Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TUNDUKLAH!! ( REMAKE)

Amel bag. 1


Ku pacu motor Scoopy Amel menuju basecamp kami. Aku salip setiap mobil dan motor tak peduli dengan jalanan yang padat saat ini.

Hati ku berdebar kencang, entah senang karena kekuatan sihir yang telah jin Tomang berikan padaku. Atau entah karena takut bahwa effek pengaruh sihir ini cepat berakhir. Entah karena senang, karena sebentar lagi aku akan mencicipi wanita yang sekarang sedang aku bonceng.

Kini motor kami telah memasuki jalanan berbatu. Jalan setapak dengan pohon pohon rindang di kanan dan kiri. Satu satunya jalan menuju basecamp kami. Karena jalanan yang berbatu, membuat motor yang kami naiki berguncang. Dan tentu saja membuat payudara Amel yang besar terus bergesekan dengan punggung ku.

Sungguh kenyal sekali sepasang payudara dara Amel di punggung ku. Rasanya Ingin sekali aku segera berbalik dan meremasnya secara langsung saat ini. Tapi tentu saja ku urungkan niatku. Takut ada yang melihat nantinya.

Setelah sampai di depan basecamp. Aku segera turun dan memarkir motor dan langsung ku ajak Amel masuk ke dalam basecamp. Keadaannya saat ini sangat mendukung. Karena tak ada orang lain selain kami berdua di dalam sini. Mungkin karena sekarang masih sore. Aku pun lantas membawa Amel masuk ke dalam kamar.

Di dalam kamar, hanya ada sebuah kasur kecil yang hanya dapat di tiduri oleh satu orang. Yang di alasi dengan karpet berwarna abu abu. Serta beberapa bantal yang acak acakan. Di atas karpet tak jauh dari kasur yang menempel di dinding tanpa cat itu. Terdapat asbak yang penuh dengan puntung roko dari berbagai merek. Serta sisa sisa gelas minuman gelasan lengkap dengan sedotannya.

Dinding dinding kamar yang tak di cat ini, hanya di hiasi dengan coretan coretan dan gambar gambar yang di coret oleh kapur warna serta spidol hitam. Juga sebuah gitar yang menggantung di dinding dekat kasur.

" Mel, jawab pertanyaan Abang!" Tanyaku sedikit memerintah.

' iya " jawab Amel singkat.

" Mel, masih perawan?" Tanya ku lagi

" Udah enggak bang"

" Sekarang udah punya pacar apa jomblo?" Kenapa juga aku tanya ini? Emang apa urusannya buat ku. Tapi biarin deh penasaran.

" Punya bang."

Ku tutup pintu dan duduk di kasur. Ku tarik tubuh Amel supaya duduk di sampingku.

" Amel udah sering kan ngen** sama pacar Amel?"

" Sering koq bang, kadang kadang seminggu tiga kali kadang lebih."

" Amel suka ya berarti sama ngen***?

" Ya karena di ajak aja bang mau gimana lagi?"

" Amel sukanya gaya apa?"

" Doggie bang, sambil di remas remas dada Amel" jawab dia

" Amel, sekarang lakuin semua perintah Abang!" Titah ku.

" Baik bang"

" Perlakukan Abang seperti pacar Amel ya"

" Amel saat ini punya Abang" jawabnya sambil tersenyum.

" Pintar." Balas ku.

Ku usap rambut Amel yang pendek. Rambutnya sangat halus.

Ku pegang dari luar baju,sepasang payudara yang sedari tadi ku bayangkan. Besar , kenyal dan padat. Tanganku yang besar tak sanggup memegang seutuhnya payudara Amel. Ku remas dengan tangan kanan ku. Dan tangan kiri ku merangkul leher Amel menariknya.

Bibirnya yang lembut terasa di bibirku. Lidah kami saling berpaut bertukar liur. Tangannya yang halus mulai meraba kont*l ku di balik celana pendek coklat yang ku kenakan.

Ku masukan tanganku dari bawah baju Amel. Meraba perutnya yang halus dan rata. Merayap perlahan ke atas menuju payudara dara Amel yang besar dan padat. Dari balik baju ku singkapkan beha Amel yang menghalangi tangan ku.

Begitu lembut dan kenyal. Putingnya ku sentuh. Dia sedikit bergelinjang di antara ciuman kami. Ku Pilin pelan puting Amel yang mulai mengeras.

Tangan halus Amel merengsek masuk kedalam celana dalam yang ku kenakan. Tangan halusnya kini memegang kon**l ku secara langsung. Di usap perlahan olehnya.

Ku buka seluruh baju Amel. Kini terlihat oleh ku sepasang payudara yang besar menantang. Dengan beha yang telah berada di atasnya. Tak menutupi lagi gunung kembar itu. Putih, dengan pentil berwarna kecoklatan.

Ku usap pentil Amel. Ku mainkan lidahku di pentil nya. Ku gigit pelan payu dara sebelah kiri Amel. Dan tangan ku memainkan sebelah kanannya.

"Ah.. ssshhh... Ssshh" Amel hanya berdesis mendapat rangsangan dariku.

Ku baringkang tubuh Amel yang sudah telanjang di kasur kecil ini. Ku tatap matanya yang sayu.

Horni.

Ku cium kembali bibir Amel yang basah merekah. Menggoda.

Dia merangkul leherku. Sedangkan aku sibuk meremas payudaranya sambil terus berciuman.

Lu jilati leher jenjang Amel, sambil terus meremas sepasang payudara yang mulai mengeras

Dia menatapku, kami bertukar tatapan.

Jilatan ku dari leher turun ke kedua payudara Amel.

Menghisap gundukan daging putih di dadanya.

Membuat kissmark berwarna merah. Tangan ku merayap, mencoba membuka kancing celana yang Amel kenakan.

Dia remas remas kepala ku menahan geli dan nikmat yang ku berikan.

Aku terus menjilati tubuh Amel. Jilatan ku turun, kini ku jilat perut Amel yang rata. Ku kecup pusar Amel.

Aku duduk, ku buka celana denim yang Amel kenakan. Dia pun mengangkat pinggulnya. Untuk memudahkan aku membuka celana yang di kenakan.

Celana berenda berwarna ungu. Sunggu selaras dengan paha Amel yang putih dan padat.

Ku kecup paha Amel, kecupan ku merayap ke atas. Mengecup celana berenda ungu itu. Tepat di tengahnya

" Ahhh.. " Amel mendesah.

Ku kecup lagi dan ku jilat celana berenda ungu itu hingga basah.

" Ahhh.. ahh.. ssshh bang.."

Paha mulus Amel membuatku betah untuk terus merabanya.

Dia bergerak menahan geli, saat kecupan ku mendarat di selangkangan nya.

Ku singkapkan celana dalam Amel. Dan mengecup, lalu menjilat samping dari kemaluan Amel.

Ku tekan jari tengah ku tepat di tengah celana dalam yang tersingkap. Terasa oleh ku klitoris Amel yang sepertinya cukup besar. Ku main kan jari tengah ku.

Jari tengahku kini langsung menyentuh kemaluan sang gadis. Aku pun terus menjilatinya. Lendir lengket merembes keluar dari liang peranakan sang gadis. Memudahkan ku untuk memasukan jariku yang tebal.

Ku maju mundurkan jariku dalam liang peranakan Amel. Sedangkan mulutku, menjilat, menghisap dan sedikit menggigit klitoris nya.

Aroma kewanitan menyerbak di hidung ku. Menambah semangat untuk terus ku kerjai dengan jari dan lidah ku.

" Ahhh abannggg... " Dia mendesah kencang.

Jari ku terasa di remas di dalam sana. Dan keluar juga lendir asin yang terasa di mulut ku.

Ku hentikan teknik oral ini. Menatap wajah cantik Amel yang terlihat cape.

Nafasnya cepat seperti seseorang yang telah berolah raga.

Aku terseyum kepadanya, dia pun sama.

Kami tak bersuara, hanya suara nafas Amel saja yang terdengar di kamar ini.

Ku buka celana ungu berenda yang di kenakan Amel.

Kini aku telah seutuhnya menatap tubuh polos Amel yang indah.

Aku pun berdiri dan melepas semua pakaian yang ku kenakan.

" Siap lanjut ke ronda selanjutnya sayang?"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd