Part 7
Mulustrasi
Hari ini mas Anton tidak masuk kerja karena sakit. Aku dan Dinda pun bertugas di minimarket. Berseragam lengkap beserta rok mini dan kemben. Kami juga memakai parfum dan sedikit make up sesuai SOP minimarket kami. Bibir Dinda berlipstickan glossy yang membuat bibirnya terlihat basah dan mengkilat pink, sungguh membuat kaum lelaki ingin menciumnya. Rok mini Dinda jauh lebih pendek dari rok miniku, ditambah hari ini dia memakai stocking berwarna kulit tapi cuma sampai 15 Cm diatas lutut, membuat rok mininya terlihat tambah pendek. Lalu aku juga tidak dapat melihat garis celana dalam Dinda, apakah dia memakai G-String? Wah berani sekali rekan kerjaku ini.
Kembali ke minimarket, hari ini kami kedatangan tamu tidak diundang. Yaitu bocah yang pernah melihat Dinda telanjang di toilet dan bapak konsumen kondom yang pernah aku layani syahwatnya. Lalu aku bertanya:
“Ada apa bapak datang kembali kemari? Belum puas juga bapak? Saya panggil satpam komplek ruko ya?!”
“Oh tentu maniss, kamu bikin nagih sih!!Silahkan panggil mereka, toh mereka saya yang bayar gajinya, Ha Ha Ha.”
Ternyata bapak ini adalah pak RT komplek ruko minimarket kami. Sedangkan si bocah adalah cucunya. Bocah ini menceritakan pengalaman waktu melihat Dinda di toilet kepada kakeknya.
“Kek, mbak yang itu pernah bugil di toilet waktu itu.”
“Wah kalau begitu kita garap aja, seksi bener! Lebih seksi dari mba yang judes! Ha Ha Ha..”
Karena mas Anton sedang tidak ada dan kami berdua lemah, maka kami tidak berani melawan kemauan mereka. Aku pun bertanya pada Dinda:
“Dinda, apakah kamu pernah di training? Kamu mengerti kan ujung2nya kita seperti akan ini?”
“Iya mba, Dinda ngerti kok..salahku juga waktu itu tergoda mas Anton sampai dilihat bocah itu.”
Lalu Dinda berbisik di telingaku “ Psst Psst Psst.”
“Jadi bagaimana manisss?Siapa duluan yang harus kami hajar?” Tanya bapak itu.
“Silahkan kemari pak, saya yang akan puasin kalian duluan, nanti setelah saya baru mba Via.” Ajak Dinda ke dalam gudang.
“Yesss, memang kamu lebih seksi daripada mba judes itu! Ha Ha Ha..”
Di dalam gudang, Dinda membuka pakaian kedua lelaki mesum itu.
Lalu aku pun melalukan sesuai yang Dinda bisikkan kepadaku tadi, kufoto saja kedua lelaki yang sudah telanjang itu dengan kamera hp secara tiba-tiba.
Klik Klik Klik!
“Yesss! Nah sekarang kalian pulang dan jangan kembali lagi, atau saya sebar foto ini ke keluarga kalian!?”
Tentu saja HPku sudah kuamankan terlebih dahulu agar tidak direbut mereka.
“Sialan kau ya! Kutu Kupret!”
Lalu mereka pun memungut pakaian mereka dan memakainya lalu keluar dengan tertunduk malu.
Setelah itu minimarket kami pun beroperasi sesuai dengan tujuannya, yaitu tempat berbelanja yang murah dan hemat..
TAMAT
Mulustrasi