Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiar Series: Anak magang ikut perjalanan dinas

EPISODE 8

Setelah membiarkan Tiar beristirahat selama kurang lebih 20 menit, Steve mendatangi Tiar yang masih terbaring lemah di kasur. “Hei, Kita mulai ya?” Tanya Steve sambil mengelus pipi Tiar. Walaupun berbaring, Tiar berusaha agar dirinya tetap dalam kondisi sadar, agar tak membuat Vino melakukan hal yang tak diinginkan oleh dirinya. Tiar hanya mengangguk sebagai jawaban. Steve membuka seluruh pakaiannya, badannya yang terawat dan berotot itu membuat Tiar terangsang, payudaranya kembali mengeluarkan cairan sedikit-sedikit. Steve duduk diatas perut Tiar, tapi tak mengenai perutnya, Steve membelai wajah Tiar mesra, Tiar merasa terbuai oleh perlakuan Steve, karena berbeda dengan perlakuan teman-temannya. Steve mulai menyusu di payudara Tiar “Mmmhhhh” Tiar mendesah nikmat, hisapan Steve tidak keras, tangan kiri Steve memainkan puting payudara Tiar yang lainnya “Maaaahhhhhhh” Kini suara desahan Tiar semakin besar. Disaat Tiar masih dirangsang, perlahan Steve memasukkan penisnya kedalam vagina Tiar “Aaahhh masukinn” Pinta Tiar, Tiar terbawa permainan Steve yang halus dan memanjakan. Steve melepas ciumannya dari payudara Tiar. Steve mengambil sebotol minyak didekatnya dan menuangkannya disekitar badan Tiar “Biar Kamu makin sexy.” Kata steve. Steve mengolesi seluruh badan depan Tiar dengan minyak itu kecuali putingnya, membuat badan Tiar terlihat lebih seksi karena terlihat bersinar.

Perlahan Steve menggerakan penisnya yang sudah beradaptasi di vagina Tiar “Mmmpphhh” Tiar masih terus mendesah karena genjotan pelan dan juga olesan dari tangan Steve. Tangan Tiar meremas kedua sisi bantal yang Ia baringi, ketiaknya yang putih tanpa bulu terlihat menggoda, Steve juga mengolesi bagian itu lumayan lama karena merupakan salah satu bagian favorit Steve.

Sambil terus menggenjot Tiar secara perlahan, olesan Steve turun ke dekat vagina Tiar “Aaaaaaahhhh” Steve memainkan tangannya di klitoris Tiar, membuat desahan Tiar semakin liar. “Kamu indah banget.” Puji Steve ke Tiar “Maaahhhkasiiihhh” Tiar berterima kasih sambil mendesah karena klitorisnya masih dimainkan oleh Steve. “Crrrttt...ccccrrrttttt....cccrrtttt” Vagina Tiar menegang, cairan putingnya merembes keluar lumayan banyak, desahan keras Tiar kembali memenuhi ruangan, Tiar orgasme yang entah sudah berapa kali Ia rasakan. Steve mencabut penisnya dari vagina Tiar, Ia menuju tasnya, Tiar ssedikit kecewa melhat Steve pergi, Tiar memejamkan mata sambil mengatur nafasnya. Steve kembali ke Tiar “Sayang, ayo nungging.” Perintah steve halus sambil membelai pipi Tiar. Tiar menurut saja. Tiar menempelkan kepalanya ke bantal, pantatnya langsung mengarah ke penis Steve yang sudah berada dibelakangnya. Steve menyibak rambut Tiar ke samping agar tak menutupi tenguk Tiar, Steve menuangi kembali minyak yang tadi ia gunakan untuk melapsisi tubuh Tiar. Punggung Tiar kini terlihat mengkilap mengundang nafsu dari para pria yang ada disitu, tapi pria-pria disitu tampak tak berani untuk mendekati Tiar yang begitu menggoda. “Kamu sexy banget cantik.” Puji Steve terus menerus sambil mencium daun telinga Tiar, Pipi Tiar nampak memerah karena pujian dari Steve “Kita mulai lagi ya?” tanya Steve, Tiar hanya mengangguk tanda setuju, Tiar siap menerima sodokan dari Steve lagi. “AAAAARRRGGHHHHHH” Tiar menegrang kesakitan saat Steve menusukkan penisnya kedalam vagina Tiar dengan sekali hentak “Itu apa?” tanya Tiar sambil menitihkan air mata. “Hahahahaha.” Steve tertawa, Teman-temannya yang lain sudah menduga akan terjadi hal seperti ini.

Steve yang sudah lama kenal dengan Vino, sejak SMP mereka bersahabat dan sudah mengetahui fetish dari sahabatnya yaitu hardcore dan sex toys, maka dari itu setiap melakukan sex, Steve selalu membawa mainan dan melakukannya dengan cara yang kasar. Selain itu Steve tidak ingin kesenangannya terganggu saat sex, bahkan pernah suatu waktu, Steve yang sedang melakukan penyiksaan dengan lawan jenisnya diganggu oleh Gon, Steve memukulnya, maka dari itu para sahabatanya tak pernah berani lagi menganggu Steve setiap kali berhubungan badan.

“Ini kondom doang kok cantik.” Kata Steve halus sambil merabai payudara Tiar, Tiar masih sibuk dengan rasa sakit di vaginanya “Tapi kondom duri HAHAHAHAHAHAHA!” teriak Steve “Aaaawwww.....aaaahhhh.....ssssaaaaaakkkk....aaaaaaaahhhhh” Tiar berteriak kesakitan sekaligus mendesah saat Steve dengan sangat cepat menggenjot penisnya dengan tempo yang lumayan cepat. Kondom duri itu terus menggesek vagina Tiar. “Sssshhhh enak banggeettt” ujar Steve, Teman-teman yang lain hanya menikmati permainan Steve “Oookkhhhh” Tiar di cekik dengan satu tangan oleh Steve dari belakang “Ayo orgasme buruan, atau Gue matiin Lu?” Ancam Steve. “Okkkhhh...sakkiittt.” Suara Tiar sedikit tertahan “Makanya cepetan keluarr!” ancam Steve sambil menampar pantat Tiar “Sakkiiitt!” Teriak Tiar. Steve kesal, Ia mencekik Tiar dengan kedua tangannya “AYOOOOO!” Teriak Steve sambil terus menggenjot Tiar, Tiar berusaha melepaskan dirinya namun tak berhasil. “Udah ikutin aja maunya, kalo Lu gamau mati.” Ujar Ojan santai. Tiar sedikit bingung, akhirnya Ia memutuskan fokus untuk Ia bisa mencapai orgasme “EEEKKKKHHHHHHH” Desis Tiar, akhirnya mencapai orgasme. Steve melepas cekikannya lalu mengelus pantat Tiar “Bagus...bagus.” Puji Steve. Tiar dengan paksa melepas penis Steve lalu berbalik ke arahnya dengan tatapan marah “Lu brengsek!” kata Tiar “Cuuihh.” Tiar meludahi wajah Steve, Steve sedikit terkejut, Ia menoel ludah Tiar lalu menjilatnya, Steve tersenyum sinis “PLAAAAAKKK” sebuah tamparan keras mengenai pipi kiri Tiar dan membuatnya jatuh ke samping kasur “LONTE BRENGSEEKKK!” Teriak Steve, Ia menjambak rambut Tiar dan menyeretnya ke kamar mandi “Toolloonngg!” teriak Tiar namun, tak ada yang menolongnya. Pria-pria disitu mengikuti Steve dan Tiar yang sudah di kamar mandi dan memperhatikan apa yang akan dilakukan Steve selanjutnya. Steve memasukkan wajah Tiar kedalam closet lalu memflushnya “Byuur Gluukk...glluukkk” Tiar tak bisa bernafas, tiba-tiba banyak air menerpa wajahnya. Steve mengangkat wajah Tiar yang masih ngos-ngosan mencari udara “Masih mau nantang Gue?!” hardik Steve, Tiar tak menggubrisnya “Lonte anjing!” Steve memasukkan kembali wajah Tiar kedalam kloset dan memflushnya lagi “Glluukk..gglluukk” saat air flush sudah habis, Tiar masih melihat lubang kloset dan “Byyuuuurrr” Lagi-lagi Steve mem flushnya, selama kurang lebih 3x lagi. Steve mengangkat wajah Tiar “Gimana?” Tanya Steve “amp....uuunn” Jawab Tiar yang sebagian rambutnya basah dan benar-benar hampir kehabisan nafas. Steve kembali menyeret Tiar ke kamar, Vino dan lainnya membuka jalan “Ampuunnn sakiiitttt!” Pinta Tiar yang rambutnya dijambak Steve. “Baring.” Kata Steve. Tiar merangkak menuju tempat tidur yang dari tadi menjadi saksi bisu bagaimana dirinya diperkosa. Tiar sudah dalam posisi siap menerima hujaman penis Steve yang dilapisi kondom duri itu.

Steve menyuruh Tiar untuk mengangkat tangannya keatas agar ketiaknya kelihatan, Lalu Steve mengangkat kedua kaki Tiar keatas pundaknya dan hendak menancapkan penisnya kedalam vagina Tiar. “Blleesss AKKKKHHHHHHHH” ternyata Steve menancapkan dildo berukuran sedang ke lubang anus Tiar dan mengaktifkannya, membuat dildo itu bergetar dan maju mundur di lubang anus Tiar “Aaahhh!” desah Tiar nikmat “Bleess...AAAAKKKKHHHHHHHH” Kali ini penis Steve kembali masuk dengan sekali hentak, membuat Tiar meringis kesakitan dan mencapai orgasmenya “Hahahaha, enak ya keluar mulu?” Tanya Steve sambil menekan kedua pipi Tiar. Wajah tiar semakin merah. Steve melepas cengkramannya lalu meremas-remas payudara Tiar “Aahhhh....Uaaaaahhh...dddaaaaahhhh” teriak Tiar kesakitan, air dari putingnya terus menerus keluar, puting Tiar juga beberapa kali dicuit dan di plintir. “AAAAAAKKKHHHH” Tiar mencapai orgasmenya “Salepnya Steve mantep juga, dah hampir 4 jam Kita main, ngecrot mulu tuh lonte.” Kata Gon “Salepnya impor, mahal pula.” Jawab Ojan, Gon hanya mengangguk.

“Gue lanjutin lagi ya?” Tanya Steve sambil menepuk-nepuk wajah Tiar yang sudah memerah “Aaahhh sedeeeppp enakkkk bangeettttt!” ceracau Steve yang langsung menggenjoti Tiar setelah membiarkan Tiar menikmati orgasmenya yang entah sudah berapa kali Ia capai dari awal.

15 menit sudah Steve menggenjot Tiar dengan tempo cepat, sudah 3x Tiar mengalami orgasme, Ketika hampir pingsan, Steve manampar pipi Tiar dan membuat Tiar kembali sadar, air mata Tiar juga ikut mengalir karena sakit dan ngilu di vagina dan anusnya karena dijejal penis dengan kondom duri dan juga kebanyakan orgasme “Hiikss...ud..aaaahhh...hiikkkss” Tiar menangis karena sudah tak kuat namun tak digubris oleh Steve yang masih terus asik dengan permainannya.

“Nungging buruan!” Perintah Steve, Tiar berusaha sekuat tenaga memutar tubuhnya tanpa melepaskan penis Steve “AAAHHHH” Desah Tiar pendek, lagi-lagi orgasme, gesekan kondom duri itu pada vaginanya membuat Tiar kembali mengalami orgasmeny apa;agi adanya dildo di lubang anusnya. “HAHAHAHAHAHA, muter doang nyampe.” Ejek Steve. Kini Tiar sudah dalam posisi nungging, kepalanya menghadap samping kiri agar Ia bisa bernafas dan tak melihat Vino dan lainnya, kepalanya menempel di bantal karena tangannya sudah tak kuat menopang. Steve langsung menghujamkan penisnya lagi didalam vagina Tiar “Sssshhhh......aaaaaahhh.....sssssshhhhh” Steve terus berdesis menikmati kondom itu memenuhi vagina Tiar. “Aaaaahhhh.......hhhmmmmppphhhh” Tiar mengigit bantal untuk menahan desahannya apalagi ditambah adanya dildo yang bergetar di lubang anusnya, membuat Tiar semakin blingsatan “Aaaaahhhh.....uuuuaaaaahhhhh....Maaauuu..laagiiiii” Tiar merasa akan mencapai klimaksnya lagi “Barengin, kalo Lu keluar dulu..aaann... Gue ha..jjaaar...lluu” Kata Steve terbata-bata. Steve menarik kedua tangan Tiar yang dari tadi mencengkram bantal, kini muka Tiar terangkat, payudaranya yang terus mengeluarkan cairan ter ekspos jelas. Tiar merasa sodokan Steve semakin dalam karena kedua tangannya ditarik. “Guee...dikitt..laagiiii!” teriak Steve, sambil menambah tempo genjotannya. “AAAAAAAHHHHHHHHHHHH” Desah mereka berdua, mereka berdua mencapai orgasme berbarengan.

Sembari menunggu penisnya mengecil, Steve belum melepaskan dildo di anus Tiar, tapi Ia sudah melepas genggaman tangannya dari tangan Tiar, Tiar langsung ambruk walau pantatnya masih nungging, wajahnya tertutupi rambutnya, nafasnya masih ngos-ngosan, dan payudaranya masih mengeluarkan cairan, walau sudah tak sebanyak sebelumnya. Penis Steve yang perlahan mengecil, membuat cairan dari vagina Tiar secara perlahan juga merembes keluar melewati vagina dan juga pahanya “Sllrrrppp” Tiba-tiba Steve menyedot seluuh cairan cinta milik Tiar “Aaah” desah Tiar kecil saat lidah Steve bergeriliya di vaginanya “AAAHH” baru saja dijilati, Tiar kembali mengalami orgasme, kali ini kesadarannya benar-benar sudah hilang, Ia tak peduli lagi, Ia hanya ingin memejamkan matanya dan beristirahat.

“Lonte Lu pingsan No.” Kata Steve sambil mengikat kondomnya lalu membuangnya ke tempat sampah “Lu syer aja videonya Dia No.” Kata Gon semengat. “Kalem Bro, malam masih panjang, kita juga ada tamu terhormat nanti.” Kata Vino. Kawan-kawannya nampak bingung “Udahlah, Kita minum aja dulu, biar mantep.” Lanjut Vino, Ia bangun dari duduknya, lalu mengarah ke Tiar. Vino meluruskan badan Tiar lalu membalikkannya, nampak badannya yang basah campuran minyak milik Steve dan juga cairan payudaranya “Sayang banget Gue harus putus sama Lu.” Kata Vino lirih sambil merapikan rambut Tiar. Tiar tertidur sangat pulas.


Episode 9...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd