Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tumbal Pesugihan Nyi Blorong

Sopo yooo seng dadi tumbal 1 Saka....nek neng geulis @Yhonoz eman yo mesakne,,mergo bodine montok...neng geulis @bendhi soyo eman,,ngko ra iso nyawer stw stagenan...nek teteh @ariaprawira wes tuwo njare Saka
Wes tak kabor ae golek slamet :Peace:

:ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir::ngacir:
Aduh jadi pengen nyanyi...
Joko tingkir ngombe dawet
@PaijoKenthir1976 ora pake cawet
Manuk'e ... Manuk'e eh tidur melulu
Wkwkwkkwk..
 
Ch 4. Keluarga Laksono


Di sebuah rumah salah satu komplek elit kota Bogor, seorang pria paruh baya sedang mematut dirinya di depan cermin besar, dia memeriksa seragam coklatnya yang dihiasi badge dan tanda kepangkatan. Papan nama di dada kanannya tertulis LAKSONO
“Mah, berangkat dulu ya,” teriaknya pelan ke arah dapur.
Duk….duk…duk….mendengar teriakan ayahnya Nina putrinya yang berumur 18 tahun berlari dari lantai 2, langsung menubruk dan memeluk pak Laksono.
“Jangan malem-malem pulangnya pa” kata Nina sambil mendongak manja, pak Laksono cuma mengusap-usap kepala sambil mengecup rambutnya, karena dia tau itu permintaan yang sulit.
Bu Hesti istrinya yang baru muncul dari dapur sambil menenteng kotak makanan cuma geleng-geleng kepala melihat kelakuan Nina yang posesif.
Dari garasi Hendra seorang polisi muda muncul, dia mengambil tas pak Laksono di meja kemudian dengan sopan meminta kotak makanan yang di pegang Bu Hesti.
“Sarapan dan makan siangmu disini juga ya” Bisik Bu Hesti karena tidak mau mengganggu momen suami dan anaknya.
“Makasih bu” jawabnya sambil mengangguk hormat.
Setelah Nina puas memeluk Pak Laksono, Bu Hesti mencium pipi suaminya sambil berbisik sangat pelan,
“Jangan lupa kado Nina”
Pak Laksono cuma menganguk sambil memberi kode “Oke”

Sesampai di kantor Pak Laksono duduk di kursinya yang empuk,
“ Suruh Tiwi menghadap ke saya” pesannya kepada Hendra sambil membuka laptop
“Siap ndan” Hendra memberi hormat kemudian keluar sambil menutup pintu ruangan yang bertuliskan KASAT NARKOBA
Briptu Yulia Pratiwi adalah analis reskrim & narkoba di kantor tempatnya berdinas, tiap hari data kasus narkoba yang masuk ke wilayahnya ia teliti untuk di cari gembong dan jaringan pengedarnya. Posisi kubikelnya yang strategis ada di lantai 3 dengan pemandangan bagus kearah sungai dan lapangan golf. Posisi itu sebenernya menjadi incaran banyak orang, tapi justru dia salah satu polisi relatif muda yang mendapatkannya.
Ketika melihat Hendra menghampirinya, dia sudah paham
“Wi, dipanggil komandan lu” katanya sambil memberi kode ke arah ruangan Pak Laksono.
Tiwi cuma mengangguk sambil tersenyum datar, dia tidak terlalu suka dengan Hendra karena ada rumor yang menyebut Hendra polisi bajingan. Banyak polisi kotor dikantor ini, tapi konon Hendra sudah melewati batas. Kedekatannya sebagai ajudan Pak Laksono aja yang menyelamatkanya dari incaran provost. Tiwi mengambil tumpukan berkas di depannya kemudian dibawa ke ruangan Pak Laksono. Setelah mengetuk pintu dia masuk, sekilas masih melihat Pak Laksono buru-buru menyembunyikan hp nokia jadul ke laci mejanya.

Setelah menemui Tiwi, Hendra segera turun ke bawah. Tidak seperti ajudan perwira lain yang ngumpul nongkrong sambil ngopi di parkiran dinas perwira di belakang gedung, dia memilih ke kantin unit narkoba, disana dia nyari mangsa untuk calo kasus orang-orang yg tertangkap karena berurusan dg narkoba. Pekerjaa itu bisa dia lakukan karena dia bisa tau semua kasus narkoba yang terjadi di resort itu. Dia punya akses ke komputer dan jaringan file yang di pegang Pak Laksono. Temen-temen blangsaknya di geng ajudan garasi bisa membantu dia, dengan info-info dari komandan mereka. Sayangnya masih ada polisi-polisi lurus yang berusaha menegakan kebenaran.
Salah satu orang yang sering menganggunya adalah Tiwi, analisa akuratnya sering jadi pertimbangan penting untuk kelanjutan suatu kasus narkoba. Hendra tidak punya kuasa untuk mengubah keputusan suatu kasus secara langsung. Pak Laksono pun mana mungkin dengerin suara kroco kaya dia. Tapi dia masih punya kartu as yaitu memanipulasi pikiran Pak Laksono dengan cara pendekatan lewat Bu Hesti. Sudah jadi rahasia umum kalo istri perwira, pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari perwira itu sendiri.

Selesai meeting dengan Pak Laksono, Tiwi kembali ke mejanya. Pak Laksono mengambil hape nokia neo 3110 di lacinya. Hape jadul dengan fitur minim itu cuma bisa sms dan menelepon. Tapi justru itu kelebihannya. Komunikasi yang dia lakukan lebih sulit dilacak. Dia menulis sms di hp tersebut “Pesen dada ayam buat jam 4 nanti sore” kemudian dia pencet tombol send. Di sebuah kamar apartemen pesan itu masuk ke sebuah iPhone berwarna pink.

Pukul 3 Pak Laksono mengirim wa ke Hendra.
“ Ndra, saya meeting dengan orang reskrim di BTN Square. Saya naik taksi aja nanti balik ke polres bareng orang reskrim” Dengan memakai kemeja putih celana hitam, dan tas kecil Pak Laksono menuju loby dimana ada taksi biru yang menunggunya. Sepanjang jalan dia masih koordinasi dg orang-orang intel lapangan lewat grup wa. Saat ini banyak narkoba yang biasanya beredar di Jakarta mulai masuk ke Bogor. Barang dari luar negeri masih bisa masuk ke pelabuhan Semarang karena disana bekingan orang AD sangat kuat. Sebelum turun dari BTN Square dia mengenakan masker dan kacamata hitam. Dengan langkah cepat dia menuju lift ke arah apartemen diatas mall. Dengan kartu aksesnya Pak Laksono keluar lift di lantai empat langsung menuju unit 4D. Dari dalam apartemen seorang gadis muda seumuran Nina membukakan pintu.
“Apa kabar om ?” sambut gadis manis yang tersenyum manja. Pak Laksono tidak menjawab Begitu pintu dikunci dia langsung menubruk gadis itu. Dipepetnya gadis itu ke dinding kemudian dilumat bibirnya dengan penuh nafsu.

Di dalam goa dengan cahaya redup itu Nyi Blorong memeluk Saka. Di dekapnya kepala Saka ke dadanya yang kenyal. Perlahan Saka menggeliat, awalnya kaget karena nafasnya terasa sesak, begitu sadar di depannya adalah susu justru di usel-usel wajahnya ke payudara montok itu. Tiba-tiba dia ingat merasa haus.
“Sayang, aku haus” kata Saka manja.
“Minum ini aja” diarahkan puting susunya ke mulut saka.
“Aku mau minum air aja”
Cobain deh” Bujuk Nyi Blorong
Ketika di sedot Saka merasakan ada cairan manis segar mengalir. Baru minum sedikit saja dia merasa hausnya hilang dan tubuhnya terasa segar. Dia merasakan batangnya menjadi hangat. Ajaib, pikir Saka.
Saka menggeser tubuhnya disejajarkanya wajahnya dengan wajah Nyi Blorong.
“Maaf tadi aku keluar duluan, punyamu enak sekali, sayang”
Nyi Blorong tersenyum lembut “Tenang, kamu orang pertama yang bisa bertahan selama itu. Orang-orang biasa satu dua genjotan udah keluar. Bahkan ada orang ga guna yang baru masuk aja sudah ngecrot.”
Saka merasakan perubahan pada tubuhnya, nafsunya tiba-tiba naik, kontolnya langsung menjadi besar dan keras. Ia mendekatkan wajahnya kemudian berbisik
“ Aku kepingin lagi”
Nyi Blorong mengangguk kemudian mengecup ringan bibir Saka “Langsung masukin aja”
Saka menindih tubuh Nyi Blorong dengan posisi yang sama, karena dengan bentuk tubuh Nyi Blorong yg seperti itu tidak banyak posisi lain yang bisa dicoba. Di dorongnya pelan-pelan pentungan kerasnya ke lubang sempit itu.
"Haaah….."
Dia merasa kontolnya yg sekarang lebih susah masuk dari sebelumnya. Centi demi centi dia dorong terus, ketika kepala kontolnya sudah mentok ternyata cuma ¾ panjang kontolnya yg masuk.
Saka bukan orang bego, kali ini dia tidak mengincar kemenangan lagi. Dia cuma ingin menikmati jepitan memek Nyi Blorong selama mungkin. Karena kontol diam aja di dalam memek Nyi Blorong sangat terasa pijatannya.
Saka cuma menggenjotnya pelan karena dia tahu makin cepet di sodok, orgasmenya makin cepet dateng.
"Gimana rasanya?"
" Kok beda ya? Kontolku kayanya makin besar"
Nyi Blorong tertawa pelan
"Air susuku bisa menjadi jamu, setetes aja bisa membuat orang biasa nafsu sampe merengek2 minta di setubuhi. Selain itu juga membuat kontol menjadi lebih besar dan panjang"
"Ayo kencengin lagi" rayu Nyi Blorong
Saka menaikan tempo genjotanya dibawahnya Nyi Blorong sampai terguncang-guncang "Plok...plok...plok ..plok….
"Ah..ah...ah...ah…" Rintihan Nyi Blorong terdengar erotis dan menaikan birahi Saka.
Lama-lama tubuh Nyi Blorong menjadi Tegang,
"Aaaaaaah……teruus sayang"
"Hah..hah..hah…..Aaaaaaah" Nyi Blorong menjerit tinggi
"Serrr...ser….serrrr…."punggungnya melengkung pinggangnya berkedut-kedut akhirnya dia mendapat orgasmenya
"Kamu kuat banget sayang" puji Nyi Blorong.
Tapi tiba-tiba tubuh Nyi Blorong menggelepar, dia menggigil.
Saka kaget dan panik dia tidak tau apa yg terjadi. Dipikirnya Nyi Blorong kedinginan. Dia cabut kontolnya dari tubuh Nyi Blorong
" Tttt ...ttuttupi...ak...aku" Rintih Nyi Blorong sambil meraih kain hijau yang ada di deket ekornya.
Saka dengan cekatan menarik dan melebarkan kain itu.
Diselimutkan kain itu ke tubuh Nyi Blorong, kemudian di peluknya tubuh Nyi Blorong, di kecup kepalanya digosokan tubuhnya kuat-kuat supaya terasa hangat, Nyi Blorong kejang beberapa saat, kemudian perlahan gemetaranya berhenti ketika dia sudah tenang di dekapnya wajah saka dengan tangan kemudian dia cium dalam sekali
"Hmmmmph…."
" Makasih sayaaaaang !!!" Disingkapnya kain yg membungkus tubuhnya, bagian bawah perut yg berbentuk ular sudah hilang, digantikan oleh sepasang paha mulus dan kaki jenjang indah.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd