Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Monsters [noquote]

BAB III
MALL

Tring tring tring tring... Alaram yang berasal dari kamar tamu itu berbunyi terus-menerus, mengisyaratkan sesuatu hal baru harus segera dilakukan. Bella yang baru terbangun mendapati ia seorang diri. Bella yang masih mengumpulkan nyawa untuk bangun dari tempat peristirahatannya itu masih menerawang kejadian semalam. "Kak Kevinnn jahaaaat" dengan lirih ia berkata ditemani wajahnya yang kembali sedihhh. Dari arah kamar mandi, Kevin yang masih bertelanjang bulat muncul dihadapannya. "Kamu kok nangis Bell ? Kenapaa ?" Tanya Kevin dengan hati yang deg-degan karena khawatir dengan kejadian semalam. Bella yang masih menundukan kepalanya kelutut yang ia tekuk dan peluk diam membisu sedang Kevin yang kebingungan harus melakukan apa, ditambah sedang bertelanjang bulat pula membuat ia semakin takut akan hipotesisnya salah. "Mati nih aku kalo sampe salah duga apa yang terjadi dengan seharian kemarin" ucap Kevin dalam hati. 15 menit hingga Bella mengangkat kepalanya dan bicara dengan lirih "Ka Kevin jahaaaaaat huhuuhuhuu" tangisan Bella yang pecah kembali membuat Kevin terkejut. Kevin dengan reflek menundukan kepalanya yang sedang duduk seiza dihadapan adikknya, Bella. Kevin pun hanya diam ikut merasakan kesedihan yang dialami Bella. "Kalo Bella mau pukul kakak sepuasnya, jambak, tendang, tampar, terserah Bella.. Kakak cuma bisa minta maaf udah ngelakuin ini semua sama Bella, kakak minta maaf" ucap Kevin dengan sedihnya hingga ia meneteskan air mata penyesalannya. "Kakak jangan marahin Bella lagi ya kak, Bella takut kalo kakak marah, Bella ga tau harus ngapain kalo kakak marah, Bella cuma bisa nangis, Bella bingung kak, maafin Bella ya kak. Jangan marahinnnnn Belaaaa huhuhu" Bella yang mengatakan hal tersebut sambil memeluk Kevin dan menagis di pelukan kakak tercintanya itu. Kevin yang seketika terkejut tidak ada hal-hal yang ia terjadi selain pelukan. Kevin yang hanya berfokus untuk menenangkan adiknya itu akhirnya ikut terbawa suasana. "Iya Kakak janji ga akan marahin Bella lagi, Kakak akan selalu ngelindungin Bella dari apapun, kakak janji Bell" bisik Kevin tepat ditelinga Bella yang sedang memeluknya. Bella yang mendengar hal tersebut semakin erat memeluknya dan meremas punggung kakaknya itu hingga Kevinn merasa kesakitan. Kevin yang tersadar ini moment pas untuk merubah keadaaan "Bell kakak kan sudah janji, jangan diremass gituuuu. Sakitttt ih". Bella yang tersadar langsung melepaskan remasannya sekaligus pelukannya itu langsung memukul dada Kevin. "Ihhh ngerusak suasana ajaaaa kak Kevinnn Mah, nyebelinnnnnn!!" rengek Bella dengan suasana yang sudah lebih baik. "Lagiann make remass punggung segala. Sakittt tauuu!" Balas Kevin. "Bodooo amaaaat kak bodo amaaat" Bella yang langsung bangkit berdiri dengan kondisi bertelanjang bulat itu menuju ke kamar mandi dengan niataan untuk bersih-besih.
.
Sadar akan suatu hal Kevin langsung teringat hipotesisnya semalam. "Apakaah berhasil ?" tanya Kevin dalam hati. Setlelah tersadar ia menyusul adiknya ke kamar mandi. "Bell, Belllaaaa, bukain pintunya" teriak Kevin didepan pintu kamar mandi tersebut. Cekrek... "Kenapa lagi sih kak ? Mau marahin Bella lagi" tanya Bella dengan sedikit menyindir kakaknya itu. "Ihh apaan sih Bell, gausah dibahas lagi dong, kan udah maaf-maafan tadi" ucap Kevin.. "Ga akan Bella maafin sebelum kakak menuhin janji kaka nemenin Bella nonton hari ini!!" ucap Bella cueeek dan tegass. "Dasar wanitaaaaa! Selalu ada saja akal muslihatnya" pikirnya dalam hati. "Iyaiyaaa kakak bakalan nemenin kamu kemanapun kamu mau hari ini" ucap Kevin menyerah terhadap permintaaan adiknya itu. "Yeeeeees, ini baru kakaknya Bellaaa hihihi" ucap Bella kegirangan. "Oia tadi kakak manggil Bella ngapain ?" ucap Bella penasaran. "Oia sampai lupaaa. Kakak mau mandi bareng sa.a Bella. Biar cepat ajaa" pinta Kevin sekenanya hanya untuk memastikan ini berhasil atau tidak. "Yaudaa kak, masuk aja. Nanti kita bisa saling sabunin punggung kayak waktu kita kecil" ucap Bella dengaan tersenyum manis. "It's Worksss. I'm the winner!!" ucap Kevinnn dalam hatinyaaa penuh dengan rasa kemenangan. Bagaimana tidak, Kevin yang tidak tau apa-apa, tiba-tiba memiliki kekuatan super seperti itu ? Semua orang didunia inipun akan iri dengan kondisi Kevin saat ini. "OKEEEE BELLAA" jawab Kevin menananggapi Bella dengan penuh semangat. Bella yang bingung akan tingkah kakaknya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
.
Setelah mandi dan mengeringkan badan, Kevin kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap dan Bellapun sedang bersiap-siap. "Jangan lama-lama ya siap-siapnya Bel" ucap Kevin pada Bella. "Iyaaa Kaaaak" jawab Bella dengan singkat. Kevin yang berpakaian casual yang seluruh elemennya berwarna hitam ini membuat dirinya semakin seperti lelaki yang sempurna. Lelaki blasteran Yunani-Indonesia ini memiliki rupa dan raga yang sangat memikat. Sang Ibu yang berasal dari Appolonia, Yunani dan Ayahnya berasal dari Manado, Indonesia ini membuat Kevin, anaknya memiliki bibit, bobot, bebet yang berbeda dari yang lainnya. Mewarisi gen tinggi dari kedua orangtuanya membuat tingginya menjulang hingga 197cm, sedang warna kulit coklat eksotis perpaduan dari warisan kedua orang tuanya membuat dirinya semakin sempurna di hadapan para wanita ditambah tubuh kekar atletisnya yang ia dapatkan dari smp ini membuat seluruh teman wanitanya menjulukinya 'pangeran dari timur atau kesatria dari barat' yang sebenarnya hal ini membuat Kevin tidak peduli.
.
"Bel, Belaaaa.. Dah Kelaaaar Belummm ? Lama bener ihhh" teriak Kevin memanggili nama Bella agar segera cepat selesai.
"Iyaaaa Kak ini udah kok" udah kok kak ucap Bella sambil menunjukan dirinya dihadapan Kevin yang sedang memakai sepatu. "Lamaaa amaa....sihzhzhsh" Kevin tidak jadi melanjutkan kalimatnya karena terpana melihat penampilan adik sematawayangnya itu. "Guaa punyaa adik kek gini lama-lama lepas juga nih kontrol guaaaa" ucapnya dalam hati sambil terpana melihat Bella. "Lamaa apaann kak ? Kok ga dilanjutin ? Ada yang salah ya sama baju aku ? Atau make up aku ketebelan ? Ihhh Kakak mah jangan bikin panik dong" Bella yang panik akibat kakaknta yang bengong ketika melihatnya langsung melontarkan semua pertanyaaan yang akan ditanyakan oleh semua perempuan bila diposisi Bella saat ini. Kevin yang tersadar hanya berbisik pelan ke telinga Bella "Engga akan ada yang salah dengan wanita secantik kamu, Bell. Yuuk ahhh ntar keburu makin macet jalanan" ucap Kevin pada Bella yang sempat mematung mendengar ucapan menggelikan kakaknya itu. "Lebaaaaay!!" ucap Bella mengikuti kakaknya dari belakang dan menuju parkiran mobil.
.
"Kaaa laaapeeeeeeerrr!" ugkap Bella pada Kevin sesaat sampai di mall yang berada di pusat kota ini. "Mau makan apa Bell ?" tanya Kevin pada Bella. "Terserahhhh kakak ajaaa, yang penting makan yuu" ungkap Bella memasrahkan semuanya pada Kevin. Kevin yang membuang nafas karena merasa salah memberi pertanyaan pada adiknya ini. "Yaudaa kitaa ngeramen ajaaa yu, biar cepet. Mau ga ?" tanya Kevin pada Bellaa setelah ia juga bingung. "Ihh kan Bella bilang terserahhh sih. Yuu ahh kaak dah ga kuat ish" Bella yang makin merenggek membuat Kevin mau tidak mau mengikuti keinginan adiknya ini.
.
"Emang kita mau nonton film apaan sih ?" tanya Kevin pada Bella yang penasaran akan film yang mau ditonton setelah menyelesaikan aktifitas makannya itu. "The Doll 3 Kak hehehe" ucap Bella cengengesan tidak jelas. Kevin yang menyerutkan dahi itu benar-benar merasa tak bisa berkutik. Kevin yang paham betul bahwa Bella itu adalah manusia paling penakut yang pernah ia jumpai tapi berani-beraninya menonton film horor. Seperti saat itu, saat dikampung halaman Ibunya. Bella dan Kevin pergi menonton film horor buatan negri itu, atas permintaan adiknya ini. Setelah nonton film, Bella benar-benar parno dimanapun, kapanpun, bahkan kemanapun dan membuat minggu-minggu Kevin disana hanya menjaga dan mengasuh Bella. "Kak ? Kakkkk Keviinnnnnnnn ih malah ngelamun cobaaa!" ucap Bella marah melihat Kevinnn yang malah bengong saja. "Awwwww, sakittt Bell ishh. Kenapaaaa sihh ?" ucap Kevin yang sudah kembali dari masa kelam saat itu dan menceritakan pada Bella apa yang baru saja ia pikirkan "Kakak tadi kepikiran pas kita liburan di Greek, kamu maksa pengen nonton hororr teruss kaaaaaaa....aawwww Bella sakitiiit!" Kevin yang kesakitan setelah dicubit oleh Bella tak mampu melanjutkan ucapannya lagi. "Ihh itumah kemarin karena Bella masih kecil, sekarang kan Bella udah gede!! ucap Bella sebagai pembelaan diri karena tak ingin dianggap anak kecil oleh Kevin. "Gede apanya ? Kecil apanya ? Haayoolooo ?" ucap Kevin menggoda adiknyaaaa sambil menaikan alisnyaaaaa. "Ihhhhh Kak Kevinnnnn apaaan sih nyebelin bangettt ahhh!" ucap Bella kesal setelah merasa malu mendengar ucapan kakaknya itu "Hahahahaaaaa... Dih mukaanya merehhhh ahhaha" Kevinnnn yang melihat ekspresi adiknya itu tidak bisaaa menahan kuasaa atas tawanyaa yang meledak-ledak. "Duhhh cape-capeeeee. Maaf ya Bella cantik ahahahaa" ucap Kevin yang masih belum bisa berhenti tertawa. Bella yang kesal melihat tingkah kakaknya itu, menendang tulang kering kakaknya itu dan pergi meninggalkan meja makan menuju kamar mandi resto tersebut. Kevinnn yang semula tertawa terbahak-bahak, kini menahan sakitt sambil mengelus-ngelus tulang keringnyaa yang baru saja ditendang oleh Bella tersebut. Sekembalinya dari toilet "apaa mau ketawa lagi ?" tanyaaa Bella sambil melotot menyeramkan yang membuat Kevin mengurungkan niatnya untuk mengeluhkan tindakan Bella yang menendang tulang keringnya. "Engga ko Bell... Oia bentaran ya, kakak juga mau ke toilet nih" ucap Kevin yang langsung pergi menuju toilet. "Buset dah adek guaa nyeremin juga ternyataaaa" ucap Kevin dalam hati sesaat sampai di toilet. "Hufffff, legaanyaaaaaaa" Kevin merasa legaaa setelah mengeluarkan semua air seninya itu pergi menuju wastafel untuk mencuci tangan. "Hmm apakah kemampuan ini beneran atau emang Bella nurut beneran yaaa ?" Kevin yang bertanya-tanya di depan kaca itu setelah kepikiran akan keajaiban-keajaiban yang ia alami bersama adiknya itu. "Gua tes ke sembarang orang kali yaaa" setelah memikirkan lamaaa, akhirnya ia beranikan diri untuk mengetes keajaiban tersebut pada orang lain. Bella yang menunggu kesal dimeja makan, akhirnya membayarkan Bill dan membawa seluruh barang bawaan kakaknya dan memutuskan menunggunya disana sekalian. Kevin yang melihat adiknya membawa jaketnya kearahnya merasakan akan ada bahaya yang mengancam nyawaaa. "Ekhh Bellaaa, makasih yaa Bell. Baik banget lohh" ucap Kevin sambil tersenyum aseem sambil siap menunggu konsekuensi yany akan dia terima dari Bella. "Ayoooo jaalaaaaaan!" ucap Bella sambil memutarkan badan kakaknya itu dan dengan cubitan andalannya yang sangat membuat Kevin meringgis kesakitan.
.
Ditengah perjalanan menuju Bioskop. "Kak ga usah nonton yuu. Mending kita keliling aja sambil beli cemilan aja deh, lebih seruu kayaknya" ajak Bella pada Kevinn yang berada disampingnyam "Yaudaa kallo gitu. Kakak juga lagi ga mood nonton nih" setelah Kevin megucapkan ituu mereka menuju toko baju untuk melihat-lihaaat. "Ingeet jangan boros-boross. Sisain buat ongkos pulangnyaaa juga" ucap Kevin mengingatkan adiknya ini saat tengah memilih bajuuu. "Iyaa Kak Kevinnn. Thanks for remembering me" ucap Bella yang sebenernya tak acuh atas atas ucapan Kevin. Kevin yang bosan menunggu Bella yang belanja, akhirnya melancarkan misinya itu. Kevin yang berkeliling mencari target di toko itu sambil memilih-milih baju dari rak ke rak. Setelah menyiapkan semua rencana dalam otak cerdasnya dan mengunci target oprasi, akhirnya melancarkan misinyaa. "Mbaaak" Kevin yang sambil angkat tangan memanggil payan di toko itu. "Iya kak, ada yang bisa saya bantu ?" ucap pelayan toko itu. "Model ini ada warna lainnya tidak Mbak ?" ucap Kevin sambil ramah. "Maaf kak, model ini warnanya tinggal ini saja. Mungkin kakaknya tertarik dengan model yang lain ?" jawab pelayan ramah sambil menawarkan produk lainnya kepada pelanggan bertubuh tinggi tersebut. "Yah ga ada ya Mba" ucap Kevinn yang merasa berpura-pura kecewa tersebut. "Oia Mbak, saya minnta nomer Mbaknya buat kepentingan nanyain model warna ini?" ucap Kevin meminta nomor handphone pelayan toko tersebut dalam rangka menjalankan misinya. "Maaf Kak, kami tidak bisa memberikan nomor hp atau apapun yang bersifat privasi kepada pengunjung toko kami. Saya ijin tinggal sebentar ya Kak" ucap pelayan itu pergi meninggalkan Kevin dan membuat ia mematung seperti orang bodoh. "Anjinnnng gagaalllll.... Bangsatlah salah dimana yaaa ? Perasaaan kemarin lancar-lancar aja ke Bella.. Arghhhh malu banget lagi aishhh" ditengah pikiran Kevin yang berkecamuk, Bella tiba-tiba mengejutkan Kevin dari belakang. "Dorrrrr" ucap Bella mengagetkan Kevinnnn... "Kenapa kak asem gitu mukanya ?" tanya Bella pada Kevin. "Engga kok engga apapa. Ekh kamu udah belanja bajunya ?" ungkap Kevin mengalihkan pertanyaaannn. "Udah nih kak. Udahhh yuk kak beli cemilaaaan buat stok di Apart kak sekalian banntuinnn bawain barang Bellaaa ya kak hehehe" ucap Bella meninggalkan barangnya dihadapan Kevin, lalu kabur meninggalkan Kevin yang masih mematung. "Sudah jatuh, tertimpa tangga Pula" ucap Kevin pada dirinya sendiri yang sedang merasa siaaal.
.
.
Setelah berbelanja makanan dan keperluan sehari-hari Kevin dan Bella menuju parkiran mobil untuk bersiap pulaaang. Didalam mobil setelah membereskan semuanya, Kevin yang masih mengingat hal tersebut ingin mengetes kembali pada Bella. "Bell, kamu inget ga apa yang aku minta kemarin sebelum kita tidur ?" tanya Kevin pada Bella. "Bella menjadi budaknya kak Kevin dan kak Kevin menjadi tuannya Bella. Bella harus mengikuti semua perintah dari kak Kevin" tegas Bella tak ingin mengecewakan kakaknya itu. Kevin yang hanya tersenyum mendengar jawaban Bella semakin bingung "Bagian mana yang terlewatkan ?" ucapnya dalam hati. Sambil melajukan mobil Jeepnya itu menuju pintu keluar, Kevin me-reka ulang kejadian kemarin dari awal dan tiba-tibaaaa CIIIIITTT.... *mobil berhenti mendadak* "Awww... Kak Kevinnn kenapaaa ngerem mendadak ?" ucap Bella yang terkejud atas kejadian tersebut. "Bentaar Bella, belanjaan kaka ketinggalan di toko baju tadi" ucap Kevin dengan memasang wajah se-normal mungkin seperti orang ketinggalan barang pada umumnya agar dapat membuat alasan yang tepat kepada Bella. Setelah memarkirkan kembali mobil dan menyuruh Bella untuk tinggal sebentar, Kevin berlari menuju pintu masuk Mall tersebut..

Mulustrasi

 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd