Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Via Sekretaris Kantoran

kheq

Semprot Kecil
Daftar
24 Mar 2012
Post
83
Like diterima
366
Bimabet
Part 1 : Sekolah Sekretaris

Mulustrasi

Hay semuanya perkenalkan namaku Via Anggraeni, aku bekerja sebagai sekretaris untuk seorang atasan yang membawahi banyak grup di bidang manufaktur. Disini pasti kalian langsung berpikir atasanku itu seorang yang mesum, gendut, genit, mata keranjang, atau mungkin ada yang berpikiran atasanku seorang yang ganteng, perkasa, macho, dll. Maaf ya membuat kalian kecewa. Atasanku yang bernama Pak Setiadi sudah berumur dan matang baik dalam berkeluarga maupun bisnis. Beliau setia dalam pernikahan maupun dalam berkawan. Kalau tidak salah pernikahannya malah sudah menginjak perak (25 tahun). Mungkin kehadiran istrinya dan rekan-rekannya itulah yang membuat dia bisa sangat sukses. Beliau lembut dan hangat sebagai seorang atasan dan sudah seperti seorang orang tua sendiri bagiku. Itulah yang membuatku betah bekerja di perusahaan ini.

Sebagai perkenalan, aku ingin menceritakan dahulu kisahku dimasa sekolah SMK sekretaris yang isinya gadis-gadis cantik dan menarik kecuali diriku. Sedikit sebagai gambaran diriku kala itu diawal aku masuk, aku sangatlah lugu dan polos dengan kacamata yang membuatku semakin terlihat nerdy. Di kala itu, aku belum mengenal merias diri, walaupun kami memakai seragam yang sangat minim menurutku, entah kenapa aku merasa ketika aku memakai seragam itu aku seperti orang lain.

Orang lain disini yang aku maksud adalah, ketika aku berangkat ke SMK tempat aku menimba ilmu, aku selalu mendapat perhatian lebih. Aku merasa bukan seperti diriku di SMP dengan rok panjang dan kemeja yang ‘gombrong’ (Longgar, Red). Lambat laun, tubuhku pun bertambah tinggi, pinggangku bertambah langsing berbentuk dan dadaku pun bertumbuh. Namanya pergaulan dan memang semakin dewasa, akupun mulai merias diri dan memakai contact lens, karena aku senang mendapat perhatian lebih itu.


Bersambung . . .

Part 1, Act 2 : POST 13
Part 1, Act 3 : POST 22
Part 1, Act 4 : POST
Part 1, End : POST
Part 2: POST 55

Kisah Via lainnya . . .

Via Pegawai Minimarket

Via Cosplayer Idaman
 
Terakhir diubah:
Keduax..makasih atas sequel nya :adek:

Sekretaris yg hot..
 
Part 1, act 2

Mulustrasi

Pada hari itu, jumat aku ingat betul. Aku diajak teman baikku Dinda yang sekarang menjadi seorang penjaga minimarket ke rumahnya untuk mengerjakan tugas bersama. Di jalan pulang kami kehujanan sehingga membuat kemeja putih kami basah lepek dan membuat braku tertembus terlihat dari luar. Di bus kota aku tidak mendapat tempat duduk sehingga membuatku harus berdiri menjadi tontonan orang-orang yang ada di situ. Makin lama bus pun makin penuh sehingga kami harus berdesak-desakan. Ada seorang laki-laki berdiri di belakangku berusaha merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Mana dia berbau badan tidak enak pula membuatku mual. Ia menggesek-gesekkan pangkal pahanya ke pahaku dan tangannya meraba-raba pantatku. Aku tidak bisa melawan karena posisiku di depannya. Dinda lalu mencubit tangan lelaki itu sampai ia kesakitan. Lalu penumpang tersebut pun makin nekat dengan memeras dadaku dan mengancamku.

“ Bilang temen lu untuk diam!”

“ B-baik pak, pelan dikit, sakit nich . .”

“ Via, kita turun aja yu! “

Kami lalu turun dari bus kota itu dan melanjutkan perjalanan dengan hujan-hujanan sambil berlari.

Sesampainya di rumah Dinda membuka pintu lalu kami masuk dan abang dinda yang bernama Bagus pun kaget melihat baju kami yang tembus pandang karena basah oleh hujan.

“Heh liat apa u abang mesum!” Ujar Dinda.

“ E-eh engga hehe..”

“ Permisi kak Bagus, gak kuliah kak?” sapaku.

“ Engga Via, abang libur hari ini, udah cepat mandi sana, nanti masuk angin lho.”

“ Ok kak, makasih yaa.”

Lalu aku dan Dinda naik ke lantai atas, karena rumah Dinda bertingkat dan tidak terlalu besar sehingga tangganya pun sangat curam. Tangga tersebut model silinder keatas dari besi dan anak tangganya berlubang sehingga kak Bagus bisa melihat isi dalam rokku. Akupun sadar akan hal itu lalu darahku berdesir kecil dan dengan sengaja memperlambat langkahku menaiki tangga hingga sampai di lantai 2. Entah apa yang ada di pikiranku kala itu, sehingga aku melakukan hal tersebut.

Di kamar Dinda yang yang wangi itu akupun membuka lemari pakaian dan meminjam baju dan celana pendek untuk aku pakai setelah mandi nanti. Tapi aku tidak mau meminjam CD dan Branya, karena risih memakai dalaman orang lain. Lalu aku mandi dan nekat tidak memakai dalaman setelah mandi. Aku memilih tank top berwarna putih dan celana pendek berwarna putih juga. Seperti malaikat gitu, putih-putih hehe..

Mulustrasi

Setelah mandi, aku melihat Dinda sedang bermain hape sambil ketawa-ketawa sendiri.

“ Buka doong say..” (suara dari hp).

Ah pikirku paling lagi godain pacarnya.

“ Tapi om tambahin ya nanti pas ketemu? “ ujar Dinda.

APA? ternyata dia lagi video call dengan Om Om? Wah rusak juga nih anak . . Walaupun Dinda tidak memliki rumah yang besar, tapi selama ini aku rasa keluarganya cukup berada. Apalagi sekolah sekretaris kami cukup elit di kota kami. Akupun berkesimpulan Dinda pasti hanya menggoda Om tersebut. Tapi dia tadi berujar minta tambahan pas ketemu nanti? Wah pasti selama ini sudah pernah ketemu dong?

“ Om aku ada temen nih, mau kukenalin?”

Lalu Dinda mengarahkan kamera depannya ke arahku.

“ E-eh jangann gamau ah Din, gila u!”

“ Wah cantik sekalii..siapa namanya? Oom mau, kapan kita ketemu bareng?”

“ Iih Oom mah, ada barang baru aja, Dinda dilupain deh! Hu hu! Udah dulu ya Oom, Dinda mau gantian mandi! Weeek!”

Dinda mematikan video call itu dan mencubit hidungku lalu berangkat mandi.

Bersambung . .
 
Terakhir diubah:
Mantap..hehe...ada ciri2 nakal nih..

Cuma mau nanya..apa kisah ini sambungan kisah sebelumnya atau kisah lain..hehe
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wauu, ada cerita baru nihh...
Mesti lebih hot dari pegawai minimarket... hehhee
Lanjutkan Suhuu
 
Menanti kenakalan gadis remaja
. Hahaha
 
Bimabet
Part 1, Act 3

Mulustrasi

Malam itu aku menginap di rumah Dinda dan makan malam bersama keluarganya. Lauknya pun sederhana, tapi aku tidak terlalu pilih-pilih soal makanan. Hanya saja aku risih karena mata kak Bagus dari tadi memandangi dadaku yang tak memakai bra. Aku yakin putingku yang kecoklatan menerawang di balik tank top putih yang kukenakan. Semoga saja dia tidak memperhatikan garis celana dalam pada celana pendek Dinda yang kukenakan. Memang tidak ada garisnya karena aku tidak mengenakan celana dalam malam itu..

Lalu aku menjemur kemeja, rok, cd dan braku di teras rumah Dinda. Tetapi ada kejanggalan pada pagi hari, dimana celana dalam mini hitamku yang kujemur tidak kering sedangkan kemeja, rok dan bahkan braku yang sedikit tebal sudah kering semua. Akupun tidak habis pikir, apakah angin malamnya pilih2?

Sudut pandang kak Bagus . .

Saat pertama kali aku dikenalkan dengan Via oleh adikku Dinda kala itu, aku langsung terpesona akan kecantikan dan keseksiannya. Apalagi tadi siang aku melihat Via basah-basahan sepulang dari sekolah ke rumah kami. Bra hitam yang bermodel push up itu pun tercetak jelas, sudah dari sananya berpayudara besar ditambah dia memakai model push up bra pula. Aku juga dapat mengintip celana dalam mini hitam berbahan tipis dari balik rok Via tatkala ia menaiki tangga rumahku. Tak ayal lagi birahiku naik setinggi-tingginya. Ditambah lagi malam hari aku disuguhkan hidangan lezat berupa bakpao berputing coklat muda. Yang aku maksud adalah payudara Via yang tercetak jelas dibalik tank top putihnya. Aku bertanya dalam hati apakah dia sengaja memilih pakaian itu?

Malam harinya akupun merokok di teras rumah dan melihat jemuran yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Ya benar, itu adalah jemuran milik Via! Dengan hati-hati aku mendekati jemuran itu lalu mengambil celana dalam mini hitam yang masih sedikit basah. Aku yakin ini milik Via seperti yang tadi siang kuintip dari balik rok mini seragam sekolahnya. Lalu aku memasukannya ke kantong celana dan beranjak ke kamarku.

Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Lalu aku mengeluarkan celana dalam Via dan mengendusnya dengan hidungku.

“Ugh wanginya memabukkan..”

Lalu aku membuka celanaku dan menempelkan celana dalam bagian penutup vagina Via ke kontolku yang sudah tegang sejak tadi siang. Aku mengocok-ngocok kontolku yang dibungkus oleh celana dalam Via yang lembut dan masih sedikit basah membuat kontolku hangat.

“Ughhh Occchh Viaaa, Mekimu Legithhh..Ochh…”

“Aku mau nembak nichh, kutembak di dalam ya Viaa sayaaang?? Aku tanggung jawab kok..Ochh”

Akupun tidak tahan lagi dan memuncratkan sperma ke celana dalam itu.

Crotttsssss Crothhhsss..

Puas sudah hasratku yang tertahan dari tadi siang. Lalu aku mengendap-endap ke toilet untuk mencuci celana dalam yang belepotan spermaku. Tapi aku tidak yakin dapat mengusir bau amis dari spermaku di celana dalam itu..

Balik ke sudut pandang Via . .

Aku menyadari ternyata posisi celana dalamku yang masih basah itu sudah berubah dari posisi awalnya ketika kujemur kemarin malam. Lalu aku mengendusnya untuk memastikan kecurigaanku..dan ternyata benar, ada sedikit bau amis dari celana dalamku..

Bersambung . .
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd