Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY White Dream (Update Chap 4)

Apakah Mau ada Incest?


  • Total voters
    151
Bimabet
Chapter 3 : New Normal

Kekayaan datang kepada pengguna kekuatan beruntung yang mendapatkan kekuatan bagus dari Tower, begitupun ketenaran, banyak artis baru, youtuber baru mendapat kehidupannya karena kekuatannya yang termasuk overpowered, setelah rift pertama ditaklukan oleh generasi zero, muncul rift-rift lainnya di berbagai daerah, rift yang dibiarkan lama akan semakin pekat dan dapat menyebabkan rift break, fenomena dimana monster keluar dari dunianya menuju bumi dan membunuh dan menghancurkan apapun yang ditemuinya, maka dari itu rift harus segera diselesaikan setelah mampu diakses, masalahnya rift terbentuk seperti ombak, terus menerus ada, ketika satu rift diselesaikan, muncul rift baru dengan karakteristik monster yang beragam.

Pemerintah turun tangan dengan membuat asosiasi hero, guild-guild mulai terbentuk untuk mengumpulkan bakat, anak-anak yang waktu itu belum mengerti mulai diajarkan untuk memasuki tower dan mendapatkan anugerah kekuatannya, regenerasi semakin cepat, hero semakin banyak, ada yang menjadi lebih kuat, ada yang direndahkan karena kemampuannya sampah, ada yang nasibnya berubah, dan aku, sebelum atau sesudah tower, hidupku masih sampah, kekuatanku tidak berkembang, selain pada temuanku bahwa benda yang kusentuh dan kuniatkan bisa terbawa masuk ke dalam mimpi, setidaknya yang bagus dari kekuatan ini adalah aku bisa belajar dalam mimpiku selama tubuhku beristirahat, dan nilaiku naik signifikan, namun, walaupun begitu perlakuan buruk masih kuterima, karena nilai sudah tidak relevan, gaji pegawai pintar kecil jika dibandingkan hero yang kuat, fokus manusia berubah, ingin menjadi lebih kuat, cita-cita anak-anak kecil berubah, ingin mendapat kekuatan bagus dari tower.

Setahun setelah kemunculan tower akademi didirikan, untuk melatih kekuatan-kekuatan baru yang akan menjadi tonggak hero selanjutnya, semuanya disistemasi, teman-temanku yang mendapat kekuatan bagus keluar dari kampus untuk mencari kehidupan baru, begitupun Dewi dan Reksi menjadi unggulan di guild yang mereka tempati, bahkan Dewi sudah muncul di beberapa kanal youtube, selain karena cantik, Healer merupakan kekuatan yang langka, banyak hal berubah, sementara aku berkutat dengan kekuatan sampahku, hingga pada akhirnya aku menyerah dan menjalani hidup seperti biasa, aku memilih menyelesaikan kuliahku dan mungkin kerja di perusahaan yang mengatur hero, menjadi staff kecil.

Tahun berlalu dan masih menyakitkan menerima takdirku yang selalu menjadi sampah bahkan ketika dunia memberi keberuntungan cuma-cuma kepada manusia

“Ahh, Bu Indah, Wifinya nge lag lagi”

Aku yang sedang melihat Gracia dan membayangkan hal yang tidak senonoh dihentikan oleh youtube yang tiba-tiba buffering

“Ya, tong jojorowokan upi, kan udah biasa nge lag gini” (Ya, jangan teriak-teriak Upi)

Bu Indah, ibu kos ku, tinggal di rumah samping kosanku yang berandanya menyambung dengan kamar-kamar kos yang lain, tipikal wanita umur 30-an akhir yang memiliki paras gadis sunda yang menawan, kulit kekuningan, dengan wajah khas, dan payudara yang membulat besar, walau sudah agak kendor karena sudah turun mesin dan dipakai berulang, bukan sekali-dua kali aku menggunakan dia sebagai bahan coli, suaminya seorang hero yang cukup disegani, Bu Indah lebih memilih menjaga kosan daripada ikut berburu, padahal ia memiliki ability bagus, yaitu mengubah benda plastik menjadi bentuk apa saja, seandainya aku memiliki kekuatan itu, mungkin aku bisa sedikit bertarung.

“Ahh, mending cari makan” aku mendengus sambil berjalan keluar dari kosanku menuju warteg yang terletak diujung jalan

Senin pagi teman-temanku sudah asik dengan kegiatan mereka, kelas cukup adem dan membuatku terkantuk, di depan, di kebun, ada rift yang belum bisa diakses, rift yang muncul sebulan yang lalu, rift itu jelas sekali terlihat dari bangku tempatku duduk bersinar-sinar redup, dosen yang seharusnya datang hari itu ada kepentingan, dan bajingannya itu baru dikabari ketika semua orang sudah ada di kelas menunggu mata kuliahnya, mataku terpaku pada Rift tersebut, entah hanya halusinasi atau aku memang secara tidak sadar mengakses lucid dreamku, yang artinya aku sudah tertidur, rift itu perlahan semakin menghitam, aku mencoba memicingkan mata, detik demi detik warnanya semakin pekat, terus menghitam dengan kecepatan yang semakin lama semakin cepat

“Bangsattt!” aku berteriak

semuanya yang sedang sibuk dengan kegiatannya menoleh ke arahku dengan tatapan heran dan aneh

“Lari!!!!” kataku

Fakta bahwa kami masih disini artinya kekuatan yang kami miliki itu kekuatan sampah, jika berhadapan dengan monster yang keluar dari Rift, maka pilihannya hanya mati!, tidak lama dari teriakanku Rift mulai berbentuk seperti kaca yang pecah, dan prankkk, suara keras mendenging di telinga kami, dengan tatapan ngeri aku sudah bergegas berlari keluar, aku melirik dan melihat monster berbondong-bondong keluar dari portal dimensi tersebut.

“Apa-apaan lagi ini bajingannnn!!!!”

Aku masih terbirit, belum ada informasi yang kudapat dari internet, rift yang belum bisa diakses tiba-tiba memunculkan rift break, maka dari itu rift ini tidak dijaga, dan ini area kampus, aku sudah membayangkan akan ada banyak darah tergenang, karena monster yang keluar adalah Orc.

“Anjing!!!!”

Orc adalah monster diatas goblin, dengan kekuatan Average (Av) berkisar di 50, sekitar dua kali orang normal di new normal ini, ini bukan monster sulit tapi tetap saja, ini mengerikan untuk kami pengguna ability non combat. suara teriakan menggema, memilukan, entah sudah berapa kepala yang putus di hitungan detik itu, Orc memiliki kecepatan lumayan tinggi untuk ukurannya, aku hanya berharap tidak ada yang Orc memperhatikanku,

“Anjing, Anjing, Anjing!!, selalu buruk nasib aing anjing!”

Aku menemukan tempat persembunyian diantara gedung-gedung kuliahku ini, di celah sempit aku memaksakan tubuh gempalku untuk bersembunyi, sialnya aku berlari ke arah yang berlawanan dari pintu keluar kampus, sehingga aksesku kabur jadi terbatas.

aku mencoba mengatur nafasku, ketika kudengar suara berdebam di sekitarku, itu pasti Orc, ah, semoga dia tidak menemukanku.

“Tuhan, Dewa siapapun itu, tolong!, setidaknya di hidupku biarkan aku merasakan meki cewek dulu, setidaknya biarkan aku ngewe dulu!!, jangan mati dulu, apalagi dengan cara dihancurkan kepala oleh Orc!”

Aku bergetar, seluruh tubuhku merinding, benar, benar sekali, aku bercita-cita mati di ditengah payudara wanita, atau mati karena kelelahan ngewe, bukan seperti ini, jangan seperti ini.

BRAKKKKK!!!!!!!!!!!

Sebuah gada menghancurkan tembok yang ada di depanku,aku mematung melihat sesosok raksasa berwarna hijau melihat kearahku, menyeringai menampakkan giginya yang besar, sosok itu melihatku seperti meledek, seperti seseorang yang berkata bahwa percuma sembunyi, aku akan menemukanmu dan mencabikmu hingga mati, ia perlahan berjalan, tidak cepat tidak juga lambat, seperti serigala melihat rusa yang terluka, ia tahu aku tidak bisa lari, ia menikmatinya.

dan tunggu, gada?, tubuh yang lebih besar!?, dan kecerdasan?

“Ahh, Mati Aing!”

itu Orc King!

Pemimpin dari kawanan Orc, yang terkuat dari jenisnya

“Kamu tidak bisa lari, manusia!”

Dan ia bisa bicara, segala informasi yang masuk ke kepalaku membuatku pusing dan tidak bisa mencerna semuanya, aku termasuk orang yang update, kubaca semua dari skandal artis, hero, bahkan komen netijen di kasus-kasus negara +62, tidak pernah ada yang informasi mengenai monster yang mampu berkomunikasi dengan bahasa.

“sekarang matilah untuk kejayaan kami”

Aku tidak tau lagi, tubuhku bergetar, perutku memanas, gada yang terbang ke arahku bergerak secara lambat, mataku gelap, cahaya tiba-tiba muncul dan aku tidak sadar lagi apa yang terjadi selanjutnya.

Seorang laki-laki bertubuh gempal mengeluarkan cahaya di seluruh tubuhnya, matanya menatap tajam Orc yang berada di depannya, Gada terhenti hanya sepersekian inci dari kepalanya, pukulan orc itu terhenti, tubuh laki-laki tersebut terangkat dan menapak ke tanah dengan keadaan berdiri, ia berjalan pelan menuju ke depan orc tersebut.

“Beraninya monster sampah sepertimu menyakitiku, enyah!, Aku ini Raja, segala hal tunduk di depanku, segala sesuatu harus sesuai keinginanku, bunuh kawananmu yang tersisa lalu bunuh dirimu sendiri!, Perintahku itu mutlak!”

Mata Vi berubah membentuk lambang infinity berwarna merah darah dengan aliran mana deras bergerak searah simbol tersebut. Orc yang tadinya terdiam, lalu pergi ke arah luar berlari, dengan suara berdebam, tidak lama terdengan suara pertarungan besar penuh dentuman dari arah lapangan di depan.

Orc king akhirnya membunuh dirinya sendiri dengan menghancurkan kepalanya setelah ia membantai habis kawanannya yang berjumlah puluhan, sementara di tempat yang sudah setengah hancur tubuh Vi tergeletak begitu saja.

***

Status Terbaru Vi

Nick : Vi
Level : 11
Av Stat : 21
Mana : 6 (+xxx)
Mental : 78
Power : White Dream
Skill : Fast Sleep (-), Lucid Dream (E), Subconcious Authority (Ex) (New)
King Point : (+100)

Because you have leveled up (10) king store unlocked (Tap to see content)

***

NB: Maaf ane baru update lagi, semoga suka, sesudah chapter ini petualangan sesungguhnya dimulai, terimakasih sudah bersabar hu :D

Btw, ane minta waktunya sehabis ini ya, masih banyak kekuatan Vi yang harus dipetakan, begitupun para haremnya haha, tunggu update selanjutnya, terimakasih.
ane baru pertama kali nulis adegan dewasa, mana pengalaman belum punya, ngebokep sih sering, semoga nantinya ceritanya tetap membuat nafsu sekaligus menarik.

Sampai bertemu di chapter 4.
 
Saya sebagai gamers dan penikmat anime, cerita ini sangat menarik. Aku jadi kasian sama reader yg tidak memiliki salah satu dari basic ini 😂😂😂
Semoga imagination mu tetap berlanjut dan tertuang di cerita ini suhu...
 
Kerenn luar biasa. Genre fantasi yang menurut saya sulit untuk dibuat
 
genrenya bagus cuma kasihan sama yg gak tau basicnya mending di kasih note buat pengetahuan istilahnya hu
 
Mantpa nih ada genere mind control dan hipnotis, gak sabar nunggu next update
 
Bimabet
Chapter 4 : Explore

Dunia maya dihebohkan dengan berita yang menggemparkan, Orc King tiba-tiba berlari dan membantai habis kawanannya sendiri, lalu seperti melakukan atraksi, mengarahkan gada yang dipegangnya kearah kepalanya sendiri. Youtube, TV, bahkan kanal-kanal berita tidak jelas ikut meramaikannya demi rating.

Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya, tidak pernah ada monster yang menyerang kawanannya sendiri, sontak seluruh Hero di dunia memperbincangkannya.

Tidak dengan Vi, ia terbaring di rumah sakit, tidak ada tanda-tanda vitalnya terpengaruh secara serius, hanya saja ia sudah tidak sadarkan diri selama berhari-hari, bu Indah, ibu kosannya yang berbadan semok itu sesekali datang mengecek keadannya, biar bagaimanapun, anak kosannya itu jauh dari orangtuanya, jadi ia merasa bertanggung jawab atas keselamatan Vi.

~~

Vi tersadar dengan selang infus di pergelangan tangannya, ia melihat tembok putih di sekelilingnya dan Ibu Indah, yang sedang merapikan bajunya

“Lapar, Makan” Vi memegang perutnya, ia merasakan keroncongan yang luar biasa, rasa lapar yang tidak tertahankan, seolah-olah energinya habis dibawa entah oleh siapa.

Ibu indah di sebelahnya terhenyak melihat anak kosannya itu sudah sadar

“Kamu mau makan Upi?” tanyanya

Antara sadar dan tidak sadar Vi menjawab

“Lapar, makan sekarang!, yang enak, Lapar!” Mata Vi memerah, lambang infinity itu muncul lagi, dengan warna merah yang redup.

Ibu indah yang melihat merasakan dorongan yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan Vi, ada rasa tanggung jawab yang asing, dan rasa harus melayani yang kuat muncul dari dalam dirinya

“Tunggu sebentar yang Pi” Ibu indah bergegas keluar

Wanita itu bergegas menuju Warung Nasi di seberang rumah sakit, membeli satu porsi besar makanan yang cukup mahal, bahkan menambahkan nasi, khawatir Vi belum kenyang, ia dengan senang hati mengeluarkan uang pribadinya untuk makanan anak kosannya itu, dan muncul perasaan senang, perasaan aneh yang sulit dijelaskan, seolah kesenangan Vi menjadi kesenangannya juga.

Vi melihat Bu Indah sudah kembali, dengan kalap mengambil kantong kresek yang dipegangnya, lalu mengeluarkan isinya, seolah-olah hidupnya hari ini hanya untuk memakan makanannya, ia memakannya dengan lahap. Ibu Indah hanya duduk di sebelah melihat Vi memasukan bongkahan nasi yang dibuat oleh tangannya ke dalam mulutnya.

Setelah selesai dan kesadarannya kembali utuh, ia melihat Bu Indah, ibu kosannya, Tubuh yang semampai, payudara yang menonjol dan senyum teduhnya itu membuatnya tidak tahan untuk tidak melihat setiap inci dari tubuh wanita yang ada di depannya

“Makasih bu”

“Sama-sama Upi, yang penting kamu cepet sehat” Ucap bu Indah yang sekarang sedang iseng memainkan kantong plastik menjadi bentuk bunga-bunga yang cantik

“Oiya, kekuatan ibu kan manipulasi plastik ya, keren” Ucap Vi terkagum

“Bukan kekuatan bertarung Pi, gak ada keren-kerennya”

“Ehh, bukannya ibu bisa ngebuat bentuk apa aja?, coba buat panah bu”

Bu Indah bergegas membuat panah dari plastik tadi, bentuknya kecil karena hanya satu kantong plastik, Vi dengan asik mengabsen benda-benda yang ada di pikirannya, cincin, kalung, bahkan bentuk-bentuk hewan yang dituruti dengan baik oleh Bu Indah di sebelahnya

“Dildo” Ucap Vi spontan, bahkan ia sendiri kaget dengan ucapannya

Bu Indah lalu membentuk penis yang utuh dari kantong plastik tersebut, lengkap dengan detail-detailnya, pikirannya sudah hanya terfokus pada suara Vi yang menyuruhnya, ada rasa senang saat ia dapat memenuhi suara tersebut.

Vi hanya bengong melihat apa yang dilakukan ibu kosnya itu

“Bentuk yang bagus bu, hehe”

Ibu indah hanya tersenyum memainkan Dildo yang ada di tangannya

“Ibu gak akan ikut kan kalo saya suruh nempelin dildonya di pipi” ucap Vi setengah bercanda, terbawa suasana erotis seorang Wanita yang tengah memainkan Dildo di depannya

“Kaya gini?” Ucap bu Indah, menempelkan dildo itu di pipinya, bahkan menaikkannya ke atas dan ke bawah, seolah menggoda

Lagi-lagi Vi tersentak, Insting muncul di dalam dirinya, ada sesuatu yang terjadi disini, dan ini bukan hanya iseng belaka

“Bu, Dildo itu tempatnya dibawah deng, di antara selangkangan, digesek dulu biasanya, coba ibu gesek-gesek” Vi ragu, tapi ia mencoba mempercayai instingnya.

Ibu Indah melihat Vi cukup lama, cukup membuat Vi berpikir bahwa dia harus minta maaf jika hal ini tidak berhasil dan kena omel ibu kos baik hatinya itu, hatinya memberontak, kurang ajar, permintaannya sudah keterlaluan, namun sensasi yang aneh yang ia rasakan muncul lagi, semakin kuat.Pikirannya mengawang, lalu dengan gerakan yang lembut ia mengarahkan benda tersebut ke arah selangkangan, dan menggeseknya ke atas dan ke bawah.

Vi yakin kali ini, entah bagaimana, ibu kos nya itu menuruti perintahnya

“Bu, kalo gesek gitu gak akan kerasa, coba sambil sedikit nungging” Vi semakin berani

Ibu Indah menaikkan pantatnya sedikit ke atas lalu menggesek-gesek benda tersebut semakin keras

“Ya kan!, Ibu jadi makin sange!” Vi nyeletuk

seperti titah, badan ibu indah memanas, jantungnya berdebar, kepalanya pusing, ada sesuatu yang menyeruak di dalam dadanya, rasa itu mengalir ke payudara dan putingnya yang sekarang semakin keras dan geli, ia menggesekan benda itu semakin cepat ke arah selangkangannya.

“Ahh uhhh” ia melenguh pelan, matanya sudah tidak berada disini, yang ia pedulikan hanya selangkangannya yang sekarang semakin geli

Vi menelan liur melihat pemandangan yang ada di depannya, matanya tidak sanggup lepas, ia berpikir cepat

“Kalo pake dildo ibu gak akan bisa orgasme, sih” ia mengetes sejauh apa dominasinya terhadap ibu kos di depannya

Ibu Indah yang sudah hampir klimaks, mempercepat gesekannya, namun, selalu hampir, ada bagian tubuhnya yang tidak mengizinkannya mencapai puncak kenikmatan. seolah jika ia hendak mencapainya, tubuhnya menurunkan lagi temponya, semakin lama ia semakin frustasi, dan semakin cepat menggesek Vaginanya yang sudah banjir membasahi celana dalamnya.

“Ahh, ibu pengen muncrat, Vi” Ucapnya semakin frustasi menggesek Dildo ke kemaluannya

“Harus yang asli bu, kaya punya aku ini, baru ibu bisa orgasme” Vi tertawa menunjukkan bagian selangkangannya

ia sebetulnya masih ragu, namun ia lebih memilih mempercayai instingnya.

Ibu Indah meletakkan Dildonya, dengan kalap membuka celana pasien di depannya, sekarang yang terlihat adalah penis besar dan berurat, hitam dan panjang yang sudah setengah ereksi. Vi, diantaranya kemalangan hidupnya, ia memang diberkahi penis yang gagah, penis yang sebetulnya bisa membuat wanita manapun berteriak keenakan, namun sayangnya, wanita tersebut sudah kabur hanya dengan melihat wajahnya, bagaimana mungkin mereka punya kesempatan melihat penis berspek artis bokep tersebut.

Wanita itu mencaplok kepala penis tersebut, mengulumnya dan menjilatinya dengan lidahnya, ia perlahan merasakan kemaluan berurat itu semakin panjang dan besar hingga mulutnya yang lentik itu hampir menganga sepenuhnya mengimbangi volume sesuatu yang dimasukkannya.

Vi melenguh, ia menutup matanya, menikmati sensasi yang menjalar di kemaluannya, seorang wanita entah bagaimana menghisap kepala penisnya seperti ingin menyedot sesuatu keluar dari dalamnya, mengocoknya dan memasukkannya ke tenggorokannya.

“Iya, kan bu, sekarang ibu semakin sange lagi” Vi sedikit tersenyum, menahan geli dan rasa ingin tahunya

Bu Indah semakin mempercepat kulumannya, Vaginanya sekarang membasahi rok yang ia pakai, ia meloncat, mengarahkan bibirnya ke bibir Vi, seolah ingin memakan bulat-bulat seluruh tubuh yang ada di depannya

“Ma-su..kin” ucap bu indah menggigil, menahan keganasan tubuhnya yang seolah mengkhianati hati kecilnya

“Ya, masukin aja sendiri bu”

Ibu indah menaikkan roknya, memiringkan celana dalamnya, rambutnya tergerai menutupi wajahnya yang sudah merah pada, lalu bleess, sekali tekan langsung memasukan penis tersebut ke dalam lubang surganya itu. Semakin terangsang ibu Indah hampir melompat naik dan turun, mengejar kenikmatan yang sekarang sudah memenuhi kepalanya

“Ahh, Ahh, isss”

Desahan tertahan keluar dari mulut lentiknya itu, payudaranya yang mengeras sedari tadi akhirnya terbebas dengan ia membuka kaos diatas dada dan bh dibawah payudaranya, memaksa putingnya masuk ke dalam mulut Vi.

Vi melenguh, menyedot putingnya, memainkan sisinya dengan jari-jarinya

“Aku mau keluar bu, ibu juga sekarang bisa keluar” Ucap Vi

Seolah kunci yang masuk ke dalam gembok, perintah itu memasuki kepala Bu Indah, mengirimkan aliran listrik ke dalam pembuluh darahnya, Vaginanya memuncratkan cairan yang menyembur

“AHHHHHH” matanya tertarik keatas dengan mulut sedikit terbuka, menikmati setiap inci kenikmatan yang memenuhi seluruh tubuhnya.

Hampir berbarengan Vi pun mengeluarkan cairan sperma ke dalam Vagina bu indah yang merah merekah tersebut, sama-sama menikmati momen

Bu Indah terkulai, orgasme yang dia rasakan begitu dahsyat, menyedot habis seluruh tenaga yang ada di dalam dirinya, ia memeluk Vi, ada rasa senang, heran, sedih, bercampur dalam dirinya, tapi satu hal yang ia rasakan, ia amat sangat menyukai bau tubuh pemuda tersebut. Entah mengapa.

Vi menyuruhnya merapikan diri dan pulang, dan memperingatkannya untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun, Bu Indah patuh dan segera bergegas pergi, sementara Vi, masih melamun mencerna apa yang terjadi.

Status Window!. Open!.

~~

NB: Untuk Chapter 5 semoga bisa post minggu malam ini. Terimakasih.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd