Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tono dan para wanitanya... Arc 2 : Intan

updated new model on page 1 https://www.semprot.com/threads/tono-dan-para-wanitanya-arc-1-rency.1361999/
Rency -> Suane Kang Szu Geng (Malay)
Rika -> Sachi Gomes (Pinoy)
Ranum -> Yutori (Japanese)
Ruru -> Ungsumalynn Sirapatsakmetha (Thai)

cuma kurang Rasti sama Intan.
kira-kira suhu bisa bantu recomend modelnya kah dengan spec seperti di tab?
susah soalnya cari yang benar2 mirip kayak kemarin haha
 
Terakhir diubah:
Ya kek mana? fotokan memang asli jepretan hu.. Jadi jangan salahkan ada pk.. Eh ada yang kenal.. Mending wajahnya sedikit diblur.. Biar diraba2.. Eh
iya sih better gini ya.
kemarin face nya gak ane blur juga soalnya model nya ambil dari artis bigo beberapa.
kirain aman kalau artis Bigo. eh ada juga yang lapor.
biar ada bayangan juga buat para pembaca gak cuma liat body aja.

sekarang akhirnya cari yg agak agak mirip dan lintas negara. biar aman gak ada lagi yang lapor ke orang terkait.
 
Kayaknya di 01 EX 52 ini ya si Rency sama Suhu putusnya.....
Haha belum suhu, ini masih break 1 minggu doang gara gara Rency nya marah sama Tono. Tapi masih belum putus. Emang di akhir akhir sering break beberapa waktu doang.
 
Haha belum suhu, ini masih break 1 minggu doang gara gara Rency nya marah sama Tono. Tapi masih belum putus. Emang di akhir akhir sering break beberapa waktu doang.

BTW, Suhu sama si Rency masih sering kontak2an gak...????
Ya mana tau ya kan...???
 
BTW, Suhu sama si Rency masih sering kontak2an gak...????
Ya mana tau ya kan...???
Masih kontakan cuma gak sering suhu, dan cuma WA aja sekarang sudah gak pernah ketemuan. Lagian beda kota dan Rency sudah nikah lagi juga buat yg ke 2x.
 
Masih kontakan cuma gak sering suhu, dan cuma WA aja sekarang sudah gak pernah ketemuan. Lagian beda kota dan Rency sudah nikah lagi juga buat yg ke 2x.

Jadi, si Rency nikah sama siapa hu...???
Apa sama si Nico apa salah satu bapak2 itu.....????

Lumayan berliku juga ya hidupnya....
Jadi kasian gw sama kehidupan masa lalu nya si Rency....
 
Jadi, si Rency nikah sama siapa hu...???
Apa sama si Nico apa salah satu bapak2 itu.....????

Lumayan berliku juga ya hidupnya....
Jadi kasian gw sama kehidupan masa lalu nya si Rency....
Suami pertama nya Nico suhu.
Terus suami ke2 nya sekarang bukan chineese lagi.

Kalau dipikir pikir iya juga sih, sudah di buang sama ortu kandungnya istilahnya soalnya hasil anak diluar nikah juga. Terus di asuh sama paman nya yg jadi papa mama nya dan malah dimanfaatin. Terus Tono juga ****** lagi jaman dulu ikutan juga cuma nge sia sia in.
 
Suami pertama nya Nico suhu.
Terus suami ke2 nya sekarang bukan chineese lagi.

Kalau dipikir pikir iya juga sih, sudah di buang sama ortu kandungnya istilahnya soalnya hasil anak diluar nikah juga. Terus di asuh sama paman nya yg jadi papa mama nya dan malah dimanfaatin. Terus Tono juga ****** lagi jaman dulu ikutan juga cuma nge sia sia in.

Kalo gw ada disamping si Rency, mau gw dampingi dia hu, sayangnya jauh...
Jujur ya hu, gw baca ini cerita sampe gimana gitu rasanya....
Kasian iya, iba pun iya, pengen gw jadi suaminya, dan gw ngayomi dia dari lahir batin....
 
Kalo gw ada disamping si Rency, mau gw dampingi dia hu, sayangnya jauh...
Jujur ya hu, gw baca ini cerita sampe gimana gitu rasanya....
Kasian iya, iba pun iya, pengen gw jadi suaminya, dan gw ngayomi dia dari lahir batin....
Gak apa suhu. Thanks juga sudah baca. Ane sendiri sebagai Tono juga kadang ngerasa bejad banget dulu memanipulasi Rency. Sampai akhirnya kena karma di mainin sama cewe (si Ex ke 3)
 
The EX 01 - Chapter 53
Timeline : 2009 Desember akhir

--POV Rency--

Kejadian di kost saat aku awal-awal pindah kesana membuat ku tidak nyaman. Tapi aku tidak bisa pindah sesegera mungkin. Karena kalau aku pindah mungkin akan jadi pertanyaan buat keluarga ku dan bisa saja aku tidak diizinkan lagi untuk keluar dari rumah untuk belajar mandiri. Terlebih lagi gaji pertama juga belum aku terima.

Mungkin baru 3 bulan lagi setidaknya baru aman untuk pindah kost ke tempat kost ke 4 kemarin. Walau tak terlalu jauh dari tempat kost ku yang sekarang tapi setidaknya kost itu terletak di jalan utama dan lebih ramai. Aku harus bertahan 3 bulan ini dulu. Setidaknya itu waktu yang cukup wajar menurutku untuk pindah kost dengan alasan kurang nyaman dan ingin cari kost yang lebih baik.

Rasanya hampir setiap malam kalau kost ku tampak sepi pak Anto dan anaknya (mas Sapto) datang ke kamar ku. Ingin rasanya aku menolak dan tidak melayani mereka. Tapi aku malah takut terjadi hal-hal yang tidak aku inginkan di pabrik. Aku harus menjaga kredibilitas kerja ku dulu. Karena ini pengalaman kerja pertama ku. Aku tak ingin ada record buruk di pabrik. Apalagi ada skandal yang terjadi disana. Terlebih lagi kalau sampai terdengar ke om Chen.

Aku sekarang hanya bisa berharap tidak sampai hamil gara-gara mereka. Pernah aku meminta mereka untuk menggunakan kondom, tetapi tak didengarkan dan tetap saja membuang spermanya didalam. Terlebih lagi mereka tidak hanya 1 atau 2 kali saja menyemprotkan spermanya. Selama “bermain” dengan mereka berjam jam rasanya rahimku sampai penuh.

Aku hanya bisa terbebas saat kost ku sedang ramai dan weekend karena aku sempatkan untuk pulang ke rumah. Aku masih sering pulang ke rumah tiap weekend karena hari minggu masih beribadah bersama keluarga. Setidaknya 2 hari itu benar-benar hari liburku. Dan juga minggu ini karena ada libur akhir tahun dan liburan natal, sahabat-sahabatku mengajakku keluar kota 5 hari di Malang bersama Dony, Fredy, Felice, Nada, serta Gea. 5 hari cukup untuk membuatku sedikit lega bebas dari mereka (pak Anto dan mas Sapto).

Hari ini aku berangkat ke Malang, sebenarnya Felice dan Gea menyuruhku mengajak Tono. Tapi aku tak mau karena rasanya aku masih marah ke Tono. Meski demikian aku masih minta izin ke Tono untuk berangkat kesana. Dan ternyata Tono tidak mengijinkan ku. Ini membuatku makin kesal rasanya. Kalau aku tidak keluar kota, aku akan menghabiskan liburan ku dirumah. Itu berarti ada kesempatan untuk Papa kembali menjamahku. Maka aku putuskan saja untuk tetap berangkat ke Malang.

Kami membawa 2 mobil, 1 mobil Felice, 1 nya mobil Fredy. Para cewek di mobil Felice, sedangkan mobil Fredy ada Dony juga dan digunakan untuk mengangkut barang. Selama perjalanan aku cerita ke Felice, Nada, dan Gea kalau Tono tidak memperbolehkan ku ikut tapi aku tetap ikut saja. Pandangan mereka mulai berubah juga rasanya ke Tono. Mereka merasa kalau Tono sudah seperti mengekang kebebasan ku saja.

Gea : “eh aku gak nyangka ya, si Tono kok kayak gak ngebolehin kamu main ama kita.”
Felice : “yee...negatif duluan ini si Gea. kali aja ada pertimbangan lain hayo. Si Rency kan juga sudah kerja gak kayak kita yang cuma muter-muter di kampus doang.”
Gea : “ya tapi ya gak gitu juga. Ya gak sih Nad?”
Nada : “gak tau ya...yang penting Rency sekarang ikutan jalan-jalan sama kita kita sudah kan.”

Gea : “iya sih...terus Ren? Kamu sudah bilang Tono kalau ini berangkat?”
Rency : “iya. Gak enak aku kalau gak ngomong. Meski agak marah sih si Tono tadi. Tapi ya sudah kita have fun saja ya jalan-jalan. Jangan sampai nge ganggu jadi gak enak nanti suasananya gara-gara aku cerita masalah ku sama Tono ini.”
Felice : “tuh Gea… dengerin hahaha”

Sekitar 2 jam perjalanan kami akhirnya sampai di vila. Letak vila nya agak jauh sedikit dari perkotaan. Memang kita cari tempat yang nyaman buat refreshing bukan di daerah kota yang ramai. Didalam ada 5 kamar, karena kami cuma ber 6 jadi yang dipakai cuma 3 kamar saja dengan 1 kamar berisi 2 orang. Fredy sudah pasti dengan Dony, Aku dengan Felice, Gea bersama Nada.

Aku memilih sekamar dengan Felice karena ingin curhat banyak dengan dia. Aku semakin ragu akan hubungan ku dengan Tono. Apakah akan aku pertahankan atau tidak. Aku sudah mulai capek rasanya. Tono seperti tak ada minat untuk “ikut” dengan ku. Kalau aku yang “ikut” ke sisi nya, belum tentu dapat jaminan bahwa orang tuanya juga akan merestui. Ibu dari Tono kurang suka dengan ku.

Akhirnya kami menghabiskan hari-hari di Malang dengan bersenang-senang. Sampai-sampai terkadang aku lupa untuk sms atau menghubungi Tono. Walau hanya sekedar mendoakan dia di pagi hari atau cuma tanya kabar sedang apa dia disana seperti biasanya. Aku mungkin terlalu sibuk bersenang-senang. Tidak hanya ke tempat wisata saja, bahkan malam ke 3 kami sempat dugem di malang.

Aku benar-benar merasa bebas disini dan tanpa terasa malam ini kami mabuk semua. Untung saja Dony dan Fredy masih sanggup untuk membawa mobil. Kami sampai di vila sekitar jam 2 malam. Aku yang terlalu mabuk tak kuat lagi akhirnya tidak sadarkan diri di ruang tamu vila. Aku sudah tak tau apa yang terjadi setelah aku tak sadarkan diri.

Sekitar jam 6 pagi aku terbangun dan entah bagaimana aku sekarang berada di atas kasur. Perlahan-lahan kesadaran ku mulai pulih dan memang sekarang aku berada didalam kamar. Padahal semalam seingatku aku sudah pingsan di kursi ruang tamu. Aku sendirian didalam kamar tidak bersama Felice. Berarti aku tidak berada di kamar ku yang seharusnya.

Rency : “astaga… kenapa aku tidur telanjang?aduh...semalam aku kenapa ini.” aku mulai menyadari kalau sekarang aku hanya tidur tertutup selimut dan tidak memakai apa apa lagi.
Rency : “ah...ini...sperma siapa?” saat aku meraba area kewanitaanku ternyata ada bekas bekas sperma disana. Disini cuma ada Dony dan Fredy. Tidak mungkin mereka berani melakukan ini kepadaku disaat aku tidak sadarkan diri. Ditambah lagi disini ada Felice, Gea, dan Nada. Aku terduduk di kasur dan mencoba melihat sekeliling ternyata pakaianku tergeletak di atas kursi kamar.

Setelah kesadaranku pulih sepenuhnya, akhirnya aku keluar dari kamar dengan sudah mengenakan kembali pakaian ku semalam dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum di kulkas. Ternyata semalam aku tidur di kamar nomor 5 yang berada paling belakang dekat dengan dapur.

Setelah itu aku ingin kembali ke kamar ku dengan Felice. Tapi kuurungkan niatku untuk membuka kamar karena aku mendengar suara desahan dari dalam.
“aahh...aahh...Fred...aahh terus sayang...aahh...ahhh...ohhss...”
Nampaknya Felice sedang “bermain” dengan Fredy. Aku tak ingin mengganggu moment mereka berdua. Akhirnya kuputuskan untuk menunggu mereka selesai saja di depan teras. Sekarang kecurigaan ku cuma ke Dony. Apa iya dia yang mengambil kesempatan semalam. Karena kalau Fredy, dia sekarang sedang bersama Felice.

Ah sudahlah, aku tak berani bertanya ke mereka berdua. Biar kan saja sudah...


--POV Fredy--
Malam ini kita semua party gak jelas dan kayaknya Rency sedang ada masalah berat. Dia sendiri habis 3 botol bir sudah. Belum lagi wine yang kita buka ramai-ramai. Perhatian kami malam ini tertuju ke Rency. Sumpah kalau gak ada Felice sudah aku garap dari tadi ini Rency. Walau Felice juga tidak kalah menggoda sih. Cuma gak bisa bohong kalau toked Rency yang semakin menantang itu membuat ku haus juga.

Sebenarnya yang mabuk tidak hanya Rency. Semua para cewek disini juga cukup mabuk. Felice habis 1 botol bir, Gea 2 gelas wine sudah mabuk, Nada juga sama hanya sanggup beberapa gelas wine. Sedangkan aku memang menjaga agar tak terlalu mabuk hanya minum 1 botol bir saja masih kuat. Kalau Dony dia juga hanya minum wine beberapa gelas juga dan sudah mabuk.

Malam ini Rency cuma pakai tanktop krem dan hotpants jeans mini. Area payudara Rency rasanya sangat-sangat terlihat jelas. Ditambah lagi kondisinya yang sedang mabuk semakin tak terkontrol ketika Rency mulai melantai. Saat yang lainnya sudah tak sanggung dan hanya teler di sofa, Rency malah makin menggila di lantai dansa. Karena aku khawatir juga kalau ada apa-apa sma Rency dan juga gak seberapa mabok jadinya gw pantau aja dari jauh.

Baru juga sebentar Rency melantai, ada 3 orang cowok yang deketin. Ah gila juga ini. Rency juga seperti tak menolak berdansa dengan mereka. Lama lama aku liatin kayaknya mereka mulai kurang ajar. Ada yang sengaja menggesek pantat Rency. Ada juga yang mulai seperti curi-curi meraba payudara Rency dan yang 1 nya lagi mulai mencium leher Rency terus meremas payudara Rency. Herannya Rency diam saja diperlakukan demikian malah tetap asik sendiri. Sudah terlalu mabuk memang si Rency.

Tetapi lama-lama 3 orang ini mulai lebih kurang ajar. Yang di belakang sudah memeluk pinggang Rency dan yang tadinya cuma mencium leher Rency sekarang mulai mencium bibir Rency. Aku yang liat dari tadi lama-lama juga gak tahan. Akhirnya aku datengin juga Rency dan gandeng aja balik ke sofa tempat yang lain duduk dan 3 orang yang tadi cuma bengong saja.

Rency : “ish...apaan sih Fred...lagi enak-enaknya juga..***nggu aja...” Rency yang sudah mabuk protes tadi ku ganggu.
Fredy : “eh guys...ayo balik daripada entar gak bisa balik loh...keburu mabok semua ini...” akungajakin mereka balik semua.
Felice : “entar aja kali yank...lagi enak disini juga...ini belum pada habis...”
Fredy : “ah sudah sudah, udah mabok juga gitu ayo balik...”

Akhirnya mereka semua menurut dan kami balik ke Vila. Sesampainya di vila, yang lain pada sempoyongan sudah masuk ke dalam. Bahkan sampai ada yang salah kamar. Gea dan Nada masuk ke kamar ku. Felice tidak salah masuk ke kamar nya sendiri. Tapi Rency yang sudah terlalu mabuk tumbang di sofa ruang tamu.

Fredy : “eh Don...bantuin gue. Ini Rency mabok bawa masuk ke kamar gih. Gua ke mobil dulu benerin parkirnya.”
Dony : “ok Fred...”
Karena Dony juga sedang mabuk, dia memapah Rency sambil sempoyongan. Aku pergi keluar dulu benerin parkiran mobil soalnya tadi berenti pas di depan pintu vila biar gak pada susah masuknya. Setelah beres parkirin mobil aku baru sadar bisa bahaya nih jangan-jangan kalau Dony masuk ke kamar Felice. Tiba-tiba khawatir aja jangan-jangan Felice di jailin Dony yang lagi mabuk. Meski sahabat sendiri rasanya tak terlalu percaya sama Dony.

Aku pun masuk ke vila dan mengecek kamar Felice, ternyata aman Felice sudah tertidur sendiri di kamar dengan masih mengenakan pakaian lengkap yang tadi. (Tapi kalau Felice tidur sendiri, Rency kemana ya). Akhirnya coba ku buka kamar satu per satu. Kamar 1 ada gea dan nada, yang seharusnya itu kamar ku sama Dony, kamar ke 2 kamar Felice sendirian, kamar ke 3 kosong yang seharusnya itu kamar Nada dan Gea. Lalu ke kamar ke 4 juga kosong, cuma tinggal 1 kamar lagi ini. Pelan pelan ku buka dan benar saja ternyata Dony dan Rency didalam.

Yang bikin makin shock, ternyata mereka berdua malah bercumbu diatas kasur berdua. Dony sudah melepas bajunya cuma tinggal memakai celana jeans nya doang lagi nindihin si Rency. Tangannya juga sudah meremas-remas payudara Rency.
Fredy : “anjir si Dony duluan. Ketinggalan gua.” akhirnya aku putusin buat biarin mereka dulu, gw intipin dari celah pintu yang kebuka dikit. Rasanya mereka juga sudah gak sadar gara-gara terlalu mabuk.

Rency : “mmmmhhh...mmmhhh...mmhhh...bukain bajuku yank….mmmhhhhh...” Dony akhirnya membuka pakaian Rency satu per satu. Sampai akhirnya mereka telanjang bulat di kasur sambil terus berciuman.
Fredy : (asem lah si Dony duluan yang ngerasain Rency. Gua udah dari tadi ini pengen juga.)
Aku melihat Dony sudah mulai netek ke Rency dan Rency juga sudah mulai ngangkang. Benar saja gak lama kemudian kasur mulai bergoyang.

Rency : “mmmhh...ah...yes...yang kencang yank...aahh yes...aachh...terus….aach” Dony nampaknya mulai menggenjot Rency. Mungkin sekarang di bayangan Rency dia sedang bersetubuh dengan Tono mungkin. Si Dony juga nafsu banget nge genjotnya. Lumayan lama Dony nge genjot Rency sampe pegel aku ngintipinnya.
Rency : “aachh...achh...yank...achhh….hamilin akuh...aaaachhh….AACHHH...” tiba tiba Rency mengerang seiring Dony berhenti ngegenjot Rency. Kayaknya sudah selesai ini Dony ngecrotin Rency didalam. Biar gak ketahuan aku kabur duduk di ruang tengah dan pura-pura ketiduran disana.

Gak lama setelah itu Dony keluar dari kamar nomer 5 tadi dan berjalan ke kamarnya sendiri. Tapi karena dia melihat ada Gea dan Nada tidur disana akhirnya pindah ke kamar nomer 4 yang memang kosong. Aku menunggu agak lama sambil main game dulu di hape biar yakin semua sudah tertidur dulu setelah itu aku ke kamar nomer 5 tempat Rency tidur. Aku juga gak mau ketinggalan menikmati Rency malam ini. Dia sudah membuatku cukup sange rasanya dengan aksinya tadi di club.

Pelan pelan aku masuk ke kamar Rency. Melihat Rency sudah terkapar di kasur tidak sadarkan diri langsung saja aku kunci pintunya dan kulepas semua pakaianku.
Fredy : “Ren Ren...body mu ini...gila banget sih...tokedmu...mmhhh...mmmhhh...” aku pun langsung menghisap payudaranya. Rency hanya bisa meringis meringis pelan saat aku mulai memainkan kedua payudaranya.
Fredy : “anjir lah ini Dony. spermanya banyak banget...ah bodo amat dah….ugghh….” segera aku tancapkan penisku yang sudah menegang dari tadi dan menggenjot tubuh Rency.

Fredy : "oohh yes Ren...ooohh...oohhss..."
Rency masih juga tidak bangun padahal genjotan ku cukup kencang. Aku sudah gelap mata rasanya. Sudah tidak perduli lagi kalaupun nanti Rency tersadar. Yang penting sekarang aku memuaskan nafsuku saja. Sayangnya karena Rency sedang tak sadar, aku juga tidak bisa berganti posisi. Hanya bisa menggenjotnya dengan posisi misionaris.

Fredy : “uugghh..uugghhh..***ntian sekarang rahim mu gw sirami...uuggghh...uuuuhhh” aku hanya bertahan 30 menit saja menggenjot Rency dan ku keluarkan semua benihku biar bercampur sudah dengan milik Dony.

Fredy : “huf...sory ya Ren...kamu terlalu seksi untuk dilewatkan gitu aja...” setelah aku puas sekarang aku tutup dengan selimut tubuh Rency yang masih telanjang bulat di kasur dan aku pindah ke kamar nomer 2 tempat pacarku (Felice) tidur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd