Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT True Story of Adelaide (Indo-Australi)

Suhu suhu semua.... Mohon maap belum update... Lagi ribet bgt nih... Mohon bersabar yak... Btw udh mau selesai ko ceritanya...
 
cerita suhu satu ini memang pantas ditunggu...walau selalu bikin kentaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang wkwkwkwkw
 
Bimabet
26 - Tragedi Bath Tub

Habis makan kami ngobrol beberapa saat sambil menunggu air penuh di bath tub. Bahasan kami waktu itu umum sekali karena saya tidak mau membicarakan soal Tessa dan saya duga Adelaide pun tidak mau membicarakan soal hubungannya.

Ketika bath tub sudah terisi penuh, barulah kami nyemplung ke sana. Saya sudah sering lihat Adelaide telanjang, tapi sosok dia yang tidak pakai baju waktu itu terasa lebih indah.

Kami duduk di bath tub saling berhadapan. Dengan puas saya memandangi payudara Adelaide yang setiap sentinya telah saya coba. Dia lebih gemuk dari yang saya pikirkan karena perutnya menekuk sedikit ketika duduk di bath tub.

Di sana, lagi-lagi, kami tidak bicara soal hubungan asmara kami. Walaupun jujur saya sempat terpikirkan untuk mengajaknya balikan karena toh saya baru diputuskan. Tapi Adelaide, kan, sudah punya pacar. Jadi tidak jadi.

Adelaide berganti posisi dan dia duduk di pangkuan saya. Saya peluk dia dari belakang sambil saya raba-raba dadanya yang basah. Lama-lama ada reaksi dari Adelaide. Kepalanya ditempel ke pundak saya dan ada desahan lembut. Lalu tangan Adelaide mengambil tangan saya yang satunya lalu dia bimbing ke vaginanya.

Saya lalu memasukkan dua jari saya ke dalam. Desahan Adelaide makin keras. Selama beberapa saat saya mainkan bagian dalam vagina Adelaide lalu jenderal saya mulai ikut berdiri. Karena sudah tidak tahan, saya dorong badan Adelaide ke depan sehingga dia menungging di hadapan saya. Saya sodoklah dari belakang.

Awalnya dia kaget. Posisi ini bikin dia kejang-kejang keenakan katanya. Setelah beberapa kali sodok, dia mulai bersuara keras penuh nikmat. Air bath tub muncrat-muncrat sampai ke lantai ketika saya bergerak makin kencang.

Adelaide berdiri dan berbalik. Dia melompat ke pangkuan dan mendorong saya ke bawah. Dia berdiri di atas saya lalu memasukkan penis saya ke vaginanya. Dia mulai naik turun di atas saya.

Masalahnya, ini, kan, di dalam bath tub, jadi kalau saya rebahan otomatis kepala saya jadi ada di bawah air. Megap-megaplah saya menghindari risiko tenggelam. Adelaide salah sangka. Dia kira saya lompat-lompat macam ikan begitu itu adalah reaksi keenakan. Padahal saya hampir mati.

Beruntung Adelaide berhenti dan bilang kalau ML di bath tub tidak enak. Saya langsung setuju karena si jenderal lunglai sudah karena kebanyakan minum air.

Kami keluar dari kamar mandi dengan kondisi saya yang setengah mati. Ketika Adelaide tahu, dia buru-buru minta maaf. Dia berjanji akan menebus kesalahannya.

Saya bilang tidak usah, toh, saya tidak jadi mati. Tapi dia keukeuh. Dia pun berjongkok di depan si jenderal lunglai dan mulai mengulum. Jenderal bangkit lagi dan setelah beberapa kuluman dibantu kocokan, crot juga dia akhirnya di muka Adelaide.

Saya yang kelelahan lalu rebahan di kasur sehabis pakai baju. Adelaide yang selesai bersih-bersih tiduran di dada saya dan kami menonton TV sampai larut malam. Saya sudah hampir ketiduran ketika Adelaide bicara.

"Kalau gua bukan blasteran bakal kayak gimana, ya?"

"Maksudnya?"

Adelaide diam lama.

"Kali gua Muslim, ya?" dia tertawa kecil.

"Yang pasti muka kamu enggak bakal begini. Rambut juga pasti hitam."

"Lu suka rambut hitam, ya?"

"Iya."

Ternyata Adelaide betulan dicat hitam rambutnya! Ini saya baru tahu kemarin waktu share foto dia yang terbaru di sini. Saya cukup kaget. Dan alasannya akan ternyata sudah dia ceritakan di diary yang dia berikan pada saya.

Detailnya menyusul di update yang berikutnya-berikutnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd