Setelah meninggalkan rumah Bu Ina. Aku terus saja memacu motorku. Akupun tak tau mau kemana tujuanku. Kerumah Dinda atau Linda.. atau balik ke Silva.
Setelah tak tau tujuanku mauu kemnaa akhirnya aku menghentikan motorku di sebuah taman.
Akupun duduk di taman sambil memikirkan dan membayangkan kejadian kejadian yg telah ku alami dan ku lalui beberapa hari. Minggu atauu bulann ini.
Kejadian yang sangat. Menegangkan. Mengasikan dan menikmatkan..
Setelah bosan melamun dan menenangkan diri menikmati udara segar di taman. Akupun beranjak dari tempat dudukku lalu melanjutkan kembali perjalananku.
Sekaligus aku memantapkan diri buat menujuu rumah Dinda.
Disaat aku sedang asik menjalankan motorkuu dengan kecepatan yang lambat.
Tiba tiba. Disat memasuki tikungan. Datang mobil yang melaju cukup kencang dan menyerempet motorku sehingga akupun terjatuh. Dan ambruk di pinggir jalan
Weeeeyy" teriaku sambil aku terbangun
Lalu mobilpun berhenti dan keluarlah seorang lelaki yang seumuran denganku
Kalau jalann itu kepinggir goblokk" ucapp orang itu
Wweeyy aku juga sudah ke pinggir dan jalan juga pelann"jawabku
Alaaahh dasarr orang miskinnn udah salah ngelesss" jawabnyaa
Lalu muncul lagi seorang lalu
Kenapaa gan"ucap pria kedua
Inii son udah miskin ngeles lagi gak mauu salah"jawabnya
Udaahh hajarr sajaa gan" ucapp Soni
Lalu dengan tiba tiba orang itu langsung memukulku tepat di wajahku sehingga hidungku mengeluarkan darah.
Lalu Soni ikut memukulku mengarah ke kepalaku
Dengan sigap aku menghindari pukulannya dengan menundukan kepala
Plooosss pukulan Soni mengenai anginn.
Lalu aku membalas dengan menghujamkan tinjuankuu di ulu hati Soni.
Brugggggg" pukulankuu tepat keperut Soni sehingga ia menunduk sambil memegangi perutnya
Heeeeggg"sonipun ambrukkk.
Lalu si orang yg di panggil gan itu. Kembalii menyerangkuu tapi kali ini aku sudah siapp sehingga pukulan yang ia layangkan dapat ku hindarii
Disaat ia mauu memukul kembali ke wajahku aku menangkap pergelangan tangannyaa
Lalu dengann cepatt aku hujamkan tinjukuu ke hidungnya.
Awwwwwwwww" teriaak orang itu. Sambil memandangi hidungnyaa
Bruggg bruuggggg. Dua pukulankuu kembali ku layangkan ke wajah orang ituu. Yang tepat mengenai pipi kiri dan kanannya.
Disaat aku kembali mauu menghajarnyaa tiba tibaa terdengar suara tembakan.
Dorr dorrrr berhenti jangan bergerak"teriaknya
Ku lihatt ada dua orang polisi yang menghentikan pertarungan kamii.
Diaamm semuaa dan angkatt tangann.. dan ikutt semua ke kantor"ucap polisi 1
Lalu kedua polisi itu menangkap kami lalu membawa kami ke kantor polisi.
Setelah tiba di kantor lalu kamipun di introgasi.
Dan saat itulah aku tau kalau orang tadi bernama Erik dan yg kupukul ulu hatinya bernama Soni.
Setelah berdebat cukup panjang. Erik tetap gak mauu salah..
Ya sudah sekarang telfon keluarga kalian untuk menjamin kalian"ucapp polisi 1
Lalu erikpun langsung menelfon keluarganya untuk menjamin dan membebaskannyaa.
Kamu regaa ayo telfon keluargamu"ucap pak polisi
Saya gak punya orang tua pak"jawabku
Kalau gak punya orang tua ya telfon siapa aja ke yang bisa menjaminmu"ucap pak polisi
Ya sudah kalau begitu saya telfon pacar saya" jawabku
Boleh saja asal memang bisa menjaminmu"jawab polisi
Lalu akupun langsung menelfon Dinda
Haloo sayang"ucap Dinda di telfon
Iya sayang."jawabkuu ..
Kapan kerumah a Dinda kangen"ucap Dinda
Ya tadi juga aa memang mau kerumah Dinda tapi tadi ada kecelakaan kecil sayang"ucapkuu
Aduhhhhh emang ada apaa aa apa aa gak kenapa kenapaaa apa ada yang lukaa"jawabnya
Gak sayng cuma lecett aja"jawabku
Teruss apa aa kerumah sakitt terus rumaah sakitt mana biar Dinda kesana"jawabnya ...
Hhhe bukan rumah sakit sayang tapi kantor polisi hhhe"jawabkuu
Laaah aa seriuss aachh masa luka di obati di kantor polisi"jawabnya
Ya serius sayang ayo kesini sayang ke kantor soalnya tadi ada keributan dikit jadi bapak polisi membawa aa kekantornya" ucapkuu
Ya udaahh Dinda kesana sekarang juga a"jawabnya lalu menutup telfonnya
Setelah beberapa lama menunggu.
Kulihat seorang ibu-ibu yang masukk dan langsung menghampiri kami
Kamu kenapa Rik kamu ko bonyok gituu siapa orang yang telah berani melakukan ini padamu"ucapp si ibu yang wajahnya cantik penampilannya juga elegan biapun tubuh dan kepalnya tertutup hijabb tapii kecantikan dan keseksiannya tidak bisa di tutupi dengan hijab dan gamisnyaa dengan bokong dan dadanya yang menonjol
Diaa mahh:"jawab Erik sambil menunjukku
Heeeyyy kamuu siapaaa berani beraninya kamu memukuli anakku kamu gak tauu apaa Erik ini anak siapa"ucappp si ibu
Tauu Bu dia anak ibu kann"jawabkuu sekenanya
Ia erikk anakku dan kamuu perlu tauu kalauu Erik ini adalah anak dari bupati"jawabnyaa
Ooochhh"jawabkuu seolah tak menghiraukan ucapnyaa kaarna mataku tertuju sama kecantikan dan keseksian si ibuuu..
Tenang tenang dulu Bu" masalahnya cuma salah faham aja Bu silahkan bereskan ini dulu lalu ibu dan anak ibu boleh pulang"ucap pak polisi sambil memberikan secarik kertas
Lalu tak berapa lama muncull dindaa dan langsung menanyakan keadaanku
Aa gpp apa ada yang terluka a"ucap dindaa lalu duduk di sampingku
Gpp sayang cuma lecet saja ko"jawabku
Oiya mbak mbak juga silahkan isi ini lalu Mbak dan pacarnya boleh pulang"ucap polisi
Lalu dinda menerima dan mengisinya
Ternyata pacar simiskinn ini cantik juga hhhe"ucap si Erik sambil menoell dagu dindaa
Heeeyyy" lancang"teriak dindaa
Uuuuhhh galakkk"ucap Erik sambil menjauh
Ternyata ibu si lemah ini cantik juga ya hhee"ucapku sambil menoell dagu si ibuu
Heeeeyyyyyyy kamuuu yaaa lancang penjarakan dia pak dia sudah melecehkan istri Bupati"ucap si ibu
Iaa pak penjarakan jugaa anak bupati ini karena sudah melecehkan istri orang"ucapkuu
Kamuuu sihhh erikk kamuu mauuu di penjara"ucap si ibu memarahi Erik karena melecehkan Dinda
Sudah sudah kan sudah impas di balas sama pacar si mbak ini jadi kalian mau di panjara atau saling lupakan kejadian tadi"ucap polisi
Gak pak lupakan saja. Biar kami langsung pulang saja"ucap si ibu
Ya sudah kalau begituu. Silahkan"jawab polisi
Bentaar"ucapku
Lalu aku menuliskan nomor hpku dan di berikan sama si ibu
Saya mauu tanggung jawab atas kerusakan mobilnya anak ibu jadi silahkan bawa mobilnya ke bengkel dan beritahu saya biayanya biar nanti saya yang bayar"ucapku sambil memberikan kertas yg bertuliskan nomorkuu
Si ibu Langsung mengambilnya laantas iapun langsung meninggalkan kamii.
Cantik juga ya sayng si ibu hhhe"ucapku
Iiihh aa masih aja ganjeng hhhe"jawab dinda sambil mencubitkuu
Pak kalau sudah beres kami juga mauu pamit pulang"ucap Dinda
Iya mbak silahkan"jawab polisi
Baik pak kalau begitu kami pulang dulu ya"ucapku sambil menyalami pak polisi bergantian sama dindaa..
Lalu dindapun langsung mengapit dan berlalu meninggalkan kantor polisi.
Kamipun pulang aku tak bisa ikut mobil Dinda Karena aku juga membawa motorku