing Mbak Ati ke kamar mandi. Air panasnya aku atur agar tidak terlalu panas. Aku mulai menyabuni tubuh montoknya, terutama bagian payudara kusabuni agak lama. Karena sudah gemas daritadi ingin meremas.

“Mas Iman mulai nakal e mainnya lama disituu terus, udah gak tahan ya?” Godanya, kubalas dengan tawa kecilku.

Lalu kulanjutkan ke selangkangan, memeknya yang telah dicukur bersih terasa licin saat kusabuni. Kucoba masukkan jari tengahku saat membersihkan belahan memeknya..

“Shhhh Man geli bangett..” desisnya

Lalu aku minta gantian disabuni. Mbak Ati memandikan aku seperti memandikan anaknya sendiri. Hanya di bagian batang kontolku dia sering melakukan kocokan halus sehingga kontolku mulai berdiri tegak.

Nikmat sekali rasanya membersihkan diri setelah perjalanan jauh yang kutempuh demi kesini dan menghajar STW montok satu ini. Berbalut handuk, kami Kembali ke tempat tidur. Aku menyuruh Mbak Ati langsung masuk ke bawah selimut tanpa mengenakan sehelai benangpun. AC kamar hotel ini terasa dingin sekali, apalagi habis mandi gini tidak tahan rasanya berlama-lama telanjang. Setelah badanku kering, aku langsung melempar handukku dan masuk ke dalam selimut menyusul Mbak Ati yang sudah bertelanjang ria disana.

Aku langsung memeluk tubuh Mbak Ati yang kedinginan.

“Udah siap kubikin banjir malem ini Mbak?” tanyaku sambil tersenyum

Mbak Ati hanya menatapku sayu penuh arti.

Lalu mulai kupagut bibirnya perlahan, kutembus katup giginya menggunakan lidahku. Sepuluh menit lamanya kucium, kujilat dan kusedot lidahnya tanpa lepas. Kutumpahkan kerinduanku padanya seminggu ini melalui cumbuan.

Agak lama barulah kulepaskan ciumanku, mulai kujelajahi area leher dan belakang kupingnya menggunakan lidah dan dengusan nafasku. “Sssshhhhh..” Mbak Ati mulai mendesis..

Tanganku mulai bergerilya meremas payudaranya yang sudah agak kendur. Birahi Mbak Ati mulai bangkit ditandai dengan nafasnya yang memburu diikuti desahan-desahan. Lalu mulai kubuka selimutnya, terekspos lah tubuh bugil kami berdua yang sedang bergelut dengan kenikmatan. Kuhisap kedua buah dadanya bergantian kiri dan kanan. Tangan kiri Mbak Ati mulai meremas kepalaku, tangan kanannya ia gunakan untuk menggerayangi Pundak dan punggungku.

Lalu aku menggerayangi area kewanitaannya yang terasa sudah mulai licin. Aku turun menciumi perutnya yang sedikit bergelambir sambil jariku memainkan klitorisnya. Mbak Ati mengejat setiap aku usap klitorisnya.

Aku terus menciumi area bawah perutnya hingga ke gundukan memeknya yang kini bersih tanpa bulu. Lidahku terus menyapu, menelusup dan menjilat-jilat liar area sekitar gelambirnya, membuat Mbak Ati semakin kelojotan. Yang membuatku suka mengoral Mbak Ati adalah karena lubang memek Mbak Ati sangat bersih dan wanginya khas, dia sangat pandai merawat area kewanitaannya.

Lidahku mulai bermain lebih dalam lagi, menekan ke area klitorisnya. Mbak Ati mulai kewalahan dengan rangsangan yang kuberikan.

“Aduuhh shhh Man enakk e Mannn” desahnya berkali-kali.

Tiba-tiba dia terdiam dan tidak berapa lama kemudian menjerit keras dan bersamaan dengan itu seluruh permukaan kemaluannya berkedut-kedut. Mbak Ati mencapai orgasme pertamanya. Aku bekap mulutku ke memeknya dan menghentikan Gerakan lidah. Tangan Mbak Ati menekan kepalaku agar lebih ketat menekan memeknya. Aku menjadi agak kesulitan bernafas.

Selesai menuntaskan orgasmenya, Mbak Ati tergolek lemas. Kukecup bibirnya sebelum aku melanjutkan permainanku. Aku mencolokkan jari telunjuk dan jari tengahku ke dalam Memek Mbak Ati, terasa ada tekstur halus menonjol di bagian atas langit-langit lubang kenikmatannya. Perlahan kuraba halus, awalnya Mbak Ati hanya diam saja. Namun lama kelamaan dia mulai merintih. Berselang lama aku mempercepat Gerakan jari-jariku di dalam lubang memeknya, memberikan rangsangan hebat terhadap tubuhnya, Mbak Ati pun mengerang parau.

“Akhhh Mann terusss mannn aku mau keluar lagii ahhh”

Dari celah vaginanya menyemprot cairan yang agak kental beberapa kali ke mukaku. Segera kulap cairan tersebut menggunakan tissue.

“Ohhh Man rasane kok uenak banget yoo ak sampe lemes” ujar Mbak Ati

Tak peduli dengan perkataannya, tidak kuberi jeda aku langsung beringas menindih dan menghujamkan kontolku yang sudah lama mengeras. Meski memeknya sudah banjir lendir, jepitannya masih terasa mencengkeram.

Berbulan-bulan hampir setiap hari mereguk kenikmatan Bersama Mbak Ati, aku belajar apabila Mbak Ati orgasme duluan, otot-otot vaginanya demikian mengembang sehingga memberi efek lebih menjepit ke kontolku.

Aku lanjutkan memompa dengan kasar. Lonjakan-lonjakan tubuh kekarku memaksa paha Mbak Ati mengangkang selebar-lebarnya. Kuperkuat genjotanku, kubenamkan kontolku sedalam-dalamnya. Tak lama paha Mbak Ati tiba-tiba menggapit kuat pinggulku, tangannya menekan pantatku untuk masuk sedalam-dalamnya mengobok vulvanya yang nikmat, Mbak Ati mengerang Panjang dan mencapai orgasme untuk yang ketigakalinya.

“Aduhhhh mann wisss sshhh lemes bangett ampunn ssshh” pintanya

Aku terus lanjut menggenjot tubuh montoknya. Kuposisikan agar hujamanku menyentuh area sensitive di dalam memeknya, bibirnya masih meracau keenakan.

“ahhh enakk sayang? Hahh? Eughh eughhh” tanyaku sambil tersengal-sengal keenakan

“Ahhh ahhh shhhh enak banget sayangg shhh” jawabnya

“apaanya yang enak eghhh sayang?”

“Kontolnya.. ”

“Aku crotinn memek kamu sekarang yah eghh eghh”

Rasa nikmat mulai menyeruak ke ujung kontolku, orgasme kian mendekat, hujamanku semakin menggila ritmenya hingga akhirnya kuledakkan sperma di dalam gua nikmat milik Mbak Ati. Tubuhku mengejan berkali-kali seiring spermaku berlarian memenuhi lubang nikmat wanita setengah baya ini. Spermaku terlalu banyak memenuhi ruang sempit vaginanya hingga terasa lelehannya mengalir deras melalui kedua kelamin kami yang masih saling Bersatu. Tubuhku ambruk diatas tubuh montok Mbak Ati.

Setelah nafasku agak mereda, kucabut perlahan kontolku dari lubang memeknya. Campuran cairan mani kami langsung berhamburan keluar dari lubang memek Mbak Ati, melintasi lubang anusnya dan tumpah ke sprei.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tak terasa kami bergulat di kamar sudah lebih dari satu jam. Setelah Kembali bebersih, kami mencari makan keluar karena sudah menghabiskan banyak energi dan membuat kami berdua menjadi lapar.

------

Pertemuan seminggu sekali menjadi rutinitasku Bersama Mbak Ati setelah kepindahanku ke Jakarta. Namun seiring waktu dan dengan banyaknya kesibukan kami, intensitas bertemu kami kian mengendur hingga akhirnya kami lost contact.

Demikian sepenggal kisah hidup saya dengan Janda STW beberapa tahun lalu. Mbak Ati adalah satu dari beberapa Wanita STW yang pernah mampir di petualangan hidupku. Daridulu saya memang mempunyai kecenderungan menyukai wanita yang lebih tua. Namanya hidup ada yang datang dan ada yang pergi. Sudah biasa.

Kepindahanku ke Kuningan membuatku merasakan pengalaman baru dengan STW baru yang akan kuceritakan di cerita berikutnya di thread berbeda.

------

Terima kasih bagi yang sudah menyempatkan membaca thread ini. Semoga cerita saya dapat menghibur agan-agan dan suhu-suhu semua.:Peace::Peace::Peace:
Semoga ada kabar yang hot dari area kantor ya hu
 
Halo agan-agan maaf baru sempat buka forum. Terima kasih udah nyempetin baca cerita ane gan. Lagi agak sibuk kerjaan nih, Ada cerita lagi di weekend yaa :beer::beer::beer:

Menyapa suhu saat weekend.
Apa kabar, suhu? Bolehlah koleksinya dipindah tangankan? 😂😁🙏
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd