Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Monsters [noquote]

BAB IV
Ra

"Gua harus meminta dia nurut dulu denganku, baru bisa menjalankan hal aneh ini. Aish kenapa bloon banget sih guaaa" ucap Kevin dalam hati setelah kembali memasuki Mall dan berjalan secepat mungkin ke arah toko baju tersebut. Bruuuukkkkk "Awww" ucap seorang wanitaaa setelah tertabrak oleh Kevin.. Kevin yang menyadari yang ditabraknya ibu-ibu langsung mengurungkan niatnya untuk marah. "Aduhhh, maaf yaaa bu, maaf saya lagi buru-buru" ungkap Kevin panik pada wanita yang tersungkur dihadapannya itu. "Aihhhh adaa aja halangan" ucap Kevin dalam hati sambil menolong ibu-ibu itu berdiri dan membereskan barang bawannnya yang terjatuh. "Makanya mas lihat-lihat dong kalo lagi jalaaan!" Ucap wanita itu pada kevin dengan mimik yang kesal. "Iyaaaa Bu maaaf ya Buu. Ibu ada yang terlukaaa ?" ucap Kevin merasa bersalah dan bersikap seramah mungkin kepada wanita tersebut. Setelah semuanya beres, Kevin tiba-tiba tersadar akan kecantikan Ibu-ibu tersebut. Ketertarikan Kevin pada wanita tersbut dikarenakan hampir memenuhi fetish yang ia miliki 'Ibu-ibu dan tentunya berjilbab'. Tidak mau melewatkan kesempatan, Kevin langsung mengubah target oprasi dan menerapkan strategi yang awalnya dipersiapkan untuk pelayan toko menjadi ke ibu-ibu didepannya itu. "Aku ingin wanita didepanku ini mengagumiku dan menuruti apapun yang ingin aku inginkan" dia mengucapkan hal tersebut seolah-olah itu adalah mantranya. "Buu sebentar" pinta Kevin kepada wanita tersebut dan menghentikan langkahnya. "Ada apa lagi mas ? Saya sudah katakan saya tidak apa-apa" kata ibu-ibu itu dengan kesal. "Buset, judes amat sih ni ibu-ibu" pikir Kevin dalam hatinya. "Begini Ibu, saya mau meminta nomer hp ibu" pinta Kevin pada ibu-ibu tersebut. "073162*1751 itu mas nomer hp saya" ucap ibu-ibu itu pada Kevin. Kevin yang terkejut bahwa semuanya berhasil, hanya tersenyum dengan rasa kemenangan lalu menyimpan momer handphone ibu-ibu tersebut di ponselnya. "Bu saya ingin anda memenuhi semua permintaan saya mulai dari sekarang, tanpa ada bantahan, paham ?" perintah Ibu pada Kevin dengan keseriusan dan ketegasan. "Iyaaaa pahaam, saya akan mengikuti semua perintahmu tanpa adanya batahan dan penolakan" ucap Ibu itu dengan tenang dan ramah. "Akhirnya si judes ini milikku" ucap Kevin dalam hati. "Oia saya ingin mengelmu lebih dekat. Tapi bila berdiri disini akan menimbulkan kecurigaan, mari kita sambil berjalan dan perkenalkan dirimu" ucap Kevin sambil mengambil belanjaan yang digenggam ibu-ibu itu dan mulai berjalan bersamanya. "Saya Annisa Giandoro, usia saya 49 tahun, saya berasal dari timur pulau ini saa.." ibu berhenti berbicara setelah terpotong oleh suara Kevin. "Ohh dari kota itu, pantes mukanya cantik. Silahkan lanjut" mendengar ucapan itu Ibu itu merasakan hal yang aneh dihatinya. "Bisa aja masnya. Oia saaya sudah berkeluarga mas, saya punya anak 3 dan itu perempuan semua, suami saya kerja sebagai direktur bank daerah sana, dan saya bekerja pengusaha butik" Trrereet, treeeet *suara getar hp* ibu itu kembali berhenti berbicara setelah mengambil hp yang bergetar didalam tasnya. "Mas saya ijin mengangkat hp dulu ya, anak saya sudah nungguin dari tadi ternyata" ijin wanita itu pada Kevin. "Ohh silahkan tapi dipojokan sana saja angkatnya, saya juga ingin mendengar percakapannya" pinta Kevin pada Ibu itu sambil menuju pojokan mall tersebut yang sekaligus mengarah ke toilet. "Assalamualaikum Nak, hallo ada apa ?" tanya Ibu itu pada penelepon. "Waalaikumsalam Bu. Ibu dimana sih Bu ? Katanya tadi ngambil barang doang. Kok lamaa ?" ungkap penelepon tersebut. "Iyaaa, tadi ibu ada keperluan sama yang punya toko. Biasa buat keperluan barang" ungkap Ibu itu berbohong pada putrinya agar putrinya itu tidak banyak bertanya lagi. "Ohh yauda Ibu kalau begitu, Nanda kira kenapaaa. Yaudah bu, Nanda tunggu diparkiran ya Bu. Jangan kelamaan lagi. Assalamualaikum" ucap Nanda, putri Ibu Annisa sambil menutup teleponnya. Ibu yang tak sempat mengucapkan salam balik merasa kesal ditambah karena kebiasaan Nanda yang tak kunjung berubah bila mematikan telepon. "Ohh nama anak Ibu Nanda. Itu anak yang keberapa Bu ?" celetuk Kevin yang tiba-tiba. "Ohh itu anak saya yang terakhir, Nanda Astira namanya. Sekarang kuliah di kampus negri sini dan ngambil jurusan teknik Industri" Ibu itu menjelaskan sedikit tentang putri keduanya tersebut dan membuat Kevin terkejut perihal jurusan yang diambil putrinya tersebut. "Terus Ibu tinggal di mana ? Suami Ibu kan kerja disana, terus ngapain Ibu buka toko butik disini ?" tannya Kevin penasaeran sambil melangkahkan kaki kembali menuju basement parkiran bersama Ibu Annisa Teraebut. "Saya sebenarnya tinggal di bersama suami saya, hanya saja disini ada rumah juga di perumahan Taman ****m *e***** sana mas, agak jauh sih sebenernya. Cuman di Mall ini saya buka cabang, di Lt.3 sana ada outlet, samping toko baju itu. Sebenarnya saya kesini hanya mengunjungi toko butik saya saja sekalian mengunjungi anak saya Nanda dan Rara anak saya yang kedua yang kebetulan kuliah di kota ini juga mas" ucap Ibu itu menjelaskan seditail mungkin pada Kevin untuk memenuhi janjinya kepada pemuda tersebut. "Ohh begituuuu. Ibu disini berapa lama kira-kiraaa ?" tanya Kevin penasaran. "Paling minggu depan sudah pulang mas, saya ijin ke suami dan karyawan saya yang disana seminggu saja, memangnya ada apa mas ?" ucap Ibu itu menanyakan pertanyaan Kevin. "Hmm sebentar banget yaaa. Gimana kalau Ibu di kota ini sebulan saja. Ijin saja pada suami. Pinter-pinter Ibu berbohong aja deh yaaa" ucap Kevin dengan entengnya kepada bu Annisa tersebut. "Baik mas, nanti saya akan berbohong pada semuanya dan saya akan tinggal lebih lama dikota ini" ucap Ibu itu sambil tersenyum, mengiyakan permintaan pemuda yang belum ada satu jam dijumpainya itu sesaat setelah masuk kedalam lift pengunjung bersama Kevin. "Anak Pintaaaaar" ucap Kevin tersenyum sambil menepuk kepala ibu itu dengan halus. Ibu yang tidak tau harus merespon apa, akhirnya hanya diam dan tersenyum. "Buuu" panggil Kevin kepada Ibu. Cupppppp *kevin mencium bibir ibu tersebut. Wanita itu terkejut dengan reflek mendorong Kevin sambil memasang mimik ketakutan. Kevin yang terkejut dengan penolakan tersebut berpikir apa yang terjadi. TIingggtungggg *bunyi bel lift*. Dengan sama sama berposisi di sudut lift tersebut akhirnya Ibu itu mengambil barang bawaannya di dekat Kevin lalu keluar meninggalkannya seketika. Kevin yang tersadar "Ibuu Annisa tunggu dan berjalan kesini" perintah Kevin dengan tegas. Wanita itu dengan nurutnya akhirnya kembali lagi kearah Kevin "Iya mas ada apaa ?" tanya Ibu itu. "Saya lupa satu hal yang belum saya sampaikan padamu Annisa" ungkap Kevin. "Apa itu ?" tanya Ibu itu pada Kevin. "Saya adalah Kevin, tuann baru dirimu. Saya ingin kamu tidak hanya menuruti apa yang saya pinta, tapi kamu harus menganggap saya sebagai tuan atas tubuhmu, pikiranmu, dan hatimu. Apapun yang saya lakukan terhadap dirimu anggap saja itu karena bentuk kekuasaan diriku terhadap dirimu dan anggap saja kepasrahan dirimu itu sebagai bentuk terima kasihmu kepadaku dan saya harap kamu minta kamu tidak menceritakan ini kepada seluruh keluargamu, biar saya yang mengatakannya sendiri nanti. Sekarang pulanglah ke Nanda, anakmu sebagai Ibu seperti semestinya dan jangan lupa gunakan otakmu untuk berbohong! Mengerti Annisa ?" ucap Kevin dengan tegas dan memasang wajah penuh kediktatoran yang sangat mengerikan. "Baik tuan Kevin saya paham atas segala perintah yang tuan berikan. Saya mengucapkan terimakasih sudah memberikan ijin atas penggunaan tubuh, hati, dan pikiran ini tuan" ucap wanita itu dengan polosnya lalu berbalik meninggalkan Kevin menuju lokasi mobilnya. "Oia Annisa, simpan nomor hp yang belakangnya 0666, itu nomor saya" teriak Kevin pada Annisa tanpa merespon lagi sambil melanjutkan langkahnya. "Akhirnya saya bisa menggunakan ini dengan sepenuhnya tanpa ada kesalahan lagi" ucap Kevin merasa penuh kemenangan. "Hmm Bellaaaa pasti cape nungguin" setlah mengucapkan itu Kevin berjalan menuju mobil.
.
"Kak belanjaannya mana ? Katanya ketinggalan.." ucap Bella dengan nada biasanya. "Buset untung ni anak dibawah kontrolku, kalo engga udah kena cincang nih ngebiarin dia nunggu hampir sejam hahaha" ungkap Kevin bersyukur dengan yang terjadi pada Bella. "Iya Bell, ternyata hilang. Perasaan tadi kakak taruh di kursi tunggunya, mana karyawaj disana ga ada yang lihatm makanya lamaaa banget. Daripada ribet cek cctv segala macem, makanya kakak langsung aja, takut nambah lama" ungkap Kevin padaaa Bellaa berbohong. Bella yang hanya mengangguk mendengar hal tersebut membuat Kevin tersenyum. "Udah kek Raja Bourboune aja gua ahahaha" ucap Kevinnn setelah mengingat tokoh utama di buku The Monsters yang ia dapatkan beberapa hari yang lalu. Akhirnya Kevin dan Bellaa kembali menuju kediaman Kevin dengan kondisi Bella yang sudah terlelap di kursi penumpang.
.
Sesampainya di unit apartnya, Kevin langsung membereskan barang bawaannya. Sementara Bella sudah tergeletak dikasurnya tanpa membereskan apa-apa, bahkan untuk menutup pintu kamarnya pun tidak. Kevin yang setelah membereskan semuanya dan melihat ke arah kamar adiknya itu, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Kevin yang tidak tega, akhirnya membereskan yang bisa dia bereskan dikamar adiknya itu dan menyelimuti adiknya lalu meninggalkan kamarnya.
.
Kevin yang telah mandi dan makan, berniat bersantai di balkon, ditempat favoritnya itu, berencana menamatkan buku The Kingdom itu. Sambil membawa kopi, rokok, dan beberapa cemilan akhirmya ia mulai masuk kedalam dunia buku tersebut..
.
Tik. Tik. Tik. Dag, Dig, Dug. Ngiaaaaaang. Brom brom, niu niu niu Aaaaaaaaaa, oi! oi!!... Suara jam dikamar, detak jantung, suara riuh kendaraan, bahkan suara teriakan orang dapat terdengar saat itu dengan jelasnya tidak dapat menggnggu konsentrasi dari Kevin. Kevin yang terus membaca halaman ke halaman dengan sangat serius dan akhirnya "Argghhhhhhh... seru banget nih bukuuu. Sial banget baru dapet sekarang. Apa baru terbit yaaa ?" ucap Kevin pada dirinya usai berteriak karena telah menyelesaikan bukunya ituuuu. Saat sedang menghabiskan rokok terakhirnya sambil informasi buku tersebut, ia terkejut masih ada satu halaman terakhir yang terlewatkan. "Lah kokkk masi ada" ucap heran Kevin.
{Hanya orang yang berkharisma tinggi dengan penuh kebajikan dan kebijakanlah yang akan dapat menguasai kekuatanku. Kini aku akan segel kekuatanku pada sebuah cincin dan kuletakan pada tempat yang tidak satu pun orang yang dapat mengetahuinya serta ia telah kuberi kuasa memilih sendiri tuannya.
-Raja Bourboune I}

"Oh ini akhir kisah dari keharmonisan Raja Bourboune I ama cincin Ra kesayangannya" Kevinn yang takjub akan seluruh ceritaa didalam buku ini. Seorang pemuda yang tidak memiliki apapun, berhasil menguasai seluruh apa yang ada di dunianyaaa.
.
"Kak lapeeeer" rengekan Bella dari arah belakang membuat Kevin terkejut. "Ekhh tuan putri udah bangun" ucap Kevin menyindir adiknya yang baru bangun setelah tiga jam tertidur lalu merenggek minta makan. "Yauda kamu mandi dulu gih biar seger, nanti kakak masakin makanan. Okee ?" ucap Kevin pada adik kesayangannya ini. Setelah mengayunkan jari jempol kepada kakaknya itu, Bella pergi ke kamar mandi untuk mandi sementara itu Kevin pun bersiap untuk menyiapkan hidangan untuk adik manjanya itu. 30 menit berlalu dan kini mereka berdua berada di meja makan bersama, Bella yang asik menyantap makanannya dan Kevin yang asik dengan game *O* di handphonenya. Bella yang menggunakan stelan santai dengan tee oversized hitam dan legging hitamnya itu menambah kecantikannya walaupun tanpa balutan make-up sedang Kevin yang juga tak kalah santainya menggunakan kaos belang dan jeans pendek itu menegaskan bahwa saat menggunakan apapun, kakak beradik ini tetaplah primadona. "Ekh Bella, kabar Ayah Bunda gimana ? Sehatkan ?" Kevin menyeletuk setelah mengakhiri bermain game tersebut. "Sehat kok Kak. Kak Barel juga sehat" ucap Bella disela makannya itu. "Oia gimana kuliah kak Vio disana ? Udah mau kelar kan dia ?" ucap Kevin menanyakan Kakak pertamanya itu. "Engga ih Kak, masi ada dua tahun lagi kalo ga salah. Perkara saking idealisnya itu loh kak makanya telat" ucap Bella yang sedikit kesal setelah mengingat kakak perempuannya itu. "Hahaha, yauda gapapa kali. Dia emang berjiwa sosial banget. Biarin aja deh, lagian kan idupnya diaaa" ucap Kevin mencoba memberi pemahaman ke Bella. "Oia kamu mau kuliah disini apa di Eropa sana ?" tanya Kevin pada Bella perihal masa depannya itu. "Aku sih penggennya di Eropa Kak, males disini tuh. Diskriminasinya ga ngotak. Belum lagi aku cewek kan, malesin banget dehhhh jadinya. Cuman kalo di Eropa Bella takut sendiriannn Kak. Tahun depan Ayah-Bunda sudah pindah ke Indo lagi sampe lima tahun kedepan, malesin deh jadinya... Menurut kakak gimanaaa ?" ucap Bella pada kakaknya itu yang serius mendengar keluh-kesah serta kebingungan yang adiknya rasakan. "Hmm, kalau kamu cuman takut sendirian mending di Eropa aja dek. Kan disana ada Aunt Marrie, Uncle Brock, ama anaknya Bu Lowei si Sam terus ada si Jeremiaa anaknya Pak Hardi yang baru masuk tahun kemarin itu. Belum lagi kamu dikampus dapet temen, dapet kenalan baru, mungkin aja dapet pacar. Kamu itu tuh asik tau orangnya, pasti ga mungkin ga ada yang ga mau temenan sama kamuuu" ungkap Kevin mengutarakan opininya terkait masalah yang dialami Bella. Bella yang telah selesai makan pun akhirnya mumet sendiri. "Aku tuh dari dulu pengennya sekampus sama kak Kevin dan kak Vio, cuman kak Kevin milih ke Indo karena masa smp kakak disini dan pengen ketemu sama temen-temen kakak jadi sekarang Bella pusing dehhh. Coba kalo kak Kevin milih sekampus sama kak Vio kemarin, pasti ga pusing aku huuuu nyebelin emang kak Kevin" ucap Bella mengungkapkan semuanya dihadapan Kevin. Kevin yang tertawa kecil mendengar hal itu lalu menenggak minumnya "Gimana lagi Bell, kakak nyaman disini dibanding di Eropa sana dan lagi kakak kayak mewarisi semangat merantau dari Ayah yang jadinya bikin Kakak ga pengen diam di satu tempat dan juga kan ini semua masa depan kakak, kakak yang nentukan. Kamu juga harus nentuin masa depan kamu Bell, kita udah dewasa loh. Kakak yakinnn, apapun yang Bella pilih pasti itu yang terbaik dan kakak akan support itu selalu." ungkap Kevin pada Bella yang benar-benar dilanda kebingungan terkait masa depannya itu. "Auu ahh bingung. Mending lanjut nonton" ucap Bella tidak merespon tanggapan kakaknya itu lalu menuju kamar setelah membereskan alat makannya di dapur. "Bella, bella" ucap Kevinn dalam hatinya melihat adik kecilnya itu.
.
Kevin yang sudah di kamarnya dan mencoba tuk tidur itu semakin risau. "Anjirlah kok gua malah kepikiran sama nih kekuatan ini yaaa" ucap Kevin dalam hati risau dengan kondisinya yang sulit tidur "udah jam 02.00 pagi lagi, masa begadang mulu hidup guaaaa aishhh" setelah melihat jam di samping tempat tidurnya, Kevin frustasi dengan kondisinya saat ini. "Arghhhh bodo amatlah, Kevin yang akhirnya memutuskan untuk mengambil Whisky sebagai obat penghantar tidurnya itu. Didapur, setelah menuang Whisky kegelas, ia pandangi gelas itu dengan tangan kirinya yang kebetulan menampakan cincin yang selalu ia pakai setelah dari toko buku tersebut. "Setelah make ni cincin, hal aneh yang besar datang kehidupku" GLEEEEEKKKKK... Tenggakan pertama telah dimulai. "Huarighhsssh, enaaaaknyaa!!" suara kevin setelah mennggak whisky yang baru ia beli setelah pulang dari Mall tadi. Ga salah emang Om Brotoo ngerekomenin whisky. Setelah menuang lagi untuk tenggakan yang kedua, Kevin tersadar pernah melihat cincin ini sebelumnya. "Anjir kok pernah liat ya ni cincin dimana yaaa ?" Kevin bertanya-tanya sendiri. Setelah mencari di internet dengan mengunggahnya yang hasilnya nihil, lalu meencari di online shop yang menjual cincin tetap hasilnya nihil. Kevin yang seketika terkejut setelah mengingat sampul buku The Monster sama persis dengan cincin yang ia gunakan. "Whaat theeee F- is going on ha ? Sh*tlah apa-apaan ini anjir ?" Kevin yang menyamakan sampul buku tersebut dengan cincin yang ia pakai tersebut terkejut, ketakutan, kebingungan. Pikirannya yang tidak bisa merespon apapun kini hanya diam tak percaya. "Ga mungkin kebetulan ini" ucapnya dalam hati. Kehebatan Kevin dalam mengontrol diri sangat terbukti dalam kondisi seperti ini. Kepanikan serta ketakutan yang ia alami, berangsur-angsur mengurang dan Kevin mencoba berpikiran postif. "Ra, keluarlah aku ingin berbicara denganmu" Kevin yang mencoba mengikuti Raja Bourboune I saat memanggil Ra didalam buku tersebut. GUBBRAAAAAK... Seketika Kevinn terjatuh dan tak sadarkan diri...
.
Didalam bawah sadarnya, ia terbangun kesakitan. Ia merasakan nyeri pada sekujur tubuhnya. "Bangsat gua dimana ini ? OIII siapapun kalian, dateng kehadapanku dan tunjukan wajahmu!" Kevin yang berteriak menantang siapapun yang ada disekelilingnya itu sambil menahan sakit". "Oii anak mudaa bertubuh kekar dan tinggi, lihat turun kesini dan bicaralah dengan ku disini" ucap entah yang berasal dari entah. Kevin yang terkejut mencari sumber suara tersebut. "Kebawah mana bangsat ? Ini ruangan datar semuaaa gilaa. Lu yang jelas-jelas aje kontol" Kevin yang tak takut pada suara itu pun memaki-makinya. "Ahahaah dasar anak muda jaman sekarang tidak ada sopan-sopannya, tapi saya suka keberanianmu" ucap suara itu lagi. Gubbraaaaaaakkkkkk.. Kevin yang terjatuh dihamparan rumput, kembali mengalami kesakitan setelah tempat ia berpijak tiba-tiba terbukaaa. "Anjinggg sakitt bangettt bangsaaaat" ucap Kevin menahan sakit didalam tubuhnya sambil melihat sekelilingnya yang seperti di sungai dalam hutan dan menemukan sosok yang berpakaian kain putih ala tokoh-tokoh Yunani/Italia tapi menutupi seluruh wajahnya dengan lingkaran aneh dikepalanya. "Akhirnya setelah gua pancing dateng juga lu kehadapan gua! Sekarang siapa lu bangsat hah ? Balikin guaa ketubuh asli guaaa! Gua tau gua belummm mati" Kevin yang menentang sosok yang awalnya membelakangi Kevin ini akhirnya mengahadp Kevin. "Tenanglah sedikit anak muda. Aku tidak akan menyakitimu, lagi pula kau yang ingin berbicara denganku. Benar kan ?" Ucap sosok itu pada Kevin. "Aku adalah Ra, sosok yang disegel dalam cincin oleh Raja Bourboune I, kau juga pasti sudah tau sedikit kisahku dari buku tersebut kan" ucap Ra pada Kevin. "J-jaaaadi kau adalah Ra ? Ternyata itu adalah hal yang nyata ? Bagaiamana bisa ?" tanya Kevin dengan penasaran. "Ha ha ha, kau adalah penerus paling lambat yang memahami situasi yang kau alami kini, tapi anehnya kenapa kharismamu bisa lebih tinggi dari yang lain ? Bahkan melebihi Raja Bourboune I!!" ucap Ra yang takjub kepada pemuda ini. Kevin yang hanya diam sambil memegang dadanya kesakitan itu tidak merespon sama sekali ocehan sosok yang bernama Ra tersebut. "Baiklah biar saya lanjutkan. Sepertinya belum terbiasa dengan perpindahan dimensi ini..." ucap Ra kepada Kevin dengan wajah lebih serius sedang Kevin yang semakin tidak kuat menahan nyeri di dadanya itu. "Seperti yang kau ketahui, kau dengan kepemilikan kharisma yang tinggi dan aku yang memiliki kemampuan penghasutan paling sempurna menjadikan kita sebagai sebagai monster bagi siapa saja yang kita ingin taklukan tanpa terkecuali!! Namun kita hanya punya kuasa sampai disitu" penjelasan Ra terhenti. "Maksudmu bagaimana ? Bicaralah yang jelas!" Kevin yang memotong penjelasan Ra. "Ha haa haa sudah kuduga kau masih belum saja paham! Dengarkan baik-baik!!! Kita tidak punya kuasa terhadap benda mati, makhluk yang sudah mati, kepada apa yang ada diluar angkasa, kepada apa yang ada di dalam bumi, pada lautan, api, angin, bebatuan gunung berapi, dan tentunya pada takdir kematian seseorang, sisanya tinggal kau baca dari buku tersebut. Semua hal yang bisa dan tidak ada disana semuaa!" ucap Ra yang disusul ambruknya tubuh Kevin— pingsan karena tidak tahan lagi tuk menahan sakit di sekujur tubuhnya. Ra yang hanya tersenyum melihat tubuh Kevin lakli menyentuh kepala Kevin dan berkata "Jadilah pemimpin terkuat, tuannku"

Mulustrasi

 
Terakhir diubah:
wew ternyata mantul nih ceritanya

harapan saya sih lebih banyak yg jadi budak si kevin bukan hanya teman2nya saja atau yg se umuran tp milf juga jadi budaknya kevin, dan tetep ada konflik biar ceritanya makin greget gak monoton dan mudah ketebak, kalau bisa ada sedikit yg rada sulit di hipnotis atau apalah namanya untuk kekuatan si kevin
 
Mantep banget om ceritanya, ga sabar pgn ada update lagi
Keknya masih panjang banget ya ceritanya, semangat om update nya, jangan putus ditengah jalan hehe
 
wew ternyata mantul nih ceritanya

harapan saya sih lebih banyak yg jadi budak si kevin bukan hanya teman2nya saja atau yg se umuran tp milf juga jadi budaknya kevin, dan tetep ada konflik biar ceritanya makin greget gak monoton dan mudah ketebak, kalau bisa ada sedikit yg rada sulit di hipnotis atau apalah namanya untuk kekuatan si kevin
Terimakasih suhuuu buat pujiaaannya, cheers untuk itu. Semoga update selanjutnya bisa memenuhi fantasi suhu yaaw xixiix
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd