Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TUNDUKLAH!! ( REMAKE)

Keluarga Hanif bag. 2

" sini Rina duduk sebelah Abang." Ujar ku sambil menepuk nepuk sofa.



Rina pun berjalan perlahan duduk di sebelah ku.



"Diam ya nikmatin" ujar ku lagi. Sambil tangan ku memegang payudara Rina yang memang besar itu.



Ku remas payudara Rina dari luar kaos yang iya kenakan. Payudara nya sangat besar tangan ku tak mampu memegang semuanya. Besar dan sungguh kenyal.



Ku remas kasar, benar benar gemas sekali aku oleh payudara Rina yang jumbo ini.



" Emmmm.." Rina melenguh. Dia mulai menikmati yang ku lakukan.



Kedua orang tua dan kedua kakaknya hanya menyaksikan adik mereka yang sedang ku lecehkan.



"Alma sama ibu buka baju kalian." Ucap ku.



Mereka pun membuka baju mereka tanpa malu hingga telanjang bulat.



" Kamu masturb Alma sekarang!" Perintahku pada Alma.



Gadis cantik bertubuh indah itu langsung duduk dan mengangkang. Mulai meremas remas dadanya dan meraba raba vagin* nya.



Deva yang memang suka dengan adiknya itu, langsung melihat ke arah Alma sang adik yang sedang bermasturbasi.



" Ahh.. ahh.." desahan Alma terdengar oleh kami.



Sedangkan aku masih sibuk meremas toket si bungsu Rina sambil melihat Alma bermasturbasi.



Alma larut dalam masturbasi nya. Vagin* nya mulai terlihat basah. Di masukan jari tengah yang terbalut cincin putih itu ke dalam vagin* yang sudah mulai basah.



" Udah pernah ngentod ya Alma?"



" Iya bang.. emmm" jawabnya dia sambil terus mencolok colok vagin*nya.



" Udah berapa cowo ma?" Tanya ku lagi.



" Dua." Jawab dia singkat.



Ku cium leher si bungsu Rina sambil terus meremas payudara nya.



" Wangi banget kamu sayang" ucapku pada Rina.



Ku lirik Deva yang sedari tadi melihat sang adik Alma mencolok colok vagin* nya. Terlihat olehku kolor yang di kena Deva mulai membesar. Namun sang ibu dan sang bapak hanya menunduk di kala sang anak sedang aku lecehkan.



"Eh Hanif! Liat anak kamu masturb. Bukan nunduk!" Omel ku ke pak Hanif.



" Eh Bu Hanif ayo kasih rangsang anak gadis mu! Jilat meme* nya! ucapku lagi

Sambil terus memberikan kecupan dan hisapan di leher Rina sambil terus memainkan payudara besarnya.



Rina hanya diam nafasnya semakin lama mulai memburu mendapat rangsangan di dada olehku.



"Kamu juga Rina liat ibu dan kakak mu lagi ngelesbi" ujar ku ke Rina di sambil terus mencumbunya.



Rina pun menoleh ke arah ibu dan kakaknya. Terlihat di ibu sedang asik menjilati vagin* anak keduanya itu. Sedang kan Alma meremas remas payudara nya yang sekal.



Ku masukan tangan ku ke dalam baju sang bungsu. Kini tangan ku dapat menyentuh payudara Rina secara langsung. Ku main kan pentil Rina yang mulai mengeras.



"Ahhh . Oohh.. " Rina mendesah tubuhnya gemetar. Aku kaget, gadis ini bisa orgasme hanya dengan rangsangan di payudara sambil melihat orang tua dan kakaknya melakukan lesbi.



Aku langsung memindahkan tanganku yang dari tadi memainkan payudara Rina ke dalam celana Rina. Ku pegang vagin* Rina yang ternyata memang sudah sangat basah.



" Kamu udah keluar?" Tanya ku ke Rina.



Dia hanya mengangguk menjawabnya.



"Telanjang sekarang!" Perintahku pada Rina.



Rina berdiri dan langsung melepas seluruh pakaiannya. Tubuhnya yang berisi dengan payudara besar yang menggantung namun pentil yang kecil. Dan vagin* yang polos tanpa bulu terpangpang di depan ku.



" Sini naik! mau jilat" ucapku pada Rina



Dia pun naik ke atas sofa, mendekat kan vagin* yang bersih tanpa bulu itu tepat di muka ku. Ku buka vagin* Rina yang mulai sedikit bergelambir.



"Kok gini? Udah pernah ngentod ya?" Tanya ku pada Rina. Sambil langsung menjilat vagin* yang mulai bergelambir itu.



* Sluurp .. surrpp.*



"Ahhh . Iya bang. " Rina mendesah saat lidahku mulai menjilatin vagin* nya.



*Sluurpp.. slurppp* aku terus menjilat vagin* Rina yang mulai becek kembali. Tubuhnya bergoyang di kepala ku.



"Ohhh.. maa..HH.." terdengar jeritan kencang dari arah Alma.



Ku lirik Alma dan ibu nya. Alma memandang sayu sang ibu yang telah membuatnya orgasme.



" Gantian Alma kamu jilat memek ibu kamu". Alma langsung menungging di lantai. Kepalanya di arahkan ke vagin* tempat dia di lahirkan. Sedangkan si ibu mumbuka lebar pahanya agar kepala anak nya itu Mampu menjilati vagin* nya.



" Oouhh.." sang ibu mendongakkan kepala saat lidah sang anak kedua menyentuh vagin* nya.



Aku fokus kembali ke vagin* bergelambir di depan ku. Ku colok dengan ketiga jari ku.



" Ouuggh.. !"



* Cekkk .. cekkk... Cekkk . . * Suara vagin* Rina yang semakin becek.



" Udah berapa banyak yang masuk?" Tanya ku

Sambil terus mencolok vagin* Rina dengan ke tiga jari.



" Buuu ..aaaa.. nyaa..kkkk oouhh... ouuhhh"



* Creeett... Creeett.. creet..* air kenikmatan keluar dari vagin* nya. Memancur seperti kencing namun tidak berbau Pesing.

Tubuhnya bergetar hebat.



Dia bersipuh di kepadaku. Menempel payudaranya yang besar tepat di kont** ku yang mulai menegang di balik celana.



Ku usap rambut Rina yang telah lemas itu.

Sedangkan bapak dan kakak sulung mereka hanya melihat adegan adengan panas ini.



"Aaahh..!" Bu Hanif menjerit mendapatkan orgasme dari lidah anaknya.



Rina yang masih bersimpuh di badan ku, meringsut ke bawah. Menciumin kont** ku yang telah tegang di balik celana tanpa ku suruh. Dia cium dan gigit perlahan.



"Buka aja" ucap ku.



Rina pun membuka celanaku perlahan. Mengeluarkan kont** yang telah tegang sempurna.



Matanya membelalak takjub. Melihat ukuran dan bentuk kont** yang besar dan berurat.



Rina langsung menjilati dan mengulum kont** ku dengan rakus. Matanya yang terhias kaca mata melirikku binal.

Kami bertukar tatapan mata. Tatapan mata Rina yang binal seolah-olah meminta diriku untuk menilai sehandal apa kulumannya.



"Ahhh.. enak sayang " aku mendesah, kepalaku mendongak ke atas menahan rangsangan yang di berikan Rina.



Payudaranya yang menggelantung bebas, bergoyang seirama dengan kepalanya yang naik turun memompa kont**ku. Bokongnya yang besar menungging menghadap pak Hanif dan Deva yang berada di depan ku.



Ku lihat Deva merogoh celana nya hendak col* melihat adiknya yang sedang menservis diriku



" Diam! Ga boleh co*i lu!" Titah ku ke Deva.

Dia pun langsung menarik tangannya dari celana nya.



Ku lambaikan tangan ku ke ibu dan anak yang sedang menikmati sisa sisa orgasme nya itu. Ku isarat kepada mereka untuk menghampiriku



Mereka berjalan memposisikan tubuh mereka di dekatku. Alma di seblah kanan dan Bu Hanif di sebelah kiri. Sedangkan Rina masih sibuk menghisap dan mengulum kont** disana.



Ku suruh Rina berdiri dan berbalik menghadap bapak dan kakak sulungnya.



Aku langsung menghisap payudara Bu Hanif yang menggantung di sebelah kiri ku. Dan tangan kanan ku meraba vagin* Alma.



" Ahhh.. " Bu Hanif dan Alma mendesah bersamaan. Alma yang vagin* nya sedang ku main kan dan ku colok dengan kedua jari ku. Meremas remas payudara nya sendiri.



Sedangkan aku merasa kont** di pegang oleh tangan lembut Rina. Si gesek gesekan ke vagin* nya yang telah sangat basah



*Blesshhhh*



"Ouuhhh"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd