Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[UPDATE 290721] [ANTOLOGI] KISAH LENDIR IBUKOTA

Sepetak Rumah Di Tambora Bab 1
Aku merasakan ada yang meraba tubuhku. Ah dia lagi, pikirku. Aku benci situasi ini, Aku tak punya kemampuan melawan. Ia adalah suami kakak ku. Tangannya mulai meraba bokongku. Tangan kasar menjijikan itu menjamah seluruh tubuhku. Ia beropreasi dalam diam menyangka Aku tertidur pulas.

Padatnya penduduk daerah Tambora bukan isapan jempol belaka, Aku lahir dan tumbuh disini, di kontrakan sepetak yang mahal, diantara gang - gang kecil serta lingkungan yang tidak sehat. Setahun lalu Ayah meninggal dunia karna demam berdarah, meninggalkan Ibu yang tak bekerja apa - apa, akhirnya tetangga ku yang seorang debt collector melamar kakak ku, Ibu tak punya pilihan selalin menerima, Ia tak mau sampai Aku putus sekolah karena tak punya biaya. Namun, itu pilihan yang akan mengubah hidupku selamanya.

Pernikahan berlangsung seadanya tanpa resepsi, pria ini sebenarnya bukan pria asing, kita bertetangga sejak Aku baru menginjak bangku SMP. Bang Riko, itu panggilan kami padanya. Berbeda dengan pemuda lain di sekitar lingkunganku, Ia sebenarnya sosok yang tak neko - neko. Itu alasan lain Ibu menerimanya sebagai menantu, tentu saja alasan utamanya agar ada pencari nafkah di keluarga kami. Dengan alasan menghemat pengeluaran bang Riko tinggal seatap dengan kami dan itu sangat menyebalkan, di kontrakan sepetak itu, Aku yang seorang anak SMA harus mendengar suara tak nyaman dari orang bersetubuh di malam hari, Ibuku tak mempersalahkan, Ia selalu berbicara tentang masa depan ku, menyuruhku fokus dalam studiku dan menyuruhku keluar dari gubuk derita ini setelah mendapat pekerjaan yang layak.

Hari itu adalah hari pengumuman kelulusan, Aku lulus dengan nilai yang baik, bang Riko juga langsung merekomendasikanku untuk bekerja sebagai teller di sebuah perusahan pinjam uang.

"Wih Shinta pinter ya, Nilai ujiannya bagus - bagus begini, " bang Riko melihat ijazah ku.

"Hehe siapa dulu dong adek Akuu," Kakak memelukku, perutnya sudah membesar, kehamilannya sudah masuk bulan keenam.

"Semoga anak kita juga pinter kayak Shinta ya Tin," bang Riko mengelus perut kakakku, sebuah pemandangan yang hangat.

"Ko, kamu udah tanya ke koh Ahong, buat Shinta masuk tempat kerja kamu ?" Ibuku dengan tangannya yang sibuk menggosok pakaian kerja abang iparku.

"Udah buk, kata koh Ahong besok udah bisa mulai kerja, tinggal nanti Riko bawa fotocopy ijazahnya Shinta. "

"Besok sekalian bareng Riko aja berangkat kerjanya, si Shinta buk," Lanjutnya.

"Tuh Ta, siap siap yah kamu, betah betah di tempat kerjanya," Ibuku menyahut

"Iya maak, " sahutku

"Yaudah buk, kalo gitu Riko jalan dulu yaa," bang Riko pergi mengendarai motor Vario hitamnya, hilang dari gang sempit kampung Tambora.

3FJJMTOi_o.jpg

Ilustrasi Shinta (sc. insta)

Hari itu Aku senang bukan main, lulus sekolah, lalu langsung dapat kerja. Aku bertekad mengeluarkan keluarga kami ke lingkungan yang lebih sehat dan tinggal di rumah yang memiliki kamar. Karena bersemangat dan tak sabar menunggu hari esok, mataku enggan terpejam, Aku memaksakan pura pura tertidur, Ibuku sangat rewel menyuruhku tidur, jika tak juga tidur saat larut malam. Aku mendengar suara motor yang kian mendekat dan lalu mati didepan rumah kami, lalu pintu terbuka, itu jelas bang Riko pulang bekerja, lalu Aku mendengar bang Riko dan kakakku berbisik setengah berdebat soal berhubungan badan, kakakku sedang enggan karena kehamilannya, dan bang Riko mengalah. Itu berakhir sepertu itu saja, lalu Aku merasakan bang Riko menghempas badannya di sampingku, hanya itu ruang tersisa dirumah kami. Aku merasakan kegelisahan bang Riko, Aku belum terlelap tapi mataku pura - pura terpejam, Aku merasa seperti seseorang sedang memeriksa apakah Aku sudah tidur atau belum. Lalu sebuah tangan kasar meraba payudaraku dengan canggung, Aku tak berani melihat, tapi Aku tahu jelas pasti bang Riko. Setelah meraba halus, Ia menarik tangannya lalu mengelus ngelus paha hingga bokongku, Aku juga merasakan hembusan nafas di sekitaran leherku. Dadaku mulai berdegup kencang, lalu berkeringat. Terlebih dilecehkan oleh orang terdekatku. Aku ingin menangis, tapi kutahan, Aku tak ingin keluarga ini hancur, kakakku sedang mengandung anaknya, dan bang Riko telah banyak membantu keluarga ini. Ini mungkin karena bang Riko tak mendapat jatah. Aku akan membiarkannya menjamah tubuhku, lagipula Ia tak menyetubuhiku.

Bang Riko sepertinya mulai merasa Aku tertidur pulas karena tangannya mulai melangkah lebih jauh, Ia tak lagi canggung, kini ia memepetkan badannya dan memelukku seperti bantal guling. Tangannya nakal menerobos masuk lewat bawah kaosku. Ia mengelus ngelus perutku perlahan terus naik keatas sampai ke payudaraku. Ia meremas remas braku. Aku merasakan seluruh tubuhku merinding.

"Ngh," desahku keluar begitu saja walau Aku menahannya, Aku menjijikan.

Mendengar desahan halusku, tangan bang Riko membeku ditempat, Ia pasti merasa akan ketahuan, Aku merasakan ia mencoba melihat ke arahku, posisi tidurku membelakanginya. Setelah dirasa aman, Ia kembali memainkan payudaraku, kali ini lebih jauh. Ia menerobos perlahan kedalam bra ku, lalu Aku merasakan tangan kasar yang hangat itu meremas remas payudaraku lalu memelintir putingku. Badanku menggeliat ketika ia memainkan putingku. Dan tak sengaja merasakan benda panjang keras yang hangat menyentuh bokongku. Aku membalik badanku terlentang, berharap bang Riko menyudahinya. Kini tak terasa lagi jamahannya. Tapi tak lama perlahan sebuah tangan mencoba mengangkat kaosku, sampai memperlihatkan payudara berbalut bra hijau tua milikku, Aku merasakan ada benda lonjong panjang dan hangat mengetuk ngetuk perutku, lalu tak lama cairan panas yang baunya asing bagiku tumpah di permukaan perutku, Aku dapat merasakan bang Riko berusaha menghilangkan bukti, Aku merasakan ia menyeka cairan itu dari tubuhku. Lalu pergi keluar, kurasa ke kamar mandi. Seketika pintu menutup, Aku bangun, dadaku sesak, setelah apa yang dilakukannya padaku. Aku akan melepasnya kali ini. Aku tak mau jika ini bocor malah akan merusak keluarga kami. Aku merasakan vagina ku menjadi basah karena rangsangan tadi, bahkan Aku sempat mendesah, Aku benar benar jijik dengan tubuhku yang malah menikmatinya. Aku tak bisa tidur malam itu dan jadilah Aku mengantuk di hari pertama bekerja.
 
Hufh
Untung hal2 kayak gini gak pernah kejadian pas kakak aq nikah dlu
:o
 
Masih pada bisa tahan yaa suhu sis :p

Sebenernya sih dr kecil jg udh bisa orgasme
Tp milih2 jg mau orgasme sm sapa
:o

Beruntung pernikahan kakak aq ga lama
Terus aq ngekos d Bandung
:o
 
Sepetak Rumah di Tambora Bab 2
"Nanti di tempat kerja santai aja, kamu bakal di latih dulu kok," bang Riko membuka obrolan, Aku dari tadi terdiam, masih mengingat kejadian samalam.

"Hmm iya bang, " Aku menjawab sekananya.

"Shinta gak enak badan ? Tumben biasanya ceriwis. "

"Eh.. Nng.. Ngga kok bang hehehe, cuma grogi aja hari pertama kerja. "

"Hahaha santai aja, nanti juga terbiasa."

Tak lama kami sampai di sebuah bangunan putih berpadu cat biru hijau dengan plang nama mencolok "Pinjaman Kilat Ahong". Bang Riko memperkenalkan ku pada Pak Rian, di nametagnya tertulis supervisor.

"Selamat bergabung ya Shinta, sebelum kamu melayani pelanggan, seharian ini saya bakal latih kamu cara handle customer. "

"Baik pak. "

Pak Rian menjelaskan semua tentang perusahaan itu, Ia memberiku room tour, selama seharian Aku diajari cara memasukan data, membuat invoice, membuat kwitansi, telemarketing, menagih hutang lewat telpon, dan mendapatkan customer serta cara perusahaan mendapatkan keuntungan pun di jelaskan tuntas olehnya. Aku mencatatnya dalam buku kecil ku, hari itu juga Aku dipercaya untuk melakukan transaksi serta telemarketing. Selain Aku, di meja teller ada kak Rindu dan kak Bening, mereka berdua sangat ramah. Kak Rindu bahkan mengajakku makan siang bersama, perawakannya tinggi dengan kulit kuning, namun makeupnya sangat onpoint, perpaduan liptint merah dengan lipstik soft pink sangat cocok dengan style rambut poninya yang kurasa terinspirasi dari drama korea. Ia juga memberiku beberapa wejangan tentang pekerjaan. Kesibukan ini membuatku melupakan kejadian menjijikan semalam. Dalam ruangan depan terdapat tiga meja teller, dari informasi kak Rindu, satu meja teller itu diisi oleh pak Rian seminggu ini setelah salah satu teller mereka keluar, dan Akulah gantinya. Diberi beban menggantikan posisi seseorang membuatku bersemangat untuk bekerja lebih giat.

Hari - hari berlalu pekerjaan ku berlangsung lancar namun tidak dengan hidupku di rumah, kurasa bang Riko selalu menjamah tubuhku ketika tidur, walau Aku terlelap tak menyadari, hampir setiap pagi baju atau celana tidurku berbau -yang akhirnya kutahu- sperma dan benda yang kerap disenggol atau digesekkan ke tubuhku adalah penisnya. Sungguh menjijikan tapi Aku tetap diam, setidaknya kurasa ini akan berakhir ketika kakak ku melahirkan. Sudah sebulan Aku bekerja, dan bulan kemarin Aku mendapat bonus karena ada cutomer yang melunasi hutang besarnya dalam semalam, kami semua mendapat bonus.

Hingga tibalah malam yang mengubah hidupku selamanya, malam itu malam minggu Aku libur besok, namun karena seisi rumah sudah terlelap Aku tak boleh terjaga, itu akan mengganggu, Aku hanya mencoba terlelap juga. Hingga suara tak asing yang membuatku tak nyaman, bang Riko pulang kerja, Ia tak membangunkan istrinya, tapi langsung menuju ke arahku. Kemudian ia menindihku, Aku terkejut membuka mata. Ia juga terkejut. Aku melihat penisnya sudah ia keluarkan dari celana jinsnya dan siap membuka celana tidur ku.

"Aa-mmm, " Aku mencoba berteriak, tapi mulutku buru buru di sekap olehnya.

"Sst! Diem lu. Gue udah gak tahan, gue tau selama ini juga lu nikmatin pas gue grepe - grepe. Kalo lu teriak gue bakal pergi dari rumah ini terus gue bakal bilang ke bos buat ngeluarin lu dari tempat kerja!" Mendengarnya Aku hanya bisa menangis, mengisyaratkan memohon agar tak diperkosa. Tetapi percuma

Kini bang riko menggesek - gesekan penisnya ke vaginaku. Malam ini Aku akan kehilangan keperawananku. Dan benar saja, Ia memasukan penisnya ke lubang vagina ku, rasanya sakit, Aku sedikit menjerit, dan darah keluar. Aku menangis tak percaya keperawananku yang berharga akan di rusak oleh keluarga ku sendiri. Rasanya perih sekali ketika bang Riko memaju mundurkan penisnya mengaduk ngaduk vaginaku. Tetapi anehnya vaginaku malah mengeluarkan cairan yang membuat bang Riko tersenyum. Ia menjadi makin giat, lalu Ia memaksa mencium bibirku, lidahnya berusaha membuka mulutku yang terkatup. Lalu tangannya memelintir melintir puting payudaraku, Aku menggelinjang. Nafasku menjadi terburu. Bang Riko menjilati leherku, lalu turun kebawah menjilati payudaraku.

"Ahh, tetek lu ini kenyel banget, emang beda deh perawan," bisiknya ke telingAku sambil menjilati lubang telingAku, membuatku menggoyangkan pinggulku.

"Oh jadi kelemahan lu disini, " bisiknya lagi dan makin ganas melumat telingaku.

Pinggulku makin bergoyang tak terkontrol, vaginaku yang tadi terasa perih kini jadi terasa sangat nikmat hingga Aku merasa tak mau melepas penis bang Riko. Menjijikan. Diriku sungguh menjijikan.

"Ahh.... " bang Riko mendesah pelan. Ia tampak kenikmatan, dan langsung menyambar bibirku dengan ganas, Aku merasakan ada cairan lagi keluar dari dalam vaginaku.

Bibirku dilumatnya habis, lidahnya menjelajah setiap ruang mulutku, mengajak lidahku untuk berdansa juga, ada bau alkohol di mulutnya tapi Aku tak peduli. Seluruh tubuhku meladeni permainannya. Tangan kasarnya yang memelintir putingku dengan giat kini terasa tak ingin kulepas. Sekarang pinggulnya bergerak dengan cepat, penis itu menghujam vagina ku dengan kasar berulang kali dengan gerakan semakin cepat lalu tiba tiba itu berhenti, di dalam perutku terasa hangat dan Aku rasanya tak mau penis itu lepas dari vagina ku. Walau begitu Aku tetap menangis, nurani ku mengatakan ini salah. Bang Riko mencabut penisnya lalu menciumku

G05ySEJZ_o.jpg


"Memek lu lebih enak dari kakak lu" lalu mencium pipiku dan pergi keluar kekamar mandi.

Pikiranku sekarang kosong, Aku pucat, Aku teringat perkataan temanku soal berhubungan badan, jangan sampai keluar didalam. Tapi kurasa yang barusan, bang Riki mengeluarkannya didalam. Sekarang Aku benar benar bingung dan vaginaku terasa panas.
 
Bimabet
Kasian Shinta
:(

Aq sih pas pertama kali
Blas ga ngerasa enak
:(
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd