Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Production House

Awal Season 2 (eps. 7) enaknya ngapain nih?


  • Total voters
    372
Bimabet
Saran min Pindah cerbung aja hu langsung naik banyak pembacanya smoga berlanjut sampai tamat ceritanya
 
Mantap banget. Lanjutkan.
 
The First Job – Part 2

Amaroossa Hotel. XX-06-20XX, 06:44


Terdengar samar suara kendaraan berlalu Lalang dari luar jendela. Mentari yang tengah memulai pendakiannya hingga ke puncak ufuk mulai menerangi satu sisi dari bangunan hotel, dan menutupi yang berada disisi lain. Layaknya Kerudung Erina yang menyinari kecantikan dan shaleh dirinya, dan juga menutupi kemaksiatan dan nafsu nya yang menggebu2. Masih terbalut dengan pakaian abu dan celana panjangnya, Erina terbaring pulas diatas ranjang hotel. Semerbak diudara dipenuhi bau dari cairan cinta terlarang yang Erina hasilkan dari permainannya semalam. Dari jendela yang tertutup hordeng hampir sepenuhnya, tembus sedikit sinar matahari menyorot ke wajah dan Sebagia tubuh Erina. Pancaran cahaya yang bagaikan bintik2 terang tersebut mengganggu tidur Erina. Matanya mulai terbuka dan berkedip beberapa kali karena perihnya sorotan Mentari pagi yang mengganggu matanya yang masih tertutup.

Erina membalikan badannya membelakangi jendela, masih berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat. Entah kenapa tubuhnya terasa sangat pegal. Erina meregangkan badan layaknya kucing yang baru bangun dari tidur siangnya. Peregangan tersebut menonjolkan asset terdepannya menjiplak rapih ke long-sleeve abunya. Layaknya kebanyakan manusia dizaman ini, Erina berusaha mencari HP nya untuk melihat jam, dan membaca notifikasi yang dia lewatkan.

“Ya Allah udah mau jam 7?! Aku belum shalat shubuh.”, Erina bangun terduduk dikasurnya. Dia merasakan sensasi aneh dari selangkangan dan bokongnya. Terasa lengket, seperti ada lender yang mengeras disekitarnya. Ia mencoba merogoh bagian tersebut dan mencoba mencium baunya. Erina terkejut baunya sama seperti dengan cairan yang biasa melumasi vaginanya.

“Astaghfirullah, Aku semalem ngeliat Kang Eka sama Nanda bersetubuh. Terus aku-“,

“Kamu apa? Erina?”, Belum selesai Erina melengkapi kalimtanya, ia dipotong oleh sosok lelaki yang sedari tadi duduk dikursi bertempat disisi kasurnya. Erina selama ini membelakangi sosok tersebut karena ingin menghindari matahari. Erina berbalik dan sosok tersebut merupakan kang Eka.

“K-k-kang Eka?! Kok ada dikamer aku? Kang lagi ngapain? Gimana kamu bisa masuk ke kamarku?!”, Tanya Erina terkejut setengah mati.

“Gampang, aku ga liat kamu dari pagi tadi. Dan aku khawatir makanya aku minta tolong staff hotel untuk membukakan pintu mu karena aku khawatir bahwa terjadi apa2 pada “klien”ku, mengingat semalam dia mengaku kurang enak badan. Ternyata diam2 dia sangean ya? Nontonin orang ngewe sambil colmek sampe2 keluar banyak gitu.”, jelas Eka sambil berjalan dan menunjuk kearah bercak basah didepan pintu Erina. Erina sangat terkejut dengan segala yang baru dia sadari. Tidak hanya dia ketahuan melihat persetubuhan mantan fotografernya, tapi juga menikmati hal tersebut. Erina diam tanpa kata. Dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

“Sini, aku bikin kamu lebih enak dari kemaren.”, Ucap Eka sembari mendekatkan dirinya ke Erina.

“Aaaaa-akang mau apa?!”, Tanya Erina panik. Erina mencoba menahan Eka dengan tangannya. Namun Eka dengan cepat memegan kedua tangan Erina dan memutarnya ke belakang tubuh Erina sehingga menyangga tubuh Erina. Tangan eka pun tetap menahan tangan Erina dan pahanya yang masih terjulur diatas ranjang.

“Kang ek-mmmmmmFh! Mmmmmmfh”, Tanpa basa basi Eka melumat bibir Erina. Erina terkejut dan mencoba menggeleng2kan kepalanya. Eka dengan licah meggigit bibir bawa Erina sehingga ia kesulitan menghindar. Eka terus melumat bibir Erina, dan saat posisi kepela mereka sudah sejajar, Eka menjulurkan lidahnya kedalam mulut Erina. Lidah Eka mulai mempermainkan lidah Erina. Sekali lagi, ini merupakan sesuatu yang baru oleh Erina. French kiss se panas ini belum pernah ia rasakan dari kekasihnya, Arga. Erina merasakan rangsangan yang hebat dari kegiatan seksualnya dengan Eka. Pahanya yang mulai sedikit menggesek satu sama lain. Selangkangannya terasa lebih hangat dari sebelumnya. Setelah 3 menit mereka berciuman, Eka melepaskan lumatannya dari bibir Erina. Mereka hangya mengandalkan nafas dari hidung mereka. Selepas bibir Eka lepas dari bibir Erina, ia meludah kedalam mulut Erina. Sudah terbawa nafsu duniawinya, Erina menelan ludah Eka yang hanya membuat Eka semakin terangsang. Melihat lawan mainnya sudah pasrah, Eka menangkat kaos panjang yang Erina Gunakan, Menunjukan bra merah yang menahan buah dada cantik Erina dari bergelantungan bebas dibalik bajunya. Sambil melanjutkan lumatannya Kembali, Eka mula menurunkan bra Erina sehingga berada dibawah payudaranya. Eka pun mulai meremas asset terdepan Erina.

“mmmmmmf! Mmmmf mmmmmmf akaang….”, Erina mendesah mendapatkan sensasi kenikmatan dari bagian dadanya. Tangan eka meremas2 payudara Erina denga penuh passion. Perlahan namun merangsang. Sesekali dipermainkan putting Erina layaknya analog dalam konsol game.

“Enak kan Erina?”, Eka melepas ciumannya dari bibir Erina yang sudah pasrah dalam kenikmatan. Eka menurunkan kepalanya hingga tepat didepan payudara Erina. Tangan yang memegang kedua tangan Erina pun dilepas. Erina sudah menerima Eka sebagai teman seks nya kali ini, sehingga tidak ada perlawanan yang diterima oleh Eka dalam penjamahaan tubuh Erina. Eka pun memulai penyerangan payudara Erina dengan mulutnya.

“Aaaaah kaaannngggghh”, Desah Erina merasakan putinnya dipermainkan oleh lidah Eka. Eka mengemut payudara Erina layaknya bayi yang sedang disusui ibunya. Sesekali eka melepas emutannya dan menjilat pinggiran2 putingnya. Tidak sampai disitu, tangan Eka mulai menyelundup ke dalam celana panjang Erina. Dimasukan tangan Eka kedalam celana dalam Erina, dan Eka mulai mengelus2 ujung selangkangan Erina.

Tubuh Erina menggelinjang dalam kenikmatan. Selama 5 menit Eka terus mempermainkan libido Erina sehingga terasa lembab dalam celaa Erina. Sesekali Eka memainkan klitoris Erina yang sudah terasa basah semenjak jari Eka masuk.

“Eka?”, Erina terkejut saat Eka berhenti mempermainkan tubuhnya dan langsung menarik celana Erina. Eka berdiri dari Kasur dimana terlihat Erina sudah pasrah dengan wajah nya yang sudah terlihat penuh nafsu melihat Eka yang juga membuka seluruh pakaiannya dari perut kebawah. Kemaluan Eka yang sudah mejadi fantasi Erina sejak tadi malam terpampang didepan mata Erina.

Tanpa basa basi Eka naik Kembali keatas ranjang dan mencium bibir Erina. Dengan nafsu Erina pun menyambut bibir Eka dengan membalas ciumannya dengan nafsu. Erina melingkarkan kedua lengannya keleher Eka sembari berbaring dan membuka selangkangannya seakan menyatakan kalau dirinya siap disetubuhi oleh lelaki yang bahkan bukan kekasihnya.

“Aku masukin yaaa”, Ucap Eka sambil memasukan kelaminnya kedalam liang surga Erina yang sudah basah. Dengan perlahan Erina merasakan benda tumpul yang besar mulai memasuki vaginanya

“Aaaaah Ekaaaaa mmmmmfh”, Erina melenguh saat kelamin Eka mulai masuk kedalam vaginanya. Dengan penuh nafsu keduanya saling bercumbu mengiringi penis Eka yang mulai masuk. Mereka baru saja bermain 3 menit, namun Erina merasakan vagina nya berkedut seakan ada yang mau meledak. Semakin dekat menuju orgasmenya, Eka pun semakin dalam memasukan Penisnya.

“Ekaaaa Ekaaaa aaaaah Ekaaaaa!”, Erina mendesah dengan keras.



Amaroossa Hotel. XX-06-20XX, 06:44



Erina terbangun. Semua itu ternyata haya mimpi. Erina melihat kearah jendela, matahari baru mulai naik dan berada tepat sejajar dengan matanya. Terpapar sinar yang terlalu menusuk matanya, Erina membalikan badannya. Iya merasa ada yang aneh dari dalam celananya. Saat dia memegangnya, celananya basah, terasa sampai kulit selangkangannya. Erina berfikir kalau mungkin dia mulai mens. Ia megang bagian basah dari celananya dan mencium bau nya. Itu bukan bau darah. Melainkan bau yang sama dari vagina nya setiap dia selesai bersetubuh dengan Arga. Erina teringat bahwa semalam dia telah melakukan sesuatu yang memalukan. Ia teringat rekaman dalam memori nya bahwa ia menyaksikan partner kerjanya menyetubuhi kekasihnya dengan penuh nafsu, dan Erina meyaksikan sambil menikmati dirinya sendiri.

Line!

Terdengar notifikasi dari HP nya. Erina dengan cepat membuka HP nya. Ada chat dari Arga yang menyampaikan bahwa ia berangkat kerja serta meminta maaf bahwa semalam dia tidak sempat videocall. Terlihat banyak panggilan tidak terjawab dari Arga. Anehnya, ada chat dari Eka bertanya apakah Erina Check out hari ini atau tidak.

“Iya sayang semangat! Gapapa aku tau kamu sibuk. Semoga nanti malam bisa ya”, Erina mebalas pesan Arga. Arga tidak langsung membalas chat Erina. Mungkin Arga masih dijalan. Erina membuka chat Eka untuk membalasnya. Namun belum sempat Erina membalas Eka, ia melihat bahwa ia mengirim sesuatu ke Eka. Sebuah video.

Video apa ini?

Erina membuka video tersebut. Seperti berhenti seketika jantung Erina. Video yang dikirimnya kepada Eka merupakan video persetubuhannya dengan Arga. Yang mana video tersebut memperlihatkan Wajah Erina dengan jelas telanjang dada walau masih memakai kerudungnya. Video yang menjadi bukti kemunafikannya sebagai Wanita berjilbab namun sangat menikmati sex diluar nikah. Erina bingung dan bangun dari kasurnya. Erina mondar mandir kebingungan apa yang dia harus lakukan. Ia Malu dengan kebodohannya, belum lagi ia baru saja mastrubasi ke persetubuhan Eka dengan kekasihnya.

Erina berusaha mengalihkan semuanya dengan membalas pesan Eka yang menanyakan kepulangan Erina. Belum selesai Erina mengetik chatnya, Terdengar suara ketukan dari arah pintu kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

Sekali lagi jantung Erina seperti berhenti. Ia seperti sedang ditimpa entah kemalangan yang sangat kacau sehingga ia tidak dapat waktu untuk mencari solusinya. Erina perlahan menuju ke arah Pintunya, berharap bahwa yang mengetuk hanya breakfast yang diantarkan kekamarnya.

Tok! Tok! Tok!

Ketukannya Kembali terdengar. Erina mengintip dari lubang kaca yang ada dipintu kamarnya. Jantung nya berdetak semakin cepat. Eka yang sedang berada disisi lain dari pintu kamar Erina. Dia bingung denga napa yang harus dia lakukan.

Tok! Tok! Tok!

“Teh Erina, udah bangun belum? Kamu gapapa?”, ucap Eka dari balik pintu.

“Bismillah”, Erina membuka pintunya. Terlihat Eka menatap Erina dengan penuh kecemasan.

“Teteh gapapa? Maaf aku ganggu pagi2. Takut teteh masih sakit.”, ucap Eka

“E-eh kang Eka… mmm iya aku gapapa kok. Aku udah mendingan.”, balas Erina sambil menyembunyikan tubuh nya dibalik pintu.

“Oh iya atuh Alhamdulillah. Khawatir aja ga bales chat aku.”, ucap Eka sambil menggaruk rambutnya.

“hehe iya makasih kang udah mikirin aku. Mau masuk dulu ga.”, Erina bingung kenapa dia malah mengajak Eka masuk ke kamarnya. Ditambah lagi celananya yang masih bau dari aktifitas nya semalam.

“mmmm boleh deh. Sekalian bahas yang kemaren,” Eka masuk kekamar Erina.

“Eh? Apa ini?”, Eka merasakan sesuatu yang sedikit lengket di karpet hotel Erina. Eka melihat kebawah, terlihat seperti pola air yang tumpah namun memancarkan semerbak yang tidak asing bagi Eka.

“mmmm air tumpah deh kayaknya, kang semalem aku lupa hehehe”, Erina berusaha melindungi dirinya dari kecurigaan yang disebabkan keteledorannya sendiri. Erina menutup pintunya.

“Ummmm Erina?”, Eka bertanya sambil menatap Erina

“Hmmmm k-kenapa kang?”, Erina terkejut dengan Eka yang menatap kearahnya penuh tanya.

“Kamu…. Ngompol?”, Tanya Eka sambil mengangkat satu alisnya sambil menatap kearah celana Erina yang ternyata lumayan terlihat bercak basah disekitar selangkangannya.

“Eh?! Eh?!!”, Erina merasa sangat malu. Dia bingung apa yang harus dia lakukan. Ditambah lagi dia takut Eka sudah melihat video yang tidak sengaja sudah dikirimnya kepada Eka. Bebrapa detik Erina terdiam menunduk dan terdiam.

“Teteh bener gapapa?”, Tanya Eka sambil mendekati Erina. Erina yang tadinya menduduk mendadak mendekatkan wajahnya dengan cepat kea rah wajah Eka. Iya pun melumat bibir Eka dengan penuh nafsunya. Dipikirannya sudah tanggung kepalang ketahuan sisi bejatnya ke rekan kerja sementaranya ini. Eka yang sedikit terkejut pun menaruh HP di meja TV kamar Erina sambil terus meladeni permainan lidah Erina. Dengan ahlinya Eka sempat membuka kamera dan memulai merekam video dan menyenderkannya kesmart box di meja TV kamar Erina. Erina mulai merangkul leher Eka dan terus melumat bibir Eka. Dalam hati Eka ini seperti sekali mendayung, 2, 3 pulau terlampaui. Setelah 2 menit hanya mengandalkan hidung mereka untuk bernafas, mereka pun melepas bibir mereka dari pagutan masing2.

“Kamu sange yaaaa? Semalem abis ngapain? Kok basah semua?”, tanya Eka sambil mencoba menatap mata Erina yang masih tertunduk malu.

“mmmmm aku…”, Erina bingung menjawab pertanyaan Eka. Ia menggelengkan kepalanya.

“Hayooo ngapain?”, tanya Eka berusaha menggali isi kepala Erina.

“A-aku… mainin kelamin aku… s-sambil…”, Erina menjawab dengan penuh malu

“Sambil ngapain teteh?”, Eka bertanya sambil mencium pipi Erina sesekali.

“Aku ngeliat kang Eka sama The Nanda ngelakuin… itu”, Jawab Erina malu. Wajah nya semakin tertunduk dan memerah.

Eka pun mengangkat dagu Erina sehingga Erina terdongak sedikit. Eka melumat bibir Erina dengan penuh nafsu dan mengelus2 selangkangan Erina. Dipermainkannya lidah Erina dengan penuh gairah. Tidak pernah mulut Erina dijajah oleh lidah seorang lelaki. Arga hanya memagut bibirnya selama ini. French kiss bukan lah sesuatu yang biasa Erina rasakan walau Sudah beberapa kali bersetubuh dengan kekasihnya. Eka pun melepas lumatannya. Didorongnya Erina dengan ganas sehingga terduduk dilantai. Satu tangan nya menahan ke sisi Kasur sehingga Erina tidak sampai terbaring dilantai hanya terduduk. Eka membuka sabuknya, dan mulai membuka celananya.

“A-akang mau apa?”, tanya Erina sedikit gugup dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Erina sebenarnya tidak mau ini terjadi, walau dia sudah siap menerima konsekuensi dari kebodohannya sendiri. Namun ia masih belum bisa mempersiapkan dirinya untuk mengkhianati kekasihnya, Arga.

“Udah teteh diem aja. Nikmatin permainan yang lebih enak dari semalem hehe” Eka membuka celana dalamnya, menunjukan kelaminnya yang sudah setengah ereksi.

“Astaghfirullah!”, Erina terkejut dengan ukuran penis Eka. Ini jauh lebih besar dari dekat disbanding yang ia lihat semalam dari jarak beberapa meter. Tampak jelas penis berotot dengan urat2 yang tampak disetiap centi dari penis panjang tersebut.

Punya arga jauh lebih kecil dari ini. Emang muat?

“Sepongin teh”, Eka menyodorkan penisnya yang masih dia kocok dihadapan Erina.

“Eh! Aku gatau caranya kang. Takut salah”, Erina menggeleng mencoba menghindari kontak mulutnya dengan kemaluan Eka.

“Sini aku ajarin cara muasin cowo yang bener.”, Eka memegang kepala Erina yang masih terbalut kerudung nya dan menekan penisnya yang sudah cukup keras ke bibir Erina.

“mmmm aka-mmmmmf! Mmmmhf!”, Erina mencoba melawan namun saat dia berusaha melawan, penis Eka malah masuk kedalam mulutnya. Dia merasakan bongkahan daging yang besar dan panjang masuk setengahnya kedalam mulutnya. Erina sedikit jijik, namun bau yang menyengat entah kenapa malah membuatnya makin terangsang. Inikah yang semalem dirasakan oleh Nanda?

“Mmmmm Awas kena gigi yaaa. Kalau kena gigi aku hukum nanti hahaha”, Ucap Eka sambil memaju mundurkan kepala Erina yang masih dalam genggamannya.

“mmmmff mmmmh mmmmmfff! Mmmmmmmf mmmmmmh!”, Kepala Erina dimaju mundurkan dengan nafsunya oleh Eka, seakan2 mulutnya merupakan vagina yang sedang disetubuhi oleh kemaluan Eka. Sedikit demi sedikit Eka mulai memasukan penisnya semakin dalam dengan setiap sodokannya kemulut Erina. Terasa ujung penis Eka mulai menyentuh tenggorokan Erina. Tiba2 Eka menyodokan penisnya hingga ¾ nya masuk ke mulut Erina. Ditahannya beberapa detik sehingga Erina tersedak. Lalu ditarik nya penis yang basah dengan liur Erina. Eka menarik jilbab Erina sedikit kebelakang sehingga kepala Erina terdongak sambil terengah2

“Jadi teteh semalem colmek yang sambil nontonin aku ngentot si Nanda.”, membiarkan penisnya yang gagah tepat didepan wajah Erina yang terdongak, menempel tepat diujung hidung Erina. Smabil terengah2 Erina menatap Penis yang jauh lebih perkasa dari milik kekasihnya.

“haaaah haaaah, iya kang…. Haaaah haaaah haaaah”, Erina terengah2

“Kamu kemaren maksudnya apa ngirim video kamu ngentot sama pacar kamu. Mau di gituin sama aku? Nih jilatin batang kontolku!”, Eka menarik kepala Eka dari belakang

“mmmm engga gitu… ga sengaja. Tapi semalem… mmmmf mmmf aku sange ngeliat kalian itu”, Jawab erina disela2 dirinya menjilati batang kemaluan Eka. Minim nya pengalaman Erina dalam oral sex terlihat dari sebagaimana kaku nya dia menjilati penis Eka.

“Ngeliat aku ngapain?”, Eka menampar2kan penis nya ke pipi Erina

“a-aaaah aaaah seks”, Jawab Erina menerima perlakuan yang merendahkan untuk seorang gadis cantik berhijab

“Ngentot? Bilang ngentot!”, Eka menusukan penisnya kedalam mulut Erina dalam-dalam. Terasa dimulut Erina penis Eka sudah lebih tegang dan membesar semenjak ia kulum.

“Bilang ngentot! Mau dientot?!”, Eka menahan penisnya didalam mulut erina hingga ia merasa sesak dan menampar2 paha Eka. Eka pun menarik penisnya yang sudah siap menjajah bagian intim Erina.

“Mmmmm aaaaaa uhuuuk iyaaa…. Uhuk ngentot…. Mau ngentot.”, Erina terbatuk2 menjawab Eka.

Eka mengangkat tangan Erina dan melingkarkan nya ke leher Eka. Lalu Eka mengangkat Erina dari pahanya. Digendongnya Erina layaknya anak bayi digendong ayahnya. Mata sayu Erina bertemu dengan mata Eka yang penuh nafsu. Mereka pun bercumbu, melumat bibir dan lidah satu sama lain. Kedua tangan Erina mengelus kepala Eka penuh nafsu dan sesekali menjambaknya mengiringi percumbuan mereka. Eka pun berjalan kearah Kasur dan menaikinya. Ditidurkannya erina dikasur, dan ditariknya celana Erina dan celana dalamnya yang sudah basah. Terpampanglah vagina Erina yang sudah basah sejak tadi. Erina mungkin belum mendapatkan foreplay dari Eka. Namun dipaksa mengulum penis Eka membuatnya membayangkan hal tersebut terjadi kepada vaginanya. Itu saja cukup untuk merangsang Erina yang baru saja mengenal dunia sex yang lebih luas dari perkiraannya. Eka pun memegang kedua kaki Erina dan melebarkannya.

“Aku masukin ya”, Eka mendekatkan penisnya kemulut vagina Erina. Erina hanya mengangguk. Bukannya dia pasrah, namun dia sudah tidak sabar dipuaskan oleh lelaki yang bukan kekasihnya. Sudah tidak terfikirkan hal lain selain sex.

“mmmmff! Ekaaaa”, Penis Eka mulai mencium bibir vagina Erina. Sedikit demi sedikit Eka memasukan penisnya lebih dalam. Kepalanya mulai masuk membuka kan jalan kedalam Vagina Erina yang terbilang sempit untuk ukuran Eka. Erina mulai Mendongak merasakan gesekan benda tumpul yang lebih besar dari yang biasa dia rasakan.

“Anjing! Sempit banget!”, Setengah penis Eka masuk kedalam Vagina Erina. Kedua tangan Erina menggenggam erat bed cover dari Kasur nya

“mmmmmf k-k-kang ekaaa”, Erina meringis menikmati penis Eka. Diluar dugaannya, penis ini jauh lebih besar dari punya Arga. Erina merasakan dinding2 vaginanya seperti diregangkan oleh penis perkasa milik lelaki yang baru ditemui nya kemarin. Eka pun mendiamkan pinggangnya sejenak. Membiarkan vagina erina terbiasa dengan ukuran dan bentuk penis Eka.

“Sakit ga?”, Tanya Eka

“Engga kang. Enak..”, jawab Erina sambil menggigit bibirnya.

“Aku gerakin yaaa”, Eka mulai memundurkan penisnya, lalu memajukan nya Kembali hingga setengahnya masuk.

“Anjing! Sempit banget memek kamu”, Eka menikmati sensasi sempit yang diberikan vagina Erina.

“aaaaaah aaaaah aaaaah…. kang….. aaaaaah aaaaah”, Erina mendesah keenakan. Bahkan Arga dalam keadaan ereksinya tidak pernah sampai sedalam ini, bahkan ini baru setengahnya penis Eka.

Eka mulai memasukan penisnya hingga ¾ nya masuk. Erina terkejut dan mengeraskan genggamannya ke pinggiran Kasur.

Eka mulai membungkukan badannya kearah dada Erina. Diangkat nya atasan Erina sehingga terpampang kedua payudara Erina yang masih terhalangi bra warna merahnya. Eka menarik bagian tengah yang tepat berada diatas belahan dada Erina hingga putus. Memperlihatkan Payudara Erina yang terguncang2 keatas kebawah dari kegiatan seksual Eka dan Erina.

“AH! Akaaaaang!”, Erina Terkejut dengan kelakuan lawan mainnya yang memutuskan tali bra nya. Eka sudah mulai memasukan penis sepenuhnya kedalam Vagina Erina. Erina merasakan rahimnya seperti dicium oleh benda tumpul yang besar berkali2. Erina melingkarkan kedua kakinya ke pinggang Eka seperti mengisyaratkan Eka agar tidak mencabut penisnya yang memberikan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan.

“Lagi nostalgia ya? Aaah pemandangannya kayak yang divideo nih hahaha”, Eka menggoda Erina sambil meremas2 payudara Erina dan mempercepat tempo sodokannya.

“aaaaaah akaaang…. Aaaah aaah aaaah maluaaaaaah mmmmf akaaaaang!”, Erina terengah2 dengan permainan Eka yang makin ganas. Tidak biasanya ia disetubuhi dengan tempo secepat ini.

“Enak ga teh?”tanya Eka menggoda

“aaaaah aaaaah aaaa kanng enak kaaang aaaaaah aaaaah gede banget penis akaaaangaaaaaah”, Erina menjawab sambil menatap Eka penuh nafsu dan menggigit bibir bawahnya.

“Bilang Kontol!”, Eka menyodokan penisnya dengan kencang sehingga Erina terhentak

“AAAHH!! Iya kang KONTOLNYA GEDE BANGET!”, Erina teriak karena kenikmatan yang dipermainkan oleh Eka kepadanya.

“Gedean mana sama punya pacar teteh?”, Eka menggoda Erina dengan berhenti menyodokan penisnya dan memutar2kannya didalam penis Erina. Terlihat Erina sedikit kejang. Eka menyadari ia telah mengenai daerah sensitive Erina.

“AAAAH! AAAAAAH! Jangan gitu…. Mmmmmf!” Erina menggeleng2kan kepalanya keenakan dan juga menolak untuk membandingkan pacarnya dengan lelaki yang tidak terlalu dia kenal. Mungkin ia sudah munafik, ia tegas melindungi kekasihnya namun malah dibuat khilaf dengan nafsunya sendiri

Eka mencabut penisnya dari vagina Erina, lalu ia menggeser kaki erina, sehingga berputar posisi kepala Erina mengarah ke meja TV. Eka pun memutar balik kan badan Erina sehingga sekarang Erina dalam keadaan tengkurap.

Plak!

“Nungging sayang.”, Eka menampar bokong sekal Erina mengisyaratkan Erina agar dia menganggkat pantatnya. Erina pun menuruti perintah Eka. Dalam posisi seperti bayi yang hendak merangkak, erina menunggu Eka untuk melanjutkan persetubuhan mereka.

“Bukan gitu pinter”, Eka menekan punggung Erina agar sedikit menekuk sehingga vagina Erina sekarang terpampang sedikit lebih jelas dari sebelumnya. Eka pun mulai maju mendekati Erina dan menjajarkan posisi tangannya sejajar dengan tangan erina yang menopang badannya. Eka mulai menempelkan penisnya ke pintu masuk ke liang surga duniawi milik Erina. Tangan eka pun mulai meraba2 payudara Erina yang menggantung bebas. Eka pun meremas2 payudara Erina dan penisnya masih menggesek2 bibir vagina Erina seakan menggoda. Dimasukannya sedikit hanya untuk dikeluarkan lagi.

“mmmff akaaang”, Erina merasakan godaan yang luar biasa, namun tidak dipenuhi oleh Eka.

“Apaaa sayang?”, tanya Eka sembari meremas payudara Erina. Sesekali dipelintir puting Erina.

“mmm-mmasukin kaang”, Erina menggoyang2 kan pinggulnya, seakan mengisyaratkan bahwa ia sudah tidak tahan untuk disetubuhi oleh Lelaki selain kekasihnya.

“masukin apanya? Hehehe”, Eka terus mempermainkan Erina. Ia menyosorkan wajahnya ke wajah erina yang sedari tadi sudah melirik ke belakang untuk melihat kenapa partner sexnya belum juga memasukan kelaminnya. Eka pun mencium bibir Erina sesekali sambil terus mempermainkan tubuh Erina yang sudah sangat terangsang.

“kontol akang… masukiiin mmmmmF”, Erina sudah tidak kuat menahan birahinya. Iya pun berusaha menahan penis Eka yang sesekali masuk ke vagina nya agar tidak keluar. Namun belum masuk ¼ nya, eka sudah menariknya Kembali.

“Bilang dulu kontol mana yang lebih gede? Punya aku atau pacar kamu? Enakan yang mana? Kalau ga gaakan aku masukin,”, Eka terus menggoda Erina dengan terus mempermainkan payudaranya dan menggesek2an penisnya lebih cepat.

“Iya iyaaaa aaaaah enakan yang Eka…. Gedean yang Ekaaa. Punya Arga mah kecil bangeeet.. mmmffff aaaaaah masukin kontol ekaaaa. Mau dientor kontol gede eka aaaaah!”, Erina akhirnya kalah dengan nafsunya sendiri. Ia pun mengakui keunggulan Eka dalam masalah seks dibanding arga.

“hahahaha dasar sangean! Nih aku entot!”, Eka pun memposisikan tangannya ke pinggul eka dan ditariknya kearah selangkangannya, lalu menyodokan penisnya dalam2 ke vagina Eka.

“AAAAAH! YEEEES AAAAAAH!”, Erina mendongak penuh kenikmatan. Eka pun menggoyangkan pinggulnya penuh nafsu. Penisnya yang sudah dilumasi liur dan cairan cinta erina bergesekan dengan dinding vagina Erina yang sempit nan basah menghasilkan suara yang indah. Belum lagi benturan bokong sekal Erina dengan kulit selangkangan Eka menghasilkan bunyi tamparan yang bergema di kamar hotel Erina. Belum pernah Erina merasakan persetubuhan dengan posisi seperti ini. Layaknya anjing yang sedang kawin, Erina merasakan bagian sensitifnya tergesek2 dengan kasar oleh penis kekar milik Eka.

Payudara Erina terayun tidak karuan. Hentakan demi hentakan Eka berikan dengan ganasnya ke perempuan yang belum terlalu mahir dalam seks. Menciptakan suatu pengalaman dan sensasi yang luar biasa candu bagi Erina. Tidak seperti yang dimimpikan sebelumnya oleh Erina, Seks yang sensual dan kehitung monoton tidak dia dapatkan. Melainkan seks yang penuh nafsu dan kasar, namun membuatnya lupa akan segalanya. Bahwa ia dating dari keluarga yang religious. Dia sudah memiliki kekasih. Bahwa pria yang sedang memompa penisnya kedalam vagina merupakan rekan kerja sementaranya, yang jug punya kekasih. Bahkan Erina sedang disetubuhi dalam posisi yang tidak senonoh dalam keadaan berhijab. Morning sex merupakan hal baru pula bagi Erina. Ia hanya sering mendengar bahwa seks dipagi hari lebih nikmat karena libido laki2 notabenenya lebih tinggi dipagi hari. Sehingga mereka akan lebih nafsu dari biasanya. Belum lagi dalam posisi doggystyle seperti ini merupakan hal yang baru saja dia rasakan.

“Aaaaaah aaaaah aaaaah aaaaaaaaah mmmmmfff aaakaaaaangaaaah enak banget kaaaang!”, Erina mendesah secara keras. Sudah tidak lagi tertahan nafsunya. Ia menikmati tiap detik dari permainan seksual mereka berdua. Tiap gesekan kedaerah sensitifnya ia nikmati. Arga belum pernah mengajak nya seks dari belakang sebelumnya. Bukan nya tidak mau. Belum dua menit pun arga sudah sering keluar. Dan setelahnya dia langsung lemas, sehingga dia belum bisa memberikan kepuasan seperti ini sebelumnya. Arga belum pernah menyentuh daerah sensitif Erina karena penisnya yang kurang panjang untuk mencapainya,

“Enak kaaan? Aaaah aaaaah mau lagi ga kalau nanti aku ngajak ngentot?”, Eka menarik jilbab Erina sehingga wajah erina menghadap kedepan. Wajahnya terlihat sangat menikmati persetubuhan ini.

“Enaaaaak aaaaaaaah enaak bangeeeeet aaaaah!! Mau lagiiii mmmmf mmmfffaaaah mau terus aaaah”, Erina menjawab pertanyaan Eka penuh semangat.

“hahaha abis ini akuu mau ngerekrut kamu jadi anak buah aku. Nanti setiap kita ada kesempatan, aku mau ngentot kamu aaaaaah mau ga?”, Eka menarik leher Eka sehingga badan Erina tegak sejajar dengan tubuhnya. Membuat penisnya memberikan sensasi yang lebih menyetrum dengan lekukan yang dia buat oleh vagina sempit Erina ditegakkan. Payudara Erina terpampang membusung naik turun. Pantulan mereka terlihat jelas dari layar TV 34inch dihadapan mereka. Membuat keduanya semakin nafsu dalam persetubuhan ini.

“Mau kaaang! Aaaah aaah aaaah Mau banget!”, Erina menjawab sambil terengah2 mendesah. Sudah 15 menit mereka bersetubuh dalam posisi tersebut.

“Deal hahahaha!”, Eka tertawa senang mendengar dia baru saja mendapatkan satu lagi liang kenikmatan untuknya dipermainkan terus menerus.

Tak berapa lama dari itu terasa Erina mengejang. Sepertinya dia hampir mencapai kenikmatannya.

“aaaaaah kaaaaang mau keluaaar,” Erina mendesah keras sambil membusungkan badannya kedepan dengan kepalanya tertahan oleh cekikan Eka.

Crot! Crooot! Crooooot! CroooooT! Croooot!

Lima kali semprotan terasa oleh penis Eka. Erina mengejang kuat. Ia baru saja merasakan orgasme dari hasil persetubuhan dengan lelaki. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumya. Orgasme ini pun jauh lebih hebat dari yang semalam. Iya pun terjatuh lemas kedepan dengan eka melepaskan cekikannya dari leher Erina. Eka menarik penisnya keluar, disusul dengan cairan Erina yang mulai muncrat keluar. Eka pun membiarkan Erina beristirahat. Dan eka pun turun dari Kasur dan mengambil HP nya yang masih merekam semua aktifitas mereka. Erina pun membalikan tubuhnya hingga terlentang. Terlihat Eka mulai naik kekasur lagi. Erina yang sudah sangat lemas pasrah saat Eka naik keatas dadanya dan mengarahkan penisnya keatas wajah Erina.

“Aku juga mau keluar dong! Masa kamu doang. Bersihin kontol aku,” Eka menggesekan penis basahnya ke wajah Erina yang penuh keringat sambil mengarahkan Hpnya tepat didepan perutnya, diatas wajah eka. Erina pun menciumi dan menjilati penis Eka dengan nafsunya. Dia menjilati saluran yang menonjol tepat dibawah penis Eka. Memberikan sensasi geli yang luar biasa. Eka pun melanjutkannya dengan memasukan penisnya kedalam mulut Erina. Erina merasakan rasa asin dan rasa aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Rasa dari cairan orgasmenya sendiri yang membasahi penis Eka. Layaknya Eka sedang menyetubuhi mulut Erina, ia sambil memegang kepala Erina yang masih terbalut hijab nya yang berantakan. 3 menit eka menyodok2 mulut Erina yang sudah mulai mahir mengulum kejantanan lelaki. Eka merasakan sperma nya sudah mau keluar. Dicabut nya penis Eka dari mulut Erina dan ia kocok dengan nafsunya. Erina hanya pasrah melihat kejantanan yang sangat kekar dan perkasa didepan matanya.

Eka mengarahkan kepala penis nya ke wajah Erina.



Croooot! Croooot! CroooT! Crooot! Crooot! Crooot!

Cairan putih kental yang hangat muncrat tepat diwajah cantik Erina. Beberapa mengenai hijab yang sedang digunakan Erina. Erina tidak bisa membuka matanya. Banyak sekali adonan bayi dimuntahkan tepat diwajah Erina. Ia hanya bisa mencium bau hanyir dan perasaan hangat wajahnya.

“Banyak banget kaaaang”, Erina membuka mulutnya, Sebagian sperma masuk kemulutnya. Ia pun menelannya karena sudah tidak terfikirkan apa2 lagi.

“Enak banget memek kamu Er. Sempit banget”, Eka pun membaringkan dirinya disamping Erina.

“Punya akang juga… gede banget. Enak banget.. aku baru pertama kali ngeluarin loh”, Erina menjawab Eka

Mereka berdua pun terdiam beberapa lama, keduanya pun tertidur tanpa sadar.



Amaroossa Hotel. XX-06-20XX, 14:05

Erina Terbangun. Ia merasakan tubuhnya sangat lemas. Ia kedinginan dari AC. Baju dan hijab nya tidak karuan. Payudaranya terpampang jelas dengan bra yang putus masih menggantung ditubuhnya. Wajanya terasa sangat lengket dan bau hanyir. Ia baru saja ingat luar biasanya seks yang baru saja dia rasakan. Erina mendudukan dirinya diatas Kasur. Ia mencari Eka, tidak terlihat dimana pun dikamarnya. Ia melihat secarik kertas dimeja TV nya. Ada tulisan tangan di kertas tersebut

Until Next Time…





To be Continued…..
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Bisa buat bantuin jebak temen temennya yang akhwat juga tuuh suhuuu


Semangaattt
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd