Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA WASIAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Mantap Hu!
Intrik nya gimana caranya si Reza bisa dapetin harta kakak2xnya ya...
Atau ada twist yang lain?
Ditunggu update nya...
 

POV REZA



Pukul pagi 4.30 aku bangun untuk melaksanakan ibadah pagi, uurrhhh... tidurku rasanya nyenyak sekali tadi malam, selama 2 bulan ini rasa rasanya ini adalah tidur ternikmat.. gumam ku dalam hati

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh, kemudian aku coba mengambil smartphone ku, setelah aku membukanya ternyata ada 2 panggilan tak terjawab dari kak ulfa melalui panggilan wa, sepertinya dia baru saja melakukan panggilan itu, namun karena aku masih berada di toilet membuang hadas, wudhu kemudian sholat, aku jadi gak mendengar dering smartphone ku..

Setelah itu, aku mencoba mengirim pesan ke kak Ulfa..



“Ada apa kak..? Aku baru selese sholat ini..” tulisku

Setelah itu, aku membuka instagram guna melihat lihat foto dan vidio dari akun guyon, aku scroll scroll ke bawah sambil sesekali tertawa ringan dan tersenyum, lumayan bisa menjadi Mod bosterku untuk menjalani kehidupan hari ini..



Tinggg....bunyi notifikasi wa smartphone ku

“Iya Zaa, tadi kakak mau bangunin kami sholat subuh 🙂” balas kak Ulfa dengan emot tersenyum

“Waktu kakak tlpn tadi aku lagi sholat subuh kok🙂” balasku tersenyum

“Alhamdulillah..😊😊” balas kak Ulfa lagi

“Ehh.. tapi kok kak Ulfa gak panggil sayang lagi, kan kita sudah jadian..?Hmm🤔🤔😀

“Hehe... iya sayangku, kamu yang rajin ya sholat nya..☺️😀😀

“Tenang aja kak Ulfa sayang, aku gak pernah bolong kok sholat nya..😊😊

“Nahhh gitu dong, itu baru pacar kakak.. muuaachh 😚😚😀

“Asyik...😀 pagi2 udah dapat ciuman nih, aku jadi semangat deh.. 😊😀

“Hehehe... semangat ngapain Zaa.. 😀

“Ehh... sayang.. 😊😊😀” ralat kak Ulfa

“Hmm... kakak nih suka lupa ya.. 🤔😕😕

“Kan tadi kakak sudah ralat sayang..😊😊 maaf yaa ganteng.. 😊

“Hehe... iya cantik... sini cium dulu.. 😘😘Muach.. 😊

“Hehe... Kakak jadi berbunga bunga pagi2 sudah dicium kamu..🥰🥰

“Hehe... wajar dong kak kakak sudah jadi kekasihku.. 😊😊

😊😊😊 iya iya.. 🥰🥰, kakak udah buatin kamu kue brownis nih sayang..😊

“Mana kak..? Mau dong, aku bosen ini sarapan pakai sari roti terus😀

“Iya iya.. nanti jam 7 kakak anterin dah,.. 🙂🙂

“Terimakasih sayangku... 😘😘

“Ehh... nanti kalo ketemu, kamu berani gak bilang sayang sayang kayak gini ke kakak..😀😀

“Hmmm... liat nanti aja dah kak..😀hehe..”

“Awas saja yaa..😀😀, yaudah kakak mau mandi dulu ya..”

“Yang Harum ya sayang, nanti aku mau peluk kakak.. 😊😊

“Hihi... kayak kamu berani aja😀😀” tantang kak Ulfa

“Hehehe 😀😀🥰🥰🥰🫂🫂” balasku ter



Setelah itu, chat ku tidak di balas oleh kak Ulfa, mungkin dia sedang bersiap siap tukas ku dalam hati, akupun segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, kali ini aku juga merapikan jambang dan kumis ku yang sudah tumbuh lebat tidak beraturan, aku mencukur di bagian bagian yang tidak enak dipandang






Setelah selesai mandi kemudian aku menggunakan pakaian oblong dan celana ¾, lantas aku menuju ruang tamu, untuk sekedar bersantai sambil memainkan beberapa game online di PC.

Satu setengah jam duduk didepan computer membuat mataku terasa perih maka kusudahi memainkan game online dan segera ku matikan pc, kemudian ku rebahkan tubuhku di atas sofa.

”Oke google, play beautifull relaxing music”

Ucapku, karena memang rumah ku sudah mengaplikasikan smarthome. setelah suara music mengisi ruangan kemudian ku ambil smartphone milikku untuk sekedar membuka social media yaitu instagram, twit**ter dan tiktok hanya untuk mengetahui beberapa berita berita terbaru yang ada.

Memang kegiatan ku semenjak kepergian reni monoton seperti itu saja, namun setelah bertemu dengan kak ulfa kekosongan didalam relung hati mulai sedikit terisi, hhmmm… terimakasih kak ulfa gumamku dalam hati, setelah ku ingat bahwasanya hari ini adalah pertemuan ipar2ku dengan pak hadi, maka akupun mendoakan semoga saja semuanya berjalan dengan lancar.. dan mengenai harta peninggalan mendiang istriku reni yang dia serahkan semua ke saudara saudarinya dengan membaginya rata membuatku tersenyum, karena semasa kita bersama aku selalu mengajarkan dan menganjurkannya untuk selalu berbagi kepada keluarga maupun pada orang lain, lalu untuk nominal yang dia serahkan, berikut asset asset yang dia miliki aku sama sekali tidak mempermasalhkannya.

Tteett..teett..tteett

Suara bel pintu gerbang berbunyi sedikit nyaring ditelinga, sepertinya ada yang dating fikirku, aku segera melihat ke cctv kearah gerbang melalui smartphone miliku yang memang sudah terkoneksi via internet dengan semua titik cctv yang terpasang, setelah mengetahui bahwa yang datang adalah kak ulfa, maka aku segera membuka gerbang via remot lagi lagi melalui smartphone miliku, kak ulfa pun segera memasukkan motornya kemudian aku segera menutup kembali pintu gerbang tersebut.

Dengan kedatangan kak ulfa, entah apa yang terjadi denganku, dadaku menjadi berdebar rasa senang, bahagia, rindu menjadi satu, lantas aku segera menuju ke pintu utama untuk membukkan pintu yang memang sepertinya kak ulfa sudah berada di baliknya.

“assalamualaikum..”

Ucap kak ulfa

“waalaikum salam”

Balasku, bersamaan dengan pintu yang mulai terbuka.

“haii Zaa.. “

Kata kak ulfa menyapa.

“waduh, kakak bawa apa nih..?”

Tanyaku sambil tersenyum

“kan kakak udah janji mau bawain kamu kue..”

Jawab kak ulfa dengan senyumnya yang manis

“hehe iya kak, ayoo kak masuk dulu..”

Ucapku, kemudian mempersilahkannya untuk masuk

“yaa.. ampun Zaa… rumahmu berantakan sekali.”

Ucapnya kaget, melihat barang2 yang berada di ruang tamu dan beberapa sisa2 makanan..

“hehe.. di maklumin aja kak..”

Kataku sambil menggaruk garuk kepala yang padahal tidak gatal.

“yaaudah.. nanti kita sama2 beresin ya..” Ucap kak ulfa tersenyum.

“kakak bawain kamu brownis nih Zaa, kamu makan dulu ya, tadinya mau bawain kamu nasi sekalian buat sarapan, tapi kakak lupa ternyata belum masak, hehe..”

Lanjutnya lagi, sambil duduk disofa sembari memotong brownis tersebut dengan pisau plastik yang telah dia siapkan.

Aku sedari tadi terus memperhatikan kak ulfa, wajahnya yang putih, bibirnya yang tersenyum manis dengan dibaluri lipstick berwarna merah muda, terlihat sangat indah dimataku.

“iyaa kak, aku biasanya emang gak biasa pagi2 makan nasi, dulu sih biasanya sarapan pake putih telur 5 butir trus oatmeal dan minum suplemet BCAA untuk menjaga masa ototku, dulu reni sering buatin kayak gitu kak, hehe”

Ucapku menjelaskan sambil tersenyum.

“sekarang kamu gak sarapan kayak gitu lagi?..”

Tanya kak ulfa.

“nggak kak, belum ada semangat membangu atau menjaga masa otot lagi..”

Jawabku, tersenyum.

“yasudah,, sekarang kamu makan aja dulu kue buatan kakak, mudah mudahan semangatmu bisa bangkit lagi setelah nyicipin,, hehe.. kakak mau bersih2in dikit ya rumahmu, ruang tamu ini seperti kapal pecah..”

Tutur kak ulfa kepadaku,

“iya kak, nanti setelah ini aku mau suruh mbok darmi masuk kerja lagi kok”

Balasku ke kak ulfa.

selama 2 bulan lebih setelah kepergian reni aku sengaja tidak menyuruh mbok darmi dan suaminya pak umar tidak masuk kerja dulu dirumahku, mbok darmi sendiri bekerja membersihkan dalam rumah dan mengurusi pakaian2 kotor dengan cara mengantarkan ke laundry, sedangkan suaminya pak umar membersihkan luar rumah, merawat tanaman dan kolam renang, jam 6.00 biasanya mereka sudah datang kerumahku kemudian disore hari baru mereka pulang, aku tidak meminta untuk tetap tinggal dan menginap mengingat rumah mereka yang cukup dekat dan mereka juga mempunyai anak anak, masing masing orang ku berikan handphone yang dimana apabila kubutuhkan aku segera menelpon atau mengirim wa, mereka juga ku buatkan buku rekening bank beserta atm nya yang nantinya akan di transfer otomatis melalui rekening miliku sebesar 6jt untuk masing masing orang,

Memang diawal awal mereka sempat datang kerumahku untuk melakukan pekerjaannya, namun setelah ku jelaskan mereka ku suruh libur dulu untuk sementara waktu, karena aku ingin menyendiri untuk menenangkan fikiran, ketika mendengar kabar duka itu mereka juga terlihat sangat sedih dengan seketika langsung terlihat menangis terisak isak dihadapanku, dan mereka juga tidak pernah terlihat absen untuk mengikuti proses acara 9 harianya reni dari awal sampai akhir, walaupun semenjak mereka ku suruh libur dulu namun gaji mereka tetapku bayarkan tepat waktu tanpa ada potongan sepeserpun.



Kak ulfa terlihat sangat cantik dengan gamis lebar berwana merah maroon dipadu dengan jilbab berwarna hitam lebar yang menutupi payudaranya namun terlihat masih ada tonjolan, dia juga tidak melepaskan kaus kakinya dari pertama memasuki rumahku, perpaduan yang indah menurutku dengan tingginya yang sebahuku, dihiasi wajah putih dan terlihat sangat cantik, memang dari pertama bertemu dulu aku sudah mengagumi kecantikan istri kakak iparku ini, bahkan hampir semua saudari istriku memiliki wajah yang cantik dan mereka semua memiliki kulit yang putih bersih, tentu saja dengan sifat dan karakter yang berbeda beda namun itu menjadi ciri khas tersendiri dari si empunya, tanpa mengurangi kecantikan dan keanggunan mereka,

Kak ulfa terlihat sesekali mengibaskan jilbab lebarnya kebelakang karena merasa terhalang, itupun membuat dada nya terlihat besar dan menonjol tepat didepanku, yang otomatis membuat naluri liarku mulai berimajinasi bebas didalam otak lalu turun ke hati dan pada akhirnya berdampak pada penisku yang mulai bangkit dan membesar,

Beberapa kali pandagan kami bertemu, kemudian kami berdua saling membalas dengan memberikan senyuman termanis,

kak ulfa akhirnya selesai melakukan bersih bersih ringan diruang tamu, kemudian menghempaskan badannya disamping ku yang sedari tadi memang menduduki sofa sepanjang 1,5 meter.

“hhuuhh… capek juga Zaa, kakak jadi keringetan nih,, hehe”

Ucap kak ulfa sambil mengibas ngibaskan jilbab nya,

“aduuhh maaf kak, ac nya belum dinyalakan ternyata,, hehe”

Timpalku, dan langsung menyalakan dengan hanya memerintahkannya untuk hidup, karena memang rumahku menerapkan smarthome..

“eehh… kok bisa gitu ya Zaa.. keren..”

Ucap kak ulfa dengan ekspresi ter heran heran

“hehe.. iya kak bisa kan sudah smarthome,,”

Balasku tersenyum.

“ahh.. percuma smarthome tapi gak bisa bersihin diri sendiri..”

Timpal kak ulfa meledek namun dengan tersenyum.

Aku hanya membalas dengan menggaruk garuk kepala yang padahal tidak gatal sama sekali.

“kak ulfa tadi terlihat lebih cantik loo waktu masih keringetan..”

Ucapku tersenyum, sambil memiringkan tubuh dan langsung menatap kearah kedua matanya.

“hhmm,, mulai gombal dan nih, nanti kakak jitak baru tau rasa..”

Kata kak ulfa menimpali ucapanku, sambil tersenyum tersipu.

“silahkan aja kak, aku emang pengen dijitak tangan lembutnya kakak kok,,”

Timpalku lagi sambil tersenyum.

“kakak pake kekuatan penuh nanti jitaknya Zaa..”

Ucap kak ulfa lagi, namun tetap dibarengi dengan senyuman.

“ayoo aja kak.. nanti begitu kakak ambil ancang2, aku langsung memberikan senyuman termanis ku dengan raut wajah memelas, dan pasti kakak gak jadi ngejitak, malahan mungkin segera memelukku,, hehe”

Balasku ke kak ulfa..

“hhmm.. kan masih mungkin Zaa, belum tentukan,.

Balas kak ulfa tersenyum dan terlihat tidak mau kalah.

“kak… segala kemungkinan pasti semua bisa terjadi..”

Ucapku lagi, dengan raut wajah yang sengaja kebuat serius.

“yaaudah nanti pas kakak jitak, kakak sambil merem aja biar gak ngeliat wajahmu..”

Timpal kak ulfa meledek namun masih tersenyum.

“waaaduuh… malah itu tambah asik kak, nanti begitu kakak merem aku langsung meluk kakak, dengan pelukan penuh perasaan dan pelukan terhanganku, aku yakin kakak kesem sem trus balik memeluku erat..”

Balasku tersenyum dan tak kehabisan akal.

“yaaudah kalo gitu terserah kamu aja Zaa..”

Kata kak ulfa tersenyum, dan tidak tau harus ngomong apa lagi.

“ehh itu bulu bulu diwajahmu masih ada, tapi sekarang sudah terlihat rapi Zaa..?

Ucap kak ulfa lagi, berusaha mengalihkan pembicaraan.

“iyaa kak.. aku mau terlihat sesempurna mungkin, soalnya kekasihku mau datang anterin kue..”

Balasku sembari tersenyum manis.

“wwaahh… siapa tuh kekasihnya reza, kakak jadi penasaran nih..”

Kata kak ulfa menimpali dengan raut wajah bertanya Tanya namun setelah itu tersenyum.

“ada deh kak.. tadi dia pake gamis warna merah maroon dan jilbab warna hitam, mukanya putih bersih dan sangat cerah, ketika ku pandang wajahnya.. hhhhh,,, hatiku jadi meleleh kak..”

Ucapku menjelaskan.

“hmm.. emang yang mana orang nya kok tadi kakak gak liat..?

Tanya kak ulfa sambil memegang dagu dengan ekspresi bingung, rupanya dia sudah mulai terbawa drama yang ku mainkan.

“masa tadi kakak gak liat, tadi kan dia sempat bantu2 bersihin sampah yang berserakan.. hmm.. ehh.. trus tau gak kak tadi wajahnya berkeringat, sumpah sangat cantik sekali, dengan nafas yang agak tersengal karena capek membuat ku degdegan trus hatiku panas merana kak terbakar api asmara..”

Ucapku lagi dengan tersenyum.

“ihh.. masa sih hatimu bisa kayak gitu..?”

Tanya kak ulfa sambil tesenyum malu

“iya kak, coba aja sini rasaain didadaku”

Ucapku, sembari mendekatkan tubuhku ke arahnya kemudian langsung memegang tangannya, dan mengarahkan langsung ke dadaku.

“ehh… iya kerasa banget getaran nya..”

Ucap kak ulfa tersenyum dan masih membiarkan tangannya digenggam olehku..

Akupun sudah tak tahan lagi dengan perasaanku, ingin segera ku ungkapkan..

“kkakk…” ucapku memandangnya serius dengan tangan yang masih ku genggam

“iya..” jawabnya lirih

“aku sayang kamu kak..” sambil mataku menatap matanya

“hhhmm….”

Sontak dia memejamkan matanya, beberapa detik kami terdiam, kak ulfa mulai membuka suara

“hhh.. Hatiku degdegan Zaa.. sama seperti yang kamu rasakan”

Aku langsung mencim mesra tangan nya, setelah itu mata kami beradu kemudian tersenyum, entah siapa yang memulai tubuh kami langsung berpelukan erat,.. lama kami berpelukan tanpa bicara apa2, kak ulfa memelukku dengan sangat erat dia memelukku dengan sepenuh hati tanpa ada paksaan sedikitpun.

“kaakk.. tubuhmu wangi banget..”

“iya sayang.. kakak tadi pake farfum aroma vanila”

“ciee… udah panggil sayang aja nih ya..”

Ucapku, sontak kak ulfa melepas pelukannya, dan dia menunjukkan ekspresi kesal dengan bibir yang manyun.

“iihh… kamu niih ngeselin..”

“cup..cupp..cupp.. maaf sayangku, sini cuupp dulu”

ucapku menggosok gosok kepalanya kemudian mengecup keningnya, dan kami pun kembali hanyut dalam pelukan..

“sayang.. aku gak pernah merasakan sebegitu cintanya sama seseorang, bahkan dengan suamiku..” ucap kak ulfa

“iyaa kak,, aku akan membuatmu menjadi wanita seutuhnya..”

“makasih banyak sayang..”

“kaaakk…” panggilku dengan memundurkan sedikit kepalaku.

“hhmm” jawab kak ulfa yang juga sembari memundurkan kepalanya.

Beberapa detik kami saling pandang, dengan otomatis kami saling merapatkan wajah satu sama lain sembari menutup mata. Akhirnya kami pun berciuman mesra.

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Bunyi mulut kami saling beradu, kami saling memagut bibir satu sama lain, tak puas dengan hanya memagut bibir aku mngarahkan lidahku masuk menembus mulut kak ulfa, lidahku pun dikulum oleh kak ulfa bak permen lollipop, tak mau ketinggalan kak ulfa juga memasukkan lidahnya kedalam mulutku, hal yang sama ku lakukan ke kak ulfa, aku mengulum lidahnya yang menurutku terasa manis,

Kami sejenak melepaskan pergumulan mulut, lalu kami saling pandang dan kak ulfa tersenyum tanda bahwa dia sangat menikmati,

“love you sayang..” ucap kak ulfa

Tanpa menunggu lama aku segera mncium mulutnya kembali.

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

“hhhhhHH…. hHhhh…” suara desahan ka ulfa..

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Tanganku yang sedari tadi berada di punggung nya, kini mulai bergerilia nakal, aku meraba susunya yang masih tertutup oleh BH, gamis dan jilbab nya.. “uuhh besaar sekali fikirku”..

“Uuhhhh….Uuhhh… hhmmm….” Ucap kak ulfa

Lalu ku masukkan tanganku melewati satu persatu pentupnya, aku membuka kancing gamis kak ulfa yang berada di depan, setelah terbuka kemudian ku masukkan tanganku melewati gamisnya.. sedikit ku singkirkan cup BH nya agar tangan ku langsung menyentuh susunya..

Aku mulai menyentuhnya, terasa sangat besar, sekel dan empuk di tanganku..

“aaahhh… sayang… uuhhh…..”

“aaahhh…. Aahhh…hhmmm..” ucap kak ulfa lirih

“sebentar sayang aku jadi sesak.. kakak buka dulu..” ucap kak ulfa yang mengetahui aku kesulitan untuk meremas susunya, setelah kak ulfa membuka pengait BH nya, lantas aku mengeluarkan susunya keluar dari gamisnya, susu besar kak ulfa terasa hangat ditangan ku, aku merabanya dengan lembut dan sesekali meremasnya yang membuat kak ulfa melengguh gemetar..

“aaahhh… aahhhh…. Terus sayang yang kencang…

uuhhhmmm…..uhhmmm…. hhhhhhh…..” ucap kak ulfa menikmati

kak ulfa pun segera memasukkan tangannya kedalam kaos ku, sembari bibir kita masih saling lumat dan tangan ku tanpa henti meremas susunya, tangan kak ulfa pun meraba dada bidangku, karena mengetahui dia juga agak kesulitan maka segera kulepas kausku hingga sekarang aku sudah bertelanjang dada, kak ulfa pun dengan bebas meraba setiap inci dari tubuh bagian atas ku..

“kkaakk punya ku sesak dan sakit nih..” kataku menghentikan ciuman namun tanganku tetap meremas susunya..

“ iya sayang keluarin aja, kasian ketekuk..”

“kakak yang bukain ya..” ucapku tersenyum

Tanpa tunggu lama lama, kak ulfa segera membuka celana yang ku kenakan beserta celana dalamku dan kak ulfa pun seketika kaget melihat ukuran kontolku, dengan panjang 18cm dengan diameter hampir sama seperti ukuran botol liquid vape 100ml dengan bentuk agak sedikit mengacung ke atas.

“uuhhh… sayang kontol mu gede..” bisik kak ulfa terdengar sayu

“kocokin ya kak..” ucapku

Kak ulfa segera menggenggam kontolku, dan perlahan mulai mengocoknya

“uuhh,,,. Sayang kontol mu terasa hangat..”

“aahhh.. iya kak nikmat, terusin.. kocokan kakak enak banget..”

Aku yang sudah sangat bernafsu mulai mengarahkan mulutku ke susu sebelah kanan kak ulfa, dan susu yang sebelah kiri tetap ku remas,

“aaahhh… aahhhh….hhmmmppp…. Terus sayang yang kencang…”

“uuhhhmmm…..uhhmmm…. hhhhhhh….. enak sayangg.. hhrrh” ucap kak ulfa menikmati

Ku mainkan lidahku dikedua susu kak ulfa secara bergilir, kemudian ku coba meraba selangkangan kak ulfa dari luar, karena marasa kurang puas, kehentikan menjilati susunya namun tanganku masih tetap meremasnya, lalu ku pandang kak ulfa kemudian ku kecup bibirnya..

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

“kaakk… boleh ku lanjutkan..” merasa faham maksudku kak ulfa segera berdiri kemudian melepas celana panjang yang dia kenakan beserta celana dalamnya, namun tetap gamisnya tetap dia kenakan,

Segera ku singkap gamisnya, maka terpampang lah memek kak ulfa yang berwarna putih yang sudah tercukur rapi, gelambir memeknya berwarna merah seperti daging segar, lantas akupun mengecup memeknya yang dimana kak ulfa masih dalam keadaan berdiri..

“hhhhhhh….. enak sayangg…” leguh kak ulfa

Karena merasa kurang maksimal, aku memintanya untuk duduk bersandar disofa, aku merubah posisi menjadi berjongkok dihadapannya kemudian ku buka lebar kedua pahanya, maka terpampanglah memek yang sangat indah menurutku, segera ku arahkan bibirku untuk mencium memeknya lalu aku mulai memainkan lidahku untuk masuk ke dalam rongga memeknya..

” Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…”

suara mulutku mencumbu memeknya, dan kedua tanganku tetap meremas susunya

“aaahhh… aahhhh…. Terus sayang.. uuhhrrhh enak….

hhhhhhh….. enak sayangg….. aahhhrhh…. Owwhhh….

aaahhh… aahhhh….uuwwhh… terusin sayang”

suara kak ulfa yang sedang menikmati aksiku. Dan sesekali ku kenyot dengan kuat daging merah sebesar kacang almond miliknya..

“aaahhh… aahhhh…. Terus sayang.. uuhhrrhh enak….

hhhhhhh….. enak sayangg….. aahhhrhh…. Owwhhh…

Aaahhrhh….sedot yang kuat sayang…… aaarhhh…..

aaahhh… aahhhh….hhmmmppp…. Terus sayang yang kencang…

uuhhhmmm…..uhhmmm…. hhhhhhh….. enak sayangg.. hhrrh” ucap kak ulfa menikmati

“aarrhhh…. Sayang kakak mau sampeeee,,,, aaarrrhhhh,,,,,,, oowwhhh,,,,”

Ucap kak ulfa yang sudah mencpai orgasme dibarengi dengan tubuhnya yang bergetar…

“nikmat banget sayang..” ucap kak ulfa ter engah engah..

“tubuh kakak indah banget,..”

“makasih sayang, kamu orang ke2 yang melihatku seperti ini..”

“sekarang giliran kamu ya sayang, sini duduk di atas..”

ucap kak ulfa menyuruhku duduk disofa kemudian gentian sekarang dia yang berjongkok, kak ulfa segera menggenggap kontol ku dan mengocoknya perlahan..

“aahhr… enak kak,,,” ucapku menikmati

“gede banget sayang, muat gak ya di mulut kakak..” ucapnya tersenyum

“cobain aja kak biar gak penasaran..” balasku tersenyum

Kak ulfa mulai mengecup mesra kepala kontolku, kemudian dia mulai menjilatnya, aku terus memperhatikannya aksinya, sesekali mata kami bertemu lalu dia pun tersenyum..

Hamper seluruh bagian dari kontolku tak luput dari jilatannya,

“aahhh kak nikmat banget…

Hhhmmhhh,,, uhhh,,,” ucapku menikmati aksi kak ulfa

“kakk… coba dimasukkan kedalam mulut kakak,,”

“iyaa sayang kakak coba ya..” balasnya tersenyum



Teengg…dongg…denggg…tengg..dongg….

Bunyi suara nada dering smartphone milik kak ulfa, lantas aku segera menyuruh untuk memeriksanya..

“coba diliat dulu kak..”

“ia sayang…”

Setelah melihat nama yang tertera pada panggilan masuk, kak ulfa segera melihat ke arahku.

“dari mas andre..” ucap kak ulfa

“Diangkat aja kak, siapa tau penting..”

“iya sayang..”

Kak ulfa segera pergi agak menjauh dan membelakangiku untuk menjawab panggilan dari mas andre yaitu kakak iparku sendiri, setelah cukup agak lama kak ulfa menjawab panggilan itu kemudian dia berbalik dan langsung menghampiriku.

“gimana kak..??” tanyaku padanya

“hhmmm… kakak diminta mewakili mas andre sayang, hari ini dia sebenernya ada janji mau ketemu sseorang, tapi mas andre masih ada proyek di kota sebelah, nanti sore baru dia balik..”

“yaudah kak.. kakak temui aja dulu kenalannya mas andre, barangkali ada yang penting..” ucapku tersenyum

“kamu gak apa2 kan kakak tinggal sendiri,,”

“gak apa2 sayang…” ucapku tersenyum sambil merangkul tubuhnya

“tapi kamu belum apa2..” balas kak ulfa sambil memegang kontolku yang masih tegak

“gak apa2 sayang.. kakak mau jadi kekasihku aja aku sudah sangat bahagia..” ucapku tersenyum

“yaudah kalo gitu kakak siap2 ya, soalnya udah ditungguin,,”

Lalu kak ulfa segera memakai celananya dan merapikan pakaiannya yang sudah acak acakan karena pergumulan yang kita lakukan, sedangkan aku hanya mengenakan celana saja untuk menutupi tubuh ku yang ber telanjanag bulat.

“sayang.. kalo gitu kakak pamit ya..” ucap kak ulfa setelah merasa cukup rapi

“ya kakk.. hati hati ya..”

ucapku tersenyum, kemudian kak ulfa menghampiriku dan segera melumat bibirku yang menjadi tanda perpisahan untuk hari ini.

Setelah kepergian kak ulfa, aku duduk sejenak disofa yang menjadi saksi pergumulan kami sembari tersenyum merasakan bahagia, lama hanyut dalam lamunan aku teringat bahwa hari ini adalah agenda pertemuan pak hadi dengan ipar2ku untuk membahas wasiat dari mendiang istriku yang sebelumnya aku sudah mengetahui isinya.

Berarti kak andre gak bisa hadir trus meminta kak ulfa untuk mewakilinya, fikirku dalam hati.

Semoga saja berjalan lancar, gumam ku melanjutkan.








POV ULFA

Hari ini adalah hari yang bersejarah bagiku, untuk pertama kalinya tubuhku dijamah dan dicumbu oleh orang selain suamiku , iya orang nya adalah reza adik ipar dari mas Andre, sifatnya yang baik dengan hati yang lembut dan itu terbungkus oleh tubuh yang sempurna, di ganteng, tinggi, putih, terlebih lagi caranya memperlakukan ku sangat membuatku terkesan, memang dari pertama kali kita bertemu sewaktu Reni mengenalkannya kepada keluarga besar dan seiring berjalannya waktu kita saling ngobrol dan bersama sewaktu acara keluarga dia sudah menarik perhatianku, sungguh beruntung Reni mendapatkan lelaki seperti reza, gumam ku dalam hati kala itu.

Pertemuan kami yang tak disengaja Tempo hari itu merupakan awal dari segalanya, kami berbincang bincang ringan membahas kegundahan hatinya, dari dulu aku memang selalu dibuat terkesan apabila berbincang dengannya, saat menyimak ucapanku, sikap pedulinya terhadap apa yang ku sampaikan, dan pandangannya yang langsung melihat ke arah mataku, bahkan saat gilirannya ngomong pun aku selalu dibuat hanyut dengan tatapannya.

Pertemuan yang singkat itu akhirnya kita lanjutkan dengan saling berbalas pesan lewat wa, aku seperti di giring lebih jauh dengan drama yang dia buat, kata2nya saat dia ingin memelukku, mencium ku, dan ucapan sayangnya kepada ku, membuatku semakin hanyut terbawa arus.

Dan hari ini adalah merupakan hari pembuktian, bahwa apa yang kita tulis melalui wa itu bukan cuman guyon dan candaan semata, aku merasa sangat menikmati nya, aku sadar bahwa perbuatan kita sudah sangat jauh namun itu semua telah dipatahkan oleh hatiku yang memang menginginkannya, belaiannya, cumbuannya selalu membuatku bergetar, bahkan kalopun tadi dia ingin berbuat lebih jauh lagi yaitu menyetubuhiku aku dengan sangat bersedia mengizinkan nya.. hhuuhhh... tapi telpon dari mas Andre memaksa ku untuk mengakhirinya segera, ucapku dalam hati..

Iyaaa... hari ini adalah agenda pertemuan dengan pak Hadi, untuk sama2 menyaksikan wasiat yang dibuat oleh Reni sebelum dia meninggal, sebenarnya suamiku sudah mengetahui agenda hari ini, namun karena pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan maka dia menyuruh ku untuk mewakilinya.

Jam di tangan ku sudah menunjukkan pukul 9.55, lantas segera ku arahkan motorku menuju alamat kantor pak Hadi yang sebelumnya sudah dishare oleh Heni di grup wa.

Sesampainya disana pada pukul 10.10 aku menemukan ipar2ku sudah berkumpul di ruangan pak Hadi, ternyata mereka belum mulai lantaran menunggu kehadiran ku dulu.

“Assalamualaikum”

ucapku melepas salam yang langsung dijawab oleh mereka semua.

“Baik kalo begitu, berhubung semua nya sudah hadir dan pak Andre tidak bisa hadir namun diwakilkan oleh ibu Ulfa, kita langsung saja memulai ya..”

Ucap pak Hadi kepada kami semua..

Acara pada pagi hari itu berlangsung sangat khidmat, semua dari kami yang hadir rata2 meneteskan air mata, padahal aku tahu ipar2 ku adalah perempuan perempuan yang sangat tegar dan kuat, hati dan perasaannya tidak mudah untuk di taklukan,

Ketika didalam vidio itu Reni membahas tentang reza, mengenai apa yang telah dia berikan pada Reni, sikap nya kepada Reni dan perhatiannya pada Reni, sontak kami semua berlinang air mata, entah apa yang masing2 dari iparku rasakan apakah malu atau mereka merasa bersalah, namun berbeda dengan diriku, aku merasa tambah sayang kepada reza, rasa cintaku semakin meluap Luap, ingin ku temui dia segera dan langsung memeluknya. Love you reza... Gumam ku dalam hati..

Dan yang selanjutnya membuat kami terkaget kaget, ketika Reni berbicara mengenai harta dan aset asetnya yang dia bagikan kepada kami, rasanya seperti sedang bermimpi sontak kami semua saling pandang sambil ternganga, aku tidak menyangka Reni sebegitu baiknya hingga rela dengan sepenuh hati memberikan semua hartanya kepada kami, apalagi setelah mengetahui bahwa reza yang berperan penting dalam hal mengajarkan Reni masalah berbagi, dengan seketika aku mengingat reza hatiku rasanya sesak dan hangat jantung ku berdetak cepat, rasa cintaku kepadanya sudah meluap.. owwhh rezaa.. aku sayang kamu, ucapku dalam angan...

Setelah vidio itu berakhir, mata kami semua sembab dan memerah karena telah mengeluarkan air mata sejadi jadinya namun tidak dengan Terisak isak. Seketika aku melihat ke arah pak Hadi, dia terlihat gelisah, raut mukanya seperti panik..



“Eeehhh... mohon maaf sebelumnya, saya permisi dulu ya, mau ke toilet sebentar..”

Ucap pak Hadi kepada kami semua, yang langsung kami jawab dengan anggukan



POV HADI CAHYADI

Ketika saya mengetahui apa isi dari wasiat ibu Reni, seketika Saya langsung izin keluar dengan alasan pergi ke toilet, namun saya berbohong, saya keluar hendak akan menelepon pak reza, hanya ingin memastikan bahwa file vidio untuk ipar2nya sudah dia tonton sampai habis atau belum..

Ttttuuutt....tttuuuttt....tttuuuttt

“Assalamualaikum pak reza, saya Hadi pengacara dari istri bapak, ibu Reni”

“Waalaikum salam, ohh Iyaa pak, bagaimana?”

“Pak.. hhh...seperti yang saya katakan kemarin hari ini saya ada agenda bertemu dengan saudara saudarinya ibu Reni, membahas terkait wasiat yang beliau limpah kan pada saya..”

“Oohh iya pak, bagaimana pak apa semua berjalan lancar..?”

“Alhamdulillah pak, semua berjalan lancar..”

“Alhamdulillah kalo begitu pak, saya turut senang mendengar nya”

“Hhhh.... gini pak, apa bapak sudah menonton vidio tersebut sampai selesai..?”

“Sudah pak, sudah saya tonton sampai selesai..”



“Hhh.. Begini pak reza, saya mau menanyakan terkait isi dari vidio itu yang point harta peninggalan ibu Reni.. mohon maaf sebelumnya pak saya kurang sopan menanyakan hal tersebut lewat telepon..”

“Ohh tidak apa2 pak, teknologi memang harus kita manfaatkan.. hehe...!! Hhhmm.. dan terkait masalah harta peninggalan istri saya, saya sangat tidak mempermasalahkan nya pak, saya bahkan merasa senang istri saya sangat peduli dengan saudara2nya..”

“Terimakasih pak, tadi saya sangat mencemaskan hal tersebut..”

“Dibuat santai saja pak.. hehe...”

“Pak reza memang luar biasa..”

“Hehe... Ohh iya pak, kalo bisa mereka semua jangan sampai tahu ya, kalo saya sudah mengetahui semuanya, bapak ikutin saja instruksi dari ibu Reni,..”

“Ohh siap pak, terimakasih pak saya sudah merasa tenang.. hehe..”

“Iya pak sama sama..”

“Kalo begitu, saya akhiri ya pak, assalamualaikum..”

“Waalaikum salam..”



Kembali ke Ulfa

Setelah beberapa menit kami mengontrol emosi karena telah menyaksikan bersama isi wasiat dari Reni, pak Hadi segera masuk dengan raut wajah yang terlihat tenang, padahal tadi sebelumnya dia terlihat sangat gelisah, entahlah ucapku dalam hati..

“Baiklah buk, setelah bersama sama kita saksikan wasiat dari mendiang ibu Reni, hari ini juga kita akan segera menuju kantor notaris Ida Ayu, untuk menyelesaikan semuanya, semoga saja berjalan dengan lancar ya”

Tutur pak Hadi kepada kami..

Setelah semua proses selesai, raut wajah dari ipar2ku terlihat gelisah kecuali fani raut wajahnya terlihat lebih tenang, aku mengetahui penyebab dari kegelisahan mereka tersebut, sepertinya mereka malu kepada reza atas perlakuan mereka terhadapnya.

Aku yang mengetahui kegelisahan mereka, maka dari itu aku mengajak mereka semua untuk berkumpul dirumah ku untuk membahas semuanya..

Setelah semua berkumpul termasuk mas Andre, mas Ibnu dan mas faruk, kamipun memutar ulang vidio wasiat yang dibuat oleh Reni, kami menonton ulang vidio itu dengan penuh khidmat, dan akhirnya vidio itupun selesai kami tonton, aku yang tidak pernah melihat mas Andre menangis, pada akhirnya menangis juga setelah tahu isi dari vidio tersebut..

“Bajingan memang si reza, sumpah.. Dia lelaki yang sangat keren, lelaki langka.. hiks...hiks..”

Ucap mas Andre mengagumi reza sambil menangis..

“Kita sudah sangat keterlaluan sama reza.. hiks..hiks...”

Ucap Nining menimpali dengan berurai air mata

“Iya kak, aku malu sama reza.. hiks..hiks...”

Ucap Heni yang juga sambil menangis..

“Kita harus menemui nya dan semua harus minta maaf.. “

Ucap fani membalas dengan mata yang merah berlinang air mata

“Jangan gegabah dulu, nanti reza mengira kita minta maaf, gara2 Reni sudah memberikan seluruh hartanya pada kita”

Sanggah mas Andre dengan mata yang merah karena telah menangis

“Terus bagaimana dong kak..?”

Tanya Nining, yang sudah tidak tahan lagi dengan rasa bersalahnya kepada reza

“Hhmm.... kakak juga gak tahu..”

Balas mas Andre singkat

“Hhmm... kak, mengenai aset2 yang dihibah kan Reni kepadaku, aku rela kok kalo aset2 itu harus dijual terus nanti uangnya kita bagi rata..”

Ucap Heni dengan mata yang berkaca kaca..

“Tidak Hen, Reni sudah menyerahkan semuanya untuk mu, kakak rasa tidak ada yang perlu diperdebatkan mengenai pemberian Reni, Sukur Sukur kita semua dikasih..”

Ucap mas Andre tegas

“Iyaa hen, kakak juga menerima kok..”

Ucap Nining dan fani bersamaan..

“Yang harus kita fikir kan sekarang bagaimana caranya minta maaf ke reza..!! Gimana mas Ibnu, mas faruk ada solusi..?

Kata mas Andre menengahi, memang mas Andre memanggil kedua suami dari adik2nya itu dengan sebutan mas, karena menghormati bahwa mereka lebih tua darinya..

“Gimana ya ndre.. saya kita harus mengutus satu orang dulu untuk mengetahui kondisi reza,.. kalo kita pergi beramai ramai nanti seperti yang kamu bilang tadi, terlihat mencurigakan”

Ucap mas faruk memberikan solusi

“Kalo begitu siapa yang mau pergi temui reza..?”

Semuanya terdiam tidak bisa menjawab ucapan mas Andre, karena merasa sangat malu jika harus tiba2 datang menemui reza..

“Maa.. kamu saja yang pergi temui reza ya, dari kami2 cuman kamu yang tidak terlihat membencinya..”

Ucap mas Andre kepadaku.. dan aku hanya membalas dengan anggukan

“Aku juga ingin ikut kak..”

Ucap fani menimpali, memang dia tidak terlihat begitu membenci reza dan beberapa kali aku melihatnya menegur reza, sewaktu proses acara 9 harinya Reni.

“Tidak usah fan, biar Ulfa saja yang pergi..”

Timpal mas Andre tegas

“Kapan kamu bisa menemui reza maa..?” Ucap mas Andre bertanya kepadaku

“Terserah.... kapan kapan aku siap kok”

“Hari ini bisa..?”

“Bisa kok pa..”

Ucapku tersenyum, kemudian aku langsung bercerita mengenai pertemuanku di Alfamart dengan reza, semua menyimak dengan seksama dan lagi lagi mereka merasa sangat bersalah, namun mereka juga agak sedikit lega karena reza sama sekali tidak membalas membenci mereka.

“Kalo begitu, fix ma kamu yang pergi, bila perlu bawain reza kue, kamu kan sudah janji sama dia juga” ucap mas Andre

“Siap paa.. aku ambil kue nya dulu ya terus langsung berangkat..”

Semua tersenyum melihatku, seolah olah mereka mendapatkan harapan untuk memulai hubungan baik lagi dengan reza...

Aku segera memacu motorku ke arah rumah reza, ketika diperjalanan aku mengingat beberapa point dari isi video yang dibuat oleh reni, yang menunjukkan betapa spesialnya reza, betapa romantisnya dia, dan memang selama menonton video tersebut aku merasakan semakin menyayanginya,.

Sesampainya dirumah reza, aku langsung dibukakan pintu, kami segera masuk begitu sampai diruang tamunya langsung ku peluk tubuhnya,yang tidak mengenakan baju dan penuh dengan keringat sepertinya dia baru selesai nge gym karena memang dia punya mini gym dirumahnya, ku peluk erat tubuhnya tanpa mengucapkan kata kata, aku menikmati aroma tubuhnya yang harum walaupun baru selesai ngegym, ku hisap dalam dalam aroma tubuhnyanya sehingga membuatku semakin terbuai..

“AKU CINTA KAMU..” ucapku lirih sambil tetap memeluknya

“hhmm… iya sayang aku tau…” ucapnya membalas

Aku sudah tidak tahan, tanpa menunggu lebih lama lagi kami saling pandang lalu mulai berciuman mesra.

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

“hhhhhHH…. hHhhh…” suara desahan ku..

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

“sayang aku milik mu..” ucapku lirih

Lalu reza segera menggendong ku, dan membawaku ke ruang tamu, dan langsung melepasku perlahan diatas kasur, aku langsung duduk menghadapnya dan mulai melepas celana pendek yang reza kenakan beserta celana dalamnya, maka terpampanglah kontolnya yang gede, langung ku memegangnya terasa hangat ditanganku.. aku mendongak menatapnya begitu mata kami bertemu lalu reza tersenyum manis.

Langsung ku arahkan kontolnya ke dalam mulutku.

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

“aahhh….aahh… iya kaak enak…” ucapnya

“oohhh,,,, iya sayang…. Teruss…..”

Ku jilati setiap bagian dari kontolnya, buah zakarnya ku remas pelan sehingga membuat reza semakin menikmatinya…

Aku segera bangkit lalu melepaskan semua pakaian yang menutupi tubuhku, reza langsung meremas dan menjilati susuku, pentilku pun tak lupa dia kenyot dengan keras..

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

Ssrrlluuppp…. Ssrlluuppp… srlluuppp….. srrlluppp…

“ooowwhh sayang enak,,,,” ucapku lirih

“tteruuss sayang… oowwhh…”

Reza segera menyruhku duduk, kemudian reza bembuka pahaku lebar dan terpampang lah memekku, dengan sigap reza langsung mengarahkan mulutnya untuk mencium dan menjilati rongga memekku..

“oooowww,,,,, sayang… enak… aahhhhh… uuhhh….

Aaaahhhh,,,… aahhhh,,,, cukup sayang, masukkan kontolmu… oowhh kakak sudah gak tahan…” ucapku.. yang sudah tidak tahan lagi

Reza langsung berdiri, dan menyuruhku agak ke tengah..

“sayang kontolmu gede banget.. bisa masuk gak dimemek kakak..?”

“hehe,,, bisa kok kak, aku coba ya..” ucapnya dan hanya ku balas dengan senyuman

“pelan pelan sayang…” ucapku

Reza mulai menggosokkan kontolnya dibibir memekku,, “oowwhh.. “ ucapku..

“kak sudah basah banget memek kakak.. reza masukin ya..”

“iya sayang…”

Tanpa menunggu lagi, reza segera lesatkan kontolnya perlawan masuk kedalam memekku..

Bbbbllesss…. “owhh…. Biarin dulu sayang, kontolmu terasa penuh dimemek kakak,..”

Tubuhku menjadi bergetar dengan sensasi yang ku rasakan..

“ayo sayang sekarang kocok memek kakak…”

Reza langsung memaju mundurkan pinggulnya dengan perlahan mengocok memek ku…

“aahhh….aahhhh…. sayang…. enak…. Owwhhh…

Oowwhh… nikmat sayang… ayo sayang goyang lebih keras.. memek kakak sudah becek, remas lebih keras susu kakak… ahaahhhh… aahhhh..”

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Bunyi peraduan memek ku dengan kontolnya reza…

“oowwwhhh sayang kakak mau sampai, lebih keras lagi….”

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,… Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,… Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,… Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

“oowwhh…. Kakak keluar sayang… aahhhhh…..aaahhhh….” leguhku panjang merasakan orgasme

Reza menghentikan goyangannya, lalu dia berbaring disampingku pandangan kami bertemu lalu tersenyum bersama…

“memek kakak nikmat banget..”

“kontol kamu juga nikmat di memekku sayang..”

“sekarang kakak yang di atas ya..” ucapku

Lantas segera ku bangkit, dan segera ku masukkan kontol reza ke dalam memekku..

“oowwhhh,,,….hhhm.. aaahhh,,,,” desahanku saat mulai menaik turunkan tubuhku..

“oohh… iya kak terus kak….”

“nikmat banget sayang… oowwhhh… aaahhh…”

Aku terus menaik turunkan tubuhku dengan cepat…

“aaahhh…. Aahhh… kakak sexy banget,..” ucap reza lalu bangkit dan mulai menjilati susuku…

“aahh… iya sayang… enaakk… sedot yang keras… aahhh…. aahhh”

Reza dengan rakus menyedot susuku, sambilku naik turunkan tubuhku diatas kontolnya…

“sekarang coba kakak jongkok, nanti aku kocok memek kakak dari bawah..”

“iya sayang..”

kemudian ku turuti perintah reza, aku segera berjongkok diatas kontolnya seperti orang sedang buang air besar, reza langsung mengarahkan kontolnya ke memekku, dan langsung menggenjot memek ku dengan kecepatan tinggi..

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

“oowwhhh…. Iya sayang ahhh… ahhhh… nikmat sayang..” ucapku keenakan

“aaaahhhh…… aaahhhh…. Terus sayang,,, remas susu kakak…

Aaahhh,,,, oohhh,,,,enak sayang…. Kakak mau keluar lagi sayang…”

“aku juga mau keluar kakk,,,” ucap reza

“keluarin didalam aja sayang, oowwhh.. aahh…”

“nanti kalo kakak hamil gimana..?

“tidak apa2 sayang.. oowwhh,,, kakak mau dihamili sama kamu,,, aahhhh,,, sayangku…”

“iya kaakk… ayo keluar bareng.. ahh…”

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,… Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,… Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,… Cckkckckk…..ckckck….ckckckck,,…

“kkaakk aku mau keluar,,,”

“iyaa sayang kakak juga… aaahhh….”

Ccccrrroottt,,,……ccccrrooott….cccrroottt…… Ccccrrroottt,,,……ccccrrooott….cccrroottt

“owwhh… enak banget sayang, air manimu banyak banget dimemek kakak..”

“iyya kak, gak pernah dikeluarin soalnya…”

“kakak sangat menikmatinya sayang..”

“memek kakak juga terasa sempit, enak saatku kocok kontoku keluar masuk, eehh tapi kakak serius mau hamil..”

“iya sayang kakak serius, kakak pengen punya anak dari kamu saja, mas andre gak bisa ngasih soalnya..” ucapku tersenyum

“harus sering sering dong kalo gitu kak..”

“iya sayang kamu harus sering setubuhi kakak..” ucapku tersenyum

Obrolan kami berlangsung dengan keadaan kontol resa masih bersarang dimemek ku..

“kkaak mandi bareng yuukk..”

“ayook sayang”

Kamipun segera bangkit dan langsung menuju kearah kamar mandi, tidak ada persetubuhan yang kita lakukan dikamar mandi, namun reza dengan mesra menggosok tubuku dan sesekali kami saling beradu mulut mesra..

Selesai kami mandi, kami lantas menuju ruang tamu untuk duduk berbincang santai..

“kaakk… kok tiba2 datang kesini..?” Tanya reza..

“iya sayang, sebenarnya kakak mau ngomongin sesuatu..”

“emang kakak mau ngomongin apa..? Tanya reza penasaran

Aku kmudian menjelaskan maksud dan tujuanku datang kerumahnya, termasuk ku jelaskan juga isi dari wasiat reni kepada saudara/I nya, aku berusaha menjelaskan itu semua dengan hati2 dan tanpa mengurangi dan menambahkan isinya, reza terlihat sangat khusuk menyimakku dengan melihat langsung kearah kedua mataku,, hhhmm.. kamu telah mencuri hatiku Zaa.. gumam ku dalam hati..

“kak.. sebenarnya aku sudah tau semuanya,..” ucap reza tersenyum

“hhaaahh…? Gimana ceritanya..?” tanyaku kaget..

Lalu reza mulai menjelaskan bahwa sehari sebelumnya pak hadi datang menemuinya, untuk memberikan informasi terkait pesan2 reni kepadanya melalui pak hadi, dan ternyata pak hadi juga kecolongan karena sudah memberikan reza informasi terkait pesan pesan reni kepada saudara saudarinya,… aahh pantas saja tadi pak hadi terlihat gelisah, setelah mengetahui isi video nya reni.. gumam ku dalam hati..

“tapi tenang saja kak, aku sudah memafkan semuanya, aku juga menyayangi mereka, aku gak pernah dendam sama mereka, nanti sampaikan saja salamku untuk mereka semua..”

Ucap reza sambil tersenyum

“baik sayang nanti kakak sampaikan.. truss masalah hartanya reni gimana sayang..?” Tanya ku lagi..

“oohh iya kak, aku tidak punya hak mengganggu hartanya reni apalagi sekarang sudah dia serahkan kepada saudaranya, lagian aku pernah bilang kok ke reni, HARTA ISTRI ADALAH MILIK ISTRI DAN HARTA SUAMI ADALAH MILIK SEMUA ANGGOTA KELUARGA..”

ucap reza tersenyum…

aku semakin mengagumi sosok reza, dia adalah lelaki yang luar biasa dia sangat dewasa walaupun umurnya masih muda, hal itu semua membuatku semakin jatuh terlena dalam mencintainya..

“sayang,,,. Sekarang mereka semua sedang berada dirumahku, menunggu hasil pertemuan kita ini..”

“hhn.. kakak bilang aja aku tidak ada masalah dengan wasiat reni, dan aku juga tidak pernah dendam atas sikap mereka kepadaku selama ini..” ucap reza tersenyum

“eehh tapi kak.. jangan certain juga dong persetubuhan kita yang tadi,, hehe” ucap reza melanjut kan

“iihh gila apa sayang.. gak mungkin lah.. hehe” timpalku tertawa..

“sayang kalo gitu, kakak pamit ya.. kamu jangan lupa makan kue yang kakak bawa ini ya” kataku kepada reza..

“siapkak… hehe” balasnya

“yaudah sayang assalamualaikum,,,”

“waalaikum salam”

Sebelum berpisah tentu saja kita terlebih dahulu saling melumat bubir satu sama lain dengan mesra,
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd