Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

The Story

anunemas

Semprot Lover
Daftar
29 May 2018
Post
212
Like diterima
938
Bimabet



Halo saudara-saudara yang ada di FORUM ini, Khusus untuk Bang Admin, Bang Moderator dan Master Suhu disini, Mohon ijin untuk Post Cerita pengalaman-pengalaman didunia Nyata yang sengaja TS Tulis ulang. Sumber cerita ini TS dapat dari beberapa teman dan Orang-orang yang langsung terjun dikisahnya. Semua TS tulis namun sebelum ke cerita TS juga meminta maaf jika di dalam cerita terdapat kesamaan Nama, TS juga tidak lupa untuk mencantumkan Link yang pernah TS tulis.

SALAM SEMPROT


  1. Link Lama
  2. Asma Asmara
  3. Aneh
  4. Salah dan Bersalah
  5. Kumat
  6. DOSA DI DESA
 
Terakhir diubah:



Ekonomi sangat berperan penting di kehidupan Nyata, pepatah Jawa mengatakan Mangan Ben Urip utawi Urip Gor Mangan 2 kata yang bersambung tapi berbeda makna.
Perkenalkan Namaku adalah Candra Wahyu yang biasa di panggil Wahyu, Aku adalah seorang Penikmat Kopi Hitam, Dimana ada aku disitu ada Kopi. Pekerjaanku hanya sebagai karyawan pabrik bagian kebersihan. Setiap hari aku bekerja dari jam 06:00 sampai jam 14:00. Selain kerja sebagai Tukang Sapu aku juga mempunyai usaha sampingan yaitu Ojek. Bukan ojek online yang sudah familiar tetapi aku adalah Ojek Gadungan alias tukang ojek jika diperlukan saat berada di Warkop. Meskipun begitu aku menikmati kehidupanku di kala umur yang sudah memasuki usia 27 tahun.

Apakah sudah menikah? yang jelas belum. Meskipun belum aku sering sekali mendapatkan wanita atau gampang jatuh cinta. Meskipun aku masuk dalam BSH (Barisan Sakit Hati) sering dapat tetapi sering juga di tinggal. Namun kali ini entah niat atau memang rejeki aku terjerembab di dunia IRT. Dunia yang sangat Rumit antara Cinta Ekonomi dan Keluarga yang tanpa sadar mendidikku dalam urusan Kedewasaan.

BINOR atau Sejatinya Bini Orang, adalah suatu Rumput Tetangga yang banyak orang bilang Rumput Tetangga Lebih Hijau. Sebenarnya Rumputnya tidak hijau melaikan Krise atau Kriting Semrawut. Hmmmm sebuah pendapat yang Otomatis membuat Kaum Laki-laki terkoneksi menuju sebuah Liang Peranakan.

Suatu hari ketika aku di warung ada bapak-bapak mungkin berumur 38 tahun. Ngobrol santai denganku, Berawal obrolan santai sampai berujung ke sebuah kerjaan.
“Mas Kerjanya Apa?”
“Tukang Sapu pak, kalo free ya ngojek”
, Kataku.
“Wah kebetulan mas….., Kapan aja ojeknya?”
“Ya kalo sore saja pak. Pagi saya kerja sampek jam 2 siang. Setelah itu baru ojek Free.”
“Oh kalo gitu bisa donk Jemput anakku mas yang masih SD pulang jam 4?”
“Ya bisa. Pak asal cocok harganya”

“Gampang itu gimana? Aku di perum ***** sekolahannya ada di SDN *********”
“Ya bisa, Istri kemana?”
“Di Rumah mas, Sering sakit-sakitan”
“Oh, Sakit apa?”

“Ya gampang capek mas, Itu pokoknya kurang sehat.”
“Oh gitu ya…. Ya gak papa? Mulai kapan ini pak?”
“Besok siap?”
“Ya siap. Besok saya jemput nanti bapak jelasin ke anaknya ya?”
“Siap”
“Makasih pak ya”


Persetujuan yang sangat simpel. Rejeki memang tidak kemana, Di kejar pergi, di Tunggu Berhenti. Mungkin itu Rahasia Kehidupan.

Hari Pertama menjemput lancar sampai di kediaman Rumah. Oh ya Suami Bernama Pak Faiz sedangkan Istri Bernama Ajeng. mereka pasangan beda umur 1 tahun. Lebih Tua perempuan.
“Oh ini ya Tukang Ojeknya…..” Sapanya ketika aku sudah memasuki Pelataran Rumahnya

“Iya Bu, Maaf saya Wahyu”
“Oh iya saya Ajeng. Monggo masuk dulu istirahat.”
“Nggeh……”
“Mas nya Minum apa?”
“Air putih aja Bu,”
“Kopi ya……..”
“Nggeh Pon”


5 menit datang lah kopi, Aku pun permisi untuk menyalakan Rokok. Dan di perlisahkan, Aku dan Bu Ajeng memulai pembicaraan dari asal usul sampai ke hal masalah keluarga. Dari obrolan aku mengetahui bahwa dia menikah tergolong terlambat, Sedangkan Pak Faiz dulunya adalah seorang Duda beranak 2 yang di tinggal istrinya meninggal. Sedangkan kedua anak tirinya tidak mau ikut disini karena Pernikahan Pak Faiz dan Bu Ajeng tergolong tanpa Restu kedua anak Pak Faiz.

Pak Faiz sendiri tergolong jarang Pulang karena membagi antara anak kandungnya dengan istrinya terkadang sampai 1 minggu tidak datang kesini. Sedikit aku singgung masalah sakitnya Bu Ajeng, dan alhasil beliau menceritakan masalah sakitnya. Dia ternyata mempunyai Riwayat sesak nafas sehingga terkadang capek sedikit nafasnya kambuh.

Bu Ajeng adalah wanita biasa tidak gemuk dan tidak kurus melihat kondisi seperti ini aku sendiri juga sangat kasihan selain sering di tinggal suaminya Bu Ajeng juga harus berjuang ketika dia sedang kambuh sesaknya. Otomatis anaknya lah yang terus mendampingi Ibu Ajeng.

1 Bulan Berlalu, Dengan kegiatan baruku. Setiap sore selalu jemput Anak Bu Ajeng. Sering kali aku menolak jika di beri Kopi maupun makanan kecil karena tugasku adalah Menjemput Anak Bu Ajeng sekolah. Bukan sebagai Tamu.
Tepat Di Hari Sabtu sore hampir mahrib aku di persilahkan masuk kedalam rumah Bu Ajeng. Bu ajeng memberikan Gaji pertamaku untuk menjemput anaknya selama 1 Bulan Terakhir.
Aku berterimakasih ketika menerima uang Gajianku. Namun Bu Ajeng sedikit berkeluh kesah tentang sakitnya yang terkadang Kambuh. Aku dimintai tolong kerjaan tambahan, Atas rekomendasi Pak Faiz aku dimintai tolong sewaktu-waktu jika Bu Ajeng sakitnya kambuh disuruh mengantar ke Klinik terdekat dengan imbalan langsung setelah mengantar.

Dalam Pikiranku bingung antara menerima dan tidak. Tetapi melihat kebaikan Bu Ajeng serta Pak Faiz dan masalah keluarganya aku menerimanya dengan catatan tidak mengganggu pekerjaanku di pagi sampai siang.
Saat penyakit Bu Ajeng kambuh, sesuai kesepakatan aku mengatar samoai keklinik dan kembali sampai kerumah. 1 bulan sampai 2 bulan berlalu, aku muncul rasa kasihan dengan Bu Ajeng. Aku menyarankan agar ke Alternativ tetapi Beliau sudah menjawab jika alternativ tidak mempan. Aku terus mengantarnya setiap dia Sms Tau telfon. Rasa Bosan ketika antri selalu menghantuiku. Pernah aku bertanya kepada kawan yang punya kenalan Alternativ dannku sarankan kepada beliau. Beliau menolak halus malah aku yang diberitahu jika sakitnya memang sudah takdir.

Tepatnya 6 Bulan aku bekerja sampingan serta mengantar Bu Ajeng aku bertemu dengan Kawan lama yang punya kenalan Suhu alternativ, Setelah berbincang dan bercerita masalah Bu Ajeng Aku disarankan untuk memberinya sebuah Ramuan Daun. Daun yang sangat gampang ketika mencarinya. Dan akhirnya di hari Rabu sore setelah mengantar aku berbicara 4 mata dengan Bu Ajeng.

“Ada apa Kok tumben kayaknya penting, Apa gajian minta Naik?”
“Nggak Bu , Ini kemarin aku tanya kepada teman dan bercerita, Karena aku kasihan sama Ibu Akhirnya aku diberi jamu Bu, Sapa tau Ibu mau meminumnya!!!”
“Jamu Untuk aku kah?”
“Iya….. Jamu daun Kemangi yang masih mudah dibuat minuman Teh hangat-hangat”

“Benarkah?”
“Di coba Bu Rutin sampai 7 Hari”
“Yawes ibu ngalah dan Coba itu, sepertinya ada di belakang tanaman itu”
“Nah semoga saja Bu, Ibu cepat sehat”
“Makasih ya”
“Iya Bu”
Sambil Tersenyum.

Tanpa sengaja dia memandangku dengan senyum. Tanpa terasa aku memperhatikan beliau yang sedang senyum senang. Mataku tiba-tiba saja mengarah kepada celah baju nya terlihat sedikit warna daleman yang membungkus dadanya.

“Kenapa pikiran ngeres ini datang ketika Ibu ini tersenyum, Wah kacau nich” Dalam Hati.

“Kenapa?”, Suaranya mengagetkan ku
“Nggak Bu Nggak papa, itu tadi jamunya semoga bisa memberi ibu kesehatan”, Jawabku.
“Makasih ya….”
“Yaudah Bu, Makasih saya permisi pulang mau mahrib”
.
“Gak Nunggu sekalian makan bareng. Aku masak banyak tapi Pak Faiz gak jadi kesini”
“Lah kenapa Gak Jadi?”
“Biasa, Anaknya yang no 2 minta anter Kuliah”
“Oh gitu.”
“Kalo iya aku siapin ya makan bareng sama anak ku biar pernah lah…… Ok”
, tawarannya
“Yawes kalo gitu”
“Atau mandi dulu gak papa lah”
“Ya bu. Maaf ya numpang heheheheh”
“Gak papa,”


Aku hanya tersenyum. Aku melangkah kebelakang menuju kamar mandinya, Rumah sederhana yang tertata rapi membuatku sungkan melangkah. Di dalam kamarmanripun tertata Rapi namun Pikiran isengku hidup ketika melihat ada di centelan baju, terdapat BH dan CD yang tampaknya siang tadi di pakai. Rasa penasaran muncul sehingga aku mendekati CD dan BH, terpampang Jelas CD berwarna Putih yang sudah agak menguning serta BH yang ada tulisannya 36. Membuatku langsung tegang setegang-tegangnya. Sensasi yang sangat aneh menurutku.

Selesai mandi di aku keluar dari kamar mandi lalu menuju meja makan yang sudah disiapkan. Aku dan Bu Ajeng serta anaknya makan bersama. Sesekali aku memperhatikan kearah dadanya yang menurutku masih indah di usia yang mau menginjak 40 Tahun.
Selesai makan, anaknya langsung kekamar berpamitan untuk istirahat karena seharian full di sekolah. Aku dan Bu Ajeng masih di meja makan. Dengan keberanian yang sudah bulat iseng aku menggoda Bu Ajeng.

“Bu, Maaf Tadi baju ibunyang di kamar mandi tersiram ketika aku mandi, jadi ku masukkan ke Bak mandi Bu….”
“Baju? Loh ada kah……”
“Ada tadi maaf ya Bu, Jadi cuci ibu hehehehe”
“Sebentar tak lihat e”


“Yesss Jebakan batman masuk” dalam hatiku. Beberapa detik kemudian.
“Oh ya gak papa, Tu tadi kotor hehehehe Maaf ya…..”
“Ya saya Bu yang maaf sudah itu lancang hehehehe.”
“Aku agak sesak apa boleh masak ramuan dari kamu, mau ambil sebentar di belakang”
“Ya silahkan Bu di coba, Saya tunggu di depan saja ya bu. Nanti gak enak sama tetangga”


Beliau Hanya mengangguk saja, Entah menahan sesak atau memang menjawab dengan cara itu. Aku langsung kedepan dan menyalakan sebatang Rokok, menikmati udara yang memang agak panas.

Jam sudah menunjukkan 19:15 malam. menandakan aku sudah duduk di depan sekitar 40 menit. Bu Ajeng masih belum keluar dari rumahnya.
¼ jam kemudian, Dia keluar dengan sedikit senyum menandakan bahwa dia sudah tidak sesak.

“Ramuan Mu enak, Kayak minum teh tapi ada mint nya, Ramuan dari siapa? Kok kayak manjur gitu”
“Oh dari teman Bu, Syukur kalo manjur”
“Ya jadi keringetan nich hehehehehehe Jarang aku keringetan”
“Oh syukur”
“Kamu kapan menikah?”
“hehehehe, Belum tau Bu, Lagi cari saja cuma masih belum dapet.”

“Hmmmmm Cari tipe seperti apa?”
“Ya kayak ibu saja lah, Baik perhatian dan yang pasti menerima, Saya dulu waktu pertama heran kok ada ya wanita seperti Ibu, Ikhlas….. banget. Makannya saya jadi kasihan sampai-sampai kepikiran sakitnya Ibu”

“Ah Bisa aja kamu ini, hehehe Makasih ya sudah di bantu”
“Sama sama Bu.”
“Beberapa Bulan Ininkita sering ketemu ya”
“Ya iya lah Bu, namanya juga ojek anak ibu ya jelas lah.”
“Iya sampai-sampai Suamiku kalah sama kamu ketemunya hehehehehe”
“Ah bisa aja ibu ini , namanya juga sibuk Pak Faiz nya.”

“Kamu juga Orang Lain pertama yang mengantar ke klinik, Bahkan mandi juga disini, makan pun iya”
“mmmmm Ya itu… maaf merepotkan atau merasa terganggu”

“Ya nggak. Santai aja, Oh ya aku tak mandi ya, ini kok keringetan”
“loh gak masuk angin nanti Bu,”
“Nggak….. , tak tinggal dulu, kamu jangan pulang”
“siap”


Tak lama terdengarlah guyuran air yang memang tidak jauh dari Teras, suara gemericik air yang membasuh tubuh Bu Ajeng. Niat hati ingin mengintip tetapi tak berani jika nanti ketahuan akan merubah nasibku, dan nantinya akan di pecat jika sampai berani mengintip.
“Wahyu…… Bisa minta tolong gak……!!!!” Suara Bu ajeng yang setengah berteriak.

“Ada apa Bu……..”, Sambil berdiri dekat pintu kamar mandi

“Ibu Lupa Bawa handuk sama Daleman Bisa tolong ambil di lemari coklat di kamar belakang? Tolong ya nanti taruh depan pintu saja…..”
“Oh iya….”


Aku berjalan dan masuk kekamar. Terlihat Handuk yang memang sudah ada di situ, Aku membuka almari Coklat yang di maksud terdapat 5 jenis BH. Karena takut salah aku kembali ke depan pintu kamar mandi.

“Bu handuknya ada tapi dalemannya yang mana? Maksudnya warna yang apa?”
“Coklat kalo ada sekalian CD coklat ya. Tak tunggu.”
“Siap”


Aku kembali kekamar dan mencari yang dimaksud setelah selesai kembali kedepan pintu kamar mandi dan meletakkan di depan pintu.

“Sudah Bu,”

Aku langsung kedepan di ruang tamu, Menunggu Bu Ajeng selesai berpakaian. Tidak sampai 10 menit dia keluar sudah berganti baju tidur daster sepaha.

“Seger Mas mas wahyu….. Habis mandi”
“Oh iya Bu, ”
, Sambil tersenyum.
“Kamu gak ada acara?”
“Sebenarnya sich ada mau ijin pulang ini”

“Oh yawis yawis kalo gitu pulang aja kalo gitu”
“Iya Bu maaf ya aku gak bisa lama”
“Makasih lo sudah di bantui tadi”
“Saya juga makasih sudah di beri makan td”


Aku langsung kekuar dan menstater Motorku, Cepat cepat menuju Rumah. Sebenarnya aku tidak ada acara sama sekali, tetapi aku ketakutan jika aku sampai berfikiran yang negatif. Sampai dirumah aku langsung masuk kamar serta membayangkan apa yang terjadi baru saja, Berandai-andai dan berAngan-angan. Munculah pemikiran seandainya dan bagaimana.

Jam 10 malam aku terbangun dengan Adanya Sms dari Bu Ajeng.

“kamu dah tidur?” isi sms Bu Ajeng.
“Ada apa Bu, Ke klinik lagi kah?” jawab ku
“nggk, Lagi gak bisa tidur aja, Kepikiran”

”Kepikiran Pak Faiz ya Bu”
, tanyaku.
“Ya sich, Lagi pingin soalnya lama sekali nganggur”

Buset……… Sebuah pengakuan yang langsung membuatku tegang. Aku berfikir mungkin inilah saatnya menawarkan diri. tetapi lagi-lagi alu berfikir bagaimana caranya untuk menawarkan diri.

“Kok gak dibls? tdr kah?” sms nya lagi.
“nggk Bu, Lagi dikamar aja ini nyantai”
“Oh kirain, lagi apa. hehehehe”

😁
balasku.
“kira kira kamu tadi penasaran apa nggak?”
“Penasaran apa Bu?”
tanyaku.
“nggak nggak jadi, ech besok kan libur, Anakku biasannya pagi dinjemput pak Faiz. Kalo gak keberatan jam 10 kesininya antar aku kePasar soalnya kebutuhan sembako Mau habis”

“Siap Bu Bos”
jawabku singkat.

Lanjut.
pagi Harinya tepat jam yang di janjikan aku meluncur kerumah Bu Ajeng. Tampak sepi tidak seperti biasannya yang banyak orang berlalu lalang di depan jalan. Sampai disana aku langsung duduk dinteras Rumah Bu Ajeng.

“Hey kok disitu, masuk lah….. Aku habis mandi soalnya”
“Oh iya Bu…..”


Aku masuk. dan ternyata beliau hanya mengenakan Handuk terpampang jelas tali BH nya yang membuat aku onfire dan salah tingkah. Bu Ajeng tampak santai lalu duduk di kursi sudut.

“Mau Ganti baju masih bedakan tadi…..”
“Oh iya……….”
, Sambil mataku terfokus keArah dadanya.

Tanpa Bicara Bu Ajeng berdiri dan masuk kearah belakang sesaat kemudian dia kembali dan berkata.

“Sssst….. sini” sambil mengedipkan mata

dan dia masih belum mengenakan Baju. Aku berdiri dan mengikutinya berjalan sangat pelan penuh keraguan. aku mengikutinya masuk kedalam kamarnya.

“Kamu duduk sini aku kunci pintu depan”
“Iya”
suaraku bergetar.

sesaat kemudian. Bu ajeng kembali dan menuju cerminnya sambil menyisir Rambut.

“Gimana menurutmu aku masih Ok gak”

“eeeeeeeeee Masih Bu”

“Kok Ragu?”
“eeeee anu Bu saya Suka, dan sudah tegang sekali Bu ……”
jawabku asal….

“Oh itu…….. Sini…….berdiri Buka semua…. Aku Pingin Lihat.”

Bu Ajeng langsung menarikku untuk berdiri membuka kaos dan celanaku , disisakan celana dalam ku.

“cccckckckckc Sampek gak Muat CD Mu, Besar sekali?”
“eeee anu Bu……”


Bu Ajeng langsung membuka Kain penutup Tubuhnya tampak lah BH dan CD sewarna …… membuat aku tambah kaku dan Tegang……

“Tolong Aku ya…. Puasin aku…… Aku pingin Ini masuk”, Sambil memegang Senjataku dari luar.

“Caranya Bu….. Gimana.? Apa itu……”
“ssstttttt caranya yang kamu ngerti aja”
“Kayak Film Bokeb Boleh Bu?”

“Boleh……….”
“Mulai ya Bu……..”


Aku langsung menarik Bu Ajeng mendekat dan memeluknya posisi berdiri…… Aku menciumi bibir serta leher sesekali aku gigit kecil-kecil Beliau hanya pasrah dan memejamkan mata….. Seolah menyetujui apa yang aku lakukan.

Aku duduk di Ranjang Bu Ajeng masih berdiri aku remas-remas…. kedua dadanya yang masih tertutup BH. Aku mengedus-endus tepat di BH nya

“Buka donk….. Aku Mimik…..”, kataku.
Bu Ajeng langsung menurunkan Tali BH kiri dan kanan. Aku mengikuti seperti film Porno yang tersimpan di dalam Otak ku.

“Oh…….ssssssettttttt oh…..hhhhhhh” sambil menempelkan kepalaku lebih dalam lagi, tanganku meremas-reman pantatnya dan menurunkan CD nya. Kuraih selakangannya yang berbulu jarang……. terasa sangat basah sekali…. “It's So Wet…”

Aku terus mengecupi putingnya dan menggosok Lubang kenikmatannya dia bergoyang dalam posisi berdiri….

“Oh….. ssssttstststs”

Entah berapa lama aku melakukan itu. Bu Ajeng melepas semua yang menempel di badannya. Da membuka CD ku yang terlihat jelas Penis yang sudah sangat tegang. Bu Ajeng berinisiatif memasukkan dalam posisi duduk berhadapan. Namun terasa masih sulit antara aku yang belum berpengalaman atau Beliau yang sangat Buru-buru. Lalu Bu Ajeng kembali posisi semula berdiri dan melihat keArah Penis tiba -tiba saja dia jongkok dan memasukkan kepala Penis kedalam mulutnya serta mengeluarkan air liurnya, Aku merasa sangat ngilu berkejut-kejut ketika mendapat perlakuan seperti itu.
“Uh……..uh…..uh…..”, Suara ku dengan nada serak.

lalu Bu ajeng mendorongku sampai tiduran aku bergeser ketengah beliau menaikiku dan mengarahkan Penisku tepat di ujung lubangnya namun sayang entah tidak tepat atau masih kurang basah sehingga sulit untuk memasukkan. Aku bangun dan menciumi bibirnya ku dorong Bu Ajeng untuk tiduran dan kubuka kakinya Lebar aku mulai menciuminya lagi dari leher turun kedada sambil memainkan ujung putingnya. Tangan kananku menggosok tepat di lubangnya.

Aku Turun dan memposisikan diri setengah jongkok di antara kakinya menggesek-nggesekkan ujung penisku perlahan lahan sampai Bu Ajeng benar benar Basah.

“Slep……………”


Aku masukkan pelan-pelan sampai seluruh batang penis tertanam sempurna didalam lubang Bu Ajeng. Beliau hanya mendesis memejamkan mata. “Oh…….sssstttttt oh…… Enak……….” suara Bu Ajeng ketika aku gerakkan keluar masuk perlahan lahan. Aku menggenjot Bu Ajeng sambil menatap wajahnya sesekali aku berbicara

“Bu lihat donk, Jangan Tutup mata ” kataku di tengah sedang sibuk penisku keluar masuk. Tingkahnya yang lucu malu malu beliau memandangku sesekali memalingkan muka serta mendesis dan mengaduh keenakan.
“Jangan dilihat gitu donk…. Malu…. uh…..aduh. . ah….ah…..” katanya sambil aku menggenjot lebih keras.

Aku mencabut penisku lalu tiduran di sampingnya. Aku sengaja diam saja, Bu Ajeng menoleh dan bangun dari baringnya. Lalu mengangkangi tubuhku dan memasukkan penisku perlahan-lahan dan blesss……
Bu Ajeng hanya menggoyangkan saja seperti mencari sendiri titik kenikmatan. Tidak sampai 2 menit dia mengejut serta mengeong seperti Kucing….
“Auh……auh…….. sssssssstttttttt ah….” sambil tergeletak di atas tubuhku. Aku sesekali mengentakkan keatas sehingga lebih menusuk kedalam.

sesaat kemudian dia mengangkan sedikit pantatnya bertumpu pada lututnya. Kiningilirankunyang bekerja menggenjot dari bawah dengan sangat cepat. Sampai berderit suara ranjang.

“krik krik krik krik” bunyi deritan ranjang.

Lama lama Bu Ajeng mengimbangi dengan menurunkan sedikit pantatnya guna menjemput kenikmatan dan
“Ah……….aku keluar lagi…. uh………………uh………..hu…..hu…..” aku terus menggenjotnya sampai terasa ujung penisku mengembang siap untuk menyemprotkan lahar panas…..
“Aku juga Bu…. ah……..” dia lalu melepaskan dari lubangnya dan di genggamnya penisku lalu di kocok dan

“Creettttt crettttt creettttttt” muncratlah lahar panas dsri ujung penisku membasahi tangan kanan Bu Ajeng yang sedang mengocok. Semua bagian tubuhku terasa sangat lemas. Hingga Aku dan Bu Ajeng tertidur.

Entah berapa lama Aku tertidur , Aku bangun dan membersihkan diri. Aku lihat Bu Ajeng sedang berada di dapur. Tanpa permisi aku kekamar mandi dan membersihkan diri. Selesai mandi aku melihat Bu Ajeng berada di teras Rumahnya

“Bu saya permisi pulang”
“Kamu langsung pulang?”
“Gak makan dulu?”


“Nggak Bu terimakasih”
“Makasih juga ya”
Sambil tersenyum kepadaku.

Keesokan harinya aku dan Bu Ajeng kembali seperti sedia kala. Dimana Aku dan Beliau hanya sebagai Tukang Ojek. Aku harus membiasakan diri untuk bersikap seperti sedia kala. Karena beliau sendiri mampu bersikap seperti itu. Mungkin Ini adalah salah satu cara agar Beliau bisa menjaga Privasi Entah kapan akan terulang kembali. 1 minggu 1 bulan atau 1 tahun aku tidak tau, Hanya harapan yang sesekali menghantuiku untuk kembali menikmati Sensai Lendir Di kala Itu



Cerita Ini ditulis ulang berdasarkan pengalaman sumber. Jika terdapat kesamaan nama, Semua hanya kebetulan belaka tanpa ada unsur kesengajaan.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wah rumah baru ni :mantap:
IJin nangkring om ya :beer:

Sambil nunggu bu ajeng lain nya :konak:
 
asyik dah muncul lanjutan nya dirumah baru
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd