Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA WASIAT

Status
Please reply by conversation.
Suhu apakah yg meninggal akan bangkit lagi ???


Seperti kaka iparnya reza ?? Yg meninggal dan mayitnya belum ketauan dimana?

Atau ini ada kah hubungan dgn kerajaan bisnis keluarga reza???

Sedangkan reni yg bisa kaya raya apakah ada yg misterius dalam dirinya...??

Indonesia sedang tidak baik baik saja.
Wkwk.. yang mati biarlah mati, ndak usah bangkit2 lagi, nanti tambah2 beban ppkm aja.. 😂😂
 
POV NINING




Dikarenakan aku sudah cukup lama menjanda dengan 2 orang anak, anak ku yang pertama Desi perempuan10 tahun sekarang sedang mondok disalah satu pondok pesantren tempat ku dahulu juga pernah mondok, dan yang ke dua Ratna umurnya 2tahun dibawah Mala anak dari adikku Heni, suamiku sendiri sudah meninggal 4 tahun yang lalu pada saat dia sedang bertugas di International Agency , kala itu suamiku pergi selama 15 hari menuju negara Vietcong hendak melakukan investigasi secara diam diam mengenai kasus kudeta yang telah terjadi, namun penyamaran suamiku diketahui oleh Badan Intelegency negara tersebut, dan terjadilah baku tembak antara suamiku dan pihak militer disana, namun suamiku tidak berhasil selamat dari insiden itu.
Suhu @lonk69 benih siapa kah ratna itu ? Apakah nining rumput tetangga?
 
Ternyata ada sisi lain dr Reza..

POV REZA

Sebulan setelah acara pembacaan wasiatnya Reni, kehidupan ku mulai berangsur angsur normal kembali, aku sudah tidak merasa galau dan setres lagi, hubunganku dengan kakak2 iparku kini menjadi harmonis kembali, bahkan sekarang aku berniat membuat kakak2 iparku menjadi mencintaiku, mencintaiku layaknya seorang kekasih, bukan karena apa2, bukan karena ada maksud dan tujuan tertentu, itu murni karena aku sendiri yang memang sudah sejak dulu mencintai mereka, hari demi hari pun ku lalui membuatku semakin terobsesi kepada semua ipar2ku.

Keseharian ku kini juga sudah mulai agak sibuk, bukan disibukkan oleh perkebunan dan usahaku yang lain, kalo itu sih aku sudah menyerahkan kepada orang2 kepercayaan ku dan aku tinggal menunggu hasil, namun aku disibukkan oleh ipar2ku yang kini mulai membuka dan merintis usaha mereka masing-masing,



kak Nining dengan usaha restorannya, dia kini sudah mempunyai sebuah tempat yang lumayan besar, restoran nya sendiri menggunakan konsep seperti czn burak dari Turki yang dimana pembeli bisa langsung berinteraksi dan juga bisa melihat cara pembuatan makanan melewati sekat kaca yang dipasang diantara dapur dan tempat duduk konsumen, itu semua dia meminta ide dariku, dan tak disangka sangka hal unik itu menjadi daya tarik tersendiri kepada para konsumen, tentu saja dengan modal yang 3M itu kurang untuk membuat restoran seperti itu, maka dari itu aku membantunya dengan menyediakan tempat beserta banguanan dan furniturnya, dia hanya menggunakan uang itu untuk modal awal dan rekrut para pekerja. Awalnya dia menolak jika harus ku berikan tempat, tapi setelah ku yakin kan dan ku bujuk akhirnya dia menerimanya, namun dia menerima dengan satu syarat bahwa kelak dia akan membayar tempat itu, dan akupun sempat menolak jika harus dibayarin namun setelah diskusi yang cukup alot antara kami berdua, aku akhirnya setuju tapi dengan harga 45% dari harga awal.



Sedang kan kak Ulfa konon aku dengar bahwa dia dberikan modal oleh kak Andre sebesar 1.5M, sedangkan sisanya digunanak oleh kak Andre untuk membangun sebuah perumahan di kota sebelah, namun tentu saja dengan modal yang 1.5M tersebut menurutku masih kurang, maka dari itu aku membantu kak Ulfa dengan memberikannya tenpat juga termasuk pula furnitur yang dibutuhkan, aku memberinya lokasi yang bertempat di sebuah mall terbesar dikota, dia menamakan tempat usaha nya dengan Dungkin Donat and Coffe, yang dimana tempat itu selalu ramai dikunjungi oleh konsumen. Sama seperti kak Nining awalnya kak Ulfa juga menolaknya, namun setelah ku yakinkan dan ku katakan bahwa ini adalah bukti cintaku padanya, akhirnya diapun menerimanya, satu hal yang tidak diketahui oleh kak Ulfa dan semua ipar2ku bahwa mall terbesar itu adalah salah satu asetku, aku adalah pemilik tunggal tempat itu.



Dan kak Heni, dia sudah tidak perlu capek2 lagi harus mulai dari awal karena dia sudah diberikan semua aset perusahaan milik Reni, namun aku juga terkadang membantunya dari segi manajemennya.



Demikian pula kak fani, dia juga sudah membeli sebuah lahan beserta bangunannya, dia menggunakan tempat itu sebagai tempat usaha pembuatan alat2 adventure, baik itu baju, celana, tas, tali temali, hamock dan sebagainya, mengingat hobi kak fani yang suka mendaki gunung, sangat masuk akal pikirku jika kak fani memilih usaha ini, dia menamakan brand nya dengan eigar adventure.. Namun ketika itu dia juga terkendala di pemasaran, dia belum tahu target pasarnya, setelah ku beri masukan dia akhirnya gencar di sosmed untuk mempromosikan produk produknya, dia juga ku berikan tempat berjualan di mall yang sama dengan tempat berjualan nya kak Ulfa.

Satu minggu lagi aku dan kak fani berencana untuk mendaki gunung rinjani yang ada di pulau Lombok, tujuan kak fani selain hobi juga kita akan melakukan sesi foto untuk mempromosikan produk2nya.

“Zaa.. kamu lagi dimana..?” Chat kak fani kepadaku

“Dirumah kak.. lagi mau renang..” balasku yang memang sudah bertelanjang dada hendak ingin renang

“Kakak kerumahmu ya, mau bahas rencana pendakian kita besok..”

“Iyaa kak, nanti langsung saja masuk, kakak tinggal bilang open di depan pintu gerbang, suara kakak dan yang lainnya sudah aku beri akses 😊” balas ku ke kak fani

“Wiihh.. keren dong 😀,..”

“Hehe.. nanti kakak sekalian saja renang itung2 olahraga sebelum muncak..”

“Hhmm.. tapi kakak gak dari rumah,jadinya gak bawa baju renang, kakak sudah ngecek jalannya produksi tas tadi di rumah produksi..”

“Gampang kak, nanti kakak pakai bajunya Reni saja..”

“Liat nanti saja dah Zaa.. kakak jalan dulu ya..”

“Iyaa kak.. hati2 dijalan ya..”



Setelah chatingan singkat dengan kak fani, aku segera meluncur menuju kolam renang dan melakukan beberapa gaya renang, rumahku memang pada sore hari sudah sepi dan hanya tinggal aku seorang, karena para pembantuku sudah pulang semua. Setengah jam aku berenang akhirnya kak fani tiba2 muncul dan langsung menyapaku..



“Assalamualaikum..” ucapnya tersenyum

“Waalaikum salam..” jawab ku, mataku tertuju kepada kak fani yang kala itu menggunakan celana jeans dan Baju kaos agak ketat namun di tutupi oleh kemeja flanel tapi kemejanya tidak dikancingkan semua.. memang apa adanya namun tetap cantik.. ucapku dalam hati

“Kamu asyik banget, berendem sendiri..” ucap kak fani tersenyum

“Kakak jadi mau renang..?” Balasku tersenyum

“Hhm.. Kakak jadi pengen sih.. baju renang nya Reni dimana memang Zaa..?”

“Itu kak di atas meja, kakak pilih saja yang menurut kakak bagus dan sopan..” ucapku tersenyum

“Iyaa Zaa.. kakak liat2 dulu ya..” ucapnya sambil menuju ke meja hendak memilih baju renang..



“Zaa… ini sexy semua, kakak malu sama kamu nanti.. Hehe..” kata kak fani lagi sambil nyengir

“Yaa memang adanya itu kak.. hehe”

“Hhmm… gimana ya..? Tapi kakak pengen renang Zaa..” ucap kak fani dilema

“Yaudah kakak renang saja, pakai yang paling gak sexy.. hehe”

“Ini mah sexy semua.. Rezaaa….hmm” kata kak fani lagi

“Yaudah.. aku saja yang ngalah kak, kakak renang saja sendiri aku yang udahan..”

“Gak seru nanti kalo kakak renang sendiri..”

“Yaa terus gimana dong kak..? Atau kita gak usah renang saja ya, nanti kita ngobrol nya di meja itu aja..” ucapku tersenyum dan mulai bingung

“Hhm… tapi kakak ingin renang Zaa…”

“Aammppuunn DDDJJJJ…. Kak bunuh aku kak.. bunuh…..” ucapku dengan berteriak lalu setelah itu tertawa

“Hehehe… yaudah kakak pakai saja ya pakaian nya Reni nih, tapi kamu jangan liat2 kakak.. hehe”

“Iyaa kak, nanti aku renang sambil merem..” ucapku sudah gak tahan namun dengan sambil tersenyum

“Yaa gak begitu juga Zaa.. hehe.. yaudah kakak ganti dulu..”

“Hati2 kak nanti aku mengintip kakak ganti.. hehe,…” ucapku menggoda kak fani

“Wweekkk… nanti kamu gak bisa tidur.. haha..” ledek kak fani dan aku hanya membalasnya dengan tertawa



Selang beberapa menit, datanglah kak fani dengan baju renang yang cukup sexy, mataku sempat terbelalak memandang nya, kenapa dia pilih baju yang itu pikirku, padahal masih ada baju lainnya yang lebih tertutup, apakah dia berusaha menggodaku, ucapku dalam hati..



“Eehh… matanya jangan nakal yaa” ucap kak fani sambil tersenyum

“Gak nakal kak, cuman bingung saja..” Balas ku sengaja menggantung

“Hhmm… bingung kenapa emang nya..?”

“Aku bingung sama hatiku kak, kok jadi berbunga bunga ya..” ucapku tersenyum

“Ihh.. gombal ya.. ingat kakak sudah menikah..” ucapnya sambil meledek ku

“Aku tahu kok kakk.. tapi kan masalah hati gak bisa dibohongi.. hehe..”

“Terserah kamu saja Zaa.. hehe..” ucapnya dan kemudian menyemplungkan diri ke kolam



Setelah melakukan beberapa putaran dengan gaya bebas, akhirnya kak fani menghampiriku yang sedang duduk di pinggiran kolam.

“Rezaa… ih mata kamu jangan nakal.. hmm..”

“Gak nakal kak, tapi gak mau melewatkan kesempatan emas Aja.. hehe”

“Huu.. kamu nih..” ucap nya memanyunkan bibirnya, dan kubalas hanya dengan senyuman



“Kak… jadinya besok kita berangkat berdua saja..?”

“Iya Zaa.. kakak kemarin sudah nyari2 info porter, nanti dia yang nyiepin kita makanan dan menunjukkan kita jalan sekaligus spot2 foto yang bagus..”

“Baik kak.. ngomong2 Aku tumben nih kak pergi muncak.. hehe”

“Yaa tidak apa2 Zaa, kakak yakin pasti kamu kuat, masak badan yang atletis kayak begitu melempem.. hehe..”

“Haha.. siap kak besok kita buktikan..”

“Oke… hehe.. kamu sudah packing keperluan2 gak..?”

“Sudah kak, aku pakai semua outfit dari produk kakak semua.. hehe kecuali…”

“ hmm.. kecuali apa..? Tanya kak fani penasaran

“Kecuali CD kak.. hehe..”

“Ihh… kamu ini ngeselin.. hhhhhmmmm..” ucap kak fani sambil menyubit pipiku..

“Tangan kakak halus.. Mau lagi dong dicubit..” ucapku sambil tertawa ringan

“Eehh… yaudah kamu merem dulu..”

ucap kak fani, dan aku langsung memejamkan mata namun tidak ku tutup semua, aku bisa melihat kak fani melihatku dengan nyaman dan tersenyum, kemudian diarahkan kedua tangannya ke pipiku, lalu dia gosok2kan seperti sedang gemas melihat bayi, setelah itu dia memencet hidungku agak lama..

“Eehh… kak aku gak bisa nafas.. nanti kalo aku kehabisan oksigen kakak mau bantu..” ucapku tersenyum, begitu pula kak fani langsung melepaskan tangannya..

“Nanti kakak bantu pakai kaos kaki, kakak taruh dihidung mu..” ucapnya tertawa ringan

“Hhmm… tega betul ya.. aahhh aahh.. kak aku mau pingsan…”

Kataku, kemudian aku sengaja tidur dipinggiran kolam dengan mata terpejam..

“Ihh.. dia pakai sengaja pingsan lagi..” ucap kak fani tertawa

“Yaudah… sini kakak bantu..”

kata kak fani lagi, sambil menggeser pinggulnya mendekat ke arahku.. kemudian dia langsung mengarahkan kedua tangannya ke pinggangku dan mulai menggelikan ku.. sontak akupun belingsatan karena gak tahan dengan rasa geli.. dan segera ku pegang kedua tangan kak fani untuk menghentikan aksinya..

“Kak.. geli.. cukup cukup… hehe..” ucapku tertawa

“Kamu sih jahil banget..” ucap kak fani sambil tertawa

“Aku kira kakak mau ngasih nafas buatan.. hehe”

“Yeee… itu sih maunya kamu.. akal akalan kamu aja hehe..”

“Kak.. aku bahagia banget bisa kayak gini lagi, hubungan kita semua harmonis lagi..”

Ucapku kepada kak fani dengan tatapan serius, dan langsung mengarah ke matanya..

“Iyaa Zaa.. kakak juga berterimakasih banget, kamu sudah mempermudah urusan kakak dan yang lain..” ucap kak fani dengan mata yang serius juga..

“Kakak cantik banget..” ucapku lagi dengan mataku yang menatapnya tajam

“Makasih Zaa..” ucapnya tersenyum dan kemudian tertunduk malu

“Yaudah kak.. ayo renang lagi terus kita makan..”

“Iya Zaa.. kita balapan ya..”

“Oke siapp.. hehe.”



Setelah acara renang selama 2 jam selesai akhirnya kita lanjutkan dengan makan makan yang memang sudah ku pesan sebelumnya melalui ojol,

Tidak ada hal yang menarik selama acara makan makan, namun sesekali ku selipkan canda dan juga sikap perhatian ku pada kak Fani, itu membuat dia terlihat bahagia..



POV FANI



Dughh… Reza kamu kok bisa membuatku merasa nyaman gini sih.. gumam ku dalam hati..

Sepulang dari rumah Reza, tak henti2nya aku membayangkan kebersamaan kami sewaktu dikolam renang, iyaa… Reza.. orangnya yang terkadang jahil dan ngeselin namun itu membuatku menjadi nyaman apabila bersamanya, belum lagi sikap perhatiannya kepadaku membuatku selalu salah tingkah, apalagi saat dia ngomong agak serius dengan tatapan matanya yang tajam, rasanya hatiku seperti di aduk aduk, aku merasakan seperti anak SMP yang lagi cinta monyet.



Hari keberangkatan kami menuju pulau Lombok pun tiba, sesampainya di lereng gunung rinjani kami bermalam dulu di penginapan sebelum melakukan pendakian dan penginapan itu sudah include dengan pendakian beserta porter yang nantinya bertugas menyiapkan logistik.

Setapak demi setapak kami melangkah, akhirnya sampai juga dipos pemberhentian pertama, disana kita beristirahat sembari menyantap makanan yang telah disiapkan,



“Bagaimana Zaa.. seru gak..??” Tanya ku pada Reza

“Seru kak.. pemandangan nya indah, seindahh….” Balas Reza dengan ucapan menggantung

“Seindah apa Zaa..?” Tanyaku lagi

“Seindah seorang wanita bernama Fani Risma.. hehe”

ucap Reza dengan senyumannya yang indah dan matanya yang langsung menembak lurus ke arah bola mataku, sehingga membuatku deg deg ser..

“Rezaaa…. Kamu ini bisa bisanya ngerayu, padahal lagi capek..” balasku tersipu malu dan langsung menundukkan wajah, karena tak kuasa memandang wajahnya..

“Hehe.. kebenaran harus tetap diungkapkan kak pada situasi dan kondisi apapun..” Ucapnya tersenyum

“Iyaa Iyaa… terimakasih rezaaa yang ganteng…” balasku dengan tersenyum

“Hehe… kakak ternyata kuat banget ya..”

“Kan kakak memang hobi mendaki Zaa, segala sesuatu yang kita jalani dengan cinta pasti terasa nikmat Zaa..” ucapku tersenyum

“Aku juga kak,, saat ini menjalaninya dengan cinta.. hehe..”

“Cinta apaan.. kamu saja baru pertama kali mendaki gunung.. wweekk.. hehe..” balasku meledek Reza

“Kan aku menjalaninya berdasarkan cinta sama kakak.. hehe..”

“Iihh lagi lagi ngegombal.. nanti kakak cubit ya..” ucapku tetap dengan memberikan senyum

“Mau dong di cubit sama kakak.. pasti rasanya gimanaaa begitu.. hehe”

“Iyaa nanti kakak cubit sampe merah2.. hehe”

“Sekarang saja kak.. hehe”

“Gak ahh.. nanti pas kamu gak sadar.. weekk..” ucapku meledek, namun setelah itu kuberikan dia senyuman

“Hehe siap………!!

“ kakk…” ucap Reza dengan suara yang serius, namun tak ku perhatikan karena masih sibuk memotong roti

“Ehmm” balasku bergumam

“Kakk…”

“Hhmmm..”

“Kakk fanii….” ucap Reza dengan sayu

“Iyaaa rezaaa…” balasku, dan kini aku mulai memandang wajahnya sambil memegang daguku dengan kedua telapak tanganku, dan aku berikan dia senyum termanisku..

“Kak… senyum mu… mengalihkan duniaku….” Ucap Reza dengan tatapan serius,, lalu setelah itu dia tersenyum

“Ihhh… basi gombalanmu Zaa, kayak iklan sampo.. hehe” jawab ku tersenyum, namun ada hal aneh yang ku rasakan di hatiku ketika kami beradu pandangan..

“Hehe… yang penting aku sudah jujur kak..”

“Hehe… iya iya.. terimakasih rezaaa ganteng.. ehh ayo Zaa kita lanjut lagi, nanti sore kita harus sudah sampe di pos dua, terus nanti malam sekitar jam 3 kita mendaki puncak..”



Penjelasan ku kepada reza, dan kami pun segera melanjutkan perjalanan menuju pos pemberhentian kedua, diperjalanan Reza tak henti2nya memberiku perhatian ringan dan memberiku gombalan gombalan receh, namun hal itu semua membuatku menjadi berbunga bunga, tanpa ku sadari Reza sudah berhasil membuka segel hatiku,.. Hhmm kamu memang lelaki luar biasa Reza.. gumam ku dalam hati..

Diperjalanan Kami sesekali melakukan sesi foto untuk keperluan promosi, entah yang menjadi modelnya aku sendiri maupun Reza..

Sesampainya di pos pemberhentian dua kami segera beristirahat, memulihkan tenaga yang nantinya kita akan gunakan untuk mendaki puncak yang mana jalurnya penuh dengan batu2 kecil dan debu..

Jam 2.30 dini hari aku dan Reza sudah bersiap siap akan mendaki puncak, semua peralatan kami tinggalkan ditenda, kami hanya membawa air mineral secukupnya dan kamera.



“Sudah siap Zaa..?” Tanyaku ke Reza yang sedang mengikat tali sepatunya

“Sudah kak.. ayooo GASSS.. hehe..” ucapnya semangat

“Wuiihh.. semangat betul.. hehe..”

“Hehe Iyaa dong.. kakak didepan ya.. ladies first..” ucapnya tersenyum

“Oke siapp..”

Setapak demi setapak kita melangkah melewati jalur puncak yang penuh batu batu kecil dan debu, dan suasana pun gelap gulita, kita hanya dibantu penerangan dari senter kecil yang terpasang di atas kepala..

Ditengah perjalanan aku terpeleset kedalam jurang sedalam satu meter, dan seketika aku meringis kesakitan pada bagian pergelangan kaki, sontak Reza pun panik dan segera menghampiri ku.



“Kak fani tidak apa2..” ucap Reza sambil memegang ku

“Kaki kakak sakit Zaa, sepertinya keseleo..”

“Kakak minum dulu, nih airku masih ada..” ucap Reza kemudian memberikan ku air minumnya yang ternyata masih full, seakan tidak pernah diminum sama sekali, sedangkan air yang aku bawa sudah hampir habis

“Loh.. kok masih full, kamu gak pernah minum Zaa..? Tanyaku

“Aku masih kuat kak, aku sengaja gak minum buat kakak, nanti siapa tau air yang kakak bawa habis diperjalanan..” ucapnya tersenyum, dan lagi lagi membuatku terpukau dengan sikap perhatiannya

“Terimakasih banyak Zaa..” ucapku tersenyum sambil menahan rasa sakit

“Kakak masih bisa lanjut..?

“Kakak gak kuat sepertinya.. Kakak gak bisa Lanjut lagi za,..”

ucapku dengan lesu, aku sangat merasa sedih, kurang dari 30menit lagi padahal kita sudah mencapai puncak, dan puncak rinjani yang ku idam idamkan sejak dulu kini gagal ku daki, seakan semua usaha ku menjadi sia sia..



Mengetahui aku yang sudah putus asa, Reza kini agak mengangkat suara nya..

“Kak.. kakak gak boleh putus asa, ini lagi sebentar lagi, ayo kak sini biar aku gendong..” ucap Reza meyakinkan ku

“Gak usah Zaa, kita balik saja..” balasku lesu..

“Tidak kak, kakak gak boleh menyerah gitu aja..”

“Kamu gak perlu capek2 gendong kakak Zaa, masih ada kesempatan lain waktu kok buat muncak kesini lagi..” ucapku dengan senyuman kepada Reza

“Kak… tatap mataku,, aku sayang kakak, aku ingin kakak bahagia, aku gak mau kakak merasa gagal.. aku mohon kak.. kakak mau ya aku gendong..”

Kata kata Reza seakan akan membuatku merasa tenang, dengan mata yang berkaca kaca dia meyakin kan ku, dan ucapan sayangnya padaku terasa sangat sangat tulus, hal itu juga yang membuat hatiku menjadi bergetar, maka dari itu tidak ada alasan lagi untuk menolaknya..

“Baik Zaa…” ucapku lirih



Reza pun mulai menggendong ku, pada saat itu aku sudah luluh dibuatnya, hatiku tak henti2nya bergetar tanda jatuh cinta, aku merapatkan kan tanganku mendekap dadanya yang bidang, pada saat itu kami tidak ngomong sepatah kata pun, bahkan bercanda pun tidak, Kami berdua terlarut dengan perasaan masing-masing..



“Kak sudah sampai..” ucap reza menyadarkan ku

“Masyaallah Zaa… indah banget..”

ucapku takjub, dan dari beberapa gunung yang telah ku daki, menurutku rinjani lah yang paling indah, dari puncak rinjani kita bisa melihat puncak gunung Agung yang ada di Bali dan juga puncak gunung Tambora, dan terlebih lagi aku mendapatkan puncak rinjani dengan cara yang sangat spesial, aku digendong di belakang punggung lelaki yang kini sudah mulai ku sayang dan ku cintai.. rezaa aku cinta kamu.. gumam ku dalam hati..

“Aku turunin kakak ya..” ucap reza, kemudian menurun kan ku dari punggungnya dengan perlahan, dan berusaha agar aku tidak merasakan sakit..

“Iya Zaa.. “ balasku lirih, lagi2 perlakuannya padaku membuatku terkesan

“Kak.. coba sini aku liat kakinya..”

ucap Reza setelah menurunkan ku, kemudian dia segera melepaskan sepatu yang Ku kenakan dengan sangat perlahan lalu menaikkan sedikit celana panjang ku sampai betis setelah itu dia mulai mengurut kaki ku secara perlahan dan hati2, dia disibukkan dengan perlakuannya padaku sampai2 dia tidak menghiraukan pemandangan yang sangat indah dari puncak rinjani, hanya karena memperhatikan kondisi ku.. hal itu membuatku tergila gila dan semakin jatuh cinta dengannya..



“Terimakasih Zaa.. kakak bahagia banget..”

Ucapku sambil berdiri perlahan, kemudian ku peluk tubuh reza dengan sangat erat, seakan akan dengan seperti itu rasa cinta dalam hatiku bisa ku tumpahkan, kedalam hati nya juga..

“Aku juga bahagia melihat kakak bahagia..”

Kata Reza, dan kini dia juga membalas memelukku dengan erat juga..

“Aku sayang kak fani..” ucap Reza terdengar lirih

“Hhm.. kakak juga Zaa..” balasku, dan pelukan kami pun semakin erat, ketika Reza memundurkan sedikit kepalanya sontak aku melihatnya.. cuupp.. Reza mengecup keningku, sehingga membuatku merasakan kasih sayangnya yang begitu besar.. oohh… rezaa aku mencintaimu.. gumam ku dalam hati..

Kurang lebih selama 20menit kita berada di atas puncak gunung rinjani yang setinggi 3.726M.DPL, setelah melakukan beberapa sesi foto, kami segera kembali turun menuju pos dua, pada awalnya aku ingin berjalan sendiri, karena merasa sudah agak tidak sakit lagi setelah dipijit oleh Reza , namun Reza tidak mengizinkan ku, dia tetap bersikeras agar aku tetap digendong saja, yang akhirnya akupun mengalah dan kemudian menuruti nya.

Sesampainya di tenda, Reza kemudian kembali memijit kakiku secara perlahan untuk meluruskan saraf2 ku sembari mengoleskan balsem, sementara dia sedang memijit ku dengan telaten, aku terus menatap wajahnya yang tampan dan damai, hal itu membuatku semakin jatuh bebas kedalam cinta, sesekali mata kami bertemu lalu kami hanya saling berbalas senyum..

Setelah beristirahat selama beberapa jam dan kakiku sudah mulai tidak sakit lagi, akhirnya kita melanjutkan perjalanan menuju danau segara anak, jalur menuju kesana tidak ada yang mendaki dan medannya pun tidak seperti menuju puncak, maka aku putuskan untuk berjalan sendiri saja, kita berencana akan menginap di danau selama 2 malam, selama 1 hari 2 malam itu agenda kita didanau hanya menikmati alam dengan memancing dan melakukan beberapa sesi foto,

setelah melakukan beberapa agenda kami digunung rinjani yang total selama 4hari, akhirnya kita memutuskan untuk turun, pada perjalanan menuruni gunung, barang2 bawaan ku semua dibawakan oleh reza, mengingat kakiku belum pulih dengan sempurna namun masih bisa untuk dibawa berjalan, aku merasa kagum dengan perhatian yang diberikan reza dan hatiku tak henti2nya merasakan getaran.

Konon katanya jika kamu ingin mengetahui sikap temanmu atau sahabatmu yang sebenarnya, maka bawalah dia mendaki puncak gunung, nanti diatas sana akan terlihat sikap aslinya, entah itu dia cengeng, egois, tidak setia kawan bahkan yang lebih parah membiarkan mu terlantar..

Dan hal itu sudah sering aku buktikan dan saksikan pada pendakian pendakian ku sebelumnya, aku sering menemukan karakter2 tersembunyi pada temanku, namun pada kali ini aku menemukan satu sisi yang berbeda pada diri Reza, aku memang mengenal Reza adalah sosok yang baik, dengan sikap penyayangnya, perhatiannya, dan selalu care kepada kami semua, dan pada saat ini semua sifatnya itu didasari dengan rasa cintanya kepadaku, itulah yang membuatku menjadi sangat bahagia, aku mengetahuinya melalui ilmu yang telah aku pelajari semasa kuliah dulu, dan seandainya saja Reza mengungkapkan cintanya padaku, maka aku akan dengan sepenuh hati membalas cintanya..



Selama 8 hari total kita berada dipulau Lombok dengan berbagai macam kegiatan selain mendaki diantata lain mengunjungi rumah2 adat dan pergi ke pantai, setelah itu kami memutuskan untuk pulang.

Sepulang dari pulau Lombok, kini aku memandang Reza bukan sebagai adik lagi namun dia sudah menjadi lelaki spesial didalam hatiku, lelaki yang sudah bisa melumpuhkan ku, lelaki yang pertama aku cintai, hal itu juga terlihat pada diri Reza, sikap perhatian dan penyayang nya setelah pulang menjadi lebih hangat namun tetap diselingi dengan canda, seperti layaknya seorang kekasih dan akupun bersikap seperti demikian, kita saling memperhatikan dan memberi kasih sayang layaknya sepasang kekasih namun ungkapan cinta masih belum terucap, kita berdua larut dengan perasaan cinta masing-masing yang aku tak tahu sampai kapan kejelasannya,.. biarlah arus membawa ku.. gumam ku dalam hati..



POV REZA



Sepulang dari pulau Lombok, aku merasa sangat bahagia, kebersamaan ku dengan kak fani

Semakin menambah rasa cintaku padanya, mungkin dia mengetahui bahwa aku mencintai nya mengingat dia sangat ahli dalam melihat gerak gerik dan raut wajah seseorang.

Tapi aku tidak ingin terburu buru mengungkapkan perasaanku, aku khawatir jika nanti dia menolakku, mengingat semua saudari dari istriku sangat sulit untuk jatuh cinta, informasi ini aku dapatkan dari mendiang istriku Reni.

Selama beberapa hari dirumah tanpa melakukan kesibukan apapun membuatku merasa bosan, namun obsesiku untuk mendapatkan cinta kakak2 iparku terus gencar ku lakukan, aku selalu menghubungi mereka dikala waktu senggang baik melalui chat ataupun telpn,..



Di saat aku sedang bersantai sambil meminum kopi hitam dan asap vape rasa pisang yang menyembul, tiba2 smartphone ku bergetar, yang menandakan ada chat masuk, ketika aku melihat ternyata dari kak Ulfa..



“Rezaa…”

“Iyaa kak…” balasku

“Boleh kakak telpn..?”

“Boleh banget kak..😊

Kemudian tidak lama setelah itu terlihatlah dilayar smartphone ku panggilan dari kak ulfa..



“Assalamualaikum Zaa..” ucap salam kak Ulfa dengan suara yang berat seperti menahan tangis

“Waalaikum salam kak.. kakak gak apa2..?” Tanyaku yang memang sepertinya ada masalah

“Hiks… hikss.. Zaa.. mas Andre..”

ucap kak Ulfa menggantung

“Kakk… kakak tenang dulu.. kakak sekarang lagi dimana..?”

“Dirumah Zaa, kakak sendiri..”

“Tunggu ya kak.. aku sekarang kerumah kakak..”

ucapku kepada kak Ulfa, aku memang tidak tahu apa yang terjadi, namun terdengar dari suara kak Ulfa yang menangis seperti ada sesuatu yang telah menimpanya, maka aku putuskan untuk segera menemuinya, barangkali dengan kehadiranku disisi nya bisa membuatnya lebih tenang.

Tanpa berlama lama lagi aku segera meluncur kerumah kak Ulfa menggunakan Vespa matic ku, aku memang sengaja menggunakan motor supaya lebih cepat sampai.



Sesampainya dirumah kak Ulfa, aku segera masuk dengan terlebih dulu mengucapkan salam, begitu kak Ulfa melihatku, dia sontak langsung memelukku erat, kami berpelukan cukup lama tanpa mengucap kata kata, aku mengharapkan agar kak Ulfa menjadi tenang dulu, dan setelah merasa tenang kak Ulfa segera memandang wajahku namun kami masih dalam keadaan berpelukan.

“Zaa…. Hiks..” ucap kak Ulfa sendu

“Kakak sudah agak tenang..?” Tanyaku

“Iyaa Zaa..”

“Kalo begitu ayo sambil duduk saja kak..” ucapku kepada kak Ulfa, lantas kami segera duduk disofa panjang dengan jarak yang sangat dekat

“Kakak kenapa..” tanyaku lagi kepada kak Ulfa

“Hikss.. hikss.. mas Andre Zaa..” ucap kak Ulfa sambil menangis

“Kak…. Kakak tarik nafas dulu, aku ambilin kakak air minum dulu ya..”

Ucapku kepada kak Ulfa yang hanya dibalas dengan anggukan, dan kemudian aku segera menuju ke dapur dan membawakan nya segelas air..

“Ini Kakk.. kakak minum dulu,.. baru nanti ceritain apa yang terjadi..”

kataku sambil memberikan air kepada kak Ulfa, dan dia seketika langsung meminumnya sampai tak tersisa, merasa cukup tenang, lalu kak Ulfa mulai menarik nafas panjang dan mulai menatap wajahku..

“Zaa… kantor pemasaran perumahan mas Andre dikota sebelah, 2hari yang lalu telah dibakar.. hiks..”

“Astagfirullah… terus kak Andre gak kenapa kenapa kak..?

“Itu yang kakak gak tahu Zaa..hiks..”

“Kakak tahu informasi ini dari siapa..?”

“Dari anak buahnya mas Andre Zaa.. tapi ketika ku tanyakan mas Andre dia tidak tahu..hiks..”

“Hhmm.. terus dia bilang apa lagi kak..?”

“Dia bercerita, 2 minggu yang lalu ada sekelompok orang yang datang ke lokasi proyek, mereka menghancurkan beberapa bangunan, dengan nada yang keras mereka mengatakan agar proses pembangunan di hentikan, mereka kemudian bilang tanah tempat perumahan ini adalah tanah sengketa.. hiks..”

“Bukannya kak Andre sudah mengurus akte jual beli dan semua izin2nya kak..?”

“Itu dia Zaa.. Mas Andre merasa dia kuat disisi hukum, sehingga dia tetap melanjutkan pembangunan,..”

“Hhmm… terus orang itu gak ada ngomong apa2 tentang kak Andre..?”

“Gak ada Zaa, tapi tadi pagi ada yang nelpn kakak dia mengatakan sekarang mas Andre sedang mereka sekap bersama beberapa orang anak buahnya, dia juga meminta semua berkas berkas perizinan pembangunan perumahan agar dikirim kan ke mereka, kalo tidak mereka gak akan segan segan untuk membunuh.. hikss, aku takut Zaa..”

“Kakak tenang ya.. nama perumahan kak Andre apa kak kalo boleh tahu..”

Ucapku kepada kak Ulfa yang sekarang memelukku, dan aku hanya mengelus elus punggungnya berusa menenangkan

“Perumahan pesona alam Zaa..”

“Kakak tenang ya.. aku yakin mereka gak akan berbuat macam2..”

“Hiks..hiks.. Mereka juga bilang jangan lapor polisi Zaa,..”

“Iyaa kak, Kita gak perlu lapor polisi kok, aku coba hubungi temanku dulu ya kak..”



Setelah mendengar cerita dan permasalahan yang kak Ulfa alami, aku segera mengambil smartphone ku, kemudian mencari nama nama di kontakku, dan akhirnya ku temukan kontak bertuliskan BARONG.. tanpa menunggu lama lama segera ku hubungi orang tersebut sedangkan kak Ulfa masih berada dipelukan ku..



Tttuutt…ttuuuttt….

“Haloo… mas Reza, Tumben tlpn nih.. hehe” ucap barong diujung tlpn merasa senang ku hubungi

“Iya.. aku mau tanya, kamu tau kejadian di perumahan pesona alam..?”

“OohiIya mass… itu ulahnya adiku si kutet bersama anak buahnya, kok Tumben mas Reza tanya masalah kecil kayak gini.. hehe..”

AAANNJJIIJNGG….. PERUMAHAN ITU MILIK KAKAK IPARKU, SEKARANG DIMANA KUTET MENYEKAP SEMUA ORANG..”

ucapku mulai naik pitam, sampai sampai kak Ulfa kaget dengan suaraku yang terdengar emosi

“Ee..eee… hhh… ddii.. ppuu..llau.. sebbelaah.. mas..” jawab barong dengan gagap karena merasa takut..

“BILANG KE KUTET, HARI INI SEMUA ORANG HARUS SEGERA BEBAS, KALO SAMPE ADA YANG TERLUKA, KAMU TAHU SENDIRI AKIBATNYA..”

“Sssiii….aapp.. mass.. sekarang juga akan ku hubungi dia..”

“Kamu tahu siapa dalangnya..??” Ucapku yang sudah mulai agak menurunkan emosi

“Eehh… pak Joko mas..”

“Baiklah.. kamu urus itu si kutet, aku mau menghubungi si Joko dulu..”

“Bbbaa…iik mas..”



Setelah aku menghubungi barong dan mendapatkan titik terang siapa dalang dari kasus ini, maka tanpa lama2 lagi ku hubungi juga pak Joko..



Ttuutt…tuutt…

“Hallo mas rezaa.. Tumben nih tlpn sya.. hehe..” suara lelaki paruh baya terdengar diujung tlpn

“Gak usah bertele tele, saya minta bapak jangan usik lagi proyek pembangunan perumahan pesona alam, itu yang punya kakak ipar sya ..” ucapku tenang namun tegas

“Eehh… ahh… iii…yyaa mass… si..app..”

“Dan satu lagi, saya kasi waktu 2 minggu untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi disana..”

“Ss..iiapp mas rezaa.. sekarang juga saya kirim oorang buat perbaiki..”



Setelah itu, aku langsung mengakhiri panggilan dengan pak Joko tanpa permisi,..



POV ORANG KE-3



Setelah mendapat tlpn dari Reza, barong seketika menjadi sangat panik, terlebih lagi adiknya terlibat dalam aksi Pengerusakan di perumahan pesona alam bahkan dia yang mengetuai dan sekarang dia juga sedang menyekap pemilik dari proyek perumahan itu yang tak lain adalah ipar dari Reza, barongpun segera menghubungi adiknya..



Ttuutt…tuutt

“Halo bang, bagaimana..?” Kata kutet diujung tlpn

“ANJING… BAJINGAN KAMU.. KALO DAPAT JOB PILAH PILIH DULU, PESONA ALAM ITU YANG PUNYA IPARNYA MAS REZAA.. CEPAT BEBASIN SEMUA ORANG YANG KAMU SEKAP, HARI INI JUGA, WAKTUMU SAMPE SORE..”

ucap barong yang langsung dengan nada tinggi

“Aahh… Mampuss… anjing.. iiyyaa iyyaa bang.. sekarang juga saya antar mereka semua, semoga saja mas Reza tidak murka..” balas kutet dengan sangat panik..



Percakapan mereka pun segera berakhir, karena mereka sama2 dilanda rasa ketakutan. mengapa barong dan yang lain begitu takut dan mereka juga begitu menghormati Reza..??



Iyaa… berawal didesa semilir apem, tempat yang sekarang dikenal sebagai penghasil bibit2 unggul premanisme bahkan sampai dunia internasional pun, jasa orang2 disana selalu dipakai untuk melakukan teror dan premanisme bahkan sampai pembunuhan. Dulu Desa itu telah dilanda dengan bencana alam, gempa bumi disertai longsor yang sangat dahsyat, sehingga tanah disana menjadi bergeser bahkan akibat longsor itu juga menimbulkan lubang yang sangat besar dan dalam, hampir setengah dari penduduk disana menjadi korban meninggal, dan semua orang yang masih hidup menjadi sangat menderita, rumah, pekarangan beserta ternak2 mereka ikut sirna ditelan bencana, dan pemerintah kala itu seakan akan tutup mata, mereka disibukkan dengan segala praktik korupsi, tidak ada satupun dari instusi pemerintah yang datang membantu, jangankan membantu, mengangkat berita ini pun kepada publik tidak pernah, di saat semua masyarakat disana putus asa, datanglah seseorang bernama Rifat Halland, orang yang sangat kaya raya, kekayaannya bukan cuman didalam negeri, namun juga diluar negeri, dia memiliki banyak jenis usaha, dan dia juga menjadi pendiri sekaligus ketua dari mafia yang ditakuti diseluruh dunia, yaitu THE BLACK CHAT, namanya sangat terkenal di seantero jagat sebagai orang yang penyayang, baik hati, dan suka memberi. Namun juga namanya didunia bawah tanah sangat ditakuti.

Dengan sifat baik hatinya dia memberikan tanahnya seluas 40hektar kepada masyarakat desa semilir apem, berikut beserta bangunan, ternak dan ladang sawah, dia juga membekali para pemuda didesa itu dengan ilmu bela diri yang bernama PENCAK SEJAGAT, ilmu bela diri yang sangat mematikan dan yang melatihnya langsung rifat halland sendiri, namun mereka hanya dilatih ilmu2 dasar, tapi walaupun ilmu dasar, bagi mereka yang sudah menguasainya akan sangat mudah melawan musuh yang sudah master di ilmu bela diri yang lain, sedangkan level tertinggi pada pencak sejagat akan bergelar PEPADU SEJAGAT, dan yang sudah mencapai level pepadu sejagat kala itu hanya 2 orang di dunia, Rifat halland sendiri dan anaknya yang masih berusia 10tahun yaitu… REZA HALLAND..

Dan ketika Rifat Halland meninggal, untuk sementara kursi kepemimpinan segala sesuatu yang diketuai oleh Rifat diambil alih dulu oleh saudarinya Angelina Halland, namun nanti pada saat Reza berusia 28tahun maka semuanya akan diserah kan kembali kepadanya, hal itu semua telah tercantum didalam surat wasiat Rifat Halland, dan untuk melatih kemampuan Reza dalam dunia bisnis, Rifat hanya memberikan Reza tanah perkebunan seluas 10 hektar. Dan untuk usaha2 Rifat yang lain sebelum usia Reza mencapai 28tahun maka Reza hanya mendapatkan hasil keuntungan sebesar 10%.



Kembali ke desa semilir apem.

Dari serangkaian peristiwa yang terjadi didesa itu, berikut dengan kembali normalnya kehidupan masyarakat, bahkan dengan kehidupan yang lebih baik lagi. Maka semua tetua dan tokoh masyarakat disana telah bersumpah setia untuk membantu dan melayani keluarga dari Rifat Halland dalam bentuk apapun tanpa harus menerima imbalan sampai akhir masa, dan hal itu juga akan selalu ditanamkan kepada semua anak2 desa dari semenjak belia. Dan barong sendiri adalah termasuk dari pemuda yang selamat ketika bencana melanda desa semilir apem, bahkan dia juga termasuk salah satu orang yang langsung mendapat pelatihan ilmu bela diri pencak sejagat dari Rifat Halland, maka sudah sepantasnya dia mengabdikan seluruh hidupnya kepada keluarga Halland.



Kembali ke POV REZA




Setelah menelepon barong dan Joko, aku kembali fokus kepada kak Ulfa, aku peluk tubuhnya untuk memberikan rasa tenang, namun kak Ulfa yang mendengarkan pembicaraan ku tadi seketika raut wajahnya menjadi bertanya tanya..



“Kamu bicara sama siapa Zaa..?” Kata kak Ulfa dengan wajah yang bertanya tanya

“Itu tadi namanya barong.. Dia kenal orang yang menyekap kak Andre.. sudah aku suruh urus kak..”

balasku tersenyum, namun kak Ulfa bukannya menjadi tenang malahan sekarang dia menjadi semakin bertanya tanya..

“Kamu tahu orang yang berbuat ini semua Zaa..?” Tanya kak Ulfa, namun sebelum aku menjawabnya, smartphone kak Ulfa berdering menandakan ada panggilan masuk, yang ternyata dari kak Andre.



“Hallo Paa..” ucap kak Ulfa

“Maa.. aku dengan anak buahku disekap, aku gak tahu ini daerahnya dimana..”

“Iyaa Paa, aku tahu tadi pagi teman papa tlpn ke mama, kalo papa bersama yang lain hilang kontak..” ucap kak Ulfa dengan gelisah, namun tangisannya sudah berhenti.

“Iyaa Maa, kemarin mereka berbuat sangat kejam, mereka membakar kantor papa, mereka juga mengancam kami dengan senjata api, namun papa bingung Maa, tiba2 sekarang mereka membebaskan kami semua dan menjadi baik kepada kami terlebih kepada papa sendiri,..”

“Iyaa Paa.. syukur Alhamdullilah kalo begitu Paa..” ucap kak Ulfa, namun matanya sekarang melotot ke arahku..

“Iyaa Maa, ini kita dikasih waktu 5 menit buat nlpn keluarga, menginfokan kondisi masing-masing, terus setelah itu kami semua akan diantar dengan selamat sampe rumah mungkin sore atau magrib papa sampe rumah Maa, papa jadi bingung Maa..”

“Iya Paa, yang penting papa tidak apa2..” ucap kak Ulfa dengan sorot matanya yang masih tajam kearahku

“Yaudah kalo begitu Maa, papa mau persiapan dulu..”

“Iyaa Paa.. Papa hati2 ya..”



Setelah itu kak Ulfa meletakkan smartphone nya, aku melihat raut wajahnya yang sudah siap dengan beribu pertanyaan..



“Zaa… kamu sebenernya siapa..?” Ucap kak Ulfa melotot

“Kakak tenang dulu, aku ambilin minum dulu ya..” ucapku kepada kak Ulfa dengan tersenyum..

“Gak usah Zaa.. ayo sekarang kamu cerita..”ucap kak Ulfa tegas

“Iyaa Iyaa kak.. aku janji bakalan cerita semua ke kakak, tapi kakak minum dulu biar nanti tidak kaget..”

ucapku lagi dengan senyuman, dan langsung mengambilkan kak Ulfa air didapur dan menyuruhnya minum..

“Ayoo Zaa.. sekarang cerita..”

Setelah kak Ulfa meminum airnya, aku langsung menceritakan kepadanya siapa aku sebenarnya, dan juga ku ceritakan kepadanya mengenai desa semilir apem, namun aku tentu saja tidak sampai detail menceritakan semua tentang keluarga ku berikut bisnis2 gelap yang dijalankan, aku hanya menceritakan semua hal dari sudut pandang positif, dan yang bagian negatif untuk sementara aku skip.



Setelah mengetahui semua tentangku dari cerita yang aku sampaikan, raut wajah kak Ulfa menjadi tenang kembali bahkan tangisan nya pun sudah sedari tadi hilang.



“Setelah mengetahui semuanya, bagaimana perasaan kakak..?”

Ucapku setelah menceritakan tentang ku dan tentang keluarga ku kepada kak Ulfa.

“Kakak bangga Zaa.. keluarga kamu orang2 luar biasa semua..” ucap kak Ulfa tersenyum

“Yang tahu ini semua siapa saja Zaa..?” Tanya kak Ulfa lagi

“Yang tahu cuman Reni dan kak Ulfa saja..” ucapku tersenyum

“Berarti kakak orang yang ke 2 dong, kakak senang Zaa, kamu sudah terbuka sama kakak..” ucapnya dengan senyuman

“Iya kak.. aku kan gak pernah bohong sama kakak, apalagi masalah cinta.. hehe..” ucapku lagi

“Iyaa Zaa.. kakak juga jadi semakin cinta sama kamu..” ucap kak Ulfa dengan senyuman

“Aahh kakak mana coba buktinya..?”



Seketika itu juga bibir kak Ulfa melumat bibirku, dan aku segera membalas melumat nya, ciuman kami sangat hangat dan terasa seperti penuh dengan cinta..

Tanganku yang sedari tadi diam kini mulai meraba susu kak Ulfa dari luar,.. kak Ulfa sesekali memasukkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku membalasnya dengan mengemut lidahnya, begitu sebaliknya ketika aku memasukkan lidahku ke dalam mulut kak Ulfa..



“Zaa kita ke kamar aja ya..” ucapkak Ulfa dengan mata yang mulai sayu

“Iyaa kak….”

Sesampainya dikamar, kak Ulfa segera duduk dikasur kemudian menarik ku yang masih berdiri, kemudian kak Ulfa segera melepaskan celanaku beserta CD yang ku kenakan..

“Zaa punyamu besar sekali..”

ucapkak Ulfa, kemudian mulai memegang junior ku, setelah dikocok sebentar lalu memasukkan junior ku ke dalam mulutnya

“Aahh… kak enak..” Desahku keenakan dengan mata terpejam dan mendongak ke atas..

“Hee’ehh..”

kak Ulfa menjawab dengan erangan, lalu melanjutkan lagi aksinya mengulum, dia memainkan lidahnya di area kepala juniorku, buah zakarku juga tak luput dari perlakuan nya, dia memainkan halus buahku, sambil tetap mengulum, sesekali kak Ulfa memasukkan full juniorku sampai menyentuh kerongkongan nya, sehingga membuat dia tersedak..

“Oohh.. nikmat kak..”

ucapku ke enakan, setelah aku merasa terbang dengan pelayanan dari kak Ulfa di area selangkangan ku, segera ku hentikan aksinya, lalu ku cium mulutnya dengan mesra, kak Ulfa membalas dengan penuh nafsu.

Lama kami berciuman, kak Ulfa memundurkan kepala nya lalu tersenyum kepadaku..



“Zaa.. kakak sayang kamu..” ucap kak Ulfa dengan tatapan sayu



Aku hanya membalas kata2 kak Ulfa dengan senyuman, karena aku tahu bahwa dia juga mengetahui kalo aku juga sangat menyayanginya.

Kemudian aku segera berjongkok diantara selangkangan kak Ulfa, dan mulai melepas rok span yang dia kenakan berikut cdnya juga, maka terpampang lah vagina putih bersih tanpa bulu dengan bibir vagina yang kemerahan.

Segera ku raba vaginanya dengan lembut, dan mulai ku arahkan mulutku untuk menciumnya, perlahan ku masukkan lidahku kedalam vaginanya dan muncullah rasa asin, yang menandakan vagina kak Ulfa sudah sangat basah..

“Ohh.. iya sayang.. enak..”

ucap kak Ulfa merasakan kenikmatan, dan tangannya tak henti2nya mengelus rambutku.



Aku terus mengemut vagina kak Ulfa dengan mulutku, dan lidahku sesekali menyapu klitorisnya..

“Ahh.. sayang.. kakak mau sampe.. ahh..” desah kak Ulfa

Mendengar kak Ulfa akan segera sampai puncak, maka ku percepat permainan lidahku di vaginanya..

“Ahh… sayang.… nikmat Zaa.. kakak sudah sampai..”

ucap kak Ulfa dengan tubuh yang menggelinjang dan bergetar. Aku menyudahi aksiku, lalu aku ikut berbaring didamping kak Ulfa dengan terlebih dahulu melepas bajuku..



“Nikmat sekali Zaa..”

Ucap kak Ulfa tersenyum, setelah itu kami langsung saling melumat bibir satu sama lain..

Kak Ulfa segera bangun, kemudian melepas baju yang dia kenakan dan BH nya, namun jilbab nya masih dia kenakan. Pemandangan yang sempurna gumam ku dalam hati..



“Kakak yang di atas ya sayang..”

ucap kak Ulfa tersenyum, kemudian langsung mengarahkan juniorku masuk ke vaginanya yang sudah basah..

“Ahh.. vagina kakak penuh Zaa, punyamu besar..” ucap kak Ulfa keenakan dan mulai menggoyangkan pantatnya yang sexy

“Ahh.. tapi enak kan kak..?”

“Iya sayang enak..Ahh..”



Sementara kak Ulfa menggoyang kan pantat nya yang membuat juniorku keluar masuk divaginanya, aku segera meremas susunya putih besar dan kencang..

“Iya sayang.. remas susu kakak.. oh..” Desah kak Ulfa

“Kak.. kakak jongkok ya, nanti aku yang keluar masukkan dari bawah..”

Ucapku kepada kak Ulfa, dan dia segera memenuhi permintaanku, begitu dia berjongkok, aku langsung menggerakkan pantatku perlahan agar juniorku keluar masuk di vaginanya, hal itu membuat kak Ulfa mendesah keenakan..

“Ahh… iya sayang..”

Ucap kak Ulfa mendesah keenakan dengan mara terpejam dan mendongak ke atas.. sesekali ku percepat gerakan ku, hal itu membuat kak Ulfa merintih kencang..

“AAHHH…. Nikmat sayang..”



Selama kurang lebih 10 menit dengan gaya itu, akhirnya kak Ulfa meminta ganti gaya..

“Kakak capek jongkok Zaa, ganti ya..”

“Iyaa kak.. kakak nungging ya..”

Ucapku lagi, dan kak Ulfa segera mengangkat pantatnya, seketika tercabut lah juniorku dari vaginanya.. ppllop..

“Ahh..” desah kak Ulfa



Kemudian kak Ulfa segera menungging, dan terlihatlah pantat yang sangat sexy, yang sontak membuat ku tak tahan lagi ingin segera menikmati vaginanya dari arah belakang.

Aku meraba pantat kak Ulfa dengan perlahan, dan sesekali ku remas remas sehingga membuat kak Ulfa mendesah..

Kemudian aku mulai mengarah kan juniorku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah.. bless… masuklah semua batang juniorku, dengan gaya ini membuat vagina kak Ulfa terasa sangat sempit maka aku merasa sangat nikmat..

“Oh.. kak.. vagina kakak sempit..”

“Punyamu yang besar sayang.. ohh..”

Jawab kak Ulfa dengan desahan

Aku kemudian mulai memaju mundurkan pantat ku dengan perlahan, tangan ku juga aktif meremas susu kak Ulfa..

Sesekali aku kecup tengkuk dan leher kak Ulfa, itu membuat sensasi pada kami berdua menjadi hangat dan sangat nikmat.



“Ahh.. enak sayang..” desah kak Ulfa



Karena sudah terasa sangat enak dan nikmat aku segera mempercepat goyanganku pada vagina kak Ulfa dengan masih menggunakan gaya doggy.

Aku mempercepat goyangan dengan tanganku aktif meremas susunya, kak Ulfa pun tak henti2nya mendesah merasakan kenikmatan..



“Aahh… terus sayang.. Ahh.. kakak mau sampe..”

“Iyaa kak.. aku juga mau keluar kak.. Ahh..” balasku

“Keluarin didalam aja sayang.. Ahh..”

“Ahh.. Iyaa kak, enak banget kak.. Ahh..”

ucapku dengan goyangan yang sengaja ku percepat karena spermaku yang sudah berada diujung..

“Ohh… iya sayang.. kakak mau keluar.. enak sayang.. Ahh..”

desah panjang kak Ulfa dengan tubuh yang menggelinjang dan bergetar

“Aku juga kak.. Ahh.. croott…crott…crott…”

Ucapku merasakan puncak kenikmatan, terlebih lagi spermaku yang ku tumpahkan didalam vagina kak Ulfa terasa sangat banyak

“Ahh.. auu… sperma kamu siramannya keras banget sayang, sampe kerasa di rahim kakak..”

ucap kak Ulfa menengok ke belakang dan kemudian tersenyum

“Iyaa kak.. biar cepat jadi dedek nya..”

Ucapku menanggapi, dengan keadaan juniorku masih menancap di vagina kak Ulfa..

“Kalo begitu biarin dulu sayang, jangan cabut dulu.. masih kerasa anget soalnya..”

Balas kak Ulfa tersenyum..

“Iya kak…” ucapku singkat dengan senyuman

“Setelah ini kita bersih2 ya, nanti siapa tahu mas Andre balik cepat..”

“Iya kak.. nanti kakak jangan cerita dulu ya, semua hal2 yang sudah kakak ketahui tentang ku..”

“Iya sayang.. siapp.. hehe”

“Makasih kak Ulfa sayang… hehe..” ucapku kemudian mengecup punggung nya dengan mesra..



Akhirnya kita segera membersihkan diri setelah pergumulan badan yang kita lakukan selama 30menit.,

kak Ulfa juga telah mempersiapkan makan siang untuk kami santap, karena merasa sangat lapar setelah berhubungan badan tadi, kami menyantap makanan dengan penuh khidmat namun juga tetap diselingi dengan canda tawa, kak Ulfa sudah tidak merasa sedih lagi dengan kasus yang menimpa kak Andre.

Awalnya dia menganggap kejadian yang menimpa kak Andre itu sebagai kasus yang sangat besar karena si pelaku sudah menyebut kata2 bunuh membunuh, namun setelah kedatanganku, dan segera menyelesaikan masalah itu tanpa harus capek capek..

Setelah melihat caraku menyelesaikan kasus kak Andre dan mengetahui beberapa hal tentangku, kak Ulfa terlihat sangat bangga padaku dan dia juga menjadi semakin mencintaiku sebagai kekasih, hal itu terlihat dari sikapnya yang semakin manja.

Pukul 1 siang akhirnya aku pamitan pulang kepada kak Ulfa, kak Ulfa melepas kepulangan ku dengan cumbuan ringan yang kita lakukan, lalu kemudian tersenyum manis.. sungguh wanita yang indah gumam ku dalam hati,.. lalu kemudian berlalu pergi meninggalkan kak Ulfa..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd