Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Awas weh mun Tsna teu milu asup carita, duruk kuaing tritna.. :lol:
:pandaketawa:

kalem pin, ts na pasti asup jd menu sapisial d carita ieu...
:pandajahat:

#mkan mlm hot tri muskitir dngan menu sate...:jempol:
 
heeh atuh engke urang bakal muncul :p tapi can saatna pan si 4pin na ge hirup keneh.. ehh =))
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
mana apdetan na ieu teh, boro ges bebelaan nganjuk quota k jahe sabelah...

:ngorong:
 
Wa, neneng kuat ka baseuh siah pas baca carita na :haha:
 
Bimabet
The BF update part 3

Disuatu sore yang ditemani gerimis mengundang. Mangdok dengan santai berjalan menyusuri jalan desa yang berbatasan dengan sebuah hutan. Menurut mitos yang berkembang dikalangan masyarakat kampung, bahwasanya hutan itu sangat angker. Hingga jarang ada warga yang mau mendekati hutan itu. Tapi beda dengan Mangdok yang pemberani, dia tidak perduli dengan ucapan orang-orang tentang hutan ini.

Ketika sedang asyiknya mangdok menikmati suasana hutan yang sunyi namun tentram, ditambah gerimis manja yang membuat hati bahagia :D . Tiba-tiba mangdok melihat sesosok wanita dengan pakaian kebaya sedang duduk diatas sebuah saung sederhana. Disampingnya terdapat bakul jamu lengkap dengan isinya.

" uih ada cewe... " ucap mangdok spontan melihat wanita itu. " eh bentar itu cewe apa tukang jamu yah " lanjut mangdok penasaran.

Dengan penuh percaya diri, Mangdok berjalan mendekati wanita itu. Ketika mangdok sudah berada di depan saung tempat wanita itu duduk cantik, mangdok berdiri terpaku melihat sosok wanita didepanya. Baru kali ini mangdok melihat wanita secantik ini, sebuah senyuman manis diberikan wanita itu. Mangdok jadi salah tingkah, tiba-tiba dia mengambil daun kering yang terjatuh diatas tanah kemudian memakanya.

" ehh.. Aa kenapa makan daun " ucap wanita itu heran.

" ehmm.. Ini.. Ehhh... Aduh... " mangdok masih saja salah tingkah.

" ihh aneh. " ucap wanita iitu.

" ehmm kamu siapa..? " tanya mangdok mngalihkan pembicaraan.

" ehh ditanya malah balik nanya " jawab wanita itu, yang menatap mangdok dengan tatapan aneh.

" boleh saya ikut duduk disini ? " tanya mangdok lagi, tak menghiraukan ucapan wanita itu sebelumnya.

" eh iya boleh kok.. " ucap wanita itu tersenyum manis mempersilahkan mangdok duduk diatas saung.

Tapi senyuman barusan membuat mangdok semakin salah tingkah. " brughh... " bukanya duduk mangdok malah langsung berbaring diatas saung, rasanya seperti tubuhnya melemah.

" ehh.. Aa.. Kenapa " wanita itu terlihat khawatir melihat mangdok yang tiba-tiba ambruk, wanita itu memegang tangan dan tubuh mangdok membantu membangunkanya.

" hehe " mangdok hanya tersenyum mesum.

" aneh.. " ucap wanita itu tapi sebuah senyuman tak lepas darinya.

Sementara itu gerimis kini menjadi hujan yang sangat deras, beberapa kali kilat terlihat bersautan diatas langit. Terdengar juga suara serangga maupun hewan lainya dari dalam hutan.

" loh ko hujanya tambah deras sih.. " ucap wanita itu khawatir.

" eh kamu bukan orang kampung sini yah ? " tanya mangdok yang kini sudah duduk disamping wanita itu.

" bukan Aa.. Aku dari kampung yang jauh banget " jawabnya.

" apa nama kampungnya? " tanya mangdok lagi.

" hmm aku sebutin juga Aa gabakal tau kok.. " ucap wanita itu.

" hmm yaudah nama kamu siapa? " tanya mangdok penuh harap.

" panggil Neng aja yah Aa.. " jawab wanita itu tersenyum manis, membuat mangdok kembali lemas.

" dughh " mangdok berbaring lemah diatas saung.

" duhh Aa.. Kenapa lagi " ucap wanita itu khawatir dan kembali membantu mangdok bangun.

" hehe " mangdok kembali hanya tersenyum mesum.

" Aa lagi sakit? Kok dari tadi jatuh terus... " tanya wanita itu khawatir.

" hmm ga lagi sakit kok.. Cuma terpesona aja lihat senyum kamu bagai sinar purnama ditanggal 14 yang mampu menyinari kehampaan di palung hati yang terdalam. Senyum yang ikhlas, mempesona serta diiringi doa restu " jawab mangdok merayu.

Sesaat wanita itu tersenyum malu " ahhh... Aa bisa aja.. Plakkkk.... " sebuah tamparan keras yang tak sengaja dilepaskan wanita itu pada mangdok. Tamparan yang begitu keras sehingga mangdok terlempar keluar saung.

" dughh.. " suara benturan keras ketika tubuh mangdok menghujam tanah " uwaaaddaawww " teriak mangdok kesakitan. Ditambah tubuh mangdok basah kuyup diterpa air hujan.

Melihat efek tamparanya, wanita itu langsung berlari menolong mangdok " Aa maaf yah Neng ga sengaja " ucap wanita itu terlihat khawatir, dia tidak perduli dengan baju nya yang kini ikut basah kuyup.

" Neng tamparan keras banget sih kaya cowok, eh cowok juga belum tentu sekeras itu.. " ucap mangdok sambil memegangi pipinya yang kena tampar.

" iyah maaf Aa.. " ucap wanita itu yang benar-benar terlihat khawatir. Sementara mangdok menatap curiga pada wanita itu.



*** ***

Sementara itu dirumah, Opadukun dan 4pin sedang menikmati dodol manis pemberian dari wa Ujang14, muncul rasa khawatir dari 4pin saat menjelang magrib, Mangdok belum pulang kerumah.

" Aa... Udah mau magrib ko si Aa dok belum pulang yah " ucap 4pin pada opadukun yang sedang sibuk memakan dodol pemberian wa ujang14.

" biarin pin lah... Dia udah gede juga.. Lagian kalo dia pulang pasti bakal ngabisin dodol inih.. " jawab opadukun, kini dia memasukan tiga bungkus dodol sekaligus.

" pelan-pelan Aa makannya... " ucap 4pin menasehati opadukun. " tapi diluar hujan gede Aa.. " lanjut 4pin masih menghawatirkan Mangdok.

" tenang aja... Hujan nya juga masih Air.. Kalo pun dia kehujanan gabakal berubah jadi kerupuk juga " jawab ketus opadukun.

" tega ih Aa.. " balas 4pin.

" udah kita makan dulu dodol ini.. Kalo sampe tengah malam di Dok ga pulang baru kita cari " ujar opadukun langsung memasukan tiga belas dodol sekaligus hingga tidak muat dimulutnya. Sementara apin hanya garuk-garuk kepala dan memakan dodol yang jatuh dari mulut opadukun. =))

*** ***

Sementara mangdok dan si wanita tadi sudah kembali ke atas saung, karena baju mereka basah dan takut masuk angin, si wanita melepas semua pakaian yang ia kenakan hingga telanjang bulat.

" ayo Aa.. Buka aja bajunya gausah malu.. Neng juga gak malu telanjang depan Aa.. Entar masuk angin loh.. " goda wanita itu dengan lirikan dan senyuman yang bikin mangdok salah tingkah.

" eehhh... Iiya neng.. Aa nyalain dulu obor biar sedikit hangat.. " jawab mangdok salah tingkah dia mencoba menyalakan obor yang berada ditiap sudut saung itu. Beberapa kali mangdok melirik mesum kearah tubuh telanjang wanita itu. Hingga jantungnya berdetak semakin kencang dan tanganya bergetar, hingga harus beberapa kali gagal menyalakan obor karena koreknya terjatuh.

" sini Aa.. Deket Neng biar kita sama-sama hangat " panggil si wanita ketika melihat mangdok sudah selesai menyalakan semua obornya. Sementara hujan turun semakin deras, dan senja pun perlahan mulai berganti malam.

Mangdok perlahan duduk didepan tubuh telanjang si wanita, tampak mangdok benar-benar salah tingkah. Air liur dan igus kadang menetes. " Neng cantik banget sih.. " ucap mangdok lirih.

" ih si Aa bisa aja.. " ucap si wanita malu, pipinya menjadi memerah, " ayo Aa juga cepet buka bajunya " lanjut si wanita mencoba menarik baju Mangdok.

" iyah neng iyah.. " dengan terburu-buru mangdok melepas semua bajunya.

" hihihihi.. " si wanita tertawa renyah melihat mangdok yang terburu-buru melepas pakaianya.

" udah neng.. Hehe " senyum mesum mangdok, sementara kedua pahanya mengapit penis yang sudah menegak keras. Mangdok malo jika penisnya sangat tegang saat ini karena melihat wanita cantik telanjang didepanya.

" ih Aa.. Badanya bagus berotot.. Pasti orangnya kuat banget " goda si wanita, apalagi senyum dan tatapan matanya bikin hati meleleh.

" ehmm.. Iyah eh.. " mangdok tersenyum penuh arti.

Tiba-tiba siwanita merangkak kedepan mangdok dan membuka paksa kedua paha mangdok yang dirapatkan untuk menutupi penisnya yang tegang. Si wanita melirik kearah penis mangdok yang tegang kemudian tersenyum menggoda ke arah mangdok, praktis saja saja membuat mangdok keringa dingin. Si wanita kemudian merebahkan badanya di dada mangdok. " peluk neng Aa.. " ucap manja si wanita.

" iiiyah neng.. " mangdok langsung menuruti memeluk tubuh langsing putih mulus milik si wanita,

" Aa.. Penisnya kerasa keras dan hangat dipunggung neng hihi " ucap manja wanita itu.

Mendengar ucapan si wanita sontak membuat mangdok malu dan semakin salah tingkah. " maaf yah neng " ucap malu mangdok.

" gapapa kok Aa.. Malahan jadi enak, pungung Neng terasa hangat hihihi " ucap wanita itu semakin menggoda mangdok. " Aa.. Badan Neng bagus ga? " lanjut si wanita itu bertanya.

" ba.. Bagus banget neng.. Kulit kamu mulus.. " ucap Mangdok gemetar, perlahan mangdok mengelus pundak wanita itu, turun kepundak, pinggang, hingga paha. Membuat wanita itu kegeliaan.

" hmmm.. Aa.. Suka gak ... " ucap lirih si wanita, nafasnya seperti tersenggal.

" suka banget neng.. Apalagi payudara kamu ini, putih mulus dan kenyal.. " ujar mangdok yang kini perlahan meremas lembut payudara si wanita.

" emmm ahhh... Aa.. " terdengar rintihan halus dari si wanita.

" puting kamu menggoda banget neng.. Warna merah muda.. " ujar mangdok yang kini sedang memilin puting payudara si wanita.

" hmmm Aa.. Geli.. Ahh... " gumam halus si wanita.

Si wanita perlahan berusaha melepaskan remasan tangan mangdok pada payudaranya, si wanita bangkit dan berbalik, sehingga kini mereka berdua saling berhadap-hadapan.

" Aa.. Nakal ih... " ucapnya, sambil tersenyum meggoda ke arah mangdok.

" neng seksi banget... " goda mangdok.

" ih nakal.. Ctrak.. " ucap si wanita, lalu iseng menyentil penis mangdok.

" adawwwww.... Sakit neng.. " keluh mangdok.

" hihihihi... Mana yang sakit.. " goda si wanita, kemudian cepat mengelus lembut penis mangdok.

" uhhh enak neng... " racau mangdok, ketika tangan halus mengelus lembut penisnya.

" ihhh.. Katanya tadi sakit,, kenapa sekarang malah bilang enak... " goda si wanita yang terus mengelus lembut penis mangdok.

" kan enak elusanya,,, ngurangin rasa sakit.. " ucap mangdok tersenyum mesum.

" ih nakall yah Aa... "

" emut dong neng hehe.. " ucap mesum mangdok.

" apanya yang di emut Aa.. " ucap si wanita dengan memasang wajah polos.

" itu yang lagi neng elus "

" hmm slup.. Slup.. Slup.. " tanpa menjawab penis mangdok langsung tenggelam dalam mulut si wanita.

" uhh,,, geli enak neng.. " racau mangdok. Tanganya kini mengelus rambut si wanita.

" slurpp.. Slurrpp.. Slurpp.. " si wanita terus menghisap penis mangdok, membuat mangdok merem melek keenakan.

" slurp.. Slurp.. "

" terus neng enka.. Lebih kenceng.. " racau mangdok.

" slurrpppp... Slurrpp... " kini penis mangdok dihisap makin kencang, hingga hampir mendapatkan orgasmenya.

" udah.. Udah neng.. " ucap mangdok berusaha, mengangkat wajah si wanita agar meghentikan hisapanya.

" kenapa Aa.. Kataya enak... " tanya bingung si wanita.

" hmm iyah enak banget neng.. Sampe barusan hampir keluar.. " ucap mangdok, berusaha mengatur nafas yang memburu.

" ihh... Masa baru gitu doang mau keluar.. " goda si wanita.

" lihat badan kamu aja udah bikin aku lemes " ujar mangdok

" uhh dasar... Bentar Aa.. Sebenernya neng itu disuruh nganterin jamu racikan turun temurun dari keluarga neng, dan sebenernya jamu itu jamu kuat Aa.. Hehe.. " ucap si wanita tak lepas senyum manisnya.

" beneran jamu kuat ? " tanya penasaran mangdok.

" iyahh Aa.. Jamunya di pesen sama saudagar kaya dari kampug PAKETROK.. Tapi neng malah nyasar.. Bingung jadi tadi neduh di saung ini.. " jawab si wanita.

" Aa.. Belum pernah tuh denger nama kampung PAKETROK.. " ujar mangdok bingung.

" hmm yaudah Aa kalo gatau... Mending Aa coba jamunya.. Biar ininya makin kuat dan perkasa " ucap si wanita sambil kembali mengelus penis mangdok.

" ehhmmm ahhh... Boleh Neng.. " ucap parau mangdok.

" tunggu yah Aa... " si wanita pun bangkit berjalan menuju tempat bakul jamu disimpan. Si wanita memilih beberapa botol jamu. Entah sengaja menggoda, si wanita memilih jamu dengan posisi menungging, memperlihatkan pantatnya yang putih serta montok. Terlihat juga mengintip vaginanya yanng masih rapat dan tidak banyak ditumbuhi bulu.

" uhhh. Seksi banget sih neng... " gumam mangdok dalam hati. Mangdok tak tahan melihat pemandangan indah yang dia lihat, mangdok pun bergerak mendekati si wanita dari belakang. Di rabanya pantat montok si wanita.

" ihh Aa.. Sabar dulu dong hihi.. " goda si wanita, yang membuat mangdok makin bernafsu.

" Aa udah ga tahan neng... Kamu menggoda banget sih " ucap mangdok sambil terus meremasi pantat si wanita.

" bentar lagi selesai Aa... " ucap si wanita kini fokus mencampurkan beberapa jamu kedalam satu gelas kecil.

" seksi banget sih ini pantat.. " ucap mangdok, mulai menggesek-gesekan penisnya ke belahan pantat si wanita.

" nih udah selesai Aa... " ujar si wanita sedikit mendorong mangdok yang sedang menggesek-gesekan penisnya.

" ahh.." gumam mangdok sedikit kecewa. Si wanita pun berbalik kemudian duduk di samping mangdok.

" nihh Aa.. " menyodorkan segelas kecil penuh jamu pada mangdok.

" pahit ga neng...? " tanya mangdok ragu saat menerima jamu tersebut.

" engga kok Aa.. " ujar wanita itu tersenyum manis.

" emang kamu pernah coba ? " tanya mangdok ragu.

" belum sih Aa... Kan itu khusus buat lelaki... " ujar si wanita kini wajahnya berubah jadi serius.

" hmmm Aa. Ga pernah minum jamu Neng.. " ujar mangdok.

" cepet Aa minum... " ucap si wanita sedikit meninggi, membuat mangdok sempat terhentak kaget. " katanya udah ga tahan.. Kan neng juga udah ga tahan Aa.. " lanjut si wanita, kembali ekpresi wajahya melembut manja serta senyumnya yang manis. Sebelah tanganya mulai kembali mengusap lembut penis mangdok. Membuat mangdok kembali benar-benar luluh.

" iya deh Neng,,, gluk.. Gluk.. " mangdok pun meminum semua jamu dalam gelas tadi.

" nah itu baru benar.. " ucap si wanita tersenyum penuh kemenangan.

" blughh... " manngdok tiba-tiba ambruk tak sadarkan diri terlentang di samping si wanita, yang kini kini sedang menatap penuh amarah pada mangdok.

Si wanita terlihat mengambil sebilah pisau yang disembunyikan dibawah bakul jamu, dia kembali mendekat kearah mangdok dan mendekatkan pisau itu kearah penis mangdok.
" ingin rasanya aku membunuh orang ini saat ini juga " ucap si wanita. Kini pisau diarahkan naik ke leher mangdok " tapi bukan aku yang boleh membunuhmu " ucap si wanita kesal lalu menghujamkan pisaunya ke papan saung tepat dipinggir telinga mangdok. " hmm " si wanita tersenyum sinis pada mangdok. " anggap saja ini awal penderitaan mu dan sodara-sodaramu... Lalu anggap saja diperbolehkanya kamu tadi menjamah tubuhku sebagai bonus manis yang harus kau bayar suatu saat nanti " tatap benci si wanita. Kemudian dia memakai kembali semua pakainya dan menyelipkan pisau tadi dibalik celananya, lalu pergi membawa semua jamu meninggalkan mangdok yang terlentang tak berdaya dimalam yang di temani rintik hujan.

*** ***

Sementara itu 4pin berdiri di depan rumah menunggu mangdok yang belum pulang. Meskipu sering berantem dan kadang berbeda pendapat, tapi ikatan persaudaraan mereka sangat kuat. Itulah yang selalu diajarkan orang tua mereka dan selalu diingatkan sekrang oleh wa ujang14 sebagai pengganti orang tua mereka.

" pin.. Si dok belum pulsng juga ? " tanya opadukun yang muncul dari dalam rumah.

" belumm nih Aa.. Padahal udah mau tengah malam.. " jawab 4pin terus menatap kearah jalan.

" yaudah ayo kita cari.. Aa juga jadi khawatir.. Bentar Aa ambil jaket dulu.. Kamu juga pake jaket " ucap opadukun lalu masuk mengambil jaket.

" siapp Aa.. " jawab 4pin mengikuti opadukun.


*** ***

Menjelang tengah malam, suasana di sekitar saung sangat sepi. Kadang terdengar suara-suara hewan liar dari dalam hutan. Perlahan mangdok mulai tersadar namun kepalanya sangat pusing dan berat, ditambah pandanganya menjadi sangat buram. Tiba-tiba sesosok hantu pocong muncul di samping mangdok.

Mangdok tampak kaget dengan apa yang terjadi padanya saat ini, ditambah dia melihat sebuah sosok mahluk yang tidak jelaskarena pandanganya menjadi buram. " ini kenapa kepala pusing gini.. Eh ini si neng bukan yah.. Jadi ga jelas gini mata.. " ujar mangdok menerka siapa sosok disampingnya. " kau siapa...? " tanya penasaran mangdok.

" hihihi aku setan.. " ucap seram pocong itu.

" hah... Setan ? Masa setan kaya gini.. " ujar mangdok, masih berusaha melihat jelas siapa sosok itu. Namun tetap saja pandanganya buram.

" beneran aku setan hihhh.. Hiihhh.. Hihh... Hiihhhh... " jawab si pocong berusaha menakuti mangdok.

" ah ga percaya kamu setan " jawab polos mangdok

" beneran ih aku setan.. Kamu tau kan pocong ? " ucap kesal pocong itu.

" kalo pocong sih aku tau.. " ucap mangdok bingung.

" nah aku itu pocong.. " jawab lantang si pocong.

" hahahaha " mangdok tertawa. " mana ada pocong kaya kamu.. Pocong tuh serem dibungkus kain kafan " lanjut mangdok.

" iyah aku juga kaya gitu.. Masa ga keliatan jelas.. " protes pocong.

" ah ga.. Ga percaya kamu pocong.. Jangan-jangan kamu maling yah " ucap mangdok yang belum jelas melihat pocong itu.

" enak aja maling... Maling itu pekerjaan dosa.. " jawab si pocong kesal.

" ahh udah aja ngaku kamu maling kan.. " ucap mangdok.

" sumpah ih beneran aku pocong.. Bukan maling.. " ucap si pocong kesal, dia mulai putus asa menjelakan pada mangdok.

" ngaku aja maling kan beres.. " ucap mangdok kukuh.

" beneran aku pocong.. " si pocong menangis kesal.

" ah maling mana ada yang ngaku.. " ucap mangdok semakin ngeyel.

" tega banget sih nuduh aku maling.. " sipocong semakin kesal. " baru aku ketemu manusia yang nyebelin kaya kamu " sipocong makin menangis kesal.

" ah maling "

" ih aku pocong "

" ah maling, maling, maling.. "

" ih pocong, pocong, pocong.. "

" ngeyel yah kamu jadi maling " ptotes mangdok.

" aku gigit juga nih " ucap si pocong mencoba menggigit mangdok, namun karena seluruh tubuhnya terbungkus kain kafan, membuat si pocong kesulitan berjongkok apalagi untuk menggigit mangdok.

" eh ngapain kamu " protes mangdok ketika melihat si pocong berusaha menundukan badanya, " jangan-jangan kamu maling homo yah " ucap mangdok kini ketakutan.

Mendengar ucapan mangdok si pocong semakin kesal " kenapa sih aku selalu salah dimata kamu " ucap si pocong sambil matanya berkaca. Tak sadar dia melompat saking kesalnya " dugg,, adaw sakit.. " kepala si pocong membentur atap saung "

" tolong... Tolong... " teriak mangdok, karena mengira itu malin homo yang hendak memperkosanya.

*** ***

Opadukun dan 4pin yang menggunakan payung berwarna Pink yang bermotif volkadot, mendengar teriakan minta tolong dari mangdok, mereka pun langsung mengenali itu suara mangdok dan segera menuju asal suara.

Betapa kagetnya mereka ketika melihat tubuh mangdok yang telanjang dan di depanya ada sosok pocong yang menyeramkan.

" hey pocong.. Apa yang kamu lakukan pada adik saya? " tanya opadukun marah pada si pocong.

" hah.. " si pocong kaget dan melirik kearah opadukun. Sementara mangdok semakin bingung dengan situasi yang terjadi karena keterbatasan penglihatan. " kamu manggil saya pocong? " tanya pocong pada opadukun.

" iyah... Kamu kan pocong.. Masa mau dipanggil si BOY anak jalanan... " ucap opadukun bingung.

" kebagusan Aa kalo dia dipanggil si BOY anak jalanan.. " protes 4pin, yang berdiri disamping opadukun memegangi payung berwarna pink motif volkadot.

" beneran ternyata aku ga salah denger " ucap si pocong. " makasih tuhan ternyata masih ada yang mengenali aku pocong " lanjut si pocong menangis terharu.

" heh.. Maling homo... Kamu bawa temen ya.. " ucap mangdok yang sangat ketakutan akan diperkosa, mendengar ucapan mangdok membuat si pocong kembali menatap sebel pada mangdok.

" heh pocong.. Cepet pergi dari sinih.. " ucap opadukun.

" iyah tapi makasih pokoknya " ucap si pocong pada opadukun.

" udah sanah pergi.. " ucap opadukun lagi.

" aku masih terharu loh.. " ucap si pocong menatap genit pada opadukun.

" 4pin kencingin pocong itu... " perintah opadukun pada 4pin.

" siap Aa.. " jawab 4pin semangat lalu langsung menurunkan celananya.

" ampun jangan dikencingin... Ini mau pergi kok.. " ucap si pocong khawatir kalo dikencingin nanti tubuhnya jadi bau, padahal awalnya dia mau kerumah mertuanya. Si pocong pun dengan terburu melompat dari saung " srett... Bugghh... " namun karena tanah licin bekas hujan membuat si pocong terpeleset saat mendarat. Tak menghiraukan rasa sakit, si pocong pun merayak seperti ulat masuk kedalam hutan dengan terburu-buru.

" pocong yang aneh. " gumam opadukun, lalu opadukun dan 4pin naik keatas saung melihat keadaan mangdok. " hmm ampun... Curiga dari tadi dia mesum sama pocong.. " ucap opadukun melihat keadaan mangdok.

" kayaknya sih iyah .. " timpal 4pin manggut-manggut.

" kalian siapa... Ampun jangan perkosa saya.. Pantat saya masih perawan... " teriak mangdok ketakutan.

" plak.. " opadukun memukul jidat mangdok. " berisik.. Inih Aa.. Sama 4pin.. " ujar opadukun.

" Aa dok.. Gapapa kan..? " tanya 4pin khawatir.

" syukur.. Ternyata kalian.. " ucap mangdok merasa lega. " tolongin.. Badan aku lemes banget dan mata aku jadi buram ga jelas.. " ujar mangdok.

" udah tenang dulu " jawab opadukun, lalu memeriksa keadaan mata mangdok. " 4pin, tolong cari wadah untuk wadah air hujan, terus kalo udah terisi air hujan bawa kesini " perintah opadukun pada 4pin.

" siap Aa... " 4pin kemudian mencari wadah untuk menyimpan air hujan, setelah menelusuri disekitar saung, akhirnya 4pin menemukan bekas batok kelapa. Disimpanya batok kelapa tersebut dibawah tetesan air hujan, setelah terisi penuh kemudian dia memberikan batok berisi air hujan tersebut pada mangdok. " nih Aa.. " ucap 4pin.

Opadukun mengambil batok berisi air hujan dari 4pin dan seperti membacakan sesuatu pada air itu. Setelah selesai, kemudian opadukun mengusapkan air hujan tadi ke wajah mangdok. Dan perlahan mata mangdok bisa kembali melihat seperti sedia kala.

" makasih Aa.. Aku udah bisa melihat lagi.. " ucap mangdok bahagia.

" kenapa kamu bisa begini? " tanya opadukun penasaran.

" ehmm.. Tadi aku ketemu cewek cantik banget.. " jawab mangdok.

" pocong kali Aa.. " potong 4pin.

" beneran Pin.. Dia ngasih jamu, terus badan langsung lemas dan ga inget lagi apa-apa " protes mangdok.

" ngasih jamu? " tanya opadukun

" iyah Aa jamu... " jawab mangdok.

" yaudah sekarang mending kita pulang.. Dan harus hati-hati sama orang yang baru kita temui.. " ucap opadukun.

" baikk Aa.. Lain kali bakal hati-hati " jawab mangdok.

" 4pin.. Bantuin pakein baju si Dok.. " perintah opadukun pada 4pin.

" kok 4pin sih Aa.. " protes 4pin.

" masa harus pocong tadi ? " bentak opadukun.

" iya kalo bisa.. " ucap 4pin malu.

" cepet..!!. " kembali bentak opadukun.

" siap Aa.. " dengan berat hati 4pin membantu memakaikan mangdok seluruh pakaianya.

Setelah selesai 4pin membantu mangdok berpakaian, akhirnya ketiga saudara itu pulang kembali kerumah. Mangdok harus digendong opadukun karena keadaan tubuhnya yang masih sangat lemas. Sementara itu pikiran mangdok terus bertanya tentang siapa sosok wanita itu, apakah dia punya maksud jahat atau tidak.

End part 3
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd