Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Production House

Awal Season 2 (eps. 7) enaknya ngapain nih?


  • Total voters
    372
Episode 2

The First Job – Part 1
Amaroossa Hotel, XX-06-20XX 14:23

“Satu kamar Deluxe King Room untuk 2 orang. Ini kuncinya, mba. Kamar 34. Enjoy your stay!”, Seorang perempuan berkerudung dan gamis berusia 22 Tahun mengambil kunci yang diserahkan oleh front desk dan berjalan kearah elevator sambal membawa koper kecil. Koper nya cukup untuk membawa persediaan staycation selama 4-5 hari. Namun perempuan ini hanya menginap untuk 2 malam. Sejujurnya, dia membawa koper karena dia membawa banyak sekali pakaian yang harus dia endorse. Kosannya bahkan hanya berjarak beberapa menit dari hotel tersebut.
Erina Azzahra. Mojang Cililin yang sedang membangun karir nya sebagai hijabers selebgram sambil menjalani Pendidikan Tinggi di salah satu kampus muslim ternama di Bandung. Parasnya yang cantik, kulit bening khas Mojang-mojang sunda membuat nya banyak menerima tawaran. Baik tawaran untuk menjadi model, maupun sebagai seorang kekasih. Ditambah lagi kemolekan tubuh nya yang tidak dapat ditutupi hijabnya sendiri. Walau tidak besar, namun payudara 35C yang ketat membuat tubuh slim nya memiliki lekukan tersendiri yang membangkitkan birahi para pria yang memperhatikannya.

Dalam benak Erina, dirinya menyewa kamar Deluxe untuk 2 malam merupakan keanehan. Dia hanya perlu menyewa beberapa spot dihotel tersebut tanpa harus menyewa kamar untuk pekerjaan ini. Namun dia ingin bernostalgia dihotel dimana dia pertama kali diperawani oleh kekasihnya, Arga. Walau awalnya dia merasa malu telah tergoda dengan birahi yang bertolak belakang dengan ajaran orang tua nya dari desa yang notabene sangat religious. Namun karena sudah terlanjur beberapa kali disetubuhi, Erina tak bisa memungkiri bahwa dia menikmati bahkan membutuhkan kepuasan yang kekasihnya berikan.

Tit! Crek! Suara pintu kamar hotel yang terbuka dengan keycard yang Erina pegang. Erina menaruh koper nya dan berbaring diranjang.

Line! Terdengar notifikasi masuk dari smartphone Erina.

“Udah sampe yang?”, teks yang terpampang dari layer HP Erina merupakan chat dari Arga

“Udah yang, Alhamdulillah.”, Balas Erina. “Bentar lagi aku siap2, terus tinggal nunggu akang fotografer nya dateng.”, Lanjut Erina

“Yaudah Semangat ya, Aku lanjut kerja lagi”, Balas Arga

“Kamu juga semangat, sayaaang. Jangan lupa ya nanti malem kita Video Call. Aku kangen kamu”, Balas Erina.

Arga tampak tidak membalas lagi. Ini membuat Erina kesal. Pasalnya mereka sedang LDR, Arga bekerja di Ibukota dan Erina sengaja memesan kamar ini untuk mengenang aktifitas2 seksual mereka berdua dengan Video Call Sex. Memikirkan nya membuat Erina terangsang. Melihat jam yang masih lama dari waktu yang ditentukan untuk sesi photoshoot, Erina membuka galeri dan mencari video dari folder Whatsapp Video. Dalam video tersebut terlihat Erina dengan hijab nya, serta kemeja putih dan cardigan cream yang terbuka, memampangkan payudara nya yang naik turun dengan cepat seirama dengan sodokan penis yang selanjutnya disorot dalam video tersebut. Penis berukuran 5cm tersebut sedang menyodok2 vagina erina dengan tempo cepat, video tersebut hanya berdurasi 47 detik. Karena Arga yang terlambat membuka HP untuk merekamnya, Erina pun yang kurang suka direkam saat itu, dan juga durasi permainan Arga yang hanya kuat 2 Menit setelah penis nya masuk ke vagina. Erina memutar ulang video tersebut berulang2 sambil meremas2 payudara nya sendiri. Makin lama makin dia membayangkan dirinya disenggamai oleh Arga.

“Aaaaah… Aaaah…. Argaaaaa…. Aaaah!”, Erangan Erina semakin kencang setelah tangannya pindah dari dada ke selanngkangannya. Diangkatnya sedikit demi sedikit rok panjangnya hingga terlihat celana dalam Merahnya. Dimasukan dua jari Erina kedalam vagina. Dengan nafsu dia mengeluar masukan jari telunjuk dan jari tengahnya.

“Aaaaaah Aaaaahh…… Ammmmmhhh….. mmmphhh…. Arga entot aku lagi mmmmmmmh…..” Racau Erina dalam masturbasi nya. Sudah lama terakhir mereka berhubungan seks. Sudah 4 Bulan mereka tidak bisa bertemu karena Arga yang sangat sibuk di Jakarta.

Ditaruhnya HP Erina dikasur bersandarkan Bantal. Lalu Erina perlahan mundur agar goncangan Kasurnya tidak membuat HP nya terjatuh. Sambil menonton video yang sudah di set dalam keadaan repeat, erina mengocok vaginanya sambil meremas payudaranya.

“aaaaaaaah! Argaaaaaaa! Masukin yang dalem….. aaaaaaaaaah”, makin ganas Erina dalam berusaha memuaskan dirinya sendiri.

Tiba2 layar HP Erina yang sedang menayangkan video seks nya berubah menjadi panggilan dengan nama kontak “Kang Eka Fotografer”. HP nya pun terjatuh. Erina panik dan terburu2 mengambil HP nya dalam keadaan celana dalam yang masih di posisi pahanya. Beberapa kali erina terjatuh daan tanpa diketahui nya, layar hp yang tengah terguncang2 itu memencet task manager yang lalu membuka Kembali video yang tadi sedang erina tonton dan menekan tombol bagikan, yang mana mengirimkan video tersebut kekontak yang terakhir mengirimkan chat ke Erina. Diangkatnya telfon tersebut.

“A-Assalamu’alaikum. Halo? Iya k-kang Eka?”, Jawab Erina tergesa2 sambil membenarkan celana dalamnya.

“Wa’alaikumsalam. Iya teh Erina. Ini aku udah dihotel. Teteh dimana?” Jawab Eka

“Udah kang, ini dikamer kok. Aku mau ganti baju, nanti aku kabarin kalau udah siap.”, Jawab Erina sambil membuka resleting kopernya.

“Lah dia mesen kamar? Bukanya kemaren dia milih tempat ini karena denger kosan nya?” Pikir Eka yang bingung dengan keputusan klien nya tsb.

“Oke deh mba. Aku tunggu ya”, Eka menutup telfonnya. Layarnya Kembali kebagian chatnya dengan Erina. Ada pesan baru dari Erina berupa video.

“Hmmmm? Video apa ini?”
Dengan cepat Erina menuju kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Seberesnya dia mencuci tangan, dia memakai Kembali make up nya. Lalu mengeluarkan baju2 endorse nya dan memakai kaos long-sleeve abu dengan rok cream dan kerudung pink ke abu2an.


“Kang, Erin udah siap.”, chat Erina kepada Eka

“Oke, kita ketemuan di Parkiran ya, kita take disana dulu.”, balas Eka.

Eka pun mengunci layar HP nya. Lalu keluar kamar. Sesaat dia menutup pintunya, dia pun mendengar pintu yang ada dibelakangnya tertutup, reflex dia melirik sedikit kebelakang. Terlihat Erina pun keluar dari kamarnya.

“Loh?!” Mereka berdua kaget.

“Kamer teteh depan2an sama kamerku?”, Tanya Eka sambil menggaruk kepalanya

“Lah iya! Aku gatau akang juga nyewa kamer.” Jawab Erina dengan pernyataan yang memojokan Eka.

“Aku mau sekalian ngedit disini. Kosanku terlalu berisik”, Alibi Eka. Nyatanya Eka memiliki rencana sendiri untuk memesan kamar tsb. Lagian Eka ga ngekost.

“Kamu sendiri ngapain nyewa kamer hayooo?”, Tanya Eka balik.

“Um… Aku kan butuh tempat naro baju, lagian aku juga butuh liburan! Pusing kuliah-kerja terus2an”, Balas Erina ngeles.

“Anyway, kuy langsung kita caw. Keburu malem kan banyak yang harus dishoot”, ucap Eka sambil berjalan menuju elevator.

Erina mengangguk dan mulai berjalan mengikuti Eka. Mereka berbincang dan bercanda sepanjang photoshoot.

Beberapa kali Erina berganti2 pakaian demi memenuhi kuota nya bulan ini. Namun pikirannya entah sudah berpetualang kemana. Birahinya yang sudah menumpuk, serta permainan nya yang tadi terpotong oleh telfon Eka tidak membantu menghilangkan Hasrat tersebut. Mana lagi melihat perawakan Eka yang merupakan Body Goals yang diharapkan dari Arga oleh Erina. Dia selalu cerewet menasehati Arga untuk rajin olahraga, seengganya untuk menjaga Kesehatan. Namun dia diam2 mengidamkan laki2 dengan badan ideal. Tidak seperti Arga yang buncit sebelum waktunya. Sesekali Erina melirik kearah pusar Eka yang terlihat saat kemejanya terhembas angin. Kemeja hitam yang fit dengan ukuran badan Eka, serta celana Levi’s hitamnya yang ngetat membuat Erina mulai berfantasi. Gimana ya rasanya bersetubuh sama kang Eka? Erina langsung menggelengkan kepala nya. Dia sadar bahwa dia harus setia kepada kekasihnya.

“Kenapa teh? Pusing?”, Tanya Eka cemas melihat Erina mendadak menggelengkan kepalanya.

“O-oh, engga kang. Tadi kerudung nya rada nyangkut.”, Balas Elisa tersadar dari lamunannya.

“Gimana kang? Udah beres?”, Tanya Erina
“Udah teh. Mantap lah, Good Job! Aku pilah dulu yang bagus2, mentahnya aku kirim. Nanti aku pilah 5 yang paling bagus dari masing2 outfit buat diedit.”, Jawab Eka sambil menutup lensa kameranya.

“Iya kang. Mantap! Aku tunggu yaaa.”, Jawab Erina tersenyum.

“Oh iya, Mau makan bareng ga? ada dimsum yang enak loh dideket DU.”, Ajak Eka

“Hmmmm boleh deh. Aku juga belum ada plan buat makan”, Jawab Erina setelah mengingat bahwa Arga belum juga membalas chat nya.

“Sip. Nanti jam 7 aku ketuk ke kamer kamu yaaa”, kata Eka

“Oke, Kang. Tapi akang yang traktir ya hehehe”, Canda Erina sambil berjalan masuk Kembali ke hotel.

“Halah, kan aku aja dibayar kamu, masa sih aku harus bayarin juga. Yaudah deh.” Balas eka sambil ikut berjalan menuju kamarnya.

Sedikit yang Erina sadari, Eka memiliki niat lain mengajaknya makan. Apalagi dengan video yang tidak sengaja Eka terima dari Erina. Rencananya baru saja berubah total.



Amaroossa Hotel, XX-06-20XX 18:54

Eka keluar dari kamar mandi. Dia melipat serta menggantung anduknya diatas meja. Tok tok tok! Terdengar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Eka lekas memakai celana kolornya. Lalu menuju pintu untuk melihat siapa tamu nya.
“Erina kah? Bukannya masih ada 5 menit lagi? Apa dia sadar dia ga sengaja ngirim video itu?”

Dilihat lah dari lubang kecil yang ada dipintu kamar Eka. Ternyata Nanda yang datang mengetuk pintu kamarnya. Eka pun membuka pintu kamarnya.




“Nanda? Sayang, kamu ngapain kesini?”, Tanya Eka terheran dengan kehadiran pacarnya tersebut.

“Mau ketemu kamu aja ga boleh? Hayo kamu Cuma pake kolor abis ngapain? Kenapa panik aku datang mendadak?”, Tanya Nanda sambil loncat-loncat berusaha melihat kebelakang Eka apakah dia sedang Bersama Wanita lain.

“Boleh lah yang, aku ga sama siapa2 yeeee. Suudzon gitu sama aku. Sini masuk aku baru beres mandi malu ga pake baju.”, Jawab Eka sambil menarik tangan Nanda hingga dia masuk kekamar.

“Lagian kamu gimana bisa naik? Dibantuin staff hotel?”, Tanya Eka yang bingung pacarnya bisa naik elevator yan diaktifkan dengan keycard. Jadi selain pegunjung yang menyewa kamar, tidak akan bisa mengakses lebih dari lobby.

“Iya lah. Bilang aja aku suami kamu. Dicariin kamernya, terus dianterin. Kebayang ya kalau aku pembunuh atau pemerkosa, gampang banget ngincer targetnya.”, Jawab Nanda dengan sarkas terhadap staff hotel.

“Iya yaudah. Kamu mau ngapain? Kok ga bilang2 dulu sih nyamper kesini?”, tanya Eka sambil memakai celana Jeans dan Kaos panjangnya.

“Ya aku kangen aja. Lagian bete aku dikosan. Kerumah kamu, kamu nya gaada. Yaudah aku kesini aja. Boleh ya aku nginep disini nemenin kamu? Kamu kan besok libur, gapapa pulangya aku sendiri soalnya ada kelas pagi2.”, Jawab Nanda memohon.

Sebenarnya Eka punya plan lain. Dia awalnya ingin merekrut Erina menjadi bagian PR/Marketing sekaligus Model kontrak dengan PH yang sedang ia bangun. Karena modal Eka masih pas pasan jadi iya berusaha untuk mengisi role-role tersebut walau harus merangkap. Bahkan sekarang ia sendiri merangkap sebagai seluruh PH itu sendiri. Namun dengan video persetubuhan Erina dengan Arga, dia jadi ingin mencicipi tubuh Erina terlebih dahulu, lalu dia secara ga langsung harus nurut dengan permintaan Eka. Tapi Nanda datang disaat yang tidak tepat. Akhirnya Eka pun memilih memundurkan rencananya untuk lain waktu.

“Aku juga kangen koook. Iya boleh sayang kamu nginep disini. Temenin aku yaaa. Tapi nanti malem kamu harus aku hukum!”, Jawab Eka sambil memegang payudara kanan Nanda.

“Iiiih…. Iyaaa. Mau dihukum apa aku sayang?” tanya Nanda sambil memegang penis Eka yang masih dibalut celana jeansnya. Menantang Eka untuk lebih agresif.

“Lihat aja nanti. Sekarang kita makan yuk! Aku tadi udah ngajak klien aku, teh Erina buat makan. Yuk ah 3an”, Kata Eka sambil berjalan dan membuka pintu.

“Yuuuk”, Nanda menyusul dan merangkul lengan Eka mesra.

Tok tok tok

Eka mengetuk pintu kamar Erina. Tak lama setelah itu terdengar suara mekanikal pintu terbuka. Erina bingung karena ada perempuan yang tidak dia kenal sedang merangkul tangan Eka.

“Erina hayu makan. Oh iya, ini pacarku, Nanda. Dia mendadak dateng ga jelas. Jadi sekarang kita makan makin rame. Nanda, ini klien aku, Erina.”, Ucapku sambil memperkenalkan mereka ke satu sama lain.

“Eh iya kang. Erina. Salam kenal”, Ucap Erina senyum menjabat tangan Nanda

“Nanda. Salam kenal juga hihi”, balas nanda sambil menjabat tangan Erina

“Hayu, teh Erin. Kita makan.”, Ajak Eka

Melihat Eka bersama pacarnya, Erina menjadi bingung apakah jadi ikut makan atau tidak. Erina merasa tidak enak karena takut membuat Nanda cemburu atau tidak nyaman. Mungkin memang notabene stereotype nya orang sunda untuk memiliki sifat tidak enakan.

“Hmmm aku gajadi ikut kayaknya. Aku mules2 dari tadi. Kayaknya nanti aku mesen aja pake grab.”, Jawab Erina sambil pura2 sakit memegang perutnya.

“Oalah kasian. Mau nitip obat ga sekalian kita keluar?”, tanya Nanda tampak cemas.

“Ga usah, teh. Makasih banyak. Aku punya persediaan obat kok. Kalian yang seneng yaaa”, Balas Erina sambil tersenyum

“Beneran gapapa?”, tanya Eka cemas

“Iya gapapa, Kang. Yaudah aku masuk lagi ya, kalian hati2 dijalan yaaa.”, Kata Erina

“Oke deh. Lekas sembuh ya teh.”, Kata Eka sambil mulai berjalan

Erina pun menutup pintu kamarnya. Eka dan Nanda pun berjalan menuju Dipati Ukur. Erina yang Kembali berbaring diranjang sambil berusaha menelfon Arga. Namun tidak diangkat. Berkali- kali Erina menelfon tapi tidak diangkat juga. Sesekali Erina memejamkan mata nya karena Lelah. Tak disadari ia pun tertidur.

Bruk! Dak! Dak! Bruk!

Terdengar suara benturan dari pintu kamar Erina. Erina pun terbangun. Dia panik melihat ke kanan kiri. Apakah ada maling? Dia berfikir lagi, pintu nya sudah dikunci. Dia melihat jam. Sudah pukul 21:50. Dia tertidur kurang lebih 3 jam. Dia mencoba mendekati pintu. Masih terdengar suara benturan walau tampak sangat tertahan suaranya. Dan juga terdengar seperti teriakan perempuan sesekali. Dia melihat dari lubang dipintu kamarnya.

“Astghfiru-“



5 Menit sebelumnya



Eka dan Nanda berjalan menuju elevator dari pintu lobby. Lobby sudah sangat sepi. Sepertinya para tamu hotel sudah Kembali ke kamar masing2. Beberapa masih terlihat dilobby dan di restoran sedang melakukan kegiatan mereka masing2.

“Kamu ga nakal sama teh Erin kan?” tanya Nanda sambil berjalan merangkul Eka

“Engga atuh yang. Ngapain juga aku nakal? Kan udah punya kamu.”, Lidah buaya ku membalas dengan gombalan ala2 fuckboy

“Ya kali aja, dia mah cantik. Baik. Kayaknya kalem2 gitu.”, ucap Nanda masih belum puas dengan jawaban Eka.

Eka pun memencet tombol elevator.

Ting!

“Kan aku sayang nya sama kamu. Lagian kamu cantik. Dan lebih menggoda dari dia”, Ucap Eka berusaha meyakinkan Nanda sambil berjalan masuk ke elevator yang baru sampai. Eka menekan tombol angka 4 menuju kamarnya.

“Buktiin.”, Ucap Nanda. Pintu Elevator pun tertutup.

Dengan cepat, Eka mencium bibir Nanda. Nanda yang terkejut matanya melotot dan mencoba menahan Eka namun dia kalah kuat. Eka lanjut melumat bibir Nanda penuh Gairah. Tangannya menahan tangan Nanda yang sudah pasrah namun masih mencoba mendorong Eka.

“mmmmmfff mmmmmh mmyangmm kalau ada mmmm rang gimana?”, Nanda sesekali menghindar agar bisa memperingati Eka bahwa setiap saat bisa ada orang yang naik ke elevator.

“Diem kamu. Lagi dihukum nurut aja”, Eka menjawab sebentar sebelum melanjutkan lumatan nya ke bibir Nanda.



Ting!

Mereka pun tiba dilantai mereka. Sigap mereka berhenti berciuman. Saat pintu terbuka, Mereka langsung keluar. Koridor nya sangat sepi. Wajar, sudah malam. Jarang sekali masih ada tamu yang lalu Lalang. Melihat kesunyian tersebut, Eka langsung Kembali menyergap Nanda dengan ciumannya yang sensual. Tangan Eka mendorong pinggul Eka agar Eka terpojok ke dinding hotel. Nanda pun membalas lumatan Eka. Lidah mereka menari2 berdua bagai sepasang angsa yang sedag kawin. Kedua lengan Nanda merangkul leher Eka. Lalu Nanda melompat sedikit dan ditangkap oleh Eka yang memposisikan tanganya agar memangku Eka sambil mereka bercumbu.

Eka pun mulai berjalan. Ciuman Eka pun pindah ke leher Nanda.

”Aaaaaah.. sayaaaang… nekat banget sih aaaaaa.”, Desah nanda perlahan. Dia takut memancing perhatian orang lain.

“Keluarin toket kamu”, Ucap Eka sambil Terus menjilati leher Nanda.

Nanda sedikit membuka Blouse putihnya sampai keatas dada. Lalu melepas pengait bra yang berada diantara dua gunung kenikmatan miliknya. Eka pun mulai melumat puting Nanda dengan nafsu. Merasa kenikmatan, Nanda mendongak keatas sambil menjambak rambut Eka.

“Aaaaaah Sayaaaang enak yang aaaaaah”, Nanda melenguh sedikit keras.

Bruk! Eka membenturkan punggung Nanda kearah pintu. Namun saat dilihat. Ternyata itu pintu Erina. Langsung dia berputar balik menuju kearah pintunya, Menurunkan Nanda dan membuat nya jongkok.

“Sayang jangan disini ih”, protes Nanda yang masih terduduk bersandar ke ujun pintu. Dia mulai tak berdaya karena sudah terlalu terangsang dengan permainan Eka. Dengan Gerakan cepat, Eka membuka resleting celana dan sabuknya dilonggarkan sedikit. Dia keluarkan penis nya yang belum full ereksi. Diarahkannya penis Eka ke mulut Nanda. Nanda mencium kepala penis Eka. Menjilat sisi2 penisnya layakya anak kecil sedang menjilat eskrim batang. Lalu Nanda mulai memasukan penis Eka kemulutnya sedikit demi sedikit. Sensasi luar biasa dirasakan Eka saat kekasihnya secara bertahap melahap kejantanannya. Lalu saat penisnya sudah masuk ¾ nya, Nanda mulai memaju mundurkan kepalanya.

“Mmmmmf mmmmmf mmmmmhhh”, nanda melenguh sedikit demi sedikit sambil mengulum penis pacarnya.

Mengulum penis pacarnya dalam keadaan tegang ditengah koridor hotel memberikan sensasi yang belum pernah Nanda rasakan. Tanpa disadari, Vagina Nanda mulai basah. Tangannya kirinya memegang vaginanya sendiri, sementara tangan kanan nya memegang pinggul Eka.



Sementara itu dikamar Erina….

“Astaghfirullah!”, Erina terkejut. Didepan matanya Erina melihat kejadian yang tidak dapat dia percaya. Melihat sepasang kekasih berhubungan intim didepan umum tidak lah pernah terbayangkan oleh Erina. Menonton bokep pun tidak pernah. Bayangan seks yang Erina ketahui hanya lah Laki2 yang memasukan penisnya ke vagina perempuan. Dan hanya posisi missionary. Sangatlah terkejut Erina melihat Nanda mengulum kelamin Eka. Dan ukurannya?! Penis laki2 bisa sebesar itu? Itu jauh lebih besar dari punya Arga. Erina merasa malu sendiri melihat kegiatan tersebut. Namun perlahan2 dia mulai terangsang. Erina mulai meremas payudaranya. Terlihat Eka memegang kepala Nanda dengan kedua tangannya, lalu mennggoyangkan pinggulnya dengan ganas. Seakan2 dia lagi ngentot mulut Nanda. Erina mulai memasukan tangannya ke dalam kaosnya dan memelintir putingnya.

Ting!

Terdengar suara Elevator sampai dilantai mereka. Dengan cepat Eka menarik keluar keycard kamarnya dari saku celana Eka dan membuka pintunya, dia dan Nanda langsung masuk kedalam kamar, namun tidak menutup pintunya untuk megintip keluar.

”Ah! Salah mencet.”, kata seseorang dari elevator.

Terdengar Elevatornya Kembali tertutup dan mulai Kembali bergerak kebawah.

“Fuih! Iiih sayang untung ga keliatan”, Nanda menghela nafas lega

Dengan cepat Eka membuka sabuk yang melingkar dipinggang Nanda. Dipelorotkan celana sekaligus celana dalam Nanda. Tertampang bongkahan pantat yang putih semok dihadapan Eka. Ia putar Nanda hingga menghadapnya. Diusap2 Vagina Nanda yang sudah basah sedari tadi.

“mmmmhhhh mmmmmmh Eka”, Nanda mengeluh ke enakan. Eka pun mulai memasukan jari nya ke vagina Nanda.

“mmmmmmhh sayammmmmmhng enak yaaaaangmmmmmfffh”, Nanda Kembali medongaka kepalanya. Terasa jari Eka bergerak2 didalam vaginanya yang masih terhitung sempit. Dia mengobok2 bagian sensitif dari vagina pacarnya tersebut. Terasa oleh Eka setiap spot tersebut tersentuh oleh jarinya, Nanda akan bergetar sedikit kegelian. Tidak ingin meyia-nyiakan kesempatan, Tangan eka yang satu lagi pun memulai menjamah payudara Nanda. Dengan gemas ia meremas2 payudara Nanda yang ranum. Bibirnya pun sedari tadi aktif menyupang leher Nanda dengan sesekali berpindah kebibir manisnya untuk mencium dan beradu lidah.

Erina yang menyaksikan persenggamaan yang panas ini pun makin terbawa suasana. Ia makin nafsu memelintir putingnya sambil mengusap2 vagina nya yang masih terbalut rok panjangnya.

“Aaaaaah Aaaaaah Aaaaaaah Ekaaa”, Baik Nanda mau pun Erina mendesah. Mata Erina sesekali terpejam menikmati dan membayangkan payudaranya sedang diemut oleh Eka. Imajinasinya membawa pikirannya berandai2 tangan kekar Eka yang sedang mengelus2 vaginanya. Tak sadar sudah lima menit foreplay Eka dan Nanda berjalan,

“Sayaaaang mmmmmmffh masukin kontolnya…. Entot aaaaah aku”, Nanda sudah tak tahan meminta untuk segera disetubuhi oleh Eka.

“Mau dimasukin apanya?”, Eka mempercepat kocokan jarinya

“Kontolnyaaaaaa”, Nanda makin keenakan

“Kontol siapa?”, Tanya Eka mempermainkan Nanda

“aaaaaah kontol mmmmffhh kamuuuuu”, Nanda makin sulit membalas ditengah desahannya

“Kontol aku doang?”, Eka pun menggodanya lagi

“Kontol kamu doaaaaaang aaaaaahhhh mau dientot sama kamu”, jawab Nanda mengerang

Eka pun mengeluarkan jarinya dari kelamin Nanda. Ia berjongok dan memposisikan mulutnya didepan vagina Nanda. Ia pun menjulurkan lidahnya. Menyantap vagina Nanda mulai dari luar. Mempermainkan klitorisnya memberikan sensasi geli yang nyetrum untuk Nanda.

“iiiiiih kok bukannya dientot sama kontol aaaaaaah”, protes nanda. Namun tidak digubris oleh Eka yang terus menjamah vagina Nanda dengan lidahnya.

“apa lagi ini? Arga belum pernah melakakukan hal tersebut kepadaku? Eka menjilat memek nanda? Emang ga jijik? Tapi kok Nanda kayak keenakan?”

Sekarang kedua tangan Eka bebas menjamah bagian atas tubuh sexy Nanda. Tangan Kanannya terus meremas dan memelintir puting Nanda yang sudah tegang, sedangkan tangan kirinya memasuka jari yang tadi dimasukan kemulut Nanda. Lidah Eka pun berputar2 dan melipat2 didalam vagina Nanda. Setelah 3 menit Eka menjilati vagina Nanda, iya pun berdiri. Menendang celana Nanda kedalam kamar, Eka pun mengangkat satu kaki Nanda dan menyandarkannya dibahu Eka. Sekarang posisi Nanda seperti Anjing yang sedang kencing. Ditempelkan ujung penisnya dengan mulut vagina Nanda.

“Masukin jangan?” goda Eka sembari menggesek2an kejantanannya ke mulut vagina Nanda, namun tidak dimasukin

“aaaah yaaaang masukin cepetaaaaahn.”, Nanda yang sudah tak kuat pun menggoyang2kan pinggulnya memberi Eka sinyal bahwa dia siap disetubuhi sudah sejak tadi

“mau dientot disini? Kalau ada yang liat gimana?”, Ucap Eka sambil terus menggesekan penisnya ke vagina Nanda, sesekali dia memasukan Sebagian ujung penisnya kedalam kelamin Nanda hanya untuk dikeluarkan lagi. Menggoda Nanda yang sudah tak tahan

“udah ga kuat mmmmmh masukin cepetan ih entot aku”, Nanda makin gelisah dengan permainan Eka.

Penis Eka pun masuk sedikit sedikit kedalam vagina Nanda. Terlihat Nanda merem melek seiring dengan batang Eka masuk makin dalam kev vaginanya. Saat sudah setengah masuk, eka berhenti untuk membiarkan Nanda menyesuaikan nafasnya. Mereka saling tatap, dan tertawa kecil disusul dengan hentakan Eka membuat Nanda mendongak sambil menggigit bibir bawahnya. Hentakan demi hentakan eka berikan ke liang surga Nanda. Penis Eka yang besar mengobrak abrik vagina Nanda. Sebenarnya kelamin Nanda sudah sering disetubuhi oleh penis Eka. Bahkan diatas rata2 kekasih Indonesia yang baru saja berpacaran. Namun hebatnya kelaminnya tetap rapat seperti istri yang baru beberapa kali disetubuhi suaminya. Hal ini membuat tak hanya Eka yang menikmati jepitan kelamin Nanda, namun Nanda bisa ikut menikmati kelamin pacarnya yang gagah. Ditambah lagi urat2 yang menonjol di Penis Eka memberikan gelitikan tersendiri disamping kenikmatan yang sudah disediakan oleh Penisnya itu sendiri.

“aaaaaah aaaaah aaaaaah yaaaang aaaaah”, Nanda mendesah

Eka pun melumat bibir Nanda sembari menyetubuhinya dalam keadaan berdiri.

“mmmmmhhh aaaaah enak ga sayang?” Tanya Eka

“Eenaaaak yaaaaangh yang enak banget mmmmmmfh terus yang dalem”, racau Nanda dalam kenikmatan

Erina masih semakin tergoda dengan persenggamaan tetangga kamar nya. Eka terus meyodok2 Vagina Nanda dengan nafsunya sembari terus bergantian melumat bibir dan leher Nanda. Lelaki yang baru beberapa jam yang lalu dia lihat sebagai lelaki sexy yang kalem. Ternyata menyimpan bakat tersembunyi dalam hal selain fotografi, sex. Dia belum tahu bahwa sex bisa dilakukan dengan cara seperti demikian. Ia pun ikut membayangkan dirinya diposisi2 tersebut.

Setelah 10 menit Eka menyetubuhi Nanda dengan keadaan berdiri, ia menarik kelamin nya dari vagina Nanda. Plop! Terdengar suara sedotan vagina Nanda saat ujung penis eka keluar dari mulut vaginanya. Eka memutark badan Nanda dan Dengan cepat, Eka mendorong bagian atas tubuh Nanda sehingga dia nyaris terjatuh dan kedua tangannya berpegangan ke sisi2 pintu. Lalu Eka tanpa banyak lama memasukan kejantanannya yang sudah menegang dari tadi ke vagina Nanda. Setengahnya langsung masuk ke vagina Nanda yang sudah basah.

“Iyaaaa saayaaaaang iyaaaa aaaah aaaah aaaaaaaaah enak banget kontol kamu!”, kata Nanda sambil merem melek menikmati batang lelakinya

Erina tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Eka sedang menjamah tubuh Nanda dari belakang. Terlihat Nanda yang kedua tangannya terbentang lebar memegang tepi2 pintu dalam keadaan menungging sambil disodok2 oleh Eka. Payudara Nanda yang terayun maju mundur diudara setara dengan hentakan-hentakan yang Eka berikan. Erina pun mulai memasukan tangan satunya ke dalam celananya. Ia mulai mengobok2 kelaminnya sambil membayangkan dia yang sedang disenggamai Eka. Membayangkan Penis Eka yang 3x lebih besar dari milik Arga. Sudah lebih dari 10 Menit mereka menikmati birahi mereka yang saling beradu. Eka menyumpal mulut Nanda dengan celana dalam nya, lalu menjambak Rambut Nanda dan mempercepat temponya sodokannya. Erina pun semakin nafsu dalam memuaskan birahinya sendiri. Penis Eka merasakan kedutan yang semakin menyengat dari vagina sempit Nanda. Nanda pun mengejang hebat.

“Aku keluar! Aku keluar yaaaaaang!”

Crooooot! Crooooot!

Erina terkejut melihat nanda demikian. Apakah itu yang Namanya orgasme? Aku belum pernah merasakannya sebelumnya. Setelah Nanda selesai mengeluarkan cairan cintanya, dia jatuh terduduk diujung pintu lemas. Eka menyodorkan kelamin nya kedepan wajah Nanda. Dikocoknya Penis Eka dengan Nafsu. Diat tahu dia sudah hampir mencapai puncaknya. Sekarang tampak dengan jelas bentuk dan ukuran kelamin Eka dimata Erina. Tampak sangat perkasa dan menggoda. Erina pun lupa dengan gambaran kelamin Arga. Dia tidak bisa membayangkan kelamin pacarnya sendiri setelah terhipnotis penis milik Eka. Eka pun mulai gemetar badannya. Tampaknya ia mau keluar. Dan anehnya, Erina pun merasakan sesuatu meluap dari vagina nya.

“Nih Jatah pejuh kamu!”

“mmmmmmmmfhhhh”

Crooooot! Crooooot! Crooooot! Croooooot!

Sperma Eka muncrat dan menuhi wajah Nanda. Erina yang terangsang pun mengeluarkan orgasme pertamanya dari hasil mastrubasinya membayangkan persetubuhan dirinya dengan Eka. Sesuatu yang belum pernah dia rasakan dengan pacarnya. Eka pun menggendong Nanda ke Kasur dan menutup pintu kamarnya. Erina pun perjalan perlahan kekasurnya. Kejadian tersebut entah kenapa membuat Erina sangat kelelahan. Ia pun terlelap dikasurnya……



To Be Continued…



 
Episode 2

The First Job – Part 1
Amaroossa Hotel, XX-06-20XX 14:23

“Satu kamar Deluxe King Room untuk 2 orang. Ini kuncinya, mba. Kamar 34. Enjoy your stay!”, Seorang perempuan berkerudung dan gamis berusia 22 Tahun mengambil kunci yang diserahkan oleh front desk dan berjalan kearah elevator sambal membawa koper kecil. Koper nya cukup untuk membawa persediaan staycation selama 4-5 hari. Namun perempuan ini hanya menginap untuk 2 malam. Sejujurnya, dia membawa koper karena dia membawa banyak sekali pakaian yang harus dia endorse. Kosannya bahkan hanya berjarak beberapa menit dari hotel tersebut.
Erina Azzahra. Mojang Cililin yang sedang membangun karir nya sebagai hijabers selebgram sambil menjalani Pendidikan Tinggi di salah satu kampus muslim ternama di Bandung. Parasnya yang cantik, kulit bening khas Mojang-mojang sunda membuat nya banyak menerima tawaran. Baik tawaran untuk menjadi model, maupun sebagai seorang kekasih. Ditambah lagi kemolekan tubuh nya yang tidak dapat ditutupi hijabnya sendiri. Walau tidak besar, namun payudara 35C yang ketat membuat tubuh slim nya memiliki lekukan tersendiri yang membangkitkan birahi para pria yang memperhatikannya.

Dalam benak Erina, dirinya menyewa kamar Deluxe untuk 2 malam merupakan keanehan. Dia hanya perlu menyewa beberapa spot dihotel tersebut tanpa harus menyewa kamar untuk pekerjaan ini. Namun dia ingin bernostalgia dihotel dimana dia pertama kali diperawani oleh kekasihnya, Arga. Walau awalnya dia merasa malu telah tergoda dengan birahi yang bertolak belakang dengan ajaran orang tua nya dari desa yang notabene sangat religious. Namun karena sudah terlanjur beberapa kali disetubuhi, Erina tak bisa memungkiri bahwa dia menikmati bahkan membutuhkan kepuasan yang kekasihnya berikan.

Tit! Crek! Suara pintu kamar hotel yang terbuka dengan keycard yang Erina pegang. Erina menaruh koper nya dan berbaring diranjang.

Line! Terdengar notifikasi masuk dari smartphone Erina.

“Udah sampe yang?”, teks yang terpampang dari layer HP Erina merupakan chat dari Arga

“Udah yang, Alhamdulillah.”, Balas Erina. “Bentar lagi aku siap2, terus tinggal nunggu akang fotografer nya dateng.”, Lanjut Erina

“Yaudah Semangat ya, Aku lanjut kerja lagi”, Balas Arga

“Kamu juga semangat, sayaaang. Jangan lupa ya nanti malem kita Video Call. Aku kangen kamu”, Balas Erina.

Arga tampak tidak membalas lagi. Ini membuat Erina kesal. Pasalnya mereka sedang LDR, Arga bekerja di Ibukota dan Erina sengaja memesan kamar ini untuk mengenang aktifitas2 seksual mereka berdua dengan Video Call Sex. Memikirkan nya membuat Erina terangsang. Melihat jam yang masih lama dari waktu yang ditentukan untuk sesi photoshoot, Erina membuka galeri dan mencari video dari folder Whatsapp Video. Dalam video tersebut terlihat Erina dengan hijab nya, serta kemeja putih dan cardigan cream yang terbuka, memampangkan payudara nya yang naik turun dengan cepat seirama dengan sodokan penis yang selanjutnya disorot dalam video tersebut. Penis berukuran 5cm tersebut sedang menyodok2 vagina erina dengan tempo cepat, video tersebut hanya berdurasi 47 detik. Karena Arga yang terlambat membuka HP untuk merekamnya, Erina pun yang kurang suka direkam saat itu, dan juga durasi permainan Arga yang hanya kuat 2 Menit setelah penis nya masuk ke vagina. Erina memutar ulang video tersebut berulang2 sambil meremas2 payudara nya sendiri. Makin lama makin dia membayangkan dirinya disenggamai oleh Arga.

“Aaaaah… Aaaah…. Argaaaaa…. Aaaah!”, Erangan Erina semakin kencang setelah tangannya pindah dari dada ke selanngkangannya. Diangkatnya sedikit demi sedikit rok panjangnya hingga terlihat celana dalam Merahnya. Dimasukan dua jari Erina kedalam vagina. Dengan nafsu dia mengeluar masukan jari telunjuk dan jari tengahnya.

“Aaaaaah Aaaaahh…… Ammmmmhhh….. mmmphhh…. Arga entot aku lagi mmmmmmmh…..” Racau Erina dalam masturbasi nya. Sudah lama terakhir mereka berhubungan seks. Sudah 4 Bulan mereka tidak bisa bertemu karena Arga yang sangat sibuk di Jakarta.

Ditaruhnya HP Erina dikasur bersandarkan Bantal. Lalu Erina perlahan mundur agar goncangan Kasurnya tidak membuat HP nya terjatuh. Sambil menonton video yang sudah di set dalam keadaan repeat, erina mengocok vaginanya sambil meremas payudaranya.

“aaaaaaaah! Argaaaaaaa! Masukin yang dalem….. aaaaaaaaaah”, makin ganas Erina dalam berusaha memuaskan dirinya sendiri.

Tiba2 layar HP Erina yang sedang menayangkan video seks nya berubah menjadi panggilan dengan nama kontak “Kang Eka Fotografer”. HP nya pun terjatuh. Erina panik dan terburu2 mengambil HP nya dalam keadaan celana dalam yang masih di posisi pahanya. Beberapa kali erina terjatuh daan tanpa diketahui nya, layar hp yang tengah terguncang2 itu memencet task manager yang lalu membuka Kembali video yang tadi sedang erina tonton dan menekan tombol bagikan, yang mana mengirimkan video tersebut kekontak yang terakhir mengirimkan chat ke Erina. Diangkatnya telfon tersebut.

“A-Assalamu’alaikum. Halo? Iya k-kang Eka?”, Jawab Erina tergesa2 sambil membenarkan celana dalamnya.

“Wa’alaikumsalam. Iya teh Erina. Ini aku udah dihotel. Teteh dimana?” Jawab Eka

“Udah kang, ini dikamer kok. Aku mau ganti baju, nanti aku kabarin kalau udah siap.”, Jawab Erina sambil membuka resleting kopernya.

“Lah dia mesen kamar? Bukanya kemaren dia milih tempat ini karena denger kosan nya?” Pikir Eka yang bingung dengan keputusan klien nya tsb.

“Oke deh mba. Aku tunggu ya”, Eka menutup telfonnya. Layarnya Kembali kebagian chatnya dengan Erina. Ada pesan baru dari Erina berupa video.

“Hmmmm? Video apa ini?”
Dengan cepat Erina menuju kekamar mandi untuk membersihkan dirinya. Seberesnya dia mencuci tangan, dia memakai Kembali make up nya. Lalu mengeluarkan baju2 endorse nya dan memakai kaos long-sleeve abu dengan rok cream dan kerudung pink ke abu2an.


“Kang, Erin udah siap.”, chat Erina kepada Eka

“Oke, kita ketemuan di Parkiran ya, kita take disana dulu.”, balas Eka.

Eka pun mengunci layar HP nya. Lalu keluar kamar. Sesaat dia menutup pintunya, dia pun mendengar pintu yang ada dibelakangnya tertutup, reflex dia melirik sedikit kebelakang. Terlihat Erina pun keluar dari kamarnya.

“Loh?!” Mereka berdua kaget.

“Kamer teteh depan2an sama kamerku?”, Tanya Eka sambil menggaruk kepalanya

“Lah iya! Aku gatau akang juga nyewa kamer.” Jawab Erina dengan pernyataan yang memojokan Eka.

“Aku mau sekalian ngedit disini. Kosanku terlalu berisik”, Alibi Eka. Nyatanya Eka memiliki rencana sendiri untuk memesan kamar tsb. Lagian Eka ga ngekost.

“Kamu sendiri ngapain nyewa kamer hayooo?”, Tanya Eka balik.

“Um… Aku kan butuh tempat naro baju, lagian aku juga butuh liburan! Pusing kuliah-kerja terus2an”, Balas Erina ngeles.

“Anyway, kuy langsung kita caw. Keburu malem kan banyak yang harus dishoot”, ucap Eka sambil berjalan menuju elevator.

Erina mengangguk dan mulai berjalan mengikuti Eka. Mereka berbincang dan bercanda sepanjang photoshoot.

Beberapa kali Erina berganti2 pakaian demi memenuhi kuota nya bulan ini. Namun pikirannya entah sudah berpetualang kemana. Birahinya yang sudah menumpuk, serta permainan nya yang tadi terpotong oleh telfon Eka tidak membantu menghilangkan Hasrat tersebut. Mana lagi melihat perawakan Eka yang merupakan Body Goals yang diharapkan dari Arga oleh Erina. Dia selalu cerewet menasehati Arga untuk rajin olahraga, seengganya untuk menjaga Kesehatan. Namun dia diam2 mengidamkan laki2 dengan badan ideal. Tidak seperti Arga yang buncit sebelum waktunya. Sesekali Erina melirik kearah pusar Eka yang terlihat saat kemejanya terhembas angin. Kemeja hitam yang fit dengan ukuran badan Eka, serta celana Levi’s hitamnya yang ngetat membuat Erina mulai berfantasi. Gimana ya rasanya bersetubuh sama kang Eka? Erina langsung menggelengkan kepala nya. Dia sadar bahwa dia harus setia kepada kekasihnya.

“Kenapa teh? Pusing?”, Tanya Eka cemas melihat Erina mendadak menggelengkan kepalanya.

“O-oh, engga kang. Tadi kerudung nya rada nyangkut.”, Balas Elisa tersadar dari lamunannya.

“Gimana kang? Udah beres?”, Tanya Erina
“Udah teh. Mantap lah, Good Job! Aku pilah dulu yang bagus2, mentahnya aku kirim. Nanti aku pilah 5 yang paling bagus dari masing2 outfit buat diedit.”, Jawab Eka sambil menutup lensa kameranya.

“Iya kang. Mantap! Aku tunggu yaaa.”, Jawab Erina tersenyum.

“Oh iya, Mau makan bareng ga? ada dimsum yang enak loh dideket DU.”, Ajak Eka

“Hmmmm boleh deh. Aku juga belum ada plan buat makan”, Jawab Erina setelah mengingat bahwa Arga belum juga membalas chat nya.

“Sip. Nanti jam 7 aku ketuk ke kamer kamu yaaa”, kata Eka

“Oke, Kang. Tapi akang yang traktir ya hehehe”, Canda Erina sambil berjalan masuk Kembali ke hotel.

“Halah, kan aku aja dibayar kamu, masa sih aku harus bayarin juga. Yaudah deh.” Balas eka sambil ikut berjalan menuju kamarnya.

Sedikit yang Erina sadari, Eka memiliki niat lain mengajaknya makan. Apalagi dengan video yang tidak sengaja Eka terima dari Erina. Rencananya baru saja berubah total.



Amaroossa Hotel, XX-06-20XX 18:54

Eka keluar dari kamar mandi. Dia melipat serta menggantung anduknya diatas meja. Tok tok tok! Terdengar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Eka lekas memakai celana kolornya. Lalu menuju pintu untuk melihat siapa tamu nya.
“Erina kah? Bukannya masih ada 5 menit lagi? Apa dia sadar dia ga sengaja ngirim video itu?”

Dilihat lah dari lubang kecil yang ada dipintu kamar Eka. Ternyata Nanda yang datang mengetuk pintu kamarnya. Eka pun membuka pintu kamarnya.




“Nanda? Sayang, kamu ngapain kesini?”, Tanya Eka terheran dengan kehadiran pacarnya tersebut.

“Mau ketemu kamu aja ga boleh? Hayo kamu Cuma pake kolor abis ngapain? Kenapa panik aku datang mendadak?”, Tanya Nanda sambil loncat-loncat berusaha melihat kebelakang Eka apakah dia sedang Bersama Wanita lain.

“Boleh lah yang, aku ga sama siapa2 yeeee. Suudzon gitu sama aku. Sini masuk aku baru beres mandi malu ga pake baju.”, Jawab Eka sambil menarik tangan Nanda hingga dia masuk kekamar.

“Lagian kamu gimana bisa naik? Dibantuin staff hotel?”, Tanya Eka yang bingung pacarnya bisa naik elevator yan diaktifkan dengan keycard. Jadi selain pegunjung yang menyewa kamar, tidak akan bisa mengakses lebih dari lobby.

“Iya lah. Bilang aja aku suami kamu. Dicariin kamernya, terus dianterin. Kebayang ya kalau aku pembunuh atau pemerkosa, gampang banget ngincer targetnya.”, Jawab Nanda dengan sarkas terhadap staff hotel.

“Iya yaudah. Kamu mau ngapain? Kok ga bilang2 dulu sih nyamper kesini?”, tanya Eka sambil memakai celana Jeans dan Kaos panjangnya.

“Ya aku kangen aja. Lagian bete aku dikosan. Kerumah kamu, kamu nya gaada. Yaudah aku kesini aja. Boleh ya aku nginep disini nemenin kamu? Kamu kan besok libur, gapapa pulangya aku sendiri soalnya ada kelas pagi2.”, Jawab Nanda memohon.

Sebenarnya Eka punya plan lain. Dia awalnya ingin merekrut Erina menjadi bagian PR/Marketing sekaligus Model kontrak dengan PH yang sedang ia bangun. Karena modal Eka masih pas pasan jadi iya berusaha untuk mengisi role-role tersebut walau harus merangkap. Bahkan sekarang ia sendiri merangkap sebagai seluruh PH itu sendiri. Namun dengan video persetubuhan Erina dengan Arga, dia jadi ingin mencicipi tubuh Erina terlebih dahulu, lalu dia secara ga langsung harus nurut dengan permintaan Eka. Tapi Nanda datang disaat yang tidak tepat. Akhirnya Eka pun memilih memundurkan rencananya untuk lain waktu.

“Aku juga kangen koook. Iya boleh sayang kamu nginep disini. Temenin aku yaaa. Tapi nanti malem kamu harus aku hukum!”, Jawab Eka sambil memegang payudara kanan Nanda.

“Iiiih…. Iyaaa. Mau dihukum apa aku sayang?” tanya Nanda sambil memegang penis Eka yang masih dibalut celana jeansnya. Menantang Eka untuk lebih agresif.

“Lihat aja nanti. Sekarang kita makan yuk! Aku tadi udah ngajak klien aku, teh Erina buat makan. Yuk ah 3an”, Kata Eka sambil berjalan dan membuka pintu.

“Yuuuk”, Nanda menyusul dan merangkul lengan Eka mesra.

Tok tok tok

Eka mengetuk pintu kamar Erina. Tak lama setelah itu terdengar suara mekanikal pintu terbuka. Erina bingung karena ada perempuan yang tidak dia kenal sedang merangkul tangan Eka.

“Erina hayu makan. Oh iya, ini pacarku, Nanda. Dia mendadak dateng ga jelas. Jadi sekarang kita makan makin rame. Nanda, ini klien aku, Erina.”, Ucapku sambil memperkenalkan mereka ke satu sama lain.

“Eh iya kang. Erina. Salam kenal”, Ucap Erina senyum menjabat tangan Nanda

“Nanda. Salam kenal juga hihi”, balas nanda sambil menjabat tangan Erina

“Hayu, teh Erin. Kita makan.”, Ajak Eka

Melihat Eka bersama pacarnya, Erina menjadi bingung apakah jadi ikut makan atau tidak. Erina merasa tidak enak karena takut membuat Nanda cemburu atau tidak nyaman. Mungkin memang notabene stereotype nya orang sunda untuk memiliki sifat tidak enakan.

“Hmmm aku gajadi ikut kayaknya. Aku mules2 dari tadi. Kayaknya nanti aku mesen aja pake grab.”, Jawab Erina sambil pura2 sakit memegang perutnya.

“Oalah kasian. Mau nitip obat ga sekalian kita keluar?”, tanya Nanda tampak cemas.

“Ga usah, teh. Makasih banyak. Aku punya persediaan obat kok. Kalian yang seneng yaaa”, Balas Erina sambil tersenyum

“Beneran gapapa?”, tanya Eka cemas

“Iya gapapa, Kang. Yaudah aku masuk lagi ya, kalian hati2 dijalan yaaa.”, Kata Erina

“Oke deh. Lekas sembuh ya teh.”, Kata Eka sambil mulai berjalan

Erina pun menutup pintu kamarnya. Eka dan Nanda pun berjalan menuju Dipati Ukur. Erina yang Kembali berbaring diranjang sambil berusaha menelfon Arga. Namun tidak diangkat. Berkali- kali Erina menelfon tapi tidak diangkat juga. Sesekali Erina memejamkan mata nya karena Lelah. Tak disadari ia pun tertidur.

Bruk! Dak! Dak! Bruk!

Terdengar suara benturan dari pintu kamar Erina. Erina pun terbangun. Dia panik melihat ke kanan kiri. Apakah ada maling? Dia berfikir lagi, pintu nya sudah dikunci. Dia melihat jam. Sudah pukul 21:50. Dia tertidur kurang lebih 3 jam. Dia mencoba mendekati pintu. Masih terdengar suara benturan walau tampak sangat tertahan suaranya. Dan juga terdengar seperti teriakan perempuan sesekali. Dia melihat dari lubang dipintu kamarnya.

“Astghfiru-“



5 Menit sebelumnya



Eka dan Nanda berjalan menuju elevator dari pintu lobby. Lobby sudah sangat sepi. Sepertinya para tamu hotel sudah Kembali ke kamar masing2. Beberapa masih terlihat dilobby dan di restoran sedang melakukan kegiatan mereka masing2.

“Kamu ga nakal sama teh Erin kan?” tanya Nanda sambil berjalan merangkul Eka

“Engga atuh yang. Ngapain juga aku nakal? Kan udah punya kamu.”, Lidah buaya ku membalas dengan gombalan ala2 fuckboy

“Ya kali aja, dia mah cantik. Baik. Kayaknya kalem2 gitu.”, ucap Nanda masih belum puas dengan jawaban Eka.

Eka pun memencet tombol elevator.

Ting!

“Kan aku sayang nya sama kamu. Lagian kamu cantik. Dan lebih menggoda dari dia”, Ucap Eka berusaha meyakinkan Nanda sambil berjalan masuk ke elevator yang baru sampai. Eka menekan tombol angka 4 menuju kamarnya.

“Buktiin.”, Ucap Nanda. Pintu Elevator pun tertutup.

Dengan cepat, Eka mencium bibir Nanda. Nanda yang terkejut matanya melotot dan mencoba menahan Eka namun dia kalah kuat. Eka lanjut melumat bibir Nanda penuh Gairah. Tangannya menahan tangan Nanda yang sudah pasrah namun masih mencoba mendorong Eka.

“mmmmmfff mmmmmh mmyangmm kalau ada mmmm rang gimana?”, Nanda sesekali menghindar agar bisa memperingati Eka bahwa setiap saat bisa ada orang yang naik ke elevator.

“Diem kamu. Lagi dihukum nurut aja”, Eka menjawab sebentar sebelum melanjutkan lumatan nya ke bibir Nanda.



Ting!

Mereka pun tiba dilantai mereka. Sigap mereka berhenti berciuman. Saat pintu terbuka, Mereka langsung keluar. Koridor nya sangat sepi. Wajar, sudah malam. Jarang sekali masih ada tamu yang lalu Lalang. Melihat kesunyian tersebut, Eka langsung Kembali menyergap Nanda dengan ciumannya yang sensual. Tangan Eka mendorong pinggul Eka agar Eka terpojok ke dinding hotel. Nanda pun membalas lumatan Eka. Lidah mereka menari2 berdua bagai sepasang angsa yang sedag kawin. Kedua lengan Nanda merangkul leher Eka. Lalu Nanda melompat sedikit dan ditangkap oleh Eka yang memposisikan tanganya agar memangku Eka sambil mereka bercumbu.

Eka pun mulai berjalan. Ciuman Eka pun pindah ke leher Nanda.

”Aaaaaah.. sayaaaang… nekat banget sih aaaaaa.”, Desah nanda perlahan. Dia takut memancing perhatian orang lain.

“Keluarin toket kamu”, Ucap Eka sambil Terus menjilati leher Nanda.

Nanda sedikit membuka Blouse putihnya sampai keatas dada. Lalu melepas pengait bra yang berada diantara dua gunung kenikmatan miliknya. Eka pun mulai melumat puting Nanda dengan nafsu. Merasa kenikmatan, Nanda mendongak keatas sambil menjambak rambut Eka.

“Aaaaaah Sayaaaang enak yang aaaaaah”, Nanda melenguh sedikit keras.

Bruk! Eka membenturkan punggung Nanda kearah pintu. Namun saat dilihat. Ternyata itu pintu Erina. Langsung dia berputar balik menuju kearah pintunya, Menurunkan Nanda dan membuat nya jongkok.

“Sayang jangan disini ih”, protes Nanda yang masih terduduk bersandar ke ujun pintu. Dia mulai tak berdaya karena sudah terlalu terangsang dengan permainan Eka. Dengan Gerakan cepat, Eka membuka resleting celana dan sabuknya dilonggarkan sedikit. Dia keluarkan penis nya yang belum full ereksi. Diarahkannya penis Eka ke mulut Nanda. Nanda mencium kepala penis Eka. Menjilat sisi2 penisnya layakya anak kecil sedang menjilat eskrim batang. Lalu Nanda mulai memasukan penis Eka kemulutnya sedikit demi sedikit. Sensasi luar biasa dirasakan Eka saat kekasihnya secara bertahap melahap kejantanannya. Lalu saat penisnya sudah masuk ¾ nya, Nanda mulai memaju mundurkan kepalanya.

“Mmmmmf mmmmmf mmmmmhhh”, nanda melenguh sedikit demi sedikit sambil mengulum penis pacarnya.

Mengulum penis pacarnya dalam keadaan tegang ditengah koridor hotel memberikan sensasi yang belum pernah Nanda rasakan. Tanpa disadari, Vagina Nanda mulai basah. Tangannya kirinya memegang vaginanya sendiri, sementara tangan kanan nya memegang pinggul Eka.



Sementara itu dikamar Erina….

“Astaghfirullah!”, Erina terkejut. Didepan matanya Erina melihat kejadian yang tidak dapat dia percaya. Melihat sepasang kekasih berhubungan intim didepan umum tidak lah pernah terbayangkan oleh Erina. Menonton bokep pun tidak pernah. Bayangan seks yang Erina ketahui hanya lah Laki2 yang memasukan penisnya ke vagina perempuan. Dan hanya posisi missionary. Sangatlah terkejut Erina melihat Nanda mengulum kelamin Eka. Dan ukurannya?! Penis laki2 bisa sebesar itu? Itu jauh lebih besar dari punya Arga. Erina merasa malu sendiri melihat kegiatan tersebut. Namun perlahan2 dia mulai terangsang. Erina mulai meremas payudaranya. Terlihat Eka memegang kepala Nanda dengan kedua tangannya, lalu mennggoyangkan pinggulnya dengan ganas. Seakan2 dia lagi ngentot mulut Nanda. Erina mulai memasukan tangannya ke dalam kaosnya dan memelintir putingnya.

Ting!

Terdengar suara Elevator sampai dilantai mereka. Dengan cepat Eka menarik keluar keycard kamarnya dari saku celana Eka dan membuka pintunya, dia dan Nanda langsung masuk kedalam kamar, namun tidak menutup pintunya untuk megintip keluar.

”Ah! Salah mencet.”, kata seseorang dari elevator.

Terdengar Elevatornya Kembali tertutup dan mulai Kembali bergerak kebawah.

“Fuih! Iiih sayang untung ga keliatan”, Nanda menghela nafas lega

Dengan cepat Eka membuka sabuk yang melingkar dipinggang Nanda. Dipelorotkan celana sekaligus celana dalam Nanda. Tertampang bongkahan pantat yang putih semok dihadapan Eka. Ia putar Nanda hingga menghadapnya. Diusap2 Vagina Nanda yang sudah basah sedari tadi.

“mmmmhhhh mmmmmmh Eka”, Nanda mengeluh ke enakan. Eka pun mulai memasukan jari nya ke vagina Nanda.

“mmmmmmhh sayammmmmmhng enak yaaaaangmmmmmfffh”, Nanda Kembali medongaka kepalanya. Terasa jari Eka bergerak2 didalam vaginanya yang masih terhitung sempit. Dia mengobok2 bagian sensitif dari vagina pacarnya tersebut. Terasa oleh Eka setiap spot tersebut tersentuh oleh jarinya, Nanda akan bergetar sedikit kegelian. Tidak ingin meyia-nyiakan kesempatan, Tangan eka yang satu lagi pun memulai menjamah payudara Nanda. Dengan gemas ia meremas2 payudara Nanda yang ranum. Bibirnya pun sedari tadi aktif menyupang leher Nanda dengan sesekali berpindah kebibir manisnya untuk mencium dan beradu lidah.

Erina yang menyaksikan persenggamaan yang panas ini pun makin terbawa suasana. Ia makin nafsu memelintir putingnya sambil mengusap2 vagina nya yang masih terbalut rok panjangnya.

“Aaaaaah Aaaaaah Aaaaaaah Ekaaa”, Baik Nanda mau pun Erina mendesah. Mata Erina sesekali terpejam menikmati dan membayangkan payudaranya sedang diemut oleh Eka. Imajinasinya membawa pikirannya berandai2 tangan kekar Eka yang sedang mengelus2 vaginanya. Tak sadar sudah lima menit foreplay Eka dan Nanda berjalan,

“Sayaaaang mmmmmmffh masukin kontolnya…. Entot aaaaah aku”, Nanda sudah tak tahan meminta untuk segera disetubuhi oleh Eka.

“Mau dimasukin apanya?”, Eka mempercepat kocokan jarinya

“Kontolnyaaaaaa”, Nanda makin keenakan

“Kontol siapa?”, Tanya Eka mempermainkan Nanda

“aaaaaah kontol mmmmffhh kamuuuuu”, Nanda makin sulit membalas ditengah desahannya

“Kontol aku doang?”, Eka pun menggodanya lagi

“Kontol kamu doaaaaaang aaaaaahhhh mau dientot sama kamu”, jawab Nanda mengerang

Eka pun mengeluarkan jarinya dari kelamin Nanda. Ia berjongok dan memposisikan mulutnya didepan vagina Nanda. Ia pun menjulurkan lidahnya. Menyantap vagina Nanda mulai dari luar. Mempermainkan klitorisnya memberikan sensasi geli yang nyetrum untuk Nanda.

“iiiiiih kok bukannya dientot sama kontol aaaaaaah”, protes nanda. Namun tidak digubris oleh Eka yang terus menjamah vagina Nanda dengan lidahnya.

“apa lagi ini? Arga belum pernah melakakukan hal tersebut kepadaku? Eka menjilat memek nanda? Emang ga jijik? Tapi kok Nanda kayak keenakan?”

Sekarang kedua tangan Eka bebas menjamah bagian atas tubuh sexy Nanda. Tangan Kanannya terus meremas dan memelintir puting Nanda yang sudah tegang, sedangkan tangan kirinya memasuka jari yang tadi dimasukan kemulut Nanda. Lidah Eka pun berputar2 dan melipat2 didalam vagina Nanda. Setelah 3 menit Eka menjilati vagina Nanda, iya pun berdiri. Menendang celana Nanda kedalam kamar, Eka pun mengangkat satu kaki Nanda dan menyandarkannya dibahu Eka. Sekarang posisi Nanda seperti Anjing yang sedang kencing. Ditempelkan ujung penisnya dengan mulut vagina Nanda.

“Masukin jangan?” goda Eka sembari menggesek2an kejantanannya ke mulut vagina Nanda, namun tidak dimasukin

“aaaah yaaaang masukin cepetaaaaahn.”, Nanda yang sudah tak kuat pun menggoyang2kan pinggulnya memberi Eka sinyal bahwa dia siap disetubuhi sudah sejak tadi

“mau dientot disini? Kalau ada yang liat gimana?”, Ucap Eka sambil terus menggesekan penisnya ke vagina Nanda, sesekali dia memasukan Sebagian ujung penisnya kedalam kelamin Nanda hanya untuk dikeluarkan lagi. Menggoda Nanda yang sudah tak tahan

“udah ga kuat mmmmmh masukin cepetan ih entot aku”, Nanda makin gelisah dengan permainan Eka.

Penis Eka pun masuk sedikit sedikit kedalam vagina Nanda. Terlihat Nanda merem melek seiring dengan batang Eka masuk makin dalam kev vaginanya. Saat sudah setengah masuk, eka berhenti untuk membiarkan Nanda menyesuaikan nafasnya. Mereka saling tatap, dan tertawa kecil disusul dengan hentakan Eka membuat Nanda mendongak sambil menggigit bibir bawahnya. Hentakan demi hentakan eka berikan ke liang surga Nanda. Penis Eka yang besar mengobrak abrik vagina Nanda. Sebenarnya kelamin Nanda sudah sering disetubuhi oleh penis Eka. Bahkan diatas rata2 kekasih Indonesia yang baru saja berpacaran. Namun hebatnya kelaminnya tetap rapat seperti istri yang baru beberapa kali disetubuhi suaminya. Hal ini membuat tak hanya Eka yang menikmati jepitan kelamin Nanda, namun Nanda bisa ikut menikmati kelamin pacarnya yang gagah. Ditambah lagi urat2 yang menonjol di Penis Eka memberikan gelitikan tersendiri disamping kenikmatan yang sudah disediakan oleh Penisnya itu sendiri.

“aaaaaah aaaaah aaaaaah yaaaang aaaaah”, Nanda mendesah

Eka pun melumat bibir Nanda sembari menyetubuhinya dalam keadaan berdiri.

“mmmmmhhh aaaaah enak ga sayang?” Tanya Eka

“Eenaaaak yaaaaangh yang enak banget mmmmmmfh terus yang dalem”, racau Nanda dalam kenikmatan

Erina masih semakin tergoda dengan persenggamaan tetangga kamar nya. Eka terus meyodok2 Vagina Nanda dengan nafsunya sembari terus bergantian melumat bibir dan leher Nanda. Lelaki yang baru beberapa jam yang lalu dia lihat sebagai lelaki sexy yang kalem. Ternyata menyimpan bakat tersembunyi dalam hal selain fotografi, sex. Dia belum tahu bahwa sex bisa dilakukan dengan cara seperti demikian. Ia pun ikut membayangkan dirinya diposisi2 tersebut.

Setelah 10 menit Eka menyetubuhi Nanda dengan keadaan berdiri, ia menarik kelamin nya dari vagina Nanda. Plop! Terdengar suara sedotan vagina Nanda saat ujung penis eka keluar dari mulut vaginanya. Eka memutark badan Nanda dan Dengan cepat, Eka mendorong bagian atas tubuh Nanda sehingga dia nyaris terjatuh dan kedua tangannya berpegangan ke sisi2 pintu. Lalu Eka tanpa banyak lama memasukan kejantanannya yang sudah menegang dari tadi ke vagina Nanda. Setengahnya langsung masuk ke vagina Nanda yang sudah basah.

“Iyaaaa saayaaaaang iyaaaa aaaah aaaah aaaaaaaaah enak banget kontol kamu!”, kata Nanda sambil merem melek menikmati batang lelakinya

Erina tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Eka sedang menjamah tubuh Nanda dari belakang. Terlihat Nanda yang kedua tangannya terbentang lebar memegang tepi2 pintu dalam keadaan menungging sambil disodok2 oleh Eka. Payudara Nanda yang terayun maju mundur diudara setara dengan hentakan-hentakan yang Eka berikan. Erina pun mulai memasukan tangan satunya ke dalam celananya. Ia mulai mengobok2 kelaminnya sambil membayangkan dia yang sedang disenggamai Eka. Membayangkan Penis Eka yang 3x lebih besar dari milik Arga. Sudah lebih dari 10 Menit mereka menikmati birahi mereka yang saling beradu. Eka menyumpal mulut Nanda dengan celana dalam nya, lalu menjambak Rambut Nanda dan mempercepat temponya sodokannya. Erina pun semakin nafsu dalam memuaskan birahinya sendiri. Penis Eka merasakan kedutan yang semakin menyengat dari vagina sempit Nanda. Nanda pun mengejang hebat.

“Aku keluar! Aku keluar yaaaaaang!”

Crooooot! Crooooot!

Erina terkejut melihat nanda demikian. Apakah itu yang Namanya orgasme? Aku belum pernah merasakannya sebelumnya. Setelah Nanda selesai mengeluarkan cairan cintanya, dia jatuh terduduk diujung pintu lemas. Eka menyodorkan kelamin nya kedepan wajah Nanda. Dikocoknya Penis Eka dengan Nafsu. Diat tahu dia sudah hampir mencapai puncaknya. Sekarang tampak dengan jelas bentuk dan ukuran kelamin Eka dimata Erina. Tampak sangat perkasa dan menggoda. Erina pun lupa dengan gambaran kelamin Arga. Dia tidak bisa membayangkan kelamin pacarnya sendiri setelah terhipnotis penis milik Eka. Eka pun mulai gemetar badannya. Tampaknya ia mau keluar. Dan anehnya, Erina pun merasakan sesuatu meluap dari vagina nya.

“Nih Jatah pejuh kamu!”

“mmmmmmmmfhhhh”

Crooooot! Crooooot! Crooooot! Croooooot!

Sperma Eka muncrat dan menuhi wajah Nanda. Erina yang terangsang pun mengeluarkan orgasme pertamanya dari hasil mastrubasinya membayangkan persetubuhan dirinya dengan Eka. Sesuatu yang belum pernah dia rasakan dengan pacarnya. Eka pun menggendong Nanda ke Kasur dan menutup pintu kamarnya. Erina pun perjalan perlahan kekasurnya. Kejadian tersebut entah kenapa membuat Erina sangat kelelahan. Ia pun terlelap dikasurnya……



To Be Continued…



Eka the luckiest bastard..


ditunggu update nya gan..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd