Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TUNDUKLAH!! ( REMAKE)

Amel bag. 2


Deru nafas kami memenuhi seisi ruangan. Aroma feroman dari kami tercium memenuhi kamar ukuran 3 x 3 meter ini.



Ku tindih tubuh sekal Amel. Ku ciumi leher jenjangnya.



" Ssshh.. shh.. sshhh." Amel hanya berdesis nikmat. Meraba punggung lebarku.

Tubuh dan kelamin kami bergesekan, mencampur kehangatan.



Lendir yang keluar dari kelamin Amel memperlancar gesekan kont** ku di garis vagin* nya. Amel



Meremas pantatku, seolah gemas untuk minta langsung di setubuhi.



Aku mengangkat tubuhku, yang sedari tadi menempel pada tubuh Amel. Ku liat vagin* Amel yang basah mereka. Telah siap ku masuki kont** yang sudah ngacung keras.

Perlahan, kepala kont** ku membelah vagin* Amel.



"Ahh.. " dia mendesah pelan. Saat kepala kont** ku mulai masuk.



Ku rasakan kehangatan dari tubuh Amel. Ku tekan kembali hingga mentok ke dalam liang rahim Amel.



"Ah..! " Amel tersendak saat kontl** ku telah masuk sepenuhnya.



Ku goyang perlahan tubuh ku.

" Ah.. ah.. ah" Amel mendesah, tangannya menahan perutku.



"Kenapa sayang?" Tanyaku



" Punya Abang gede panjang.. pelan pelan dulu Abang.. ahh.."



Ku lihat kelamin kami yang telah terpaut. Memang benar kont** baru masuk setengah nya dan ini sudah mentok.



"Nikmatin aja sayang" ujarku. Jepitan vagin* Amel sangat nikmat dan sempit. Aku ga sabar dan langsung memopa tubuh Amel kencang.

"Ahh.. ooughhh Abang.. ouhhh Abang pelan.. ahhh" dia mendesah tubuhnya bergetar. Wajah nya terlihat meringis kesakitan.



Aku tidak peduli. Aku percepat genjotanku tanganku meremas kencang ke dua gundukan di dada Amel yang ikut bergoyang.



* Plokk.. plokk.. plokk..* suara kelamin kami saling beradu.



"Ahhh..ouuhhh abang.. bang.. ahh.. bang.. bang.. ouhhh" Amel meracau tak jelas.

Lendir kenikmatan Amel bertambah banyak. Menjadi kan pelumas yang mempelancar laju genjotanku.



" Ouh .. bentarr Abang . Ouggh . Abaaaanggg " Amel mendesah kencang. Tubuhnya meleking, bergetar. Vagin* nya berkedut kedut.

Meremas kont** yang masih bersarang disana. Mengadakan Amel kembali mendapat orgasme yang ke dua.



* Ploop* ku cabut kontl** ku. Cairan cinta Amel meremas keluar.



" Enak? Hem?" Tanyaku.



Amel hanya mengangguk.



"Nungging!" Perintahku.



Tanpa lama Amel menungging. Walau terlihat dia sudah sangat kelelahan.



Ku arahkan kembali kont** ku ke vagin* Amel. ku gesek gesek sebentar, dan langsung ku tusuk kencang.



Tubuh Amel tersendak.



" AW!" Dia menjerit kaget.

Aku langsung memompa kencang liang peranakan Amel.



* Plook ... Plokk.. plok...* Suara pahaku beradu dengan pantat Amel yang semok.



Ku angkat tubuhnya sedikit. Sehingga posisi kami setengah duduk. Ku remas payudara Amel yang mengacung kencang. Ku hisap leher Amel dari belakang. Sedangkan di bawah sana kelamin kami masih beradu.

*Plok.... Plokk.. plokk *



"Ouuhh.. ouhh.. " Amel mendesah tubuhnya nya bergoyang naik turun menerima sodokan kont** ku. Tangannya meremas rambut. Menahan rangsangan kenikmatan yang terus ku berikan.



*Cek.. cekkk. Cekkk*



Vagin* Amel kian banjir mempelancar genjotanku, namun membuat kontl** ku seperti tak di remas.



Pegal dengan posisi ini, ku bimbing Amel kembali menungging.

*Plak!*

" Ahh.. " Amel mendesah kecil ketika. Ku tampar bokong Amel yang bulat di depanku. Ku raih curvy pinggangnya dan langsung ku pompa kencang.



* Plookk .. plokk .. plokk *



* Crekk... crekk.. crekk *



"Oh.. Abang .. oh.. oh.. abaaaanggg " dia menjerit kurasakan vagin* Amel berkedutan kembali. Tanda kalau dia mencapai orgasme nya kembali.



Tubuhnya menggelinjang, vagin* terasa terus memeras kont** ku di dalam sana. Menyedot seolah memaksa untuk aku mengeluarkan lahar panas.



Ku cabut kont** tuh, membiarkan Amel terkulai lemas penuh keringat.



" Masih sanggup?" Tanya ku.



" Lemes banget bang.. " lirihnya.



Dengan tubuh telanjang dan kont** yang mengacung aku keluar kamar. Dan mengambil minum di ruang tamu.



" Ni, minum dulu. Biar seger" ucap ku pada Amel.



Amel duduk dan meminum air yang ku berikan.



" Makasih bang."



" Sama sama" jawabku.



Aku duduk di samping Amel. Dan meraba punggung nya yang penuh keringat.



Mata dia melirik ke bawah melihat kont** yang baru saja meng aduk aduk liang peranakan nya.



" Kenapa?" Tanya ku pada Amel.



" Pantes aja bang. Gede banget." Seloroh Amel.



Aku baringkan tubuhku di samping Amel. Lalu meng usap usap paha nya yang mulus. Amel tersenyum, lantas mengocok kont** ku.



" Isep sayang"



Tanpa basa basi, dia menghisap kont** ku yang penuh dengan cairan kewanitaannya.



" Ahh.. enak banget isepan kamu." Sambil ku usap rambut Amel yang berada di selangkangan ku.



Kepalanya naik turun penuh nafsu. Membersihkan setiap centi batang kemaluanku. Lidah nya menari, menggelitik kejantanan ku yang menegang maksimal.



" Kamu di atas ya"



Amel berdiri dan jongkok di atas kemaluanku yang mengacung tegak. Dia pegang dan mengarahkannya ke liang surgawi.



Perlahan, kont** kembali membelah vagin* Amel yang basah.



" Uuughh " Amel melenguh saat batang kejantananku sepenuhnya memasuki dirinya. Dia diam sebentar dan langsung bergoyang pelan.



Membiasakan dirinya dengan kont** ku yang besar dan panjang.

Tangannya menumpu dadaku yang bidang. Pinggulnya maju mundur seperti sedang menaiki kuda.



Keringat Amel mulai berjatuhan kembali. Payudara Amel yang besar dan sekal berguncang. Memaksaku untuk meremasnya.



Ku remas dan ku mainkan Puting Amel yang mulai mengeras kembali.



" Ah.. ahh.. ahhh... " Amel mendesah di sela sela goyangan tubuh nya yang kian cepat.



Tubuh Amel yang berkeringat terlihat sangat indah. Ku gerakan pinggul ku, mencoba menyodok dari bawah.



Badan Amel melingking ke belakang, memegang pergelangan kaki ku.



Kini terlihat jelas oleh ku, kont** besar ku yang membelah vagin* Amel. Klitoris Amel bergesekan dengan batang kont** ku bergerak masuk dan keluar dalam kemaluannya.



Ku mainkan klitoris Amel , dia bergoyang semakin cepat.



" Ahh.. bang.. ouhhh bang..." Amel mendesah ga karuan. Goyangannya semakin liar mengejar puncak birahinya sendiri.



" Tahan sayang sebentar lagi Abang keluar juga."



" Ga kuat.. abanggg.. ahhhhhhh .. mmmmppphh" dia menjerit saat mendapat kan orgasme nya kembali. Dan langsung mencium bibirku.



Ku pompa tubuh Amel kencang dari bawah. Mengejar orgasmeku yang telah di ujung tanduk.



* Croot... Croott . Croott.. *

"Ouggh.. " aku melenguh, kami keluar hampir berbarengan.



Amel terkulai lemas. Dan aku mencabut kont** ku dari dalam sana. Ku tatap tubuh Amel yang sintal dan berkeringat. Sungguh indah, sperma yang ku tembakan merembas keluar perlahan dari dalam vagin* Amel.



" Mikum. Motor siapa ya nie?"



" Ga tau"



Terdengar percakapan dari luar sana.

"Gue! Bentar!." Sahutku dari dalam kamar. Aku bergegas memakai pakaian ku kembali.



" Ga usah pake baju lu! " Perintahku ke Amel.

Dia hanya mengangguk mengiyakan.



" Punya duit ga lu?" Tanyaku kembali ke Amel.



" Ada bang di dompet di saku celana aku." Ucapnya.



Ku ambil celana Amel yang terletak sembarangan. Ku rogoh dan ku ambil dompetnya. Tampak ada dua lembar uang seratus dan tiga lembar uang lima puluh ribu dan beberapa uang sepuluh dan dua puluh ribu.



Ku ambil semua uang seratus dan lima puluh ribu.



" Buat gue!" Ucap ku sambil menunjukan uang yang ku ambil ke arah Amel.



" Silahkan bang." Jawabnya



" Nanti lu layanin temen temen gue ya. Kaya lu layanin gue barusan. Lu nurut sama mereka ya. Paham ?!" Ucapku pada Amel.



" Iya bang" jawabnya singkat.



" Pinter.." timpal ku sambil mengusap rambut Amel yang pirang itu.



* Cup* ku kecup bibir Amel dan keluar kamar.

Ku lihat Mocay, Andri dan Kentung di sedang duduk di teras di ruang tamu rumah ini.

"Eh Abang. Abis ngapain? Heheh" ucap Kentung menyindirku.



" Heheh.. abis ganti oli hahaha" jawab ku tertawa senang.



" Cakep loh cewenya liat gih." Timpal ku.



" Masa sih" tanya mereka serempak.



Mereka lantas bergegas berdiri melihat ke arah kamar.



" Anjin*!" Ucap mereka serempak kaget.



" Masih telanjang guys!" Seloroh Mocay



" Montok gila" timpal Kentung.



" Mulus .. mulus.." timpal Andri juga.



" Dapet lonte dari mana lu? " Tanya Mocay padaku.



" Ga usah tau lu dari mana. Mau nyobain ga?" Tanya ku pada mereka.



" Boleh?" Tanya Andri kaget.



" Iya lah, kan sesama teman harus saling berbagi." Jawab ku sambil tersenyum.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd