Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Time Traveler Agent (Update 30 April 2022)

Bagian IX : Let's Spend The Night Together

Rey a.k.a Roberto kemudian menurunkan celana dalam yang masih dikenakan Anita.

Ternyata memek perempuan itu lumayan tembem dan berbulu pendek. Sepertinya beberapa hari lalu jembut tersebut dicukurnya.

Sambil melakukan French Kiss dengan Anita, Rey kemudian memainkan jarinya di klentit perempuan sexy tersebut.

"AAAHHHHHH... Roberto. Enak banget, jangan mainin terus ntar gue bisa keluarrrrr," ujar Anita sambil menahan nikmat.

Rey kemudian merebahkan tubuh Anita dan memintanya mengangkang. Lidah Rey segera menjliati memek Anita dan tangannya memainkan puting payudara.

Akibat ulah Rey tersebut, tubuh Anita menggelinjang nikmat.

"AAHHHH.. ROBERTO. GUE HAMPIR KELUAR INIHHHHHH.. NIKMAT BANGEETT...," ujar Anita terpekik.

Tidak lama kemudian cairan bening terlontar dari memek perempuan itu dan segera disambut Rey dengan mulutnya. Anita Squirt.

"ROBERTO.. Elo telan yah tadi squirt gue... Maaf yah..," kata Anita sambil mendesah blingsatan.

"Your squirt taste good. I love it. Give me more damn squirt, baby," ujar Rey.

Setelah itu, Rey kemudian merebahkan diri dan meminta Anita agar menaiki badannya dan mengarahkan memeknya ke mulutnya.

Dengan posisi 69 itu, Rey semakin leluasa menjilati memek hingga lubang bool Anita. Sambil blingsatan Anita kemudian menyedot kontol Rey.

"Damn. It's so big. The biggest I ever suck," ujar Anita.

"How many dick you've been fuck," ujar Rey sambil terus menjilati memek dan anus Anita.

"Gak banyak sih. Paling cuma 7 cowok. Itu juga semuanya pacar gue. Tapi ukurannya gak kaya gini. Ini sih gede banget, eh elo kan bule pantesan aja kontolnya gede," ujar Anita.

"Gak juga...... Ukuran kontolku memang lumayan besar..... Sebenarnya sih..... rata-rata menurut penelitian palling banyak punya bule sekitar 15 hingga 20 cm. Standar aja sih," ujar Rey terputus-putus lantaran sambil terus mengemuti memek Anita

Dan tiba-tiba, Srttttthh. AAHHHHHH.. Anita kembali squirt dan langsung masuk ke mulut Rey hingga meluber ke pipinya.

"Udah. Roberto.. please fuck me. GUE UDAH GAK TAHAN LAGIII," ujar Anita menjerit tertahan dengan tubuh bergetar hebat akibat orgasme kedua yang didapatkannya.

Anita kemudian bergerak ke bagian selangkangan Rey. Memposisikan kepala kontol ke memeknya dan.... jleeebbbb....

"AAHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. Gila gede bangettttttt... serasa penuh memek gueee," ujar Anita meracau.

Dengan posisi women on top itu Anita bergoyang sambil pantat dan payudaranya diremas oleh Rey.

Dengan nakal Rey sesekali menusukkan jari tengahnya pada bool Anita.

"OOOHHH... Roberto. Gue diapain ini.. Enak bangett.. jari elo nusuk bool gue yaaahhhh.... rasanya aneh tapi enaaakkk bangeetttt," kata Anita dengan suara lirih yang sengaja ditahannya agar tidak berteriak.

"Elo mau coba anal, baby"

"Gue belom pernah.... Please no, Roberto. Bisa robek bool gue bila elo entot dengan kontol elo yang jumbo ginihhhhh,"

Tiba-tiba.... AAAAAAARRRGHHHH.. GUE KELUARRRRRRRRRR....AAAAAAAAAAAHHHH

Anita berteriak lantaran tidak kuasa menahan rasa nikmat orgasme ketiga yang didapatkannya.

"Ellllhhoo bhelloom kheelluarr babyyy," ujar Anita dengan suara bergetar.

Tanpa menyahut dan melepaskan kontolnya dari memek Anita Rey mengangkat tubuh Anita, menggenjotnya sambil digendong.

AAAAHHHHHHHHHH...AAAHHHHH... AAAHHH... EMMMMMPPPHH

cuma itu suara yang keluar dari mulut sexy Anita yang langsung dicium Rey.

Rey kemudian menurunkan tubuh Anita, memintanya menungging dan menusukkan kontolnya dari belakang.

"Please jangan analin gue yaahh. Gue takut," ujar Anita dengan suara tersengal.

"Relax baby. Bila Lo tidak mau, gue juga gak memaksa," ujar Rey lembut sambil menciumi bibir Anita dari arah belakang.

Setelah memposisikan kontolnya didepan bibir memek Anita, Rey secara perlahan menggesekkan kepala kontol besarnya di bibir memek yang semakin terbuka lebar itu.

Blesssssshhh.. AAAAAAARRRGHHHH!!!! Anita kembali menjerit nikmat saat kontol Rey memasuki memeknya.. Dengan tusukan yang kadang lambat, kadang cepat Rey memompa memek Anita. Karena gedenya, kontol Rey, saat kontol itu ditarik separo, bibir memeknya sampai termonyong-monyong ketarik.

Walaupun memek tersebut sudah sangat becek, namun tetap saja tidak mampu menahan kontol Rey yang mengobok-obok memek tembemnya.

Hingga.. lagi-lagi Anita mendapatkan orgasme. Tubuhnya langsung lemas tengkurap lantaran tidak kuasa menahan nikmat orgasme keempat yang didapatkannya.

AAAAAAARRRGHHHH.... SRTTTTTHH!!!!!!

Kasur yang menjadi tempat dua manusia berlainan jenis tersebut kembali basah akibat squirt yang dialami Anita.

Lantaran sudah lemah, kali ini Anita tidak mampu berkata-kata lagi. Ia hanya bisa mengeluarkan lenguhan lirih disertai tubuh yang menggelepar kenikmatan.

Rey lalu menelentangkan tubuh Anita. Tanpa memberikan kesempatan, Rey langsung menusukkan kontolnya ke memek Anita yang semakin terbuka lebar. Sambil mencucupi dan mencupang payudara berukuran 36 D yang putingnya semakin menegang, Rey terus menggenjot memek yang mulai terasa berkedut-kedut.

Rey juga merasakan akan ada yang bakal keluar dari kontolnya.

"AAHHHHHHH. I CUMMM....," ujar Rey dengan suara keras

AAAARRRRGGHHH.

"Cum inside me baby... aahhh," sahut Anita lirih.

Ia tidak kuasa lagi berkata, kata karena saat yang bersamaan dirinya juga mendapatkan orgasme kelima.

Tubuh Anita menggelepar hebat dalam pelukan Rey yang menelungkupinya. Hampir dua menit tubuh itu menggelepar. Dengan penuh nafsu Rey menciumi mulut Anita, hingga keduanya ambruk.

Beberapa saat mereka berdua terdiam. Rey kemudian dengan lembut menyelipkan tangannya ke leher Anita dan meletakkan kepala perempuan itu ke dadanya.

"Terima kasih baby. Belum pernah gue merasakan sex yang sedahsyat ini. Tapi gue takut..." ujar Anita.

"Takut ketagihan, sedangkan Elo gak lama pasti balik pulang ke negara Lo," ujar Anita lirih.

"Yahh.. anggap aja ini pengalaman dalam hidup Elo, baby," ujar Rey sambil membelai rambut Anita .

Lantaran kecapekan usai beradu kelamin, keduanya kemudian tertidur telanjang bulat sambil berpelukan.

Hingga keesokan paginya.

Anita terbangun, melihat jam ternyata sudah pukul 09.00 pagi. Sambil mengumpulkan tenaganya, ia menggerakkan tubuh bugilnya untuk duduk di kasur.

"Here the breakfast, my queen," kata Rey sambil membawa baki berisi nasi goreng yang sengaja dimasaknya saat Anita masih tertidur

Nasi goreng dan teh hangat yang dibawanya kemudian diletakkan dimeja samping ranjang.

"Waduh kok banyak banget, elo masaknya Roberto," ujar Anita.

"Ini porsi untuk berdua. Nanti gue suapin elo," kata Rey sambil mengecup bibir Anita.

"Sebentar, gua pengen pipis dulu,"

Anita berdiri dan... "Duuuuhhh.. kayaknya memek gue lecet... kayak abis diperawanin.." ringis Anita.

Sambil sedikit terkangkang ia berjalan menuju toilet disudut kamar itu.

"Let me help," ujar Rey sambil memapah Anita yang berjalan dengan posisi agak mengangkang.

Saat pipis, Anita merasakan ngilu pada memeknya. Sambil menutup mata dan menggigit bibirnya ia mengeluarkan air seni dari memeknya.

"Maaf baby. Elo sampai sakit begini," ujar Rey.

"Oh. No Roberto, It's not your fault. Tadi malam elo sudah berikan kenikmatan luar biasa yang belum pernah gue rasa dalam hidup," kata Anita.

Usai Anita kencing, Rey kemudian menceboki memek yang terlihat rada longgar dari sebelumnya dan membopongnya kembali ketempat tidur.

Sampai disana, ia mengambil piring nasi goreng dan menyendokkan sarapan pagi itu ke mulut Anita dan dirinya sendiri.

Usai makan mereka kemudian merebahkan diri saling berpelukan. Anita kemudian menaiki tubuh Rey, berbaring telungkup diatas tubuh lelaki yang telah membuat memeknya lecet dan longgar.

"Eh elo Sebenarnya ke Indonesia apa cuma mau nonton Metallica atau gimana sih,"

"Sebenarnya gue juga sambil melengkapi penelitian untuk tugas akhir. Gue mahasiswa sosiologi," ujar Rey.

"Kalo gue boleh tanya, elo sendiri masih lajang atau gimana," ujar Rey.

"Sebenarnya usia gue yang 30 tahun ini kata orang sini sudah rada telat nikah. Tapi mau gimana lagi, gue perlu uang banyak untuk memperbaiki kehidupan. Mumpung saat ini karir lagi bagus. Apalagi adik gue sudah hampir lulus Akademi Militer saat ini," kata Anita.

"Tetapi, gue masih suka melajang. Untuk urusan sex sih gampang. Banyak cowok yang ngantre mau jadi pacar gue. Tapi ya itu gue selalu pilih-pilih. Orang yang mau jadi pacar gue, tentunya gak boleh menghalangi gobi gue yaitu gonta ganti pasangan sex,"

"Walaupun gue juga mempersilahkan cowok gue gonta ganti pasangan sex, namun rata-rata mereka gak kuat lama-lama pacaran ama gue. Cemburuan, padahal kan sebagai cowok, dia harusnya bisa manfaatkan kesempatan yang gue sudah kasih,"

Setelah beberapa saat ngobrol, kembali mereka tertidur dan terbangun pukul 14.00 WIB.

Setelah mandi berdua namun tanpa ngewe, karena memek Anita masih lecet, Rey mengeringkan tubuh Anita dan dirinya dengan handuk. Kemudian ia membantu Anita memasangkan pakaian yang dikenakannya.

Sebelum pulang, beberapa menit mereka saling berciuman, mengaitkan lidah sampai air liur kedua menetes di kiri kanan pipi masing-masing.

Sambil mengelap bibir dan pipinya dengan tisu, Anita pamit. Untunglah kali ini jalannya tidak terlalu ngangkang lagi.

"Memek elo sudah tidak sakit lagi ya. Karena jalannya sudah tidak agak mengangkang lagi," tanya Rey.

"Masih sih dikit. Tapi gak terlalu sakit kayak pagi tadi. Soalnya kalo ntar Senin besok ngantor gue jalan agak ngangkang, apa malah gak jadi heboh. Ogah banget gue, hahahaha," kata Anita sambil memasuki mobilnya yang berada digarasi samping.

"Hati-hati sayang. Drive safety," kata Rey sambil mengecup bibir Anita dari jendela samping.

"Thanks Roberto. You give me the best experience, I've had. Bye baby,"

Mobil anita mundur, kemudian membelok di jalan depan homestay dan kemudian meninggalkan tempat itu.

Usai Anita berlalu, Rey kemudian mengakses komputer chip mengubungi petingginya di WSS.

"Hallo base. Yang tugas siapa nih," ujar Rey.

"Hallo Rey sayang. Semalaman abis ngewe tadi malam yah.. Masih belum kalahkan gue kan perlawanan kalo ngentot," suara genit mesum Winda terdengar.

"Hahahahah. Tau aja Lo Win. Emang terpantau yah semua aktivitas gue,"

"Ya iya lah. masa elo lupa komputer chip dan chip monitor plus kamera di kornea mata elo Gimana seehhhhh..." ujar Winda sambil ngakak.

"Tapi gila Lo. Perempuan masa lalu elo bikin lecet memeknya. Kualat ntar. Kalo dihitung dari zaman kita, dia termasuk mbah buyut kita.. hahahahahahaha,"

"Bodo amat. Selama masih muda dan kempling, gue sikat bila ada kesempatan. Kapan lagi bisa dapat pengalaman unik gini. Oh iya,jam berapa ntar malam konsernya," tanya Rey.

"Dari data yang ada konser mulai jam 19.00 WIB di tiket sih tertulis 1 jam lebih cepat. Tapi sebelum magrib sebaiknya lo segera berangkat. Antrean panjang. Jangan lupa scan lokasi meteorit disekitar lokasi yah," perintah Winda.

"Siap. boss. gue siap-siap dulu," Rey kemudian balik ke kamar dan berganti baju. Kaos hitam bergambar cover album Kill Em All, celana jeans hitam dan sepatu Converse.

Setelah mengunci rumah ia kemudian berjalan kaki menuju stadion Lebak Bulus. Melalul peta yang terlihat dari komputer chip, ia dipandu melalui jalur tercepat yang kadang melewati gang.

Di jalan menuju stadion, terlihat banyak pemuda gondrong berjalan menuju venue. Hanya sedikit cewek yang terlihat.

"Hallo mister. You handsome," ujar beberapa gadis centil bercelana jeans dan kaos hitam yang berjalan bersama empat orang teman ceweknya.

"Thanks, kalian juga cantik-cantik," sahut Rey.

"Eh. bisa bahasa Indo yah.. untung dah, kan bahasa Inggris gue cuma taunya itu doang," ujar si cewek yang menyapa tadi dan disahut dengan tertawa cekikikan oleh beberapa rekannya.

"Kami gak ada teman cowok, temani kami yah nonton konser. Oh iya gue Dewi," ujar si centil sambil mengulurkan tangan bersalaman dengah Rey.

Kemudian empat temannya juga memperkenalkan diri. Nama mereka Cindy, Ratna, Leni dan Vika.

"Eh elo kerja disini atau gimana sih," tanya Cindy.

"Nama gue Roberto Ramos, mahasiswa sosiologi di UCLA. Kebetulan di Jakarta untuk melengkapi penelitian gue. Kebetulan Metallica konser ya nonton dong. Kalian juga mahasiswa atau udah kerja," kata Rey.

"Lumayan juga bahasa Indo elo. Walopun logatnya masih bule banget. Eh. kami ni masih SMA biar udah kelewatan usia. Sering gak naik gara-gara sering dugem dan bolos sekolah. Gue udah 19 tahun lainnya 18 tahun cuma beda bulan. Hahahaha bingung kan lo," kata Dewi yang disambut tawa rekannya.

"Nasty girls," sahut Rey.

"Yoiii.. nakalin gue dong Rob.. gue panggil elo Rob aja yah," kata Dewi

"Yups. Up to you," sahut Rey.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Lanjut dong, masa iya engga..
Ditunggu lanjutannya om :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd