Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiar Series: Anak magang ikut perjalanan dinas

Wah ayo update Hu...
Tiar nya di bdsm in Hu..., di hardcore khan dah suka..., bdsm kemgknan suka jg...
 
Episode 10

Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi ketika Vino dan kawan-kawannya sudah puas menyemprotkan seluruh isi sperma mereka pada lubang dan juga tubuh Tiar. Tubuh Tiar banyak ditempeli oleh sperma dan juga sudah sangat letih, terlihat cupangan di payudara, ketiak, leher, dan bahkan pahanya. Mereka sudah puas mengeksekusi tubuh Tiar untuk terakhir kalinya. Semua pria kamar 7020 itu sangat lelah namun nampak puas. “Kita langsung cabut atau istirahat dulu?” Tanya Gon yang paling banyak dan kuat menyetubuhi Tiar. “Langsung cabut aja.” Jawab Vino “Ya udah, ayo packing.” Jawab Rio, Mereka bergantian ke kamar mandi untuk membersihkan penis dan juga badan Mereka yang bau karena keringat persetubuhan tadi.

Setelah beres, mereka mengenakan pakaian mereka masing. Sementara Tiar masih dalam kondisi terikat, pegal, dan kelelahan. “To...lonngg....ha...uuss” Pinta Tiar putus-putus karena kelelahan dan kehausan. Steve mengambil botol air mineral untuk Tiar tanpa melepas ikatannya “Nih minum.” Steve menyodorkan sebotol air mineral yang sudah Ia tamabahkan dengan sedotan yang bisa ditekuk untuk memudahkan Tiar minum. “Gleekk...gleekkk...gleeekkk” Dengan cepat isi air dari botol itu diminum oleh Tiar. “Haus banget kayaknya.” Kata Steve yang langsung membuang asal botol kosong itu.

“No, kasih aja HP Lu ke Dia, Biar Dia hapus sendiri semua file sex kalian berdua” Ujar Steve “Gue bakal kasih sekalian sama HP nya Steve.” Ujar Vino “Nih HP, isinya khusus foto dan video bugil dan juga sex kita. Lu ambil aja HP nya, dan Gue jamin Kita ga punya back up nya.” Kata Vino yang menaruh HP nya di samping Tiar. Tiar melirik HP itu, HP itu memang khusus untuk merekam adegan ranjang mereka dan juga foto-foto mereka, Tiar ingat setiap Vino ingin merekam adegan sex mereka, ia selalu menggunakan HP itu agar tidak terganggu pemberitahuan , telepon dan chat. “Steve, Lu gamau kasih hadiah perpisahan ke Tiar?” tanya Vino sambil tersenyum jahat, mengerti maksud dari sahabatnya, Steve mengambil kembali suntikan, dildo, ball gig yang tergabung dengan penjepit dari besi dan salepnya yang berada di tas. Tiar yang menyadari itu menjadi panik “Kalian mau ngapain? Tugas Gue udah kelar kan?” Tiar bertanya dengan nada takut. “Tapi tadi Lu pingsan kan? Gue dan anak-anak setuju buat gak nyebarin video Lu ke situs bokep, tapi Lu bakal Kita kasih hukuman.” Jawab Steve, Tiar memberontak untuk menghindari suntikan Steve. Rio, Ojan dan Gon menahan tubuh Tiar agar tak banyak bergerak “TOLOOOONGGGGG!” Teriak Tiar. “Cusss” Cairan dari suntikan itu mulai masuk kembali ke payudara Tiar. Sama seperti sebelumnya, belum ada reaksi langsung tubuh Tiar saat menerima efek obat itu. Setelah di suntik, kedua kaki Tiar diangkat dan dilebarkan, kini badan Tiar membentuk huruf “V” kakinya diikat di ujung tempat tidur “Kalian ngapain? TOLOOONNNNGGGG” Tiar mulai menangis. Vaginanya diolesi salep oleh Steve yang membuat vagina Tiar menjadi hangat dan gatal seperti tadi. “Biar ga berisik.” Steve mengikat kepala Tiar dengan ball gig, sehingga mulutnya tersumpal. “HHMMMMPPHHH......HHHMMMPPHHH” Tiar berusaha berteriak namun usahanya gagal. Setelah itu Steve menjepitkan kedua jepitan yang terhubung ke ikatan ball gig itu dan menjepit kedua puting payudara Tiar yang sudah mulai bereaksi akibat suntikan tadi. “Nah beres.” Ujar Steve sambil membawa kembali dildonya. “Steve dildonya ga lu masukin ke memeknya?” Tanya Rio “Hhhmmm, Kalian mau Dia sengsara gara-gara sange atau gara-gara klimaks mulu?” Tanya Steve, mereka kemudian berpikir dan berunding, seperti apa hadiah yang cocok untuk Tiar. Sementara mereka berunding, Tiar mulai merasakan gatal yang sangat di vaginanya, Ia ingin vaginanya dimasuki penis, Ia ingin nafsunya tuntas.

Setelah 5 menit mereka berunding mereka sudah memutuskan hasilnya “Ok, karena Lu spesial dan jual mahal mulu sama kita, kita bakal biarin lu sange, sampe ada orang yang nolongin Lu muasin memek Lu. Entah itu orang kamar sebelah, staff hotel, OB, Lu liat dan rasain sendiri saja siapa yang bakal muasin memek Lu.” Ujar Vino. “Ok deh, bye cantik.” Pamit Rio yang berjalan keluar, diikuti Ojan, Steve, dan Gon. Vino tidak langsung keluar, Ia menghampiri Tiar yang sudah blingsatan menahan rasa gatal di vaginanya. “Makasih buat selama ini.” Vino mencium kening Tiar yang mulai berkeringat. “Bye.” Pamit Vino. Ia meninggalakn Tiar dalam keadaan penuh nafsu “HHHMMMMPPPPHHHHHH!” Teriak Tiar yang tertahan ball gig. Walau dalam keadaan penuh nafsu namun, Tiar tak berhnti berusaha melepaskan tubuhnya dari ikatan tali itu.



Sementara Itu di kamar 7001,

“HOOOAAAAAAAAAHHHHHHH” Putra baru saja terbangun dari tidurnya. Ia melihat HP nya yang sudah ter-cas penuh di meja samping kasurnya. Belum ada notif atau kabar dari Tiar “Mereka pada party kali ya?” Pikir Putra dalam hati. “Gue samperin saja kali ya?” Putra berbicara sendiri “Tapi Gue mandi dulu deh. Siapa tahu pada belum balik.” Putra semangat dan menuju kamar mandi untuk mandi. Tak sampai 5 menit Putra sudah keluar dari kamar mandi dalam keadaan tubuh telanjang, pakaian yang Ia kenakan saat hendak mandi sudah dalam genggamannya. Ia memilih untuk mengganti pakaiannya dengan yang baru tapi sama yaitu kaos, celana sedikit diatas dengkul. Ia menyemprotkan minyak wangi di tenguk, nadi, dan lipatan siku nya. Ia juga memakai kupluk, karena Ia malas mengurus rambutnya “Mantap sudah wangi, HP, vape, liquid, kartu. AMAN.” Putra sempat men-cek barang yang akan Ia bawa untuk bertemu Tiar dan kawan-kawannya. Putra berjalan santai ke kamar Tiar dengan sandal hotel, dari kejauhan, Ia melihat pintu kamar Tiar tidak tertutup rapat “Lah ini cewek-cewek bisa-bisanya pintu ga ditutup.” Kata Putra heran. Saat sudah sampai didepan pintu, Putra sempat mengetuk namun tak ada jawaban “Ti.....” Putra menunggu respon “Ti...Lu masih tidur?” Putra mencoba memanggil Tiar lagi. “Hmmmpphhh” terdengar suara wanita, Putra penasaran, Ia meminta izin untuk masuk “Ti, Gue masuk ya.” Izin Putra, Putra mendorong pintu itu lalu menutup rapat, suara desahan wanita itu semakin terdengar jelas oleh Putra, Ia jalan mengendap-endap berjalan di lorong pendek yang kirinya terdapat kamar mandi, dan kanannya ada lemari dan spot untuk menyeduh teh atau kopi. Sampai diujung lorong, Putra mengintip sedikit dan Ia sangat kaget dengan apa yang Dia lihat. Tiar yang sedang telanjang dan tubuhnya di ikat seperti huruf “V” mulutnya di sumpal sesuatu dan kedua putingnya di jepit “TIIAARRRR!” Putra reflek teriak dan berlari kearah Tiar. Putra yang sedikit panik, bingung apa yang harus Ia lepas dulu “Eeehh Gue mulai darimana ya?” Putra bingung “Oh ya!” Putra melepaskan tali yang mengikat kedua kaki Tiar terlebih dahulu lalu menurunkan kedua kaki Tiar secar perlahan, lalu melepas jepitan di kedua puting Tiar, melepas ikatan kedua tanagnnya lalu melepas ball gig di mulutnya “Ti, Lu gpp kan? gimana ceritanya kayak gini?” tanya Putra, Tiar tak langsung menjawab pertanyaan Putra, Ia terlihat sedikit shock. Putra mengelusi punggung Tiar yang masih tidak tertutupi sehelai benang pun. Tiba-tiba Tiar langsung memeluk Putra dan menangis “Ti?” panggil Putra. “Tra, please fuck me.” Kata Tiar lirih, Putra terkejut, lalu Tiar mencium bibir Putra dengan penuh nafsu “Mmmpppph” Ciuman mereka terdengar. Putra yang terkaget tidak langsung membalas ciuman bibir Tiar, Ia bingung dengan perlakuan Tiar. Putra dengan paksa melepas ciuman Tiar “Ti, Lu kenapa sih?” Tanya Putra sambil menahan kedua pundak Tiar. “Please Tra fuck me pleasee.” Pinta Tiar “Iya, Lu kenapa?” Tanya Putra. Putra baru menyadari ada yang aneh di Tiar, wajahnya merah, dan putingnya mengeluarkan cairan. “Ti? Lu kenapa?” tanya Putra, wajahnya nampak sangat cemas. Tiar yang masih dikuasi nafsu sedikit kaget dengan wajah Putra yang panik.. “Jawab Ti!” Putra semakin keras memegang pundak Tiar dan nadanya meninggi. “Semalem Gue di perkosa Vino sama teman-temennya.” Jawab Tiar lirih, wajah Putra berubah cemas. “Vagina Gue diolesin salep perangsang terus dada Gue di suntik yang bikin dada Gue ngeluarin cairan kayak susu. Terus Gue di iket kayak tadi supaya Gue kesiksa, Gue ditinggal dalam keadaan sange Tra. Please fuck me!” Pinta Tiar. “Ok.” Jawab Putra singkat, Ia melepas seluruh pakaiannya dan menampakkan penisnya yang belum tegang walaupun Ia sudah melihat Tiar dalam keadaan telanjang dan nafsu berat. “Tegangin dulu Ti punya Gue Ti.” Kata Putra yang sudah berdiri didepan tempat tidur. Tiar merangkak menuju Putra, Ia langsung melahap penis Putra dalam mulutnya, kedua tangan Tiar meremas kedua payudarnya. Putra yang melihat Tiar sangat bernafsu sambil meremas kedua payudaranya, juga ikut meremas kedua payudara Tiar, Tiar melepas tangannya dan fokus memainkan penis Putra. “Sssssshhh Tiiiiiiii” Putra mengadahkan kepalanya menerima sepongan dari Tiar. “Ti, udah Ti, Gue langsung masukin ke memek Lu.” Kata Putra. Tiar langsung melepas spongannya, Putra tersenyum, Ia membaringkan Tiar dalam posisi telentang. Putra melebarkan kedua kaki Tiar lalu memposisikan penisnya didepan vagina Tiar yang sudah sangat becek. “Gue mauskin ya?” Putra meminta izin “Iya,masukin sekarang.” Kata Tiar. Dengan sekali hentak, Putra memasukkan penisnya kedalam vagina Tiar. “AAAAHHHHHHHHHHHHHH” Desah Tiar panjang, Ia langsung mencapai orgasmenya “Ti, Lu nyampe?” Tanya Putra keheranan, Ia baru saja memasukkan penisnya, belum menggenjotnya. “Enak Traaa.” Desah Tiar. Setelah selesai menikmati orgasme pertamanya, Putra langsung menggenjot Tiar dengan tempo pelan. “Ssssshhhhhhh cepetan Traaa.” Pinta Tiar “Hey, enjoy the game.” Kata Putra sok bahasa Inggris “Hahaha, luuccuuuuuaaahhhhhh” Tiar masih terus mendesah menikmati vaginanya di jejal penis Putra.

Putra penasaran dengan rasa cairan yang keluar dari puting Tiar. Putra langsung menyusu, Ia menyedot cairan itu, membuat desahan Tiar semakin keras “AAAAHHHHH.......TRAAAAAAAAAAAAA.........ENAAAKKKKKK!” Putra menaikkan tempo genjotannya sambil tetap menyusu di payudara Tiar. “AAAAAAAHHHHHHHHHH!!!” Tiar kembali mencapai orgasmenya. Tubuh Tiar melengkung tegang, cairan daru putingnya semakin deras keluarnya. “Haaahh....hhhaaaahhh...haaaahhh.” Tiar ngos-ngosan. “gimana? Puas?” Tanya Putra yang sudah melepaskan mulutnya dari puting Tiar lalu membelai pipi Tiar yang dihalangi rambutnya “Lebih lega, tapi gue masih pengen lagi.” Tiar menjawab dengan muka manja dan sexy. Putra tersenyum dan mencubit gemas pipi Tiar yang sedikit di kembungkan lalu kembali menggenjot Tiar dengan tempo sedang seperti sebelumnya.

Bersetubuh selama hampir 45 menit membuat Putra sudah tak tahan lagi mengeluarkan spermanya, tapi Tiar yang sudah berkali-kali orgasme nampak belum bisa meghilangkan rasa gatal di vaginanya. “Haahh...hhaaah..hhaaahhh..hhhaaaah, Tiar masih belum puas juga, lah Gue? udah diujung tanduk ini daritadi.” Batin Putra. Sembari menggenjot Tiar dengan tempo pelan, Putra berpikir bagaimana caranya agar Tiar bisa dengan cepat menghilangkan gatal pada vaginanya.

Sebersit ide muncul dalam kepala Putra, sekarang Ia memberhentikan genjotannya di vagina Tiar yang sedang menungging “Kenapa berhenti Tra?” tanya Tiar yang masih diliputi nafsu besar. “Gue jilatin memek Lu dulu ya?” tawar Putra “Kenapa?” Tanya Tiar kecewa “Gue jilatin memek Lu di jendela.” Jawab Putra. Tiar menyetujuinya “Gue nungging?” Tanya Tiar “Oh, Ga usah, Lu senderan saja.” Jawab Putra. Tiar bersender pada kaca yang cukup tebal itu dan Putra menjilati vagina Tiar yang sudah sangat becek itu “Sllrrpp...sslllrrppp..cpakkkk...sllrrupppp.” Bunyi dari vagina Tiar yang sangat basah itu dijilati oleh Putra. Putra juga sesekali menghirup aroma vagina Tiar yang wanginya sangat wanita sekali, juga menghembuskan nafasnya membuat vagina Tiar semakin gatal “AAAAAAHHHHHHH” Tiar mencapai orgasmenya yang entah ke berapa di pagi ini. “Slluuurrrpppp” Putra menyedot semua cairan cinta Tiar yang keluar dari vaginanya “Mmmmhhh gurih Ti” Putra bangun dan mencium bibir Tiar “Tra, maaf, masih gatel banget.” Tiar merasa tak enak pada Putra, Putra hanya tersenyum kemudian kembali mencium bibir Tiar. Tangan Putra meremasi payudara Tiar yang masih saja mengeluarkan cairan dan tangan satunya mengocok vagina Tiar dengan sangat cepat “Hhhmmpphhh...hhhmmmpphhhh” Desahan Tiar tertahan karena mulutnya masih dicium Putra, sesekali lidah mereka saling membelit tak mau lepas. “Puaahhhh...kurang Tra..” Tiar melepas ciumannya, Putra yang mengerti maksud Tiar langsung memasukkan 2 jarinya lagi untuk mengocok vagina Tiar “AAHHHHH” Desah Tiar dan Putra langsung kembali mencium Tiar dan mengocok vagina Tiar dengan sangat cepat.

“MMMPPPPHHHHUUUAAAHHHHH” Tiar kembali mencapai puncaknya dan melepas ciumannya agar bisa mendesah puas. “Hahh...haaahh...haaahhh” Tiar ngos-ngosan, dadanya naik turun mengikuti nafasnya namun, nafsunya masih tinggi. “Beb, I want your dick.” Pinta Tiar yang hendak meremas penis Putra yang mulai mengecil, Putra menepis tangan Tiar. Tiar kebingungan “Lu mau sensasi baru ga?” Tanya Putra didekat kuping Tiar, Tiar mengangguk. “Lu balik deh.” Perintah Putra, Tiar berbalik, Putra membuka laci meja dan menemukan penutup mata disitu “Ti, pakai ini.” Putra memberikan penutup mata tadi ke Tiar, Tiar langsung mengenakannya dan kembali berbalik badan. Putra langsung memeluk Tiar dari belakang, Ia mulai meremas kedua payudara Tiar dan kembali memasukkan kini 3 jarinya ke vagina Tiar dan mengocoknya. “Aaahhh..Traaaa...lebiiihh kencenngggg!” Tiar meminta Putra untuk menaikkan tempo kocokannya di vagina. Putra menaruh dagunya di pundak Tiar dan berkata “Ti, Lu bayangin deh, dibawah ada 1 keluarga lagi berenang, terus nanti si Bapaknya lagi ngeliatan Lu yang lagi telanjang sambil merem melek.” Kata Putra “Aaaahhh...Paaaakkkk” Tiar mulai membayangkan

“Terus nanti mulai ada tonjolan di kolor si Bapak “

“AAAHHHH.....kontol Bapak gede.”

“Makin keliatan itu tonjolan, terus si Bapak mulai gelisah, ada cewe muda cantik lagi merem melek keenakan memeknya dikocokin sama temennya “AAAAHHHHH.....PAKKKK MAU NGEWEIN AKU GA?” Tiar berteriak.

“Terus Bapaknya bilang ada urusan sama keluarganya, Dia pergi tanya ke salah satu staff “Itu kamar nomor berapa?” Kata Si Bapak yang penasaran soalnya ada Lu yang lagi telanajng Ti.” Tiar mengarahkan tangannya ke kepala Putra. “TRAAAAAAHHHHHHH” Tiar mencapai orgasmenya lagi, walaupun sedang menerima gelombang orgasme, Putra tetap melanjutkan cerita fantasinya itu “Lu bayangin Ti, yang bersihin kolam penasaran sama yang si bapak liat, terus si bapak ngasih tahu kalo ada cewe lagi telanjang merem melek.” Putra melanjutkan sambil tetap mengocok vaginanya.

“Aaaaaaahhhhhhhh, gangbang Aku Mas, Pak!” teriak Tiar

“Terus mereka berdua naik, terus buka pintu kamar ini, dan....” Putra menggantungkan kalimatnya dan mengocok vagina Tiar dengan sangat kencang “Lu bayangin deh apa yang bakal terjadi kalo mereka sudah didepan pintu dan ngeliat lu lagi di kocok memeknya?” Tanya Putra.

“Aaaahh...aaahhhkk....Guuueeehhh...bakall..di...aaahhh..***nnngghh...bannngggg....ssaaammaa....OB...sama....Omhh..oommhh..buncit.....aaahhh” Tiar menjawab pertanyaan Putra.

“Terus Mereka rekam pas lagi ngentotin Lu, si OB itu ngeshare ke teman-temennya.” Putra melanjutkan

“Guee..EEEEEHHHHHHHHHHHHHHHHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHH” Tiar mencapai orgasmenya, bahkan kali ini squirt, cairannya sampai membasahi karpet yang mereka pijak. Tiar kelelahan.

“Lu bakal diapain?” tanya Putra “Gue bakal di gangbang satu hotel.” Jawab Tiar ngos-ngosan. “Enak?” tanya Putra “Enak Tra, seru.” Jawab Tiar. Putra lalu melepas penutup matanya Tiar, mata Tiar masih terpejam karena kelelahan. “Udah cape?” tanya Putra lagi. “Cape Tra, tapi memek gue masih gatel.” Jawab Tiar, lalu mencium bibir Putra, mereka berdua berciuman didepan kaca kamar yang memperlihatkan suasana kolam renang di hotel tersebut yang memang nampak cukup ramai. Putra melepas ciumannya lalu tersenyum, Tiar pun juga tersenyum melihat wajah Pria yang jaraknya kurang dari 3cm didepannya. “Lu binal ya Ti?” Tanya Putra, Tiar nampak berpikir “Iya Tra, Gue binal banget, Gue ingin jadi lonte lu., Gue seneng ngewe sama Lu.” Jawab Tiar yang masih dikuasai nafsu, Putra masih mempermainkan kedua payudara Tiar. Putra nampak kaget dengan jawaban Tiar tapi Ia kembali tersenyum “Bentar ya.” Kata Putra, Ia mengambil HP nya di saku celananya lalu menaruh di meja dekat kaca dan berjalan ke arah Tiar. Putra menempelkan dahinya di dahi Tiar “Gue pengen sama Lu Ti.” Kata Putra dan mereka kembali berciuman.

“Lu nungging lagi deh Ti, kita doggy.” Kata Putra setelah mereka berdua puas berciuman, Tiar pun menuruti perintah Putra, ia langsung menungging. Putra memposisikan penisnya agar bisa masuk ke vagina Tiar “Bleesss” penis Putra dengan mudah masuk ke vagina Tiar yang sudah amat becek itu. “Hmmmpphh Traaaa!” Tiar menggigit bibir bawahnya. Putra menarik kedua tangan Tiar ke belakang agar penisnya bisa masuk lebih dalam. Putra kembali menggenjot Tiar dengan tempo pelan, ia tahu walaupun sudah menunda klimaksnya, Ia yakin ia takkan bisa bertahan terlalu lama lagi.

“Aahhh...Tiii...memek Lu....ssshhh..enak banggeettt.” Desah Putra yang menikmati remasan vagina Tiar di penisnya. “Kontol Lu gede, enakkkkk” Tiar membalas pujian Putra. Mereka berdua saaling menggenjot, Tiar ikut aktif menggerakkan pinggulnya untuk memberikan sensasi lebih pada sex mereka. “Tii,coba lu bayangin lagi deh.” Kata Putra “Baa..yangin...aahh..appaa?” Tanya Tiar putus-putus. “Lu bayangin yang sekarang ngentotin Lu itu si Bapak-Bapak sama OB tadi? Bagaimana rasanya?” Tanya Putra sambil memegang bongkahan pantat Tiar. “Aaahh...Ahhhhh...Aaaahhh...***maauu....Guehhh.....Maunya sama Lu.” Jawab Tiar. Putra tersenyum mendengar jawaban Tiar, ia jadi semakin semangat menggenjot Tiar yang masih dilanda nafsu yang besar. “Aaaahhhhh fuck me harderrrrrrrr AAAHHHHHHHHH” Tiar kembali mencapai orgasmenya yang ke sekain kali di pagi ini. Putra mendekatkan badannya hingga menempel di punggung Tiar, kedua tangannya meremas kedua payudara Tiar sambil memilin kedua puting Tiar “Ssssshhhhh..Traaaaaa......Ennaaaakkkkk.” Kata Tiar yang menikmati perlakuan Putra, sementara cairan yang keluar dari putingnya semakin membasahi karpet mereka sedang berhubungan. “Lu cantik Ti.” Puji Putra, Ia mencium punggung Tiar “Thanks Beb.” Balas Tiar. Putra belum menggenjot Tiar lagi, Ia membiarkan teman Kampusnya itu menikmati orgasmenya yang entah sudah ke berapa kali itu. “Ti, ke kasur yuk?” ajak Putra, Tiar mengangguk, Putra melepas penisnya dari vagina Tiar, dan merembeslah cairan cinta yang dari tadi tertahan oleh penis Putra. “Banjir Ti, padahal Lu Cuma 2x nyampe kalo ga salah?” Putra keheranan melihat cairan yang merembes dari vagina Tiar “Solanya Gue nikmatin perlakuan Lu ke Gue, Gue sayang sama Lu.” Jawab Tiar yang kini sudah berhadapan dengan Putra. Mereka saling memandang dalam diam tapi saling tersenyum. “Ayo ke kasur, Kita lanjutin.” Putra menggandeng Tiar menuju kasur. Mereka bergandengan sambil senyam-senyum walaupun jarak kaca ke kasur sangat dekat.

Kini Tiar telah dibaringkan telentang Oleh Putra. Putra ikut ditarik oleh Tiar, sehingga kini kedua badan mereka saling menempel “Kenapa Ti?” tanya Putra sambil tersenyum “I Love You.” Kata Tiar dan Ia mencium bibir Putra mesra. Putra membuat badannya dalm posisi yang lebih nyaman sambil melebarkan kedua kaki Tiar dan memposisikan penisnya tepat didepan vagina Tiar dan “Bleess” kembali penis Putra memenuhi vagina Tiar yang sudah sedikit lebar itu karena banyak dijejali banyak penis besar semalaman. Putra melepas ciuman Tiar agar bisa mendengar desahan dan bisa melihat wajah cantik Tiar. “Traaaa....kont....ooolll...Luuu.....Eeennnaaakkkk!” Tiar memuji penis Putra yang dari tadi pagi mengisi vaginanya. “Memek Lu juga enaaaaakkk Tiiiii” Desah Putra yang merasa akan mencapai klimaksnya “Lu..uuu..aaaahhh....maauuu...nyampe yaaa?” Tanya Tiar putus-putus “Iya Tiii....Lu gimana?” Putra tetap menggenjot vagina Tiar “Barenggannnnn” kata Tiar yang juga akan mencapai klimaksnya. “AAAAAHHHHHHHHHH” Desah mereka bersamaan, Mereka mencapai klimaks. Putra kembali mendekatkan tubuhnya pada tubuh Tiar, berpangku pada kedua sikutnya. “Gimana? Puas?” Tanya Putra “Enak Tra, Gue puas.” Jawab Tiar, Ia mencium pipi Putra. Putra mengelus rambut Tiar yang sudah berantakan. “Rambut Lu berantakan.” Kata Putra. “Rapiin ya Beb.” Kata Tiar, Putra jadi sedikit salah tingkah tapi tetap merapikan rambut Tiar.

Episode 11...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd